Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Tidar Pengertian Jurnalistik Online Jurnalistik Online adalah peliputan, penulisan, dan penyebarluasan berita melalui internet, situs web (website), atau media online.
“Kegiatan mengumpulkan menulis mengedit & menerbitkan berita dan
disebarkan ke publik melalui internet (online) dengan fitur-fitur multimedia yang berbasis digital” (McQuail)
Jurnalistik Online adalah "format kontemporer jurnalisme" dengan
mendistribusikan konten editorial melalui internet, bukan publikasi melalui media cetak atau penyiaran (radio/televisi) (Lynn H Turner). Generasi Kedua Jurnalistik online adalah Jurnalistik cetak (print journalism) menyajikan pemberitaan tersaji Jurnalistik elektronik berita melalui media secara online di internet, menyajikan berita dalam medianya disebut media cetak seperti surat kabar, media elektronik radio online, media siber, situs tabloid atau majalah dan televisi — disebut berita, atau portal berita jurnalisme penyiaran Generasi Generasi Pertama Ketiga Media 1990an : Generasi Pertama Terjadi ketika pada zaman Orde Baru yang dipegang oleh Bapak Soeharto, pada tahun 1998 semua media dalam pengawasan ketat pemerintahan Orde Baru. Ketatnya pengawasan itu mengakibatkan munculnya media alternatif melalui internet.
Saat itu semua berita mengenai kebobrokan Orde Baru
disebarkan melalui media online seperti melalui internet oleh aktivis pro demokrasi , dan internet dianggap bebas dari intervensi pemerintah dan pembredelan Media 1990an : Generasi Pertama • Sejarah perkembangan media online di Indonesia ini mengalami kebebasan pers sejak runtuhnya Presiden Soeharto di Era Orde Baru. Sejak masa pemerintahan Soeharto pers sangat diawasi dan terkekang hingga mengalami pembredelan • 1996, awak media TEMPO yang “menganggur” mendirikan tempointeraktif.com → www.tempo.co • Kemunculan dan perkembangan jurnalistik online di Indonesia dimulai dengan berita menggegerkan, yaitu: berakhirnya era pemerintahan Orde Baru, saat Soeharto lengser pada 21 Mei 1998. • Berita lengsernya Presiden kedua tersebut tersebar luas melalui milist (mailing list) yang sudah mulai dikenal luas di kalangan aktivis demokrasi dan mahasiswa, termasuk jurnalis. Media 1990an : Generasi Pertama • Munculnya media online di Indonesia diawali dengan memindahkan isi berita media cetak ke versi media online dengan isi berita yang sama • Pada tahun-tahun ini berita-berita yang tayang di situs-situs media online itu bersifat statis. Internet pun belum begitu populer di tanah air. Selain itu, situs-situs berita itu belum berorientasi bisnis. • Orang melirik media online karena ada kejenuhan di pasar media cetak pasca reformasi 1998. Orang melihat media online mempunyai peluang yang menguntungkan karena investasinya dianggap lebih murah dibandingkan dengan media konvensional/cetak 1998 : Detik Sang Pelopor • Khasanah media online yang statis berubah sejak detik.com muncul. Digagas oleh empat sekawan yaitu Budiono Darsono, Yayan Sopyan, Abdul Rahman dan Didi Nugrahadi, www.detik.com diunggah pertamakali pada 9 Juli 1998 • Momen perubahan sosial politik di tahun 1998 menggerakkan Budiono untuk membuat sebuah media baru yang tidak mudah dibredel dan mampu memberikan informasi secepat mungkin tanpa harus menunggu dicetak besok pagi. • Kemunculan Detik.com dalam dunia online kemudian menjadi pakem bagi industri media online di Indonesia, dengan slogannya “Kenapa tunggu besok kalau detik ini juga anda sudah tahu informasi?” 1998 : Detik Sang Pelopor
• Detik.com merupakan murni situs berita, bukan “alih fungsi”
seperti media besar pada umumnya. Sehingga, tanpa dukungan media cetak, seperti media online generasi pertama, www.detik.com mengenalkan metode berita baru: ringkas to the point. • Kerap, atas nama kecepatan, berita detik.com tidak selalu lengkap dengan unsur 5W + 1H layaknya pakem baku jurnalistik. Budiono mengenalkan metode Running News, yakni sebuah penyajian berita serial yang meniru cara breaking news stasiun berita CNN dan Reuters. 1998 : Detik Sang Pelopor • Pada tahun pertamanya detikcom hanya beranggotakan 3 orang, Pak Budiono sendiri bertugas sebagai orang yang berada didepan komputer untuk mengupdate berita ke website, sedangkan temannya bertugas sebagai reporter di lapangan dan ketika mendapatkan berita, temannya menyampaikannya melalui telepon. • 3 Agustus 2011 Para Group mengakuisisi detikcom (PT Agranet Multicitra Siberkom/Agrakom) . Mulai pada tanggal itulah secara resmi detikcom berada di bawah Trans Corpora. Chairul Tanjung, pemilik Para Group membeli detikcom secara total (100 persen) dengan nilai US$60 juta atau Rp 521-540 miliar. • Detikcom sekarang bukan hanya saja sebagai news online saja melainkan menjadi Portal, dari mulai blogs yang dinamai blogdetik.com, forum, detiknews, detikhot dan masih banyak lagi fasilitas yang tersedia di detikcom. 2000-2003 Booming Dotcom dan Kejatuhannya
• Akhir 1990-an, dunia dilanda booming dotcom. Indonesia tak
lepas dari pengaruh gelombang baru ini. Situs-situs lokal bermunculan satu per satu, termasuk situs-situ berita. • Astaga.com dan Satunet.com dimodali investor asing, sementara Lippostar.com adalah besutan Grup Lippo, perusahaan papan atas di Indonesia. Kopitime.com juga menorehkan sejarah di era ini sebagai media online pertama yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. 2000-2003 Booming Dotcom dan Kejatuhannya • Perusahaan yang bergerak di bidang ini memerlukan biaya yang sangat besar untuk menjalankan bisnisnya, namun penghasilan dari layanan online yang baru mulai tumbuh itu relatif kecil. • Oleh karena itu, break event point-nya (BEP) atau kembali modalnya akan memakan waktu lama. Bahkan yang terjadi adalah penggerogotan modal (cash burning) • Layanan non berita yang disajikan portal berita di Indonesia saat itu tidak mendapat sambutan berarti. Segala fasilitas yang disediakan mulai dari e-mail gratis, robot penunjuk direktori (search engine), fasilitas perbincangan (chat), serta kinerja Internet lainnya, ternyata tidak mampu untuk mengangkat pendapatan mereka selama ini. Dot-com Bubble • Bencana ekonomi yang bermula dari kemajuan teknologi Internet. • Sektor bisnis yang berhubungan dengan Internet meraup keuntungan saham hingga 1.000 persen sehingga orang berbondong2 ikut terjun di dalamnya • Terlalu banyak web-portal menyebabkan persaingan menjadi gila. Sebagian besar perusahaan dotcom mengalami kerugian karena mereka menghabiskan banyak uang untuk iklan dan promosi untuk membangun pangsa pasar atau ekspansi secepat mungkin, menggunakan moto "cepat besar atau akan hilang“ • perusahaan-perusahaan itu tidak memiliki perencanaan bisnis dan analisis keuangan yang baik. After 2003 : Musim Semi • Prahara di sepanjang 2002 dan 2003 tak mengikis semangat juang para pemilik modal. Awal 2003, muncul www.kapanlagi.com. • Steve Christian bersama seorang rekannya yang baru pulang kuliah dari Australia mengonsep sebuah situs hiburan yang tujuh tahun kemudian berkembang menjadi media hiburan terpopuler di jagat internet Indonesia • Memasuki tahun 2006, grup PT Media Nusantara Citra (MNC) yang memiliki tiga stasiun televisi yaitu RCTI, Global TV, dan TPI yang kemudian berubah menjadi MNC menyiapkan situs www.okezone. After 2003 : Musim Semi
• Grup Bakrie yang sedang mengonsolidasikan dua stasiun
televisinya dalam anak grup Visi Media Asia (VIVA) juga tertarik ikut bermain di media online dengan meluncurkan vivanews.com pada Desember 2008. • Grup Kompas Gramedia menggelontorkan Rp 11 miliar untuk “reborn” kompas. com pada 2008. Situs yang dulu hadir dengan nama Kompas Cyber Media atau KCM lahir baru dengan branding Kompas.com • Perubahan signifikan dari “media baru” ini adalah mempraktikkan langkah sinergi dengan mengkonvergensikan sejumlah media di bawah grup Kompas Gramedia ke dalam kompas.com After 2003 : Musim Semi • Selepas 2003, situs-situs berita yang mewarnai jagad maya tanah air tampil lebih atraktif. Seiring perkembangan teknologi internet yang hadir dengan web 2.0-nya, situs-situs itu mulai membuka ruang terjadinya interaksi antar pembaca di situs mereka. • Pembaca dapat memberikan komentar pada berita. Disediakan pula ruang diskusi dalam forum. Partisipasi pembaca diberi ruang lebih luas dalam layanan blogging. Detik. com menyediakan detikblog, sementara Kompas.com membuka Kompasiana.