Anda di halaman 1dari 2

Nama:Dimas Bagus Irsalulloh

Kelas: TMT 1E

Self Story

Nama saya Dimas Bagus Irsalulloh dan biasa dipanggil dimas, saya dilahirkan di
kota sang proklamator pada tanggal 20 Desember 2003.saya tinggal di kabupaten
Blitar Bersama kakek, kedua orang tua dan satu adik laki-laki, Alamat asli saya ada di
dusun Sukosari,desa Sukorejo, kecamatan Udanawu, kabupaten Blitar.Alhamdulillah
saya bersyukur dilahirkan di keluarga yang baik dan rukun.selain itu keluarga saya
menjunjung nilai-nilai agama, disiplin,dan sederhana.

Saya bersekolah di lingkungan yang cukup religius, karena di bawah naungan


Kementerian agama yaitu RA,MI,MTS,dan MA. saya mengawali pendidikan di RA
Aisyiyah tepatnya di desa kebonduren,desa yang cukup jauh dengan desa saya karena
berbeda kecamatan , alasannya adalah pekerjaan orang tua. Di RA saya menjalani
masa anak-anak yang cukup menyenangkan selama 2 tahun.setelah lulus dari RA
saya meneruskan pendidikan saya di Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatus Sholihin, yang
masih satu lokasi dengan RA saya, di MI saya bersyukur dapat belajar dengan baik
dan selalu bisa masuk dalam peringkat 3 besar, karena pada waktu itu saya masih
sedikit Mengenal permainan modern seperti zaman sekarang, jadinya saya dulu
masih agak fokus ke sekolah dan main permainan tradisional yang bisa menambah
wawasan dan kreativitas.

Setelah lulus dari MI saya berkeinginan melanjutkan pendidikan di luar daerah,


oleh karena itu akhirnya saya melanjutkan pendidikan di sekolah Islam negeri yang
ada di kabupaten Kediri yang dikenal dengan nama Madrasah Tsanawiyah Negeri 5
Kediri.pada waktu itu saat di Mts,saya sedikit mulai berubah karena pada saat itu
Saya mengalami sedikit gejala kemalasan,hal ini yang membuat saya seperti kurang
bersemangat dalam bersekolah, apalagi mulai bermunculan permainan online yang
membuat terganggunya konsentrasi dalam belajar, walaupun begitu setidaknya saya
pernah mewakili MTS saya dalam kompetisi yang di laksanakan di
Jombang.Walaupun akhirnya dalam kompetisi tersebut saya belum mendapatkan hasil
yang maksimal, setelah 3 tahun menempuh pendidikan di MTS saya bisa
melaksanakan wisuda.

Karena keinginan kedua orang tua, saya melanjutkan pendidikan di salah satu
sekolah swasta islam yang tidak jauh dari rumah saya. biasanya dikenal dengan nama
Madrasah Aliyah Ma’arif Udanawu, masih belum ada 1 tahun saya bersekolah terjadi
sebuah Pandemi covid-19 di seluruh dunia ,yang menyebabkan aktivitas pembelajaran
secara luring (offline) di hentikan dahulu dan di ganti dengan pembelajaran daring
(ofline).Hal ini menyebabkan saya kurang bisa dalam memperoleh ilmu karena
terbatasnya interaksi yang dilakukan, walaupun begitu saya masih bisa masuk dalam
peringkat 5 besar.

Ketika di MA saya di ajarkan banyak tentang ilmu agama, ketrampilan,dan Ilmu


pengetahuan.karena dalam bidang ilmu agama para santri atau siswa diwajibkan
untuk hafal dan bisa dalam melakukan praktik ajaran Islam seperti dzikir sebelum
sholat,tahlil,pengurusan jenazah dan lain-lain.selain itu di bidang ketrampilan juga
ada beberapa macam jurusan seperti TBSM,TKJ,RPL, Desain Grafis dan lain-
lain.saat itu Saya memilih ketrampilan jurusan Teknik komputer dan Jaringan (TKJ)
Walaupun pengetahuan yang saya dapatkan masih kurang karena terhalang pandemi
covid -19.tapi saya berusaha menabalnya dengan mengikuti BLK (pelatihan kerja)
yang di adakan oleh sekolah.Untuk di bidang ilmu pengetahuan terdapat 2 kelas
yang dapat di pilih yaitu MIPA dan IPS, Saya sendiri masuk dalam kelas MIPA,saya
juga mengikuti ekstrakurikuler Jujitsu,tapi sayang juga tidak lama karena Pandemi
covid -19

Setelah saya lulus dari MA, kedua orang tua saya menyuruh saya melanjutkan ke
perguruan tinggi negeri Islam, dan pada akhirnya saya mendaftar diri saya ke UIN
SATU Tulungagung Melalui jalur SPAN PTKIN, Saya mendaftar pada jurusan Tadris
Matematika dan pendidikan agama Islam,dan sekarang saya diterima di UIN SATU
Tulungagung pada jurusan Tadris Matematika.

Anda mungkin juga menyukai