Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN MATERI PERKULIAHAN

AKUNTANSI HOTEL

“Budget Operasional dan Pengendalian Budget”

Oleh
Kelompok 8

Nama Anggota
1. Made Dwipa Widiartana 2007531224
2. I Gusti Agung Jaya Utama 2107531176

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2022/2023
1. PENYIAPAN BUDGET OPERASIONAL HOTEL
Anggaran operasional adalah rencana keuntungan perusahaan yang mencakup semua
pendapatan dan pengeluaran yang tercatat dalam laporan laba rugi dan laporan pendukung
lainnya. Anggaran tahunan adalah perencanaan untuk periode dua belas bulan ke depan.
Rencana bulanan ini digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi hasil aktual dari
operasional perusahaan. Penyusunan anggaran operasional hotel adalah proses perencanaan
dan pengalokasian sumber daya keuangan untuk kegiatan sehari-hari hotel. Tujuan dari
penyusunan anggaran operasional hotel adalah untuk memastikan bahwa semua kebutuhan
operasional tercukupi dan bahwa hotel dapat beroperasi secara efisien.
Penyiapan Anggaran Operasional
Mempersiapkan anggaran operasional bagi hotel merupakan hal yang penting. Proses
penganggaran memerlukan usaha yang terkoordinasi secara intens dari semua supervisor dan
manajemen perusahaan. Ketika manager mendapat masukan nyata dalam proses budget,
mereka sering termotivasi untuk mengimplementasikan perencanaan laba perusahaan dan
manager tidak melakukan kinerja diluar perencanaan apalagi aktivitas yang tidak realistis.
Departemen akuntansi akan menyediakan data untuk para manager tentang informasi statistik
dari kinerja sebelumnya, informasi tenaga kerja langsung, program pemeliharaan dan data
penting lainnya untuk proses penyiapan budget.
Financial controller bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan perencanaan
anggaran dari masing-masing manager departement. Accounting Departement
menggabungkan semua perencanaan menjadi sebuah budget operasi yang menyeluruh,
termasuk biaya tetap (fixed charge) dan biaya lainnya (other expenses), untuk diperiksa dan
disetujui oleh general manager.
General manager dan financial controller mereview perencanaan budget departemen
dan menyiapkan laporan budgetnya untuk mendapatkan persetujuan dari pemilik perusahaan.
Jika budgetnya kurang memuaskan, elemen-elemen yang memerlukan perubahan di
kembalikan ke manager departemen yang bersangkutan untuk direview dan direvisi. Untuk
memastikan bahwa waktu yang diperlukan untuk penyiapan budget operasi ada dan mendapat
persetujuan pada waktunya, sebuah jadwal harus dibuat dan diikuti. Perusahaan yang tahun
fiskalnya sama dengan tahun kalender dapat mempertimbangkan jadwal sebagai berikut:
2. PROSES PERENCANAAN BUDGET OPERASIONAL HOTEL
Selama pertemuan perencanaan budget, disampaikan instruksi kepada kepala departemen
agar menyusun anggaran secara terperinci untuk setiap departemen. Dengan adanya rencana
keseluruhan pertemuan dan agenda khusus untuk setiap sesi budget, tujuannya adalah untuk
memastikan penggunaan waktu yang efisien dan efektif bagi setiap departemen dalam
perencanaan budget. Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam pertemuan perencanaan
budget adalah:
a) Review operasi tahun lalu
Review operasi perusahaan tahun berjalan harus menunjukan hal-hal penting yang
masih berlangsung (continuiting significant item). Hal ini mencakup perubahan harga,
tambahan fasilitas atau pengurangan fasilitas yang ada, perubahan dalam tenaga kerja
yang cukup besar, perbaikan untuk langkah efisiensi selama tahun tersebut, dan hal-
hal sejenis lainya.
b) Menganalisa kondisi bisnis secara umum
Analisa kondisi ekonomi dan politik nasional dan local pada saat berjalan
menunjukan item-item yang dapat mempengaruhi operasi pada tahun berikutnya
misalnya tingkat gaji atau upah dan kebijakan perpajakan.
c) Menganalisa situasi kompetitif saat ini
Analisa situasi kompetitif saat ini menunjukan item-item yang sangat mempengaruhi
operasi tahun mendatang. Contoh item semacam itu meliputi hotel yang baru
dibangun, motel, dan restoran dan atau renovasi hotel yang ada secara besar-besaran.
d) Menganalisa harga-harga
Analisa struktur harga untuk semua produk dan service yang ditawarkan oleh
perusahaan dan memeriksa kembali hargaharga produk dan service yang akan
menarik
volume bisnis dan akan berguna untuk memaksimalkan penggunaan fasilitas hotel
secara optimal.
e) Proyeksi tingkat hunian dan penjualan kotor
Proyeksi tingkat hunian untuk setiap bulan pada tahun yang akan datang
diestimasikan pada setiap sumber pasar yang dicantumkan pada Laporan laba rugi
atau pada laporan departemen kamar.
3. Penyusunan Budget Departemen Operasional Hotel
Setelah melakukan proses perencanaan penganggaran hotel, hal yang selanjutnya
dilakukan adalah menyusun budget hotel. Penyusunan budget di hotel, sebagaimana layaknya
di perusahaan lain dilakukan pada tahun sebelum dilaksanakannya operasional. Penyusunan
budget di hotel melibatkan semua departemen yang dikoordinir oleh bagian akuntansi. Semua
departemen membuat perencanaan secara individu yang mekanismenya dimulai dari bagian
penjualan (umumnya ditangani oleh Front Office Departement/FO).
Sebagaimana layaknya penyusunan budget di setiap industri yang dimulai dengan
perencanaan pendapatan, di hotelpun budget diawali dengan perencanaan pendapatan yang
disusun oleh FO Departement. Penyusunan budget sudah dilakukan sebelum budget tersebut
digunakan sebagai alat pembanding dengan realisasi. Menurut Gray (1996), sebaiknya budget
disusun minimal tiga bulan sebelum akhir tahun, karena penyusunannya memerlukan
pertimbangan dan masukan dari banyak pihak, sehingga memerlukan waktu dalam proses
penyusunannya. Budget per departemen biasanya didukung oleh informasi detail yang
dikumpulkan dalam proses penyiapan budget dan dicatat di lembar kerja (worksheet) dan
lembar ringkasan (summery sheet). Dokumen- dokumen ini harus disimpan untuk
menyediakan catatan yang berisi alasan-alasan yang melatarbelakangi pembuatan keputusan
dalam penyiapan budget per departemen. Catatan ini akan dapat menjawab pertanyaan yang
muncul pada saat review budget dilakukan. Dokumen ini juga berguna untuk penyiapan
budget ditahun-tahun yang akan datang.
1) Penyusunan Anggaran Pendapatan Room di Departemen Front Office (FO)
Ada beberapa hal yang dijadikan dasar untuk melakukan prediksi penjualan yang
secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua hal yaitu informasi yang bersifat makro
dan informasi yang bersifat mikro (berkaitan dengan kemampuan serta kondisi hotel
yang bersangkutan). Informasi yang bersifat makro antara lain:
a. Kondisi perekonomian baik regional, nasional maupun internasional.
b. Tingkat promosi yang dilakukan baik secara organisasional.
c. Kondisi para pesaing.
d. Jumlah kunjungan wisatawan.
e. Musim.
f. Event
g. Dan sebagainya
Sedangkan untuk informasi yang bersifat mikro meliputi:
a. Jumlah kamar hotel.
b. Promosi individu
c. Kebijakan hotel (berkaitan dengan pasar yang dituju)
d. Harga.
Jumlah kamar yang dimiliki hotel (total room) merupakan dasar awal dalam
menentukan jumlah kamar yang diperkirakan akan mampu dijual. Jumlah kamar di hotel
terdiri dari berbagai jenis seperti standar, deluxe, suite room, dan sebagainya. Langkah
berikutnya adalah memastikan jumlah kamar yang siap untuk dijual (room available), hal
ini dikarenakan tidak semua kamar yang ada di hotel siap untuk dijual. Berdasarkan
informasi tersebut, kemudian ditentukan jumlah kamar yang diperkirakan mampu untuk
dijual (room occupancy). Room occupancy juga harus berisikan penjelasan tentang isian
orang dari masing-masing kamar tersebut (apakah single occupancy, double occupancy,
atau extra bed). Informasi ini penting berkaitan dengan jumlah orang yang akan
menginap di hotel tersebut.
Setelah mengetahui jumlah kamar serta jumlah orang yang menginap, barulah
ditentukan harga dari masing-masing kamar tersebut sehingga diperoleh perencanaan
penjualan kamar. Rencana penjualan kamar secara kuantitatif ini yang disebarkan ke
semua departemen untuk dijadikan dasar penentuan rencana/anggaran di masing- masing
departemen (dengan kata lain rencana penjualan kuantitas kamar dijadikan dasar untuk
menentukan anggaran di departemen lainnya). Disamping rencana penjualan kamar
departemen FO juga membuat perencanaan biaya tentang promosi maupun biaya
operasional yang berkaitan dengan departemennya.
2) Penyusunan Anggaran Departemen Food & Beverage (F&B)
Departemen F&B, berdasarkan informasi isian kamar akan merencanakan penjualan
F&B. Informasi penjualan kamar sangat penting terutama untuk dapat memprediksi
penjualan F&B yang bersumber dari tamu hotel. Dalam hal ini departemen F&B juga
memerlukan informasi tentang asal dari tamu yang menginap di hotel berkaitan dengan
jenis makanan yang harus disiapkan. Disamping penjualan yang berasal tamu hotel,
Departemen F&B juga akan membuat prediksi tentang rencana penjualan yang
bersumber dari tamu diluar hotel serta menyusun rencana biaya operasional di
departemenya.
3) Penyusunan Anggaran Departemen House Keeping (HK)
Departemen HK berdasarkan rencana penjualan kamar serta F&B akan membuat
perencanaan untuk mendukung penjualan tersebut, seperti misalnya yang berkaitan dengan
pengadaan handuk, sabun serta penggunaan bahan kimia serta segala sesuatu yang
berkaitan dengan penjualan kamar tersebut. Segala sesuatu yang direncanakan tidak
terlepas dari isian kamar tersebut. Departemen HK juga akan membuat perencanaan yang
berkaitan dengan operasional di departemennya.
4) Penyusunan Anggaran Departemen Energi dan Pemeliharaan (POMEC/ME)
Departemen ME, berdasarkan tingkat hunian kamar akan membuat perencanaan yang
berkaitan dengan pengadaan barang untuk mendukung isian kamar serta event yang akan
dilaksanakan di hotel, termasuk didalamnya merencanakan perbaikan atau pemeliharaan
serta peremajaan yang diperlukan. Berkaitan dengan efisiensi energi, ME akan
merencanakan pengaturan pemakaian tenaga listrik baik yang bersumber dari PLN
maupun melalui mesin generator. ME juga akan membuat perencanaan yang berkaitan
dengan operasional di departemennya.
5) Penyusunan Anggaran Departemen Personalia
Departemen personalia merupakan departemen yang mempersiapkan segala aktivitas
kepegawaian berkaitan dengan kelancaran operasional perusahaan. Dalam hal ini
informasi isian kamar hotel sangat dibutuhkan dalam upaya untuk mengefienkan biaya
tenaga kerja. Informasi isian kamar sangat dibutuhkan dalam menentukan jumlah
karyawan yang harus dipekerjakan pada suatu periode. Karena operasional hotel dapat
didukung tidak hanya oleh karyawan hotel tersebut, tetapi juga dapat dipadukan dengan
karyawan training yang merupakan tenaga kerja yang sangat murah. Informasi isian
kamar sangat berkaitan dengan kebijakan cuti, lembur karyawan serta kapan
dibutuhkannya tenaga ekstern.
6) Penyusunan Anggaran Departemen Akuntansi
Departemen akuntansi, disamping menyusun anggaran di departemennya, juga
menjadi koordinator dari penyusunan anggaran secara keseluruhan. Semua departemen
yang telah menyusun anggarannya secara individu akan mengumpulkannya di
departemen akuntansi. Semua anggaran individual tersebut direkapitulasi di departemen
akuntansi untuk selanjutnya dilakukan penggabungan. Atas dasar kemampuan keuangan
perusahaan serta kelancaran operasional, departemen akuntansi akan
mengkoordinasikan dengan semua
departemen terkait untuk selanjutnya ditentukan skala prioritasnya. Dalam koordinasi
tersebut tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukan pemangkasan atau perubahan
periode anggaran dari masing-masing departemen. Hasil koordinasi inilah yang dijadikan
dasar untuk menentukan anggaran yang dijadikan acuan untuk menilai kinerja
organisasional. Hal penting yang perlu diketahui adalah anggaran di hotel sifatnya sangat
fleksibel karena usaha perhotelan sangat rentan terhadap suatu isu. Hal ini mengandung
makna bahwa anggaran di hotel akan mengalami revisi yang relatif sering dibandingkan
dengan anggaran yang disusun di industri yang lain. Seperti misalnya isu keamanan,
kesehatan dan perubahan kebijakan pemerintah akan sangat berpengaruh pada anggaran
yang disusun di awal, dimana kondisi tersebut belum bisa diprediksi sebelumnya
DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, Dodik., Sari, M.M.R., Widanaputra, A.A.G.P. (2018). Akuntansi Hotel


(Pendekatan Sistem Informasi Berbasis USALI). Pekalongan: PT Nasya Expanding
Management

Anda mungkin juga menyukai