Anda di halaman 1dari 9

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI UNTUK PERILAKU

JUJUR PADA SISWA SMK TRIDHARMA


Diajukan untuk memenuihi tugas mata kuliah Praktikum bimbingan dan konseling
pribadi yang diampuh oleh Ibu Meiske Puluhulawa,S.Pd,.M.Pd

OLEH
Regina Aulia Aisyah 111422008
Tasya R. Tantu 111422013
Amira Adlia Fitriani Manahung 111422045
Nurfitria Ahmad 111422056
Gusti Arya Dhinata Tamsir 111422119
Taufik Hidayat Malii 111422107

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2024
A. TEORI KEJUJURAN MENURUT PARA AHLI
1. Pengertian Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata “jujur” Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata
jujur berarti tidak bohong, tidak curang atau khianat, sedangkan kejujuran bermakna
sifat atau keadaan jujur, ketulusan dan kelurusan hati. Ada ungkapan lain yang sepadan
dengan kata kejujuran yakni kebenaran, integritas, kelurusan (hati), kepolosan,
keterbukaan, keterusterangan, ketulusan, kredibilitas, moral, validitas. Jujur dalam
bahasa Inggris dipahami dengan kata honestly. Kata honest berasal dari bahasa Latin
Honestus (Honorable) atau Honos (honour) yang artinya kehormatan, kemurnian,
reputasi.

Jujur adalah salah satu karakter atau akhlak yang penting untuk ditanamkan dalam
diri. Karena dengan kejujuran akan terwujud kehidupan masyarakat yang saling
percaya, makmur dan harmonis. Dan kerusakan serta perpecahan banyak bermunculan
diakibatkan kurangnya kejujuran. Jujur juga merupakan nilai fundamental yang diakui
oleh semua orang. Hal tersebut karena bagi sebagian besar orang jujur adalah tolak ukur
kebaikan seseorang. Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh James Mc Kouzes dan
Barry Z. Postner tahun 1993 dan 1997 didapatkan hasil bahwa penentu utama
kesuksesan dan kemajuan negara dalah sikap jujur (MUALIFAH KHOIRUNNISA,
2014).

Menurut Albert Hendra wijaya (Saeful, 2021), kejujuran adalah kemampuan


untuk mengakui, berkata atau memberikan sebuah informasi yang sesuai dengan
kenyataan dan kebenaran. Dalam ungkapan lain, seseorang yang jujur tidak akan sedikit
pun merahasiakan setiap informasi yang bersifat benar. Justru ia akan senang hati
menyampaikan informasi berkaitan tentang kebenaran kepada setiap orang yang
membutuhkan informasi tersebut. Jujur memiliki tiga tempat, yaitu pada lisan,
perbuatan dan hati.

Jujur dengan lisan berarti mengucapkan setiap perkataan sesuai dengan


kebenaran, tidak mengurangi ataupun menambahkan atau berbicara sesuai dengan fakta
yang terjadi. Adapun jujur dengan perbuatan adalah senantiasa melakukan perbuatan
dengan benar, seperti tidak berbuat curang, tidak korupsi dan menjauhkan diri dari
segala perbuatan yang merugikan kemanusiaan. Sedangkan jujur dengan hati meyakini
secara mendalam bahwa kejujuran merupakan bagian dari perintah Tuhan yang patut
dilaksanakan oleh setiap manusia dan meyakini pula jika perbuatan tersebut akan
mendatangkan kebahagiaan, baik dunia maupun akhirat.

Jujur merupakan karakter yang terbentuk dari sikap amanah Menurut Yaumi
(novriansyah andika, kurniah nina, 2017) mengungkapkan bahwa amanah adalah
bersikap jujur dan dapat diandalkan dalam menjalankan komitmen, tugas, dan
kewajiban. Oleh karena itu, menjadi amanah atau dapat dipercaya berarti bersikap jujur.

Menurut Mustari (2011 13-15), kejujuran adalah perilaku yang didasarkan pada
usaha untuk selalu menjadi orang yang dapat dipercaya baik dalam perkataan, tindakan
dan pekerjaan, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Faktor yang
mempengaruhi karakter kejujuran.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa jujur merupakan


suatu keadaan seseorang dalam mewujudkan sikap yang sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya terjadi.

2. Ciri-ciri Sikap Jujur

Menurut Mustari (2011: 19) ciri-ciri sikap jujur antara lain:

a. Menyampaikan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya


b. Tidak berbohong
c. Tidak memanipulasi informasi

B. DOV Meningkatkan Kejujuran

Menurut Mustari (2011 13-15), kejujuran adalah perilaku yang didasarkan pada usaha
untuk selalu menjadi orang yang dapat dipercaya baik dalam perkataan, tindakan dan
pekerjaan, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Faktor yang
mempengaruhi karakter kejujuran, yaitu:

1. Jujur dari dalam diri sendiri


Jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan,
baik terhadap diri sendiri maupun terhadap pihak lain.
2. Jujur dalam berkata
Seorang muslim tidak berkata kecuali jujur. Rasulullah SAW bersabda: “Tanda
orang munafik itu tiga: jika bicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari dan
jika diberi amanah ia berkhianat.
3. Jujur dalam berjanji
Jujur dalam berjanji. Seorang muslim apabila menjanjikan sesuatu hendaklah
memenuhinya. Jika tidak, ia termasuk orang yang munafik. Diantara janji itu ada
janji kepada anak-anak. Islam mengajarkan agar bersikap jujur kepada anak-
anak, agar setelah dewasa mereka akan tumbuh menjadi orang yang jujur dan
berkata
serta berbuat jujur.
4. Jujur dalam usaha
Seorang muslim apabila menjalin usaha dengan seseorang hendaklah bersikap
jujur, tidak menipu dan tidak curang. Jujur dalam usaha dapat memberikan
keberkahan dalam rizki yang ia peroleh. Jujur merupakan modal utama dalam
usaha apapun bentuknya usaha tersebut.

.
D.Kisi-Kisi Angket Meningkatkan Kejujuran

Variabel Indikator Item Pernyataan


1. Menyampaikan sesuatu sesuai 1. Ketika ditanya guru tentang keterlambatan saya disekolah,
Kejujuran
dengan keadaaan sebenarnya saya menceritakan kejadian sebenarnya.
Kemampuan seseorang untuk 2. Saya mengatakan saya mengerjakan tugas sendiri padahal
mengatakan sesuatu sesuai fakta atau saya menyontek
kejadian sebenarnya. 3. Jika ditanya misalnya, saya mengatakan sebenarnya kepada
guru apabila saya terlambat datang ke sekolah
4. Saya menyatakan suka pada mata pelajaran karena saya
nyaman dikelas itu
5. Ketika ditanya guru apakah dirumah sering membaca buku
pelajaran saya menjawab dengan sebenarnya
6. Ketika guru menyampaikan informasi untuk disampaikan
kepada teman-teman sekelas, saya tidak menyampaikan
kepada mereka.
7. Saya mengaku kepada ibu kantin, bahwa saya lupa
membayar makanan
8. Meskipun materi pelajaran tentang hal-hal yang baik, saya
tidak mengikuti perbuatan yang baik itu.
9. Saya tahu meniru itu adalah perbuatan yang tidak baik, tapi
saya tetap menyontek.
10. Saat ulangan saya menjawab pertanyaan dengan usaha saya
sendiri.
2. Tidak berbohong 11. Saya memahami bahwa tanggung jawab juga mencakup
Dusta, membalikkan fakta kemampuan untuk mengelola waktu, sumber daya, dan
energi secara efisien dan efektif.
12. Saya meyakini bahwa tanggung jawab melibatkan pengakuan
terhadap konsekuensi dari setiap tindakan yang saya lakukan,
baik itu positif maupun negatif.
13. Saya memahami bahwa tanggung jawab saya tidak hanya
terbatas pada diri sendiri, tetapi juga melibatkan
kesejahteraan orang lain.
14. Saya selalu memberikan kontribusi yang terbaik dalam setiap
situasi, tanpa mengabaikan kewajiban saya.
15. Saya selalu siap menghadapi akibat dari tindakan atau
keputusan saya, baik itu positif maupun negatif.
16. Saya selalu berusaha untuk memperbaiki diri dan belajar dari
pengalaman masa lalu.
17. Saya mengakui bahwa tanggung jawab saya sebagai individu
mencakup memberikan kontribusi positif bagi masyarakat
dan dunia di sekitar saya.
18. Saya Ketika diberi tugas atau pekerjaan, saya
menyelesaikannya dengan penuh tanggung jawab dan
dedikasi.
19. Saya mengambil inisiatif untuk menyelesaikan tugas atau
masalah yang timbul, tanpa menunggu diarahkan atau ditekan
oleh orang lain.
20. Saya berkomitmen untuk belajar dan berkembang secara
terus-menerus dalam rangka memenuhi tanggung jawab saya
dengan lebih baik
3. Etika 21. Saya menghargai perbedaan pendapat dan selalu bersikap
Etika adalah seperangkat prinsip atau toleran terhadap pandangan orang lain.
nilai-nilai moral yang
mengatur 22. Saya selalu memperlakukan orang lain dengan hormat dan
perilaku manusia dalam interaksi kesopanan.
sosial. Etika memandu individu 23. Saya selalu berusaha untuk memahami perspektif orang lain
untuk memilih tindakan yang sebelum membuat keputusan atau bertindak.
dianggap benar dan baik dalam 24. Saya tidak menggunakan kekuasaan atau pengaruh saya
hubungannya dengan orang lain, untuk merugikan atau memanipulasi orang lain.
lingkungan, dan diri sendiri. 25. Saya menolak untuk berpartisipasi dalam perilaku yang
merugikan atau merendahkan martabat orang lain.
26. Saya secara aktif berpartisipasi dalam diskusi dan debat yang
bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai
etika dan moral.
27. Saya senantiasa berusaha untuk meningkatkan kesadaran
akan isu-isu etika dalam lingkungan saya, baik itu di tempat
kerja, di komunitas, atau dalam hubungan personal.
28. Saya berkomitmen untuk menjadi teladan dalam perilaku dan
tindakan yang mencerminkan nilai-nilai etika yang tinggi
bagi orang lain.
29. Saya akan bertindak dengan integritas tinggi dalam semua
interaksi saya, tidak mengambil jalan pintas atau melakukan
tindakan yang tidak etis
30. Saya akan menghormati privasi individu dan melindungi
informasi pribadi dari penyalahgunaan atau pengungkapan
yang tidak sah.
REFERENSI
MUALIFAH KHOIRUNNISA. (2014). Nilai Kejujuran Pada Pendidikan Karakter
Menurut K.H. Hasan Abdullah Sahal Dalam Buku Kehidupan. Nilai Kejujuran
Pada Pendidikan Karakter Menurut K.H. Hasan Abdullah Sahal Dalam Buku
Kehidupan Mengajariku, 7(2), 107–115.
Nafisa, M. B. (2020). Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap Jujur Pada
Pembelajaran Bahasa Prancis.
novriansyah andika, kurniah nina, suprapti anni. (2017). Studi Tentang Perkembangan
Karakter Jujur pada Anak Usia Dini. Jurnal Potensia, 2(1), 14–22.
Saeful, A. (2021). Implementasi nilai kejujuran dalam pendidikan. Tarbawi, 4(2), 124–
142.

Anda mungkin juga menyukai