Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS KARYA DESAIN KOMUNIKASI

VISUAL DENGAN TINJAUAN ASPEK NIRMANA

NAMA : Muhammad Gilang Eka Putra


NIM : 2212905024
DKV B

DOSEN PENGAMPU :
Hesti Rahayu, S,Sn., M.
Andika Indrayana, S.Sn., M.Ds.
Amar Leina Chindany, M.Ds.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
analisis karya yang berjudul “ANALISIS KARYA DESAIN KOMUNIKASI
VISUAL DENGAN TINJAUAN ASPEK NIRMANA’’. Atas dukungan moral dan
materil yang diberikan dalam penyusunan analisis karya ini, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Hesti Rahayu, S,Sn., M.
2. Bapak Andika Indrayana, S.Sn., M.Ds.
3. Ibu Amar Leina Chindany, M.Ds.
Saya menyadari bahwa analisis ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
beberapa kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 17 Mei 2023


Muhammad Gilang Eka Putra
JUDUL KARYA : Harry Potter and the Chamber of Secrets Cover By Olly Moss
SUMBER : https://www.boredpanda.com

Olly Moss ditugaskan oleh Pottermore untuk mendesain ilustrasi sampul seri buku
Harry Potter. Sekarang artis Inggris telah bekerja sama dengan mereka lagi untuk
membuat tujuh ilustrasi gaya vintage yang menakjubkan ini untuk rilis ulang buku
audio Jerman Harry Potter.
Desain sampul buku sangat minimalis dan dipengaruhi oleh gaya buku vintage, dan
masing-masing berfokus pada elemen kunci sederhana dari setiap cerita.
ANALISIS 1

IRAMA : Tidak ditemukan aspek irama dalam cover buku


tersebut.
KESATUAN : Kesamaan warna hue hangat berwarna
cream yang terdapat pada setiap objek dalam cover tersebut
menciptakan kesatuan yang menciptakan keseluruhan cover
menjadi menyatu.
DOMINASI : Cover buku menggunakan dominasi
anomali, posisi mobil terbang di langit yang kosong dan
dikelilingi oleh elemen-elemen latar pendukung yang
berbeda bentuk, dimana satu elemen unik tersebut menghasilkan dominasi anomali
pada komposisi.
KESEIMBANGAN : letak mobil terbang di bagian atas kiri cover menciptakan
keseimbangan asimetris karena tanpa objek tersebut akan terciptanya kejanggalan dan
ketidakstabilan pada cover.
PROPORSI : Proporsi Van de Graaf yang biasanya digunakan untuk layout buku
terlihat pada cover tersebut. Proporsi elemen ruangnya sendiri adalah 1/8 ukuran
ruang, menciptakan ruang yang berkesan luas.
KESEDERHANAAN : Objek seperti pohon, mobil, kastil serta objek lain yang
berada dalam cover buku tersebut telah disederhanakan dengan penyusutan kualitas
detail pada objek. Namun hal tersebut tidak mengurangi nilai informasinya sehingga
audiens masih dapat mengenali objek pada cover tersebut.
KEJELASAN : Meskipun gambar objek pada cover tersebut telah disederhanakan,
objek dan latar menciptakan kontras yang baik, audiens juga masih dapat mengenali
dengan baik bentuknya karena adanya value, serta kontras yang baik antara teks dan
latar juga memudahkan audiens untuk membacanya.
KESIMPULAN : Dapat disimpulkan bahwa elemen visual serta teks yang terdapat
dalam cover ini memiliki kontras serta penyederhaaan yang baik sehingga
memudahkan pembaca untuk mencerna infromasi yang ada.
JUDUL KARYA : Poster Aida Nayeban’s “Away from Near”
SUMBER : https://twitter.com/optyxnewyork/status/843942733391843333

Sebuah karya poster yang dibuat oleh Aida Nayeban pada eksebisi “Away From
Near” poster menampilkan figur kaki yang menciptakan objek mata, membuat visual
pada poster terlihat sangat menarik untuk audiens.
ANALISIS 2

IRAMA : Terdapat unsur irama transisi pada objek karya


tersebut dari ukuran yang besar menjadi semakin kecil
KESATUAN : Poster yang ditampilkan menggunakan
kesamaan raut berbentuk mata untuk menciptakan kesatuan
dalam poster
DOMINASI : Poster menggunakan kontras discord warna
pada latar berwarna putih dan figur yang berwarna hitam
sehingga menciptakan dominasi
KESEIMBANGAN : Ukuran raut pada sisi sebelah kiri dan kanan pada poster
berbeda, namun mereka memiliki bobot yang sama sehingga dapat disimpulkan
poster tersebut menggunakan keseimbangan sederajat.
PROPORSI : Proporsi yang digunakan dalam poster ini adalah proporsi segitiga
pada bidang vertikal, untuk menciptakan komposisi dengan bobot di bagian tengah.
Proporsi elemen ruangnya menggunakan ukuran raut 1/8 ukuran ruang sehingga raut
dapat menjadi elemen utama.
KESEDERHANAAN : Objek visual mata yang berada dalam poster tersebut telah
disederhanakan dengan penyusutan kualitas detail pada objek. Namun hal tersebut
tidak mengurangi nilai informasinya sehingga audiens masih dapat mengenali objek
pada poster tersebut.
KEJELASAN : Terdapat kontras yang sangat baik dalam poster tersebut yang
membedakan figur dan latar, penggunaan warna hitam putih juga sangat
mempengaruhi kejelasan objek pada poster.
KESIMPULAN : Dapat disimpulkan penggunaan warna hitam putih pada suatu
karya seperti di samping dapat menciptakan suatu poster yang memiliki kejelasan
meski dengan visual yang sederhana.
JUDUL KARYA : Poster Film “Miracle In Cell No. 7”
SUMBER : imdb.com

Merupakan poster dari film produksi Falcon Pictures ini dibintangi oleh Vino G.
Bastian, Graciella Abigail, dan Indro Warkop.Miracle in Cell No. 7. Poster
menampilkan salah satu tokoh utama pada film ditengah serta pemeran sampingan di
belakang protagonis, di bagian bawah juga terdapat informasi tahun rilis film tersebut
ANALISIS 3

IRAMA : Terdapat penggunaan elemen irama oposisi yang


ditunjukan dengan pengulangan dengan perbedaan baju
yang digunakan tawanan dalam poster tersebut.
KESATUAN : Poster yang ditampilkan menggunakan
pendekatan kempiripan arah dan hue, terlihat dari arah
karakter yang semua menghadap kedepan serta hue kuning
yang terdapat pada latar dan objek visual lainnya.
DOMINASI : Poster menggunakan pendekatan kontras
ekstrim ukuran raut dan warna raut, terlihat dari anak kecil
yang menggunakan rok berwarna merah serta karena ukuran anak tersebut yang kecil
akhirnya menciptakan sebuah dominasi.
KESEIMBANGAN : Keseimbangan yang terdapat pada poster tersebut adalah
keseimbangan derajat, dimana walau objek visual pada kanan dan kiri tersebut
berbeda tetapi bobot nya masih sama.
PROPORSI : Proporsi yang digunakan dalam poster ini adalah proporsi segitiga
pada bidang vertikal, untuk menciptakan komposisi dengan bobot di bagian tengah.
Proporsi elemen ruangnya menggunakan ukuran raut 1/4 ukuran ruang sehingga raut
dapat menjadi elemen utama.
KESEDERHANAAN : Prinsip yang digunakan dalam poster untuk menciptakan
kesederhanaan adalah prinsip penyembunyian, dimana manusia dibelakang
disembunyikan di belakang karakter utama.
KEJELASAN : poster tersebut memiliki kejelasan yang baik karena tercipta kontras
antara figur, latar, dan tulisannya. Selain itu figur digambarkan secara eksplisit
sehingga audiens mudah menangkap maksudnya.
KESIMPULAN : Tata rupa visual yang ditampilkan dalam poster tersebut sudah
sangat baik sehingga audiens yang melihat poster tersebut dapat mudah memahami
informasi yang ditampilkan, mood hangat yang diberikan pada poster juga
menciptakan suasana panas penjara yang sesuai diceritakan dalam plot film nya.
JUDUL KARYA : Poster Film “Black Swan”
SUMBER : https://eyeondesign.aiga.org

Konsep pada poster ini adalah membuat poster yang mengisyaratkan citra balet klasik
dari periode Art Deco tahun 1920-an dan 30-an, Le Boca’s bright and intricate
imagery mencoba peka dengan pilihan yang di buat sehingga dapat menempatkan
desain dalam jangka waktu tertentu dan menciptakan suasana tertentu. Jika
menghapus kata dari poster, maka akan langsung menyampaikan sesuatu hal yang
berbeda, setengah dari maknanya hilang, yang mungkin merupakan indikasi yang
baik tentang betapa pentingnya tipografi untuk desain.
ANALISIS 4

IRAMA : terdapat irama repetisi berasal dari sosok dengan


kepala dan tangan saling bertindih dengan jarak yang
diurutkan dari masing-masing. Repetisi menciptakan
simbolisme.
KESATUAN : Poster tersebut menggunakan pendekatan
raut dan arah, dibuktikan dengan arah penari yang bertuju
kea rah yang sama sehingga terciptanya kesatuan.
DOMINASI : Dominasi yang digunakan pada poster
tersebut adalah dengan pendekatan kontras discord warna
latar dan figur, hal tersebut dapat dilihat dengan warna latar putih dan figur berwarna
gelap menciptakan kontras kepada figur sehingga terciptanya dominasi.
KESEIMBANGAN : : Bentuk kepala angsa di bagian kanan atas menciptakan
keseimbangan asimetris karena tanpa kepala tersebut akan terciptanya kejanggalan
dan ketidakstabilan pada poster.
PROPORSI : Proporsi yang digunakan dalam poster tersebut adalah proporsi
Fibonacci dimana hal tersebut menciprakan wujud persegi panjang yang baik dengan
vokal point pada penari balet di poster. Proporsi elemen ruangnya menggunakan
ukuran raut melebihi ukuran ruang sehingga raut dapat menjadi elemen utama.
KESEDERHANAAN : Prinsip yang digunakan dalam poster untuk menciptakan
kesederhanaan adalah prinsip penyusutan kualitas obyek dimana detail penari serta
angsa meski di susutkan tetap tidak mengurangi nilai informasi nya.
KEJELASAN : Kontras terlihat baik dalam poster tersebut dari segi figur dan latar,
penggunaan warna hitam putih juga sangat mempengaruhi kejelasan objek pada
poster sehingga terlihat perbedaan antara negative space dan positive space.
KESIMPULAN : Dapat disimpulkan visual yang diberikan pada poster terlihat
sederhana namun hal tersebut menciptakan visual negative space dan positif space
yang menarik untuk ditampilkan.
JUDUL KARYA : Poster Film “Taxi Driver”
SUMBER : https://uprint.id

Desain poster yang baik adalah yang dapat menyampaikan pesan yang diinginkan
dengan jelas, walaupun tanpa adanya teks di dalam poster tersebut. Dengan melihat
poster Taxi Driver di bawah ini, tampak jelas terlihat adanya supir taksi yang juga
memiliki pekerjaan sebagai pembunuh.
ANALISIS 5

1. IRAMA : Tidak ditemukan aspek irama pada


poster tersebut.
KESATUAN : Tidak ditemukan aspek kesatuan pada
poster tersebut.
DOMINASI : Dominasi yang digunakan pada poster
tersebut adalah dengan pendekatan kontras discord warna
latar dan figur, hal tersebut dapat dilihat dengan warna latar
yang berlawanan antara kuning dan hitam menciptakan
kontras kepada figur sehingga terciptanya dominasi.
KESEIMBANGAN : Elemen-elemen visual yang ada pada poster berbeda di bagian
kiri dan kanannya. Meski begitu bobotnya sama, sebab poster menggunakan
keseimbangan sederajat.
PROPORSI : Proporsi ruang yang diterapkan dalam sampul ini merupakan proporsi
segitiga yang menciptakan komposisi dengan bobot di bagian tengah. proporsi
elemen ruangnya adalah ukuran ¾ ukuran ruang.
KESEDERHANAAN : Prinsip yang digunakan dalam poster untuk menciptakan
kesederhanaan adalah prinsip penyusutan kualitas obyek dimana detail pistol serta
taxi meski di susutkan tetap tidak mengurangi nilai informasi nya.
KEJELASAN : Kontras antara figur dan latar terlihat sangat baik, menghasilkan
keterbacaan yang baik, di mana antara ruang positif dan negatifnya dapat dengan
mudah dibedakan.
KESIMPULAN : Dapat disimpulkan kesan yang dibawakan pada poster dari bentuk
transisi taxi menjadi pistol memberikan visual yang menarik untuk ditampilkan
kepada audiens saat melihat poster tersebut, keterbacaan judul serta informasi lainnya
juga terlihat jelas akibat kontras antara kata dan latar nya.
JUDUL KARYA : Poster Film “Bulan Terbelah Di Langit Amerika”
SUMBER : imdb.com

Bulan Terbelah di Langit Amerika' bercerita mengenai perjalanan Hanum dan


Rangga di New York, Amerika Serikat. Bulan yang terbelah merupakan metafora
terpecahnya perdamaian antara masyarakat Amerika Serikat dengan kaum muslim
pasca tragedi 9/11. Poster tersebut menggambarkan Acha Septriasa berbalut hijab
bendera Amerika Serikat di kepala. Lalu lambaian hijab tersebut menjuntai mengenai
rambut Rianti Cartwright. Sementara itu Abimana Aryasatya, Nino Fernandez, dan
Hannah Al Rashid tampak ketiganya menatap penuh misteri. Di salah satu ruang
poster, tampak drama demonstrasi yang terjadi.
ANALISIS 6

IRAMA : Tidak ditemukan aspek irama pada


poster tersebut.
KESATUAN : Poster di samping menggunakan teknik
kesamaan pada hue warna, dikarenakan penggunaan warna
peach gelap pada elemen-elemen visualnya sehingga
terciptanya kesatuan pada poster.
DOMINASI : Poster menggunakan pendekatan kontras
ekstrim ukuran raut sehingga menunjukan tokoh utama
berdasarkan ukuran karakter dalam poster.
KESEIMBANGAN : Poster menggunakan prinsip keseimbangan asimetri dengan
menggunakan raut yang paling besar untuk menyeimbangkan komposisi poster
sehingga tidak terlihat janggal.
PROPORSI : Proporsi yang digunakan pada poster adalah proporsi Fibonacci untuk
menunjukan vokal point yaitu karakter utama yang berukuran besar pada poster,
Sementara proporsi elemen ruangnya dikomposisikan melebihi ukuran ruang
sehingga menciptakan kesan dekat, detail, dan berukuran besar.
KESEDERHANAAN : Prinsip yang digunakan dalam poster untuk menciptakan
kesederhanaan adalah prinsip penyembunyian, dimana tokoh saling disembunyikan/
ditumpuk dibelakang karakter utama.
KEJELASAN : Poster tersebut memiliki kejelasan yang baik karena tercipta kontras
antara figur, tulisan serta latar. Selain itu figure pada poster digambarkan secara
eksplisit sehingga audiens mudah menangkap informasinya.
KESIMPULAN : Dapat disimpulkan poster sudah memiliki visual yang cocok untuk
ditampilkan sebagai poster film, dari segi pemahaman siapa saja tokoh utama nya dan
juga mood yang dibawakan pada film nanti nya.
JUDUL KARYA : Poster Film “Aqua Man”
SUMBER : imdb.com

Aquaman adalah film pahlawan super Amerika 2018 yang di adaptasi dari karakter
DC Comics, yaitu Aquaman, dan didistribusikan oleh Warner Bros Pictures. Poster
menunjukan tokoh utama Aqua Man itu sendiri ditengah memegang trisula
disekelilingi lautan penuh dengan hewan hewan laut lainnya.
ANALISIS 7

IRAMA : Tidak ditemukan aspek irama pada poster


tersebut.
KESATUAN : Poster di samping menggunakan teknik
kesamaan pada hue warna dan arah, dikarenakan
penggunaan warna biru pada elemen-elemen visualnya serta
arah yang menghadap ke depan semua sehingga terciptanya
kesatuan pada poster.
DOMINASI : Dominasi pada poster menggunakan kontras
ekstrim pada value warna dan ukuran raut, terlihat bahwa
tokoh utama mendominasi ukuran pada poster serta memiliki value yang paling jelas
disbanding kan objek visual lainnya.
KESEIMBANGAN : Elemen-elemen visual yang ada pada poster berbeda di bagian
kiri dan kanannya. Meski begitu bobotnya sama, sebab poster menggunakan
keseimbangan sederajat.
PROPORSI : Proporsi ruang yang digunakan pada poster ini merupakan proporsi
segitiga yang menciptakan komposisi dengan bobot di bagian tengah. Sementara
proporsi elemen ruangnya adalah ukuran raut 1/8 ruang, sehingga memberikan kesan
ruang yang luas
KESEDERHANAAN : Prinsip yang digunakan dalam poster untuk menciptakan
kesederhanaan adalah prinsip penyembunyian dengan cara penyangatan, dimana
beberapa objek seperti hewan laut dan bangunan saling disembunyikan di area
pinggir gambar.
KEJELASAN : Poster tersebut memiliki kejelasan yang baik karena tercipta kontras
dari value figur, tulisan serta latar. Selain itu figure pada poster digambarkan secara
eksplisit sehingga audiens mudah menangkap informasinya.
KESIMPULAN : Dapat disimpulkan poster yang ditampilkan sudah menunjukan
nuansa laut yang luas dengan menggunakan beberapa tata visual, serta visual yang
ditampilkan juga terlihat jelas dari peletakan tulisan yang berkontras dengan latar
nya.
JUDUL KARYA : Lukisan “Mona Lisa”
SUMBER : https://id.wikipedia.org

Monalisa adalah lukisan minyak di atas kayu poplar yang dibuat oleh Leonardo da
Vinci pada abad ke-16. Lukisan ini sering dianggap sebagai salah satu lukisan paling
terkenal di dunia dan hanya sedikit karya seni lain yang menjadi pusat perhatian,
studi, mitologi, dan parodi. Lukisan ini dimiliki oleh pemerintah Prancis dan
dipamerkan di Musée du Louvre di Paris. Lukisan setengah badan ini
menggambarkan lukisan wanita yang tatapannya menuju pengunjung dengan ekspresi
yang sering dideskripsikan sebagai enigmatik atau misterius.
ANALISIS 8

IRAMA : Tidak ditemukan aspek irama pada lukisan


tersebut.
KESATUAN : Lukisan tersebut menggunakan hue warna
yang sama sehingga seluruh objeknya terlihat menyatu
dalam satu scenario. Dapat disimpulkan, lukisan
menggunakan teknik kesatuan dengan pendekatan
kesamaan hue warna.
DOMINASI : Objek Monalisa yang dibuat berukuran besar
hingga hampir memenuhi seluruh bidang kanvas,
membuatnya menjadi objek yang dominan di dalam lukisan (dominasi kontras
ekstrim pada ukuran raut)
KESEIMBANGAN : Terlihat bahwa bobot pada bagian kiri dan kanan lukisan
tersebut sama, meski elemen visualnya berbeda. Hal itu dikarenakan lukisan
menggunakan teknik keseimbangan dengan pendekatan sederajat.
PROPORSI : Proporsi yang digunakan dalam lukisan adalah proporsi Fibonnaci
dimana hal tersebut menciptakan segitiga sempurna dan wajah monalisa yang
menjadi vocal point nya. Sementara proporsi elemen ruangnya sendiri adalah ukuran
raut ¾ ukuran ruang, menghasilkan objek yang mendominasi di dalam ruang.
KESEDERHANAAN : Kesederhanaan yang ada pada lukisan ini adalah objek
Monalisa yang diletakkan di bagian pinggir bidang kanvas sehingga bagian bawah
tubuhnya tidak terlihat. Meski begitu, audiens tetap dapat mengenali objek tersebut
hanya dengan melihat bagian atas tubuhnya saja (penyembunyian dengan teknik
penyangatan)
KEJELASAN : Latar yang blurry membuat kesan jauh dan memperjelas sosok
Monalisa yang merupakan objek utama dalam lukisan. Penggambaran elemen-elemen
visual pada lukisan pun eksplisit dan mirip benda aslinya sehingga audiens mudah
mengenali objek-objek tersebut.
KESIMPULAN: Lukisan Monalisa yang sangat dikenal dunia ini, menjadi terkenal
bukan tanpa alasan. Terlepas dari sisi misterius yang diberikan, lukisan ini juga
menyajikan prinsip-prinsip tata rupa yang diaplikasikan secara profesional, membuat
lukisan ini menjadi standar dalam dunia seni lukis.
JUDUL KARYA : Poster Film “The Birds”
SUMBER : https://www.commarts.com

The Birds merupakan sebuah film Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 1963.
Film yang disutradarai oleh Alfred Hitchcock ini pemainnya antara lain ialah Tippi
Hedren, Rod Taylor, Jessica Tandy, Suzanne Pleshette, dan Veronica Cartwright.
Film ini dirilis pada tanggal 28 Maret 1963. Film ini meraih penghargaan Academy
Award.
ANALISIS 9

IRAMA : Tidak ditemukan aspek irama pada poster


tersebut.
KESATUAN : Tidak ditemukan aspek kesatuan pada
poster tersebut.
DOMINASI : Objek rumah yang diletakkan di bagian
tengah poster menjadi objek yang dominan pada poster. Itu
karena adanya pemberian warna hitam pada outline dan
bayangan rumah sehingga menjadikannya menonjol
dibanding objek lain yang hanya memiliki dua warna
(kontras discord pada warna dan latar).
KESEIMBANGAN : Elemen-elemen visual yang ada pada poster berbeda di bagian
kiri dan kanannya. Meski begitu bobotnya sama, sebab poster menggunakan
keseimbangan sederajat.
PROPORSI : Proporsi Van de Graaf terlihat digunakan dalam poster tersebut,
dengan peletakkan focal point di bagian tengah. Proporsi elemen ruangnya sendiri
adalah ¼ ukuran ruang sehingga memberi kesan ruang yang luas.
KESEDERHANAAN : Poster tersebut mereduce elemen visualnya dengan cara
mengurangi kualitas pada objek-objeknya. Terlihat bahwa poster hanya menggunakan
tiga warna pada objeknya, yaitu biru, magenta, dan hitam. Walau begitu, audiens
tetap bisa mengenali objek-objek pada poster tersebut meskipun kualitasnya telah
disederhanakan.
KEJELASAN : Poster memberi kejelasan dengan adanya kontras yang baik antara
figur dan latar, juga antara teks dan latar sehingga memudahkan audiens menerima
informasi dari poster.
KESIMPULAN: Sebagai sebuah poster dari film horror yang dirilis pada tahun
1960an, poster tersebut telah memenuhi fungsinya dengan menyajikan visual yang
sesuai dengan tema dan isi film namun tetap terlihat khas dan unik. Penggunaan
aspek-aspek nirmana pada poster juga terlihat sangat baik.
JUDUL KARYA : Cover Book “Moby Dick” Herman Melville
SUMBER : https://notionpress.com

Moby Dick atau, The Whale adalah novel tahun 1851 karya penulis Amerika Herman
Melville . Buku itu adalah narasi pelaut Ismael tentang pencarian gila Ahab, kapten
kapal penangkap ikan paus Pequod, untuk membalas dendam terhadap Moby Dick,
Dalam cover novel Moby Dick karya Herman Melville ini. Di sini, paus putih besar
terutama melambangkan kematian dan kehancuran, tetapi juga memberikan harapan
bagi umat manusia dengan harapan dan keyakinannya yang singkat.
ANALISIS 10

IRAMA : Tidak ditemukan aspek irama pada karya


tersebut.
KESATUAN : : Objek ombak yang ada di laut merupakan
bentuk dari aspek kesatuan dengan pendekatan
pengelompokkan dan pengikatan dengan kontur.
DOMINASI : Objek dan latar yang cenderung berwarna
gelap, membuat negative space berbentuk sirip ikan yang
berwana putih menjadi elemen utama yang menonjol dan
menarik perhatian mata. Hal itu menunjukkan penggunaan
dominasi dengan pendekatan kontras discord antara warna pada latar dan figur.
KESEIMBANGAN : Elemen-elemen visual pada bagian kiri dan kanan cover buku
tersebut berbeda. Meski begitu, bobotnya sama. Jadi dapat disimpulkan cover buku
tersebut menggunakan keseimbangan sederajat.
PROPORSI : Seperti kebanyakan cover buku lainnya, cover buku yang satu ini juga
menggunakan proporsi Van de Graaf yang diterapkan dalam bidang vertical.
Kemudian proporsi elemen ruangnya adalah ¼ ukuran ruang, sehingga ada kesan
ruang yang luas.
KESEDERHANAAN : Cover tersebut menampilkan kesederhanaan dengan
pendekatan pengurangan, di mana terlihat adanya pengurangan kualitas pada objek-
objek seperti laut, kapal berisi orang yang hanya dibuat dalam siluet, begitu juga sirip
ikan yang hanya berupa siluet. Namun semua objek yang disederhanakan tadi masih
dapat dikenali oleh audiens.
KEJELASAN : Kontras antara latar dan figur, juga antara teks dan latar dalam cover
tersebut sangat baik dan dapat memberi keterbacaan yang jelas.
KESIMPULAN: Cover tersebut memiliki visual yang menarik dan sesuai dengan
prinsip tata rupa dan desain. Selain itu cover buku ini sudah memenuhi fungsinya
sebagai sebuah sampul dengan menyajikan visual yang sesuai dengan isi maupun
tema dari buku tersebut.
PENUTUP

Berdasarkan karya-karya yang telah dianalisis dan diamati, banyak hal yang bisa
kita pelajari mengenai prinsip-prinsip tata rupa dan desain. Saya harap, pembelajaran
ini dapat menumbuhkan intuisi sebagai desainer dan mengasah kemampuan
memahami nilai artistik dan nilai komunikasi visual pada objek-objek yang biasa kita
lihat pada aktivitas kita sehari-hari. Akhir kata, saya ingin berterimakasih kepada
dosen-dosen yang telah membimbing dan mengajari saya mengenai fundamental
desain, serta membantu saya untuk berkembang menjadi desainer yang lebih baik
nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

Indrayana, Andika. (2021). Desain Elementer II. Prinsip-prinsip Tata Rupa Desain
Grafis. Yogyakarta, Badan Penerbit ISI Yogyakarta.
https://www.boredpanda.com/harry-potter-book-covers-illustration-olly-moss/?
media_id=harry-potter-book-covers-illustration-olly-moss-
2&utm_source=newsletter&utm_medium=link&utm_campaign=Newsletter
https://twitter.com/optyxnewyork/status/843942733391843333
https://www.imdb.com/title/tt11799822/
https://eyeondesign.aiga.org/were-graphic-designers-who-illustrate-not-the-other-
way-around-learnings-from-london-based-la-boca/
https://uprint.id/blog/contoh-desain-poster-keren-inspiratif/
https://www.imdb.com/title/tt5195842/
https://www.imdb.com/title/tt1477834/
https://www.commarts.com/project/28770/the-birds-by-alfred-hitchcock
https://notionpress.com/blog/symbolism-explanation-examples/

Anda mungkin juga menyukai