SYARIAH
Risman
rman73451@gmail.com
Abstract
This article examines the application of Sharia principles within the realm of Sharia-
compliant business transactions. Sharia principles govern various aspects of economic
activities in Islamic finance, emphasizing ethical and equitable practices. Through a
comprehensive analysis, this study explores how these principles shape the conduct of
business transactions, including contracts, financing, and investment, in accordance with
Islamic law. It delves into key concepts such as fairness (adl), transparency (shuhra), and
risk-sharing (mudarabah), elucidating their significance in fostering a sustainable and
ethical business environment. By elucidating the practical implications of Sharia principles,
this research contributes to the understanding of Sharia-compliant business practices and
their relevance in contemporary economic contexts.
Keywords: application, principle, business, transaction, economy
Abstrak
Artikel ini mengkaji penerapan prinsip-prinsip Syariah dalam ranah transaksi bisnis yang
sesuai dengan Syariah. Prinsip-prinsip Syariah mengatur berbagai aspek kegiatan ekonomi
dalam keuangan Islam, dengan menekankan praktik-praktik etis dan adil. Melalui analisis
komprehensif, studi ini mengeksplorasi bagaimana prinsip-prinsip ini membentuk perilaku
transaksi bisnis, termasuk kontrak, pembiayaan, dan investasi, sesuai dengan hukum Islam. Ia
memperdalam konsep-konsep kunci seperti keadilan (adl), transparansi (shuhra), dan berbagi
risiko (mudarabah), menjelaskan signifikansinya dalam mempromosikan lingkungan bisnis
yang berkelanjutan dan etis. Dengan menjelaskan implikasi praktis dari prinsip-prinsip
Syariah, penelitian ini berkontribusi pada pemahaman praktik bisnis yang sesuai dengan
Syariah dan relevansinya dalam konteks ekonomi kontemporer..
Kata Kunci: penerapan, prinsip, bisnis, transaksi, ekonomi
PENDAHULUAN
KAJIAN LITERATURE
Supriadi dan Ismawati (2020) melakukan penelitian berjudul Implementasi Prinsip-
Prinsip Perbankan Syariah Untuk Mempertahankan Loyalitas Nasabah dalam jurnalnya dan
menjelaskan bahwa prinsip dalam perbankan syariah sangat penting sebagai dasar yang dapat
dijadikan pokok berpikir terkait pondasi muamalah dan segala transaksi di dalam dunia
perbankan syariah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis mengenai prinsip-prinsip dasar
dalam operasional perbankan syariah. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam
kajiannya adalah analisis deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, data
dalam bentuk artikel, buku dan laporan penelitian serta sumber-sumber lain atau informasi
yang relevan dengan kajian ini.
Dalam hal ini digunakan penelitian kepustakaan atau kepustakaan sebagai teknik
pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip dasar perbankan syariah
yang sebaiknya diterapkan dalam perbankan syariah adalah bebas dari maghrib (maysir,
gharar, haram, riba dan batil), amanah dan kehati-hatian dalam pengelolaan perbankan
syariah, dan prinsip akad. Ketiga prinsip tersebut pada dasarnya berkaitan dengan Syariat
Islam yang berpedoman pada Al-Quran dan Hadits, sehingga harus diterapkan dalam
berbagai kegiatan operasional.
Ringkasan dari penelitian yang dilakukan oleh Supriadi dan Ismawati pada tahun
2020 yang bertajuk "Implementasi Prinsip-Prinsip Perbankan Syariah Untuk
Mempertahankan Loyalitas Nasabah". Mereka menekankan pentingnya prinsip-prinsip dalam
perbankan syariah sebagai landasan untuk muamalah dan transaksi di dalamnya. Penelitian
ini bertujuan untuk menganalisis prinsip-prinsip dasar dalam operasional perbankan syariah.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan data
sekunder berupa artikel, buku, laporan penelitian, dan sumber lain yang relevan. Teknik
pengumpulan data yang dipilih adalah studi literatur.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip-prinsip dasar perbankan syariah yang
harus diimplementasikan meliputi prinsip bebas dari unsur maghrib (maysir, gharar, haram,
riba, dan batil), kepercayaan, kehati-hatian dalam pengelolaan kegiatan perbankan syariah,
dan prinsip yang berdasarkan pada akad. Ketiga prinsip tersebut mengacu pada ajaran syariah
Islam yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadis, sehingga harus diterapkan dalam segala
kegiatan operasional perbankan syariah.
Asas ini menjadi rujukan utama bagi pelaksanaan seluruh tindakan operasionalnya,
termasuk asas kebebasan Maghrib yaitu maysir (termasuk perjudian), gharar (ketidakpastian),
Haram (larangan), riba (transaksi berdasarkan sistem bunga). ), kemudian asas amanah dan
kehati-hatian – kehati-hatian dalam pengelolaan perbankan syariah, dan yang terakhir adalah
asas akad yaitu segala transaksi yang dilakukan didasarkan pada akad yang diakui syariah.
Secara keseluruhan, ringkasan ini memberikan gambaran mengenai fokus, tujuan, metode
dan hasil kajian yang dilakukan terhadap penerapan prinsip perbankan syariah Supriad dan
Ismawat.
2. Musyarakah
Menurut sebagian besar ulama fiqih, rukun musyarakah adalah adanya pihak-pihak
yang bekerja sama, modal, usaha dan akad. Pihak-pihak yang bekerjasama harus
kompeten untuk menerbitkan atau memberikan surat kuasa. Modal yang akan
dipisahkan harus berupa uang tunai atau harta benda yang nilainya setara atau harta
benda yang dianggap sebagai uang yang disepakati oleh para sekutu dan keikutsertaan
para sekutu dalam pekerjaan itu penting, meskipun salah satu pihak dapat menangani
lebih banyak pekerjaan daripada yang lain dan mempunyai hak untuk mengklaim
lebih banyak bagi hasil untuk dirinya sendiri.
Prinsip-prinsip bisnis syariah merupakan panduan etika dan nilai-nilai yang
digunakan dalam berbisnis sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Berikut adalah beberapa
prinsip bisnis syariah yang umumnya diterapkan:
1. Kepatuhan Terhadap Hukum Islam: Bisnis harus sesuai dengan ajaran Islam dan
prinsip-prinsip hukum syariah.
2. Transaksi Bebas dari Ribawi (Riba): Riba atau bunga diharamkan dalam Islam.
Transaksi bisnis harus bebas dari riba, baik sebagai pemberi maupun penerima.
3. Prinsip Bagi Hasil (Mudharabah): Konsep ini melibatkan pembagian keuntungan dan
kerugian antara investor (shahibul maal) dan pengusaha (mudharib).
4. Keadilan dan Keterbukaan: Bisnis harus adil dan transparan dalam segala aspek,
termasuk dalam transaksi, distribusi keuntungan, dan kerja sama dengan para pihak
terkait.
5. Larangan Perjudian dan Spekulasi (Maisir): Transaksi yang bersifat perjudian dan
spekulatif diharamkan dalam Islam. Bisnis harus berorientasi pada kegiatan yang
produktif dan membawa manfaat nyata.
6. Larangan Transaksi yang Berdasarkan Keterlibatan dalam Usaha Haraam: Bisnis
tidak boleh terlibat dalam aktivitas yang dianggap haram menurut ajaran Islam,
seperti perdagangan alkohol, narkotika, atau barang haram lainnya.
7. Penghindaran Risiko dan Gharar: Bisnis harus menghindari transaksi yang
mengandung unsur ketidakpastian (gharar) atau risiko yang tidak diizinkan secara
syariah.
8. Kepedulian Sosial: Bisnis harus memperhatikan kesejahteraan sosial dan lingkungan
sekitar, serta berkontribusi pada pembangunan masyarakat dengan cara yang
bertanggung jawab.
9. Kepatuhan terhadap Etika dan Moral: Etika dan moralitas harus menjadi bagian
integral dari setiap aspek bisnis, termasuk dalam hubungan dengan pelanggan,
karyawan, dan masyarakat secara umum.
10. Pengelolaan Risiko dengan Prinsip Asuransi Takaful: Dalam aspek asuransi, prinsip-
prinsip takaful (asuransi syariah) diterapkan untuk memastikan perlindungan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Prinsip-prinsip ini membentuk kerangka kerja untuk praktik bisnis yang sesuai dengan
ajaran Islam dan nilai-nilai moral yang tinggi.
B. SARAN
1. Studi Kasus: Ambil beberapa kasus studi yang mewakili berbagai jenis transaksi
bisnis Syariah, seperti perbankan Syariah, investasi Syariah, atau asuransi Syariah.
Analisis kasus dapat membantu dalam memahami bagaimana prinsip-prinsip Syariah
diterapkan dalam praktiknya.