Anda di halaman 1dari 27

1

TUGAS AKHIR
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA FAKTA
DASAR PEMBAGIAN

Tugas Akhir In i Di Susun Se bagai Salah Satu Syarat


Menyelesaikan Program Diplom a II Jurusan Pendidikan Guru

Kelas Se kolah Da sar

Disusun Oleh :
Nama : DODIK PURNOMO
NIM : 1402204313
Program / Jurusan : D II PGKSD

PENDIDIKAN GURU KELAS SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2005 / 2006

i
2

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas akhir ini berjudul “PENINGKATAN KUALITAS

PEMBELAJARAN MATEMATIKA FAKTA DASAR PEMBAGIAN”

Telah disetujui dan disahkan pada:

Hari :

Tanggal :

Semar ang, 04 September 2006


Dosen Pembimbing penulis

Sri Sukasih. S. S Dodik Purnomo


NIP. 132307563 Nim. 1402204313

Mengetahui
Kepala PGKSD UPP Semarang
UNNES

Drs..H Jaino ,M . Pd
NIP. 130875761

ii
3

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

 Mulakan dengan Bismilah, Sudahi dengan Alhamdulillah

 Kenyataan adalah Saat ini, Esok dan Masa Lalu adalah mimpi

 Hidup adalah Perjuangan

 Be Your Self

 Berawal dari bismillah berakhir dengan Alhamdulillah

 Kebahagiaan adalah saat semua berada dalam kebersamaan . bersama itu

baik , tetapi yang terbaik adalah saat kita bias menghargai perasaan orang

lain

 Jangan pernah butakan hati kita pada orang yang menyayangi kita .

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini penulis persembahkan kepada:

1. Ibu dan Bapak Dosen yang membimbing selama kami kuliah di PGKSD yang

kusayangi

2. Adik-adik kelasku yang kusayangi

3. Orang yang mulia disisi Allah, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

4. Keluarga di rumah yang selalu memberikan doa dan semangat

5. Teman-temanku yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

1
4

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini yang

diajukan guna memenuhi syarat Diploma II pada Universitas Negeri Semarang.

Suatu kebahagiaan yang tidak dapat di ucapkan dengan kata-kata

saat penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini telah

diterima,disetujui dan disahkan oleh Dosen Pembimbing.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari akan

segala keterbatasan baik pengetahuan dan pengalaman maupun kemampuan

yang penulis miliki namun berkat bimbingan, Nasehat dan Petunjuk dari semua

pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikannya.Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan Terima kasih kepada;

1. Drs.H.Jaino,Mpd sebagai Ketua Program PGKSD FIP UNNES

2. Sri Sukasih. S. S . sebagai Dosen Pembimbing

3. Ibu dan Bapak yang mengalirkan doa serta memberikan bantuan moral dan

materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini

4. Teman-teman D2 PGKSD yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

Kemudian penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, untuk

itu kritik dan saran yang konstruktif sangat penulis haraokan dan semoga tugas akhir

ini bermanfaat bagi pembaca.

Semarang, 28 Agustus 2006

Penulis,

2
5

DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………… i

Lembar Pengesahan…………………………………………………………… ii

Motto dan Persembahan……………………………………………………… iii

Kata Pengantar…………………………………………………………………

iv Daftar Isi………………………………………………………………………

V BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 1

A Latar Belakang……………………………………………1

B Permasalahan……………………………………………. 2

C Rumusan Permasalahan………………………………… 2

D Tujuan…………………………………………………… 3

E Penegasan Istilah………………………………………… 4

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN………. 5

A Landasan Teori………………………………………… 5

B. Hipotesis tindakan……………………………………… 9

BAB III PAPARA HASIL……………………………………………… 10

A. Hasil Penelitian………………………………………… 10

B. Pembahasan……………………………………………… 10

BAB IV HASIL PENELITIAN………………………………………… 13

A. Hasil Penelitian…………………………………………. 13

1
6

BAB V SIMPULAN DAN SARAN…………………………………… 14

A. Kesimpulan……………………………………………… 14

B. Saran…………………………………………………… 14

Daftar Pustaka………………………………………………………………… 15

2
7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Matematika merupakan satu ilmu yang selalu berkembang, baik

dari sisi materi maupun manfaatnya bagi masyarakat. Oleh karena itu

matematika harus dikuasai peserta didik sejak dini. Dengan menguasai

konsep – konsep dasar matematika sejak dini, Diharapkan peserta didik

akan dapat menguasai ilmu – ilmu yang lain. Matenatika sebagai ilmu tidak

hanya untuk matematika

itu sendiri, tetapi banyak konsep – konsepnya yang sangat diperlukan oleh ilmu

– ilmu lainnya, seperti fisika, kimia, biologi, astronomi, teknik, ekonomi, dan

farmasi ( Ruseffendi 1993:88 ). Dengan demikian matematika sangat

berpengaruh terhadap penguasaan ilmu – ilmu yang lain. Matematika mata

pelajaran yang sangat ditakuti, baik ditingkat sekolah dasar maupun

disekolah lanjutan.

Membagi adalah suatu pekerjaan mengurang dengan sebuah

bilangan tertentu yang dilakukan beberapa kali. Konsep ini perlu diberilan

kepada siswa dengan menggunakan contoh misalnya 12 : 2 = 6 dengan

cara menggunakan benda konkrit berupa kelereng sebanyak 12 buah

kemudian diambil dan dibagikan kepada dua siswa dengan rata atau sama

banyak jumlah kelereng itu

habis, ternyata setiap siswa memiliki enam buah kelereng ( Pakasi


3
supartinah,

4
8

1970:85 ). Cara seperti itu perlu dilakukan ber ulang ulang dengan peraga yang

bervariasi sehingga siswa paham betula tentang konsep dasar pembagian

dan selanjutnya siswa mampu mengerjakan soal – soal dan masalah yang

berkaitan dengan pembagian.

Penelitian ini berfolus pada upaya menyelesaikan pembagian bilangan

cacah empat angka dengan satu angka model abstrak cara bersusun pendek pada

kelas III SD N Wnosari 04 kecamatan Ngaliyan kota Semarang dengan

bimbingan dosen dari UNNES yang juga sebagai observer dan dengan bantuan

seorangkepala sekolah dan seorang teman guru sebagai kolaboratornya.

B. PERMASALAHAN

20% siswa kelas III SD N Wonosari 04 belum menguasai fakta dasar

pembagian sedangkan 80% siswa sudah menguasai.

C. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

bagaimana mengoptimalkan proses pembelajaran pembagian bilangan cacah

sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat?

8
9

D. TUJUAN BIMBINGAN

Untuk mengoptimalkan proses pembelajaran pembagian bilangan

cacah empat angka dengan satu angka model abstrak cara bersusun

pendek, sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Manfaat penenelitian

Diharapkan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dapat memberi

manfaat sebagai berikut:

a. Bagi peneliti

Peneliti yang sekaligus sebagai guru dapat memperbaiki proses

pembelajaran pembagian bilangan cacah empat angka dengan satu

angka model abstrak cara bersusun pendek sehingga pembelajaran lebih

optimal dan lebih bermakna.

b. Bagi siswa

Proses pembelajaran yang berjalan secara optimal dan bermakna bagi sswa,

akan menimbulkan minat siswa terhadap proses pembelajaran

matematika khususnya pembagian bilangan cacah empat angka dengan

satu angka dengan model abstrk cara bersusun pendek akan meningkat

dan siswa akan lebh menyukai pelajaran matematika pada umumnya.

9
10

c. Bagi rekan guru

Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan model untukdimanfaatkan

dalam proses pembelajaran pembaian bilangan cacah cara bersusun pendek.

E. PENEGASAN ISTILAH

Fakta dasar pembagian

Fakta dasar pembagian adalah pembagian dua bilangan cacah dimana

bilangan yang dibagi mulai dari 0 sampai dengan 81, bilangan pembagi dari

1sampai dengan 9 dan hasilnya haruslah bilangan 0 sampai dengan 9.

“Jika a :b =c merupakan fakta dasar pembagian, maka 0

<a<81,0<b<9 dan 0<c<9”

Dari uraian tersebut di atas,maka yang dimaksud dalam judul

bimbingan ini adalah :Upaya memperoleh hasil pembelajaran

pembagian bilangan cacah empat angka dengan satu angka model abstrak

cara bersusun pendek yang sebaik –baiknya berupa proses pembelajaran

berjalan secara optimal dan lancar serta nilai rata –rata test akhir meningkat

melalui tanya jawab secara lesan tengtang fakta dasar pembagian

pembelajaran kelas III SD N Wonosari 04Kecamatan Ngaliyan Kota

Semarang.

10
11

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A.LANDASAN TEORI

1.Tinjauan tentang konsep pembagian bilangan cacah

a.Konsep pembagian bilangan cacah

Dalam penelitian ini yang dimaksud konsep adalah konsep

yang terdapat dalam mata pelajaran matematika.Menurut R.Soedjadi dalam

Amin Suyitno (2000 : 16) ” Konsep adalah ide abstrak yang dapat

digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan “. Pendapat ini

sejalan dengan yang dikemukakan oleh Pandoyo (1984 : 4) bahwa “

Konsep adalah abstrak, yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan

(mengklasifkasikan) objek atau kejadian. Konsep adalah himpunan

stimulus dengan sifat -sifat yang

berserikat”.

Menurut Pakasi Supartinah, (1970:85) membagi adalah suatu pekerkaan

mengurang dengan sebuah bilangan tertentu,yang dilakukan beberapa

kali. Konsep ini diterangkan kepada anak dengan menggunakan contoh.

Misalnya 12 :

2 = 6 dengan cara menggunakan benda konkret berupa kelereng sebanyak

12 buah kemudian dikurangi atau diambil dua –dua ternyata banyaknya

mengambil sampai kelereng itu habis sebanyak 6 kali. Sebenarnya masih

banyak com\ntoh
11
yang lain untuk menunjukkan konsep pembagian tersebut diantarannya

12
12

menggunakan lidi, kantong nilai tempat, kartu nilai tempat, dan masih

banyak yang lainya.

Di samping itu bahwa pembagian juga merupakan juga merupakan

kebalikan dari perkalian. Misalnya 8 : 4 = 2 sebaliknya 4 x 2 = 8. oleh karena itu,

agar pembelajaran pembagian bilangan cacah model abstrak bersusun

pendek dapat berjalan secara optimal maka perlu kiranya dipahami tentang

perkalian bilangan dari 1 – 10 dengan menghafal perkalian bilangan dari 1

– 10, maka secara otomatis anak akan dapat menghafal menghafal bilangan

pembagian yang merupakan fakta dasar pembagian.

Dalam Darhim dkk, (1996 : 127 ) menentukan hasil bagi pada bilangan

cacah model bersusun pendek, jelas diperlukan pemahaman dan hafal fakta dasar

pembagian. Yang dimaksud fakta dasar pembagian tersebut adalah

pembagian pda bilangan cacah dimana bilangan yang mulai dari 0 sampai

81. bilangan pembagi dan hasilnya haruslah bilangan dari 0 sampai 9.jadi a . b =

c merupakan fakta dasar pembagian, maka : 0 < a <81,dan a harus habis dubagi

b. sedangkan

b dan c adlah bilangan cacah kurang dari 10 atau 0 < b < 9 dan 0 < c <9 misalnya

: 81 : 9, 9 : 1, 12 : 4 dan 6 : 6 adalah fakta dasar pembagian.

2. Tinjauan tentang anak didik

Manusia sebagai homo sapiens berbeda degan makhluk lain, sebab

manusia memiliki intelegensi. Karena mempunyai kecerdasan, manusia

dapat mempelajari sesuatu yang baru, menangkap fakta dan pengertian yang

bersifat
12
13

abstrk, menghubungkan fakta yang satu dengan yang lain, mengingat

kejadian yang dialami masalalu dan dapat membuat rencana di masa yang

akan datang, menggunakan simbol – simbol verbal, baik huruf maupun

angka sehingga mampu mengingat dan memperluas pengetahuannya ( Saleh

Soegiyanto Dalam Sahid, 2002:29 ).

Menurut pendapat para ahli, oleh Noor Suparyanti dalam

Noehi Nasution dkk dinyatakan, masa usia sekolah dasar adalah masa usia

kanak – kanak akhir yang berlangsung dari usia 6 tahun hingga 12 tahun.

Pendapat lain menyebutkan masa usia sekolah adalah masa matang untuk

belajar dan masa matang untuk sekolah. Pada usia inilah berbagai aspek yang

ada pada diri siswa

di kembangkan.

3. Tinjauan tentang materi bahan ajar

I. Hakekat Matematika

Dalam Ruseffendi (1993) dijelaskan tentang hakekat matematika yang

antara lain :

a. Matematika adalah ilmu tentang struktur yang terorganisasikan dengan

baik. Belajar matematika adalah belajar tentang konsep – konsep

dan struktur – struktur serta mencari hubungan – hubungan antara

konsep – konsep dan struktur –struktur tersebut. Suatu

kebenaran dalam matematika terdiri

dari observasi, menebak, merasa, menguji hipotesis, mencarianalogi

dan sebagainya.
13
14

b. Matematika adalah ilmu tentang pola dan hubungan

Matematika disebut ilmu telaahan tentang pola dan hubungan. Karena

dalam matematika kita sering mencari keseragaman supaya

generalisasinya dapat dibuat. Untuk itu kita perlu

memperhatikan keteraturan, keruntutan, keterkaitan, sehingga mendapat

pola atau model konsep matematika, misalnya 2 + 5 = 7, 5 + 2 = 7

dari situ kita dapat ditemukan pola dan hubungan bahwa

dalam penjumlahan meskipun tempat bilangan ditukar hasilnya tetap

sama, demikian juga dengan perkalian, misalnya 3 X 4 = 12, 4 X3 =

12.

Matematika adalah ilmu tentang hubungan. Hal ini memang benar

karena dalam matematika kita sering menemukan adanya hubungan antara

ide yang satu dengan yang lain, misalnya antara 5 – 2 = 3 atau 5 – 2 = 3, dan

21 : 3

= 7, atau 21 : 7 = 3.

Dalam buku petunjuk guru sekolah dasar kelas III ( Depdikbut, 1993

) dinyatakan, matematika sebagai suatu ilmu memiliki obyek dasar yang berupa

fakta, konsep, operasi dan prinsip. Dari obyek – obyek dasar itu

berkembang menjadi obyek – obyek yang lain misalnya pola – pola, struktur –

struktur da;am matematika yang ada dalam dewasa ini. Pola pikir yang

digunakan dalam matematika itu adalah deduktif bahkan suatu struktur

yang lengkap adalah deduktif asiomatif.

2. Materi Pengajaran
14
15

materi matematika yang diajarkan pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah dipilih dengan maksud untuk menumbuh kembangkan pada diri

siswa dan membentuk pribadi siswa sihingga mampu mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian matematika

yang di ajarkan ti dak terpisah – pisah dari ciri – ciri matematika itu sendiri, yatu

memiliki objek kajian abstrak dan berpola pikir deduktif konsistensi ( petunjuk

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kelas III, 1994/ 1995 )

dijenjang sekolah dasar tekanan pembelajaran matematika adalah “

number sense “ yang tidak hanya mengenal dan trampil melakukan operasi pada

bilangan, tetapilebih dari itu antara lain dapat memanfaatkan pengetahuan

tentang bilangan untuk berbagai bidan kehidupan lainnya, tanpa melakukan

operasi hitung.

B. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan tinjauan teoritis diatas maka hipotesis tindakan adalah

sebagai berikut :

“ penguasaan fakta dasar pembagian yang dilakukan melalui

metode drill dapat mengoptimalkan proses pembelajaran dan meningkatkan

hasil belajar siswa pada pembagian bilangan cacah “.

15
16

BAB III

PAPARAN HASIL

A. HASIL PENELITIAN

Penelitian tindakan ini dilaksanakan kelas III saat mata pelajaran

matematika. Dalam hal ini penulis mengambil spesifikasi pada materi fakta

dasar pembagian yang mengamati siswa bernama Yani yang

mengalami kesulitan belajar.

B. PEMBAHASAN

1. Setting penelitian

 Awal pembelajaran

Pada awal pembelajaran hampir semua siswa memperhatikan, akan tetapi

Yani tidak memperhatikan melainkan sibuk sendiri mengganggu

teman yang lain

 Pada saat penyampaian materi

Yani masih bercerita dan tidak mengindahkan peringatan dari guru

 Pada saat praktek

Yani masih belum dapat mengerjakan tugas yang diberikan guru

yang ditulis di papan tulis, Yani masih bingung cara pengerjaannya dan

hanya berdiri di depan kelas. Selain itu, Yani saat diberi pertanyaan Yani

hanya

menjawab dua dari lima pertaanyaan yang diajukan guru.


16
10

17
17

2. subjek penelitian

mengingat penelitian ini berusaha mengkaji penggunaan metode

driil, maka tekakanan dalam penelitian ini adalah pada proses pembelajarannya.

Oleh sebab itu variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi :

a. faktor siswa, yaitu dengan mengamati aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran tersebut. Aktifnya siswa dalam proses pembelajaran, terutama

dalam kerja kelompok mengerjakan lembar kerja siswa hasilnya memuaskan

karena dari 6 kelompok 4 kelompok mendapat nilai 10, 1 kelompok nilainya

8 dan 1kelompok lagi nilainya 6 pada siklus III, ini merupakan indikasi dari

keberhasilan penelitian.

b. faktor guru, yaitu kemampuan dan ketrampilan guru dalam

mengembangkan kegiatan proses pembelajaran terutama dalam melatih drill

siswa penguasaan fakta dasar pembagian. Sebagai alat ukurnya adalah

lembar penelitian penilaian rencana pembelajaran dan lembar penilaian

kemampuan mengajar dengan hasil pengamatan.

c. proses pembelajaran, yaitu proses yang terjadi dalam kegiatan pembajaran,

meliputi aktivitas guru,siswa dan interaksi kelas.

3. rencana tindakan

penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian

yang bersifat kolaboratif yang didasarkan pada permasalahan yang muncul

18
18

dalam pembelajara matematika dkelas III SD Wonosari 04 kec. Ngaliyan Kota

Semarang.

Prosedur penelitian tindaka kelas ini terdir dari 3 siklus tiap

siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai, seperti

yang telah direncaakan faktor – faktor yang tea ditelti. Untuk mengetaui

permasalahan efektivitas pembelajaran atematika tentang

pembagian bilangan cacah dilakukan dengan

pengamatan tentang rencana pembelajaran dan lembar

pengamatan penilain mengajar oleh guru.selain itu di adakan wawancara baik

dengan guru sebagai observer dan siswa

19
19

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. HASIL PENELITIAN
Dalam kasus ini penulis mengatasi kasus ini dengan

pendekatan personal penulis mendekati yani mencari tahu faktor – fator yang

mempengaruhi tindakan yani ternyata merupakan faktor intern

Penulis memotivasi agar yani berprestasi lebih baik kemudian

membimbing yani agar dapat melakukan oprasi hitung pembagian dengan baik

dan benar.

Pada akhirnya yani ampu melakukan oprasi hitung pembagian

Hasil yang dapat disimpulkan

A. siswa aktif dan antusias daam kegiatan pembelajaran

B. siswa lebih berani pada saat disuruh mengerjakan soal di papa tulis.

20
13

21
20

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dari bab IV dan landasn teori pada bab

II dapat disimpulkan bahwa :

1. mengoptimalkan proses pembelajaran matematika khususnya pokok bahasan

pembagian bilangan cacah empat angka dengan satu angka model abstrk cara

bersusun pendek melalui metode drill.

2. metode drill mempunyai efektivitas yang tinggi dalam pembagian

bilangan cacah. hal ini terbukti dari hasil observasi iklim kelas pada saat

pembelajaran terlihat kondusif dimana 80% siswa terlibat secara aktif

terlebih pada saat kerja kelompok berlangsung.

B. SARAN

Berdasarkan simpulan di atas, peneliti mengajakan saran sebagai

berikut :

1. dalam pembelajaran pembagian bilangan cacah empat angka dengan

satu angka model bersusun pendek menggunakan metode drill agar

pembelajaran berlangsung secara optimal

2. metode drill mempunyai efektifitas yang tinggi, maka sebelum

pembelajaran pembagian bilangan cacah empat angka dengan satu

angka model abstrak cara bersusunpendek hendaknya diawali dengan

drill fakta dasar pembagian agar memperoleh pembelajaran yang optimal

dan hasilnya

lebih baik.
22
14

23
21

DAFTAR PUSTAKA

Darhim,dkk 1993. pendidikan matematika 2 Jakarta : universitas terbuka

Depdikbud, 1993.pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kelas III Jakarta :

dirjen pendidikan dasar dan menengah.

Kasbolah, 1998. penelitian tindakan kelas, jakarta : depdikbud.

Pakasi, suprtinah, 1970.didaktik berhitung, jakarta : bathara.

Ruseffendi, dkk. 1993 pendidikan matematika 3, jakarta : universitas terbuka.

Tim pengembang PGSD, 1996/1998. strategi belajar mengajsr , jakarta : depdikbud

24
15

25

Anda mungkin juga menyukai