Anda di halaman 1dari 5

Proposal Perancangan Karya Film Fiksi “Gak Enakan”

Disusun Oleh :

Fahmi Aziz Maydian Yudhistira (2100030100)

M. Alif Fadhlurrahman (2100030097)

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA
A. Latar Belakang

Kehidupan manusia di era modern seringkali diwarnai oleh berbagai tantangan


dan tuntutan yang semakin kompleks. Dalam konteks ini, mengutamakan prioritas
menjadi suatu hal yang sangat penting. Kita hidup dalam zaman di mana waktu dan
sumber daya terbatas, sementara tuntutan hidup terus berkembang. Oleh karena itu,
kemampuan untuk memilih dan memfokuskan perhatian pada hal-hal yang benar-benar
penting adalah keterampilan yang sangat berharga.

Mengutamakan prioritas bukan sekadar tentang menentukan apa yang perlu


dilakukan terlebih dahulu, tetapi juga berkaitan dengan bagaimana kita mengelola
waktu, energi, dan perhatian kita agar efisien dan efektif dalam mencapai tujuan dan
kepuasan hidup. Tindakan-tindakan yang kita ambil sehari-hari, baik dalam konteks
pekerjaan, pendidikan, hubungan sosial, maupun pengembangan diri, semuanya
membutuhkan pemikiran cermat dalam menentukan apa yang harus didahulukan.

Kemampuan mementingkan prioritas dapat berdampak pada produktivitas dan


kualitas hidup seseorang (Heward,2014). Ketika seseorang tidak dapat mengidentifikasi
dan fokus pada hal-hal yang paling penting dalam hidupnya, waktu dan energi bisa
terbuang sia-sia untuk aktivitas yang kurang bermakna. Akibatnya, pekerjaan mungkin
terlantar, hubungan sosial bisa terganggu, dan tujuan hidup sulit tercapai. Selain itu,
perasaan stres dan kecemasan seringkali meningkat ketika prioritas diabaikan, karena
seseorang merasa terlalu banyak tugas yang menumpuk. Oleh karena itu,
mementingkan prioritas merupakan langkah penting dalam mencapai tujuan dan
menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan teratur.

Tema "Gak Enakan" mencerminkan konsep ketika seseorang atau suatu


kelompok memilih untuk memberikan perhatian, prioritas, atau dukungan pada hal-hal
yang tidak seharusnya menjadi prioritas utama. Ini sering kali mengarah pada hasil
yang merugikan, kesalahan pengambilan keputusan, atau bahkan kerugian secara
keseluruhan. Tema ini bisa merujuk pada situasi di berbagai aspek kehidupan, mulai
dari politik, bisnis, hingga keputusan pribadi. Penekanan pada tema “Gak Enakan”
mengajak kita untuk mempertimbangkan pentingnya pemilihan yang bijak dalam
mengalokasikan pikiran, tenaga, waktu, dan perhatian kita agar mencapai hasil yang
baik dan mencegah konsekuensi negatif dari prioritas yang keliru.

Rumusan Masalah

Berdasarkan beberapa uraian dan latar belakang masalah yang telah dijelaskan,
maka penulis merumuskan masalah yaitu : “Bagaimana perancangan film fiksi dengan
mengangkat tema isu sosial Gak Enakan?”

Tujuan Perancangan Karya

Tujuan dari penciptaan karya ini adalah :

1. Mendorong penonton untuk lebih memahami dan peka terhadap isu-isu


sosial melalui alur cerita dan karakter-karakter dalam film fiksi.
2. Menyajikan gambaran yang mendalam dan komprehensif terkait dengan
isu sosial yang diangkat, sehingga penonton dapat memiliki pemahaman
yang lebih baik tentang kompleksitas masalah.

Batasan Ruang Lingkup Perancangan

Batas ruang lingkup perancangan karya film fiksi dengan tema "Gak Enakan"
melibatkan beberapa utama. Pertama, perancangan ini akan mencakup pengembangan
film fiksi dalam bentuk audiovisual dengan memanfaatkan media audio, visual, dan
naratif. Film fiksi ini diarahkan untuk disajikan dalam format film pendek dengan
penggabungan elemen-elemen kreatif, termasuk skenario yang kuat, sinematografi yang
menarik, serta elemen audio yang mendukung.

Kedua, wilayah atau lokasi di mana hasil rangcangan akan diaplikasikan


mencakup lingkup global, dengan fokus pada aspek-aspek kehidupan sosial dan budaya
yang dapat diidentifikasi dan diresapi oleh berbagai kalangan masyarakat. Adapun,
pilihan lokasi akan didasarkan pada isu-isu sosial yang relevan dengan tema "Gak
Enakan" yang mencerminkan ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari.
Ketiga, target audience dari karya film ini adalah penonton yang memiliki ketertarikan
terhadap narasi yang mendalam, serta sensitivitas terhadap isu-isu sosial. Film ini
dirancang untuk mencapai audiens yang beragam, termasuk mereka yang memiliki
keinginan untuk mendalami dan meresapi pengalaman manusia terkait rasa
ketidaknyamanan dalam kehidupan.

Dengan penjelasan batas ruang lingkup tersebut, perancangan karya film fiksi dengan
tema "Gak Enakani" diharapkan mampu menggambarkan pengalaman manusia yang
relevan, serta memberikan kontribusi positif dalam pemahaman dan refleksi terhadap
isu-isu sosial yang diangkat.

Tinjauan Karya

Iklan Sempoerna Mild – Kita gak Enakan Dia Seenaknya

Iklan ini menggambarkan situasi yang akrab dalam kehidupan sehari-hari di


mana seseorang merasa tidak nyaman karena perlakuan atau keputusan seorang
lain yang dianggap seenaknya. Iklan ini memberikan stimulus untuk mengubah
dinamika tersebut dan mengeksplorasi opsi yang dapat diambil untuk meraih
kembali kendali atas situasi tersebut. Dengan sentuhan humor dan kecerdikan,
iklan ini memberikan pandangan agar kita memiliki semangat keberanian dan
keputusan untuk tidak lagi membiarkan seseorang seenaknya dengan kita. Pesan
iklan ini dapat menginspirasi pemirsa untuk lebih proaktif dan mengambil
langkah-langkah positif dalam menghadapi situasi yang membuat tidak nyaman.
Landasan Teori
Landasan teori untuk proposal perancangan karya film fiksi "Gak Enakan" dapat
mencakup beberapa konsep dan teori yang relevan dengan tema dan tujuan proyek.
Berikut adalah beberapa aspek landasan teori yang dapat menjadi dasar untuk
perancangan film tersebut:

1. Teori Ketidaknyamanan Sosial:


Mengacu pada konsep ketidaknyamanan sosial, teori ini dapat membantu dalam
pemahaman lebih mendalam tentang pengalaman ketidaknyamanan dalam konteks
hubungan sosial dan interaksi manusia. Landasan ini dapat memberikan wawasan
tentang bagaimana ketidaknyamanan dapat timbul dan berkembang dalam berbagai
situasi.
2. Teori Sinematografi:
Membahas aspek-aspek teknis dalam pembuatan film seperti framing, pencahayaan, dan
penentuan angle shot. Landasan teori ini membantu dalam merencanakan bagaimana
visual dan audio dalam film dapat dipergunakan untuk mengkomunikasikan perasaan
ketidaknyamanan dengan efektif.
3. Teori Naratif Film:
Menyelidiki struktur dan elemen-elemen dalam penyusunan cerita film. Landasan teori
ini dapat membantu dalam merancang naratif yang kuat dan menarik untuk
menggambarkan pengalaman ketidaknyamanan dengan cara yang mengaitkan penonton
secara emosional.
4. Psikologi Karakter:
Memahami karakter-karakter dalam film melalui lensa psikologi membantu dalam
menciptakan tokoh-tokoh yang kompleks dan realistis. Landasan ini dapat digunakan
untuk menggali kedalaman emosional karakter-karakter yang mengalami "Gak Enakan"
dalam karya film.
5. Teori Komunikasi Visual:
Mengkaji cara-cara komunikasi visual memengaruhi persepsi dan interpretasi penonton.
Landasan ini dapat membantu dalam merancang adegan dan pengambilan gambar yang
dapat memperkuat pesan-pesan terkait ketidaknyamanan dalam film.

Anda mungkin juga menyukai