Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 5

1. Sasmitha Andriana.F (J40223198)

Penjaminan Mutu dan Pengendalian Hasil Uji Laboratorium

Menurut (Lusiyana, 2012) Penjaminan mutu dan pengendalian hasil uji

laboratorium merupakan komponen penting dalam sistem manajemen

laboratorium. Penjaminan mutu melibatkan serangkaian proses dan prosedur yang

dirancang untuk memastikan bahwa hasil pengujian yang dihasilkan oleh

laboratorium adalah dapat dipercaya dan akurat. Ini mencakup kepatuhan terhadap

standar yang berlaku dan persyaratan yang ditetapkan, memastikan bahwa hasil

pengujian sesuai dengan kriteria kualitas yang diinginkan

Pengendalian hasil uji adalah bagian integral dari penjaminan mutu. Ini

melibatkan praktik dan protokol untuk memantau secara teratur proses pengujian

dalam upaya untuk mendeteksi, menilai, dan mengoreksi setiap kesalahan atau

penyimpangan yang mungkin terjadi selama proses pengujian. Standar seperti SNI

ISO 17025 menetapkan persyaratan spesifik untuk pengendalian mutu hasil uji,

termasuk verifikasi keabsahan hasil pengujian sebelum diumumkan.


(Praptomo, 2018)

Menerapkan penjaminan mutu dan pengendalian hasil uji yang efektif

tidak hanya meningkatkan keandalan dan akurasi hasil pengujian tetapi juga

membangun kepercayaan dari pengguna layanan laboratorium, termasuk pasien,

pelanggan, dan lembaga regulasi. Kesalahan dalam pengujian dapat memiliki

dampak yang signifikan, sehingga menjadikan penjaminan mutu dan

pengendalian hasil uji sebagai aspek kritis dalam operasional laboratorium yang
mencakup berbagai bidang, dari kesehatan hingga industri dan
(Praptomo, 2018)
penelitian

Penjaminan Mutu (Quality Assurance, QA):

Penjaminan Mutu (QA) (Praptomo, 2018) adalah bagian dari sistem mutu

(QS) yang memiliki peran integral dalam memastikan hasil uji laboratorium yang

akurat dan dapat diandalkan. Tujuan utama QA adalah memastikan kepatuhan

terhadap persyaratan mutu yang telah ditetapkan. Berbagai aktivitas terlibat dalam

penerapan QA termasuk, validasi atau verifikasi metode pengujian untuk

menjamin keabsahan dan kesesuaian metode pengujian yang digunakan;

pengendalian mutu uji (QC) melalui pengujian sampel kontrol dan standar dan

melakukan pengujian ulang untuk memastikan konsistensi hasil; penerapan good

laboratory practices (GLP) untuk memastikan konsistensi dalam pelaksanaan

praktik laboratorium; pendokumentasian rekaman teknis dan mutu dengan

mencatat hasil dan proses dengan lengkap dan tepat; peningkatan kapasitas analis

melalui pelatihan personil laboratorium; menciptakan kondisi lingkungan

pengujian yang memadai; dan melakukan audit internal secara berkala untuk
(Adventini et al., 2015)
menilai kinerja laboratorium.

Pengendalian Mutu (Quality Control, QC):

Pengendalian Mutu (QC) adalah praktik operasional yang berfokus pada

utama untuk mencapai hasil pengujian laboratorium yang akurat dan dapat

dipercaya. QC mencakup serangkaian langkah yang dirancang untuk memastikan

bahwa proses pengujian dieksekusi dengan baik.


Beberapa upaya QC meliputi pengujian sampel kontrol dan standar untuk

memverifikasi keandalan alat dan metode; pengulangan pengujian antara waktu

atau antar laboratorium; pengujian bahan acuan untuk mendapatkan konsistensi

hasil; Pemeriksaan instrumen termasuk pengecekan performa alat dan kalibrasi;

dan pengujian blind sample yaitu pengujian yang dilakukan tanpa pengetahuan
(Adventini et al., 2015)
sebelumnya mengenai sampel yang diuji . Pentingnya QC

ini merupakan bagian integral dari implementasi QA, mendorong laboratorium

untuk menghasilkan data yang konsisten, berkualitas, dan sesuai dengan sumber

daya yang tersedia menjadi sangat esensial.

Penjaminan Mutu (QA) dan Pengendalian Hasil Uji Laboratorium (QC)

merupakan dua elemen penting dalam operasional laboratorium yang menjamin

hasil pengujian yang akurat dan dapat diandalkan. Konsep Penjaminan Mutu

mencakup serangkaian proses dan prosedur, termasuk verifikasi metode

pengujian, pengendalian mutu uji, penerapan good laboratory practices,

pendokumentasian, pelatihan personil, serta audit internal. Sementara itu,

Pengendalian Hasil Uji Laboratorium berfokus pada aspek operasional pengujian,

seperti pengujian sampel kontrol dan standar, pengulangan pengujian, pengujian

bahan acuan, pemeriksaan instrumen, dan pengujian blind sample


(Adventini et al., 2015)
. Keduanya bekerja sama untuk memastikan bahwa laboratorium

menghasilkan data yang konsisten, berkualitas, dan sesuai dengan sumber daya

yang tersedia. Dengan kata lain, Penjaminan Mutu dan Pengendalian Hasil Uji

Laboratorium sangat penting dalam membangun kepercayaan dan integritas hasil

kerja laboratorium, baik dalam konteks kesehatan, industri, maupun penelitian.


DAFTAR PUSTAKA
Adventini, N., Kusmartini, I., Syahfitri, W. Y. N., & Kurniawati, S. (2015). EVALUASI
KALIBRASI INTERNAL MIKROPIPET VOLUMETRIK SEBAGAI
IMPLEMENTASI JAMINAN MUTU LABORATORIUM PENGUJIAN.
Lusiyana, U. (2012). Penerapan Kurva Kalibrasi, Bagan Kendali Akurasi dan Presisi
sebagai Pengendalian Mutu Internal pada Pengujian COD dalam Air Limbah.
Biopropal Industri, 3(1), 1–8.
Praptomo, A. J. (2018). Pengendalian mutu laboratorium medis. Deepublish

Anda mungkin juga menyukai