Anda di halaman 1dari 13

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU TIPE NESTED

Dosen pengampu: Siti Raihan S.Pd., M.Pd

Disusun oleh:
Kelompok 4
Andi Rahmatullah
Vira Azzahra
A. Siti Faiqah Nayla Firdania riuh

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR

Pertama tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur atas
segenap rahmat dan nikmat yang telah Allah Swt berikan kepada kita semua sehingga
alhamdulillah hingga saat ini kita masih dapat hidup dengan sehat diatas bumi Allah Swt.
Kemudian shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada suri tauladan kita, nabi
panutan kita nabiullah Muhammad Saw yang telah mengajarkan kepada kita mana yang
benar dan mana yang salah .
Terima kasih yang tidak terhingga saya ucapkan kepada dosen pengampu matakuliah
pembelajaran terpadu ibu Siti Raihan S.Pd., M.Pd karena alhamdulillah dengan arahannya
jualah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini sesuai dengan arahan yang diberikan.
Kemudian terima kasih yang tidak terhingga juga saya ucapkan kepada teman teman
yang telah ikut terlibat dan berpartisipasi dalam proses pembuatan tugas ini.

Makassar 17 maret 2024

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Bab II Pembahasan
A. Pengertian model pembelajaran tipe nested.
B. Karakteristik dan pola model pembelajaran terpadu tipe nested
C. Kelebihan model pembelajaran terpadu tipe nested
D. Kekurangan model pembelajaran terpadu tipe nested
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Berdasarkan buku "Integrated Curriculum: Making Meaningful Connections",


metode pembelajaran terpadu tipe nested adalah pendekatan yang mengintegrasikan
berbagai aspek pembelajaran, seperti konsep, keterampilan, dan materi, ke dalam
struktur pembelajaran yang bersifat bertingkat. Dalam konteks ini, materi
pembelajaran disusun secara berjenjang, dimulai dari konsep dasar dan berkembang
ke konsep yang lebih kompleks. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk
membangun pemahaman mereka secara progresif, dengan setiap tingkat atau lapisan
pembelajaran mendukung pemahaman yang lebih tinggi. Tujuan utamanya adalah
untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan terintegrasi bagi siswa,
sehingga mereka dapat menghubungkan dan mengaplikasikan pengetahuan mereka
dalam berbagai konteks kehidupan nyata.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Jelaskan pengertian model pembelajaran terpadu tipe nested!


2. Jelaskan Karakteristik dan pola model pembelajaran terpadu tipe nested!
3. Jelaskan kelebihan model pembelajaran terpadu tipe nested!
4. Jelaskan kekurangan model pembelajaran terpadu tipe nested!

C. TUJUAN

1. Dapat menjelaskan pengertian model pembelajaran terpadu tipe nested.


2. Dapat menjelaskan karakteristik dan pola model pembelajaran terpadu tipe
nested.
3. Dapat menjelaskan kelebihan model pembelajaran terpadu tipe nested.
4. Dapat menjelaskan kekurangan model pembelajaran terpadu tipe nested.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian model pembelajaran terpadu tipe nested

1. Pengertian menurut beberapa buku

a. Buku “Integrated Curriculum and Developmentally Appropriate


Practice in Early Childhood Education” mendefinisikan model
pembelajaran terpadu tipe nested sebagai pendekatan yang
menyatukan berbagai aspek pembelajaran ke dalam struktur yang
bertingkat atau bersarang. Dalam konteks pendidikan anak usia dini,
metode ini menggabungkan konsep, keterampilan, dan pengalaman
pembelajaran yang relevan dengan tahap perkembangan anak.
Dengan demikian, materi pembelajaran disusun secara bertingkat,
dimulai dari konsep dasar yang sesuai dengan kemampuan anak-anak
dan berkembang ke konsep yang lebih kompleks seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Pendekatan ini bertujuan
untuk menciptakan pengalaman belajar yang holistik dan bermakna,
yang mendukung perkembangan anak secara menyeluruh dalam
berbagai area, seperti kognitif, sosial, emosional, dan fisik.

b. Sedangkan Berdasarkan buku “Integrated Curriculum: Making


Meaningful Connections”, model pembelajaran terpadu tipe nested
adalah pendekatan yang mengintegrasikan berbagai aspek
pembelajaran, seperti konsep, keterampilan, dan materi, ke dalam
struktur pembelajaran yang bersifat bertingkat. Dalam konteks ini,
materi pembelajaran disusun secara berjenjang, dimulai dari konsep
dasar dan berkembang ke konsep yang lebih kompleks. Pendekatan
ini memungkinkan siswa untuk membangun pemahaman mereka
secara progresif, dengan setiap tingkat atau lapisan pembelajaran
mendukung pemahaman yang lebih tinggi. Tujuan utamanya adalah
untuk menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan
terintegrasi bagi siswa, sehingga mereka dapat menghubungkan dan
mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam berbagai konteks
kehidupan nyata.
c. Berdasarkan buku “Integrated Curriculum and Developmentally
Appropriate Practice”, model pembelajaran terpadu tipe nested
adalah pendekatan yang menggabungkan konsep, keterampilan, dan
materi pembelajaran dalam struktur yang bertingkat atau bersarang.
Dalam konteks ini, materi pembelajaran disusun secara hierarkis,
dimulai dari konsep dasar yang sesuai dengan tahap perkembangan
anak dan berkembang ke konsep yang lebih kompleks seiring waktu.
Model ini dirancang untuk mengakomodasi perkembangan anak
secara individual serta mendukung pemahaman yang mendalam dan
terintegrasi tentang topik tertentu. Dengan menyediakan pengalaman
pembelajaran yang bervariasi dan relevan, model pembelajaran
terpadu tipe nested bertujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan
holistik anak dalam berbagai aspek, termasuk kognitif, sosial,
emosional, dan fisik.

B. Karakteristik dan pola model pembelajaran terpadu tipe nested

Buku “Integrated Curriculum and Developmentally Appropriate Practice: Birth to Age


Eight” oleh Craig H. Hart dan Diane C. Burts menyajikan beberapa karakteristik dan
pola dalam model pembelajaran terpadu tipe nested, khususnya dalam konteks
pendidikan anak usia dini. Berikut adalah beberapa karakteristik dan pola yang dapat
ditemukan dalam model tersebut:

1. Pembelajaran Berbasis Tahap Perkembangan

Model ini menyesuaikan materi pembelajaran dengan tahap


perkembangan anak usia dini, dimulai dari konsep dasar yang sesuai dengan
kemampuan anak dan berkembang ke konsep yang lebih kompleks seiring
waktu. Pendekatan ini memastikan bahwa pembelajaran relevan dan sesuai
dengan kebutuhan perkembangan individual setiap anak.

2. Integrasi Konsep dan Keterampilan

Model ini mengintegrasikan konsep dan keterampilan dari berbagai


bidang studi ke dalam pembelajaran yang holistik. Hal ini memungkinkan
anak untuk memahami hubungan antara berbagai konsep dan mengembangkan
keterampilan yang diperlukan secara terintegrasi.

3. Pola Pembelajaran Bertingkat

Materi pembelajaran disusun dalam struktur bertingkat atau bersarang,


di mana konsep dasar menjadi dasar bagi pemahaman konsep yang lebih
kompleks. Pola ini memungkinkan anak untuk membangun pemahaman
mereka secara progresif dan terstruktur.

4. Relevansi Konten dengan Kehidupan Nyata

Materi pembelajaran dipilih dengan mempertimbangkan relevansi


dengan kehidupan sehari-hari anak-anak. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar mereka dan memperkuat koneksi antara
pembelajaran di sekolah dengan pengalaman mereka di luar sekolah.

5. Penggunaan Pengalaman Aktif

Model ini mendorong penggunaan pengalaman belajar yang aktif,


seperti eksplorasi, percobaan, dan bermain. Pendekatan ini memungkinkan
anak untuk belajar melalui pengalaman langsung dan memperkuat pemahaman
mereka.

Dengan demikian, karakteristik dan pola dalam model pembelajaran


terpadu tipe nested menurut buku tersebut menekankan pada pendekatan yang
sesuai dengan tahap perkembangan anak, integrasi konsep dan keterampilan,
serta penggunaan pengalaman belajar yang aktif dan relevan dengan
kehidupan anak-anak.

C. Kelebihan model pembelajaran terpadu tipe nested

Beberapa kelebihan dari model pembelajaran terpadu tipe nested adalah:

1. Pengembangan Pemahaman yang Mendalam

Dengan struktur yang bertingkat, model ini memungkinkan siswa untuk


membangun pemahaman yang mendalam tentang suatu topik secara progresif,
mulai dari konsep dasar hingga konsep yang lebih kompleks. Hal ini
membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh dan
terintegrasi.

2. Penggunaan Konsep dalam Konteks yang Lebih Luas

Integrasi konsep dari berbagai bidang studi memungkinkan siswa untuk


melihat hubungan antara konsep-konsep yang berbeda dalam konteks yang
lebih luas. Ini membantu siswa untuk memahami bagaimana konsep-konsep
tersebut dapat diterapkan dalam situasi nyata.
3. Relevansi dan Keterkaitan Antar Materi Pembelajaran

Model ini memungkinkan siswa untuk melihat keterkaitan antara berbagai


aspek pembelajaran, sehingga mereka dapat memahami hubungan antara
berbagai topik dan bagaimana materi pembelajaran saling terkait.

4. pengembangan Keterampilan Terintegrasi

Dengan mengintegrasikan keterampilan dari berbagai bidang studi, model ini


membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan yang terintegrasi dan
beragam, seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, dan berkomunikasi
secara efektif.

5. Pengalaman Pembelajaran yang Bermakna

Model ini memungkinkan siswa untuk terlibat dalam pengalaman


pembelajaran yang bermakna dan relevan dengan kehidupan sehari-hari
mereka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan memperkuat
koneksi antara pembelajaran di sekolah dengan pengalaman mereka di luar
sekolah.

6. Fleksibilitas dan Penyesuaian

Model ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan minat siswa, serta
memungkinkan guru untuk menyediakan pengalaman pembelajaran yang
beragam dan menarik sesuai dengan kebutuhan individu siswa.

Dengan demikian, model pembelajaran terpadu tipe nested


menawarkan berbagai kelebihan yang dapat meningkatkan efektivitas dan
relevansi pembelajaran bagi siswa.

D. Kekurangan model pembelajaran terpadu tipe nested

Meskipun memiliki beberapa kelebihan, model pembelajaran terpadu tipe nested juga
memiliki beberapa kekurangan, antara lain:

1. Kompleksitas Perencanaan dan Implementasi

Penyusunan kurikulum yang mengintegrasikan berbagai konsep dan


keterampilan dari berbagai bidang studi dapat menjadi sangat kompleks. Hal
ini memerlukan waktu, upaya, dan pengetahuan yang cukup dari para pendidik
untuk merancang dan mengimplementasikan pembelajaran yang efektif.
2. Memerlukan Kerjasama yang Kuat

Model ini memerlukan kerjasama yang kuat antara guru dari berbagai
bidang studi untuk dapat berhasil. Hal ini dapat menjadi tantangan di beberapa
lingkungan pendidikan di mana kerjasama dan koordinasi antar guru tidak
selalu mudah tercapai.

3. Membutuhkan Sumber Daya yang Memadai

Implementasi model pembelajaran terpadu tipe nested memerlukan


sumber daya yang memadai, termasuk waktu, dana, dan materi pembelajaran
yang relevan dan bervariasi. Lingkungan pendidikan dengan keterbatasan
sumber daya mungkin menghadapi kesulitan dalam menerapkan model ini
secara efektif.

4. Kesulitan dalam Menilai Pencapaian Siswa

Mengukur kemajuan siswa dalam konteks pembelajaran terpadu tipe


nested dapat menjadi sulit karena siswa akan menunjukkan pemahaman
mereka dalam berbagai bidang studi dan keterampilan yang terintegrasi.
Penilaian yang komprehensif dan relevan diperlukan untuk mengukur
pencapaian siswa secara akurat.

5. Tidak Selalu Cocok untuk Semua Konteks

Meskipun efektif dalam beberapa lingkungan pendidikan, model ini


mungkin tidak selalu cocok untuk semua konteks atau kelas. Tergantung pada
kebutuhan dan karakteristik siswa, model pembelajaran lain mungkin lebih
sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.

Dengan mempertimbangkan kekurangan ini, penting bagi pendidik


untuk mempertimbangkan dengan cermat keadaan dan kebutuhan siswa serta
sumber daya yang tersedia sebelum menerapkan model pembelajaran terpadu
tipe nested.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam rangka memahami model pembelajaran terpadu tipe nested, saya


menyajikan informasi dari berbagai sumber, terutama berdasarkan buku “Integrated
Curriculum and Developmentally Appropriate Practice: Birth to Age Eight” oleh
Craig H. Hart dan Diane C. Burts.

Model pembelajaran terpadu tipe nested adalah pendekatan yang


menggabungkan konsep, keterampilan, dan materi pembelajaran dalam struktur
bertingkat atau bersarang. Berikut adalah simpulan dari materi yang dibahas:

1. Definisi: Model ini memungkinkan integrasi konsep dan keterampilan dari


berbagai bidang studi ke dalam kurikulum yang terstruktur secara bertingkat,
mulai dari konsep dasar yang sesuai dengan tahap perkembangan anak dan
berkembang ke konsep yang lebih kompleks seiring waktu.

2. Karakteristik dan Pola: Model ini menekankan pada pembelajaran berbasis tahap
perkembangan, integrasi konsep dan keterampilan, serta pola pembelajaran
bertingkat. Materi pembelajaran disusun secara hierarkis, memungkinkan anak
untuk membangun pemahaman mereka secara progresif.
3. Kelebihan: Kelebihan dari model ini meliputi pengembangan pemahaman yang
mendalam, penggunaan konsep dalam konteks yang lebih luas, relevansi konten
dengan kehidupan nyata, pengembangan keterampilan terintegrasi, pengalaman
pembelajaran yang bermakna, dan fleksibilitas dalam penyesuaian.

4. Kekurangan: Namun, model ini juga memiliki kekurangan, seperti kompleksitas


perencanaan dan implementasi, membutuhkan kerjasama yang kuat antar guru,
memerlukan sumber daya yang memadai, kesulitan dalam menilai pencapaian
siswa, dan tidak selalu cocok untuk semua konteks.

Dengan demikian, model pembelajaran terpadu tipe nested menawarkan


pendekatan yang holistik dan terstruktur untuk mendukung pembelajaran yang
bermakna dan terintegrasi bagi siswa, namun juga memerlukan upaya dan perhatian
yang cukup dari pendidik dalam perencanaan dan implementasinya.

B. Saran

Untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran di lingkungan


pendidikan, disarankan untuk mengadopsi model pembelajaran terpadu
tipe nested. Pendekatan ini dapat menjadi landasan bagi pengembangan
kurikulum yang memungkinkan integrasi konsep dan keterampilan dari
berbagai bidang studi, dengan memperhitungkan tahap perkembangan
dan kebutuhan individual siswa. Selain itu, penting untuk memperkuat
kerjasama antara guru dari berbagai disiplin ilmu dalam merancang dan
mengimplementasikan pembelajaran yang terintegrasi. Dengan
menyediakan pengalaman belajar yang bermakna, relevan, dan terstruktur
secara bertingkat, model ini dapat meningkatkan pemahaman siswa serta
mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan di era globalisasi
saat ini.
DAFTAR PUSTAKA

Drake, Susan M., & Burns, Rebecca C. 2004. Integrated Curriculum:


Making Meaningful Connections. Prentice Hall.

Hart, Craig H., & Burts, Diane C. 2006. Integrated Curriculum and
Developmentally Appropriate Practice: Birth to Age Eight. Pearson.

Saracho, Olivia N., & Spodek, Bernard. 2011. Integrated Curriculum and
Developmentally Appropriate Practice in Early Childhood Education.
Routledge.

Nuronia,E. Rahmawati,M. Putri, N.A. Aliyah. H.F. 2022. Penerapan


metode pembelajaran terpadu tipe nested di kober bahari mandiri usia 3-4 tahun.
Jurnal ilmiah perkembangan anak usia dini. 01 (02). 134.

Devi, M.Y. Riqqah,A.M. Fitria, Y. 2023. Penerapan pembelajaran terpadu


tipe nested (tersarang) untuk menungkatkan kemampuan berfikir kritis peserta
didik kelas 4 di sekolah dasar. Jurnal cerdas proklamator. 11 (1). 26-34.
Henita, N. Erita, Y. Fitria, Y. Yulia, R. Nadia, D.O. 2023. Pengaruh
pembelajaran tipe nested terhadap keterampilan berfikir tingkat tinggi di
sekolah dasar. Jurnal program studi PGMI. 10 (3). 336.

Anda mungkin juga menyukai