Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................. i


BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2. Tujuan Kegiatan ............................................................................. 2
1.3. Luaran Kegiatan ............................................................................. 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA .......................... 3
2.1. Profil Masyarakat Mitra ………………..………………………... 3
2.2. Ketepatan Solusi Bagi Masyarakat Mitra ...................................... 4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ........................................................... 6
3.1. Perencanaan ……………………………………………………... 6
3.2. Pelaksanaan ……..………………………………………………. 6
3.3. Keberlanjutan Program .………………………………………… 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ……………………………. 9
4.1. Anggaran Biaya ………………………………………………….. 9
4.2. Jadwal Kegiatan …………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 10
LAMPIRAN ………………………………………………………………... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen
Pendamping…………………………………………………………… 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ……..…………………… 18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian
Tugas …………………………………………………………………. 20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ……………………... 21
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra ….. 22
Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Program …………………… 23

i
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Aktivitas manusia tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan yang menghasilkan
limbah. Peningkatan produksi limbah akan berpengaruh pada pemanasan global
yang dapat memicu terjadinya perubahan iklim apabila tidak ada upaya untuk
menanggulanginya. Dua senyawa kimia terbesar yang menyebabkan terjadinya
pemanasan global adalah gas karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4) di mana
sebagian besar senyawa tersebut dihasilkan oleh sampah.
Kota Ternate adalah salah satu kota yang mengalami pertumbuhan
penduduk dan ekonomi yang cukup memicu meningkaknya kegiatan jasa,
industri, bisnis dan sebagainya di wilayah Ternate sehingga akan memicu
meningkatnya produksi limbah buangan atau sampah. Timbunan sampah tersebut
dapat menjadi tempat perkembangan penyakit dan menurunkan kualitas
lingkungan serta menimbulkan gangguan estetika bila tidak ditangani dengan
baik.
Kota Ternate mengalami permasalahan pengelolaan persampahan yakni
masalah pengangkutan sampah, berdasarkan data bahwa jumlah ketersediaan
prasarana pengangkutan hanya mampu mengangkut timbulan sampah sebesar 297
m³/hari (Dinas Kebersihan Kota Ternate 2020), sedangkan berdasarkan hitungan
bahwa timbulan sampah tahun 2020 adalah 436 m³/hari didasari pada jumlah
penduduk Kota Ternate saat ini yakni 172.559 jiwa (BPS Ternate dalam angka,
2021) bararti menyiasakan 53% sampah tidak terangkut ke TPA. Pola pengelolaan
sampah di Kota Ternate yang masih menggunakan metode pengumpulan secara
langsung (door to door) dan langsung di tampung di TPA di biarkan secara open
dumping tanpa ada pengelolaan lanjutan, metode ini akan berdampak buruk
karena dengan peningkatan jumlah penduduk pertahunnya juga meningkatnya
jumlah timbulan sampah, sehingga lahan TPA yang mempunyai luas terbatas
tidak dapat lagi menampung sampah (Sahil et al., 2016).
Permasalahan yang ditemukan di lingkungan Kelurahan Jati adalah
sampah rumah tangga dan sampah pasar yang masih mencemari lingkungan
akibat belum adanya usaha pengelolaan sampah tersebut. Elamin et al., (2018)
menyatakan bahwa sampah merupakan suatu benda atau bahan yang sudah tidak
digunakan lagi oleh manusia sehingga dibuang. Sampah yang sering dijumpai di
lingkungan sekitar Kelurahan Jati merupakan sampah organik seperti sisa
makanan, sisa sayuran, kulit buah, biji buah, serta dedaunan yang gugur dari
pohon. Pengelolaan sampah organik di Kelurahan Jati belum dilakukan secara
maksimal oleh masyarakat setempat sehingga tak jarang ditemukan penimbunan
sampah organik bersamaan dengan sampah anorganik tanpa dilakukannya
pengolahan terlebih dahulu.
Berdasarkan permasalahan yang ada tersebut, maka kami dari tim Program
Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) berinisiatif
2

untuk menerapkan sebuah program yaitu pemanfaatan limbah organik menjadi


produk eco-enzyme pada Ibu PKK Kelurahan Jati. Eco-enzyme merupakan larutan
zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa sampah organik,
gula, dan air. Eco-enzyme merupakan cairan berwarna coklat gelap dan memiliki
aroma asam/segar yang kuat. Adapun manfaat dari eco-enzyme sendiri dapat
digunakan sebagai pupuk tanaman, pengendali hama tanaman, dan pelestari
lingkungan sekitar dimana eco-enzyme dapat menetralisir berbagai polutan yang
mencemari lingkungan (Rochyani et al., 2020). Eco-enzyme juga berfungsi
sebagai cairan pembersih selokan, cairan disinfektan, dan pembersih lantai.

1.2. Tujuan Kegiatan


Tujuan program pengabdian kepada masyarakat berlandaskan kepada
Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Tujuan program meliputi:
1. Menyelesaikan permasalahan mitra dengan memanfaatkan limbah organik
menjadi produk eco-enzyme.
2. Memberdayakan ibu PKK Kelurahan Jati untuk meningkatkan kualitas hidup
perempuan.
3. Manajemen lingkungan dari limbah untuk meminimalisir dampak buruk
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan serta memerangi perubahan iklim
dan dampaknya.
4. Mendukung pertumbuhan ekonomi ibu-ibu PKK yang inklusif dan
berkelanjutan.

1.3. Luaran Kegiatan


Luaran kegiatan PKM-PM antara lain :
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Buku pedoman mitra
4. Akun media sosial
3

BAB 2. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MITRA

2.1. Profil Masyarakat Mitra


Program pemanfaatan limbah organik menjadi produk eco-enzyme
dilaksanakan sebagai upaya pemberdayaan pada Ibu PKK Kelurahan Jati,
Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Propinsi Maluku Utara. Kelompok ibu
PKK merupakan organisasi kemasyarakatan yang berada di bawah Kelurahan Jati
dengan jumlah anggota sekitar 20 orang, Terdapat 4 pasar di Kota Ternate yang
menghasilkan sampah organik terbanyak yaitu Pasar Bastiong, Pasar Kota Baru,
Pasar Gamalama dan Pasar Dufa-Dufa. Jarak tempuh dari lokasi Gedung
Pertemuan PKK Kelurahan Jati ke Universitas Khairun sejauh 6,4 km kilometer
dan dapat dicapai setelah menempuh perjalanan dengan kendaraan umum selama
kurang lebih 15 menit.
Kelurahan Jati merupakan Kelurahan dengan topografi dataran tinggi.
Kegiatan berkebun yang dilakukan di Kelurahan Jati memiliki tantangan tersendiri
sebab tidak semua tanaman akan tumbuh subur karena adanya tekstur tanah yang
beragam. Mayoritas Ibu PKK Kelurahan Jati menanam tanaman hias dan tanaman
buah di pekarangan rumahnya masing-masing. Keluhan yang dialami Ibu PKK
Kelurahan Jati dalam berkebun yaitu kesulitan menyuburkan tanaman buah
rumahan sehingga menyebabkan beberapa kali panen buah yang dihasilkan gagal.
Hal tersebut tentu menjadi keuntungan tersendiri apabila produk eco-enzyme dapat
digunakan sebagai pupuk organik cair untuk membantu menyuburkan tanaman,
baik untuk tanaman hias maupun tanaman buah.
Sampah organik dari limbah rumah tangga dan aktivitas pasar tradisional
di Kota Ternate tidak dikelola dengan baik sehingga dibuang bersamaan dengan
sampah non organik tanpa dilakukannya pengolahan terlebih dahulu. Langkah
dasar dalam pengelolaan sampah yaitu memisahkan sampah organik dan non
organik ternyata masih jarang dilakukan oleh warga Kelurahan Jati. Limbah
organik yang dihasilkanwarga cukup banyak karena masyarakatnya cenderung
memasak dibandingkan membeli, serta adanya akibat dari aktivitas pasar. Oleh
karena itu, limbah organik seperti limbah buah dan sayur banyak dihasilkan di
Kelurahan Jati (seperti yang terlihat pada gambar 1). Limbah organik yang
dihasilkan tidak semuanya dibersihkan, ada yang berserakan dari hari ke hari
hingga terinjak, membusuk, sampai hilang terbawa aliran air hujan. Tentu hal
tersebut menjadi peluang bagi ibu PKK yang bepergian ke Pasar yang ada di Kota
Ternate untuk mengumpulkan limbah organik segar lebih banyak untuk kemudian
dapat diolah menjadi produk eco-enzyme. Produk eco-enzyme yang dihasilkan
dapat digunakan untuk keperluan pribadi dan juga dikomersilkan. Dalam hal
tersebut, potensi dari aspek sosial dan aspek ekonomi akan terpenuhi dengan
adanya program pemberdayaan ibu PKK.
4

Gambar 1. Aktifitas di salah satu pasar dan limbah kulit pisang

2.2. Ketepatan Solusi Bagi Masyarakat Mitra


Solusi yang tim PKM-PM tawarkan kepada mitra berupa program
pemanfaatan limbah organik menjadi produk eco-enzyme. Hal tersebut sejalan
dengan visi dan misi organisasi mitra, masalah yang datang dari mitra, kondisi
desa mitra, dan potensi lingkungan sekitar mitra. Pemberdayaan Ibu PKK
Kelurahan Jati sebagai solusi yang tim PKM-PM tawarkan sejalan dengan visi
dan misi dari organisasi Ibu PKK Kelurahan Jati. Visi organisasi mitra yaitu
mewujudkan perempuan Jati yang jujur, inovatif, dan berdikari. Salah satu misi
dalam mewujudkan visi tersebut yaitu mengembangkan potensi keterampilan
perempuan di Kelurahan Jati melalui pelatihan-pelatihan. Adanya keterkaitan
antara program pemberdayaan yang tim PKM-PM tawarkan dengan visi dan misi
organisasi mitra mewujudkan kesinambungan program.
Hadirnya permasalahan yang datang dari mitra menumbuhkan gagasan
dalam pelaksanaan program pengabdian masyarakat. Permasalahan terkait
pengelolaan sampah organik di Kelurahan Jati dapat diatasi melalui pengadaan
program kegiatan dengan melibatkan ibu PKK secara langsung untuk
meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan sampah organik menjadi suatu
produk bermanfaat, yaitu eco-enzyme. Program tersebut dilakukan untuk
memberikan dukungan terhadap mitra dalam mengolah sampah organik menjadi
produk multiguna yang salah satu kegunaannya dapat mengatasi keluhan ibu PKK
untuk meminimalisir kegagalan panen tanaman buah dengan mengaplikasikan
eco-enzyme pada tanaman. Kondisi lingkungan menjadi potensi dalam pengadaan
program pemberdayaan karena pengelolaan limbah belum menjadi fokus utama
masyarakatnya sehingga sampah yang ditemui seringkali menumpuk dan
membusuk. Kurangnya kesadaran masyarakat terkait keberadaan limbah organik
yang dapat mencemari lingkungan dapat diatasi dengan adanya program
pemberdayaan ibu PKK dalam mengolah limbah organik. Diharapkan nantinya
setiap ibu dapat menerapkan kegiatan tersebut pada keluarga masing-masing.
5

Selain itu, limbah organik rumah tangga dan limbah organik pasar tradisional di
Kota Ternate yang selama ini hanya terbuang dapat dikelola dan dikonversi
menjadi produk yang memiliki nilai guna.
Eco-enzyme yang diproduksi oleh ibu PKK dari limbah organik rumah
tangga dan limbah organik pasar tradisional memiliki nilai jual tinggi sehingga
menjadi peluang baik untuk dikomersilkan. Eco-enzyme dapat digunakan untuk
kegiatan pertanian sebagai pupuk organik cair dan juga pestisida yang ramah
lingkungan. Apabila dibandingkan dengan harga pupuk organik cair di pasaran,
harga eco-enzyme jauh lebih terjangkau sehingga akan menjadi solusi yang tepat
bagi para petani untuk membeli produk eco-enzyme yang aman digunakan pada
kegiatan pertanian sekaligus mendukung ibu PKK desa dalam mengembangkan
produk eco-enzyme. Dengan terlaksananya program tersebut, diharap ibu PKK
dapat memanfaatkan produk eco-enzyme yang dihasilkan, serta mengembangkan
usaha dengan memasarkan produk eco-enzyme pada masyarakat luas. Dengan
begitu, akan ada nilai tambah bagi ibu PKK dalam meningkatkan perekonomian.
6

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1. Perencanaan
a. Pra Proposal
Tahapan pra proposal diawali dengan survei langsung ke lokasi dan
berdiskusi dengan mitra. Diskusi dilakukan dengan ketua Ibu PKK Kelurahan Jati.
Diskusi bersama dilakukan dengan mengidentifikasi masalah, potensi, dan
kebutuhan masyarakat mitra. Hasil diskusi antara tim PKM-PM dan mitra menjadi
gagasan utama sehingga meningkatkan kebermanfaatan program yang akan
dilaksanakan.
b. Koordinasi Internal
Koordinasi internal diawali dengan kegiatan pendekatan antar peserta tim
PKM-PM. Kemudian dilanjutkan diskusi dengan dosen pendamping terkait
tahapan program yang akan dilaksanakan. Koordinasi internal selanjutnya
dilakukan antara tim dengan mitra terkait pelaksanaan program yang sudah
direncanakan dan prospek keberlanjutan program. Persiapan pelaksanaan program
meliputi pengenalan program, penyiapan alat dan bahan, dan lokasi dilakukannya
praktik pembuatan eco-enzyme.

3.2. Pelaksanaan
Pelaksanaan program terdiri dari penyusunan modul, sosialisasi pengenalan
program, demo pelatihan pembuatan eco-enzyme, sosialisasi pemakaian dan
pemasaran eco-enzyme, dan video tutorial pembuatan eco-enzyme. Program
tersebut dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.
Tahapan pelaksanaan program dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Tahapan pelaksanaan program


a. Penyusunan Modul
Modul disusun oleh tim PKM-PM dan dikonsultasikan dengan dosen
pendamping sebagai sarana untuk membantu transfer materi berupa buku
pedoman dalam dilaksanakannya program pelatihan yang dapat digunakan secara
berkelanjutan oleh anggota kelompok ibu PKK yang lain. Materi modul yang
akan disusun terdiri dari gambaran mengenai eco-enzyme, kegunaan eco-enzyme,
tata cara pembuatan eco-enzyme, dan pemasaran eco-enzyme.
b. Sosialisasi Pengenalan Program
Sosialisasi pengenalan program dilakukan tim PKM-PM untuk
memberikan gambaran kegiatan secara keseluruhan kepada mitra, pengumpulan
7

limbah organik dan anorganik, serta prospek keberlanjutan program. Hal tersebut
bertujuan agar nantinya mitra dapat memahami terkait serangkaian kegiatan yang
akan dilaksanakan dalam pembuatan eco-enzyme.
c. Demo Pelatihan Pembuatan Eco-enzyme
Demo pelatihan pembuatan eco-enzyme didampingi penuh dari tim PKM-
PM dengan praktik langsung pembuatan eco-enzyme oleh kelompok ibu PKK.
Pelatihan yang dilakukan terdiri dari pengumpulan sampah organik, pencampuran
sampah organik dengan tetes tebu dan air, kemudian difermentasi. Setelah
dilakukan fermentasi, produk dikemas dengan botol yang sudah diberi label oleh
Tim PKM-PM.
d. Sosialisasi Pemakaian dan Pemasaran Eco-enzyme
Kegiatan sosialisasi pemakaian akan dijelaskan mengenai kegunaan
pemakaian eco-enzyme dan diberikan pemahaman mengenai tata cara penggunaan
yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Sosialisasi pemasaran didampingi oleh tim
PKM-PM. Pendampingan tersebut berupa penjelasan mengenai strategi dan
metode pemasaran produk melalui penjualan secara langsung dan penjualan
melalui lokapasar. Selain itu, dalam tahapan tersebut diberikan pemahaman
mengenai proses pengemasan produk sehingga memiliki daya jual di pasaran,
dengan harapan mitra dapat memahami proses yang dilakukan mengenai step by
step pemasaran produk yang tepat.
e. Video Tutorial Pembuatan Eco-enzyme
Pembuatan video tutorial dibuat sebagai pendamping dari buku panduan
eco-enzyme. Kegiatan berupa perekaman video dalam proses pembuatan eco-
enzyme mulai dari pengumpulan limbah organik hingga pengaplikasian produk
eco-enzyme. Hal tersebut ditujukan agar nantinya pemanfaatan limbah organik
menjadi produk eco-enzyme dapat dipelajari dan diaplikasikan secara
berkelanjutan oleh kelompok lainnya.

3.3. Keberlanjutan Program


a. Monitoring dan Evaluasi/Monev
Monitoring dan evaluasi dilakukan sebagai tindak lanjut dari keberlanjutan
program. Monitoring oleh tim PKM-PM dilakukan melalui diskusi bersama mitra
terkait keberlanjutan serta kendala yang terjadi setelah program pelaksanaan
berlangsung. Evaluasi dilakukan dengan pengisian kuesioner ditujukan untuk
mengetahui hal yang perlu ditingkatkan dari program serta penyelesaian kendala
yang ada di lapangan. Dengan adanya evaluasi keadaan di lapangan, maka data
yang diperoleh dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas program.
b. Training of Trainer/TOT
Training of Trainer merupakan kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk
membentuk trainer agar dapat mengajarkan materi kepada orang lain. Kegiatan
TOT dilakukan untuk melatih kelompok ibu PKK yang telah mengikuti seluruh
proses pelatihan keterampilan pembuatan dan pengaplikasian eco-enzyme. Hal
8

tersebut ditujukan supaya kelompok yang mengikuti program pemberdayaan


memiliki kemampuan untuk meneruskan materi kepada kelompok ibu PKK
lainnya. Kegiatan TOT dilaksanakan melalui pendampingan oleh tim PKM-PM.
c. Pengorganisasian Mitra
Pengorganisasian mitra merupakan tahap pendampingan terakhir dari
program yang dilaksanakan. Program tersebut dilakukan dengan pemetaan
struktur organisasi yang tepat. Dengan dilakukannya tahapan tersebut, mitra dapat
melanjutkan program pembuatan eco-enzyme dengan kepengurusan yang telah
disepakati bersama dalam mengelola program. Proses pengolahan limbah rumah
tangga atau organik menjadi produk eco-enzyme yang dikelola oleh kelompok ibu
PKK diharap dapat dirasakan secara langsung manfaatnya oleh warga sekitar
sebagai produk multiguna.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


Tabel 4.1. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya PKM-PM
Besaran Dana
No. Jenis Pengeluaran Sumber Dana
(Rp)
Belmawa 6.000.000
1. Bahan habis pakai Perguruan Tinggi 675.000
Instansi Lain 0
Belmawa 525.000
2. Sewa dan jasa Perguruan Tinggi 325.000
Instansi Lain 0
Belmawa 2.000.000
3. Transportasi lokal Perguruan Tinggi 1.000.000
Instansi Lain 0
Belmawa 1.475.000
4. Lain-lain Perguruan Tinggi 0
Instansi Lain 0
Jumlah 12.000.000
Belmawa 10.000.000
Rekap Sumber Dana Perguruan Tinggi 2.000.000
Instansi Lain 0
Jumlah 12.000.000

4.2. Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-PM
Bulan Person Penanggung
No Jenis Kegiatan Jawab
1 2 3 4 5
1. Pengurusan surat ijin Nurhikma Rusman
kegiatan PKM-PM
2. Koordinasi Internal Nurhikma Rusman
3. Pembuatan akun Farhan
media sosial
4. Penyusunan Modul Susi Cahyani La
Samihi
5. Sosialisasi Firaz Islamawan
Pengenalan Program Kamus Putra
6. Demo Pelatihan Firaz Islamawan
Pembuatan Eco- Kamus Putra
enzyme
7. Sosialisasi Pemakaian Farhan
10

dan Pemasaran Eco-


enzyme
8. Video Tutorial Farhan
Pembuatan Eco-
enzyme
9. Monitoring dan Firaz Islamawan
Evaluasi Kamus Putra
10. Training of Trainer Susi Cahyani La
Samihi
11. Penyusunan laporan Firaz Islamawan
kemajuan Kamus Putra
12. PKP2 Nurhikma Rusman
13. Pemyusunan laporan Susi Cahyani La
akhir Samihi

DAFTAR PUSTAKA

BPS Kota Ternate. 2020. Kota Ternate Dalam Angka. Provinsi Maluku Utara.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Ternate. 2020. Laporan Akhir Studi Perencanaan
Lokasi Tempat Pembuangan Sampah. Provinsi Maluku Utara.

Elamin, M. Z., Ilmi, K. N., Tahrirah, T., Zarnuzi, Y. A., Suci, Y. C., Rahmawati,
D. R., Kusumawardhani, R., Dwi, D. M., Rohmawati, R. A., Bhagaskoro, P.
A., dan Nasifa, I. F. 2018. Analisis pengelolaan sampah pada masyarakat
Desa Disanah Kecamatan Sreseh Kabupaten Sampang. Jurnal Kesehatan
Lingkungan. 10 (4):368-375.

Rochyani, N., Utpalsari, R. L., dan Dahliana, I. 2020. Analisis hasil konversi eco-
enzyme menggunakan Nenas (Ananas comosus) dan Pepaya (Carica papaya
L.). Jurnal Redoks. 5 (2):135-140.

Sahil, J., Al Muhdar, M. H. I., Rohman, F., dan Syamsuri, I. 2016. Sistem
pengelolaan dan upaya penanggulangan sampah di Kelurahan Dufa-Dufa
Kota Ternate. Jurnal Bioedukasi, 4(2).
11

Lampiran 1. Biodata Ketua Tim dan Anggota serta Dosen Pendamping


12
13
14
15

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Ir. Yusri Sapsuha, S.Pt., M.Sc., IPM
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Peternakan
4 NIP/NIDN 197506232003121001 / 0023067501
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sanana, 23 Juni 1975
6 Alamat E-mail yusrisapsuhaunkhair@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085240118039

B. Riwayat Pendidikan
No Jenjang Bidang Ilmu Institusi Tahun
Lulus
1 Sarjana (S1) Nutrisi dan Universitas 1999
Makanan Ternak Hasanuddin
2 Magister (S2) Ilmu Peternakan Universitas Gadjah 2010
Mada
3 Doktor (S3) Ilmu Peternakan Universitas 2022
Diponegoro
4 Profesi Ilmu Peternakan Universitas 2022
Insinyur Diponegoro

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT (dalam 5 tahun terakhir)


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Pengantar Bahan Makanan Ternak Wajib 2
2 Pengantar Ilmu Peternakan Wajib 2
3 Biokimia Wajib 3
4 Dasar Ternak Unggas Wajib 3
5 Bahan Pakan dan Formulasi Ransum Wajib 3
6 Landasan Nutrisi dan Makanan Ternak Wajib 3
7 Pengelolaan Padang Penggembalaan Pilihan 3
8 Manajemen Ternak Unggas Pilihan 3

Riset
No Judul Riset Penyandang Dana Tahun
1 Pengaruh Berbagai Kultur Media
Pertumbuhan Maggot BSF (Hermetia
illucens) dengan Memanfaatkan Limbah
Pisang (Musa paradisiacal) sebagai DIPA Unkhair 2019
Biokonversi Pakan Untuk Pertumbuhan
Ayam Buras Fase Starter
16

2 Analisa Daya Saing Dalam Upaya 2020


BAPEDA Kab.
Pengembangan Strategi Pembangunan
Kepulauan Sula
Kabupaten Kepulauan Sula
3 Pemulihan Ekonomni Sektor Pertanian
BAPEDA Kab.
pada Era Pandemic Covid 19 di 2021
Kepulauan Sula
Kabupaten Kepulauan Sula
4 Pengaruh Lama Fermentasi Probiotik
Berbahan Dasar Herbal Terhadap DIPA Unkhair 2022
Performa Ayam Kampung (Gallus
Domesticus)
5 Perbaikan Performa dan Status Kesehatan
Ayam Broiler yang Dipelihara pada
Kepadatan Tinggi Melalui Pemberian
Sinbiotik Ekstrak Daging Buah Pala Ristek DIKTI 2022
(Myristica fragrans Houtt) dan
Lactobacillus plantarum sebagai Feed
Additive

Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Penyandang Dana Tahun
PPUPIK Broiler Organik (Program
1 Pengabdian pada Masyarakat Multi Ristek DIKTI 2018
tahun, Tahun 3)
UK044 Broiler Organik (Calon
2 Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Ristek DIKTI 2019
Dari Perguruan Tinggi/CPPBT)
Peningkatan Nilai Tambah Usaha
Peternakan Sapi Melalui Perbaikan
3 Kualitas Pakan Dan Produksi Pupuk Ristek DIKTI 2019
Organik di Desa Barataku Kecamatan
Galela Kabupaten Halmahera Utara
Peningkatan Kesejahteraan Peternak Sapi
Melalui Teknologi Pengawetan Hijauan
Makanan Ternak di Desa Tabadamai
Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten
4 Ristek DIKTI 2019
Halmahera Barat (Produk Teknologi
Yang Di Desiminasikan Ke Masyarakat
Kementerian Riset, Teknologi Dan
Pendidikan Tinggi)
PKM Kelompok Peternak Melalui
5 Pengolahan Bahan Pakan Limbah Ristek DIKTI 2019
Pertanian Di Desa Golo Kecamatan Sahu
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

No. Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Total (Rp)


1 Belanja bahan
Ember Plastik 20 45.000 900.000
Trash bag 12 30.000 360.000
Tong plastik 30 liter 4 145.000 580.000
Timbangan 1 250.000 250.000
Gunting 10 7.500 75.000
Cutter 5 5.000 25.000
Lem Tembak 5 12.500 62.500
Tetes tebu 10 liter 4 15.000 60.000
Saringan 4 17.500 70.000
Terpal 2x3 m 5 105.000 525.000
Jerigen plastik 5 liter 20 35.000 700.000
Kertas HVS 75 gram 1 63.500 63.500
Ballpoint 15 3.000 45.000
Sekop medium 5 25.000 125.000
Tong samapah 4 85.000 340.000
Properti sosialisasi
5 70.000 350.000
program
Gelas ukur 1 liter 5 35.000 175.000
Botol plastik kemasan
100 2.500 250.000
eco-enzyme
Sarung tangan lateks 6 85.000 510.000
Sprayer ukuran 2 liter 7 15.000 105.000
Masker 4 152.000 608.000
Hand sanitizer 4 124.000 496.000
SUB TOTAL 6.675.000
2 Belanja sewa
Sewa jasa cetak
100 8.500 850.000
label kemasan
SUB TOTAL 850.000
3 Perjalanan lokal
Kegiatan penyiapan
6 150.000 900.000
alat dan bahan
Kegiatan sosialisasi 6 150.000 900.000
Kegiatan pendampingan
6 150.000 900.000
pembuatan produk
19

Monitoring keberlanjutan
2 150.000 300.000
kegiatan
SUB TOTAL 3.000.000
4 Lain-lain
Akun Media sosial
1 500.000 500.000
adsense (ads)
Cetak buku panduan 30 32.500 975.000
SUB TOTAL 1.475.000
GRAND TOTAL 12.000.000
GRAND TOTAL (Terbilang : Dua Belas Juta Rupiah)
20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas

Program Bidang Ilmu Alokasi


No. Nama/NIM Studi Waktu Uraian Tugas
(jam/minggu)
1. Nurhikma Peternakan Peternakan 12 Pengurusan surat
Rusman / ijin kegiatan
04142211001 PKM-PM,
Koordinasi
internal, dan
PKP2.

2. Susi Cahyani Peternakan Peternakan 10 Penyusunan


La Samihi / modul dan
04142211011 penyusunan
laporan akhir
3. Firaz Peternakan Peternakan 10 Sosialisasi
Islamawan pengenalan
Kamus Putra/ program, demo
Pelatihan
04141911008
Pembuatan Eco-
enzyme,
monitoring dan
evaluasi
4. Farhan / Teknik Teknik 10 Sosialisasi
072211012 Elektro Elektro Pemakaian dan
Pemasaran Eco-
enzyme dan
Video Tutorial
Pembuatan Eco-
enzyme
21

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


22

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Mitra


23

Lampiran 6. Denah Detail Lokasi Mitra Program

Anda mungkin juga menyukai