Anda di halaman 1dari 224

Seikat Catatan Pelaksanaan

Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020


A Bundle of Yogyakarta Cultural Festival Attainment Chronicles
Akar Hening Mulanira
Seikat Catatan Pelaksanaan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020
A Bundle of Yogyakarta Cultural Festival Attainment Chronicles
Akar Hening Mulanira; Seikat Catatan Pelaksanaan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020
Akar Hening Mulanira; A Bundle of Yogyakarta Cultural Festival Attainment Chronicles
Copyright © Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Diterbitkan Oleh | Published by:


Panitia Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020
Museum Sonobudoyo Unit I
Jalan Pangurakan No. 6, Ngupasan, Kec. Gondomanan, Yogyakarta 55122
Mobile: 0812 3863 1696
Email: info.fky@gmail.com
www.fkymulanira.com

Redaktur Pelaksana | Managing Editor:


Fairuzul Mumtaz
Gintani N. A. Swastika

Penyunting dan Pemeriksa Aksara | Editor and Proofreader:


Ejabahasa.com

Penyelia Naskah | Manuscript Supervision:


Rio Raharjo
Ovie Ermawati

Penulis | Writers:
Rheisnayu Cyntara, Dina Triastuti, Irfan Rizky Darajat, Latief S. Nugraha,
Michael Haryo Bagus Raditya, Muhidin M. Dahlan, Prima Sulistya, Rifai Asyhari, Rifki Ap.

Penerjemah | Translator:
An. Ismanto

Desain Sampul | Cover Designer:


Ruly ‘Kawit’ Prasetya

Desain Isi | Content Designer:


Damar N. Sosodoro

Foto | Photography:
Mokstimofeevic
Yossi Grafitanto
Zunan Fakhrurrozi
Widya Astuti

Cetakan 1, Februari 2021 | Printing 1, February 2021


Yogyakarta, Akar Hening Mulanira: Seikat Catatan Pelaksanaan
Festival Kebudayaan Yogyakarta, 2020
xxii + 196 halaman / pages; 17,5 x 25 cm.

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


All right reserved
Sambutan Ketua Panitia
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020
Preface of Chief Director of Yogyakarta Cultural Festival 2020

Tahun 2020 hampir saja FKY tidak FKY was nearly void in 2020! We all know
terselenggara! Kita semua tahu bahwa that Covid-19 is ravaging anything in the
pageblug Covid-19 memporak-porandakan world. Amidst the confusion and cul-de-
segala hal di dunia. Di tengah kebingungan sac, eventually, the team of the Chairman,
dan menjelang kebuntuan, akhirnya tim ketua, Curators, and the government of DIY convinced
kurator, dan pemerintah DIY meyakinkan diri themselves that FKY must go on.
bahwa FKY harus tetap digelar.
That confidence and spirit were ignited by the
Keyakinan dan semangat tersebut tersulut thinking that this year’s FKY may become a
oleh pemikiran bahwa kehadiran FKY tahun fresh air for art and culture. Instead of ‘hiding’
ini bisa menjadi angin segar bagi kehidupan and grumbling over the pandemic, FKY 2000
seni dan budaya. Alih-alih ‘bersembunyi’ dan was held with one of its missions in becoming
merutuki pageblug, FKY 2020 terselenggara a space of distribution for arts and culture
dengan salah satu misi sebagai ruang facilities, both for the practitioners (artists)
distribusi fasilitas-fasilitas seni budaya, bagi and appreciators (audiences).
para pelaku (seniman) maupun penikmat
(penonton). To be able to realize that aspiration, a variety
of adaptations and changes must be made,
Untuk mampu mewujudkan cita-cita especially those related to the health protocol
tersebut, berbagai adaptasi dan perubahan in implementing FKY amidst the pandemic.
mesti dilakukan, terutama hal-hal yang The virtual or online concepts and forms were
berkaitan dengan protokol kesehatan untuk the most rational and optimal adaptation
menggelar FKY di tengah wabah. Konsep dan efforts for the implementation of the FKY
bentuk virtual atau daring menjadi upaya 2020.
adaptasi paling rasional dan optimal untuk
penyelenggaraan FKY 2020.

“Konsep dan bentuk virtual atau daring menjadi


upaya adaptasi paling rasional dan optimal untuk
penyelenggaraan FKY 2020.”

“The virtual or online concepts and forms were the


most rational and optimal adaptation efforts for the
implementation of the FKY 2020.”
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Perubahan bentuk menjadi daring itu The change into an online form forced us to
memaksa kita semua membaca ulang read again the symptoms of a culture in the
gejala kebudayaan di zaman pageblug ini. current pandemic age and interpreted it as
Kemudian memaknainya sekaligus memulai well as started again from the beginning to
dari awal lagi untuk membentuk sebuah shape a cultural festival with a new format.
festival kebudayaan dalam format baru. Hal This was based on the selection for the word
tersebut melandasi pemilihan kata Mulanira Mulanira #2 as a theme, continuing the
#2 sebagai tema, meneruskan tema Mulanira Mulanira of the FKY 2019. While in the past
di FKY 2019. Jika di tahun lalu Mulanira year the Mulanira marked a new face for the
mengawali wajah baru sebagai transisi festival transition from a festival of arts (kesenian)
kesenian ke kebudayaan, di tahun 2020, into a festival of culture (kebudayaan), the
Mulanira dipandang harus ‘dilanjutkan’ untuk Mulanira must be “continued” in 2020 to
merefleksikan sebuah awal, mula, kehidupan reflect a beginning, a start, of the life of arts
kesenian dan kebudayaan dengan kebiasaan and culture with the new habit amidst the
baru di tengah pandemi. pandemic.

Memang tidak mudah untuk tetap memulai It is not indeed easy to insist on starting a
sebuah festival dalam situasi seperti ini. festival in such a situation. However, from
Namun, sejak awal kami sudah sepakat the beginning, we have already agreed to
untuk tetap melaksanakannya agar konsisten keep on implementing it so that consistency
pagelaran FKY setiap tahun tetap terjaga of the FKY event on an annual basis stays
sesuai tradisinya. Agar pohon kesenian dan true to its tradition. This is to make the great
kebudayaan tetap tumbuh tegak di tengah tree of arts and culture stand sturdily amidst
pageblug. Untuk tetap memberikan napas the pandemic, giving a breath to the culture,
pada kebudayaan, meskipun sangat berbeda even if it has to be much different from the
dengan FKY-FKY sebelumnya. FKY 2020 previous FKY events. This online-based FKY
berbentuk daring ini memang meniadakan 2020 indeed removed the clamor and glamor
keriuhan dan kegemerlapan kehadiran of the audiences’ physical presence, so that
penonton secara fisik, sehingga ‘terasa senyap’ it ‘felt silent’ as the on-ground venues were
karena venue on ground dialihkan ke venue moved over to virtual venues through the
virtual dalam situs web www.fkymulanira. website www.fkymulanira.com. The silence
com. Kesenyapan itu bukan berarti did not mean an absence of activity because
ketidakbergerakan, karena berbagai aktivitas various creative activities were tried to be
kreatif tetap diupayakan untuk bisa hadir di presented in the FKY 2020, keep on moving
FKY 2020. Tetap bergerak seperti akar yang like the roots that provide life continually for
senantiasa memberi nyawa pada tumbuhan, the plants, in the middle of Covid-19’s hustle
di tengah keramaian dan kehebohan Covid-19. and commotion. The theme Akar Hening di
Tema Akar Hening di Tengah Bising dicetuskan Tengah Bising (Silent Roots Amidst Noise) was
sebagai pijakan pengejawantahan filosofi- sparked as a foundation for the manifestation
filosofi tersebut dalam bentuk program- of that philosophy in the shape of the FKY
program FKY 2020. 2020’s programs.

Di tengah segala keterbatasan karena Amidst the limitations due to the obligation of
kewajiban mematuhi protokol kesehatan, obeying the health protocol, this FKY brought

vi
www.fkymulanira.com

FKY tahun ini menghadirkan bentuk-bentuk media transformation forms in presenting


alih media dalam menyajikan program- its programs. Platforms of website, social
programnya. Platform situs web, media sosial, media, radio, and television were the “stages”
radio, televisi menjadi ‘panggung-panggung’ to showcase the programs of FKY. Of course,
untuk menampilkan program FKY. Tentu saja the move or media transformation from
perpindahan atau pengalihmediaan dari venue a physical venue to an online one brought
fisik ke venue daring serta-merta membawa new challenges, particularly in conquering
tantangan baru, terutama tantangan dalam digital technology. With the thinking that
menaklukkan teknologi digital. Dengan technology is an element of culture derivative
pijakan berpikir bahwa teknologi adalah unsur to the progress of civilization and created to
kebudayaan yang merupakan anak turun dari help with human life, the FKY 2020 became
kemajuan peradaban dan diciptakan untuk the appropriate vehicle to experiment and
mempermudah kehidupan manusia, FKY 2020 bring forth new creative opportunities in the
ini menjadi wahana yang sangat tepat untuk implementation of art and culture events.
bereksperimen dan melahirkan peluang-
peluang kreatif baru dalam penyelenggaraan
event seni dan budaya.

“Dengan pijakan berpikir bahwa teknologi adalah unsur kebudayaan yang


merupakan anak turun dari kemajuan peradaban dan diciptakan untuk
mempermudah kehidupan manusia, FKY 2020 ini menjadi wahana yang sangat
tepat untuk bereksperimen dan melahirkan peluang-peluang kreatif baru dalam
penyelenggaraan event seni dan budaya.”

“With the thinking that technology is an element of culture derivative to the


progress of civilization and created to help with human life, the FKY 2020 became
the appropriate vehicle to experiment and bring forth new creative opportunities in
the implementation of art and culture events.”

Situs web dengan teknologi kamera 360 The website with the 360 degrees camera was
derajat adalah salah satu hasil eksperimen one of the results from the FKY experiment
FKY dalam menghadirkan pameran seni in bringing art exhibition in a new form that
dalam bentuk baru yang bisa dinikmati can be enjoyed without needing a physical
tanpa harus mengunjungi galeri seni FKY. presence in the FKY art gallery. The platforms
Platform YouTube dan Instagram yang YouTube and Instagram which are considered
dianggap sebagai aplikasi media sosial yang the social media applications closest to the
paling akrab dengan masyarakat di tahun ini, society this year were the main venues to
menjadi venue utama untuk mementaskan perform the FKY 2020 performing programs.
program-program pertunjukan FKY 2020. The Radio FKY and FKY TV broadcasted on
Radio FKY dan FKY TV diputar setiap hari daily basis from morning to night during
dari pagi sampai malam selama pelaksanaan, the implementation, 21-26 September 2929,
21-26 September 2020, sebagai pilihan untuk as the options for audiences who were not
penonton yang tidak terfasilitasi jaringan affiliated to the internet networks so that they
internet agar tetap ‘terjangkau’. were still able to “reach”.

vii
Bentuk daring alih media di FKY 2020 This online media transformation in the FKY
ini menjadi percobaan pertama FKY, dan 2020 became the first trial for the FKY, and
harapannya menjadi ruang edukasi bersama, it is expected to become a shared education
baik untuk penyelenggara event, pelaku space, both for the implementation of the
seni, maupun penikmat seni. Upaya-upaya event, art practitioners, and audiences. The
untuk menyelenggarakan FKY dalam bentuk efforts to implement the FKY in such online
daring ini tentu masih menyisakan celah- forms still leave some gaps, which in the
celah, yang dalam perjalanannya ke depan, future must be dealt with. New, emerging
mesti ditambal. Peluang-peluang baru yang opportunities from this FKY form change
muncul dari perubahan bentuk FKY ini juga should also be read to be utilized in a good
harus dibaca serta dimanfaatkan dengan baik way and wisely for the sake of culture and
dan bijak untuk pemajuan kebudayaan dan civilization advancement.
peradaban.
Hopefully, amidst this prolonged pandemic, the
Dan semoga, di tengah pageblug yang change and adaptation efforts in the FKY 2020
berkepanjangan ini, upaya perubahan dan can bring fresh air to keep our sanity. Sane
adaptasi FKY 2020 benar-benar mampu body, soul, and feeling.
menjadi angin segar untuk menjaga
kewarasan kita semua. Waras raga, jiwa, dan Happy healthy.
rasa.

Salam Sehat.
Yogyakarta, 15 Oktober 2020.

Paksi Raras Alit


Direktur Utama Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020
President Director of Yogyakarta Cultural Festival 2020

viii
Sambutan Plt. Kepala Dinas Kebudayaan
(Kundha Kabudayan) D. I. Yogyakarta
Preface of PIC Head of Cultural Office of Yogyakarta (Kundha Kabudayan)

Assalamualaikum warahmatullahi Assalamualaikum warahmatullahi


wabarakatuh wabarakatuh
Salam Budaya! Greetings for the culture!

Dengan memanjatkan puji dan syukur With praise be to the One God Almighty,
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Dinas Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) D.I.
Kebudayaan (Kundha Kabudayan) D.I. Yogyakarta presented FKY 2020.
Yogyakarta mempersembahkan FKY tahun
2020. Similar to the previous tears, the theme of
Mulanira was raised again. The difference
Sama seperti tahun sebelumnya, tema was the challenges to deal with. Previous
Mulanira diangkat kembali. Bedanya adalah events used “k” from “kesenian” (arts), but
tantangan yang dihadapi. Jika sebelumnya the current event used “K” from “kebudayaan”
mengawali dari “k” kesenian, menjadi “K” (culture), and it began in a wholly limited
kebudayaan, kini mengawali dalam suasana situation due to the pandemic. Despite such a
yang serba terbatas, suasana pandemi. Meski situation, we are sure that creativity is never
ruang menjadi terbatas, namun kami yakin, to be limited. Therefore, this year’s cultural
kreativitas tak dapat dibatasi. Oleh sebab itu, agenda was still presented as well as a healing
agenda budaya tahunan ini tetap dihadirkan, effort for society.
sekaligus sebagai healing bagi masyarakat
atas situasi saat ini.

“FKY adalah ruang demokrasi budaya yang disediakan oleh


Pemerintah D.I. Yogyakarta, yang di dalamnya masyarakat
dapat andil menentukan bentuknya.”

“FKY is a cultural democratic space provided by the Government


of D.I. Yogyakarta in which the public may have a role in
defining its form.”

FKY adalah ruang demokrasi budaya yang FKY is a cultural democratic space provided
disediakan oleh Pemerintah D.I. Yogyakarta, by the Government of D.I. Yogyakarta in
yang di dalamnya masyarakat dapat andil which the public may have a role in defining
menentukan bentuknya. Sehingga kita bisa its form. As such, we may see the dynamics

ix
menyaksikan betapa dinamisnya festival ini of this festival from year to year. And for
dari tahun ke tahun. Dan tahun ini, kita akan the current year, we should absorb the tapa
menyerap nilai-nilai tapa ngrame dalam ngrame values wrapped in the theme Akar
balutan tema Akar Hening di Tengah Bising. Hening di Tengah Bising (Silent Root Amidst
Noise).
Bukan sesuatu yang mudah untuk
mewujudkan keramaian dalam suasana It was not easy to realize the excitement in
hening (pandemi) ini, bukan pula latah this silent (pandemic), and it was not due
membuat kegiatan virtual, tapi akar kerja to just jumping into the bandwagon that
budaya yang terus mencengkram tanah, we create virtual activities, but the roots of
memaksa ranting memanjang dan daun cultural workings that continually gripping
merimbun untuk menaungi dan memberikan the earth, force the twigs to expand and the
buah bagi siapa saja yang di bawahnya. leaves to go lush to shade and provide fruits
Apalagi tanah kita adalah tanah (kota) yang for whomever under it. Moreover, we are the
gembur subur akan budaya. crumbly earth (city) fertile with culture.

Inilah identitas kita, identitas yang syarat This is our identity, a culture-laden identity,
budaya, dan menjadi visi pembangunan D.I. and becomes the development vision of D.I.
Yogyakarta, yaitu pada tahun 2025 akan Yogyakarta, namely realizing Yogyakarta
mewujudkan Yogyakarta sebagai pusat in 2025 as a leading center for education,
pendidikan, budaya, dan daerah tujuan wisata culture, and tourist destination in Southeast
terkemuka di Asia Tenggara. Visi tersebut Asia. This vision becomes the aspiration of the
mencerminkan cita-cita Pemerintah D.I. Government of D.I. Yogyakarta to become a
Yogyakarta untuk menjadi regional destinasi cultural destination region.
budaya.
Lastly, we would like to offer our gratitude to
Terakhir, kami ucapkan selamat kepada panitia the committee for their cultural works that
atas kerja-kerja budaya yang telah terlaksana have been well executed.
dengan baik.

Salam Budaya, Lestari Budayaku! Greetings for culture, and may our culture
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh lasts for long!
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh

Yogyakarta, 15 October 2020

Plt. Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta


PIC Head of Office of Culture (Kundha Kabudayan) Special Region of Yogyakarta

Sumadi, S.H., M.H.


NIP. 19630826 198903 1 007

x
Sambutan
Direktorat Jenderal Kebudayaan
Preface of General Directorate of Culture

Assalamu’alaikum Wr. Wb. Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Salam sejahtera untuk kita semua. Greetings to all of us.
Rahayu. Rahayu.

Pertama-tama saya ingin mengucapkan First of all, let me offer my congratulations


selamat dan apresiasi setinggi-tingginya and the highest appreciation for the successful
dengan terselenggaranya FKY kali ini. implementation of this year’s FKY.

Ini tentu adalah angin segar yang luar biasa This has been an extraordinary fresh air
di situasi pandemi, yang kita ketahui sudah amidst the current pandemic which we know
mengubah landscape kebudayaan kita secara has already transformed the landscape of our
sangat signifikan karena banyak sekali culture significantly as there have been many
kegiatan yang terpaksa ditunda, dibatalkan, activities suspended, canceled, or rescheduled,
dan digeser, yang tadinya kita bisa bertemu and formerly we could meet physically but now
secara fisik sekarang harus dilakukan melalui we have to be content with meeting through
jaringan internet atau online. the internet network or online.

Saya senang mendengar kabar bahwa FKY I am glad that this year’s FKY shall be
tahun ini akan dilaksanakan dalam kombinasi implemented as a combination of offline
ada yang luring dan juga ada yang daring. and online modes. For me, we are entering
Menurut hemat saya, kita sekarang ini a new phase. We might be shocked with the
memasuki fase baru, mungkin karena rasa pandemic, but slowly we recover and overcome
kaget dicegat oleh pandemi, pelan-pelan it so that the time has come for us to put
sudah bisa kita atasi dan sehingga waktunya into order the ecosystem of our culture, surely
kita kembali menata ekosistem kebudayaan with adjustments here and there with existing
kita, dengan menyesuaikan diri tentunya, limitations and a hope that this shall make
dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada the activities to advance our culture grow
dan berharap ini justru membuat kegiatan- more rapidly. The FKY 2020, for me, is a
kegiatan untuk memajukan kebudayaan bisa manifestation of our determination to keep on
tumbuh lebih pesat lagi. FKY 2020 ini menurut working no matter what the situation.
saya adalah salah satu wujud dari tekad kita
untuk terus bekerja dalam situasi apa pun.

xi
“FKY 2020 ini menurut saya adalah salah satu wujud dari
tekad kita untuk terus bekerja dalam situasi apa pun.”

“The FKY 2020, for me, is a manifestation of our


determination to keep on working no matter what the
situation.”

Sekali lagi selamat dan salut kepada teman- Once more, congratulations and salute to the
teman penyelenggara. Tetap semangat untuk friends in the implementation team. Keep up
memajukan kebudayaan kita. the good spirit to advance our culture.

Wassalamu’alaikum wr. wb. Wassalamu’alaikum wr. wb.

Direktur Jenderal Kebudayaan


General Directorate of Culture

Dr. Hilmar Farid

xii
Sambutan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Preface of Governor of Yogyakarta Special Region

Assalamualaikum wr. wb. Assalamualaikum wr. wb.


Salam sejahtera untuk kita semuanya. Greetings to all of us.
Salam budaya! Greetings of culture!

“ARS longa, vita brevis”—seni itu teramat “ARS longa, vita brevis”—art is so long,
panjang, dan hidup ini terlalu singkat. Kesan and life is so short. My impression on that
saya atas frasa Hippocrates di abad ke- 12th-century phrase from Hippocrates is
12 itu, bahwa seni-kreatif tidak akan ada that the art-creative does not know death,
matinya, kendati di masa Covid-19 sekarang despite the current Covid-19 era. The coming
ini. Padahal, datangnya pageblug meniadakan of the pandemic eliminates spaces for
ruangan ekspresi-seni, karena hilangnya event expressions-arts due to the loss of events that
yang mewadahi kreativitas pelaku-seni secara directly accommodate the creativity of art-
langsung. practitioners.

Mengingat wataknya yang selalu gelisah dalam Due to its uneasy nature in terms of creation,
penciptaan, banyak komunitas seniman yang many artists’ communities collaborate to find
berkolaborasi mencari resolusi melalui ruang resolutions through online spaces. From such
online. Dari tantangan itu, justru muncullah a challenge, crazy ideas emerge which shape
crazy ideas yang membentuk ecosystem the art-creative ecosystem with new ways and
seni-kreatif dengan cara dan bentuk baru new forms too. This is a combination of face
pula. Kombinasi tatap muka yang terbatas to face meeting with limited audiences and
penontonnya, ditambah lewat media online online media which has unlimited followers.
yang tak terbatas followers-nya. Festival The Yogyakarta Culture Festival 200, with its
Kebudayaan Yogyakarta 2020 dengan akronim acronym “FKY 2020”, was initiated with those
FKY 2020 ini digagas dengan model dua two models of entities and media.
entitas dan media seperti itu.
In the past, the FKY 2020 was called Festival
FKY 2020 ini dulu dinamakan Festival Kesenian Yogyakarta, but since 2019 the
Kesenian Yogyakarta yang sejak 2019 kosakata word Kesenian has been enhanced to become
Kesenian diperluas menjadi Kebudayaan. Kebudayaan. This expression is actually a
Ungkapan di awal tadi sejatinya juga menjiwai continuation of the idea about FKY that was
kesinambungan gagasan FKY yang diawali started in 1988, during the reign of the Sri
sejak tahun 1988, di masa Sri Paduka Paku Paduka Paku Alam VIII. It means that the FKY

xiii
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

“Artinya, kegiatan FKY ini tidak ada matinya selama 32 tahun ini, karena
dihidupi oleh kecintaan pada seni sebagai profesi dan panggilan jiwa. FKY juga
menunjukkan puncak-puncak pencapaian perjalanan seni di Yogyakarta.”

“It means that the FKY activity has been sustained for these 32 years as it is fed
with the love of art as a profession and a call for the soul. FKY also shows the
peaks of the achievements of the art journey in Yogyakarta.”

Alam VIII. Artinya, kegiatan FKY ini tidak ada activity has been sustained for these 32 years
matinya selama 32 tahun ini, karena dihidupi as it is fed with the love of art as a profession
oleh kecintaan pada seni sebagai profesi and a call for the soul. FKY also shows the
dan panggilan jiwa. FKY juga menunjukkan peaks of the achievements of the art journey
puncak-puncak pencapaian perjalanan seni di in Yogyakarta. Be it in the forms of literature,
Yogyakarta. Baik berupa seni sastra, seni rupa, visual arts, performing arts, or other forms
seni pertunjukan, ataupun bentuk-bentuk seni of arts. In the life of arts, the touches of
yang lain. Dalam kehidupan seni, sungguh creativity and innovation are very important,
penting sentuhan kreativitas dan inovasi itu, and this greatly felt during the FKY 2020.
yang sangat terasa pada FKY 2020 ini.
With the presentation of the Sayembara
Dengan menampilkan Sayembara Ketoprak Ketoprak Tobong “Kelana Bhakti Budaya”
Tobong Kelana Bhakti Budaya” dengan lakon playing the script Sumilaking Pedhut, it was
Sumilaking Pedhut, penonton ibaratnya as if the audiences were forced to open the
dipaksa untuk membuka misteri cerita fiksi fictional, mystery story of the great detective
detektif Sherlock Holmes dan dokter Watson Sherlock Holmes and Dr. Watson in A Study in
dalam Penelusuran Benang Merah. Selain Scarlet. In addition to winning the prize, the
ingin mendapatkan hadiahnya, Panitia seakan Committee wanted to say to the audiences
mengetuk hati penonton bahwa Ketoprak that Ketoprak Tobong is indeed worthy of
Tobong memang layak kita hidupkan kembali. being brought back to life.

Selain itu, dengan cara “open call” lewat Also, the “open call” through art competitions
kompetisi seni: Tari Kreasi Mulanira, Dagelan such as Tari Kreasi Mulanira, Dagelan Bahasa
Bahasa Jawa, Mulanira Photo Challenge, Jawa, Mulanira Photo Challenge, Cerpen
Cerpen Mulanira, dan Hand Lettering Mulanira, and Hand Lettering Aksara Jawa had
Aksara Jawa, mengundang partisipasi dan invited participations and lifted interests as
membangkitkan minat, serta menginspirasi well as inspired the creative power among the
karya kreatif anak muda pada pengembangan youths in advancing traditional arts. I offer my
seni tradisi. Saya memberi apresiasi plus greater appreciation to the contents of each
terhadap isi pada setiap kegiatan seninya oleh art activity for three reasons.
tiga sebab.
First, revive the traditional arts threatened
Pertama, membangkitkan kembali seni by extinction in the millennial era. Second,
tradisi yang dikhawatirkan terancam punah particularly for ketoprak, it is expected that in
ditelan zaman milenial. Kedua, khususnya its adventure it would be able to give birth to
untuk ketoprak, semoga pengelanaannya figures such as young Tjokrodjojo or Kadariyah
bisa melahirkan banyak model figur whose prestige is not shy of comparison with

xiv
www.fkymulanira.com

Tjokrodjojo atau Kadariyah muda yang the older ones. Third, this is where the power
tak kalah pamornya dengan yang tua-tua. of Yogya, namely its ability to rejuvenate itself,
Ketiga, di sinilah kekuatan Yogya yang selalu be it through the biological regeneration of its
memudakan diri, baik lewat regenerasi artists or rejuvenation of its creative works.
biologis senimannya, maupun rejuvenasi
karya-karya kreatifnya. Looking at its agenda, the Committee was able
to select creative artworks with rich ideas and
Menilik agendanya, Panitia bisa memilih tease for further exploration. This stimulates
karya-karya seni kreatif yang kaya ide, a new imagination that rolls in snowballing
dan menggoda untuk digali lebih jauh. effects with ever-increasing gradation and
Hal ini merangsang imajinasi baru yang frequency.
menggelinding dalam proses snowballing
effects dengan gradasi maupun frekuensi yang With a variety of art-creative activities, full
semakin meningkat. of talent capitals, and rich in intellectual
works and nutrition of ideas and creativity,
Dengan berbagai kegiatan seni-kreatif, yang we feel it as a creative-economic power. As
sarat modal talenta, kaya kerja otak serta such, Yogyakarta seems on the right track
penuh gizi ide dan kreativitas, kita rasakan to start an embryonic process to realize its
sebagai kekuatan ekonomi-kreatif. Sehingga, Renaissance.
Yogyakarta tampak berada pada on the
right track mengawali proses embrional This is an effort to continue the Javanese
mewujudkan Renaisans-nya. Renaissance by Sultan Agung, written in
the de Graaf’s monograph de Regering van
Ini adalah setitik usaha untuk melanjutkan Sultan Agung, the Classical Literary Era of
Renaisans Jawa oleh Sultan Agung yang Ranggawarsita, and the Revolusi Istana by Sri
tertulis dalam monograf de Graaf de Regering Sultan HB IX. It is as if Yogyakarta is walking
van Sultan Agung, zaman Kapujanggan on the traces of the European Renaissance
Ranggawarsita, dan Revolusi Istana oleh Sri that was started in Florence, Italy, and spread
Sultan HB IX. Yogyakarta seakan menapaki across Europe, moved by Paura, the middle
jejak-jejak Renaisans Eropa yang berawal dari class of cultural thinkers and businessmen.
Florensia, Italia, lalu menyebar ke seluruh
Eropa, yang digerakkan oleh kaum Paura, Talking about Kebudayaan (Culture), we
kelas menengah budayawan dan usahawan. must know every aspect of life, including
its Kesenian (Art). Seni (art) comes from
Berbicara tentang Kebudayaan, kita harus the Sanskrit word sani. It means adoration,
mengenali seluruh dimensi kehidupan, offering, and service related to religious
termasuk Kesenian-nya. Seni berasal dari tradition.
kata sani dalam bahasa Sansekerta. Artinya,
pemujaan, persembahan, dan pelayanan yang Contrary to the European-Renaissance that
terkait tradisi religi. shattered open the church hegemony, the
Yogyakarta-Renaissance is imbued with the
Berbeda dengan Renaisans-Eropa yang ‘agâmâ-agêming aji’, the valuable sacred as
mendobrak hegemoni gereja, Renaisans- the local genius of local advantage. The roles
Yogyakarta justru dijiwai oleh ‘agâmâ- of artists and businessmen are necessary

xv
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

agêming aji’, karya sakral berharga sebagai here to synthesize expressive culture coming
local genius atau keunggulan lokal. Di sinilah from the art and sacredness values with the
diperlukan peran seniman dan usahawan progressive culture imbued with sciences,
untuk mensintesiskan budaya ekspresif yang technology, and economy.
bersumber dari nilai-nilai seni dan kekudusan,
dengan budaya progresif yang dihidupi oleh Such persuasive-adaptation is the example
ilmu pengetahuan, teknologi, dan ekonomi. set forth by Sunan Kalijaga when he said,
”Jawané gawanên, Arabé garapên!” (bring
Adaptasi-persuasif itu telah dicontohkan the Java, work on the Arab) In the current
oleh Sunan Kalijaga ketika bertutur, “Jawané context, the message of the last holy man may
gawanên, Arabé garapên!” Dalam konteks be added with “Landané wiradatên!” (use the
kekinian, pesan Wali pungkasan itu agar Western), relevant with the phrase “Globally
ditambahkan, “Landané wiradatên!”, relevan Respected, Locally Rooted”.
dengan frasa “Globally Respected, Locally
Rooted”.

“Adaptasi-persuasif itu telah dicontohkan oleh Sunan Kalijaga ketika


bertutur, “Jawané gawanên, Arabé garapên!” Dalam konteks kekinian,
pesan Wali pungkasan itu agar ditambahkan, “Landané wiradatên!”,
relevan dengan frasa “Globally Respected, Locally Rooted”.”

“Such persuasive-adaptation is the example set forth by Sunan Kalijaga


when he said, “Jawané gawanên, Arabé garapên!” (bring the Java, work on
the Arab) In the current context, the message of the last holy man may
be added with “Landané wiradatên!” (use the Western), relevant with the
phrase “Globally Respected, Locally Rooted”.”

Saya juga mengapresiasi penyelenggaraannya I also want to offer my appreciation as


dengan memilih lokasi di Sonobudoyo ini. the implementation of the event chose
Karena di sini memuat tak terkirakan sumber Sonobudoyo. For here stored indispensable
daya budaya lokal, berupa karya-karya local cultural resources, in the forms of
kombinasi seni dan teknologi masa silam. combination works of arts and technology
from the past.
Dengan tema Mulanira #2, Akar Hening di
Tengah Bising, FKY ini mencoba meneropong With the theme Mulanira, Akar Hening di
masa depan, dengan berpijak pada masa Tengah Bising (Mulanira, Silent Root Amidst
kini, seraya menengok masa silam. Masa lalu Noise), this FKY tries to scrutinize the future,
adalah kenangan dan pembelajaran. Masa with a firm standing on the present while also
depan adalah harapan dan misteri. Masa kini looking up the past. The past is a memory and
sekarang ini, adalah perjuangan menegakkan a lesson. The future is a hope and a mystery.
kehidupan melawan Covid-19. The present is the struggle to enforce life
against Covid-19.
Selain dengan pengobatan medis, perjuangan
itu bisa lewat jalan perenungan kebudayaan In addition to medical treatment, that struggle
sebagai akar hening. Misalnya, dengan Kidung may be made through the reflection of culture

xvi
www.fkymulanira.com

Rumêksâ Ing Wêngi, doa tolak bala anggitan as akar hening (silent root). For example,
Sunan Kalijaga yang dilafalkan bakda salat Kidung Rumêksâ Ing Wêngi, the peril-repellent
malam dalam suasana hening dan hati bening spell composed by Sunan Kalijaga to be
sebagai kidung pengusir pagêblug. Seraya pronounced after the night prayer on a hening
bersimpuh, berpasrah-diri dalam ke-hening-an (silent) situation and bening (clear) heart as
atas keberadaan-Nya, Suwung Hamêngku Ânâ, the chant to chase away the pandemic. All
agar kita terbebas dari pagéblug. done while sitting cross-legged resigns oneself
in the silence due to God’s existence, Suwung
Bukankah sasanti Latin di Era Yunani Kuno Hamêngku Ânâ (Silence that Puts Existence on
ribuan tahun lalu juga telah menerapkan Its Lap), to be free from the pandemic.
mantra: “Qui bene cantat, bis orat”? Jika
dijawakan: “Sok sâpâ kang nêmbang, atêgês Doesn’t the Latin sermon of the Ancient Greek
anjurung atur pandongâ kaping pindho”. thousands of years ago also provide the spell:
“Qui bene cantat, bis orat”? Which in Javanese
Di tengah kesibukan yang mem-bising- “Sok sâpâ kang nêmbang, atêgês anjurung
kan ini, hening sejenak akan menajamkan atur pandongâ kaping pindho” (One who sings
kepekaan mata-batin kita. Karena kebudayaan the song also prays twice).
tidak hanya berdialog tentang nilai-nilai
dan artefak, tetapi menjangkau seluruh Amidst the rush that produces this noise,
totalitas kehidupan. Ketika kita jenuh melihat a short silence will sharpen our inner-eyes
bagaimana bising-nya wacana dalam aneka sensitivity. For culture does not only make
debat, jalan yang bijak adalah menyelam ke dialog about values and artifacts but reaches
danau kebudayaan. Di sana airnya jernih, far into the totality of life. When we are
sejernih Sang Kudus, sebiru nirmala Sang saturated with the noisy discourse in various
Maha Pencipta. debates, the wise way is to dive into the lake
of culture. There the water is clear, as clear as
Dengan metafora jernihnya “air kebudayaan”, the Holy, as blue as the purity of the Creator.
saya juga memberikan salut karena banyak
generasi muda yang peduli budaya sendiri dan With the metaphor “the water of culture”,
sadar sejarah. Mereka memaknai Yogyakarta I also offer my salute as there are many
melalui karya cipta yang mengejutkan youths who still care for their own culture
sekaligus menggetarkan. and are also aware of history. They interpret
Yogyakarta through their surprising and
Seakan bertanya kepada generasi tua: Apakah tremendous creations.
kita sudah mencapai kemandirian berbudaya,
sebagaimana dicanangkan dalam Tri Sakti As if asking the older generations: Have we
Jiwa Proklamasi? reached cultural independence, as stated in
the Tri Sakti Jiwa Proklamasi?
Dengan kondisi dan harapan seperti itulah,
saya menyambut baik dan mengapresiasi With such condition and hope, I gladly
Festival ini, dengan harapan lanjut, agar welcome and appreciate this Festival, with
dikembangkan sehingga aneka kegiatannya further hope that activities with double
lebih berdampak ganda. Selain memberi nilai- impacts are developed more. In addition
lebih dalam dimensi budaya dengan segala to providing added-value to the cultural

xvii
aspeknya, juga memberi nilai-guna, berupa dimension with all of its aspects, may it also
manfaat bagi masyarakat luas. produces use-value in the form of benefit for
the wider public.
Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa
berkenan melimpahkan berkah serta rahmat- May God the Almighty deign blessing and
Nya kepada kita. grace to all of us.

Sekian, terima kasih. Thank you.


Wassalamualaikum wr. wb. Wassalamualaikum wr. wb.

Yogyakarta, 21 September 2020

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta,


Governor Yogyakarta Special Region,

Hamengku Buwono X

xviii
Daftar Isi
Table of Contents

Sambutan Ketua Panitia Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 v


Preface of Chief Director of Yogyakarta Cultural Festival 2020

Sambutan Plt. Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) D. I. Yogyakarta ix


Preface of PIC Head of Cultural Office of Yogyakarta (Kundha Kabudayan)

Sambutan Direktorat Jenderal Kebudayaan xi


Preface of General Directorate of Culture

Sambutan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta xiii


Preface of Governor of Yogyakarta Special Region

Daftar Isi xix


Table of Contents

BAGIAN I HENING BISING YANG MENGAKAR 1


PART I THE ROOTING QUIET NOISE

Langkah Tak Berhenti 2


Langkah Tak Berhenti

Akar Hening di Tengah Bising 3


Silent Root amidst Noise

Menghadirkan Ke-FKY-an dalam Wahana yang Berbeda 9


Picturing FKY in a Different Light

Dari Puisi Menuju Ruang Hening 21


From Poetry to Still Space

Membaca Linus, Membaca Kayam 29


Reading Linus, Reading Kayam

Tidak Ada Hening dalam Bising Istana Kristal 39


No Silence in the Noisy Crystal Palace

xix
Kematian Massal dan Pemakaman Sunyi yang Tidak Kita Inginkan 49
Mass Death and Unwanted Silent Funeral

‘Nonton’ Tobong di Radio: Imaji Visual dan Panggung Virtual 59


‘Watching’ Tobong in Radio: Visual Image and Virtual Stage

Pertunjukan yang Tak Pernah Usai: Dalam Jaringan 71


The Never-Ending Performance: In the Network

Kerja Budaya atau Budaya Dikerjai? 79


Cultural Toil or Mischievous Culture?

Mengamati Wajah FKY 2020 dalam Pemberitaan Media 89


Observing FKY 2020 in Media Report

Karya Tanggap Karya 101


Work Begets Work

BAGIAN II AKAR YANG BISING 107


PART II THE NOISY ROOT

BAGIAN III AKAR YANG HENING 115


PART III THE SILENT ROOT

Pre-Event Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 116


Pre-Event Yogyakarta Cultural Festival 2020

Kompetisi Seni Mulanira 117


Mulanira Art Competitions

Local Heroes 118


Local Heroes

Nafas Tanafas 119


Nafas Tanafas

FKY Ngangsu Kawruh 121


FKY Ngangsu Kawruh

Jumpa Pers FKY 2020 122


FKY 2020 Press Conference

xx
Pembukaan Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 124
Yogyakarta Cultural Festival 2020 Opening

Konferensi Pertunjukan dan Teater Indonesia 126


Conference on Indonesian Performance and Theater

Orkes Musik Keroncong Sinten Remen Feat. Endah Laras 128


Sinten Remen Feat. Endah Laras Keroncong Orchestra Performance

Sayembara Ketoprak Tobong Kelana Bhakti Budaya 130


Ketoprak Tobong Kelana Bhakti Budaya Competition

Radio FKY | Live On Air Pertunjukan di Radio 132


Radio FKY | Live On-Air Performance on Radio

FKY TV | Live Talk Show 134


FKY TV | Live Talk Show

Pameran Seni Rupa Akar Hening di Tengah Bising 136


Visual Arts Exhibition Akar Hening di Tengah Bising

Penutupan Festival Kebudayaan Yogyakarta 140


Closing of Yogyakarta Cultural Festival

Pasar Festival Kebudayaan Yogyakarta 142


Yogyakarta Cultural Festival Market

Laporan Media 143


Media Report

Biodata Penulis 189


Writers Biography

Terima Kasih 193


Thank You

Rekanan dan Rekanan Media 195


Partners and Media Partners

xxi
PEMBUKAAN
21
FESTIVAL KEBUDAYAAN YOGYAKARTA 2020 Sept
www.fkymulanira.com

PAMERAN SENI RUPA


‘Akar Hening di Tengah Bising’
21-26
Sept
Museum Sonobudoyo | www.fkymulanira.com

RADIO FKY
www.fkymulanira.com | IG @infofky
Radio Geronimo 106.1FM | Radio Swaragama 101.7FM 21-26
Radio Jogja Family 100.9FM | Radio GCD 98.6FM Sept
Radio Retjo Buntung 99.4FM.

FKY TV
19.30 - 20.30 WIB
21-26
Sept
Jogja TV

SAYEMBARA
KETOPRAK TOBONG 21-26
Sept
Radio Retjo Buntung 99.4FM

KONFERENSI PERTUNJUKAN
23
DAN TEATER INDONESIA Sept
www.fkymulanira.com

PERTUNJUKAN
24
ORKES MUSIK KERONCONG Sept
www.fkymulanira.com

KOMPETISI SENI MULANIRA #2


www.fkymulanira.com
Kompetisi Tari Mulanira | Dhagelan Bahasa Jawa s/d 26
Sept
Hand Lettering Aksara Jawa | Cerpen Mulanira
Mulanira Photo Challenge

PASAR FKY 21-26


www.fkymulanira.com Sept

PENUTUPAN
FESTIVAL KEBUDAYAAN YOGYAKARTA 2020 26
Sept
www.fkymulanira.com

REKANAN

Sekretariat:
Museum Sonobudoyo Unit 1 REKANAN MEDIA
Jl. Pangurakan No. 6
Ngupasan, Gondomanan,
Yogyakarta 55122
M: 0812 3863 6196
E : info.fky@gmail.com
bagian i
Hening Bising yang Mengakar
PART I: THE ROOTING QUIET NOISE
Langkah Tak Berhenti1
Puisi Landung Simatupang

Langkah Tak Berhenti1

langkah gontai Langkah siapa


langkah gontai tak sampai sampai
perang demi perang usai
jalan itu masih sama juga
seperti tak terjamah ia
oleh peristiwa mana saja
dan langkah gontai yang menapakinya
sudah bersatu dengannya sejak dulu mula
matahari ganas siang hari
dan di awal senja ada tirai gerimis rinai
langkah gontai dan jalan panjang
tak pernah membawa tiba di sampai
perjalanan ini seperti tak terjamah
oleh peristiwa mana saja
betapa bebas ia dari segala pengaruh
copot dan meluncur sendiri
lepas dan sepi ke luar bumi
ada yang bisa diikat-tambatkan
ada yang selalu melejit lolos
melompat sigap dari sergap tiap perangkap
menjelma langkah gontai mengujud jalan panjang
apa maknanya segala kalah menang!

1978

1 Puisi ini pernah memperoleh penghargaan sebagai pemenang dalam lomba penulisan puisi di Yogyakarta pada 1978. | The poem won an
award as the winner in poetry writing in Yogyakarta in 1978.

2
MULANIRA #2
Akar Hening di Tengah Bising2
MULANIRA #2 Silent Root Amidst Noise2

hendra himawan , irfanuddien ghozali ,


lisistrata lusandiana , & prihatmoko moki

MULANIRA #2
Akar Hening di Tengah Bising 1
Silent Root amidst Noise1
“Di kota ini sudah terlalu banyak perayaan, “There have been too many celebrations in
tapi minim produksi pengetahuan.” this city, but the production of knowledge is
minimum.”
Ungkapan itu hadir di sela-sela perbincangan
santai kami seputar peristiwa budaya yang The above expression was revealed amidst our
banyak berlangsung di kota ini, kebanyakan relaxed discussion about the many cultural
berupa festival. Sekitar lima tahun silam, events in this city, mostly in the form of
hingga kini tidak pernah hilang. festivals. Around five years ago, and has not
gone until now.
Tampaknya memang ada benarnya. Lantas,
apa kita harus menyingkir dan bergerak It seems that it indeed is correct. Shall we,
ke tepian, pergi sejauh mungkin untuk then, step aside and move to the edge, go
sebisa mungkin steril dari segala tetek- as far away as possible to be as sterile as
bengek penyelenggaraan acara publik yang possible from all trinkets of the public event
terjadi di kota ini? Atau setidaknya tidak implementation in this city? Or shall we at
menambah yang baru? Adakah jalan tengah least add a new one? Is there a middle way
yang mendamaikan keduanya, berupa kerja to compromise both of them, in the shape
produksi pengetahuan yang berjalan seiring of a knowledge production work in line with
dengan kerja produksi festival? Singkatnya, the festival production work? In short, could
bisakah penyelenggaraan festival menjadi an implementation of a festival become a
ruang dalam produksi pengetahuan? production knowledge?

Sebelum mencari jawab atas pertanyaan Before finding an answer to that question,
itu, kita bisa melihat kembali latar belakang we can look back at the background of that
dari ujaran tersebut. Ujaran itu masuk expression. It is reasonable indeed when we
akal, mengingat bahwa Jogja semakin hari, remember that Yogya is, day by day, getting
semakin ramai dengan acara kebudayaan. livelier with cultural events. We can find
Hampir semua ragam festival bisa kita almost all types of festivals, from urban to
temukan, dari tema-tema urban hingga agricultural themes, that are born of various

1 Judul ini muncul ketika tim berbincang dengan Landung 1 The title surfaced when the team conversed with Landung
Simatupang. Simatupang.

3
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

agraris, lahir dari beragam medium seni dan art media and communities. The peak of
komunitas. Puncak kebisingan dari hadirnya noises from those events particularly occur
acara-acara ini terutama di paruh kedua tiap in the second half of the year. Precisely in
tahunnya. Tepat di bulan-bulan seperti ini, months such as these, in August, various
Agustus, berbagai kelompok penyelenggara committees are in their busiest time.
sedang sibuk- sibuknya.
The bustle of this city is added with the
Kesibukan kota ini bertambah dengan tourism peak season occurring almost at
kehadiran puncak wisata yang terjadi di waktu the same time. It is lively as many streets in
yang hampir bersamaan. Ramai, karena the city are full of vehicles. Although, on the
berbagai ruas jalan di kota penuh dengan other hand, it turns out that this city has
kendaraan. Walaupun di sisi lain, rupanya been designed as such to be hospitable with
kota ini memang sudah dirancang sedemikian all kinds of connectedness, and is ready to be
rupa agar ramah dengan segala macam fully open in the world community. It wants
keterhubungan, dan bersiap untuk dibuka to become a cosmopolitan by prioritizing the
seluasnya dalam pergaulan dunia. Menjadi meeting industry. For the last several years,
kota kosmopolit dengan mengedepankan the the development of this city has been rushed
meeting industry. Sudah sejak beberapa tahun toward that end. As such, it has been not only
belakangan, pembangunan kota ini semakin lively but also noisy.
digenjot ke arah tersebut. Sehingga situasinya
tidak hanya ramai, tetapi menjadi bising.

“...rupanya kota ini memang sudah dirancang sedemikian rupa


agar ramah dengan segala macam keterhubungan, dan bersiap
untuk dibuka seluasnya dalam pergaulan dunia. Menjadi kota
kosmopolit dengan mengedepankan the meeting industry.”

“...it turns out that this city has been designed as such to be
hospitable with all kinds of connectedness, and is ready to
be fully open in the world community. It wants to become a
cosmopolitan by prioritizing the meeting industry.”

Kebisingan justru bertambah ketika serbuan The noise instead increases when the attack of
informasi digital masuk ke ruang-ruang digital information enters most private spaces
yang sangat privat, saat ia bisa hadir when it can present in the hand’s grip. If we
melalui genggaman. Jika lupa sadar, kita are not aware, we could be drifting away in
bisa terhanyut dalam luapan informasi the information deluge, the current of which
yang arusnya sangat deras. Sejak pandemi, is so swift. Ever since the pandemic, the noise
kebisingan ini semakin didesakkan lebih dalam has been forced deeper into our daily life. It
di tengah keseharian kita. Belum lagi ketika gets complicated when we also deal with the
kita membahas soal perubahan gestur sosial social gesture change as the response toward
sebagai respon atas pandemi. Tak hanya the pandemic. What is changing is not only
gestur sosial yang berubah, namun penilaian the social gestures but also our assessment on
kita soal mana yang baik dan buruk kini which one is good and which one is bad has
bergeser. Singkatnya, etika sosial pun sedang also shifted. In short, social ethics has been

4
www.fkymulanira.com

dibongkar pasang. Teknologi hidup juga disassembled. The technology for life has also
sedang didekonstruksi. been deconstructed.

Pertanyaannya kini berulang. Apakah The question now repeats itself. Shall we step
kita harus menyingkir ke tepian, untuk aside and move to the edge, to avoid the noise
menghindar dari kebisingan dan mendapat and acquire tranquility? Must we become
ketenangan? Apakah kita harus menjadi hermits and close all accesses that connect us
pertapa dan menutup semua akses yang to the noisy urbanity? Some of us may have
menghubungkan kita dengan urbanitas yang the opportunity and privilege to take that
bising? Barangkali ada sebagian dari kita yang path. How about those who do not? Or, if the
memiliki kesempatan dan keistimewaan untuk question is reversed, amidst the noise, how
mengambil jalan itu. Bagaimana dengan can we create that silent space?
orang-orang yang tidak memiliki ruang itu?
Atau pertanyaannya justru dibalik, di tengah “Sebentar ke Alam Soenji – Senjap,
kebisingan itu, bagaimana kita menciptakan
ruang hening tersebut? Sekedar memperboelat Boedi genap,
Doenia getar,
“Sebentar ke Alam Soenji – Senjap,
Boetoeh sadar.”2
Sekedar memperboelat Boedi genap,
Doenia getar, The uneasiness about creating such silent
space had already surfaced dozens of years
Boetoeh sadar.”2 ago. Ki Tjokro Soeharto in an article titled
“Among dan Napas” also elaborated on the
Soal kegelisahan dalam menciptakan ruang effort in terms of the education developed by
hening tersebut, ternyata juga sudah muncul Taman Siswa. There he wrote that the job of
sejak berpuluh tahun silam. Ki Tjokro a teacher is among, the precedent of which
Soeharto dalam artikel berjudul “Among dan is the management of the breath, whether
Napas” juga mengelaborasi upaya tersebut for practice by teachers or the students.
dalam kaitannya dengan pendidikan yang His explanation was strengthened with the
dikembangkan oleh Taman Siswa. Di situ existence of the breath that occupies an
ia menulis bahwa pekerjaan guru ialah underlying position. For him, the breath is a
among, yang didahului dengan pentingnya part of the air which is the prerequisite of life,
pengelolaan napas dalam prosesnya, baik so that the heart of a human always beats
untuk dipraktikkan oleh guru maupun and can activate the human’s five senses. The
siswanya. Penjelasannya ini diperkuat dengan pulling in of the breath is the prerequisite
keberadaan napas di posisi yang paling for the emergence of life. As “the core-base,
mendasar. Baginya, napas adalah bagian dari becomes the seed of life in this fleeting world.”
hawa yang menjadi syarat kehidupan, agar
jantung manusia senantiasa berdetak dan “Segenap machloek poen soedah tentoe
mampu mengaktifkan pancainderanya. Tarikan ta’ akan dapat hidoep langsoeng djika
napas adalah prasyarat dari munculnya ditinggalkan oleh “iboe-hawa,…”3
kebudayaan. Sebagai ‘’pokok-pangkal,
2 Ki Tjokro Soeharto., “Among dan Nafas”, Madjalah Poesara,
2 Ki Tjokro Soeharto., “Among dan Nafas”, Madjalah Poesara, Djilid X. No. 9/11, November 1940, p. 199.
Djilid X. No. 9/11, November 1940, hal. 199. 3 Ibid. at 201.
5
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

mendjadi benih akan hidoep makhluk didoenia For him, humans consist of four materials,
fana ini.” namely the earth, the fire, the water, and the
air. Among those materials, “HAWAlah jang
“Segenap machloek poen soedah tentoe paling atas letaknja. Jang hening wataknja (It
ta’ akan dapat hidoep langsoeng djika is the air that occupies the highest position.
ditinggalkan oleh “iboe-hawa,…”3 Which character is silent).”4

Baginya, manusia terdiri atas empat bahan, “…jang masoek adalah HIDOEP, dan jang
yakni bumi, api, air, dan hawa. Di antara keloear adalah FIIL. BOEAH-HIDOEP atau
bahan-bahan tersebut, “HAWAlah jang paling BOEDAJA.”5
atas letaknja. Jang hening wataknja.”4

“…jang masoek “…jang


adalah masoek adalah
HIDOEP, dan jang HIDOEP, dan jang keloear adalah FIIL.
BOEAH-HIDOEP
keloear adalah FIIL. BOEAH-HIDOEP atau atau BOEDAJA.”5
BOEDAJA.”5
Dengan menggarisbawahi tarikan napas By underlying the pulling in of the breath as
sebagai prasyarat dari kebudayaan, salah the prerequisite of culture, one of the teachers
satu guru dari Taman Siswa ini menunjukkan of the Taman Siswa shows that education
bahwa pendidikan ialah perihal kebudayaan. is about culture. Culture is also about the
Bahwa kebudayaan juga soal mengelola dari management of big things, such as ‘rakjat’
hal besar, seperti ‘rakjat’ dan ‘berdjoeang’ (people) and ‘berdjoeang’ (struggle) which
yang pada saat itu menjadi spirit zaman, at that time was the spirit of the age, to
hingga mengelola hal yang terlihat sepele, the management of things that look simple,
hampir tidak disadari dan mendasar, yakni almost unnoticed and foundational, namely
perihal napas. the breath.

Jika kita tarik dalam pembahasan soal When we draw it into the talk about the
kebisingan hari-hari ini, maka akar hening noise nowadays, the root of silence is the
ialah napas. Napas yang dimaksud di sini breath. The breath here is our center of
ialah pokok perhatian kita pada hal yang attention toward the invisible thing which
tidak pernah tampak, tidak ada perwujudan physical manifestation never exists, but it
fisiknya, tetapi ia selalu ada, hidup dan is always there, living and creating lives. It
menciptakan kehidupan. Ia tenang, tetapi tidak is silent but never stops working. So do the
berhenti bekerja. Sama halnya dengan kerja works in culture. Works in culture are the
kebudayaan. Kerja-kerja kebudayaan ialah root. It supports all kinds of cultures existing
akarnya. Ialah yang menopang segala macam nowadays. It is the prerequisite for the birth of
kebudayaan yang ada hari-hari ini. Ialah yang humans’ various stratagems in overcoming all
menjadi syarat atas lahirnya berbagai ragam kinds of challenges and limitations in life.
siasat manusia dalam mengatasi segala
macam tantangan dan keterbatasan yang
harus dihadapi dalam hidup.

3 Ibid. at 201.
4 Ibid. 4 Ibid.
5 Ibid. at 202. 5 Ibid. at 202.

6
www.fkymulanira.com

Bagaimana kita menjelaskan kerja kebudayaan How do we explain the works in culture
hari-hari ini? Atau, estetika apa saja yang nowadays? Or, what are the aesthetics we
bisa kita munculkan di tengah kebisingan ini? can bring to the surface in the middle of this
noise?
Di tengah bising, kita mempunyai agenda
bersama untuk menciptakan ruang Amidst the noise, we have a common agenda
hening dengan mengupayakan sebuah to create a silent space by implementing a
penyelenggaraan festival yang membumi. festival that stands on the earth. This era
Masa ini adalah momen, karena bertepatan is the moment because it coincidences with
dengan perubahan yang membawa tantangan the changes that bring its challenges, from
tersendiri, dari festival kesenian menjadi a festival of arts into a festival of culture in
festival kebudayaan di tahun yang kedua. the second year. Besides, 2020 also brings
Di samping itu, tahun 2020 ini juga hadir the challenges from the pandemic. Over the
dengan tantangan pandemi. Di atas etika ethics that are being disassembled, how the
yang sedang dibongkar pasang, bagaimana aesthetics offer a technology of life we needed
estetika hadir menawarkan teknologi hidup now? Or, at least it exists to offer a point of
yang kita perlukan saat ini? Atau setidaknya ia view in rearranging the technology of life?
hadir untuk menawarkan cara pandang dalam
menyusun ulang teknologi hidup? When we look at the aforementioned
understanding about among and napas, at
Jika menengok dari pemahaman yang sudah least we are reminded to always be aware
disampaikan melalui among dan napas di of the breath that enters into the body and
atas, setidaknya kita diingatkan untuk selalu moves us. At least we need to be aware that
menyadari napas yang masuk ke dalam tubuh the breath which drives our works in culture
dan menggerakkan kita. Setidaknya kita perlu is not merely technical-pragmatic breath that
menyadari bahwa napas yang mendorong pursues the completion of administrative
kerja-kerja kebudayaan kita bukanlah semata works based on orders.
napas pragmatis teknis yang mengejar
target-target penyelesaian kerja administratif We tend our hopes so that the works in the
berdasar pesanan. culture we are doing nowadays are indeed
able to provoke and bring to the surface an
Selebihnya, kita tentu merawat harapan, aesthetic that is capable of giving birth to
agar kerja kebudayaan yang sedang kita power in rearranging the technology of life,
upayakan hari-hari ini bisa memancing which has been filled with noisy agendas that
dan memunculkan estetika yang mampu sometimes makes us forget to breathe.***
melahirkan daya dalam menyusun ulang
teknologi hidup, yang sudah terlanjur diisi
dengan berbagai agenda bising, yang kadang
membuat kita lupa bernapas.***

7
8
Menghadirkan Ke-FKY-an dalam
Wahana yang Berbeda
Picturing FKY in a Different Light

michael hb radit ya

Pandangan saya tidak terlepas dari sebuah My view was attached to a billboard with the
baliho bertuliskan “Festival Kebudayaan text “Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020
Yogyakarta 2020 Mulanira #2” ketika Mulanira #2” when passing by at Magelang
melintas di Jalan Magelang kilometer 7. Saya Street KM 7. I hummed, “Oh, so this year’s
bergumam, “Oh, FKY tahun ini jadi, to?” Tidak FKY is going to happen indeed.” My eyes were
hanya itu, pandangan saya juga tersita dengan also captured by the visuals of that billboard,
visual dari baliho tersebut, di mana seorang where a young man in a beskap with a virtual
pemuda menggunakan beskap dengan sebuah reality glasses device on his face, or a little
perangkat virtual reality glasses terpasang di boy holding a tablet. From that billboard,
wajahnya, atau seorang bocah yang tengah I could not expect otherwise, namely that
memegang sebuah tablet. Dari baliho tersebut, the FKY 2020 would be held online as an
tiada dugaan lain yang terbayangkan, yakni implementation strategy amidst the yet to
FKY 2020 akan dihelat secara daring sebagai end Covid-19. On the other hand, that visuals
siasat perhelatan di tengah Covid-19 yang did not only imply the existing situation, but
belum juga terselesaikan. Di sisi yang lain, also showed the fact that FKY is a space for
visual tersebut tidak hanya menyiratkan Yogyakarta people to celebrate their culture,
keadaan yang ada, tetapi menunjukkan where the visuals of the adults, youths, and
kenyataan bahwa FKY merupakan ruang children visualized as maintaining their
perayaan masyarakat Yogyakarta akan culture firmly (marked with the clothes) were
kebudayaannya, di mana visual orang dewasa, mixed with the latest technological civilization
pemuda, hingga anak-anak yang digambarkan (marked with the VR glasses and tablet). That
memegang teguh budayanya (ditandai dengan was the approximate understanding when
pakaian) bersaling-silang dengan peradaban looking at the visuals in the billboard.
teknologi terkini (ditandai dengan VR glasses
hingga tablet). Itulah yang kira-kira terlintas However, in a blink of an eye, a question
ketika melihat visual dari baliho tersebut. sprung in the head, how will FKY, which
normally is performed directly in a location,
Namun, dengan sekejap pertanyaan now change its performance medium? This
menyeruak di kepala, bagaimana FKY yang is because the Yogyakarta people’s memory
lazim dipertunjukkan secara langsung about FKY is quite strong, from the schedule
di sebuah lokasi, kini berganti medium that runs between two weeks and a month,
penayangan? Pasalnya, memori masyarakat usually in July, with several stages in one
Yogyakarta akan FKY cukup kuat, mulai dari location, complete snacks, and liveliness that

9
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

jadwal penayangan yang berlangsung lebih are longing for. The FKY 2020 must accept
dari dua minggu hingga sebulan, dihelat such a fact as a doubt factor in the success
lazimnya pada bulan Juli, adanya beberapa of festival medium conversion, from physical
panggung dalam satu lokasi, jajanan yang meeting to virtual meeting, or new usually
lengkap, hingga keramaian yang membuat linked with “Dari luring ke daring” (from
rindu. Kenyataan inilah yang harus diterima offline to online).
FKY 2020 sebagai faktor keraguan terhadap
keberhasilan konversi medium festival, dari Then, how will FKY 2020 deal with that
pertemuan fisik ke pertemuan virtual, atau demand and present FKY in an online way
kini kerap ditautkan dengan dari luring ke as its performance method? After the lively
daring. online performance, would the FKY Mulanira
#2 only follow-imitate the usage of online
Lantas, bagaimana FKY 2020 menyiasati medium or would they be successful in doing
tuntutan tersebut dan menghadirkan FKY media transformation1?
secara daring sebagai mode pertunjukannya?
Setelah riuhnya pertunjukan daring, apakah If successful, what will be transformed by
FKY Mulanira #2 ini hanya melu-niru (ikut- FKY? This is the big question in the FKY that
meniru) penggunaan medium daring atau only lasted for 6 days, namely from 21 to 26
apakah mereka berhasil melakukan alih September 2020. With the implementation
wahana1? facts that considers various adjustments,
what exactly FKY wants to produce? Further,
Jika berhasil, apa yang sebenarnya from this medium transformation, I thought
dialihwahanakan oleh FKY? Hal inilah yang that who knows that we may find the
menjadi pertanyaan besar dari perhelatan essence of FKY as well as decide whether
FKY yang hanya berlangsung selama enam FKY is successful in making that media
hari, yakni 21 hingga 26 September 2020. transformation.
Dengan kenyataan pelaksanaan yang
mempertimbangkan pelbagai penyesuaian, Not Merely Changing the Medium
apakah yang lantas FKY ingin hasilkan? The first thing to be agreed upon is the
Lebih lanjut, dari penelusuran alih wahana different locus of organization, from a physical
ini, saya justru mengira, jangan-jangan kita location—for example in Kampoeng Mataraman
bisa menemukan esensi dari FKY itu sendiri, last year—to a virtual one, namely website.
sekaligus memutuskan apakah FKY berhasil In short, in 2020, FKY’s “home” was at www.
beralih wahana. fkymulanira.com. From there, audiences
access various presentations from Paksi Raras
Tidak Sekadar Berganti Medium Alit and the FKY teams. Looking at the events,
Hal pertama yang perlu disepakati adalah the FKY Mulanira #2 presented basic elements
similar to what we often celebrate with a
1 Alih wahana mencakup kegiatan penerjemahan, penyaduran,
dan pemindahan dari satu jenis kesenian ke jenis kesenian 1 Media transfer includes activities of translation, adaptation,
lain. Alih wahana adalah proses pengalihan dari dari and transfer from one type of art into another type of art.
satu jenis ‘kendaraan’ ke jenis ‘kendaraan’ lain. Sebagai Media transfer is the process of changing from one type of
‘kendaraan’, suatu karya seni merupakan alat yang bisa ‘vehicle’ into another type ‘vehicle’ . As a vehicle, an artwork
mengalihkan sesuatu dari suatu tempat ke tempat lain. is also a tool that is able to transfer something from one
Wahana diartikan juga sebagai medium yang dipergunakan place to another. Vehicle is understood as a medium that is
untuk mengungkapkan, mencapai, atau memamerkan used to express, achieve, or display ideas or feelings (2012:
gagasan atau perasaan (2012: 1). 1).

10
www.fkymulanira.com

Tampilan wajah website FKY 2020. Sumber: Dokumentasi FKY 2020.

lokus pergelaran yang berbeda, dari lokasi normal FKY, namely performance, exhibition,
fisik—semisal tahun lalu di Kampoeng and market. These were presented for six days
Mataraman—ke dunia maya, yakni website. with various adjustments. For the exhibition,
Singkat kata, tahun 2020 “rumah” FKY FKY held it in two modes, offline and online.
berada di www.fkymulanira.com. Dari situlah In the offline mode, visitors must register first
penonton dapat mengakses pelbagai sajian to watch directly at Museum Sonobudoyo.
dari Paksi Raras Alit dan rekan tim FKY. Every day, the number of visitors was limited
Jika merujuk perhelatannya, FKY Mulanira only to 30 persons with rigid visiting hours.
#2 menghadirkan elemen dasar yang kerap Meanwhile, in the online mode, audiences
kita rayakan pada FKY lazimnya, yakni may directly access the website without
pertunjukan, pameran, dan pasar. Hal registration.
tersebut dihadirkan selama enam hari dengan
pelbagai penyesuaian. Untuk pameran, FKY An interesting thing is that FKY did not only
menggelarnya dengan dua mode, luring dan present photos but also the 360 technology—
daring. Pada pameran mode luring, penonton that makes it as if we are experiencing the
harus mendaftar untuk menyaksikannya exhibition by entering each of the exhibition
secara langsung di Museum Sonobudoyo. spaces.
Setiap hari, jumlah pengunjung dibatasi hanya
30 saja dengan pembagian jam yang rigid. For the market, FKY became a platform that
Sedangkan pada mode daring, penonton dapat accommodated sellers to be able to access by
mengakses secara langsung di website tanpa
perlu melakukan registrasi. “Hal yang menarik, FKY tidak hanya
menghadirkan sebatas foto, tetapi juga
Hal yang menarik, FKY tidak hanya menggunakan teknologi 360—yang
seolah-olah membuat kita mengalami
menghadirkan sebatas foto, tetapi juga pameran dengan memasuki ruang demi
menggunakan teknologi 360—yang seolah-olah ruang pamer.”
membuat kita mengalami pameran dengan
memasuki ruang demi ruang pamer. “An interesting thing is that FKY did not
only present photos but also the 360
technology—that makes it as if we are
Untuk pasar, FKY menjadi platform yang experiencing the exhibition by entering
mengakomodasi para penjual untuk bisa each of the exhibition spaces.”
11
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

diakses oleh pengunjung website FKY. the visitors of the FKY website. Meanwhile,
Sementara pada seni pertunjukan, hampir in performing art, most of the performances
semua pementasan dilakukan secara daring— were done online—the opening and closing
untuk pembukaan dan penutupan dihelat were done online and offline (limited
secara daring dan luring (penonton terbatas). audiences). Interestingly, each performance got
Hal yang menarik, setiap pementasan memiliki different treatment, with one using the 360°
perlakuan yang berbeda-beda, ada yang mode, namely the collaboration performance
menggunakan mode 360, yakni pertunjukan Nafas Tanafas from Jamaluddin Latif, Wasis
kolaborasi Nafas Tanafas dari Jamaluddin Tanata, and Ismoyo Adhi; while the others use
Latif, Wasis Tanata, dan Ismoyo Adhi; ada streaming mode, such as Sinten Remen feat.
yang menggunakan mode streaming seperti Endah Laras; “se-jam bareng” mode by Hasoe
Sinten Remen feat. Endah Laras; mode “se- Angels that contained performance and talk
jam bareng” semisal, Hasoe Angels yang show, and so on.
berisikan pentas dan talkshow; dan lain
sebagainya. Of course, those changes from direct events
to medium-based events produced some
Dari perhelatan tersebut, sudah barang tentu, adjustments. Paksi Raras Alit as the Chief
perhelatan langsung ke perhelatan yang Director of FKY said, “This media transfer
bermedia menghasilkan pelbagai penyesuaian. effort is an adaptation we adjusted with the
Paksi Raras Alit selaku Direktur Utama FKY condition. It looks simple, but it turns out
mengungkapkan, “Upaya alih media ini adalah that it needs special treatment. We also must
adaptasi yang kami kontekstualkan dengan work in detail. Not as simple as shooting and
keadaan. Seolah simpel, tetapi ternyata alih uploading to YouTube, and the work in the
wahana butuh treatment khusus. Kita juga exhibition is not merely photographed and
perlu detail. Tidak sesimpel shooting dan di- uploaded. There were many things we must
Youtube-kan, pameran tidak sekadar difoto think about and adjust to.”
lalu upload. Ternyata banyak sekali yang perlu
kita pikirkan dan sesuaikan.” These adjustments had an impact on
technology and creativity sides. In terms of
Penyesuaian ini pun berimbas pada teknis technical, Paksi also said, “Various kinds of
dan kreativitas. Pada teknis, Paksi juga adaptation from the artists, green screen
menyatakan, “Beragam macam adaptasi performance, treatment multicamera, the
di teman seniman, pentas green screen, singer’s eyes looking at the camera, and so
treatment multicamera, penyanyi matanya on.”
menghadap ke camera, dan lain sebagainya.”
This was also agreed by the media transfer
Pun hal ini diamini oleh tim alih media, team members, namely Bagoes Kresnawan
Bagoes Kresnawan dan Fani Cahya Putra, jika and Fani Cahya Putra, that there were indeed
terdapat penyesuaian pada pentas daring. Fani adjustments in the online performances. Fani
mengatakan, “Kami mengatur angle penonton said, “We arrange the audiences’ angle just
sebagaimana orang nonton langsung. Lalu, like people watch it directly. Then, when we
ketika kita menggunakan metode green used the green screen method, technically
screen, secara teknis ada banyak mekanisme there were a lot of mechanisms. The talent
yang dilalui. Talent tidak boleh pakai baju must not wear green clothes. But many of the

12
www.fkymulanira.com

dengan warna hijau. Instrumen musik kan, musical instruments were in silver, so that is
banyak yang silver, itu yang akhirnya diakali. what we have to outsmart. The setup process
Proses set up perlu perlakuan khusus. needed special treatment. FSTVLST even has
FSTVLST malah bassnya warna hijau, jadi green bass, so it should be highlighted with
harus ditembak lampu.” Sementara itu, lighting.” Meanwhile, Bagoes also explained
Bagoes juga mengemukakan bahwa setiap that each program was treated seriously, not
program digarap dengan serius, tidak hanya only the content but also the way of viewing.
di konten, tapi juga bagaimana menonton. Itu That is what makes the treatment 360 in the
yang membuat treatment 360 pada pameran exhibition was made as such.
dibuat sedemikian rupa.”
Not only in technical terms but also the
Tidak hanya pada teknis, hal menarik juga interesting thing also occurred in creativity
terjalin pada penyesuaian kreativitas. Hal adjustment. This of course is quite important
ini tentu cukup penting dalam proses alih in the media transfer process. Sapardi Djoko
wahana. Sapardi Djoko Damono dalam Damono in his book, Alih Wacana, states:
bukunya Alih Wahana, menuliskan:
One of the very important impacts from
Salah satu dampak sangat penting dari the continuous media transfer is the
beralihnya wahana yang terus-menerus growth of creativity to create new stories
itu adalah tumbuhnya kreativitas untuk that more or less have their sources from
melahirkan kisah-kisah baru yang sedikit what had existed before. New things in the
banyak bersumber pada yang sebelumnya carangan stories may relate to all elements
sudah ada. Yang baru dalam kisah-kisah or some of the elements that form its
carangan itu bisa menyangkut semua structure. The old character is substituted
unsur atau beberapa unsur pembentuk or added with new ones, the plot directed
strukturnya. Tokoh yang lama diganti to another direction, the setting shifted
atau ditambah dengan yang baru, alurnya to be able to contain the story and the
diarahkan ke sasaran lain, latarnya character—all of these is a process that
digeser agar bisa menampung kisah will continually occur for the sake of its
dan tokohnya—semua itu merupakan survival that depends entirely on its new
proses yang akan terus berlangsung demi habitat (2012: 54).
kelangsungan hidupnya yang tergantung
sepenuhnya pada habitatnya yang baru Referring to Sapardi’s statement, the logical
(2012: 54). consequence of a media transfer is creativity.
In this case, I substitute the story referred
Merujuk dari pernyataan Sapardi, konsekuensi to by Sapardi with new ways that have
logis dari alih wahana adalah kreativitas. their sources from the previous ones, but
Dalam hal ini, kisah yang dimaksud Sapardi, with adjustments to the new context. In the
saya konversi menjadi cara-cara baru yang implementation, that “something” must also
bersumber dari sebelumnya, namun terdapat change because it has to submit fully to its
penyesuaian dengan kontekstual yang baru. new media (Sapardi, 2012: 149). This is in
Dalam pelaksanaannya, ‘sesuatu’ itu pun line with the lively debate on live performance
terpaksa berubah karena harus tunduk and live streaming in an article written by
sepenuhnya pada wahananya yang baru Raditya (2020), where live performance and

13
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Program Radio FKY: Se-Jam Bareng FSTVLST. Sumber: Dokumentasi FKY 2020.

(Sapardi, 2012: 149). Hal ini selaras dengan live streaming also have psychological effects
perdebatan seru mengenai live performance on technical aspects, so performance with
dan livestreaming pada artikel yang ditulis media should have its logic. This is precisely
oleh Raditya (2020), di mana live performance articulated by Meyer-Dinkgräfe that presenting
dan live streaming juga memiliki dampak performance in the virtual medium needs
psikologis hingga teknis, maka pertunjukan different wants from live performance to bring
bermedia seyogianya memiliki logikanya liveness (2015: 78).
sendiri. Persis dengan apa yang diartikulasikan
oleh Meyer-Dinkgräfe di mana menghadirkan As such, when referring to the FKY, the
pertunjukan pada medium virtual memerlukan changes in performance, exhibition, and
cara yang berbeda dengan pertunjukan live market into online mode are common.
untuk menghadirkan liveness (2015: 78). FKY Mulanira #2 with types and forms of
events that were different from previous
Alhasil, jika merujuk FKY, perubahan implementations was the consequence
pertunjukan, pameran, dan pasar dalam emerging from the contextualization of the
bentuk daring adalah hal yang lumrah. new habitat. The changing ways of packaging
FKY Mulanira #2 dengan jenis dan bentuk performance to be aired through the website
acara yang berbeda dari sebelumnya adalah and YouTube was also admitted by Paksi.
konsekuensi yang muncul berdasarkan
kontekstualisasi pada habitat baru, dunia “We have the tricks to provide more interesting
maya. Pun hal ini diakui oleh Paksi di mana treats. For example, FSTVLST is popular
terjadi perubahan cara mengemas pertunjukan everywhere. The trick to attract viewers is
yang akan disiarkan melalui website dan by making the band cook. Jamaludin Latif,
YouTube. Wasis, and Moyo with the collaboration of
bodily gestures, mapping animation, and
“Kami punya kiat-kiat untuk memberikan music. When Kunto Aji collaborated with Mas
suguhan yang lebih menarik. Semisal Landung, how is it? So, this is a collaboration
FSTVLST main band, di mana-mana ada, that people have not thought about yet,” Paksi
ya. Kiatnya untuk menarik penonton adalah said.

14
www.fkymulanira.com

“Dari argumen Paksi, “suguhan yang lebih menarik” dan “kolaborasi yang belum
dipikirkan orang” mungkin terasa seperti strategi konten semata. Tetapi menurut
hemat saya, hal itu justru mengartikulasikan kenyataan bahwa tidak semua bisa
dipertunjukkan persis dengan yang sebelumnya.”

“From Paksi’s argument, the “more interesting treats” and “a collaboration that
people have not thought about yet” might feel like a mere content strategy. But I
believed that it instead articulated the fact that not everything can be performed
just like before.”

mereka memasak. Jamaludin Latif, Wasis, From Paksi’s argument, the “more interesting
dan Moyo, adanya kolaborasi gerak tubuh, treats” and “a collaboration that people
animasi mapping, dan musik. Ketika Kunto Aji have not thought about yet” might feel
kolaborasi sama Mas Landung, iki piye? Nah, like a mere content strategy. But I believed
ini kolaborasi yang belum dipikirkan orang,” that it instead articulated the fact that not
kata Paksi. everything can be performed just like before.
For example, the veteran band FSTVLST whose
Dari argumen Paksi, “suguhan yang musical performance has already spread
lebih menarik” dan “kolaborasi yang across social media, while the stage set and
belum dipikirkan orang” mungkin terasa artistic strategies were not enough to make
seperti strategi konten semata. Tetapi differences, so the cooking scene became a
menurut hemat saya, hal itu justru strategy to articulate FSTVLST in a different
mengartikulasikan kenyataan bahwa tidak way to the fans. I think that FKY’s strategy in
semua bisa dipertunjukkan persis dengan packaging the cooking activity, adorned with
yang sebelumnya. Sebut saja band kawakan performance, was the result of creativity due
FSTVLST yang niscaya video mereka bermusik to the different medium.
sudah cukup banyak tersebar di media sosial,
sementara strategi set panggung dan artistik Meanwhile, the Media Transfer Manager,
tidak cukup ampuh memberikan perbedaan, Bagoes, said that the performance Kethoprak
maka tayangan mereka memasak menjadi Tobong Kelana Bhakti Budaya, which is usually
satu strategi untuk mengartikulasikan staged in a complete story set, was instead
FSTVLST dengan cara yang berbeda ke divided into serial stories on the radio and
penggemar. Menurut hemat saya, strategi FKY managed as a competition. About ketoprak
mengemas aktivitas memasak yang dihiasi being brought to the radio, for Sapardi, the
pertunjukan adalah hasil dari kreativitas atas media transfer has already occurred due to
medium yang berbeda ini. the transfer from the body-presenting stage to
voice-presenting radio.
Sementara Manajer Alih Media, Bagoes, turut
menceritakan jika pertunjukan Kethoprak There were still many other transfers, such
Tobong Kelana Bhakti Budaya yang lazim as the pre-event that showed Jamaludin
dipentaskan dalam set cerita yang utuh, justru Latif, Wasis Tanata, and Ismoyo Adhi with
dipecah menjadi cerita bersambung di radio their Nafas Tanafas. In this collaborative
dan dikelola menjadi sayembara. Soal ketoprak performance, not only the mode of staging
yang diradiokan, bagi Sapardi, telah terjadi was different, but the way to enjoy it also
keniscayaan alih wahana karena adanya needs adjustment as it uses the 360° mode.
perpindahan dari panggung yang menyajikan

15
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

tubuh ke radio yang hanya menyajikan suara. Those three examples manifest what Sapardi
has insisted on creativity in the new habitat.
Pun masih banyak praktik perpindahan With the new habitat, technology holds a more
yang lain, semisal pada pre-event yang important role in media transfer. The more
mempertunjukkan Jamaluddin Latif, Wasis often and wider an activity, the development
Tanata, dan Ismoyo Adhi dengan Nafas of art that previously was not imagined can be
Tanafas-nya. Di pertunjukan kolaborasi ini, predicted (2012: 149). This is in line with the
tidak hanya cara memanggungkannya yang FKY 2020 with the virtual habitat that forces
berbeda, tetapi juga cara menikmatinya yang them to treat work in unusual ways. However,
perlu penyesuaian karena menggunakan mode would all treats perform unusually? Of course,
360. the answer is no. Some performances were
staged with shooting mode and aired as the
Dari ketiga contoh tersebut, sudah barang
tentu hal-hal tersebut mengejawantahkan apa
yang ditekankan Sapardi akan kreativitas pada
habitat yang baru. Dengan habitat yang baru,
teknologi memegang peran yang semakin
penting dalam alih wahana. Semakin sering
dan meluas kegiatan itu, bisa diprediksikan
perkembangan kesenian yang sebelumnya
tidak pernah terbayangkan (2012: 149). Hal
ini pun selaras dengan FKY 2020 dengan
habitat dunia maya yang menuntut mereka
untuk memperlakukan karya dengan tidak
biasa-biasa saja. Namun, apakah semua
sajian akan tampil tidak biasa? Jawabannya,
tentu tidak. Ada beberapa pertunjukan yang
dipentaskan dengan mode shooting dan
penayangan yang lazim laiknya tontonan di
YouTube. Namun perlu dicatat, konteks dari
penayangan tersebut adalah pertunjukan FKY
yang lazimnya disajikan secara langsung di
Pertunjukan langsung secara daring Orkes Musik Keroncong Sinten Remen feat.
panggung. Maka live streaming tetap menjadi Endah Laras “Ora Obah Ora Mamah”. Sumber: Dokumentasi FKY 2020.

hal baru bagi FKY. Selain itu, pada sisi yang


lain, saya justru ingin mengajak penikmat usual spectacles on YouTube. But it should be
FKY menyikapi semua sajiannya tidak noted that the context of that spectacle was
sebagai satuan yang terpisah, melainkan satu an FKY performance that used to be presented
bangunan utuh bernama FKY. directly on the stage. As such, live streaming
was still a new thing for FKY. Besides, on
Yang Tetap dan Menjadi Roh the other hand, I would like to invite all
Kreativitas dan kontekstualisasi adalah appreciators of FKY to respond to all of its
keniscayaan dalam alih wahana. Sudah barang presentations not as separate units, but as a
tentu, alih wahana akan menghasilkan sebuah single whole building named FKY.
perubahan. Pada prinsip peralihwahanaan,

16
www.fkymulanira.com

terma wahana adalah medium yang What was Still and Became the Spirit
dimanfaatkan atau dipergunakan untuk Creativity and contextualization are necessities
mengungkapkan sesuatu. Sesuatu yang in media transfer. Of course, a media transfer
bisa dialih-alihkan bisa berujud gagasan, will produce a change. In the principles of
amanat, perasaan, atau sekadar suasana media transfer, the term media (wahana) is
(2012: 2). Hal inilah yang lantas dialihkan a medium used for or utilized for expressing
dalam pelbagai wujud yang berbeda. Namun something. The something that can be media-
jika perubahan terjalin, hal yang menjadi transferred may be in the forms of an idea,
pertanyaan adalah, adakah yang tetap tinggal message, feeling, or merely atmosphere
dan membuat penikmatnya percaya jika ini (2012: 2). This is then media-transferred into
teralihwahanakan—bukan menjadi bentuk different forms. However, when the change is
baru yang bahkan tidak dikenali? Dari hal ini, successful, the question is whether there is
still something left and makes its appreciators
believe that this has been media-transferred—
not becoming into a new and unknown form?
From this, I come back to my initial guess in
the opening of this article, “who knows that
we may find the essence of FKY,” in line with
this media transfer.

Looking at changes in the FKY, adjustments


were indeed made. But the interesting point
is that as my conversation with Paksi as
the Chief Director ensured me, there was
something unchanged, and I thought that very
“who knows” was the FKY spirit. They were
representation, interaction, and accessibility.

For the first point, representation was indeed


manifested when I read the lineup of the FKY
participants, from talk shows, performances,
and exhibitions. The participating artists
presented a “miniature” of Yogyakarta, be it in
saya kembali pada dugaan awal di pembuka culturally, type, or genre of art, and the locust
tulisan ini, “Jangan-jangan, kita bisa sama- of the performers. Paksi also said, “Although
sama menemukan esensi dari FKY itu sendiri,” only in six days, we have tried to accommodate
sejalan dengan pengalihwahanaan ini. representation into the program. From the art
aspect, there were Dom 65 and ketoprak, rock,
Jika melihat perubahan yang terjadi pada FKY, dangdut, punk, pop, classical dance, keroncong,
sudah barang tentu pelbagai penyesuaian Didik Nini Thowok, visual arts with painting,
terjalin. Namun hal yang menarik, percakapan Kenali Rangkai Pakai, bodily movement, ritual
saya dengan Paksi selaku Direktur Utama (there was a conversation on the radio FKY
membuat saya yakin, tetap ada yang tidak about rainmaker and primbon, also food
berubah, dan saya mengira bahwa “jangan- security), and so on. While from regions, from

17
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

“Kreativitas dan kontekstualisasi adalah keniscayaan dalam alih wahana.”

“Creativity and contextualization are necessities in media transfer.”

jangan” itu jugalah yang menjadi roh FKY. Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul,
Hal itu adalah keterwakilan, interaksi, dan and the City. It’s all distributed evenly.”
aksesibilitas.
From Paksi’s statement and also the lineup
Untuk ihwal pertama, keterwakilan of the artists—that can also be seen at www.
terejawantahkan ketika saya membaca fkymulanira.com—FKY indeed held firmly the
line up peserta FKY, mulai dari talkshow, representation principle. Moreover, FKY is a
pertunjukan, hingga pameran. Para seniman festival belonging to Yogyakarta, which of
yang terlibat telah menghadirkan Yogyakarta course represents Yogyakarta as a province.
“mini”, baik secara kebudayaan, jenis atau For me, this representation becomes an
genre kesenian, hingga lokus penampil. Pun important spirit in FKY from year to year, and
Paksi mengemukakan, “Walau dalam enam I thought that this spirit was still strong in the
hari kami mencoba, keterwakilan dari unsur FKY despite its being held online.
kebudayaan tetap coba kami masukkan ke
program. Dari yang aspek kesenian, Dom 65 Next is about the second point, namely
sampai ketoprak ada, (musik) rock, (musik) interaction. Like the manifestations in the
dangdut, (musik) punk, (musik) pop, ada tari previous years, the FKY was still hospitable
klasik, keroncong, Didik Nini Thowok, seni and interactive. Fani as the Media Expert
rupa ada lukisan, Kenali Rangkai Pakai ada, Staff also insisted, “We tried to provide two-
ada olah tubuh, ritual ada (di radio FKY ada ways interaction as we can.” What kind of
obrolan tentang pawang hujan dan primbon, interaction was built in an online mode? In the
juga tentang ketahanan pangan), dan lain FKY 2020, that was, in addition to comments
sebagainya. Sementara dari daerah, dari in the social media, the competitions. A variety
Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, of competitions were held, from Mulanira
(dan Kota). Merata semua.” Creation Dance Competition, Javanese Comedy
Competition, Mulanira Photo Challenge,
Dari pernyataan Paksi dan line up seniman Mulanira Short Story Competition, and
terlibat—yang juga bisa dilihat pada www. Javanese Letter Hand Lettering. It was these
fkymulanira.com—FKY tetap berpegang teguh competitions that were expected to become
pada prinsip keterwakilan. Terlebih FKY the two-ways interaction in the FKY.
merupakan festival milik Yogyakarta, yang
sudah barang tentu dapat merepresentasikan Next is the third point, namely accessibility.
Yogyakarta sebagai provinsi. Bagi saya, This relates to how the public can access
keterwakilan ini menjadi roh penting dalam FKY. Like in the previous years, the FKY did
FKY dari tahun ke tahun, dan rasanya roh not charge an entrance fee or when enjoying
ini masih kental pada pergelaran FKY walau the performances—audiences only need gas
digelar secara daring. for their vehicle to visit the FKY location and
parking fee.
Pada ihwal kedua, interaksi. Sebagaimana
perwujudan pada tahun-tahun sebelumnya, Except for the internet package data, this

18
www.fkymulanira.com

FKY tetap ramah dan interaktif. Fani sebagai year’s FKY did not complicate the access for
Staf Alih Media juga menekankan, “Sebisa audiences. It means that audiences did not
mungkin kita memberikan interaksi dua arah.” have to register to access the online exhibition
Lantas, interaksi apa yang terbangun dari and performances. As for the online FKY
mode daring? Pada FKY 2020 ini, interaksi required internet data package, it could not
yang terbangun, selain komentar di media be helped. This also had the impacts on the
sosial adalah adanya kompetisi. Pelbagai filtration of visitors from various contours, be
kompetisi digelar, mulai dari Kompetisi Tari it economic, social, or cultural.
Kreasi Mulanira, Kompetisi Dhagelan Bahasa
Jawa, Mulanira Photo Challenge, Kompetisi An interesting point is that such a situation
Cerpen Mulanira, hingga Kompetisi Hand drove the FKY to have a strategy about events
Lettering Aksara Jawa. Kompetisi inilah yang distribution, with the FKY cooperated with four
diharapkan menjadi ruang interaksi dua arah radios with different segmentations, namely:
dari FKY. Swaragama Group for the youths, Radio
Geronimo FM for the youths, Radio GCD for
Sementara pada ihwal ketiga, aksesibilitas. the middle class and lower, and Radio Retjo
Hal ini berkaitan dengan bagaimana Buntung for the older generation. The four
masyarakat dapat mengakses pergelaran FKY. radios broadcast the FKY events in line with
Sebagaimana pergelaran pada tahun-tahun their respective markets and prime time. As
sebelumnya, FKY tidak memungut biaya untuk such, FSTVLST was not broadcast at Radio
tiket masuk atau ketika menikmati sajian Retjo Buntung, or the Ketoprak Competition
pertunjukan—penonton hanya bermodal bensin was not aired at Geronimo, and so on.
bagi mereka yang mengendarai kendaraan From here, FKy had done its best to ease
bermotor untuk mengunjungi lokasi FKY dan accessibility which surely was impacted by the
uang parkir. FKY tahun ini diupayakan tidak new adjustments with the online mode.
menambah kerumitan akses penonton selain
soal kuota. Maksud tidak memperumit di sini With that as a starting point, it was this FKY
adalah tidak perlunya penonton melakukan spirit, for me, that was still guarded in this
registrasi untuk mengakses pameran dan year’s implementation. Automatically, although
pertunjukan daring. Soal FKY dengan mode held with media transfer, the FKY-ness of
daring membutuhkan kuota, memang tidak the FKY still appeared. So, could a media-
bisa disanggah. Hal ini juga berdampak pada transferred FKY be considered a success? Let
filtrasi pengunjung dari pelbagai kontur, baik us look at Paksi’s rather emotional report in
ekonomi, sosial, maupun kultural. the FKY closing.

Hal yang menarik, kesadaran ini membuat “Total visitors to FKY website was 123.432,
FKY bersiasat soal pendistribusian acara, di total visitors to FKY social media were
mana FKY menggandeng empat radio dengan 11.287.651 users, coming from domestic
segmentasi berbeda, yakni: Swaragama Group and abroad such as Europe, Australia, Asia
untuk kalangan anak muda, Radio Geronimo especially Yogyakarta, Indonesia. Total visitors
FM untuk kalangan anak muda, Radio GCD with health protocol for 6 days were 588 and
untuk kalangan menengah ke bawah, dan total Mulanira #2 Art Competition participants
Radio Retjo Buntung untuk kalangan orang 595,” said Paksi.
tua. Keempat radio tersebut ikut menyiarkan

19
acara FKY sesuai dengan pasar dari masing- However, is that enough to guarantee success?
masing dan prime time. Alhasil FSTVLST Of course, success will be variously understood.
tidak disiarkan di Radio Retjo Buntung atau For me, the parameter for success is not
sayembara Kethoprak tidak disiarkan di today, as this year’s FKY is the first FKY in
Geronimo, dan lain seterusnya. Dari sini, FKY the internet content. I instead want to wait
telah berupaya melakukan pelbagai upaya for the next years’ FKY. Will it still manage
untuk memudahkan aksesibilitas yang tentu media-transfer—which has been done now—in
berimbas dari penyesuaian baru dengan mode a situation which surely has changed? This is
daring. the challenge for the FKY in the coming years
worth waiting for.***
Bertolok dari hal tersebut, roh FKY inilah yang
bagi saya, masih terjaga pada pergelaran
tahun ini. Secara otomatis, kendati digelar
dengan alih wahana, ke-fky-an dari FKY tetap
muncul. Lantas, apakah dengan begitu FKY
yang beralih wahana dapat dikatakan sukses?
Mari merujuk laporan Paksi yang cukup
emosional di penutupan FKY.

“Total pengunjung website FKY sebanyak


123.432, total pengunjung social media FKY
11.287.651 user dengan jangkauan dalam
dan luar negeri seperti Eropa, Australia,
Asia terkhusus Yogyakarta, Indonesia. Total
pengunjung dengan protokol kesehatan selama
6 hari sebanyak 588 orang dan total peserta
kompetisi seni Mulanira #2 sebanyak 595,”
kata Paksi.

Namun, apakah itu sudah cukup untuk


menjamin kesuksesan? Tentu, bicara
kesuksesan akan dimaknai berbeda-
beda. Hal yang menurut saya menjadi
parameter keberhasilan justru bukan hari
ini. Pasalnya, FKY tahun ini adalah FKY
pertama di dunia internet. Saya justru ingin
menunggu bagaimana pergelaran FKY tahun
mendatang. Apakah akan tetap mengelola
mode alih wahana—yang telah dilakukan
kini—pada keadaan yang tentu telah berubah?
Maka, ini menjadi tantangan untuk FKY di
tahun mendatang yang perlu kita tunggu
bersama.***

20
Rujukan References
Damono, Sapardi Djoko. 2012. Alih Wahana. Damono, Sapardi Djoko. 2012. Alih Wahana.
Jakarta: Editum. Jakarta: Editum.
Raditya, Michael HB. 2020. “Yang Dipetik Raditya, Michael HB. 2020. “Yang Dipetik
dari Perdebatan Live Performance dan dari Perdebatan Live Performance dan
Livesteraming”, diakses pada 17 Oktober Livesteraming”, accessed on 17 October
2020, pukul 09:45, https://laras.or.id/yang- 2020, at 09:45, https://laras.or.id/yang-
dipetik-dari-perdebatan-live-performance- dipetik-dari-perdebatan-live-performance-
dan-livestreaming/. dan-livestreaming/.
Meyer-Dinkgräfe, Daniel. 2015. “Phelan, Meyer-Dinkgräfe, Daniel. 2015. “Phelan,
Auslander, and After”. Dalam Journal of Auslander, and After”. In Journal of
Dramatic Theory and Criticism, Vol. 29 (2): Dramatic Theory and Criticism, Vol. 29 (2):
69-79. 69-79.

Narasumber Sources
Nama: Paksi Raras Alit Name: Paksi Raras Alit
Jabatan: Direktur Umum FKY Position: FKY Chief Director
Tanggal Wawancara: 18 September 2020 Interview date: 18 September 2020
Nama: Fani Cahya Putra Name: Fani Cahya Putra
Jabatan: Staf Alih Media Position: Media Transfer Staff
Tanggal Wawancara: 18 September 2020 Interview date: 18 September 2020
Nama: Bagoes Kresnawan Name: Bagoes Kresnawan
Jabatan: Manager Alih Media Position: Media Transfer Manager
Tanggal Wawancara: 18 September 2020 Interview date: 18 September 2020

21
22
Dari Puisi Menuju Ruang Hening
From Poetry to Still Space

Pembacaan puisi “Langkah


Tak Berhenti” oleh Landung
Simatupang. Sumber:
Dokumentasi FKY 2020.

irfan r . darajat

Seorang lelaki mengenakan kemeja berwarna A man in a black shirt, bringing sheets of
hitam, menenteng lembaran kertas, tangannya paper, his hands pointed to the air, to the
menunjuk ke udara, mengarah pada kata- flying words. People gathered around him in
katanya yang melayang-layang. Orang-orang silence.
berkerumun mengitarinya, diam.
The memory from the film Yang Muda Yang
Sepenggal ingatan dari film berjudul Yang Bercinta (1977) by the director Sjuman Djaya,
Muda yang Bercinta (1977) karya sutradara starred by Rendra, flashed inside my head. The
Sjuman Djaya yang dibintangi oleh Rendra setting in the film is a campus in Indonesia,
berkelebat dalam kepala saya. Setting dalam and Rendra plays a student.
film itu mengambil lokasi di suatu kampus
di Indonesia, dan Rendra berperan sebagai When first stepping in Jogja in 2006 as a
mahasiswa. student, I was looking for an opportunity to
get that sacred moment. The moment where
Ketika menginjakkan kaki di Jogja pada 2006 poetry is performed and enjoyed as a social
sebagai seorang mahasiswa, saya mencari-cari event. The moment that can gather the
kesempatan untuk mendapatkan momen yang crowds, resigned into words, into an event,
sakral itu. Momen di mana puisi ditampilkan into the present time, into the temporariness
dan dinikmati sebagai peristiwa sosial. Momen of time. But I never got such a situation
yang dapat mengumpulkan kerumunan, during my college years. In the opening of the
berpasrah pada kata-kata, pada peristiwa, FKY 2020, the moment came.

23
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

pada ke-saat-itu-an, pada kesementaraan Unceasing Pace


waktu. Rupanya, peristiwa semacam itu tidak The performance in the opening event of the
pernah saya dapatkan lagi sepanjang masa Yogyakarta Cultural Festival 2020 was titled
kuliah. Dan ketika pembukaan FKY 2020, Langkah tak Berhenti. It was composed of
momen itu hadir. the musical work by Kunto Aji, visual art and
sound installation by Kenali Rangkai Pakai
Langkah Tak Berhenti (Lintang Raditya), and poetry reading by
Pertunjukan dalam acara pembukaan Festival Landung Simatupang.
Kebudayaan Yogyakarta 2020 itu bertajuk
Langkah tak Berhenti. Ia disusun oleh karya Standing at the center of Lintang’s
musik dari Kunto Aji, instalasi seni rupa dan installation, which was shaped in a cone-
bunyi oleh Kenali Rangkai Pakai (Lintang like pyramid, Landung Simatupang attracted
Raditya), dan pembacaan puisi dari Landung the attention of the viewers who had the
Simatupang. opportunity to be directly present in the
performance space. Previously, Kunto Aji sang
Berdiri di tengah instalasi Lintang yang a song composed of electric guitar, with a
berbentuk mengerucut menyerupai piramida, steady rhythm, and the lyric was primarily
Landung Simatupang menyedot perhatian based on a poem.
pengunjung yang memiliki kesempatan
untuk hadir secara langsung di ruang The installation by Lintang was not merely a
pertunjukan itu. Sebelumnya, Kunto Aji decoration without function. At the center of
menyanyikan lagu yang disusun dari petikan it, there were hanging stones that produced
gitar elektrik, dengan irama yang ajeg, dan sounds and lights which created certain
tumpuan utamanya adalah teks yang syairnya patterns.
merupakan puisi.
Accompanied by an established vocal
Instalasi karya Lintang bukan saja hadir character, Kunto Aji strummed his guitar. He
sebagai sebuah dekorasi yang minim fungsi. performed in a separate room in the aired
Di tengah-tengahnya ada batu-batu yang video, which has been recorded previously. His
tergantung, mengeluarkan bunyi dan cahaya song told about an unchanging road, despite
yang menyusun polanya sendiri. many events had passed by it, and now only
slow steps walked on it.
Dengan karakter vokal yang mapan, Kunto Aji
memetik gitarnya. Kunto Aji ditampilkan pada After Kunto Aji finished the song, the camera
ruang terpisah dalam video penayangannya, moved to the FKY performance space. Some
yang telah direkam sebelumnya. Lagunya visitors stepped closer to the installation.
mengisahkan seruas jalan yang tidak berubah, Landung said hello to the stone hanging
meski telah dilalui berbagai peristiwa, dan kini inside it. Clad in black, Landung read a poem
hanya langkah gontai yang setia menapakinya. titled “Bukit Bulan (revisited)” which was a
development from his previous work. In it, he
Sementara Kunto Aji selesai menyanyikan told a story about a hero who denied being
syair, kamera bergerak ke ruang pertunjukan celebrated as a hero, and how the supporters
FKY. Beberapa pengunjung terlihat mendekat of the hero often looked at realities they only
ke instalasi yang telah dihadirkan oleh wanted to see, and keen on creating a story of

24
www.fkymulanira.com

Lintang. Landung sedikit menyapa batu- their version.


batu yang tergantung dalam instalasi
itu. Berkemeja warna hitam, Landung Visual, Gesture, Words, Sound
membacakan puisi berjudul “Bukit Bulan In the FKY 2020 Mulanira #2 closing event,
(revisited)” yang merupakan kembangan Landung appeared again in the form of sound
dari puisinya yang telah lalu. Dalam puisi and words. The visual element was composed
tersebut, ia mengalirkan kisah seorang of Deaf Art Community as his collaborator
pahlawan yang menolak dirayakan sebagai on this occasion. My eyes were guided by
pahlawan, dan bagaimana para pendukung the camera, crossing the installation, and
pahlawan itu kerap melihat realita sesuai artworks featured on the FKY exhibition space.
yang diinginkannya saja, dan kemudian gemar Sound with random rhythm from Lintang’s
menyusun kisah versi mereka sendiri. installation became the background sound
that was truly accompanied by the view.
Rupa, Gerak, Kata, Suara
Dalam acara penutupan FKY 2020 Mulanira Deaf Art Community presented a response
#2, Landung hadir kembali dalam wujud to Landung’s poem by bringing some bodily
suara dan kata. Elemen visual yang hadir gestures compositions. They interacted with
disusun oleh Deaf Art Commmunity sebagai the artworks and with Landung’s words, and
kolaboratornya kali ini. Mata saya dituntun were processed with certain videography
oleh kamera, melintasi instalasi dan karya- techniques and appeared in front of my eyes
karya seni yang terpajang di ruang pameran as complete work.
FKY. Bunyi dengan ritme yang agak acak dari
instalasi Lintang menjadi suara latar yang The narrative presented in Landung
setia mengiringi perjalanan pandangan saya. Simatupang’s poem in the closing event had
become one with the theme raised by the FKY;
Deaf Art Community menghadirkan respon about the noise of the city, noise, and criticism
dari puisi Landung dengan cara menghadirkan on it, namely the silent space.
beberapa komposisi gerak tubuh. Mereka
berinteraksi dengan karya seni dan dengan Several keywords appeared there, such as
kata-kata Landung, serta diolah dengan teknik “tapa ngrame”, “kota yang semakin bising”,
videografi tertentu dan hadir ke hadapan mata “taman anak; taman siswa”, and a few other
saya sebagai suatu karya yang utuh. keywords. In the exhibition curator’s note,

Narasi yang dihadirkan dalam puisi Landung “Narasi yang dihadirkan dalam puisi
Simatupang saat acara penutupan ini lebih Landung Simatupang saat acara
menyatu dengan tema yang diangkat oleh FKY; penutupan ini lebih menyatu dengan
tentang kebisingan kota, keriuhan, dan kritik tema yang diangkat oleh FKY; tentang
kebisingan kota, keriuhan, dan kritik
atasnya, yaitu ruang hening. atasnya, yaitu ruang hening.”

Beberapa kata kunci muncul di sana seperti “The narrative presented in Landung
“tapa ngrame”, “kota yang semakin bising”, Simatupang’s poem in the closing
event had become one with the theme
“taman anak; taman siswa” dan beberapa raised by the FKY; about the noise
kata kunci yang lain. Dalam catatan kurator of the city, noise, and criticism on it,
pameran, Akar Hening di Tengah Bising namely the silent space.”

25
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

memang muncul ketika tim kurator berdiskusi Akar Hening di Tengah Bising indeed appeared
dengan Landung Simatupang, sehingga when the curator team discussed with
membaurnya gagasan dalam puisi Landung Landung Simatupang, so that the merging
dan gagasan utama yang diangkat dalam of ideas from Landung’s poem with the
pameran seni rupa FKY 2020, memang sudah main idea raised in the FKY 2020 visual art
dirangkai sejak awal. exhibition, had already been composed.

Memaknai Ruang Hening Interpreting the Silent Space


Tentu akan berbeda jika seniman yang It would have been different had the
ditunjuk (commissioned) tidak terlibat dalam commissioned artists not been involved in the
pembahasan awal kerangka besar tema initial discussion in the main framework to
yang akan diangkat dalam FKY 2020 ini. be raised in this FKY 2020. Artistic decisions,
Keputusan-keputusan artistik, pemahaman conceptual understanding, and practice would
konseptual, dan praktik berkaryanya pun be different when the commissioned artists
akan berbeda jika melibatkan seniman yang had been involved since the beginning.
ditunjuk terlibat dari semula.
The FKY 2020 appeared in front of us as
FKY 2020 hadir ke hadapan kita sebagai a virtual Festival. It indeed was not a fully
Festival yang berbentuk virtual. Memang virtual one because a visual art exhibition and
tidak sepenuhnya virtual, pameran seni some performances were still performed in
rupa dan beberapa sajian pertunjukan tetap studio or exhibition space as in the physical
dilakukan di dalam studio atau ruang pamer exhibition. Of course, we understand that
sebagaimana pameran fisik. Pergeseran the shift in the method as a consequence
metode ini tentu saja kita pahami sebabnya of the Covid-19 pandemic that ran rampant
sebagai konsekuensi dari pandemi Covid-19 throughout the world.
yang tengah menjangkiti dunia.
Therefore, in my mind, the pandemic must
Oleh sebab itu, dalam benak saya, pasti have minimized the crowds that are already
meminimalisir kerumunan yang sudah attached to the FKY as an event. FKY is an
sangat melekat dengan FKY sebagai sebuah event that puts itself closer to the public, its
perhelatan. FKY merupakan perhelatan yang visitors ranging from old to young and even
mendekatkan dirinya kepada masyarakat, infant. When FKY takes place, the Jogja people
pengunjungnya berkisar dari tua sampai muda celebrate it.
sampai balita. Ketika FKY berlangsung, semua
warga Jogja tumpah ruah merayakannya. Now, in the pandemic situation, this
attachment has been difficult to perform
Kini, dalam situasi pandemi, kelekatan ini by the FKY. A festival, which pedestals are
menjadi sulit diemban oleh FKY. Sebuah noise and crowds, now has to be mediated
festival yang tumpuannya adalah keriuhan dan by technology, and we know that the access
kerumunan masyarakat kini mesti termediasi to the information and communication
oleh teknologi, dan kita tahu, akses atas technology in this country has not been
teknologi informasi dan komunikasi di negara distributed evenly, both technically and in
ini belum merata, baik secara teknis maupun concept. Could it be that due to this that FKY
konsep. Mungkinkah karena hal ini, kemudian chooses the theme Akar Hening di Tengah

26
www.fkymulanira.com

FKY memilih tema Akar Hening di Tengah Bising? How to offer the concept of silence to
Bising? Bagaimana caranya menawarkan a festival that has been attached to noise? Or,
konsep keheningan kepada sebuah festival maybe the noise is no longer noisy?
yang sudah lekat dengan keriuhan? Atau
mungkin riuh tidak berarti bising? Lalu The answer to that question may be
keheningan semacam apa yang ingin traced back to the two works by Landung
diketengahkan oleh FKY 2020? Simpatupang, or from the overall
performances and programs offered by the
Jawaban atas pertanyaan ini barangkali FKY 2020, or mixture between them, or even
dapat kita susuri dari kedua karya Landung we cannot find at all.
Simatupang ini, atau dari keseluruhan
pertunjukan dan mata acara yang ditawarkan “Tapi, sajian yang enak adalah sajian
oleh FKY 2020, atau bahkan ulang-alik
yang enak, dan jika terlalu asin, dia
tetaplah sajian yang enak tapi keasinan,
atasnya, atau bahkan mungkin tidak bisa tapi dia tetaplah sajian yang enak.”
sama sekali kita temukan.
“However, a delicious dish is a delicious
dish, and if too salty, it is still a delicious
dish but too salty, but it is still a
delicious dish.”

Dalam pertunjukan pembukaan dan penutupan In the opening and closing performances
FKY 2020, kehadiran sosok Landung of the FKY 2020, Landung Simatupang’s
Simatupang adalah sentral. Kolaborasi yang presence was central. The collaboration
muncul di sekelilingnya adalah bumbu. emerging around him was only seasoning.
Bumbu, kita tahu, dapat membuat sajian And seasoning, we know, can make the main
utama menjadi semakin kuat karakternya, dish have stronger character, or otherwise
atau justru menghilangkannya, bisa membuat annihilate it, can make what already delicious
yang enak semakin enak, atau bisa membuat becomes more delicious, or make the delicious
yang enak menjadi terlalu asin. Tapi, sajian too salty. However, a delicious dish is a
yang enak adalah sajian yang enak, dan jika delicious dish, and if too salty, it is still a
terlalu asin, dia tetaplah sajian yang enak tapi delicious dish but too salty, but it is still a
keasinan, tapi dia tetaplah sajian yang enak. delicious dish.

Kehadiran Kunto Aji yang menyusun elemen Kunto Aji’s presence with composing the
musik dalam pertunjukan “Langkah tak musical element in the “Langkah tak Berhenti”
Berhenti” menempati posisi yang aman-aman performance occupied a safe position. The
saja. Kekuatan pertunjukan ini tentu saja strength of this performance was of course
ada pada puisi yang ditulis oleh Landung dan in the poem written by Landung and sung by
dinyanyikan oleh Kunto Aji, dan pembacaan Kunto Aji, and the poetry reading by Landung
puisi yang dilakukan oleh Landung di tengah- in the middle of the installation and being
tengah instalasi dan ditonton beberapa watched by some visitors.
pengunjung.
I don’t know, probably because of the work
Entah, mungkin karena komposisi karya composition I saw through the recorded
yang saya saksikan melalui siaran video video. In the FKY opening event, the video

27
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Potongan karya kolaborasi


Landung Simatupang &
Deaf Art Community “Rupa,
Gerak, Kata, Suara”. Sumber:
Dokumentasi FKY 2020.

yang terekam. Pada acara pembukaan FKY, strategy did not function fully, and it affected
siasat video tidak begitu berfungsi, dan me. Maybe if the mode of viewing were
itu berpengaruh bagi saya. Barangkali jika made stand-alone, with Kunto Aji alone, and
dipisah-pisah cara melihatnya bagian Kunto Landung alone, it would be more interesting,
Aji sendiri, lalu bagian Landung sendiri, but both of them were a unity, right? But I
mungkin bisa jadi menarik, akan tetapi will not analyze the media-transferring of this
keduanya adalah satu kesatuan, bukan? festival further.
Tapi saya tidak akan menganalisis tentang
pengalihwahanaan festival ini lebih jauh. Landung’s poem, and of course the reading
on his poem, was brilliant in the FKY 2020
Puisi Landung, dan tentu saja pembacaan closing. There, in a performance titled with
atas puisinya sendiri, benar-benar gemilang all elements that composed the performance,
saat penutupan FKY 2020. Di sana, di namely visual, gesture, words, and sound, the
pertunjukan yang diberi judul oleh semua effects were more felt. The poetic moment
unsur yang menyusun pertunjukan itu, yaitu could be felt along with how often we watched
rupa, gerak, kata, dan suara efeknya lebih the video.
terasa jleb. Momen puitik yang hadir dapat
dirasakan seiring dengan seberapa banyak kita From such a poetic moment, I was reminded
menonton video tersebut. of Faruk, a professor at UGM, who wrote about
the concept of moment-ness, about that poetic
Dari momen puitik tersebut, saya teringat moment1. Of course, that moment-ness was
perkataan Faruk, seorang guru besar UGM not identical to Faruk’s concept. The moment
yang menuliskan sebuah konsep tentang was a moment that could be stored in our
momen ke-sesaat-an, tentang momen puitik memory without us ever commanding it. For
tersebut1. Tentu momen ke-sesaat-an yang that moment existed in a ceremonial series
tidak sama persis sebagaimana dihadirkan that was not intended as an enjoyable work.

1 Baca Nasionalisme Puitis; Sastra, Politik, dan Kajian Budaya. 1 Read Nasionalisme Puitis; Sastra, Politik, dan Kajian Budaya.
2018. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2018. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

28
www.fkymulanira.com

oleh Faruk dalam artikelnya. Tetapi kurang I will not comment further on the media
lebih momen tersebut merupakan momen transfer. It is better to read that as a record of
yang bisa disimpan dalam ingatan tanpa an event, and it is important.
kita menyuruhnya. Karena momen tersebut
berada dalam deretan seremonial yang So, where is that silent root? The curator’s
memang tidak dimaksudkan sebagai karya note mentioned that we cannot achieve noise
yang bisa dinikmati. Lagi-lagi saya tidak akan and step aside and become a hermit in a
berkomentar lebih lanjut soal alih media. Kita silent place, maybe in a cemetery, but even
baca saja hal tersebut sebagai rekaman atas the cemetery has been exposed to noise, such
peristiwa, dan hal itu penting. as how more or less noise is surrounding us
today. Besides, another noise mentioned by
Lantas, di manakah akar hening tersebut? Di the curator is the noise in using social media,
dalam catatan kurator telah disebutkan bahwa in the information traffic, which maybe not
kita tidak bisa mencapai kebisingan dan in the form of sound, but text. And that text
menyingkir dan bertapa di tempat yang sunyi, is silent on the gadget where we receive it, or
ke kuburan barangkali, atau bahkan kuburan once in a while present as notification, but it
sekarang pun tetap terpapar kebisingan, is still noisy inside our heads.
kurang lebih seperti itulah kebisingan yang
tengah mengepung kita hari ini. Di samping The text is words, it can be news (true or
hal itu, kebisingan lain yang dimunculkan oleh lie), or comments from people (real persons
kurator adalah kebisingan dalam bersosial or anonymous ones), or advertising (we
media, dalam arus lalu lintas informasi, yang dreamed about or never think about at all), or
barangkali bentuknya bukan suara, melainkan announcement (about an event being followed
teks. Dan teks itu diam di gawai tempat kita or the prize for the lottery we never follow), all
menerimanya, atau hadir sesekali dalam of them are words.
bentuk notifikasi, tapi ia berisik di dalam
kepala kita. So do poetry. It is text and words. And poetry
has long been known as a set of words that
Teks itu berupa kata-kata, ia bisa berupa can touch the heart, and even move a mass
berita (baik yang benar maupun yang bohong), movement. However, poetry is also often
maupun komentar orang-orang (baik yang
muncul sebagai sosok yang nyata maupun
yang anonim), bisa berupa iklan (baik yang “Puisi dalam pertunjukan
kita idamkan atau yang tidak pernah kita pembukaan dan penutupan
FKY 2020 ditempatkan sebagai
bayangkan), bisa berupa pengumuman (baik
elemen utama dan sentral. Tapi
pengumuman atas acara yang diikuti atau tidak lantas menguasai seluruh
pengumuman mendapatkan undian yang tidak elemen dalam sajian yang
pernah kita ikuti), semuanya berupa kata-kata. dipertontonkan.”

“The poetry in the opening and


Begitu juga puisi, ia adalah teks dan kata- closing events of the FKY 2020
kata. Dan puisi, telah lama tenar sebagai was placed as a main and central
rangkaian kata-kata yang bisa meluluhkan element but did not dominate all
hati, bahkan menggerakkan massa aksi. elements in the performance.”
Namun, puisi juga kerap dimutilasi sebagai

29
kata-kata mutiara, sebagai ajakan berkencan, mutilated as quotes, as an invitation for a
atau bahan hiasan kaus. date, and shirt decoration material.

Puisi dalam pertunjukan pembukaan dan The poetry in the opening and closing events
penutupan FKY 2020 ditempatkan sebagai of the FKY 2020 was placed as a main and
elemen utama dan sentral. Tapi tidak lantas central element but did not dominate all
menguasai seluruh elemen dalam sajian elements in the performance. In the series of
yang dipertontonkan. Dalam deret kata-kata words voiced by Landung, images by Deaf Art
yang disuarakan oleh Landung, citra Deaf Art Community and the artworks being exhibited
Community dan karya-karya yang dipamerkan also appeared and drew focus. In the intervals
tampil dan menyedot fokus. Dalam jeda suara of Landung’s voice, we feel the silence and a
Landung, kita merasakan hening, dan sedikit few sounds from Lintang’s installation.
bunyi dari instalasi Lintang.
Can we fathom a cue here, that may be the
Dapatkah kita menangkap petunjuk di sini, silent root the bustling festival tries to raise
barangkali akar hening yang diupayakan can be found in the intervals? Intervals for the
dalam festival yang riuh ini harus kita cari working routine, intervals for the super busy
di dalam jeda? Jeda atas rutinitas kerja, jeda traffic of worlds inside our gadgets, intervals
atas lalu lintas super sibuk kata-kata dalam for the wishes and start to consider needs,
gawai kita, jeda atas keinginan dan mulai intervals to the euphoria of the festival, and
menimbang kebutuhan, jeda atas ke-gegap- all these are available in the pandemic time
gempita-an festival, dan ini semua tersedia di and maybe in the poetry.***
masa pandemi, dan barangkali ada di dalam
puisi.***

30
Membaca Linus, Membaca Kayam
Reading Linus, Reading Kayam

l atief s . nugraha

Selepas magrib, dengan mengendarai Vespa After the Maghrib azan, riding on a 1964
keluaran 1964, seorang pemuda dari Dusun Vespa, a young man from the Kadisobo
Kadisobo muncul di rumah dinas B12 Hamlet appeared in the official residence B12
Bulaksumur. Sebuah rumah yang leluasa, yang Bulaksumur. It was an extensive, free, and
bebas, yang akrab, yang memiliki suasana familiar house with a different atmosphere
berbeda dari rumah dinas dosen Universitas than those of other UGM lecturers’ official
Gadjah Mada lainnya. Adalah Umar Kayam, residences. The host was Umar Kayam. The
tuan rumah itu. Adalah Linus Suryadi AG, young man visiting each evening was Linus
pemuda yang berkunjung setiap sore itu. Suryadi AG.

Entah bagaimana ceritanya, Linus Suryadi AG It was not clear how Linus Suryadi AS could
bisa dekat dan makin dekat dan sangat dekat be closer and then very close to Umar Kayam—
dengan Umar Kayam—begitu pun Emha Ainun also with Emha Ainun Nadjib. Umar Kayam, a
Nadjib. Umar Kayam, sastrawan terkemuka, leading man of literature, well-known cultural
budayawan masyhur, guru besar linuwih, thinker, a great professor, loved them both
menyayangi keduanya sebagai anak angkat as his adopted children. What exactly Umar
yang digadang-gadang. Apa sebenarnya yang Kayam wants? In fact, according to Halim
dikehendaki Umar Kayam? Padahal, menurut HD,1 Emha Ainun Nadjib and Linus Suryadi
Halim HD,1 Emha Ainun Nadjib dan Linus AG often looked contradictory. The meeting
Suryadi AG sering terkesan bertolak belakang. point was only in the independence of thinking
Titik kesamaannya hanya pada kemerdekaan exploration in determining their respective
eksplorasi pikiran dalam menentukan works, and both of them were students of
karyanya, dan keduanya sama-sama anak Umbu Landu Paranggi during the Persada
asuh Umbu Landu Paranggi selama di Persada Studi Klub (PSK), 1969-1975 era.
Studi Klub (PSK), 1969–1975.
So what Umar Kayam had been doing was an
Maka yang dilakukan Umar Kayam merupakan attitude of simplicity—the same as what the
suatu sikap kebersahajaan—sama dengan yang Presiden Malioboro did, although not without
dilakukan Presiden Malioboro, jeli dan telaten, demerit. However, Umar Kayam existed amidst
meski bukan berarti tanpa cela. Tapi, Umar Yogyakarta and Indonesian cultural areas, not
Kayam, ia hadir di tengah-tengah kancah only developed the culture but also shaped

1 Lihat “Fenomena Emha” hlm. 8 (dalam Halaman Khusus) 1 See “Fenomena Emha” p. 8 (in Halaman Khusus) Jalan Sunyi
Jalan Sunyi Emha (Penerbit Buku Kompas, 2006). Emha (Penerbit Buku Kompas, 2006).

31
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

kebudayaan Yogyakarta dan Indonesia, tidak the humans around him. He was revered. He
hanya membangun kebudayaannya, namun was a mentor for some names, the ideological
juga membentuk manusia di sekitarnya. Ia father for others.
dituakan. Ia adalah seorang mentor bagi
sejumlah nama, ayah ideologis bagi beberapa For Butet Kartaredjasa,2 Umar Kayam is
yang lain. a knot, an estuary that connects layers of
society from many walks of professions to
Menurut Butet Kartaredjasa,2 Umar Kayam create an atmosphere of art and culture in
adalah simpul, muara yang merelasikan Yogyakarta. He created a close connection with
berbagai lapis masyarakat dari latar belakang light-heartedness and jokes accompanying
profesi yang beragam sehingga tercipta dan a meal. Everything, be it social, political, or
tumbuh atmosfer seni budaya di Yogyakarta. cultural, especially those that were related
Ia menciptakan hubungan yang erat dengan to the dynamics of art in Yogyakarta and
gegojekan, gurauan, sambil makan bersama. Indonesia, including gossip around literature,
Apa saja, baik persoalan sosial, politik, budaya, were talked about, discussed, and being
terutama berkaitan dengan dinamika kesenian laughed at. The socializing characteristic of
di Yogyakarta dan Indonesia, termasuk Yogyakarta made each other friends, which
gosip-gosip seputar sastra, dibicarakan, were not present during his schooling years in
didiskusikan, dan ditertawakan. Pergaulan ala America or when he was an official in Jakarta.
Yogyakarta itulah yang membuat satu sama
lain jadi karib, yang tentu saja tak dijumpai
Umar Kayam semasa sekolah di Amerika atau
selama jadi pejabat di Jakarta.

“Umar Kayam adalah simpul, muara yang merelasikan berbagai lapis masyarakat
dari latar belakang profesi yang beragam sehingga tercipta dan tumbuh atmosfer
seni budaya di Yogyakarta.”

“Umar Kayam is a knot, an estuary that connects layers of society from many
walks of professions to create an atmosphere of art and culture in Yogyakarta.”

Rumah dinas B12 yang ditinggali Umar The B12 official residence where Umar
Kayam sejak 1977 itu menjadi saksi dinamika Kayam lived since 1977 was the witness for
pemikiran seni budaya di Yogyakarta tumbuh the growth of the dynamics of thinkings
dan berkembang. Tidak hanya menjadi ruang on art and culture. It was not only a space
bagi para pemikir dan aktivis, namun juga for thinkers and activists, but also for
yang bisa dan biasa tampil di depan publik. those who were able and used to appear in
Dari situlah, ia menjadi sumber informasi front of the public. From there, it became
beragam peristiwa yang terjadi, mulai dari a source of information for various events,
tumbuhnya kekuasaan Orde Baru, relasi from the beginning of the New Order power,
tokoh-tokoh politik Indonesia, peristiwa Malari, relations between Indonesian political figures,

2 Lihat “Membaca Kayam” di kanal YouTube Festival 2 See “Membaca Kayam” at Festival Kebudayaan Yogyakarta
Kebudayaan Yogyakarta (2020). YouTube channel (2020).

32
www.fkymulanira.com

Dewan Kesenian Jakarta, cita rasa kuliner Malari event, Jakarta Art Council, cuisine
yang cocok dengan lidahnya, hingga pembantu taste suitable to his tongue, to household
rumah tangga di Jawa. Ia menyampaikan assistants in Java. It delivered another piece of
informasi lain, yang bukan bikinan penguasa, information, one that was not created by the
yang antilazim. rulers, which is anti-common.

Dari perbincangan setiap sore itulah, Linus From such an evening conversation, Linus
Suryadi AG mulai terarah perhatiannya Suryadi AG’s attention was directed to
pada fenomena sosial yang terjadi di sekitar the social phenomena around his life.
kehidupannya. Pandangan sosiologi ditambah The sociological view, added with an
antropologi dari Umar Kayam membuatnya anthropological one from Umar Kayam, made
tertarik untuk menulis hubungan antara him interested in writing the relationship
priyayi dengan wong cilik. Ia buat prosa between the priayi and wong cilik (grassroots).
lirik yang panjang seperti karya pujangga He created long lyrical prose as those of
klasik. Maka lahirlah Pengakuan Pariyem classical poets. Hence the birth of Pengakuan
(1981), pembeda Linus Suryadi AG dengan Pariyem (1981), which made Linus Suryadi
penyair seangkatannya. Sebuah adikarya yang AG different from the poets of his generation.
dipersembahkan kepada sang mentor, Umar It was a masterpiece dedicated to the mentor,
Kayam. Umar Kayam.

Tidak heran jika Linus Suryadi AG It was not surprising that Linus Suryadi AG
mempersembahkan karyanya untuk priyayi dedicated his work to the man born in Ngawi,
kelahiran Ngawi, 30 April 1932 itu. Umar 30 April 1932. Umar Kayam was a complete
Kayam merupakan sosok yang jangkep untuk figure to become a reference in writing and
jadi referensi dalam penulisan dan penelitian research in various fields. He was able to
di berbagai bidang. Ia mampu menjadi become a bridge for many parties. He was
jembatan bagi banyak pihak. Ia adalah a flexible man. An academician as well as
manusia ulang-alik, luwes. Seorang akademisi a cultural thinker that stood between the
sekaligus budayawan yang berdiri di antara modern and the traditional, the West and the
yang modern dan tradisional, yang Barat Java, the global and the local. He was able to
dan Jawa, yang global dan lokal. Ia mampu transform all fields in many different aspects
mentransformasikan segala bidang dalam into an equality thing.
berbagai aspek yang berlainan menjadi setara.

“Umar Kayam merupakan sosok yang jangkep untuk jadi


referensi dalam penulisan dan penelitian di berbagai
bidang.”

“Umar Kayam was a complete figure to become a reference


in writing and research in various fields.”

33
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Kecenderungan pemikirannya jumbuh The tendency in his thinking was following


dengan karya-karya yang dihasilkan. Tatkala his works. When reading Umar Kayam’s
membaca kisah pengalaman Umar Kayam experience in America in the Seribu Kunang-
di Amerika dalam buku Seribu Kunang- Kunang di Manhattan (1972), for example,
Kunang di Manhattan (1972), misalnya, kita it is as if we are reading a reality whose
seperti membaca sebuah realitas yang nyata presence is real, rarely found in other writers.
kehadirannya, yang jarang didapatkan dari Faruk3 stated that Umar Kayam is a realist.
penulis lainnya. Faruk3 menyatakan bahwa However, Umar Kayam’s realism is not that of
Umar Kayam adalah seorang realis. Namun, bourgeois realism nor socialism. His realism is
realisme Umar Kayam bukan realisme borjuis, another realism—which for now may be called
bukan pula realisme sosialis. Realisme Umar cultural realism. If bourgeois realism tends to
Kayam adalah realisme yang lain, yang—untuk approach life psychologically, and the socialist
sementara dapat disebut sebagai realisme realism sociologically-politically, cultural
kultural. Jika realisme borjuis cenderung realism uses an approach anthropologically.
mendekati kehidupan secara psikologis, In Seribu Kunang-Kunang di Manhattan, it is
sedangkan realisme sosialis secara sosiologis- foreshadowed, and prominent in Sri Sumarah
politis, maka realisme kultural menggunakan dan Bawuk (1975). It can be understood that
pendekatan secara antropologis. Di dalam Seribu Kunang-Kunang di Manhattan was
Seribu Kunang-Kunang di Manhattan hal written in 1961-1965 when he was a student
tersebut sudah terbayang, dan tampak in America and began to write literature.
mencolok dalam Sri Sumarah dan Bawuk Meanwhile, Sri Sumarah dan Bawuk was
(1975). Hal itu dapat ditilik dan dipahami, written in 1973, when Umar Kayam was no
bahwa Seribu Kunang-Kunang di Manhattan longer a student.
ditulis pada 1961-1965 tatkala ia masih
mahasiswa di Amerika, tatkala baru serius In Indonesia, Umar Kayam is a pioneer as well
menulis karya sastra. Sedangkan Sri Sumarah as a model for cultural realism in the history
dan Bawuk ditulis pada 1973 tatkala Umar of Indonesian literature. This became a new
Kayam sudah bukan lagi mahasiswa. tendency that was followed or inspiring the
subsequent generation. Satyagraha Hoerip,
Di Indonesia, Umar Kayam adalah pelopor Bakdi Soemanto, Y.B. Mangunwijaya, Emha
sekaligus model dari pandangan realisme Ainun Nadjib, and of course Linus Suryadi
kultural dalam sejarah sastra Indonesia. Hal AG, are authors whose works represent that
inilah yang kemudian menjadi kecenderungan realism genre.4
baru yang diikuti atau mengilhami generasi
berikutnya. Satyagraha Hoerip, Bakdi The activity at Pusat Penelitian Kebudayaan
Soemanto, Y.B. Mangunwijaya, Emha Ainun UGM (now Pusat Studi Kebudayaan), founded
Nadjib, dan tentu saja Linus Suryadi AG, by Umar Kayam in 1977, produced thinking,
merupakan sastrawan yang jejak karyanya research, work, and cultural events that have
merepresentasikan genre realisme tersebut.4 a good impact on the sustainability of art and
culture in Indonesia. His role as the director

3 Lihat “Dari Realisme Kultural ke Realisme Magis” hlm. ix, 3 See “Dari Realisme Kultural ke Realisme Magis” p. ix,
pengantar dalam kumpulan cerpen Ziarah Lebaran karya introduction for the short story collection Ziarah Lebaran by
Umar Kayam (Pustaka Utama Grafiti, 2010). Umar Kayam (Pustaka Utama Grafiti, 2010).
4 Ibid. 4 Ibid.

34
www.fkymulanira.com

“Di Indonesia, Umar Kayam adalah pelopor sekaligus


model dari pandangan realisme kultural dalam
sejarah sastra Indonesia.”

“In Indonesia, Umar Kayam is a pioneer as well


as a model for cultural realism in the history of
Indonesian literature.”

Aktivitas di Pusat Penelitian Kebudayaan of that institution from 1977 to 1997 is a


UGM (kini Pusat Studi Kebudayaan) yang manifestation of the awareness in studying
didirikan oleh Umar Kayam pada 1977, telah the variety of cultures and its symptoms
menghasilkan pemikiran, penelitian, karya, of changes in the globalization era. From
dan peristiwa kebudayaan yang berdampak the intensity of meetings with colleagues,
baik bagi keberlangsungan kehidupan seni friends, artists, and field research to various
budaya di Indonesia. Perannya sebagai regions, obscure and negative thinkings are
direktur lembaga tersebut sejak 1977 hingga transformed into concrete ones.
1997 merupakan perwujudan kesadaran
dalam mempelajari ragam kebudayaan dan That influence is also present in Umar
gejala-gejala perubahannya di era globalisasi. Kayam’s work. He affirmed the presence of
Dari intensitas pertemuan dengan kolega, Javanese elements in his work written from
sahabat, seniman, serta dari penelitian the 1970swhen he often discussed with Linus
lapangan ke berbagai daerah, terwujudlah Suryadi AG and Y.B. Mangunwijaya, as well as
transformasi pemikiran dari yang samar dan with others on Javanese. If Linus Suryadi AG
terlalu sumir menjadi konkret. wrote Pengakuan Pariyem, Y.B. Mangunwijaya
wrote Burung-Burung Manyar (1981), and
Pengaruh itu juga hadir di dalam karya Umar Umar Kayam eventually published Para Priyayi
Kayam. Ia mempertegas keberadaan unsur- (1992) and Jalan Menikung (2000), also four
unsur Jawa dalam karyanya yang ditulis sejak volumes of Mangan Ora Mangan Kumpul from
1970-an, ketika ia banyak berdiskusi dengan his columns in Kedaulatan Rakyat (1987-
Linus Suryadi AG dan Y.B. Mangunwijaya, 1999), Titipan Umar Kayam: Kumpulan Kolom
serta kolega lainnya tentang Jawa. Jika Linus di Majalah Tempo (2002), and Dialog (2005),
Suryadi AG melahirkan Pengakuan Pariyem, a collection of articles in Kompas, KAMI,
maka Y.B. Mangunwijaya menerbitkan and Sinar Harapan. Those are the series of
Burung-Burung Manyar (1981), kelak Umar observations, comments, and even social
Kayam akan melahirkan Para Priyayi (1992) criticism written in glenyengan characteristic
dan Jalan Menikung (2000), juga empat jilid of Java and Yogya that is relaxed, close, and
sketsa-sketsa Mangan Ora Mangan Kumpul warm. Another one is his research about the
dari kolom di Kedaulatan Rakyat (1987- shadow puppet, Kelir Tanpa Batas (2001).
1999), Titipan Umar Kayam: Kumpulan
Kolom di Majalah Tempo (2002), dan Dialog The 1970s era presumably gave birth to a
(2005) artikel-artikel dari Kompas, KAMI, dan golden generation in literature and culture
Sinar Harapan. Semua itu merupakan suatu in Indonesia. Emha Ainun Nadjib5 stated
rangkaian pengamatan demi pengamatan,
komentar demi komentar, bahkan kritik
5 See “Membaca Linus” at Festival Kebudayaan Yogyakarta
sosial yang ditulis dengan gaya glenyengan YouTube channel (2020).

35
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

ala Jawa, ala Yogya, yang santai, akrab, that those who were born in the 1970s were
dan hangat. Satu lagi, karya penting hasil considered lucky. For in that era the new
penelitian Umar Kayam tentang wayang kulit, dynamics from various parts of the world were
Kelir Tanpa Batas (2001). also emerging. The art world at that time was
developing and fresh as an aesthetic tree with
Era 1970-an, agaknya telah melahirkan all experiments and monumental works. In the
generasi emas dalam kancah kesastraan culture, Queen, The Beatles, Led Zeppelin, for
dan kebudayaan di Indonesia. Emha Ainun example, existed in the 1970s. The era saw
Nadjib5 menyatakan bahwa mereka yang many new things and milestones of arts in
lahir di era 1970-an dipandang memiliki many parts of the world. So did in Yogyakarta
keberuntungan. Sebab pada masa itulah, and Indonesia. In Indonesian culture
dinamika kebaruan dari berbagai belahan and literature, those years saw works by
dunia juga bermunculan. Maksudnya, dunia Kuntowijoyo, Rendra, Sapardi Djoko Damono,
kesenian pada masa itu sedang tumbuh dan Abdul Hadi W.M., Goenawan Mohamad,
segar sebagai pohon estetika dengan segala Sutardji Calzoum Bachri, and others. The
eksperimen dan karya-karya monumental. dynamics of art and culture developing at that
Di dalam kebudayaan dunia, Queen, The time became the foundation for the others
Beatles, Led Zeppelin, misalnya, hadir pada who came later.
era 1970-an. Pada masa itu bermunculan
kebaruan-kebaruan, tonggak-tonggak kesenian
di berbagai belahan dunia. Begitu pula “Pada era 1970-an, sebelum Umar
Kayam kembali ke Yogyakarta,
yang terjadi di Yogyakarta dan Indonesia. Di
gerakan kesenian di daerah istimewa
dalam arena budaya dan sastra Indonesia, ini tumbuh dalam sebuah garis,
pada tahun-tahun itu terbit karya-karya Bulaksumur-Malioboro-Gampingan.”
Kuntowijoyo, Rendra, Sapardi Djoko Damono,
Abdul Hadi W.M., Goenawan Mohamad,
“In the 1970s, before Umar Kayam
came back to Yogyakarta, the art
Sutardji Calzoum Bachri, dan sejumlah nama movement of this special region
sastrawan lainnya. Dinamika kesenian dan developed in a single line, namely
kebudayaan yang dibangun pada masa itu Bulaksumur-Malioboro-Gampingan.”
menjadi fondasi bagi yang hadir kemudian.

Pada era 1970-an, sebelum Umar Kayam In the 1970s, before Umar Kayam came
kembali ke Yogyakarta, gerakan kesenian di back to Yogyakarta, the art movement of
daerah istimewa ini tumbuh dalam sebuah this special region developed in a single line,
garis, Bulaksumur-Malioboro-Gampingan. namely Bulaksumur-Malioboro-Gampingan.
Persada Studi Klub yang berada di kantor Persada Studi Klub that was located in the
Mingguan Pelopor Yogya, di jalan Malioboro office of the weekly Pelopor Yogya at Malioboro
menjadi poros. Di Gampingan berkembang Street became the axis. Visual arts bloomed
bidang seni rupa, di Bulaksumur berkembang in Gampingan and the academic-intellectual
dunia intelektual akademik. Mereka yang world in Bulaksumur. Those from Gampingan
berada di Gampingan dan Bulaksumur, and Bulaksumur met and gathered in
Malioboro—the headquarters of Umbu Landu
Paranggi and other young writers.
5 Lihat “Membaca Linus” di kanal YouTube Festival Kebudayaan
Yogyakarta (2020).

36
www.fkymulanira.com

bertemu dan berkumpul di Malioboro—di In that Yogyakarta cultural dynamics, Linus


tempat Umbu Landu Paranggi dan sastrawan- Suryadi AG developed. He, as a poet, as
sastrawan muda kala itu bermarkas. written in his poem, “stands and witnesses
from the side of the road”. Through Umbu
Di dalam dinamika kebudayaan Yogyakarta Landu Paranggi’s green fingers, Linus Suryadi
itulah, Linus Suryadi AG tumbuh. Sebagai AG appeared in the literature arena as a
penyair, seperti yang disampaikan melalui Yogyakarta poet whose works are very Yogya.
puisinya, ia “berdiri dan bersaksi di pinggir.”
Lewat dorongan tangan dingin Umbu Landu He was one of the members of PSK who
Paranggi, hadirlah Linus Suryadi AG ke tengah inherited Umubu Landu Paranggi’s spirit in
gelanggang sastra sebagai penyair Yogya guiding, fostering, and motivating would-be
dengan karya yang sangat Yogya. poets of the subsequent generation. Although
Malioboro changed into a busy business street
Ia adalah satu di antara anggota PSK yang and no longer a creativity arena, a poet does
mewarisi semangat Umbu Landu Paranggi not change, and Linus Suryadi AG does not
dalam membimbing, membina, dan melecut change. After Umbu Landu Paranggi went out
calon penyair generasi setelahnya untuk of Yogya, it was Linus Suryadi AG who was
berkembang. Kendati Malioboro sudah berubah considered the successor for the “presidency”
jadi jalan panjang pusat kesibukan dagang, in Malioboro. Only him, Ashadi Siregar said.6
bukan lagi ajang kreativitas, tapi seorang
penyair tidak berubah, Linus Suryadi AG tidak In the middle of continuous changes in the
berubah. Maka, setelah Umbu Landu Paranggi artistic climate in Yogyakarta, Linus Suryadi
keluar dari Yogya, Linus Suryadi AG dipandang AG was prominent in his diligence to continue
paling tepat untuk disebut sebagai penerus working and fostering the seeds of writers
“kepresidenan” di Malioboro. Hanya dia, kata after his generation.
Ashadi Siregar.6
“Di tengah perubahan demi perubahan
Di tengah perubahan demi perubahan iklim iklim kesenian yang terjadi di Yogyakarta,
kesenian yang terjadi di Yogyakarta, Linus Linus Suryadi AG menjadi yang menonjol
dalam ketekunannya untuk terus berkarya
Suryadi AG menjadi yang menonjol dalam dan menumbuhkan bibit-bibit sastrawan
ketekunannya untuk terus berkarya dan setelah generasinya.”
menumbuhkan bibit-bibit sastrawan setelah
generasinya. “In the middle of continuous changes in
the artistic climate in Yogyakarta, Linus
Suryadi AG was prominent in his diligence
to continue working and fostering the seeds
of writers after his generation.”

Saat menjadi redaktur kebudayaan pada surat When he was the editor of culture at the
kabar Berita Nasional (1978-1986) dengan newspaper Berita Nasional (1978-1986) and
mengasuh rubrik “Renas” (Remaja Nasional), handled the “Renas” (Remaja Nasional) rubric,
ia menanam bibit-bibit sastrawan. Sastrawan he planted the seeds of writers. Those who

6 Lihat “Linus Suryadi AG. yang Saya Kenal” hlm. 312-313 6 See “Linus Suryadi AG. yang Saya Kenal” p. 312-313 in
dalam Pengakuan Pariyem (Pustaka Pelajar, 2002). Pengakuan Pariyem (Pustaka Pelajar, 2002).

37
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

yang tumbuh dari ladang persemaian itu developed from that seedbed were, among
antara lain (untuk menyebut beberapa nama) others, Ahmadun Yosi Herfanda, Joko Pinurbo,
Ahmadun Yosi Herfanda, Joko Pinurbo, Butet Kartaredjasa, Nana Ernawati, Andrik
Butet Kartaredjasa, Nana Ernawati, Andrik Purwasito, Isti Nugroho, Sunardian Wirodono,
Purwasito, Isti Nugroho, Sunardian Wirodono, Ons Untoro, Dhenok Kristianti, and Indra
Ons Untoro, Dhenok Kristianti, dan Indra Tranggono.
Tranggono.
Also, he was a member of the Yogyakarta
Selain itu ia juga menjadi anggota Dewan Art Council for three periods, 1986-1996. His
Kesenian Yogyakarta selama tiga periode, role in the documentation of artistic products
1986-1996. Peranannya dalam pencatatan in Yogyakarta was realized when he led the
produk kesenian di Yogyakarta dapat cultural magazine Citra Yogya in 1987-1999.
terwujud ketika menjadi pemimpin redaksi His steady position as a man of literature
majalah kebudayaan Citra Yogya, sejak 1987- made him trusted to become a jurist in some
1999. Posisinya sebagai seorang sastrawan competitions and editor, compiling books, and
yang kokoh membuatnya dipercaya untuk held literary events in Yogyakarta, including
menjadi dewan juri sejumlah sayembara, those in the Festival Kesenian Yogyakarta
menjadi redaktur, menyusun buku, dan (FKY), as the most prestigious artistic
menyelenggarakan acara-acara sastra di celebration in Indonesia.
Yogyakarta, termasuk dalam penyelenggaraan
Festival Kesenian Yogyakarta (FKY), sebagai The spirit of Yogya planted by Umar Kayam to
ajang pesta kesenian yang paling bergengsi di Linus Suryadi AG is not only felt in Pengakuan
Yogyakarta. Pariyem as a work with anthropological view
about Yogya, but also in other activities and
Semangat keyogyaan yang ditanamkan oleh works. In addition to that lyrical prose, his
Umar Kayam kepada Linus Suryadi AG, tidak poems in Langit Kelabu (1980), Perkutut
hanya tercermin dalam Pengakuan Pariyem Manggung (1986), Kembang Tunjung (1988),
sebagai karya dengan pandangan antropologi Tirta Kamandanu (1997), Yogya Kotaku
Yogya, namun juga dalam aktivitas dan karya- (1997), as well as his essays in Dari Desa
karyanya yang lainnya. Selain prosa lirik itu, ke Kota (1986), Regol Megal-Megol (1994),
puisi-puisinya yang terhimpun dalam Langit Nafas Budaya Yogya (1994), Dari Pujangga
Kelabu (1980), Perkutut Manggung (1986), ke Penulis Jawa (19995), and his book
Kembang Tunjung (1988), Tirta Kamandanu compilations Tugu: Antologi 32 Penyair Yogya
(1997), Yogya Kotaku (1997), juga esai- (1986), Tonggak: Antologi Puisi Indonesia
esainya dalam Dari Desa ke Kota (1986), Modern, 4 jilid (1987), Lirik Kemenangan:
Regol Megal-Megol (1994), Nafas Budaya Antologi Puisi 21 Penyair (1994), and Pesta
Yogya (1994), Dari Pujangga ke Penulis Jawa Emas Sastra Jawa DIY: Antologi Geguritan
(19995), serta buku-buku yang disusunnya, dan Cerkak (1995) are the manifestations of
Tugu: Antologi 32 Penyair Yogya (1986), the silent root of Linus Suryadi AG’s work. He
Tonggak: Antologi Puisi Indonesia Modern, 4 brought to life something that is local, highly
jilid (1987), Lirik Kemenangan: Antologi Puisi Yogya in nature, to deliver to the world. He
21 Penyair (1994), Pesta Emas Sastra Jawa wrote and worked on what he knew about
DIY: Antologi Geguritan dan Cerkak (1995) Yogya and Java although it was not finished
merupakan perwujudan dari akar hening karya yet.

38
www.fkymulanira.com

Linus Suryadi AG. Ia telah menghidupkan Lastly, borrowing the opinion from Emha
sesuatu yang lokal, yang sangat Yogya, untuk Ainun Nadjib,7 Yogyakarta is a center.
disampaikan kepada dunia. Ia menulis dan Yogyakarta is the cultural capital of Indonesia.
mengerjakan yang ia ketahui tentang Yogya, Yogyakarta possesses complete components,
tentang Jawa, meskipun semua itu belum a center of education, a center of artistic
tamat. creativity, a model for cultural stability
in society, a portrait of social harmony.
Terakhir, meminjam pendapat Emha Ainun Through his works, Linus Suryadi AG has
Nadjib,7 Yogyakarta adalah pusat. Yogyakarta shown anthropology about Yogya. He was an
adalah ibukota kebudayaan Indonesia. authentic Yogyakarta poet. He stood sturdily
Yogyakarta memiliki komponen paling lengkap, in Yogya. He maintained the local awareness
pusat pendidikan, pusat kreativitas kesenian, amidst the globalization era. That view then
sebuah model stabilitas budaya masyarakat, met with Umar Kayam as a grand narrative.
sebuah potret terciptanya kerukunan sosial. Umar Kayam stood between the global and
Dengan karya-karyanya, Linus Suryadi the local and appreciated all. He melted what
AG telah menampakkan antropologi was frozen. He brought over all arts, be it
keyogyaannya. Ia adalah penyair Yogyakarta traditional or contemporary, into equality.
yang autentik. Ia benar-benar berdiri kokoh di He equaled all symptoms of arts, all styles
Yogya. Ia telah mempertahankan kesadaran of arts, all orientations of art, in an equal
lokal di tengah era globalisasi. Pandangan position. And so the Yogyakarta culture was
tersebut bertemu dengan Umar Kayam sebagai born. It is no overstatement to say that Umar
sebuah wacana besar. Umar kayam berdiri Kayam and Linus Suryadi AG as a road to
di antara yang global dan yang lokal, semua home in finding the values of Yogya-mess, and
diapresiasi. Ia mencairkan batas yang beku hopefully it is correct.
itu. Ia menghadirkan berbagai kesenian, baik
tradisi maupun kontemporer, jadi sejajar. Ia
menyetarakan segala gejala seni, segala gaya 7 Ibid.

seni, segala orientasi seni, dipersandingkan


dalam posisi sederajat. Maka lahirlah
kebudayaan Yogyakarta. Tidak berlebihan
rasanya jika menyebut Umar Kayam dan
Linus Suryadi AG sebagai jalan kembali untuk
menemukan nilai keyogyaan, yang semoga
saja memang benar adanya.

7 Ibid.

39
… …
Lalu hujan menderas, mengguyur hawa panas. Lalu hujan menderas, mengguyur hawa panas.
Di kejauhan suara andong sayup-sayup Di kejauhan suara andong sayup-sayup
memanggil. memanggil.
Kling klong kling klong. Kenangan silam kian Kling klong kling klong. Kenangan silam kian
terpencil. terpencil.
… …
“Yogyanya Linus”, Joko Pinurbo.*** “Yogyanya Linus”, Joko Pinurbo.***

Bantul, 25 Oktober 2020 Bantul, 25 October 2020

“Tidak berlebihan rasanya jika menyebut Umar Kayam dan Linus Suryadi AG
sebagai jalan kembali untuk menemukan nilai keyogyaan, yang semoga saja
memang benar adanya.”

“It is no overstatement to say that Umar Kayam and Linus Suryadi AG as a road to
home in finding the values of Yogya-mess, and hopefully it is correct.”

40
Catatan atas Pameran Seni Rupa FKY 2020
Tidak Ada Hening dalam Bising Istana Kristal
Notes of the Visual Arts Exhibition of FKY 2020
No Silence in the Noisy Crystal Palace

“Pulse Memorial” karya


Lintang Radittya. Sumber:
Dokumentasi FKY 2020.

muhidin m . dahl an

“Ketakutan, seperti halnya rasa sakit, “Fear, like pain, is the most unpleasant feeling
merupakan perasaan yang paling tidak and, therefore, humans will try everything
menyenangkan dan, karenanya, manusia akan to banish it. One of the ways to do it is by
melakukan apa saja untuk menghilangkannya. behaving aggressively.” ~ ERICH FROMM,
Salah satu caranya adalah dengan berperilaku Psychoanalyst.
agresif.” ~ ERICH FROMM, Psikoanalis.

Saat membuka tirai merah—sesungguhnya Opening the red curtain—started from the
dimulai dari protokol ketat bagaimana strict protocol in entering the FKY visual arts
memasuki ruang pamer seni rupa FKY exhibition space at Galeri Senisono—we were
di Galeri Senisono—kita sudah disergap ambushed by anxiety. Instead of silence, the
kecemasan. Alih-alih keheningan, karya installation work by RU Collective & Friends
instalasi RU Collective & Friends itu hanya only transferred the pandemic anxiety to the
memindahkan kecemasan atas pandemi cantle of art. The face shield, assembled in
ke ubun-ubun seni. Faceshield yang dirakit such a way was not as a terracotta art mask
sedemikian rupa bukan topeng seni terakota commonly found in Kasongan, but a face
sebagaimana banyak dijual di Kasongan, mask behind which stored anxiety and fear
melainkan topeng yang wajah di baliknya of death that was closer than the vein in

41
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

menyimpan kecemasan dan ketakutan pada the neck—borrowing from the Holy Book. The
kematian yang teramat dekat dari urat leher— photographs of doctors and gravediggers in
pinjam bahasa Kitab Suci. Foto para dokter hazardous materials suits in the middle of a
dan penggali kubur berhazmat di tengah silent city was hackmat, said Ratna Mardiani.
kota yang sepi adalah hackmat, kata Ratna I read the hazmat work by Ratna, instead of
Mardiani. Saya membaca karya hazmat Ratna the pursuit of happiness, as a pocong ghost
itu, alih-alih sebagai pursuit of happiness, fashion commonly celebrated in B-category,
ia hadir sebagai fesyen pocong sebagaimana small budgeted movies.
kerap dirayakan dalam film-film berkategori B
yang berbajet ala kadarnya. The pursuit of happiness suddenly became
an absurd aspiration when the competition of
Pursuit of happiness tiba-tiba saja menjadi the death’s coffin canoe became the headline
sekadar cita-cita absurd saat perlombaan in newspapers and television news programs.
dengan kano peti kematian menjadi headline Between the photographs featured by the
di koran-koran dan program berita televisi. Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta
Antara foto-foto yang ditampilkan Pewarta and the installation by Chrisna Fernand,
Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta dengan particularly one titled Sailed to the Death, we
instalasi Chrisna Fernand, terutama yang were gripped by unmeasurable fear which,
berjudul Sailed to the Death, kita dicekau due to its frequent appearance, became
oleh ketakutan tak terperi yang karena ordinary. Our tourism, for example fishing
saking seringnya hadir kemudian menjadi on a canoe in the silent lake such as Toba at
tampak biasa. Pariwisata kita, misalnya Samosir or Waduk Sermo at Kulonprogo, was
memancing dengan kano di danau hening a meditation of death. The future became so
seperti Toba di Samosir atau Waduk Sermo di bleak. Motivators on a happy life in the glass
Kulonprogo, adalah meditasi kematian. Masa screen, gadgets, and books that thought the
depan menjadi begitu kelabu. Para motivator ways to achieve a happy life were like wrecks
penganjur hidup bahagia di layar kaca, in the clown companies’ sacks. The dramatic
gawai, serta buku-buku yang mengajarkan visualization of the bleak world I meant was
bagaimana meraih hidup bahagia seperti like a world imagined by Alfonso Cuarón, the
barang rongsokan dalam karung perusahaan- maker of the science fiction movie Children of
perusahaan badut. Visualisasi dramatis dari Men (2006).
dunia kelabu yang saya maksudkan seperti
dunia yang dibayangkan Alfonso Cuarón,
pembuat film fiksi sains berjudul Children of
Men (2006).

“Pursuit of happiness tiba-tiba saja menjadi sekadar cita-cita absurd saat


perlombaan dengan kano peti kematian menjadi headline di koran-koran dan
program berita televisi.”

“The pursuit of happiness suddenly became an absurd aspiration when the


competition of the death’s coffin canoe became the headline in newspapers and
television news programs.”

42
www.fkymulanira.com

Keluarga Sakit di Bumi Sempit Sick Family in Narrow Earth


“Welcome to reality,” demikian kata seorang “Welcome to reality,” said a woman on the
perempuan di halaman pertama buku komik first page of a comic book with all-dark and
dengan nuansa serbagelap dan pekat saat thick nuance when entering a space. We might
memasuki sebuah ruang. Sebut saja rumah call it a residence. An apartment, maybe. The
tinggal. Mungkin, apartemen. Buku komik itu comic book was one of the four comics by
satu dari empat komik Popok Tri Wahyudi Popok Tri Wahyudi from the editions before
edisi tahun-tahun sebelum 2020 yang 2000, stacked upon a table. To touch them,
tergeletak di meja. Menyentuhnya pun mesti hands should be washed in high concentration
membasuh tangan dengan alkohol berkadar alcohol first. Not for its status as a holy book,
tinggi. Bukan karena statusnya sebagai buku but because there was an evil monster in it.
suci, melainkan bahwa ada monster jahat di Popok wanted to say that in the home or room
dalamnya. Popok hendak mengatakan bahwa with thick coal strokes, there was a reality that
rumah atau kamar dengan goresan arang was happiness and blessing, but anxiety. There
yang tebal di sana, berlangsung realitas were traces of violence on the sofa leather,
yang justru bukan sesuatu yang mawaddah on the photograph frames, on the gloomy
en warrahmah, melainkan kecemasan. Ada walls. In a comic balloon in Robotgoblok Terra
jejak kekerasan di kulit sofa, di bingkai Bajraghosa “Funky Beatz” which was not far
foto, di dinding yang kusam. Dalam segurat from Popok’s comic “The Second Rain”, Popok
balon komik Robotgoblok Terra Bajraghosa wanted to say, “May your fear eternal.”
berjudul “Funky Beatz” yang tidak jauh dari
komik Popok berjudul “The Second Rain” itu, Yes, the news we heard after the citizens
kira-kira Popok ingin mengatakan, “Semoga of the city were forced to sit still more and
ketakutanmu abadi.” reduced outdoor activities should have been
a reflection, a cleansing of the soul. However,
Ya, mestinya, kabar yang kita dengar setelah the “welcome to reality” we found was the
warga kota dipaksa lebih banyak berdiam report by the General Directorate for Court
dan mengurangi aktivitas luar rumah adalah Bureau of the Supreme Court of the Republic
munajat diri, pembersihan jiwa. Namun, of Indonesia. The bureau reported that there
“welcome to reality” yang kita temukan adalah was a coincidence between the pandemic and
laporan Dirjen Badan Pengadilan Mahkamah the broken household: “At the beginning of
Agung Republik Indonesia. Badan ini PSBB implementation, in April and May 2020,
melaporkan ada koinsidensi antara pandemi divorce in Indonesia was under 20.000 cases.
dan patahnya tangga rumah: “Awal penerapan But in June and July 2020, the number of
PSBB pada April dan Mei 2020, perceraian divorces increased to 57.000 cases.” The report
di Indonesia di bawah 20.000 kasus. Namun became increasingly dramatic when the queue
pada bulan Juni dan Juli 2020, jumlah was so long in the yard of the building where
perceraian meningkat menjadi 57.000 kasus”. divorce applicants registered became viral on
Menjadi-jadi dramatisnya laporan itu saat social media.
antrean panjang hingga mengular di halaman
gedung para pendaftar cerai viral di media It was a bleak portrait. How I was so sad
sosial. standing before the serial work by Widi
Pangestu, which was given the title “Love
Sungguh, itu potret buram. Betapa saya and Everything in Between”. Maybe the artist

43
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

cukup lama masygul di depan serial karya wanted to make use of recycled objects such
yang diberi tajuk oleh Widi Pangestu sebagai as papers as the materials. What was read
“Love and Everything in Between”. Barangkali, was instead a message about the (history of
ia ingin memanfaatkan benda-benda daur a) bleak family that was battered by history.
ulang seperti kertas untuk menjadi bahan Also, the pixel images, which Widi also made
karya. Yang justru terbaca adalah sebuah use of as a part of the method, looked like
pesan tentang (riwayat) keluarga suram yang giving an ironic line to the drunkenness in
babak-belur digasak sejarah. Sekaligus, citra the “cynical camera” provided by the latest
piksel yang dijadikan Widi sebagai bagian smartphone camera.
dari metode seperti memberi garis ironi
atas mabuk “kamera jahat” yang disediakan Or, look at the dreams about Instagramable
kamera-kamera ponsel kiwari. house exterior or interior roaming about in
social media. There, there was no human
Atau, lihatlah impian-impian tentang movement. Regularity and bright pixel colors
eksterior dan interior rumah instagramable that spoiled the eyes were not something
yang berseliweran di akun-akun media organic, but a dead plastic arrangement.
sosial. Di sana, tidak ada gerak manusia. Merely a game of arranging things. No more.
Keteraturan dan warna-warna piksel cerah In the installation work “Who Consumes
yang memanjakan mata bukan sesuatu yang Who”, the visual artist Galih Johar exposed
organik, melainkan tata plastik yang mati. his complaint in a drama in a guest room
Sekadar permainan menata barang. Tidak by arranging Persian carpet, flower vases
lebih. Dalam karya instalasi “Who Consumes containing earth without water and flower
Who”, perupa Galih Johar membeberkan with plastic clamps as it leaves on cheap
gugatannya dalam sebuah drama di ruang wooden shelves, and decorative plant with
tamu dengan menata karpet persia, pot bunga fried prices by the greedy florists. Eventually,
berisi tanah tanpa air dan bunga berdaun those flowers did not give us oxygen to live
jepitan jemuran plastik di rak-rak kayu with, the interior was just toxic, the poison
murahan, serta tanaman daun hias dengan that sucked human energy into foul being,
harga gorengan oleh para florist serakah. Pada becoming the human profile in Goethe’s play
akhirnya, bunga-bunga itu bukannya memberi Faust whose soul was far from God’s love and
kita oksigen hidup, interior itu justru toxic, was pawned to the devil. The aggressive, dark
racun yang mengisap energi hidup manusia souls.
menjadi makhluk busuk, menjadi profil
manusia dalam naskah lakon Goethe berjudul
Faust, yang jiwanya menjauh dari kasih Tuhan
dan tergadai oleh iblis. Jiwa-jiwa gelap yang
agresif.

“Patahnya tangga rumah kiwari, buramnya wajah keluarga masa


silam, serta artifisalnya dekorasi yang nonhuman adalah akar
kekerasan dalam ruang yang lebih luas.”

“The broken of the latest household, the bleak face of the family of
the past, and the artificial, non-human decoration were the roots of
violence in a wider space.”

44
www.fkymulanira.com

Patahnya tangga rumah kiwari, buramnya The broken of the latest household, the
wajah keluarga masa silam, serta artifisalnya bleak face of the family of the past, and the
dekorasi yang nonhuman adalah akar artificial, non-human decoration were the
kekerasan dalam ruang yang lebih luas. roots of violence in a wider space. For, we
Sebab, kita tahu bahwa tangga rumah beserta knew that all households along with their
seluruh instrumen di dalamnya adalah satuan instruments inside them were the smallest
terkecil bagaimana kita melihat garis edar unit for how we look at the line of human
relasi manusia di ruang yang lebih terbuka. relations in a more open space. Listen to a line
Simak selarik teks Faust yang diterjemahkan from Faust translated by the Lekra poet, Agam
penyair Lekra, Agam Wispi: Dalam setiap Wispi: Dalam setiap pakaian aku betul-betul
pakaian aku betul-betul sakit/ Merasakan sakit/Merasakan kehidupan bumi yang sempit/
kehidupan bumi yang sempit/ Untuk cuma Untuk cuma bermain-main, aku terlalu tua/
bermain-main, aku terlalu tua/ Untuk tidak Untuk tidak berhasrat, aku terlalu muda.
berhasrat, aku terlalu muda.
Yes, this was the story of sick humans in
Ya, ini kisah manusia sakit di bumi yang narrow earth.
sempit.
Housed in Crystal Palace
Berumah di Istana Kristal There was no silence in the world of the
Tidak ada keheningan dalam dunia Istana Crystal Palace. I found the term “Crystal
Kristal. Istilah “Istana Kristal” ini saya Palace” in Chapter V of the book Mortgaging
temukan di Bab V buku Mortgaging the the Earth by Bruce Rich which was translated
Earth karya Bruce Rich yang di-Indonesiakan by the International NGO Forum on Indonesia
oleh International NGO Forum on Indonesia Development (INFID). The existence of the
Development (INFID). Keberadaan Istana Kristal Crystal Palace was mentioned once by the
itu pernah disinggung sastrawan Rusia, Russian author, Fyodor Dostoyevski, in
Fyodor Dostoyevsky, dalam Catatan-Catatan the Catatan-Catatan dari Bawah Tanah.
dari Bawah Tanah. Paragraf Dostoyevsky Dostoyevski’s paragraph ran as follows:
seperti ini:
Then—like what you had said—the new
Kemudian—seperti semua yang Anda economic relations will be formed, all of
katakan—relasi-relasi ekonomi baru itu them will be ready for use and run with a
akan terbentuk, seluruhnya akan menjadi mathematical determination so that each
siap pakai dan berjalan dengan kepastian probable problem will vanish in a blink
matematis, sehingga setiap persoalan yang of an eye. Everything will be so simple
mungkin timbul akan hilang dalam sekejap because the answer to that problem has
mata. Semua begitu sederhana karena been available. Then, the Crystal Palace
setiap jawaban untuk persoalan tersebut stands.
telah tersedia. Lalu, Istana Kristal pun
berdiri. The Crystal Palace is not a fictitious memorial.
It exists. The historic preserve marking an
Istana Kristal itu bukan memorial fiktif. Ia ada. industrial era is at Hyde Park, London. It was
Cagar historis penanda sebuah era industrial
itu berada di Hyde Park, London. Dibangun

45
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

“Who Consumed Who” karya Galih Johar. Sumber: Dokumentasi FKY 2020.

selama sepuluh purnama dan dipakai untuk built in ten months and used for the first
pertama kalinya sebagai galeri pameran time as an exhibition gallery titled The Great
pertama bertitel The Great International International Exposition 1851. The Crystal
Exposition 1851. Istana Kristal itu dibangun Palace was built from the revolutionary
dari bahan-bahan industri revolusioner di industrial materials of its time, namely iron
masanya, besi dan kaca. and glass.

Dan, Istana Kristal abad 19 itu dihadirkan And, the 19th century Crystal Palace was
nyaris presisi oleh Lintang Radittya berjudul presented almost precisely by Lintang Radittya
“Pulse Memorial”. Memorial dari besi dan titled “Pulse Memorial”. The memorial, made
kaca serta rintihan batu-batu di dalamnya of iron and glass and the groans of stones
yang bisa disaksikan dari sudut mana saja inside that could be seen from any angle,
itu adalah pengingat tentang proyek ambisius was a reminder about the ambitious project
para pemodal yang langsung berhadapan of capitalists who directly faced the green
dengan kelompok-kelompok hijau yang groups that fight for dignified and sustainable
memperjuangkan ekologi yang bermartabat ecology.
dan berkesinambungan.
“Pulse Memorial”, or as I would consistently
“Pulse Memorial” atau saya konsisten call the Crystal Palace, was arranged in the
menyebutnya Istana Kristal itu dalam exhibition room faced directly with markers,
penataannya di ruang pamer memang be those that supported it or against it. This
berhadapan langsung dengan sejumlah was a simulation of a long war, not a silent
penanda-penanda, baik pihak yang court of a praying house.

46
www.fkymulanira.com

mendukungnya maupun yang menentangnya. In a world dominated by the Crystal Palace,


Ini simulasi medan perang yang panjang, noise becomes something unavoidable. Even
bukan aula sebuah tempat ibadah yang the snails, beings whose fate was to stay
hening. slow—as written in a burned wood crossing on
the average eyes height of Indonesian people
Dalam dunia yang dikuasai oleh Istana Kristal, by Marten Bayu Aji—are also noisy. The noisy
berisik menjadi sesuatu yang tak terhindarkan. snails work by Andreas Siagian and Dale
Bahkan, keong pun, makhluk dengan takdir Gorfinkel was aptly titled “Nadalaut—As Above
stay slow—sebagaimana tertulis di sebatang So Below”. I tried to put my ears close to one
kayu gosong yang melintang setinggi mata of the four snails that continually sang with
rata-rata manusia Indonesia karya Marten the same note, not far away from the ever-
Bayu Aji—berisiknya nauzubillah. Karya keong whistling Crystal Palace. Do you know what
berisik bikinan Andreas Siagian dan Dale I hear from the snails on those crystal sand,
Gorfinkel itu diberi judul “Nadalaut—As Above that white sand? The roaring of giant saws in
So Below”. Saya mencoba menaruh kuping the middle of the jungle, in the middle of La
dalam jarak sangat dekat dengan satu dari Utan.
empat keong yang terus “bernyanyi” dengan
nada sama yang jaraknya tidak jauh dari Meanwhile, on another corner, the visual
Istana Kristal yang juga terus bersiul. Tahu artist Fitri featured “green groups” that called
suara apa yang saya dengar dari keong- themselves “Kendeng Lestari”, standing firmly
keong di atas pasir kristal itu, pasir putih on the demonstration line by stretching
itu? Raungan gergaji-gergaji besar di tengah banners of wooden engraving containing fierce
hutan, di tengah La Utan. protests about “Suffering that Up to the Neck”
because of the “Stolen Living Space”. The song
Sementara, di sudut lain, perupa Fitri and action of this green mother earth are the
menampilkan “kelompok-kelompok hijau” dialectics that has been fighting under the
yang menamakan diri barisan “Kendeng roof of the Crystal Palace in the relations of
Lestari” merapatkan barisan aksi dengan capital, sex/consumerism, security, and forests
membentangkan spanduk-spanduk cukil kayu that were fallen and burned.
yang berisi protes-protes keras tentang “Derita
yang Sudah Naik Seleher” akibat “Ruang Yuli Prayitno called this phenomenon a
Hidup yang Dirampas”. Lagu dan aksi para ibu portrait of the late-capitalist economy in
hijau pertiwi itu adalah dialektika yang terus “Imaging Not Real”. Yes, in the Crystal Palace,
bertarung di bawah atap Istana Kristal dalam consumerism and commodification (see work
relasi modal, seks/konsumerisme, security, dan by Ampun Sutrisno), carnival (by Alie Gopal),
hutan-hutan yang digergaji dan dibakar. and clown (Tedjo badut) were one performance
package. They were inseparable. There,
Yuli Prayitno menyebut fenomena ini sebagai between the digital receipts notes on the
potret dari ekonomi kapitalis akhir dalam exchange floor, there were services for security
“Imaging Not Real”. Ya, dalam Istana Kristal, and sex (by Abdi Setiawan) that existed at
konsumerisme dan komodifikasi (lihat karya the same time with the jute sack family. The
Ampun Sutrisno), karnaval (karya Alie Gopal), jute material shown by Pupuk Daru Purnomo
dan badut (karya Tedjo Badut) adalah satu in the “Argumen” was the wealthy bourgeois
paket pertunjukan. Tidak terpisahkan. Di sana, family due to natural resources trade. The jute

47
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

di antara catatan kuitansi-kuitansi digital di sack was the symbol of the past for the trade
lantai bursa, ada jasa security dan seks (karya of plantation crops, such as nutmeg, clove,
Abdi Setiawan) yang hadir bersamaan dalam chocolate, and copra.
keluarga goni. Bahan goni yang ditampilkan
Pupuk Daru Purnomo dalam “Argumen” What could be found in a world with such
adalah keluarga borjuis yang makmur a composition? Silence? None of it. Chaos.
hidupnya dari bisnis perniagaan sumber daya Violence. Two paintings by Kokok P. Sancoko
alam. Karung goni adalah simbol masa lalu titled “Ojo” and “Waktu Itu” provided the
dari perniagaan hasil kebun, seperti pala, answer: the sickle ready to cut the neck,
cengkih, cokelat, dan kopra. prepared by a man and a woman. Also, the
woman with kemben holding a cutter and not
Apa yang ditemukan dalam dunia dengan a lipstick could only mean: her world is not
komposisi seperti itu? Hening? Bukan. alright.
Kekacauan. Kekerasan. Dua lukisan Kokok
P. Sancoko berjudul “Ojo” dan “Waktu Itu” And, they who questioned the power at work
menjawabnya: arit yang siap menggorok in the Crystal Palace ended in the condition
sebatang leher yang dilakukan sepasang such as in the two of three paintings shown
anak manusia, lelaki dan perempuan. by Chandra Rosellini using charcoal: young
Juga, perempuan yang berkemban dengan human in the interrogation chair of the
menggenggam pisau cutter dan bukan gincu security, the servant to the capital state.
hanya punya satu tafsir: dunianya tidak
sedang baik-baik saja.
“...galeri seni rupa FKY sama sekali
Dan, mereka yang mempertanyakan kekuasaan tidak berpretensi mengajak kembali
lagi, memulai dari awal lagi, seperti
yang bekerja di Istana Kristal berakhir
yang disiratkan frase Mulanira dalam
dengan kondisi seperti dua dari tiga lukisan tema besar.”
yang ditampilkan Chandra Rosellini dengan
menggunakan cat arang: manusia muda “...visual art gallery of the FKY was of
dalam kursi interogasi sang security pengabdi
no pretension of inviting for a return,
starting all over again, as implied in
negara modal. the phrase Mulanira in the big theme.”

Tidak Ada Jalan Kembali There is No Way to Return


Dari uraian itu, saya pun insaf, galeri seni From that explanation, I realize that the visual
rupa FKY sama sekali tidak berpretensi art gallery of the FKY was of no pretension of
mengajak kembali lagi, memulai dari awal inviting for a return, starting all over again,
lagi, seperti yang disiratkan frase Mulanira as implied in the phrase Mulanira in the big
dalam tema besar. Apa yang ada di kepala theme. What was in the artists’ heads and
seniman dan apa yang ada dalam pandangan what was in the committee’s view looked like
penyelenggara seakan saling menegasi, alih- negating each other, instead of negotiating.
alih bernegosiasi.
F.A. Indun Hasmanto in “Tapa Milih” tried as
Bahwa F.A. Indun Hasmanto dalam “Tapa he might elaborate our behavior and lifestyle
Milih” mencoba sekuat-kuatnya mengurai amidst the Covid-19 rampage. But, there was

48
www.fkymulanira.com

perilaku dan gaya hidup kita dalam amukan no silence in it, there was no “calm souls”
pandemi Covid-19. Namun, tidak ada from the burning heads, rocky heads, blocked
kesunyian di sana, tidak ada “jiwa-jiwa yang heads, and fingers on keys like sharp bullets
tenang” dari kepala-kepala yang berapi, that threw out scorn insults and riots.
kepala-kepala berbatu, kepala-kepala berbalok,
serta ujung-ujung jari di atas tuts seperti What Indun Hasmanto meant about the
peluru-peluru tajam yang melontarkan makian pandemic that gave birth to a contemporary
dan huru-hara. Bahwa apa yang dimaksud hermit is merely a fantasy. For that hermit
Indun Hasmanto tentang pandemi yang human, wrote Yuval Noah Harari in his famous
melahirkan seorang pertapa kontemporer book, Sapiens, has long been gone. Harari
sebut saja sekadar angan-angan. Sebab, wrote: “The genetic lineage of a happy hermit
spesies manusia pertapa itu, tulis Yuval will vanish, while the genes of anxious parents
Noah Harari dalam bukunya yang terkenal, will be brought to the next generation.”
Sapiens, sudah lama punah. Tulis Harari:
“Garis keturunan genetik seorang pertapa yang Dear readers, I am reminded again with
bahagia akan punah, sementara gen sepasang the quote at the beginning of this article,
orang tua yang pencemas terbawa ke generasi a paraphrase I quoted from the German
berikutnya.” psychoanalyst, Erich Fromm, from his
very thick book, The Anatomy of Human
Pembaca yang budiman, saya teringat lagi Destructiveness, about a world full of old and
dengan kutipan di awal tulisan ini, parafrase young human beings who shoulder anxiety
yang saya cuplik dari psikoanalis asal Jerman, and fear.
Erich Fromm, di bukunya yang luar biasa
tebalnya, Akar Kekerasan, tentang sebuah
dunia yang dipenuhi orang-orang tua dan
muda pemundak kecemasan dan ketakutan.

“Tapa Milih” karya FA Indun Hasmanto. Sumber: Dokumentasi FKY 2020.

49
“Kata Fromm, ada banyak cara yang ditempuh orang untuk menghilangkan
ketakutan dan kecemasan. Beberapa di antaranya adalah dengan mengonsumsi
obat-obatan, pemuasan hasrat seksual, rebahan selama mungkin, ataupun
nongkrong sejadi-jadinya. Namun, ada salah satu cara paling efektif untuk
menghilangkan kecemasan itu, yakni berperilaku agresif.”

“Fromm said that there are many ways for people to vanish fear and anxiety.
Among them are drug consumption, sexual desire fulfillment, lying as long as
possible, or just hanging out as long as possible. However, there is one most
effective way to eliminate anxiety, namely by behaving aggressively.”

Kata Fromm, ada banyak cara yang ditempuh Fromm said that there are many ways for
orang untuk menghilangkan ketakutan people to vanish fear and anxiety. Among
dan kecemasan. Beberapa di antaranya them are drug consumption, sexual desire
adalah dengan mengonsumsi obat-obatan, fulfillment, lying as long as possible, or just
pemuasan hasrat seksual, rebahan selama hanging out as long as possible. However,
mungkin, ataupun nongkrong sejadi-jadinya. there is one most effective way to eliminate
Namun, ada salah satu cara paling efektif anxiety, namely by behaving aggressively.
untuk menghilangkan kecemasan itu, yakni If one can free oneself from the passive
berperilaku agresif. Bila seseorang dapat condition during the moment of fear, and one
melepaskan diri dari keadaan pasif di saat starts to act aggressively, one’s natural fear
ketakutan, dan selanjutnya ia mulai bertindak will vanish.
agresif, maka perasaan takut alaminya akan
hilang. And, 13 days after the FKY was closed, the
newspaper Tribun Jogja came early in the
Dan, tepat 13 hari setelah FKY ditutup, morning on 9 October with a dark front
koran Tribun Jogja hadir pagi-pagi sekali page that smelled of rancid violence. In
pada 9 Oktober dengan halaman depan the photograph of fire beside the house of
berwarna gelap dan menguarkan bau anyir representative’s building at Malioboro Street,
kekerasan yang liat. Dalam foto kobaran not far from Senisono where the FKY visual
api di sisi gedung dewan di Jalan Malioboro art was held—also in the photo collage of
yang jaraknya tidak jauh dari Senisono di demonstrators angry for the product coming
mana pameran seni rupa FKY digelar—juga out of the “Crystal Palace”—a big headline was
kolase foto demonstran-demonstran yang shown, confirming the main thesis of this
marah oleh produk yang lahir dari “Istana essay: MALIOBORO CRIPPLED!***
Kristal”—terpampang besar judul berita
yang mengonfirmasi tesis utama esai ini:
MALIOBORO LUMPUH!***

50
Kematian Massal dan Pemakaman Sunyi
yang Tidak Kita Inginkan
Mass Death and Unwanted Silent Funeral

rifai asyhari

Labirin gelap itu terkesan sempit dan saling The dark labyrinth looks narrow and collides
bertabrakan. Dindingnya penuh simbol- with each other. Its walls are full of symbols
simbol yang mengingatkan kita pada satu that remind us of horror: the mass death.
kengerian: kematian massal. Momen ketika It is a moment when thousands of humans
ribuan manusia mati dalam waktu bersamaan die at the same time so that each life is
sehingga setiap nyawa tidak diratapi secara not lamented sufficiently. The news about it
memadai. Beritanya berlalu sekejap. Jasad is always fleeting. Their corpses are buried
mereka dikubur tanpa ritual. Di catatan without ritual. In the state’s record, their lives
negara, nyawa mereka hanya angka. Tanpa are merely numbers. Sans souls. Sans stories.
jiwa. Tanpa cerita. Sepanjang sejarah, Throughout history, humans are not prepared
manusia memang tidak pernah benar-benar to face mass death, whatever the cause is.
siap menghadapi kematian massal, apa pun It always succeeds to disrupt the routine
penyebabnya. Ia selalu berhasil mengacaukan structure that supports the balance so what
bangunan rutinitas yang menopang happens next must be chaos. This tragedy is
keseimbangan sehingga yang selanjutnya recurring, as if inexorable, like a curse that
terjadi pastilah chaos. Tragedi ini selalu humans must bear due to their bravery to
terulang, seolah tak dapat dihindari, serupa keep on living, their bravery to claim as the
kutukan yang mesti ditanggung manusia ruler of the earth, their bravery to conquer
atas keberaniannya untuk terus hidup, atas nature that provides him with life resources.
keberaniannya mendaku sebagai penguasa di We may call it war, atomic bomb, tsunami, the
bumi, atas keberaniannya menundukkan alam rulers’ carelessness, and of course, pandemic.
yang menyediakannya sumber hidup. Kita bisa
menyebutkan perang, bom atom, tsunami, People who enter the labyrinth have no safe
kecerobohan penguasa, dan tentu saja wabah. distance. They are surrounded by ornaments
that remind of death in this age: latex gloves,
Orang-orang yang memasuki labirin itu tidak virus-like hanging pom-pom, front line
mendapat jarak nyaman. Mereka dikurung doctor’s testimony, as well as the face shield
ornamen-ornamen pengingat kematian zaman on their heads. This is a life simulation during
ini: sarung tangan latex, gelantungan pom- the pandemic time called chaos labyrinth. It
pom yang menyerupai bentuk virus, kesaksian was one of the installation works featured in
dokter di garda depan, juga faceshield di the FKY 2020.
kepala mereka sendiri. Ini ruang simulasi

51
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

“Tragedi ini selalu terulang, seolah tak dapat dihindari, serupa


kutukan yang mesti ditanggung manusia atas keberaniannya untuk
terus hidup, atas keberaniannya mendaku sebagai penguasa di
bumi, atas keberaniannya menundukkan alam yang menyediakannya
sumber hidup. Kita bisa menyebutkan perang, bom atom, tsunami,
kecerobohan penguasa, dan tentu saja wabah.”

“This tragedy is recurring, as if inexorable, like a curse that humans


must bear due to their bravery to keep on living, their bravery to claim
as the ruler of the earth, their bravery to conquer nature that provides
him with life resources. We may call it war, atomic bomb, tsunami, the
rulers’ carelessness, and of course, pandemic.”

kehidupan di masa pandemi bernama chaos Like a labyrinth, the visitors to the chaos
labyrinth. Satu bagian dari karya instalasi RU labyrinth were obliged to pass the circling,
Collective yang terpacak di FKY 2020. narrow route. Before starting the journey,
everybody had to wear a face shield to
Layaknya sebuah labirin, pengunjung chaos protect their face. Beware! Don’t let the virus
labyrinth diharuskan melalui rute sempit yang contaminate you!
berputar. Sebelum memulai perjalanan, semua
orang wajib menggunakan faceshield untuk When looking at the popular culture in
melindungi wajah. Awas! Jangan sampai kamu Indonesia, the chaos labyrinth is like the ghost
kena virus! house in the night market. Dark, narrow,
always alert us. We are anxious when passing
Jika menilik pada budaya populer di Indonesia, by a corner, but also expect a surprise at the
chaos labyrinth menyerupai rumah hantu same time. For, what is the meaning of a
di pasar malam. Gelap, sempit, membuat ghost house without surprises that shock our
kita selalu waspada. Kita merasa was-was guts? However, if the ghost house is built upon
tiap kali melewati sebuah kelokan tetapi the Nusantara myth to lull the consciousness,
sekaligus mengharapkan kejutan. Sebab apa to bring visitors away from real life, the chaos
artinya rumah hantu tanpa kejutan-kejutan labyrinth is a catalyst to touch reality.
yang menggoncang nyali. Namun jika rumah
hantu dibangun di atas gagasan mitos In the 400 x 400 centimeters room, visitors
Nusantara untuk melenakan kesadaran, untuk were invited to experience again the horror of
melarikan pengunjung dari kehidupan nyata, Covid-19 that has been rampant for a half-
chaos labyrinth adalah sebuah katalis untuk year without certainty for its ending. A half-
bersentuhan dengan kenyataan. year that instead has blunted the alertness to
the pandemic and empathy toward the victims.
Di ruang seluas 400 x 400 centimeter The effort was visible from the labyrinth route
itu, pengunjung diajak untuk kembali that shaped a story, starting from the rows of
mengalami kengerian Covid-19 yang sudah the tools for saving a life from death, ended
berjalan setengah tahun tanpa kepastian with an altar and a statue of a human in a
kapan akan berakhir. Setengah tahun yang curled position. That was a pose of a fetus.
sialnya justru menumpulkan kewaspadaan The face was drawn, facing the thighs. We
pada pandemi serta empati pada korban. did not see the expression on the face. But,
Upaya itu tampak dari rute labirin yang from the curled gesture, we knew that it was a

52
www.fkymulanira.com

membentuk cerita, diawali dari jajaran alat- symbol for a human who was sad, depressed,
alat penyelamat kematian, diakhiri dengan at the brink of despair, powerless, like millions
altar serta sebuah patung manusia dalam of humans who tried to bear this pandemic.
posisi duduk meringkuk. Itu pose fetus. The human was curled because it was the
Wajahnya tenggelam menghadap pahanya most comfortable position when powerless.
sendiri. Kita tidak melihat ekspresi wajahnya. The human wanted to find a secure feeling
Namun dari gesture meringkunya, kita tahu like when the human was still is a fetus.
ia simbol manusia yang sedih, depresi, di Outside, the human was in doubt, would the
ujung keputusasaan, tidak berdaya, selayaknya human be protected? Would the human live
jutaan manusia yang berusaha bertahan until old age? For death was now felt so close.
melalui pandemi ini. Ia meringkuk sebab RU Collective also perfected the bleak nuance
inilah pose ternyaman kala tidak berdaya. of the statue with lamps with a text: SOS. The
Ia ingin menemukan perasaan aman seperti plea for help from powerless people. Such was
saat masih jadi janin. Di luar sana ia ragu, the condition of mankind.
apakah dirinya terlindungi? Apakah ia akan
dapat hidup hingga tua? Sebab kematian Then, what can we do other than curled in
kini terasa begitu dekat. RU Collective juga despair?
menyempurnakan nuansa patung murung itu
dengan lampu berisikan sebuah sandi morse: Look at the altar on the left. On this corner,
SOS. Permintaan tolong dari orang-orang tak there was an adult chest-high cupboard with
berdaya. Demikian kondisi manusia. several mirrors on it, also fruits, bouquet,
and a small container for burning incense. A
Lalu, apa yang dapat kita lakukan selain perfect corner to pray in a powerless situation,
meringkuk putus asa? to feel the silent interval amidst the chaotic
pandemic. Only for a while, thinking about
Tengoklah altar sebelah kiri. Di sudut ini the position of the self amidst the nature
terdapat lemari setinggi dada orang dewasa that made all humans’ achievement felt so
dengan beberapa cermin di atasnya, juga small. And this was the last point of the chaos
buah, karangan bunga, dan wadah kecil labyrinth. When we were in darkness, we also
untuk membakar dupa. Pojok sempurna made to hear the supporting soundscape of
untuk memanjatkan doa-doa dalam kondisi sirens, heavy clink, and people pronouncing
tidak berdaya, untuk merasakan jeda yang tahlil. Maybe it was you who pronounced the
senyap di tengah kekalutan pandemi. Sebentar tahlil, or maybe the tahlil was pronounced for
saja, berpikir tentang posisi diri di tengah you. Our vision and hearing senses were made
alam yang tiba-tiba membuat seluruh full of these “chaotic installation” concepts. A
pencapaian manusia terasa kecil. Dan inilah short route to face directly the manifestation
titik terakhir chaos labyrinth. Selama berada of the pandemic.
dalam kegelapan, kita juga diperdengarkan
soundscape pendukung berupa sirine, denting- So, did you see your death?
denting yang berat, juga suara orang-orang
melafalkan tahlil. Mungkin kamu yang RU Collective still had one installation space,
melafalkan tahlil itu, atau kamu yang ditahlil a continuation of the previous chaos route.
orang lain. Indra penglihatan dan pendengaran But this time the ambiance was different. A
kita dipenuhi konsep-konsep “instalasi space that reflected the opposite of the Chaos

53
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

kekacauan” ini. Sebuah rute singkat untuk Labyrinth: Solution Zone. It was located on the
berhadapan langsung dengan rupa pandemi. corner opposite of the labyrinth, filled with the
rescue efforts based on solidarity—noble value
Jadi, apakah kamu melihat kematianmu that was rarely seen in the normal times—
sendiri? against the Covid-19. Its walls were white.
The first feature was a flat-screen television
RU Collective masih memiliki satu ruang that showed a video titled “The Beginning”,
instalasi lagi, kelanjutan dari rute chaos with Dokter Qory Haly’s statement about her
sebelumnya. Namun kali ini ambience-nya friends who died due to the mysterious virus
berbeda. Sebuah ruangan yang mencerminkan (they died before the government announced
kebalikan Chaos Labyrinth: Solution Zone. the first Covid-19 in Indonesia). And then
Ia di sudut seberang labirin, berisi upaya- Covid-19 was stipulated as pandemic and her
upaya penyelamatan berbasis solidaritas— life, as the other healthcare providers’ life, was
nilai baik yang jarang tampak dalam situasi overturned. Healthcare providers became a
normal—dari Covid-19. Dindingnya putih. profession most praised but at the same time
Suguhan pertama adalah televisi layar datar also with the highest risk.
yang menayangkan video berjudul “The
Beginning”, berisi pernyataan Dokter Qory The condition initiated a few people in
Haly tentang teman-temanya yang meninggal Bandung to found a group called Lifeshield
akibat virus misterius (mereka meninggal Facemask that worked on producing face
sebelum pemerintah mengumumkan kasus shield—one of the most sought-after simple
pertama Covid-19 di Indonesia). Lalu tools this year. They distributed the tool for
Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi dan free for the health institutions throughout
kehidupannya, sebagaimana kehidupan Indonesia. Besides the television was a wall
tenaga kesehatan lain, jungkir balik. Tenaga with a map of the distribution of the face
kesehatan jadi profesi paling dipuji sekaligus shield to the 16 directions of Indonesia,
paling berisiko. notes, proofs of transfer, and photographs of
healthcare providers. Also, a wall filled with
Kondisi itu menginisiasi beberapa orang hundreds of names of the medical institutions
di Bandung untuk mendirikan kelompok that received the PPE produced by Lifeshield.
bernama Lifeshield Facemask yang bekerja In short, complete documentation on their
memproduksi faceshield—salah satu alat humanity works. An effort to tend the hope.
sederhana paling dicari tahun ini. Mereka The room radiated calmness. Without turmoil
membagikannya secara gratis untuk like the chaos in the previous room. Without a
instansi kesehatan di seluruh Indonesia. Di soundscape reminding of death.
sebelah televisi terdapat dinding berisi peta
alur penyebaran faceshield ke 16 penjuru I imagined that works diligently performed to
Indonesia, nota, bukti transfer, dan foto- some degree may be called stubborn. One of
foto tenaga kesehatan. Lalu sebuah dinding their volunteers even performed land traveling
berisi nama ratusan instansi medis penerima from West Java to East Java to distribute PPE
alat pelindung diri (APD) produksi Lifeshield. in many points throughout the Java island.
Pendeknya, pendokumentasian lengkap atas
kerja-kerja kemanusiaan mereka. Sebuah
upaya untuk merawat harapan. Ruang ini

54
www.fkymulanira.com

bernuansa tenang. Tanpa gejolak serupa Was this room trying to inject optimism, or an
kekacauan di ruang sebelumnya. Tanpa invitation for solidarity to make the condition
soundscape pengingat kematian. better quicker?

Saya membayangkan kerja-kerja yang “Saya membayangkan kerja-kerja yang


dilakukan dengan penuh ketekunan ini, dalam dilakukan dengan penuh ketekunan
kadar tertentu bisa disebut keras kepala. ini, dalam kadar tertentu bisa disebut
keras kepala.”
Salah satu relawan mereka bahkan melakukan
perjalanan darat dari Jawa Barat hingga Jawa “I imagined that works diligently
Timur untuk membagikan APD di banyak titik performed to some degree may be
sepanjang pulau Jawa. called stubborn.”

Apakah ruangan ini berusaha menyuntikkan The fact that some countries have been
optimisme, atau ajakan bersolidaritas agar successful in shackling the distribution of
kondisi cepat membaik? Covid-19 while Indonesia instead experienced
endless surges did not entertain me at all.
Kenyataan bahwa sebagian negara di dunia Indeed solidarity among humans made life
telah berhasil menekan penyebaran Covid-19 much better, but the handling of the pandemic
sementara Indonesia mengalami lonjakan is always related to the ability and willingness
tanpa jeda membuat saya sulit terhibur. Betul of a country to prioritize life over other
bahwa solidaritas sesama manusia membuat interests, although the economy collapsed,
hidup jauh lebih baik, tetapi penanganan although political ambition was suspended.
pandemi selalu berkaitan dengan kemampuan Optimism indeed sparks the life force, but on
dan kesediaan sebuah negara untuk the other hand, it also obscures our vision
mementingkan nyawa di atas kepentingan about reality.
lainnya, meski perekonomian hancur, meski
ambisi politik tertunda. Optimisme memang Solution Zone was a new face of knowledge
menyalakan daya hidup, tetapi terkadang di for adjustment with the rapidly changing
sisi lain juga mengaburkan pandangan kita situation. The effort was good, but it was not
atas kenyataan. yet shaped as an established knowledge, as an
effort that was still hanging like our life that
Solution Zone adalah wajah pengetahuan is hanging before this pandemic. Today we
baru untuk menyesuaikan perubahan situasi survive, but tomorrow sprawled in the ward.
yang sangat cepat. Upayanya yang baik,
tetapi belum terbentuk sebagai pengetahuan
yang mapan, sebagai upaya yang masih “Solution Zone adalah wajah
menggantung layaknya nyawa kita yang masih pengetahuan baru untuk
menggantung di hadapan pandemi ini. Hari ini
menyesuaikan perubahan situasi yang
sangat cepat.”
bertahan, esok terkapar di bangsal.
“Solution Zone was a new face of
knowledge for adjustment with the
rapidly changing situation.”

55
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

“Positively Negative” Zona Solusi (+), salah satu karya instalasi RU Collective. Sumber: Dokumentasi FKY 2020.

Dan demikianlah parade kematian dan And so the parade of death and hope by RU
harapan karya RU Collective di FKY 2020. Collective at the FKY 2020. Two different poles
Dua kutub berbeda yang mereka sebut called “Positively Negative”. This installation
“Positively Negative”. Instalasi ini sebelumnya was previously exhibited in a mall in Bandung
dipamerkan di Bandung di sebuah mall, and then brought to Yogyakarta with new
kemudian digotong ke Yogyakarta dengan adjustments, one of them by eliminating
beberapa penyesuaian baru, salah satunya the plastic-wrapped corpse due to the
adalah peniadaan patung mayat berbungkus consideration over space. This space in the
plastik dengan pertimbangan ruang. Ruang FKY 2020 may be too small to maximize
di FKY ini terbilang kecil untuk dapat the potential of the “Positively Negative”
memaksimalkan potensi instalasi “Positively installation. Yes, artists are supposed to be
Negative”. Ya, seniman selalu dituntut clever in responding to limitations. However,
berpandai-pandai menyesuaikan diri dengan the complexity of this installation is rather
keterbatasan. Meski demikian, kompleksitas complicated with censors of movement,
instalasi ini cukup tinggi dengan keberadaan lighting, water pump, and special audio for
sensor gerak, lampu, pompa air, dan audio- several devices. They also collaborated with
audio khusus untuk beberapa piranti. Mereka other artists, among them were Ignasius
juga berkolaborasi dengan beberapa seniman Kendal and Sembilan Matahari.
lain, di antaranya Ignasius Kendal dan
Sembilan Matahari. At the FKY 2020, the pandemic-themed art
was not only about RU Collective and Friends.
Di FKY 2020, seni bertemakan pandemi bukan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta
hanya milik RU Collective and Friends. Pewarta also had a space for photographs with the
Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta juga memiliki pandemic as a theme. It was about the

56
www.fkymulanira.com

Salah satu bagian karya Tim Pewarta Foto Indonesia (PFI) Yogyakarta. Sumber: Dokumentasi FKY 2020.

satu ruang foto bertemakan pandemi. Tentang portrait of a life that was changing on the
potret kehidupan yang berubah di sudut-sudut corners of the Yogyakarta city to the silent
kota Yogyakarta hingga pemakaman sunyi cemetery at midnight attended by healthcare
di tengah malam oleh tenaga kesehatan. Di providers. In their captures, the corners of
jepretan mereka, sudut kota Jogja tampak Jogja looked silent, at least during the first
begitu sepi, setidaknya saat pandemi bermula days of the pandemic and people were still
dan orang-orang masih begitu waspada. alert. Villages closed themselves by locking
Kampung-kampung menutup diri dengan portals and setting messages of entrance
mengunci portal dan memasang pesan-pesan prohibition, even before the state popularized
larangan masuk, bahkan sebelum negara the term PSBB. However, from the three sides
memopulerkan terma PSBB. Namun dari tiga that exhibit PFI photos, the silent funeral
sisi yang memajang foto PFI, sudut prosesi procession was the most interesting.
pemakaman sunyi adalah bagian paling
menarik perhatian. The death due to Covid-19 that increasingly
looked as merely a statistic was shown so
Kematian akibat Covid-19 yang kian hari kian close. Six officials in white PPE, white coffin,
tampak sebagai statistik belaka ditampilkan over the grave. The photographer shot it from
dari begitu dekat. Enam petugas dengan afar. And so visitors were allowed only to look
APD putih, peti mati berwarna putih, di at it from afar. From so many burial methods,
atas liang pemakaman. Sang fotografer being buried by the healthcare providers for
memotretnya dari kejauhan. Begitu pula Covid-19 seems not the method we want.
kita sebagai pengunjung, hanya diizinkan
melihatnya dari kejauhan. Dari sekian banyak The Task Force Support of Covid-19 was
cara penguburan, dikuburkan oleh petugas also involved in the FKY by showing the

57
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

“Sedari dulu, rupa pandemi adalah rupa kematian. Catatan


mengenai Black Death, Ebola, Cacar Batu, Kolera, adalah angka
korban tewas yang mencapai jutaan.”

“Ever since its beginning, the manifestation of the pandemic has


been the manifestation of death. Notes about Black Death, Ebola,
smallpox, and Cholera were the numbers of fallen victims that
reached millions.”

kesehatan Covid-19 sepertinya bukan cara photographic documentation of their works,


yang kita inginkan. particularly works in the cemetery. Again we
were forced to look at death from a very close
Pos Dukungan gugus Tugas Covid-19 juga distance.
terlibat dalam FKY dengan memajang foto-
foto dokumentasi kerja mereka, terutama Ever since its beginning, the manifestation
kerja-kerja di pemakaman. Lagi-lagi kita of the pandemic has been the manifestation
diharuskan melihat kematian dari jarak sangat of death. Notes about Black Death, Ebola,
dekat. smallpox, and Cholera were the numbers of
fallen victims that reached millions. This cycle
Sedari dulu, rupa pandemi adalah rupa is repeating because maybe civilization also
kematian. Catatan mengenai Black Death, has a repeating mistakes cycle. A new virus
Ebola, Cacar Batu, Kolera, adalah angka emerges at the same time with the massive
korban tewas yang mencapai jutaan. Siklus ini conquest of nature. The obsession that
selalu terulang sebab mungkin peradaban juga started with the anthropomorphic idea getting
memiliki siklus kesalahan yang berulang. Virus strong has been developing until the current
baru muncul bersamaan dengan penaklukan neoliberal time. It is as if all spaces on earth
alam secara besar-besaran. Obsesi yang have to be directly possessed by humans.
telah dimulai sejak gagasan antroposentris Zizek even has to propose a radical idea to
menguat itu terus berkembang hingga masa respond to the current condition: communism
neoliberalisme sekarang. Seakan semua ruang or barbarism. That idea is of course consumed
di bumi harus dimiliki langsung oleh manusia. only by a few people because saving lives
Zizek bahkan terang-terangan mengusulkan is more important. The state and the world
gagasan radikal atas perubahan kondisi health organization are only able to socialize
kini: komunisme atau barbarisme. Gagasan health protocols, take care of patients, and try
itu tentu dikonsumsi segelintir orang saja to create the vaccine as fast as possible.
sebab penyelamatan nyawa lebih penting.
Negara dan badan kesehatan dunia hanya One year, two years, or maybe ten years from
mampu mensosialisasikan protokol kesehatan, now Covid-19 will pass. Life would have to
merawat pasien, dan mengupayakan be rearranged into normal and people can
penciptaan vaksin dalam waktu paling cepat. watch music concerts in crowds. But without
reflecting on the underlying mistakes in
Satu tahun, dua tahun, atau mungkin sepuluh human life, a pandemic such as this will
tahun lagi Covid-19 akan berlalu. Kemudian surely repeat. And then suddenly there will be
kehidupan kembali ditata agar kembali normal mass death, people panic, the state panic, and
dan orang-orang dapat kembali menonton life shocked.

58
www.fkymulanira.com

konser musik sambil berdesakan. Namun RU Collective’s artistic works are worth
tanpa merenungi kesalahan-kesalahan appreciation. An effort for documentation,
mendasar dalam tata hidup manusia, pandemi also a reminder alarm about the critical
seperti ini pasti akan berulang. Lalu tiba-tiba situation. It has been for a half year that the
ada kematian massal, orang-orang panik, pandemic settles in the country. The mistakes
negara panik, dan kehidupan terguncang. that humans have been making, due to naive
belief that the world surrounds them because
Kerja kesenian RU Collective dan PFI patut humans are the perfect being so that they
diapresiasi. Sebuah upaya pencatatan, juga destroy nature, or doing smaller mistakes such
alarm pengingat situasi genting. Sudah as not wearing a mask when going to the
setengah tahun pandemi berdiam di negeri ini. market, add to the duration of the Covid-19
Kesalahan-kesalahan yang manusia buat, baik dissemination. Solving the problems that we
oleh keyakinan naif bahwa dunia mengitarinya created by ourselves is indeed exhausting.
sebab ia makhluk sempurna sehingga alam
ia hancurkan, atau kesalahan kecil seperti Maybe the pandemic will last forever and
lupa pakai masker saat ke pasar, menambah we are demanded to keep on tending hope,
durasi penyebaran Covid-19. Menyelesaikan however small, like the humanity working
persoalan yang kita ciptakan sendiri sungguh by Lifeshield Facemask at Solution Zone. We
melelahkan. will repair life although we will never be able
to recover it as of yore. There will be many
Mungkin pandemi akan berlangsung changes. No problem, because sadness and
selamanya dan kita dituntut untuk tetap despair that lead to fatalist attitudes are not
merawat harapan, sekecil apa pun itu, seperti parts of the commendable attitude. We are
kerja kemanusiaan Lifeshield Facemask not living in World War II when bullets and
di Solution Zone. Kita akan memperbaiki bombs were exploded arbitrarily. We are also
kehidupan meski tidak akan pernah mampu not Sisifus who, after condemned by the gods,
mengembalikannya seperti semula. Akan must push the rock up to the peak of the
ada banyak perubahan. Tak apa. Sebab mountain, but all of his efforts, however hard
bagaimanapun, kesedihan dan keputusasaan he tried, will end in vain.***
yang mengarah pada sikap fatalis bukan
bagian dari sikap terpuji. Kita tidak hidup di
masa Perang Dunia II ketika peluru dan bom
atom diledakkan semena-mena. Kita juga
bukan Sisifus yang setelah dikutuk Dewa
untuk mendorong batu ke puncak gunung,
maka seluruh usahanya, sekeras apa pun ia
mencoba, akan berakhir sia-sia.***

59
Salah satu bagian
dari karya TIM POS
DUKUNGAN GUGUS TUGAS-
PENANGANAN COVID-19
BPBD DIY. Sumber:
Dokumentasi FKY 2020.

60
‘Nonton’ Tobong di Radio:
Imaji Visual dan Panggung Virtual
‘Watching’ Tobong in Radio: Visual Image and Virtual Stage

Cuplikan pentas Sayembara


Ketoprak Tobong “Kelana
Bhakti Budaya”. Sumber:
Dokumentasi FKY 2020.

rheisnayu cyntara

Pentas Ketoprak Tobong Kelana Bhakti The performance of Kethoprak Tobong Kelana
Budaya yang disiarkan melalui Radio Bhakti Budaya aired through the Radio
Redjobuntung diawali dengan suara tabuh Retjobuntung began with gamelan sounds.
gamelan. Alunan tembang membuat saya The song made me imagine the supple seblak
membayangkan luwesnya seblak sampur para sampur of the Gambyong Pareanom dancers
penari Gambyong Pareanom sebagai pembuka the opener. The open red curtain as a sign
pentas. Kelir merah yang terbuka sebagai of the start of the show was changed by
tanda dimulainya pentas, digantikan dengan the narrator’s voice that delivered the script
suara narator yang mengantarkan lakon Sumilaking Pedhut. The script, written by Dwi
Sumilaking Pedhut. Lakon yang dibuat oleh Tartiyasa in the 1980s was re-staged because
Dwi Tartiyasa pada 1980-an ini dipentaskan it was considered suitable for the current
ulang karena dianggap cocok dengan kondisi condition. The pandemic is like the fog that
saat ini. Pandemi ibarat pedhut/kabut yang can only be revealed by belief and faith.
hanya dapat tersibak dengan kepercayaan dan
keimanan. When the play started, it could not be helped
that in my mind I pictured the image of
Saat lakon mulai dimainkan, mau tak a stage with ketoprak actors clad in their
mau, dalam benak saya tergambar imaji complete costumes. The roundtrip of the
panggung dan para pemain ketoprak sound of the radio ketoprak show and visual
dengan kostum lengkap. Ulang-alik suara image about a stage lasted until one episode

61
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

pentas ketoprak radio dengan imaji visual was finished. It was undeniable that ketoprak
akan panggung terus berlangsung hingga was indeed an art that was strong with
satu episode selesai diputar. Sebab, tak visual elements. Tonil (background curtain),
dapat dimungkiri bahwa ketoprak memang properties, costumes, makeup, and good
merupakan salah satu kesenian yang kuat mastery over the stage were important in a
akan elemen visual. Tonil, properti, kostum, ketoprak show. That morning, I realized that I
riasan wajah, dan penguasaan yang baik atas was listening to ketoprak with the experience
panggung menjadi penting dalam sebuah of watching a ketoprak show on a stage. With
pentas ketoprak. Saya sadar, pagi itu, saya that experience, as an audience, I was free to
mendengarkan ketoprak dengan pengalaman visualize everything I heard from the radio.
melihat pentas ketoprak di panggung. Dengan However, how is it with audiences who did not
pengalaman tersebut, sebagai audiens, have the experience of watching a ketoprak
saya leluasa untuk melakukan visualisasi show on a stage? Did the series of scenes built
atas apa yang saya dengar melalui radio. through the dialog in the script Sumilaking
Namun, bagaimana dengan audiens yang Pedhut can “build” a stage in the audiences’
tidak memiliki pengalaman menonton pentas mind? And, what is the ideal format in a
ketoprak di panggung? Apakah serangkaian ketoprak media transfer?
adegan yang dibangun lewat dialog dalam
naskah Sumilaking Pedhut telah mampu About Media Transfer
“membangun” panggung dalam benak Initially, ketoprak was a folk art on a
audiens? Lantas, bagaimana format yang ideal periphery. Barbara Hatley (2008) in her
dalam alih wahana ketoprak? research noted that this art, emerging around
Solo and Yogyakarta around the 19th century,
Perihal Alih Wahana started as an expression of happiness of the
Awalnya, ketoprak merupakan kesenian people after a harvest by playing mortar,
rakyat yang berada di pinggiran. Barbara without dialog or script. At the end of the
Hatley (2008) dalam penelitiannya mencatat, 19th century, its format was changed with
kesenian yang muncul di sekitar Solo dan the presence of dialog and simple stories
Yogyakarta sekitar abad ke-19 ini, mulanya drawn from daily life and added with musical
merupakan ungkapan kegembiraan rakyat instruments such as drum, trumpet, and
setelah panen dengan memainkan lesung, tambourine. This period was called ketoprak
tanpa dialog ataupun naskah. Baru pada ongkek and the play was performed in the
akhir abad ke-19, formatnya berubah people’s yard.
dengan adanya dialog dan cerita sederhana
yang diambil dari kehidupan sehari-hari Early in 1925, nobilities’ houses in Yogyakarta
serta penambahan instrumen musik seperti such as Ndalem Tejakusuman, Adikusuman,
drum, terompet, dan tamborin. Periode ini Mangkukusuman, and Suryodiningratan
dinamakan sebagai ketoprak ongkek yang started to form ketoprak groups. Ketoprak
lakonnya dimainkan di halaman rumah warga. started to be staged in a ndalem’s pendapa
(court) and entered the center (the palace).
Pada awal 1925, rumah-rumah bangsawan This ketoprak pendhapan period marked the
di Yogyakarta seperti Ndalem Tejakusuman, birth of the ketoprak format as known today:
Adikusuman, Mangkukusuman, dan musical instruments of gamelan, the addition

62
www.fkymulanira.com

Suryodiningratan mulai membuat grup of dances, a structured story drawn from


ketoprak. Ketoprak pun mulai dipentaskan di shadow puppet, or with palace history as the
pendopo ndalem, ia bergerak masuk ke pusat background, and the use of kromo inggil (high
(keraton). Periode ketoprak pendhapan ini Javanese).
menandai lahirnya format ketoprak seperti
yang dikenal sekarang: instrumen musik After that, ketoprak commercialization took
berupa gamelan, penambahan tari-tarian, place, marked by the emergence of touring
adanya cerita terstruktur yang diambil dari ketoprak staged on a stage (proscenium),
kisah pewayangan atau berlatar belakang complete with its complementary properties.
kerajaan, dan penggunaan bahasa kromo In this period, ketoprak tobong groups started
inggil. to appear. One of them, which still survives
in Yogyakarta, was Kethoprak Tobong Kelana
Setelah itu terjadi komersialisasi ketoprak, Bhakti Budaya that was found in 1992 as Sri
ditandai dengan kemunculan ketoprak Budoyo at Kediri, East Java.
kelilingan yang dipentaskan di panggung
(prosenium), lengkap dengan seluruh properti If the movement from the periphery to the
pelengkapnya. Pada periode ini, kelompok- center affected the ketoprak show pattern,
kelompok ketoprak tobong mulai muncul. media transfer as an effect of technological
Salah satunya yang masih bertahan di development also opened up new possibilities,
Yogyakarta adalah Ketoprak Tobong Kelana interpretations, and patterns following
Bhakti Budaya yang berdiri sejak 1992 dengan its respective mediums. For example, the
nama Sri Budoyo di Kediri, Jawa Timur. adaptation of ketoprak script into the radio
that was started when the ketoprak group
Jika pergerakan dari pinggiran ke pusat Krido Raharjo routinely performed every
memengaruhi pola pertunjukan ketoprak, Sunday in the government radio MAVRO
alih wahana sebagai efek dari perkembangan (Maatschappelijke Vereeniging voor Radio
teknologi juga membuka kemungkinan, tafsir, Omroep) in 1935. During the independence
dan pola baru sesuai dengan mediumnya era, the program was continued by RRI (Radio
masing-masing. Misalnya adaptasi lakon Republik Indonesia) Yogyakarta. The use of
ketoprak ke radio yang dimulai ketika radio medium to stage ketoprak play needed
grup ketoprak Krido Raharjo tampil adjustments and had implications. The
rutin setiap minggu di radio pemerintah strategy was of course different from when
MAVRO (Maatschappelijke Vereeniging voor the ketoprak was shown on a stage. Actors
Radio Omroep) pada 1935. Setelah masa must adapt to the radio studio condition
kemerdekaan, program ini diteruskan oleh that is sometimes narrower than a stage.

“Jika pergerakan dari pinggiran ke pusat memengaruhi pola


pertunjukan ketoprak, alih wahana sebagai efek dari perkembangan
teknologi juga membuka kemungkinan, tafsir, dan pola baru sesuai
dengan mediumnya masing-masing.”

“If the movement from the periphery to the center affected the
ketoprak show pattern, media transfer as an effect of technological
development also opened up new possibilities, interpretations, and
patterns following its respective mediums. ”
63
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

RRI (Radio Republik Indonesia) Yogyakarta. In a studio, a set of gamelan was prepared
Penggunaan medium radio untuk along with microphones for each player. The
mementaskan lakon ketoprak ini memerlukan artists read the script and interacted through
penyesuaian-penyesuaian dan mempunyai dialog. Ketoprak had less interaction like one
implikasi-implikasi. Strategi yang digunakan usually happened when the play was shown
tentu berbeda ketika ketoprak dipentaskan on a stage and watched by audiences. To
di panggung. Para pemain ketoprak harus create interaction, Kethoprak Tobong Kelana
beradaptasi dengan kondisi studio radio Bhakti Budaya this time created a competition
yang terkadang lebih sempit dibandingkan ketoprak format. Listeners might participate
dengan panggung. Di studio, seperangkat by answering questions that would be given at
gamelan disiapkan beserta dengan mikrofon the end of the broadcast or an episode.
untuk masing-masing pemain. Para pemain
membaca naskah dan saling berinteraksi lewat Radio ketoprak also needed a complete script
dialog. Ketoprak menjadi minim interaksi or usually called full play as an implication
seperti yang biasa terjadi ketika lakon of the media transfer from the stage to the
dipentaskan di panggung dan disaksikan oleh radio. The duration of the show became
penonton. Maka untuk menciptakan interaksi, limited, adjusted to the time allocation for
kali ini Ketoprak Tobong Kelana Bhakti each radio program that had been determined.
Budaya membuat format ketoprak sayembara. So, the dialog must be composed as efficiently
Pendengar dapat berpartisipasi dengan as possible so as not to go beyond the
menjawab pertanyaan yang akan diberikan di allocated hour. This made the playing of the
akhir siaran satu episode lakon. competition ketoprak Sumilaking Pedhut rather
dominant in the FKY Mulanira #2 series. The
Ketoprak radio juga membutuhkan naskah long duration must be divided into episodes
lengkap atau biasa disebut full play sebagai to match the availability of the program time.
implikasi dari alih wahana dari panggung Each episode ended with an open ending to
ke radio. Waktu pentas menjadi terbatas, make listeners interested in following the next
menyesuaikan dengan alokasi waktu dari tiap- episode. This was a correct strategy to adjust
tiap program radio yang sudah ditentukan duration and the radio broadcast format.
sebelumnya. Maka, dialog harus dibuat
seefisien mungkin agar tidak melebihi jam Media transfer from stage to radio also relied
siaran. Inilah yang membuat pemutaran on a script. Although also intended as a verbal
ketoprak sayembara Sumilaking Pedhut cukup expression, the script for the stage—complete
dominan dalam rangkaian FKY Mulanira #2. with all of its supporting instruments—that
Durasi ketoprak yang panjang harus dibagi formed the show surely was different from
menjadi beberapa episode agar sesuai dengan a script read for recording through radio
ketersediaan waktu program. Setiap episode medium, whether from the dialog, metaphors,
diakhiri dengan cerita yang menggantung agar cues for arranging scenes or adding dimension
pendengar tertarik untuk mengikuti episode through sounds. The script in stage ketoprak
selanjutnya. Ini merupakan strategi yang tepat
untuk menyesuaikan durasi dan format siaran
radio.

64
www.fkymulanira.com

Alih wahana dari panggung ke radio juga is a verbal expression supported with visuals,
bertumpu pada naskah. Meski sama-sama be it in the form of costumes, setting, or
ditujukan sebagai ungkapan verbal, naskah property. Meanwhile, the script for radio
untuk panggung—lengkap dengan seluruh ketoprak must be able to describe all of
instrumen pendukungnya—yang bermuara those through the dialog between actors and
pada pementasan tentu berbeda dengan dimension creation using assisting devices. For
naskah yang dibacakan untuk direkam lewat example, the clinking of weapons, footsteps,
medium radio. Baik dari segi dialog, metafora forest atmosphere, and so on. How about the
yang digunakan, arahan yang dipakai dalam script for Sumilaking Pedhut? The following
mengatur adegan, maupun pemberian is one of the scenes (Act IV) in the script I
dimensi lewat bunyi. Naskah dalam ketoprak received after the broadcast.
panggung merupakan ungkapan verbal yang
didukung dengan visual, baik berupa kostum, Papan : Alas Kemplaka
setting, dan properti. Sementara naskah
ketoprak radio harus mampu menggambarkan Paraga :
itu semua lewat dialog antarpemain dan Badak Kalok - Edi Suripto (Wahyu)
penciptaan dimensi dengan alat bantu. Patih Janggapati - Suparji Hadi Nugroho
Misalnya gemerincing senjata, langkah kaki, (Panji)
suasana hutan, dan lain-lain. Bagaimana Retno Inten - Lesti
dengan naskah Sumilaking Pedhut? Berikut ini Ki Lumana - Angger Sukisno
salah satu adegan (Adegan IV) dalam naskah Anggit - Sulistyorini
yang saya terima setelah pemutarannya Jayeng Laras - Maheswatama Dewa
berlangsung.
Katrangan : Patih Janggapati miterang kalih
Papan : Alas Kemplaka Badak Kalok menapa pedamelanipun
sampun pikantuk asil
Paraga :
Badak Kalok - Edi Suripto (Wahyu) In the script, ‘katrangan’ was used as a
Patih Janggapati - Suparji Hadi Nugroho reference for a scene in the radio ketoprak.
(Panji) This part had also been changed into narrative
Retno Inten - Lesti read before Act IV started. The script had also
Ki Lumana - Angger Sukisno been made by considering the radio needs:
Anggit - Sulistyorini
Jayeng Laras - Maheswatama Dewa “Sayangnya, di beberapa bagian, naskah
Sumilaking Pedhut masih berwatak
Katrangan : Patih Janggapati miterang kalih visual, belum mempertimbangkan
Badak Kalok menapa pedamelanipun kondisi audiens radio yang harus dapat
menangkap alur cerita dari rentetan
sampun pikantuk asil dialog antarpemain.”

Dalam naskah, ‘katrangan’ digunakan sebagai “Unfortunately, in some parts, the


acuan adegan dalam pementasan ketoprak Sumilaking Pedhut script was still
visual, not yet considering the condition
radio. Bagian ini telah diganti menjadi narasi
of radio audiences who had to be able
yang dibacakan sebelum adegan babak IV to capture the plot of the story from the
dimulai. Naskah juga telah dibuat dengan series of dialog between players.”
65
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

mempertimbangkan kebutuhan radio: ada there were divisions of acts and narrative
pembagian babak dan pengantar narasi untuk introduction for every scene.
tiap-tiap adegan.
Unfortunately, in some parts, the Sumilaking
Sayangnya, di beberapa bagian, naskah Pedhut script was still visual, not yet
Sumilaking Pedhut masih berwatak visual, considering the condition of radio audiences
belum mempertimbangkan kondisi audiens who had to be able to capture the plot of
radio yang harus dapat menangkap alur cerita the story from the series of dialog between
dari rentetan dialog antarpemain. Misalnya players. For example, the following scene in
salah satu adegan di babak IV ini: the following scene in Act IV:

Patih Janggapati mrawoso Retno Inten,


katungka Ki Lumana nyandet Jangga Pati

(Iringan: seseg-suwuk)
Patih Janggapati : Ora ono udan, ora ono angin, rasaku kaya disamber bledhek. He, sopo kowe
pawongan? Wani-wanine kowe ngganggu gawe kekarepanku.
Ki Lumana : Aku Ki Lumana, tekaku ing papan kene bakal ngelingake marang
tumindakmu sing nalisir saka bebener.
Patih Janggapati : Hwahahaha... kowe arep ngelingke aku? Aku ora lali, aku ora edan, luwih becik kowe
sumingkira sak durunge kowe dadi banten ning papan kene!
Ki Lumana : Kisanak, mumpung durung kebacut, gapurane pangapura isih kabuka. Mula enggalo
mertobat, nyuwun pangapurane Gusti Kang Akarya Jagad.
Jayeng Laras : Paman Patih Janggapati, panjenengan menika jejering warangka dalem wonten ing
Kadipaten Purwokondo. Kulo mboten nginten babar pisan bilih panjenengan ingkang
ndusta yayi Retno Inten. Panjenengan menika salah sawijining nayoko praja ingkang
kedahipun saget kanggo patuladan marang kawula ing Kadipaten Purwokondo.
Patih Janggapati : Yoh, tak akoni, pancen aku sing gawe rusuh ning Kadipaten Purwokondo. Mula luwih
becik kowe sumingkira! Eling, aku wis kepepet, wong sing kepepet kuwi luwih wani
lan saya nekat.
Ki Lumana : Aku ora wedi karo wong kang kepepet. Wong sing kepepet pancen nekat, nanging
wong nekat sing ora bener tumindake mesti bakal rampung dening pakarti kang
bener. Mergo bebener kuwi gaman sing paling ampuh.
Patih Janggapati : Yen ngono kelakon mati ning tanganku kowe Ki Lumana! Badak Kalok lan kabeh para
berandal, adepono Ki Lumana sak balane!
Badak Kalok : Nggih, sendika! Co... tawoorrrrr...!!

Adegan di atas melibatkan empat pemain The scene above involved four players at
sekaligus dalam satu waktu yang sama. the same time. Jayeng Laras’ entrance
Masuknya Jayeng Laras yang menimpali that responded to the dialog between Patih
dialog antara Patih Janggapati dan Ki Lumana Janggapati and Ki Lumana probably was
mungkin mudah dibayangkan ketika audiens probably easily imagined when the audience
menonton langsung pentas ketoprak, tetapi directly watched the ketoprak show, but
saat kehadirannya diwakili lewat suara, kita when the show was represented only through

66
www.fkymulanira.com

akan sulit mencari tahu siapakah yang datang. sounds, we were difficult in finding who
Belum lagi, audiens harus bisa menangkap had just come. Moreover, the audience must
suara dialog yang ditimpali pertempuran be able to capture the dialog voice being
antarpemain berjumlah lebih dari empat responded to by the struggle between the
orang, dibarengi suara keprak dan gamelan four players, accompanied by the keprak and
saling timpa dan bertubrukan. Dalam pentas, gamelan that overlapped and clashed with
adegan ini sudah menjadi format yang umum each other. In the show, this scene was a
tetapi jika hanya diadaptasi mentah-mentah general format, but if adapted in raw for the
ke radio, adegan ini menjadi cukup sulit radio, it was difficult to follow.
diikuti.

Perihal Panggung About Stage


Dalam ketoprak, panggung adalah pusat. In ketoprak, the stage is the center. As the
Sebagaimana ciri teater tradisional Indonesia, characteristic of Indonesian traditional theater,
segala hal dapat terjadi di atas panggung anything can happen on the stage. The
ketoprak. Sutradara atau dalang hanya director or dalang only provides directions and
memberi arahan dan gambaran umum general pictures about the play being staged,
tentang lakon yang akan dipentaskan, and the players hold control by improvising on
selanjutnya pemain yang memegang kendali the stage.
dengan berimprovisasi di atas panggung.
However, when the ketoprak show is media-
Namun, saat pentas ketoprak beralih wahana transferred from stage to radio, ketoprak
dari panggung ke radio, ketoprak hanya stands only on the auditive element:
bertumpu pada elemen auditif: apa-apa everything that is audible. The stage becomes
yang terdengar. Panggung menjadi virtual, virtual, and it is built through the narrator’s
ia dibangun lewat prolog narator, dialog prologue, the dialog between players,
antarpemain, soundscape, serta nada bicara soundscape, and the tone and stressing in the
dan tekanan (stressing) pemain sebagai speaking by the players as their appreciation
penghayatan mereka atas peran yang for the roles that are determined in the play.
ditentukan dalam lakon. Audiens bukan lagi The audiences are no longer spectators, but
menjadi penonton, tetapi pendengar yang listeners who describe whatever they hear in
menggambarkan apa yang mereka dengar their mind. The changes in a disposition of a
dalam benak masing-masing. Perubahan character are marked through the changing
watak pada satu karakter ditengarai lewat speaking tone. The atmosphere setting is
nada suara yang berubah. Latar suasana marked with a different soundscape. The
ditandai dengan soundscape yang berbeda. changes between acts and atmosphere are
Pergantian babak dan perubahan suasana known through the sound of the keprak. At
diketahui lewat suara keprak. Pada titik this point, ketoprak, the character of which
ini, ketoprak yang wataknya improvisatoris is improvisation, becomes an established one
menjadi mapan dengan adanya naskah atau with the presence of script or full play, just
full play, laiknya sandiwara radio. like a radio drama.

Penciptaan panggung virtual ini juga The creation of this virtual stage also affects
berpengaruh pada perubahan proses the changing radio ketoprak production

67
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

“Padahal seharusnya, ketoprak radio menyesuaikan dengan logika audio,


ungkapan verbal yang diucapkan mempertimbangkan kemampuan audiens untuk
menangkapnya.”

“A ketoprak radio is supposed to adjust itself with the audio logic, the verbal
expressions spoken must consider the audiences’ capability to capture it.”

produksi ketoprak radio. Alih wahana process. Media transfer has a different
mempunyai ‘aturan main’ yang berbeda, ‘rule of play’, whether from the technical or
baik dari sisi teknis maupun konseptual. Dari conceptual aspects. From technical aspects,
segi teknis, produksi harus menggunakan the production must use sufficient equipment.
kelengkapan alat yang memadai. Tidak It does not have to be in a radio studio, but
harus di studio radio, tetapi teknis produksi the technical side of the production has to
mesti mempertimbahkan bahwa lakon ini consider that the play is intended for radio
diperuntukkan bagi audiens radio. Sayangnya, audiences. Unfortunately, the production
proses produksi lakon Sumilaking Pedhut kali process for the play Sumilaking Pedhut this
ini tidak menggunakan konsep kerja produksi time did not use a working concert for a
ketoprak radio karena direkam di atas radio ketoprak production because it was still
panggung. Meski demikian, kita juga harus recorded on stage. However, we must also
mempertimbangkan apa yang terjadi di balik consider what happened behind the scene.
layar. Ketoprak Tobong Kelana Bhakti Budaya Kethoprak Tobong Kelana Bhakti Budaya
dan Panitia FKY Mulanira #2 sebenarnya and the Committee of FKY Mulanira #2 had
telah mempersiapkan ketoprak radio, bekerja prepared a radio ketoprak, in cooperation with
sama dengan Radio Retjo Buntung. Namun, Radio Retjo Buntung. However, the pandemic
kondisi pandemi membuat mereka tidak bisa condition made them unable to do the
melakukan rekaman di studio radio. Rekaman recording in the radio studio. The recording
dialihkan ke Balai Budaya Minomartani yang was moved to the Balai Budaya Minomartani
memiliki peralatan memadai untuk keperluan that had sufficient equipment for this media
alih wahana ini. Persiapan tersebut kemudian transfer. The preparation was then intervened
mendapatkan intervensi dari pihak eksternal from external parties that wanted it to be
penyelenggara agar bisa direkam dan recorded and uploaded in the form of a video
diunggah dalam bentuk video pementasan. show. And so Sumilaking Pedhut had to be
Lakon Sumilaking Pedhut mau tidak mau staged—complete with all of the supporting
harus dipentaskan—lengkap dengan seluruh elements—and recorded for two demands:
elemen pendukungnya—dan direkam untuk dua video and audio.
keperluan: video dan audio.
Eventually, the production used the ketoprak
Produksi akhirnya menggunakan pola pentas stage pattern: the play was staged on a stage
ketoprak: lakon dipentaskan di panggung with hanging microphones and condensers
dengan mikrofon yang tergantung dan to capture the voices of the players, equipped
condenser untuk menangkap suara para with some clip-ons. Consequently, what had
pemain, dilengkapi dengan beberapa clip been captured was the sound of the space,
on. Hasilnya, suara yang tertangkap adalah not of the studio. The sound of the space
suara ruang, yang tentu saja berbeda dengan produced delays and noise like when we watch
suara studio. Suara ruang menghasilkan the show on the stage, less clear when being

68
www.fkymulanira.com

listened to through radio. Not only from a


delay dan noise seperti saat kita menonton technical aspect, the production process as
pentas di panggung, kurang jernih jika such also had an impact on the conceptual
didengarkan melalui radio. Tidak hanya dari level. The stage was still a center because this
sisi teknis, proses produksi semacam itu ketoprak was intended as a show. For the logic
juga berpengaruh dalam tataran konseptual. of the stage was a visual logic, the plot was
Panggung masih menjadi pusat karena visible from the performance of the players
ketoprak ini ditujukan untuk pentas. Sebab on the stage. A ketoprak radio is supposed
logika pentas adalah logika visual, alur cerita to adjust itself with the audio logic, the
tampak dari performativitas para pemain verbal expressions spoken must consider the
di atas panggung. Padahal seharusnya, audiences’ capability to capture it.
ketoprak radio menyesuaikan dengan logika
audio, ungkapan verbal yang diucapkan With such a production process, it was
mempertimbangkan kemampuan audiens as if we are required only to listen to the
untuk menangkapnya. documentation of a ketoprak show with a
radio ketoprak script, not a show of a radio
Dengan pola produksi seperti itu, kita seolah ketoprak. And, the media transfer that opened
hanya diminta mendengarkan dokumentasi new possibilities or interpretations of a story
pentas ketoprak dengan naskah ketoprak had failed.
radio, bukan sebuah pergelaran ketoprak radio.
Dan, alih wahana yang membuka adanya An Offer about Stage
kemungkinan maupun tafsir baru atas sebuah Labeling the competition ketoprak Sumilaking
lakon gagal terjadi. Pedhut as a radio play, such as written in the
program description of FKY Mulanira #2, is
Tawaran Panggung inaccurate for me. Media transfer does not
Melabeli ketoprak sayembara Sumilaking have to change the ketoprak format into a
Pedhut sebagai sandiwara radio, seperti yang radio play. Although both use full play, the
tertera dalam deskripsi program FKY Mulanira script in the radio ketoprak is still open for
#2, menurut saya kurang tepat. Alih wahana improvisation like when it is performed on the
tidak harus mengubah format ketoprak stage. The script is still fluid, not rigid like in
menjadi sandiwara radio. Meski sama-sama a radio play, to encourage natural interaction
menggunakan full play, naskah dalam between players.
ketoprak radio tetap dapat diimprovisasi
seperti saat dipentaskan di panggung. However, in composing a radio ketoprak script,
Naskah tetap cair, tidak saklek seperti dalam we have to be aware that the story is not
sandiwara radio, guna memunculkan interaksi going to be performed, but voiced. The spoken
natural dari para pemain. dialog must be able to represent the plot,
character’s gestures, disposition, character,
Namun, dalam menyusun naskah ketoprak posture, and even makeup and costume of
radio, kita harus sadar bahwa lakon ini tidak each player so that the audience can imagine

“Namun, dalam menyusun naskah ketoprak radio, kita harus sadar bahwa lakon
ini tidak dimainkan tetapi dibunyikan.”

“However, in composing a radio ketoprak script, we have to be aware that the


story is not going to be performed, but voiced.”
69
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

dimainkan tetapi dibunyikan. Dialog yang what is happening in a scene (Damono, 2018).
diucapkan harus bisa mewakili alur cerita, A character who has a different disposition
gerak-gerik tokoh, karakter, watak, postur, from other characters must be able to be
bahkan hingga tata rias dan tata busana known by the audience through sound. The
masing-masing pemain sehingga audiens bisa entrance of a character into a scene needs
membayangkan apa yang tengah terjadi dalam explanation in the script so that the audience
sebuah adegan (Damono, 2018). Antara satu will not be confused. The number of players
tokoh dengan tokoh lainnya yang memiliki in a scene can be arranged as such to suit the
watak berbeda, harus mampu dikenali audiens ideal format for a radio ketoprak. With the
hanya lewat suara. Masuknya satu tokoh limitations of the medium, a radio ketoprak
dalam adegan perlu diperjelas dalam naskah script must be concise, clear, and easy to listen
sehingga audiens tidak kebingungan. Jumlah to and follow by the audience.
pemain yang terlibat dalam satu adegan dapat
diatur sedemikian rupa agar sesuai dengan For, the strength of a radio ketoprak lies in
format ideal untuk ketoprak radio. Dengan the sound. The atmosphere is built by the
keterbatasan medium, naskah ketoprak radio sounds of gamelan, songs, and soundscape.
haruslah ringkas, jelas, dan mudah didengar Meanwhile, the plot depends on the strength
dan diikuti oleh audiens. of the narrator, dialog, and appreciation of
each player which is reflected in the voice. It
Pasalnya, kekuatan ketoprak radio ada means that we must be able to ‘watch the
pada suara. Suasana dibangun lewat show’ through the sounds. The ability of the
bunyi gamelan, tembang, dan soundscape. director in understanding the script and the
Sementara alur cerita tergantung pada vocal skill of the ketoprak players determine
kekuatan narator, dialog, dan penghayatan the success of the radio ketoprak.
masing-masing pemain yang tergambar dalam
suara. Artinya, kita harus bisa ‘menonton The tobong spirit needs maintaining although
pementasan’ hanya lewat suara. Kemampuan it has been media-transferred into a radio
sutradara menyusun naskah serta ketoprak. Tobong which is identical to the
keterampilan olah vokal pemain ketopraklah stage movement from one stage to another
yang menentukan kesuksesan ketoprak radio can be adjusted with the changing of the
ini. broadcast from one radio to another. It means
that in a radio ketoprak, the stage is the
Spirit tobong juga tetap perlu dipertahankan radio. And, tobong does not only become a
meski telah beralih wahana menjadi site but also transforms into a spirit that is
ketoprak radio. Tobong yang identik dengan still able to adapt to the change of time and
perpindahan tempat pementasan dari satu technological development.
panggung ke panggung lain bisa disesuaikan
dengan berpindah siaran dari satu radio ke
radio lain. Artinya dalam ketoprak radio,
radiolah yang menjadi panggung. Dan, tobong
tidak hanya menjadi situs, ia bertransformasi
menjadi spirit yang tetap bisa menyesuaikan
dengan perubahan zaman dan perkembangan
teknologi.

70
www.fkymulanira.com

Maka, saya lebih suka menyebut ketoprak As such, I prefer to call the competition
sayembara Sumilaking Pedhut ini sebagai ketoprak Sumilaking Pedhut as a radio
ketoprak radio, seperti format yang biasa ketoprak, like the format usually aired in RRI
dimainkan di RRI Yogyakarta. Meski demikian, Yogyakarta. However, as a radio ketoprak,
sebagai ketoprak radio, Ketoprak Tobong Kethoprak Tobong Kelana Bhakti Budaya
Kelana Bhakti Budaya masih perlu terus still needs to improve in terms of media
berbenah dalam proses alih wahana.*** transfer.***

Cuplikan pentas Sayembara Ketoprak Tobong “Kelana Bhakti Budaya”. Sumber: Dokumentasi FKY 2020.

“Spirit tobong juga tetap perlu dipertahankan meski telah beralih wahana menjadi
ketoprak radio. Tobong yang identik dengan perpindahan tempat pementasan dari
satu panggung ke panggung lain bisa disesuaikan dengan berpindah siaran dari
satu radio ke radio lain.”

“The tobong spirit needs maintaining although it has been media-transferred into
a radio ketoprak. Tobong which is identical to the stage movement from one stage
to another can be adjusted with the changing of the broadcast from one radio to
another.”

71
72
Pertunjukan yang Tak Pernah Usai:
Dalam Jaringan
The Never-Ending Performance: In the Network

dina triastuti

Seharusnya, Konferensi Pertunjukan dan The Conference on Indonesian Performing Arts


Teater Indonesia tahun ini digelar dengan and Theater was supposed to be held with
perhelatan yang menghadirkan perjumpaan a meeting in a physical space in July 2020.
di ruang fisik pada bulan Juli 2020. Namun However, just like many other events in 2020
seperti halnya banyak peristiwa pada 2020 that must be transferred into the monitor
yang harus beralih ke layar monitor, dengan screen, with various considerations, this event
berbagai pertimbangan, acara ini pun bergeser was shifted to September 2020. This change
ke bulan September 2020. Perubahan ini pun lengthened the duration, from the initial two
memperpanjang durasi, dari yang dua hari days into four days on 10, 17, 23, and 24
menjadi empat hari di tanggal 10, 17, 23, dan September 2020. It was rather crowded and
24 September 2020. Cukup padat dan lengkap complete for a conference held in a virtual
untuk sebuah konferensi yang tergelar dalam space.
ruang virtual.
The series of this conference has even started
Rangkaian konferensi ini bahkan telah dimulai in 2019 by the opening of research grants and
pada 2019 dengan membuka hibah penelitian calls for paper for researchers, practitioners,
serta call for paper bagi para peneliti, praktisi, and Indonesian performing arts and theater
dan pemerhati seni pertunjukan dan teater observers with the subject Media, Technology
Indonesia. Dengan subjek tema Media, and Performance; Politics of Creation and New
Teknologi dan Pertunjukan; Politik Penciptaan Dramaturgy and History of Performing Arts.
dan Dramaturgi Baru serta Sejarah Seni It involved the panelist team consisted of Ikun
Pertunjukan. Dengan melibatkan tim panelis; SK, Muhammad Abe, and Helly Minarti.
Ikun SK, Muhammad Abe, dan Helly Minarti.
The numbers of participants attending the
Dari aspek keterjangkauan, jumlah serta webinar were unexpected. Of 100 people who
sebaran peserta yang hadir pada ruang responded, there were around 65 participants
webinar sungguh melampaui ekspektasi. that registered again. The registration fee of
Dari 100 orang yang merespon, ada sekitar Rp. 75.000,00 for four days of the conference
65 peserta yang registrasi ulang. Dengan was affordable. The number of participants
membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. exceeded the target as the committee
75.000 untuk empat hari konferensi, tentu estimated the conference would be joined by
cukup terjangkau. Termasuk jumlah peserta around 30 people. Moreover, it was paid for

73
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

yang ikut juga telah melebihi target, tim and held in a building with snacks and drinks
panitia memperkirakan konferensi ini and sitting together. It was encouraging that
hanya akan diikuti oleh sekitar 30 orang. the participants of this conference came from
Apalagi jika berbayar dan diselenggarakan throughout Indonesia; Aceh, West Sumatra,
di dalam gedung dengan kudapan dan North Sumatra, Central Sulawesi, South
minum serta duduk bersama. Hal lain yang Sulawesi, Lombok, Bali, Maumere, Ambon,
menggembirakan adalah bahwa kali ini and Java in general. This distribution would
peserta konferensi hadir dari seluruh wilayah have been difficult to achieve when organized
di Indonesia; Aceh, Sumatra Barat, Sumatra directly with technical constraints such as
Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, transportation and accommodation, so that
Lombok, Bali, Maumere, kota Ambon serta usually ended with participants concentrated
Jawa pada umumnya. Sebaran ini mungkin from Java.
sulit dijangkau jika diselenggarakan secara
langsung dengan kendala teknis seperti The participants were dominated by
transportasi dan akomodasi, sehingga academicians, practitioners, students, and
biasanya berakhir dengan peserta yang the public with a percentage of around (29%),
terkonsentrasi di Pulau Jawa. respectively. Participants from art researchers,
art practitioners, and theater communities
Peserta didominasi oleh para akademisi, were still low, with each scored (3%). This was
praktisi, mahasiswa, dan umum dengan also a note that the conference in performing
jumlah masing-masing sekitar (29%). Peserta and theater was one of the absent facilities
dari kalangan peneliti seni, pekerja seni, in the knowledge production context in
seniman serta komunitas teater, terhitung Indonesia. Moreover, nowadays performing arts
masih minim, masing-masing sekitar (3%). and theater are still struggling. They are not
Hal ini sekaligus menjadi catatan bahwa programmed to develop and be consistent. As
konferensi di bidang pertunjukan dan teater such, organizing them to gather academicians,
adalah salah satu fasilitas yang absen artists, audiences and the other stakeholders
dalam konteks produksi pengetahuan di becomes more important. This had been the
Indonesia. Ditambah pada saat sekarang driving force for the implementation of this
konferensi pertunjukan dan teater seakan annual conference, namely to share, absorb
timbul tenggelam. Ia tidak terprogram new knowledge, and elaborate things to be
untuk berkembang dan konsisten. Sehingga able to develop and bloom.
penyelenggaraannya untuk mempertemukan
akademisi dan seniman, penonton serta
penyangga kepentingan yang lain menjadi
“Hal ini sekaligus menjadi catatan
bahwa konferensi di bidang pertunjukan
sangat penting. Itulah yang mendorong dan teater adalah salah satu fasilitas
penyelenggaraan konferensi tahunan ini yaitu yang absen dalam konteks produksi
untuk berbagi, menyerap pengetahuan baru pengetahuan di Indonesia.”
serta mengelaborasi berbagai hal agar terus
“This was also a note that the conference
bertumbuh dan berkembang. in performing and theater was one of
the absent facilities in the knowledge
production context in Indonesia.”

74
www.fkymulanira.com

Cuplikan Konferensi Pertunjukan dan Teater Indonesia 2020. Sumber: Dokumentasi FKY 2020.

75
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Konferensi Pertunjukan dan Teater 2020 The Conference on Performing Arts and
dibuka oleh Dr. Fortunata Tyasrinestu M.Si- Theater 2020 was opened by Dr. Fortunata
Direktur Program Pascasarjana ISI Yogyakarta; Tyasrinestu M.Si—Post-Graduate Program
Kusen Alipah Hadi-Direktur Yayasan Umar Director ISI Yogyakarta; Kusen Alipah
Kayam Yogyakarta; serta Joned Suryatmoko- Hadi—Director of the Yayasan Umar Kayam
Direktur Konferensi Pertunjukan dan Teater Yogyakarta; and Joned Suryatmoko—Director
Indonesia. Dengan mengutarakan kutipan of the Conference on Indonesian Performing
pernyataan Surat Kepercayaan Gelanggang Arts and Theater. Accompanied by the quote
pada 1950, “Kami adalah ahli waris yang Surat Kepercayaan Gelanggang in 1950, “We
sah dari kebudayaan dunia dan kebudayaan are the legitimate heir of the world culture
ini kami teruskan dengan cara kami sendiri”, and we continue this culture in our ways,” the
maka ditaruhlah semangat serta harapan spirit and the hope were strongly placed on
yang cukup kuat pada penyelenggaraan awal the initial implementation of the conference
konferensi di tahun ini. this year.

“...kerja budaya dapat diaplikasikan untuk menegosiasi tatanan sosial dan budaya.
Ia bukan lagi sekadar menciptakan estetika, tapi harus menciptakan pengalaman
dengan menyentuh nilai-nilai kemanusiaan dan masyarakat.”

“...cultural works can be applied to negotiate social and cultural institutions. They
no longer create only aesthetics but must create an experience by touching at
humanity and societal values.”

Hari pertama konferensi tanggal 10 The first day of the conference, on 10


September 2020, menyajikan perbincangan September 2020, presented the conversation
dua narasumber; Dr. Lono Simatupang of two keynote speakers; Dr. Lono Simatupang
(Universitas Gadjah Mada) dan Ugoran Prasad (Universitas Gadjah Mada) and Ugoran Prasad
(The Graduate Center City University of (The Graduate Center City University of New
New York). Kedua keynote-speaker tersebut York). They reflected on the development and
memperbincangkan refleksi perkembangan the future of theater studies and performing
dan masa depan kajian teater serta kajian arts studies in Indonesia during the last 20
pertunjukan di Indonesia selama kurun periode years. The change should be dealt with smartly
20 tahun terakhir. Bahwa perubahan harus because humans are the most adaptive
disikapi dengan cerdas, sebab manusia adalah being. The perspective, method, performing
makhluk yang paling adaptif. Perspektif, idea, and the shifts happening in performing
metode, gagasan pertunjukan, pergeseran arts and theater were worthy of research to
yang terjadi pada pertunjukan dan teater patut trace artistic works and practices. From here,
dilacak untuk merunut kerja serta praktik cultural works can be applied to negotiate
kesenian. Dari sinilah kerja budaya dapat social and cultural institutions. They no
diaplikasikan untuk menegosiasi tatanan longer create only aesthetics but must create
sosial dan budaya. Ia bukan lagi sekadar an experience by touching at humanity and
menciptakan estetika, tapi harus menciptakan societal values. We can see the human events
pengalaman dengan menyentuh nilai-nilai that often present in daily life through the
kemanusiaan dan masyarakat. Peristiwa- aesthetic taste but still with critical eyes.
peristiwa kemanusiaan yang sering hadir Performing arts are a planned activity to

76
www.fkymulanira.com

di ruang keseharian bisa kita lihat melalui encounter the audiences, society, and even the
cita rasa estetik namun tetap kritis. Bahwa world. That was one of many things that could
pertunjukan merupakan aktivitas terencana be marked as the practice of performing arts
yang bertemu penonton, masyarakat dan in Indonesia in the last 20 years.
bahkan dunia. Itulah salah satu hal yang
bisa ditandai sebagai praktik pertunjukan di The conference also presented 14 research
Indonesia selama 20 tahun terakhir ini. results from various circles of art and non-
art academicians, practitioners, independent
Pada konferensi ini juga mempresentasikan researchers, and curators. These included
14 hasil penelitian dari kalangan akademisi two receivers of the conference research
pendidikan seni dan nonseni, praktisi, peneliti grant 2020, Arung Wardhana and Wendy HS.
independen, dan kurator. Termasuk dua Generally, the conference started at 10:00 WIB
penerima hibah penelitian konferensi 2020, to 15:30 WIB based on the division of sessions
Arung Wardhana dan Wendy HS. Secara for each theme. The night saw documentaries
umum, konferensi dilaksanakan mulai pagi of works and workshops, which was then
pukul 10.00 WIB hingga sore pukul 15.30 WIB closed with informal conversation and
berdasarkan pembagian sesi masing-masing discussion between participants and keynote
tema. Lalu malam harinya menampilkan speakers.
dokumentasi karya dan workshop, kemudian
ditutup dengan obrolan serta diskusi yang The following were the themes in this year’s
lebih informal antarpeserta dan narasumber conference: Locality, Stage, and Audience;
yang hadir dalam konferensi. Performing Arts and Technology; Performing
Arts and History; Tradition and Knowledge,
Berikut adalah tema yang terangkum pada and a summary of critical note. In the
pelaksanaan konferensi kali ini: Lokalitas, spectacle session, appeared the documentary
Panggung, dan Penonton; Pertunjukan dan “Ambon Art Walk” by Paparisa Ambon
Teknologi; Pertunjukan dan Sejarah; Tradisi Bergerak! that raised Ambon post-conflict
dan Pengetahuan, serta rangkuman catatan peace; problems of identity and ‘self’ in
kritis. Pada sesi tontonan, ditampilkan the show “Visa” by Teater Satu Lampung;
dokumentasi “Ambon Art Walk” karya Paparisa documentary “Tubuh” by Tony Broer; and Elisa
Ambon Bergerak! yang menyuarakan isu Nurvista & Bakudapan that presented sweated
perdamaian pascakonflik Ambon; problematika spicy as a performing activity through sambal.
identitas dan ‘diri’ hadir dalam pementasan
“Visa” oleh Teater Satu Lampung; dokumentasi Those themes were chosen based on strong
“Tubuh” oleh Tony Broer; serta Elia Nurvista and complex reasons, considering that
& Bakudapan yang menyuguhkan pedas Indonesia has dark stories in the past.
berkeringat sebagai sebuah aktivitas There was always a long history that can be
pertunjukan lewat sambal. successfully translated by each generation
in astounding ways. This included the
Tema-tema tersebut dipilih dengan alasan local identity theme that often appeared
yang cukup gigih sekaligus kompleks, in the performing arts stage after the New
mengingat Indonesia punya banyak kisah Order era. Identity was then practiced as
kelam di masa lalu. Ada sejarah panjang intertextuality of performing arts. This made
yang selalu berhasil diterjemahkan oleh artistic and performing arts practice freer in

77
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

setiap generasi dengan cara-cara yang carrying whatever themes in a work, whether
mencengangkan. Termasuk tema identitas independently or collectively. Limitations
lokal yang kerap muncul dalam panggung over staging were smashed for the reason of
pertunjukan setelah masa Orde Baru. freedom of expression. Government control
Identitas lantas dipraktikkan sebagai over the arts was looser. Activism among
intertekstualitas pertunjukan. Fenomena ini theater groups in Indonesia became a livelier
membuat praktik kesenian dan pertunjukan on a smaller scale. All ideological constructions
lebih bebas mengusung tema apa pun that were born as alternatives outside the
dalam karya, baik secara mandiri maupun mainstream were worthy of note. The idea
kolektif. Batas-batas pemanggungan ditabrak was critically delivered by Febrian Adinata
dengan alasan kebebasan berekspresi. Hasibuan, Gladhys Elliona, and Khotibul Umam
Kontrol pemerintah atas kesenian menjadi in the papers about Locality, hosted by Shinta
lebih longgar. Aktivisme kelompok teater di Febriany.
Indonesia kian semarak dalam skala yang
kecil-kecil. Semua konstruksi ideologis yang “Ada sejarah panjang yang selalu
lahir sebagai alternatif di luar arus utama ini berhasil diterjemahkan oleh setiap
patut dicatat. Gagasan tersebut disampaikan
generasi dengan cara-cara yang
mencengangkan.”
dengan kritis oleh Febrian Adinata Hasibuan,
Gladhys Elliona, dan Khotibul Umam dalam “There was always a long history that
makalah yang memilih tema Lokalitas dengan can be successfully translated by each
pemandu Shinta Febriany. generation in astounding ways. ”

Fenomena lain yang ada pada level praktik Another phenomenon in the practical level,
bukan lagi sekadar kajian dan wacana adalah no longer on studies and discourses levels,
penjelajahan atas ruang dan penonton. Salah was the exploration of space and audience.
satunya adalah rumah sebagai ruang tawar- One of them was the house as the bargaining
menawar antara narasi sosial dengan narasi space between social narrative and domestic
domestik. Panggung menebas ruang yang narrative. The stage cut the highly personal
sangat personal dan lingkungan yang teramat space and an environment very close to us,
dekat dengan kita, yaitu rumah. Kajian namely the house. The study of the audience
mengenai penonton adalah unsur yang hampir was the element that had been almost
dikesampingkan dalam ranah pertunjukan neglected in our performing arts. How the
kita, bagaimana penonton hadir dan menjadi audience existed and became an important
bagian penting dalam pertunjukan, juga part of performing art, was also worthy of
patut ditilik kembali. Pembahasan Panggung investigation. The discussion about Stage and
dan Penonton dituturkan pada hari kedua Audience was delivered on the second day
konferensi oleh Kurnia Rahmad Dhani, of the conference by Kurnia Rahmad Dhani,
Riyadhus Shalihin, dan Shohifur Ridho’i serta Riyadhus Shalihin, and Shohifur Ridho’i and
Mega Sheli. Mega Sheli.

Pada situasi sekarang, hal yang cukup In the current situation, a rather contextual
kontekstual adalah pembahasan mengenai thing was the discussion about Technology.
Teknologi. Bagaimana kerja-kerja lintas Multidisciplinary works were getting massive
disiplin kian populer menggelora dalam praktik in contemporary artistic practices. Technology

78
www.fkymulanira.com

seni masa kini. Teknologi dan kehidupan and daily life become common in human
sehari-hari menjadi jamak dalam laku behavior. However, it should not be forgotten
manusia. Tetapi jangan lupa bahwa praktik ini that this practice also resulted in a digital
juga menyebabkan kesenjangan digital. Daya gap. The power of access and the capacity
akses, kapasitas jaringan tentu tidak dapat of the network were not freely enjoyed due
dinikmati dengan leluasa karena kendala to the still limited infrastructure. It looked
infrastruktur yang masih terbatas. Teknologi that technology was not as easily gripped for
rupanya tidak semudah dalam genggaman certain people.
tangan bagi sebagian kalangan.
Another thing that was also a part of the
Hal lain yang tak lepas dari diskusi performing art discussion was about History
pertunjukan adalah tentang Sejarah dan and Reenactment. Time became a sign that
Reenactment (Persalintunjukan). Waktu connected history and theater. Exposition by
menjadi tanda yang menghubungkan sejarah Akbar Yummi saw that history was not only
dan teater. Paparan dari Akbar Yummi melihat investigating history books, archives, and
bahwa sejarah bukan sekadar menelisik buku manuscripts. Repertoire, theater event, stage,
sejarah, arsip, dan naskah. Bahwa repertoar, and all of its contexts might become a subject
peristiwa teater, panggung serta isinya bisa of analysis. Tradition could also be read as
menjadi subjek analisis. Tradisi juga bisa a source of knowledge. A tradition was very
dibaca sebagai sumber pengetahuan. Tradisi attached to body matters, literature, and
sangat lekat dengan ketubuhan, sastra dan speech as well as clothes. Our daily life was
tutur, hingga pakaian. Bagaimana kehidupan inseparable from tradition, which in practice,
sehari-hari kita tak lepas dari tradisi, yang its aesthetic was processed as such and
pada praktiknya, estetika tradisi diolah presented contemporarily. This processing was
sedemikian rupa lalu dihadirkan secara important to transmit to the next generation.
kontemporer. Proses pengolahan ini penting The re-reading of tradition was delivered by
untuk diteruskan pada generasi berikutnya. Wendy HS, Arining Wibowo, and Abdi Karya
Pembacaan ulang atas tradisi ini disampaikan that inserted the presentation “Sarung” in
oleh Wendy HS, Arining Wibowo, dan Abdi collaboration with Jamaluddin Latif.
Karya yang menyelipkan presentasi “Sarung”
berkolaborasi dengan Jamaluddin Latif. On the last day of the conference, Brigitta
Isabella delivered her critical note by stating
Pada hari terakhir konferensi, Brigitta Isabella this Conference on Performing Arts and
menyampaikan catatan kritisnya dengan Theater as collective dishwashing. Initiation
menyebutkan bahwa Konferensi Pertunjukan was always seen as a collective work and
dan Teater ini sebagai cuci piring kolektif. cooperation. It was not about who offered
Inisiasi selalu dilihat sebagai kerja bersama the discourse, and who would continue the
dan gotong royong. Bukan tentang perkara next work. Such work would never end. And
siapa yang melempar wacana, kemudian siapa collective was the correct formula to clean this
yang meneruskan pekerjaan selanjutnya? collective ‘chaos’.
Pekerjaan seperti ini tak kan pernah selesai.
Dan kolektif adalah formula yang pas As a conclusion of this note, there is one thing
menyelesaikan ‘kekacauan’ bersama ini. that is certainly new for us, namely that the

79
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Sebagai akhir catatan, ada satu hal yang tentu experience of joining this online conference
baru bagi kita semua bahwa pengalaman created an impression like in a cinema
mengikuti konferensi dalam jaringan ini building. We could enjoy the visual charm
mampu menimbulkan impresi seperti through sensuous captures from wherever
dalam gedung bioskop. Pesona visual lewat we are. At least, we could draw the hustle
tangkapan indrawi bisa kita nikmati dari of the virtual space into a more personal
mana pun kita berada. Setidaknya, hiruk pikuk space, namely through each person’s gadget.
ruang virtual dapat kita tarik ke ruang yang Distance and place was no longer a problem.
lebih personal, yaitu kita dan gawai masing- It turned out that we are going beyond it.
masing. Jarak dan tempat bukan lagi masalah. For some people, this online activity felt
Nyatanya kita semua sedang melampaui itu. more exhausting than a physical encounter.
Bagi sebagian orang, daring ini seolah lebih Maybe because we are still in a process: exist,
melelahkan ketimbang bertemu secara fisik. conscious, and present. We are learning about
Mungkin karena kita sedang pada proses: ada, the awareness to create choices of spaces that
sadari, dan kini. Kita sedang belajar mengenai (hopefully) will not deter us from holding it
kesadaran untuk menciptakan pilihan ruang- again for the next few years.
ruang yang (semoga) tidak menjadikannya
jera untuk digelar kembali di tahun-tahun The Conference on Indonesian Performing
berikutnya. Arts and Theater was organized independently
with the cooperation from ISI Yogyakarta
Konferensi Pertunjukan dan Teater Indonesia Post-Graduate and Yayasan Umar Kayam. This
2020 ini dikelola secara mandiri dengan cooperation was also supported by various
kerjasama dari Pascasarjana ISI Yogyakarta art communities and theater groups in
serta Yayasan Umar Kayam. Kerja bersama ini Yogyakarta. For information, this conference
juga didukung oleh berbagai komunitas seni was a part of the implementation of the FKY,
dan kelompok teater yang ada di Yogyakarta. the presence of which is very important. May
Perlu diketahui bahwa pelaksanaan konferensi we always can share space, online or offline,
ini merupakan bagian dari penyelenggaraan in the noise as well as silence, so that we can
FKY yang kehadirannya teramat penting. tend the age through culture.***
Semoga kita senantiasa bisa berbagi ruang,
baik dalam jaringan maupun luar jaringan,
dalam bising sekaligus hening, agar kita
senantiasa mampu merawat jaman melalui
kebudayaan.***

“Brigitta Isabella menyampaikan catatan kritisnya dengan


menyebutkan bahwa Konferensi Pertunjukan dan Teater ini
sebagai cuci piring kolektif.”

“Brigitta Isabella delivered her critical note by stating this


Conference on Performing Arts and Theater as collective
dishwashing.”

80
Kerja Budaya atau Budaya Dikerjai?
Cultural Toil or Mischievous Culture?

rifki ap

Di dalam daftar “cara-cara sederhana In the list of “the simple ways to embarrass
untuk mempermalukan diri sendiri”, oneself”, it seems impossible not to find the
agaknya mustahil kita tidak menemukan point targeting in ideal vision and then fail in
poin membidik satu visi ideal lantas gagal translating it into practice written in it. It is so
menerjemahkannya ke dalam praktik, tertera simple that it has the potential to be repeated
di dalamnya. Saking sederhananya, hal itu and make many programs fall into the same
berpotensi untuk terus saja diulangi serta trap. In short, people actively promote and
membuat sekian banyak program terjerembab cultivate mistakes.
dalam perangkap yang sama. Singkatnya,
orang-orang giat membudayakan dan Those patterns applied oftentimes in a
membudidayakan kekeliruan. programmatic framework that assumes a
regularity in achieving a goal. However, it
Pola-pola itu berlaku seringkali dalam may happen easily in a cultural work that
kerangka programatik yang mengandaikan emphasizes the production of situations.
sebuah keteraturan menggapai satu tujuan. Especially when the cultural works are
Meskipun demikian, bukan tak mungkin hal ensnared in the same mindset.
yang sama dapat dengan mulus terjadi dalam
kerja budaya yang menitikberatkan produksi The miss of work activity in translating
situasi. Terutama bila kerja-kerja budaya itu vision into practice is not accredited to the
terjerat dalam kerangka pikir yang sama. bad performance of the workers. Inharmony
between vision and practice usually leads
Melesetnya aktivitas kerja dalam to two causes. Failure to achieve the vision
menerjemahkan visi ke dalam praktik due to the flawed practice or deviation in
tentu tidak serta-merta dapat dialamatkan the translation of the vision into tactic
pada buruknya kiprah para pekerja. since the beginning. The last sometimes is
Ketidakselarasan antara visi dan praktik rather obscure and makes the former being
biasanya mengarah pada dua hulu persoalan. scapegoated.
Visi yang gagal dicapai karena praktik yang
kurang sempurna atau penyimpangan dalam To investigate those two matters, we can look
menerjemahkan visi ke dalam taktik sedari at how the cultural festival in Yogyakarta was
mula. Hal yang disebut terakhir kadang held this year. Without actually targeting it as
tampil samar dan membuat yang pertama merely an analytical object in understanding
dikambinghitamkan. that negligence can permeate on the things
being done but outside the plan. The main

81
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

“Ketidakselarasan antara visi dan praktik biasanya


mengarah pada dua hulu persoalan. Visi yang gagal dicapai
karena praktik yang kurang sempurna atau penyimpangan
dalam menerjemahkan visi ke dalam taktik sedari mula.”

“Inharmony between vision and practice usually leads to


two causes. Failure to achieve the vision due to the flawed
practice or deviation in the translation of the vision into
tactic since the beginning.”

Guna menelisik kedua hal itu, kita dapat point of this short review is to see whether
menyisir bagaimana festival kebudayaan the festival enabled the presence of culture
di Yogyakarta diadakan tahun ini. Tanpa or otherwise presented its impossibility. This
mengincar festival kebudayaan di kotamu is important when a festival shifts the focus
itu semata-mata sebagai objek analisis from arts that are closer to spectacle to a
kita dalam melihat bahwa kelalaian bisa culture that is closer to meaning-making.
meresap dari hal-hal yang dilakukan tapi
tidak direncanakan. Poin utama dari ulasan One of the easiest things to look at whether
singkat ini terutama untuk melihat apakah a festival succeeds in presenting the space
memang festival ini memungkinkan hadirnya for meaning-making is by looking at how the
kebudayaan atau justru menyuguhkan experience structure is presented. Its most
ketidakmungkinannya. Hal ini menjadi penting simple form is by looking at the agenda.
ketika sebuah festival menggeser fokus dari During the 6 days of the festival, it started
kesenian yang dekat dengan tontonan ke from 07:00 WIB and ended at 23:30 WIB—both
kebudayan yang erat dengan pemaknaan. of them through radio. At least, every two
hours, you would be presented with various
Salah satu cara mudah untuk mengintip programs of various mediums, from the radio
apakah sebuah festival berhasil menghadirkan broadcast, television, live air via the site, and
ruang pemaknaan adalah dengan melihat live broadcast via Instagram, except for the
bagaimana struktur pengalaman disajikan. visual art exhibition. Without following all of
Dalam bentuknya yang paling sederhana the programs, we may more or less imagine
adalah dengan menengok agenda the hustle of these programs.
digelontorkan. Tercatat dari 6 hari perhelatan
festival ini, dicanangkan dimulai sejak pukul That hustle is not the main problem. It is
06.00 WIB dan diakhiri pada pukul 23.30 merely the logical consequence of how this
WIB—keduanya lewat siaran radio. Setidaknya, festival was ensnared in the trap similar to
setiap dua jam, Anda akan disuguhi berbagai various modes of articulation amidst the
acara lewat berbagai medium, dari siaran pandemic. Although it looked as if it appeared
radio, televisi, siaran langsung via situs, with the latest form, the trap itself is an old
hingga sesi siaran langsung via Instagram, song. In its newest form, this trap took the
kecuali pameran seni rupanya. Tanpa form of media transfer or vehicle transfer
mengikuti keseluruhan program, kita sedikit activity. Meanwhile, the structuring framework
banyak bisa membayangkan betapa riuh behind it is the attention economy. Agreeing
rendahnya acara. on this matter, all things are then turned into
a matter of spectacle production. The next

82
www.fkymulanira.com

Keriuhan itu bukanlah persoalan utama. Hal problem is the economic discourse that framed
itu hanyalah konsekuensi logis dari bagaimana the problem of how the spectacle is presented,
festival ini terjerat pada jebakan yang sama instead of creating situations for meaning-
dengan berbagai modus artikulasi di tengah making.
pandemi. Meski seolah tampil dalam bentuk
terbaru, jebakan ini sendiri adalah lagu lama. Indeed, drastic transformation amidst the
Dalam versinya yang terbaru, jebakan ini survival efforts look easily felt like pressure
tampil dalam bentuk aktivitas alih media instead of an opportunity. It is not clear
atau alih wahana. Sedangkan, kerangka whether it is due to the notion that humans
yang menstruktur di balik itu semua adalah are destined as a relaxed being or whether
ekonomi perhatian (attention economy). this change is just not reasonable for humans.
Mengamini hal itu, mau tak mau segala hal Amidst the pandemic, the survival efforts
kemudian adalah urusan produksi tontonan. in daily life are more important than the
Persoalan yang kemudian mengemuka adalah idealistic movement that holds firmly onto a
diskursus ekonomi mengerangkai fokus soal vision. With such reasons, of course, we can
bagaimana tontonan disajikan, alih-alih understand that the cultural festival in your
menciptakan situasi bagi pemaknaan. city was ensnared in the same trap, although
it is unfortunate because the expectation to
Memang betul, transformasi drastis di present a space that “tries to create knowledge
tengah upaya bertahan hidup agaknya lebih production” can be realized. Another thing that
mudah dirasakan sebagai tekanan alih-alih also had been out of control is the impacts
kesempatan. Entah memang karena manusia of the workers. Instead of being relaxed, they
ditakdirkan menjadi makhluk hidup yang rileks were instead faced only with restrictions.
atau gerak perubahan ini tak masuk akal
bagi kemanusiaan. Di tengah pandemi, upaya “Di tengah pandemi, upaya bertahan
bertahan hidup sehari-hari kemudian memang hidup sehari-hari kemudian memang
lebih penting dibandingkan gerak idealis lebih penting dibandingkan gerak
berpegang teguh pada visi. Dengan alasan-
idealis berpegang teguh pada visi.”
alasan tersebut, tentu kita bisa memaklumi “Amidst the pandemic, the survival
festival kebudayaan di kotamu terperangkap di efforts in daily life are more important
jebakan yang sama. Meski sangat disayangkan than the idealistic movement that
karena harapan untuk menghadirkan ruang holds firmly onto a vision.”
yang “mengupayakan produksi pengetahuan”
bisa diwujudkan. Hal lain yang lepas kendali Restrictions are present when the exploration
adalah dampak yang hadir bagi para pekerja. possibilities and experiments are negated by
Alih-alih rileks, mereka justru dihadapkan the strategy. The desire to create a space for
pada kekangan semata. knowledge production looks rather impossible
if we are looking at the declared framework.
Kekangan hadir ketika kemungkinan eksplorasi Without the obligation to quote the internals
dan eksperimentasi justru teranulir oleh of this festival, we can also guess it from
strategi. Keinginan untuk menghadirkan the programs being made. By targeting
ruang bagi produksi pengetahuan adalah hal content presentations from morning to almost
yang tampaknya cukup mustahil bila melihat midnight, we can estimate the problems.

83
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Salah satu produksi konten program Radio FKY. Sumber: Dokumentasi FKY 2020.

kerangka yang dicanangkan. Tanpa perlu The needs presented in this festival then is
mengintip dapur dari festival ini, kita pun not the needs to create a situation where
bisa meraba lewat jadwal acara yang dibuat. meaning-making is enabled, but the target of
Dengan menargetkan suguhan konten sedari completion.
pagi hingga menjelang pergantian hari, kita
bisa menerka-nerka persoalannya. Kebutuhan As such, it is sublime. The anticipation for
yang dihadirkan di festival ini kemudian the problems faced by the workers at the
bukanlah kebutuhan untuk menciptakan festival had been recorded in the introduction
situasi di mana pemaknaan dimungkinkan, booklet of the festival. The initial expectation
melainkan target diselesaikan. of our culture works is not merely pragmatic
breath becomes a boomerang that hits
Dengan begitu, sublim. Sebenarnya, antisipasi back. Meanwhile, the efforts to not pursue
atas problem yang kemudian dihadapi oleh the targets of completion of administrative
para pekerja di festival ini sudah direkam works based on order shifted to completion
dalam buklet pengantar festival. Bahwa of targets of their own making. Of course, as
harapan awal kerja-kerja kebudayaan kita an apology, we cannot credit this negligence
bukanlah semata napas pragmatis teknis to any party. What can be looked at is the
menjadi bumerang yang menghantam balik problematic patterns that could be avoided so
dengan manis. Sedangkan upaya untuk tidak as not to produce similar consequences in the
mengejar target-target penyelesaian kerja days to come.
administratif berdasar pesanan bergeser
menjadi penyelesaian target-target bikinan There are two points to discuss on the
sendiri. Tentu saja, sebagai sebuah apologi, implementation of this year’s festival: the time
kita tak bisa mengalamatkan kelalaian ini arrangement and the value creation process.
pada pihak mana pun. Apa yang dapat As had been mentioned earlier, the time
dicermati kemudian adalah pola-pola arrangement is closely related to the agenda
bermasalah yang bisa dihindari agar tidak composition. One of the underlying problems
menghasilkan konsekuensi serupa di kemudian in the media transfer efforts or the use of
hari. virtual space is the thinking that attention is
the solely applicable reward. The credo is that

84
www.fkymulanira.com

Ada dua pokok yang bisa dibicarakan soal the more content is viewed, the more things
penyelenggaraan festival kali ini: pengaturan exposed, and the more successful are the
waktu dan proses penciptaan nilai. Seperti programs. In the effort to fulfill this ambition,
yang telah disinggung sebelumnya, pengaturan
waktu terjalin erat dengan penyusunan “Kunci utama ketika mengikuti
agenda. Salah satu problem mendasar dalam kaidah ini, seperti yang juga dicatat
upaya alih wahana atau penggunaan ruang Hartmut Rosa, adalah ketersediaan
virtual adalah berpikir atensi sebagai satu- (available), aksesibilitas (accessible),
dan keberlimpahan (attainable).”
satunya imbalan yang berlaku. Kredo yang
mengemuka kemudian adalah semakin banyak “The key to follow this rule, as noted
konten yang dibuat, maka semakin banyak by Hartmut Rosa, is availability,
yang terpapar, maka semakin tokcerlah accessibility, and attainability.”
rancangan acara. Dalam upaya memenuhi
ambisi ini, mau tak mau harus begitu banyak there were many slots to fill. For only as
slot yang perlu diisi. Karena hanya itu yang such that could be imagined to maintain the
dibayangkan dapat menjaga kemungkinan attention possibility being struggled online.
atensi yang diperebutkan di dalam jaringan.
The struggle for attention is reasonable in
Persaingan merebut atensi ini ialah hal yang the middle of the social acceleration that
wajar adanya berlaku di tengah akselerasi becomes the main motor of the online
sosial (social acceleration) yang menjadi industry. The key to follow this rule, as noted
motor utama industri dalam jaringan. by Hartmut Rosa, is availability, accessibility,
Kunci utama ketika mengikuti kaidah ini, and attainability. The obsession to successfully
seperti yang juga dicatat Hartmut Rosa, gain attention surely will try to accommodate
adalah ketersediaan (available), aksesibilitas the characteristics mentioned above. The
(accessible), dan keberlimpahan (attainable). consequence is the effort to make sure that
Obsesi keberhasilan menggaet atensi tak ayal everything goes as they should be. Here, we
bakal berupaya mengakomodir ciri-ciri yang see the priority is the time arrangement.
telah dicatat sebelumnya. Konsekuensi yang
hadir adalah memastikan segala sesuatu Generally, technology, which becomes the
berjalan sebagaimana mestinya. Di sini kita supporter of the media transfer, offers a
bisa melihat pengaturan waktu kemudian possibility for history, social-political life
mengemuka. institutions, and a new trend that moves so
fast. As such, everything that tries to adopt
Secara umum, teknologi, yang menjadi the same rule—to not say to submit to it—must
sandaran bagi alih wahana, menawarkan accelerate itself so as not to be dragged by
kemungkinan bagi sejarah, tatanan hidup that rapid stream. To do it, what is necessary
sosial-politik, maupun tren terbaru bergerak is the arrangement of rhythm.
begitu cepat. Dengan begitu, segala sesuatu
yang mencoba mengadopsi kaidah yang Rhythm is the easiest way for us to know
sama—untuk tidak menyebut tunduk regularity. All works will feel rather satisfying
padanya—harus mempercepat diri agar tidak and under control when they are in line with
terseret oleh arus deras tersebut. Apa yang the rhythm we have. Precisely, because this

85
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

memungkinkan itu semua kemudian adalah is a natural thing and regulates our life. The
pengaturan ritme. circadian cycle that regulates our biological
hours is one example. However, in the social
Ritme adalah cara paling mudah untuk kita acceleration rule, regularity is on the higher
mengenali keteraturan. Segala kerja akan priority so that it dictates the rhythm.
terasa cukup memuaskan dan terasa dalam Normalizing the regularity of rhythm in a
kendali bila sesuai dengan ritme yang kita collective movement is the cause of problems
miliki. Persis, karena hal ini adalah hal yang when each person’s starting point is different.
natural dan mengatur hidup kita. Ritme
sirkadian yang mengatur jam biologis kita
adalah salah satu contohnya. Hanya saja,
dalam kaidah akselerasi sosial, keteraturan
ada di peringkat yang lebih atas sehingga
mendikte ritme. Menormalisasi keteraturan
ritme di dalam gerak bersama adalah pangkal
persoalan ketika titik berangkat masing-
masing orang berbeda.

Bila yang dikedepankan hanyalah upaya


mengisi slot-slot guna merebut atensi, tak
ayal jika efektivitas menjadi ketentuan utama.
Segala posisi harus diisi oleh para pekerja
dan dijalankan sebagaimana petunjuk dan
preskripsi yang berlaku. musababnya tentu
adalah persoalan kepresisian waktu. Jika
pengadopsian cara kerja tidak menyisipkan
kritik atas segala hal yang dinormalisasi di
dalam cara berpikir produksi dalam jaringan
ini, maka penundukkan tak terelakkan. Dengan
kata lain, “fungsi” utama para pekerja adalah
menjadi katalis alias pelicin bagi mesin
produksi konten—selayaknya para buruh dalam
industri.

Seturut logika yang sama, dari perspektif When the priority is only to fill in the slots to
pekerja, apa yang kemudian dapat diraih gain attention, effectiveness becomes the main
hanyalah menempatkan diri menjadi determinant. All positions must be filled by the
bagian dari perayaan kebudayaan yang workers and run according to the direction and
sukses diselenggarakan. Dengan kata lain, applied prescription. The cause is of course
“berfungsi” sebaik mungkin, sebagai bagian the preciseness of time. If the adoption of
dari sekrup mesin produksi kebudayaan. Di the working method does not insert critique
titik ini, upaya festival ini mencanangkan jalan toward everything that is normalized in this
tengah produksi pengetahuan yang berjalan online production mindset, submission is
inexorable. In other words, the main “function”

86
www.fkymulanira.com

seiring dengan kerja produksi festival adalah of the workers is to become the catalyst or
ekspektasi yang bertepuk sebelah tangan. lubricant for the content production machine—
Karena alih-alih produksi pengetahuan, like the workers in an industry.
apa yang mungkin hadir adalah reproduksi
pengetahuan tentang proses produksi. With the same logic, from the perspective of
the works, what can be achieved is only to
Sepertinya cukup tidak masuk akal kita tidak place oneself as a part of a cultural celebration
menemukan pekerja-pekerja yang kelelahan that is successfully held. In other words, “to
function” as best as possible, as a part of
the cultural production machine screws. At
this point, this festival’s effort to declare a
middle way for the knowledge production that
is in line with the festival production work is
an unfulfilled expectation. Because, instead
of knowledge production, what presents
in a reproduction of knowledge about the
production process.

It seems rather unreasonable that we do


not find workers who are exhausted in the
middle of the cultural contents production that
relies on maximum acceleration. It is more
impossible to not find even one worker that
works in strange hours. Synchronization must
be done by workers to prepare any kind of
media transfer. As such, mental exhaustion (or
burnout) is an inseparable part of the work,
instead of the negative excess of this kind of
work.

“Imajinasi yang hadir terkungkung


memikirkan apa yang bisa disajikan
dalam internet, alih-alih berupaya
melampaui batasan yang dihadirkan.”

di tengah produksi konten budaya yang “Imagination is shackled to think


about what can be presented on
bersandar pada akselerasi maksimal. Semakin the internet, instead of trying to go
mustahil jika kita tidak menemukan satu pun beyond the existing limitations.”
pekerja yang bekerja di jam-jam yang ganjil.
Sinkronisasi adalah hal yang mau tak mau
dilakukan oleh para pekerja guna menyiapkan Understandably, the outcomes of this process
segala alih wahana. Kelelahan mental (atau are only old forms in new containers. If the
burnout) dengan demikian adalah bagian tak readers visit various talks, performances, or
terpisahkan dari kerja, alih-alih sebagai ekses spectacles, it seems difficult for us to find an
negatif dari kerja semacam ini. experiment on the form. The problem is the

87
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

“Bila sinkronisasi atau ketundukan pada arus ekonomi atensi adalah sinonim dari
gerak modernitas, maka de-sinkronisasi adalah jalan bagi kebudayaan.”

“If synchronization or submission toward the attention economy stream is


synonymous with the modernity move, de-synchronization is a way for the
culture.”

Adalah hal yang dapat dimaklumi luaran same as the mass migration to a global village
dari proses ini hanyalah bentuk-bentuk called the internet in recent years. Imagination
lama dalam wadah yang baru. Bila pembaca is shackled to think about what can be
mengunjungi kembali berbagai percakapan, presented on the internet, instead of trying to
pertunjukan, atau tontonan yang disuguhkan, go beyond the existing limitations.
tampaknya sulit bagi kita untuk dapat
menemukan eksperimentasi atas bentuk. A question then can be asked, what kind
Masalah yang dihadapi sama dengan migrasi of value creation can be presented in such
besar-besaran ke kampung global bernama a space? Goethe had already predicted this
internet belakangan ini. Imajinasi yang hadir in the past that “even the most neglected
terkungkung memikirkan apa yang bisa person may feel oneself be perfect when one
disajikan dalam internet, alih-alih berupaya works according to one’s ability—whether
melampaui batasan yang dihadirkan. innate quality or obtained skill; but even
the best talent may be obscure, vanish, and
Sebuah tanya kemudian dapat dilontarkan, destroyed due to the lack of harmony—which
proses penciptaan nilai seperti apakah yang is an inexorable requirement.” If the harmony
dapat dihadirkan melalui ruang seperti ini? vanishes because the priority is the working of
Goethe sudah merapal soal ini jauh-jauh hari, the program, the possibility for preservation or
sebenarnya. Bahwa “orang paling kapiran pun reflection on culture crumbles on itself.
dapat merasa sempurna saat dirinya bekerja
sesuai batas kemampuannya—baik yang Why is harmony important? Precisely because
berupa kualitas bawaan ataupun kecakapan the awareness to push down the brake
yang ia dapatkan; tetapi bahkan bakat terbaik allows us to present the culture itself. If
pun dapat menjadi kabur, musnah, dan hancur synchronization or submission toward the
karena kurangnya keselarasan—yang ialah attention economy stream is synonymous with
syarat tak terelakkan.” Bila kemudian hal yang the modernity move, de-synchronization is
disebut terakhir, yakni keselarasan yang hilang a way for the culture. This starting point is
karena upaya mengedepankan berjalannya important when we see that the knowledge
program, maka kemungkinan bagi preservasi creation in the sleeve of social acceleration
atau refleksi atas kebudayaan itu runtuh deals only with the adoption of the latest
dengan sendirinya. knowledge on technical aspects to support
production. The cul de sac then appears
Mengapa hal yang disebut terakhir menjadi because the exchange of meaning between
penting? Persis, karena kesadaran untuk agencies through conversation in leisure time
menginjak pedal rem dalam-dalam is disabled. It looks difficult for us to expect
memungkinkan kita untuk menghadirkan to find cultural codes that can reveal the gap
kebudayaan itu sendiri. Bila sinkronisasi atau without changing the paradigm in practice

88
www.fkymulanira.com

ketundukan pada arus ekonomi atensi adalah (cliques that bring the same human resources,
sinonim dari gerak modernitas, maka de- for example).
sinkronisasi adalah jalan bagi kebudayaan.
Titik tolak ini penting ketika kita melihat A possible entrance is to annul this
bahwa penciptaan pengetahuan dalam productivity in the attention economy
selubung akselerasi sosial hanya berkutat pada sleeve. Therefore, instead of presenting
upaya mengadopsi pengetahuan terbaru soal some spectacles, we may prioritize quality
hal-hal teknis yang menyokong produksi. Jalan in conversation and meaning. Less in
buntu kemudian tampak. Karena pertukaran quantity indeed but will enable us to
pemaknaan antar-agensi lewat obrolan di avoid the online time arrangement. This
waktu senggang tidak dimungkinkan. Agaknya is important because if the regularity rule
sulit kita dapat berharap menemukan kode- is reproduced continuously, we discreetly
kode kultural yang bisa menyibak ketimpangan submit to the attention economy that relies
tanpa mengubah paradigma dalam praktik on the algorithm. The end of this fixation is
(klik-klik yang menghadirkan sumber daya developing a culture that is attached to the
manusia yang itu-itu saja, misalnya). attention economy. The simple expression of
this is how the dialog in the festival in your
Jalan masuk yang lantas bisa ditempuh city is not different from a talk show without
adalah dengan menganulir produktivitas any effort to form experimentation in more
dalam selubung ekonomi atensi. Dengan inclusive knowledge production. A form that
demikian, alih-alih menggelontorkan kuantitas makes space and time more flexible instead of
tontonan, kita bisa mengedepankan kualitas being submitted to the assumption of vehicle
percakapan dan pemaknaan. Jumlah lebih limitation.

89
sedikit tapi membuat kita bisa berkelit dari This way of avoidance is enabled by
pengaturan waktu dalam jaringan. Ini menjadi investigating all forms of cultural articulation
penting karena bila kaidah keteraturan itu that cannot be easily forced to migrate to
direproduksi terus-menerus, diam-diam the internet or other vehicle. In the attention
kita tunduk pada logika ekonomi atensi economy, the forms that are usually
yang bersandar juga pada algoritma. Ujung considered as closed and difficult. I bet that
dari fiksasi ini adalah kita membangun readers will easily find news related to this
budaya yang begitu lekat dengan ekonomi festival that made groups that cannot accept
perhatian. Ekspresi sederhana dari hal ini the logic of media transfer as scapegoats.
adalah bagaimana dialog dalam festival
di kotamu tak ada bedanya dengan acara However, looking closer, it is the main
bercakap-cakap (talkshow), tanpa ada upaya characteristic of real culture. If you travel
eksperimentasi bentuk produksi pengetahuan the world and try to explain one thing about
yang lebih inklusif. Bentuk yang membuat culture and then lose the ability to translate
ruang dan waktu menjadi lebih fleksibel, it easily, that is something contextual.
alih-alih ditundukkan pada asumsi tentang Something that is rooted in collective life
keterbatasan wahana. and is not easily uprooted from its context.
In other words: collective knowledge. This
Cara berkelit ini sebenarnya dimungkinkan can be achieved by initiating a framework
justru dengan menyelidiki ulang segala bentuk that enables an exchange of meaning-
artikulasi budaya yang tidak bisa dengan interpretation in slow motion.
mudah dipaksa bermigrasi ke internet atau
wahana lainnya. Dalam ekonomi atensi, One thing worthy of note: without
bentuk-bentuk biasanya dianggap sebagai retrospection to avoid cultural
sesuatu yang tidak terbuka pada adaptasi dan commodification, the same thing will happen
menyusahkan. Saya berani bertaruh, pembaca again many times. It will make this cultural
dapat dengan mudah mendapatkan berita festival in your city no less than an art market
terkait festival ini yang mengambinghitamkan that is offered to the public from time to time.
kelompok-kelompok yang tidak serta-merta The old song to avoid, namely in the middle of
dapat menerima logika alih media. a conflict between the effectiveness of this and
of that, the efficiency of this and of that, will
Meskipun begitu, jika dilihat lebih dekat, return. As a result, what can be seen is not
justru ia menjadi ciri utama budaya yang a move to look back at cultural matters and
sebenarnya. Jika Anda melanglang buana dan building a collective knowledge network, but
berupaya menjelaskan suatu hal berkaitan the problem of how the obsession for attention
dengan budaya lantas kehilangan kemampuan is fulfilled.
untuk menerjemahkan hal tersebut secara
mudah, tentu hal tersebut adalah hal yang We need to think more about the last
begitu kontekstual. Sesuatu yang mengakar thing mentioned above for the future
pada gerak hidup bersama dan tidak serta- implementation of this festival. Assume
merta dapat dicabut dari konteksnya. Dalam that this cultural festival in your city
istilah lain: pengetahuan kolektif. Hal ini dapat indeed substitutes the working time of its
diraih dengan menginisiasi kerangka yang workers with wages to avoid being labeled

90
memungkinkan pertukaran makna-pemaknaan as exploitation, but it does not mean that
dalam gerak perlahan. there is no other problem. In cultural work,
we cannot just stop only with a proper offer
Satu hal yang patut dicatat: tanpa ada gerak of wage. A cultural work needs to present
retrospeksi demi menghindari komodifikasi an offer of the form of proper work that
budaya, hal serupa akan terjadi berulang kali. enables sharper meaning-making and evenly
Hal yang menjadikan festival kebudayaan distributed collective knowledge. As such, work
di kotamu ini tak ubahnya pasar seni yang of this kind also contributes to the possibility
ditawarkan kepada publik dari waktu ke waktu. of reproduction of culture itself. If trapped
Lagu lama yang hendak dihindari, yakni again in the attention politics, they are all just
berada di tengah konflik antara efektivitas daydreaming. For what can be achieved most
yang ini dan efektivitas yang itu, efisiensi is only productions of individuals who are
yang ini dan efisiensi yang itu, terpaksa voluntarily tricked to work merely in the name
terulang kembali. Alhasil, apa yang dapat of culture.***
dilihat bukanlah gerak menilik kembali soal
budaya dan membangun jejaring pengetahuan
bersama, tapi soal bagaimana obsesi atas
atensi dipenuhi.

Apa yang disebut terakhir tadi pulalah yang “Ekspresi sederhana dari hal ini adalah
perlu kita camkan untuk penyelenggaraan bagaimana dialog dalam festival di
festival ini ke depan. Anggaplah festival kotamu tak ada bedanya dengan acara
bercakap-cakap (talkshow), tanpa ada
kebudayaan di kotamu ini memang menukar upaya eksperimentasi bentuk produksi
waktu kerja para pekerjanya dengan upah, pengetahuan yang lebih inklusif.
maka yang sepadan sehingga terhindar Bentuk yang membuat ruang dan
disebut eksploitasi bukan berarti ia tidak waktu menjadi lebih fleksibel, alihalih
ditundukkan pada asumsi tentang
dibekali satu persoalan lain. Bahwa, dalam
keterbatasan wahana.”
kerja budaya, kita tak bisa berhenti dengan
tawaran upah yang layak. Kerja budaya “The simple expression of this is
perlu menghadirkan tawaran bentuk kerja how the dialog in the festival in
yang layak yang memungkinkan pemaknaan
your city is not different from a talk
show without any effort to form
semakin tajam dan pengetahuan kolektif experimentation in more inclusive
terdistribusi merata. Dengan demikian, kerja knowledge production. A form that
macam ini juga menyumbang kemungkinan makes space and time more flexible
bagi reproduksi kebudayaan itu sendiri. Jika instead of being submitted to the
assumption of vehicle limitation.”
kembali terjebak dalam politik atensi, itu
semua hanyalah khayalan belaka. Karena
apa yang paling mungkin didapat hanyalah
produksi individu-individu yang dengan rela
diperdaya dalam kerja atas nama kebudayaan
semata.***

91
92
Mengamati Wajah FKY 2020
dalam Pemberitaan Media
Observing FKY 2020 in Media Report

prima sulist ya

Dari permukaan, FKY 2020 selesai dengan On its surface, the FKY 2020 had been
sukses bila diukur dari (1) jumlah penonton, successfully finished when measured from (1)
(2) bagaimana ia melewati keterbatasan numbers of viewers, (2) how the event went
akibat pandemi, dan (3) cakupan pemberitaan past the limitations due to the pandemic,
dari media. Untuk dua poin pertama, mari and (3) media coverage scope. For the two
bandingkan kondisi serbaterjepit FKY tahun first points, let us compare the completely-
ini dengan penyelenggaraannya tahun lalu. pinched condition of this year’s FKY with its
Pertama, tahun ini durasi Festival hanya implementation of the past year. First, the
6 hari, padahal tahun lalu berlangsung 18 duration of this year’s festival was only 6
hari. Kedua, 90 persen agenda FKY 2020 days, while it was 18 days in the past year.
digelar secara jarak jauh lewat perantara Second, 90 percent of the agenda of the FKY
TV, radio, dan internet. Bagian ini jelas 2020 was held remotely through TV, radio,
rentan bikin penyelenggara syok karena and the internet. This part is prone to make
selama 32 tahun, baru kali ini FKY tak bisa the committee shocked because for 32 years,
membuat manusia tumpah ruah di jalan, only this time the FKY unable to make people
alun-alun, dan balai desa. Tapi sekarang, go to the streets, city squares, and village
coba bandingkan penontonnya: 146 ribu courts. But now, compare the audiences: 146
pada 2019 dan 123 ribu pada 2020. Format thousand in 2019 and 123 thousand in 2020.
berubah, durasi diperpendek, tapi penurunan The format has changed, duration shortened,
penonton tak signifikan. Jika ada yang bisa but the decrease in audiences was not
disebut kekurangan, tampaknya cuma satu significant. If weakness must be mentioned, it
perihal yang sulit sekali diakali penyelenggara was one thing that was very difficult to handle
saat pandemi. Pasar dadakan, salah satu during the pandemic. The sudden market,
keramaian di FKY biasanya, tak bisa diadakan one of the crowd-attractors in the usual FKY,
meski menjanjikan perputaran uang luar was unable to be held although it promised
biasa. Tahun lalu, angkanya mencapai Rp2,4 extraordinary money circulation. In the past
miliar. Apa boleh bikin. year, the numbers reached Rp 2,4 billion. Very
unfortunate.
Rincian agenda FKY 2020 adalah sebagai
berikut. Total penyelenggaraan adalah delapan The details of the FKY 2020 agenda 2020 are
hari, yakni gabungan dua hari pertunjukan as follows. The total implementation days are
pre-event dan festival inti selama enam hari. eight days, a combination of two pre-event

93
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Dalam keramaian seminggu lebih sehari performances and the core festival for six
itu, FKY 2020 mendulang 137 pemberitaan days. In that more than a week’s hustle, the
cetak dan online dari 61 media. Tulisan ini FKY 2020 gained 137 print and online news
bermaksud menemukan wajah FKY 2020 yang coverage from 61 media. This writing intends
ditampilkan media lewat 137 pemberitaan to find the face of the FKY 2020 as appeared
tersebut. in the media through that 173 news coverage.

Terpaku pada Momen Luring Fixed to Offline Moment


Untuk mendapatkan “wajah” tersebut, mula- To obtain that “face”, first I calculate the
mula saya menghitung jumlah media yang numbers of media that covered the FKY 2020
meliput FKY 2020 serta total konten yang and the total contents produced. The result is
diproduksi. Hasilnya sebagaimana di tabel in the following table.
berikut.

Jumlah Jumlah
Jenis media
media konten Akumulasi hari dengan berita FKY terbaru
Media type
Numbers Numbers of Accumulation of days with the latest FKY news
of media contents

Media online (media


jurnalistik, kanal info
acara, dan humas
pemerintah)
59 102 14 hari / days
Online media
(journalism media,
event info channels, and
the government PR)

Media cetak (hanya


media jurnalistik)
9 35 15 hari / days
Print media (only
journalism media)

Untuk mendapatkan angka jumlah konten, To obtain the figures for the numbers of the
saya memperhitungkan setiap judul tulisan, contents, I calculated every title of writing,
video, maupun laporan foto secara mandiri. video, or photo coverage independently. As
Dengan demikian, apabila sebuah media such, if a media in one day may publish one
dalam sehari bisa memuat satu halaman full page of news about FKY, and in that one
penuh pemberitaan FKY, ketika dalam satu page the information is divided into three
halaman tersebut informasi dipecah dalam titles, I will calculate it as three titles instead
tiga judul, saya akan menghitungnya sebagai of one. On the contrary, in calculating the
tiga konten alih-alih satu. Sebaliknya, dalam numbers of media, disregarding the numbers
menghitung jumlah media, berapa pun of writings they published, and although
tulisan yang mereka tayangkan, dan meskipun they publish them cross-platform, I will
mereka memuatnya lintas platform, saya only calculate them as one, same media.
akan menghitungnya sebagai satu media yang So, when one media publishes the content
sama. Jadi, ketika satu media menayangkan in the newspaper and the website, it will be
konten di koran dan website, ia tetap akan calculated as one media/publisher. Another

94
www.fkymulanira.com

dihitung sebagai satu media/publisher. Hal thing to consider is that if the content in a
lain adalah konten dari alamat website website address is still identifiable as one
berbeda yang masih bisa diidentifikasi sebagai media, it will be counted as one media.
satu media, maka ajek dihitung sebagai satu
media. From the duration aspect, the mass media
contents about the FKY 2020 appeared
Dari segi durasi, konten media massa between 4 September -1 October 2020. News
mengenai FKY 2020 muncul antara 4 about the FKY 2020 appeared routinely, except
September-1 Oktober 2020. Berita FKY rutin for seven days, namely on 12, 15, 16, 17, 19,
muncul tiap hari, kecuali di tujuh hari, 20, and 29 September. I then noted each day
yakni tanggal 12, 15, 16, 17, 19, 20, dan 29 and the numbers of published news. Those
September. Saya lalu mendata masing-masing days are ranked based on the most published
hari tersebut beserta jumlah berita yang news, and then I try to find a connection with
terbit. Hari-hari itu kemudian diperingkatkan the numbers of the news on the FKY 2020
berdasarkan jumlah terbanyak berita yang agenda around those days. The following is
tayang, lalu coba dicari kaitan ramai atau the result.
sepinya berita pada agenda FKY 2020 di
sekitar hari tersebut. Demikian hasilnya. General chronology of the FKY program.

Kronologi umum acara FKY. 7 September 2020 : Press conference that


announced the start of the FKy 2020;
7 September 2020 : Konferensi pers yang fist pre-event performance titled Local
mengumumkan akan dimulainya FKY Heroes.
2020; pertunjukan pre-event pertama 14 September : Second event performance
berjudul Local Heroes. named Nafas Tanafas.
14 September : Pertunjukan pre-event 21 September : Festival opening program.
kedua berjudul Nafas Tanafas. 21-26 September : Implementation of the
21 September : Acara pembukaan Festival. Festival.
21-26 September : Pelaksanaan Festival. 26 September : Festival closing program.
26 September : Acara penutupan Festival.

Tanggal Jumlah berita Catatan


Date Number of news Description

22 Sehari setelah pembukaan FKY 2020 di Museum Sonobudoyo.


19
September One day after the FKY 2020 opening at Sonobudoyo Museum.

Hari konferensi pers penyelenggaraan FKY 2020 di Kompleks Dinas


Kebudayaan DIY.
8 September 15
The day of the press conference of the FKY 2020 di at the DIY
Office of Culture Complex.

Sehari setelah konferensi pers.


7 September 14
One day after the press conference.

23 dan 25 Hari ke-3 dan ke-5 Festival.


13
September The 3rd and 5th days of the Festival.

95
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Tanggal Jumlah berita Catatan


Date Number of news Description

21 Hari pertama Festival.


12
September The first day of the Festival.

24 Hari ke-4 Festival.


11
September The 4th day of the Festival.

27 Sehari setelah penutupan FKY 2020.


7
September One day after the FKY 2020 closing.

Hari penyelenggaraan acara kedua pre-event FKY 2020.


14
6 The day of the implementation of the second program of the FKY
September
2020 pre-event.

9 September adalah hari kedua setelah konferensi pers FKY.


9 dan 28 Tanggal 28 September hari kedua setelah penutupan FKY.
5
September 9 September is the second day after the FKY press conference. 28
September is the second day after the closing of the FKY.

10 September adalah hari ketiga setelah konferensi pers FKY. 26


10 dan 26 September adalah hari penutupan FKY.
3
September 10 September is the third day after the FKY press conference. 26
September is the closing day of the FKY.

6 September, sehari sebelum konferensi pers FKY. 11 September


hari keempat setelah konferensi pers. 13 September sehari sebelum
6, 11,
gelaran pre-event kedua.
dan 13 2
6 September, one day before the FKY press conference. 11
September
September is the fourth day after the press conference. 13
September is one day before the second pre-event.

4, 5, 10,
18, dan 30 Lain-lain.
1
September; Others.
1 Oktober

Dari tabel tersebut, kita bisa melihat, hari- We can see from the table that the days
hari selama Festival adalah masa yang paling during the Festival were the periods that
banyak mendapat perhatian media dengan gained a lot of attention from the media with
total konten 36 buah. Setelahnya, momen a total content of 36. After it, the conference
konferensi pers yang menjadi rantai pertama moment that was the first link of the FKY
FKY 2020 mendapat sambutan berupa 29 2020 gained 29 media contents. The next
konten media. Selepas itu adalah laporan report on the opening event resulted in 19
acara pembukaan yang menghasilkan 19 contents. It can be concluded that the press
konten. Jadi dapat disimpulkan, konferensi conference, the period during the festival
pers, masa pelaksanaan festival, dan acara implementation, and the opening program are
pembukaan menjadi tiga momen tonggak FKY the three milestone moments of the FKY 2020
2020 di mata media. in the media’s eyes.

Sekarang, mari tengok apa yang dibicarakan Now, we take a look at what was being talked
media ketika meliput konferensi pers FKY about in the media when reporting the FKY
2020. Rerata, konten didominasi informasi 2020 press conference. On average, the

96
www.fkymulanira.com

“Sayang sekali, topik yang lebih lokal seperti itu justru kalah oleh eksposur pameran
seni rupa. Jika sudah begitu, kini pertanyaannya adalah mengapa bisa demikian?”

“Unfortunately, such a more local topic did not get as much exposure as that of the
visual arts exhibition. If so, the question is how come?”

yang menjelaskan alasan penyematan tema contents are dominated by the information
Mulanira #2 dan Akar Hening di Tengah Bising that explains the theme of Mulanira #2 and
pada FKY 2020 ini. Informasi yang banyak Silent Root amidst Noise in this FKY 2020.
disebut lainnya adalah penjelasan panitia FKY The other information often mentioned is the
2020 mengenai konsep Festival daring tahun explanation by the committee of the FKY 2020
ini serta rentetan acara selama pre-event about the online concept of the festival that
dan Festival inti. Tema Festival, konsep, dan this year and the series of events during the
agenda acara menjadi tiga kata kunci pada pre-event and the core of the festival. The
bagian ini. festival theme, concept, and program agenda
are the three main keywords in this section.
Pada deretan konten pembukaan dan hari-
hari Festival, ada kesamaan informasi yang In the opening and days of the festival, there
banyak diulang berbagai media. Sorotan is similar information repeated by various
paling terang diarahkan pada pameran seni media. Most highlights are given to the
rupa yang menjadi satu-satunya acara luar visual arts exhibition that is the only offline
jaringan (luring, offline) dalam Festival. program at the festival. As such, when I
Sehingga, jika saya peras, kabar FKY 2020 filter it, the news about the FKY 2020 that
yang paling banyak bisa ditemukan di media can be found most in the media is about
adalah mengenai konferensi pers dan pameran the press conference and the visual arts
seni rupa. Jika Anda memperhitungkan ada exhibition. If you consider that there are 77
77 mata acara digelar selama enam hari programs during the 6 days of the festival
pelaksanaan Festival—yang artinya tidak implementation—which does not include the
termasuk konferensi pers, jelas ada perhatian press conference, obviously there has been
berlebih pada satu acara, dan pengabaian more attention to a program, and the others
pada acara lainnya. Padahal, bukannya have been neglected. There were a lot of
kurang acara-acara yang dari judulnya saja programs that only with their titles could
menggugah rasa ingin tahu. Sayembara stir curiosity. How was the atmosphere of
Ketoprak Tobong yang digelar berhari-hari, the Ketoprak Tobong competition that was
misalnya, bagaimana suasananya? Apa yang held for days, for example? What was being
dibicarakan dalam talkshow potensi lokal teh talked about in the talk show about the local
Kulonprogo? Seberapa antusias anak-anak potential of the Kulonprogo tea? How much
mengikuti pemutaran film untuk anak-anak was the children’s enthusiasm in following
Bioscil (Bioskop Kecil)? Sayang sekali, topik the movie screening for children in the Bioscil
yang lebih lokal seperti itu justru kalah oleh (Bioskop Kecil)? Unfortunately, such a more
eksposur pameran seni rupa. Jika sudah local topic did not get as much exposure as
begitu, kini pertanyaannya adalah mengapa that of the visual arts exhibition. If so, the
bisa demikian? question is how come?

97
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Salah satu cuplikan program Radio FKY. Sumber: Dokumentasi FKY 2020.

Saya menduga, sepertinya para peliput FKY I guess that the reporters of the FKY 2020
2020 terpaku pada rilis pers. Dugaan tersebut were fixed to the press release. This guess
muncul karena berita-berita konpers secara emerges because the published news about
berombongan memuat pilihan kata dan the press conference is similar in word
kutipan serupa. Misalnya pada penjelasan selections and quotes. For example, in the
tema FKY 2020, Akar Hening di Tengah Bising. explanation about the FKY 2020 theme, Silent
Banyak media mengutip penjelasan ini secara Root amidst Noise. Many media quoted this
sama persis, namun tidak ditulis sebagai explanation in verbatim, but not written
kutipan langsung. Kemungkinannya, informasi as a direct quote. Maybe this information
ini dipungut dari teks lain yang sudah lebih was drawn from another text that existed
dulu ada, yakni rilis pers dari penyelenggara. previously, namely the press release from the
committee.
Kutipan tersebut adalah sebagai berikut.
“FKY 2020 ini dimaknai sebagai pengingat, The quote in question is as follows: “The
seriuh apa pun kondisi yang harus dijalani FKY 2020 is interpreted as a reminder that
dalam situasi pandemi seperti sekarang, whatever noisy the condition that has to be
para seniman tetap memiliki ruang dalam walked through in the pandemic situation such
mengupayakan produksi pengetahuan, as now, artists still have the space to seek for
memperlebar celah-celah ruang yang knowledge production, widen the gaps between
menghidupi kekuatan bertahan warga, dan spaces that give life to the survival spirit of
mempertajam daya baca.” the citizens, and sharpen the power to read.”

Menggelar konferensi pers untuk mendapat Holding a press conference to gain media
perhatian media serta membantu wartawan attention and help journalists understand the
memahami isu dengan menyebar rilis pers issue by distributing press releases is trusted,
adalah cara yang sudah dipercaya, terbukti, proven, and effective when publishing about
dan efektif ketika mempublikasikan acara. an event. Although repetitive and monotonous,

98
www.fkymulanira.com

Meski repetitif dan monoton, tak ada yang there is no mistake in this. Expect, for one
salah di bagian ini. Kecuali dalam satu hal, thing, that probably looks unimportant.
yang mungkin, sepele.
As a reader, I was confused with the press
Sebagai pembaca, saya sempat dibuat bingung conference news toward the FKY 2020.
oleh berita-berita konferensi pers jelang FKY Because two themes were mentioned at the
2020. Sebab, ada dua tema yang disebut same time with the name “FKY 2020”, namely
berbarengan dengan nama “FKY 2020”, yakni Mulanira #2 and Silent Root amidst Noise. An
Mulanira #2 dan Akar Hening di Tengah event that has two themes in uncommon.
Bising. Rasanya kurang umum jika satu acara
sampai memiliki dua tema. Information from the media has not been
enlightening. Some of them wrote that
Informasi dari media tak cukup mencerahkan. Mulanira #2 is the grand theme of the FKY
Sebagian menulis, Mulanira #2 adalah tema 2020, while Akar Hening di Tengah Bising was
besar FKY 2020, sedangkan Akar Hening di the title of the festival. But the media did not
Tengah Bising berkedudukan sebagai judul/ show why there has to be a grand heme and
tajuk festival. Tapi tak juga ditunjukkan media, a title (subtitle?) in one festival, and there was
mengapa harus ada tema besar dan judul no description about the connection between
(tema kecil?) di satu festival, serta tidak ada mulanira, the theme that was also used in the
pula keterangan apa kaitan mulanira, tema FKY 2019 and meant “origin”, with the phrase
yang juga dipakai di FKY 2019 dan bermakna Akar Hening di Tengah Bising.
‘awal mula’, dengan frasa Akar Hening di
Tengah Bising. A few of the media wrote something that
I tend to believe because it was easier to
Sebagian kecil media lain menuliskan sesuatu rationalize. In short, Mulanira #2 is the theme
yang cenderung saya percaya karena lebih of the FKY 2020, while Silent Root amidst
mudah dirasionalisasi. Singkatnya, Mulanira Noise was the title of the offline visual arts
#2 adalah tema FKY 2020, sedangkan Akar exhibition, which means that this phrase was
Hening di Tengah Bising merupakan judul the title of one of the programs of the FKY,
pameran seni rupa luring tadi, yang artinya, not the title of the entirety of FKY.
frasa ini adalah judul salah satu acara FKY,
bukan judul FKY keseluruhan. Another confusion that may be considered
trivial was that the media did not clearly
Kebingungan lain yang mungkin juga bisa explain the meaning of the phrase Silent
dianggap sepele, media tak cukup lugas Root amidst Noise. The direct quote did not
menjelaskan maksud dari frasa Akar Hening enlighten it, such as in this often repeated
di Tengah Bising. Kutipan langsung yang quote.
dihadirkan tak cukup membuatnya terang,
seperti dalam petikan yang ditulis ulang “The FKY 2020 is interpreted as a reminder
banyak media ini. that in the pandemic condition such as
now, people still have the space to seek for
“Judul Akar Hening di Tengah Bising di FKY knowledge production and sharpen the power
2020 dimaknai sebagai pengingat, bahwa to read.”
dalam pandemi seperti sekarang, masyarakat

99
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

tetap memiliki ruang dalam mengupayakan I failed to capture the meaning of this
produksi pengetahuan dan mempertajam daya explanation. What followed instead were
baca.” spontaneous questions. Why should the
knowledge production and sharpening of
Saya tak berhasil menangkap maksud the power to read be compared to the root
penjelasan tersebut. Yang muncul justru (that works) in silence? Was not knowledge
pertanyaan-pertanyaan spontan. Mengapa production in one package with its distribution
aktivitas produksi pengetahuan dan by the news outlets, which was a part of the
penajaman daya baca diibaratkan sebagai activities that created noise? So, what was
akar (yang bekerja dalam) hening? Bukankah meant by noisy here?
produksi pengetahuan sepaket dengan kerja
mewartakannya, yang mana termasuk An online report by Suara.com (21/9/2020)
aktivitas pembikin bising? Lalu, apa yang published a quote by the Chief Director of the
dimaksud dengan bising di sini? FKY 2020, Paksi Raras Alit, which could clear
the explanation. “The tagline that we selected
Liputan online Suara.com (21/9/2020) memuat in the FKY 2020 is Silent Root Amidst Noise
kutipan Direktur Utama FKY 2020 Paksi Raras or in other words Tapa Ngrame which means
Alit yang bisa menjernihkan pemahaman. that we still do activities and contemplation.
“Tagline yang kami pilih pada FKY 2020 yakni Although this FKY 2020, from the outside,
Akar Hening di Tengah Bising atau dalam looks silent without a big stage, it is hoped
sebutan lain Tapa Ngrame yang artinya kita that we can move like a root in the middle of
tetap melakukan kegiatan, kontemplasi. the noisy reporting about COVID-10. FKY 2020
Meski FKY 2020 ini di luar terlihat sepi tanpa wants to give breath and life to our cultural
panggung besar, tapi harapannya kami bisa works,” said Paksi.
bergerak seperti akar di tengah kebisingan
pemberitaan mengenai COVID-19. FKY 2020 That quote allowed me to have a simple
ingin tetap memberikan napas dan nyawa perception of the meaning of Silent Root
pada kerja-kerja kebudayaan kita,” demikian amidst Noise. Maybe as follows: The pandemic
Paksi mengatakan. has stolen our attention and resources.
Consequently, another side of our humanity,
Kutipan tersebut memungkinkan saya punya such as the needs for culture presentation,
persepsi sederhana mengenai maksud Akar was swept aside. This year’s FKY, which was
Hening di Tengah Bising. Barangkali begini: rumored to be canceled, was not immune from
Pandemi telah merampas perhatian dan the effects of the pandemic. With the festival
sumber daya kita semua. Akibatnya, sisi was still held in such a difficult situation,
kemanusiaan lain, seperti kebutuhan akan the FKY was like a root (part of a plant that
sajian kebudayaan dikesampingkan. FKY first appears, the symbol for “FKY was born
tahun ini, yang sempat dikabarkan akan batal, earlier than the COVID-19 pandemic”) that still
tak lepas dari efek pandemi. Dengan tetap developed amidst the silence (as there was no
dilaksanakan di dalam situasi sulit seperti physical hustle anymore) although surrounding
sekarang, FKY ibarat akar (bagian tanaman by noise (by the news about the development
yang pertama kali hadir, perlambang “FKY of the pandemic that forcefully absorbed all
lebih dulu lahir daripada wabah COVID-19”) of our attention and resources).
yang tetap tumbuh dalam keheningan (karena

100
www.fkymulanira.com

tak lagi ada keramaian festival secara fisik) FKY is a big and legendary event. The theme
meskipun dikepung situasi bising (oleh warta will not be a determinant of the presence of
perkembangan pandemi yang menyedot paksa the audiences. But, I think, if the giving and
semua perhatian dan sumber daya kita). taking of the information about the theme
of the event are confusing and difficult to
FKY adalah acara besar dan legendaris. Tema understand, maybe there is another thing
tak akan jadi faktor penentu datang tidaknya that should have been known by the public,
penonton. Namun, saya pikir, jika pemberian but was neglected. I am afraid that the press
dan penerimaan informasi mengenai tema release to which journalists rely has been
acara bisa sampai simpang siur dan sulit composed in a less communicative language.
dimengerti, bisa jadi ada hal lain yang
sebenarnya penting diketahui khalayak, tapi
luput tersampaikan. Saya khawatir jikalau rilis
pers yang jadi tumpuan wartawan disusun
dengan bahasa yang kurang komunikatif.

“FKY adalah acara besar dan legendaris. Tema tak akan jadi faktor
penentu datang tidaknya penonton. Namun, saya pikir, jika pemberian dan
penerimaan informasi mengenai tema acara bisa sampai simpang siur dan
sulit dimengerti, bisa jadi ada hal lain yang sebenarnya penting diketahui
khalayak, tapi luput tersampaikan.”

“FKY is a big and legendary event. The theme will not be a determinant of
the presence of the audiences. But, I think, if the giving and taking of the
information about the theme of the event are confusing and difficult to
understand, maybe there is another thing that should have been known by
the public, but was neglected.”

Apa yang Dilihat, Siapa yang Bicara What is Seen, Who is Talking
Setelah membaca 137 konten FKY 2020, saya Having read those 137 contents about the FKY
terpaksa menyimpulkan, media membentuk 2020, I have to conclude that the media shape
wajah FKY 2020 sebagai festival yang sepi dan the FKY 2020 face as a quiet festival with poor
miskin apresiasi. Kesimpulannya tak bisa lain appreciation. This is because from those 137
karena dari 137 konten tersebut, cuma tiga contents, only three that “kindly” published
yang “berbelas kasih” memuat komentar dari comments from visitors, namely Tribun
pengunjung, yakni Tribun Jogja edisi 27/9, Jogja on 27/9, Suara Merdeka on 25/9, and
Suara Merdeka edisi 25/9, dan Suara Jogja Suara Jogja on 21/9. The rest was taken to
Edisi 21/9. Sisanya, habis untuk memberi provide the speaking space to the committee,
ruang bicara kepada panitia penyelenggara, government representation, and involved
wakil pemerintah, dan seniman yang terlibat. artists. Even the three comments were quoted
Bahkan tiga ruang suara untuk pemirsa itu from the visitors in the visual arts exhibition.
pun kesemuanya dikutip dari pengunjung What happens to the 123 thousand online
pameran seni rupa. Apa kabar 123 ribu audiences?
penonton daring?

101
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

“Hemat saya, justru penonton daring adalah narasumber paling valid untuk
dimintai pernyataan sesederhana “kesan dan pesan atas acara”. Bagaimanapun,
FKY 2020 virtual adalah eksperimen penting.”

“For me, those online audiences were the most valid informants to ask a
statement as simple as “impression and message about the event”. However,
virtual FKY 2020 is an important experiment.”
Hemat saya, justru penonton daring adalah For me, those online audiences were the most
narasumber paling valid untuk dimintai valid informants to ask a statement as simple
pernyataan sesederhana “kesan dan pesan as “impression and message about the event”.
atas acara”. Bagaimanapun, FKY 2020 virtual However, virtual FKY 2020 is an important
adalah eksperimen penting. Bukan hanya experiment. Not only for the committee of
untuk penyelenggara FKY—yang dengan the FKY—which, with the current confusion of
kegagapan pemerintah saat ini, bukan tidak the government, is not impossible the crowd
mungkin situasi tak boleh berkumpul masih prohibition will still there until the FKY 2021
berlangsung sampai tiba FKY 2021 (seorang (a pessimist even believes that the pandemic
pesimis bahkan percaya pandemi ini akan will last forever!), but also as a place for
berlangsung selamanya!), tapi juga untuk learning for the committee of other cultural
lahan belajar penyelenggara acara kebudayaan events. Moreover, the media also explained the
lain. Apalagi FKY 2020 memang dijelaskan FKY 2020 as an effort to make the expression
di media sebagai usaha untuk tetap meng- space for artists/cultural thinkers still exist.
ada-kan ruang ekspresi seniman/budayawan. Those artists/cultural thinkers surely agree
Para seniman/budayawan pasti sepakat, that the need for that space is also the need
kebutuhan ruang itu adalah juga kebutuhan for the presence of the audience. But the
akan adanya audiens. Tapi kesempatan untuk opportunity to know how comfortable, how
tahu seberapa nyaman, seberapa kondusif, conducive, and how liked an online festival
dan seberapa disukai sebuah festival daring from the perspective of the audience, has not
dari sudut pandang pemirsa, tak dipenuhi been fulfilled by the media. I expect that the
oleh media. Saya berharap, data analytics di analytics data in the online platform used by
platform daring yang digunakan panitia FKY the committee of the FKY 2020 can fill in this
2020 bisa memenuhi kekosongan ini. void.

Pada Akhirnya… Eventually…


Kesimpulan akhir saya cenderung ditujukan My conclusion tends to be intended for
kepada cara media meliput festival daring. the ways the media reported the online
Porsi sangat besar untuk konferensi pers dan festival. The much greater portion for the
pameran seni rupa luring, bagi saya, adalah press conference and the offline visual arts
indikasi media masih terpaku pada citra fisik. exhibition is an indication that the media
Festival dipersepsi sebagai wahana yang is still fixed to the physical image. Festival
harus bisa disentuh, ditapaki, dipotret (bukan is perceived as a vehicle that should be
di-skrinsut). Demikian juga audiens yang able to touch, walk on, and portray (not
belum dianggap ketika sosoknya berwujud screenshotted). This also happens to the
akun dengan username. Agak ambigu audiences whose presence is not yet accounted
memang, mengingat media di Indonesia for when they exist as a username. It is
sebenarnya sudah biasa meneruskan kabar indeed rather ambiguous, considering that the

102
www.fkymulanira.com

“Porsi sangat besar untuk konferensi pers dan pameran seni rupa luring, bagi
saya, adalah indikasi media masih terpaku pada citra fisik. Festival dipersepsi
sebagai wahana yang harus bisa disentuh, ditapaki, dipotret (bukan di-skrinsut).
Demikian juga audiens yang belum dianggap ketika sosoknya berwujud akun
dengan username.”

“The much greater portion for the press conference and the offline visual arts
exhibition is an indication that the media is still fixed to the physical image.
Festival is perceived as a vehicle that should be able to touch, walk on, and portray
(not screenshotted). This also happens to the audiences whose presence is not yet
accounted for when they exist as a username.”

dari apa-apa yang viral di dunia maya. Jelek- media in Indonesia has the habit of continuing
jeleknya, jika gelaran FKY tahun depan masih news about anything viral in the virtual world.
virtual, tampaknya penyelenggaraan perlu At least, if the next year’s FKy is still virtual,
mencanangkan target trending topic atau the committee needs to determine a trending
sejenisnya agar media ngeh dengan konsep topic target or as such so that the media will
virtual ini. understand this virtual concept.

Di luar itu, karena tugas saya memberi Other than that, because my job is to provide
catatan apa yang perlu diperbaiki, konten notes on what can be improved, the media
media masih terkungkung mengabarkan contents are still limited to reporting the
agenda. Tanggal segini ada ini, pengisinya agenda. What happened on this day, who filled
ini, ini, ini. Saya kira orang sudah merasakan the slot, and so on. I think people have already
betapa banyaknya acara daring selama felt that the pandemics have seen so much of
pandemi ini, sementara perhatian kita virtual events, but our attention is limited. The
terbatas. Calon pemirsa akan selektif would-be viewers will be selective in choosing
memilih ingin mengikuti acara apa sehingga the event they would want to follow so that
penekanan “Di sini, lho, menariknya acara ini, the emphasis on “This event is interesting
acara itu” jadi krusial. because this and this” is crucial.

Secara umum, pujian harus diberikan pada In general, praise must be provided for the
keberhasilan penyelenggara mendulang 100 successful implementation that gained 100
persen nada positif dari pemberitaan media. percent positive note on the media coverage.
Juga masih ada pujian lain untuk penata situs There is still also another praise for the
web fkymulanira.com, panggung utama FKY administrator of the website fkymulanira.com,
2020 ini. Sebagai pegiat media online, saya the main stage of this FKY 2020. As an online
merasa situs FKY didesain dengan kesadaran media activist, I think the FKY website is
penuh bahwa warganet Indonesia didominasi designed with a full awareness that Indonesian
pengguna ponsel. Tampilan versi mobile situs netizens are dominated by smartphone users.
FKY amat pas di ponsel dan bisa diakses The appearance of the mobile site FKY fits
tanpa terlalu lama load. Yang begini-begini the smartphone and is accessible with not
sebenarnya penentu kesuksesan juga. too long loading time. Things such as these
determine success, too.
Selamat, FKY 2020!***
Congratulations, FKY 2020!***

103
Venue Pameran Seni Rupa “Akar Hening di Tengah Bising” FKY 2020. Sumber: Dokumentasi FKY 2020.

Suasana venue Pameran Seni Rupa “Akar Hening di Tengah Bising” FKY 2020. Sumber: Dokumentasi FKY 2020.

104
Karya Tanggap Karya1
Rupa, Gerak, Kata, Suara
Work Begets Work1: Rupa, Gerak, Kata, Suara

l andung simatupang , deaf art communit y , &


semua seniman yang terlibat di pameran seni rupa fky 2020

l andung simatupang , deaf art communit y , &


all artists involved in the visual arts exhibition of the fky 2020

Karya Tanggap Karya1


ABDI SETIAWAN
Security
Security!
Aman itu bagaimana, makna ‘selamat’ itu apa?
Bagaimana kiranya kalau yang diam-diam menjadi sumber ancaman
adalah yang juga gencar menawarkan pengamanan?
Yang menjajakan anti-virus adalah si pembuat dan penebar virus?
Eh, zaman edan sejak kapan.

Jeng Sri
Musim lain sedang bersiap.
Dalam kamar berkaca perempuan, bergumam lalu lirih berkata
‘Aku sedang menjadi tiada. Catatan di buku harian ini siapa akan baca?’
Ia tak percaya akan ada pengembara lain suatu ketika
yang bisa menyibak rahasia aksara yang ia cipta
di mimpi siang dan malamnya.

1 Kolaborasi Landung Simatupang, Deaf Art Community, dan semua seniman yang terlibat di Pameran Seni Rupa FKY 2020 untuk menguji
dan membuka diri atas metode kerja atas tafsir dan interpretasi karya seni. Memahami karya seniman dan mengintepretasikannya
dengan atau melalui karya. Karya akan berhadapan dengan karya, saling mengapresiasi, memantik, dan menanggapi. Alih-alih sekadar
pelengkap yang mereduksi potensi dan keberhadiran masing-masing entitas, pertemuan antara karya dengan karya menjadi satu metode
eksperimental, dalam mengembangkan gagasan kuratorial dan membangun narasi baru dalam membaca hidup. Dari ‘puisi’ bertemu
‘puisi’ menjadi ‘puisi’. | A collaboration of Kolaborasi Landung Simatupang, Deaf Art Community, and all artists involved in the FKY
2020 Visual Art Exhibition to test and open themselves toward the working method of interpretation of artwork. Understanding artworks
and interpret them through artworks too. Artwork will face artwork, appreciating, triggering, and responding to each other. Instead of
becoming only complementary that only reduces each entity’s potential and presence, the meeting of artwork and artwork becomes an
experimental mode in developing the curatorial idea and building new narrative in reading life. From ‘poem’ meets ‘poem’ resulted in
‘poem’.

105
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

AIK VELA PRATISCA & FICKY TRI SANJAYA


Wanita Bersanggul
Inikah saat sukma alam purba menitis, semayam kembali,
di tiap benda, di tiap suara, di tiap helai angin, di tiap serat cahaya
Memudar mencair garis-garis batas
antara gerak dan diam, angan dan nyata, kekal dan fana

ALIE GOPAL
Karnaval Sunyi
Benda, warna, kata berarak, berserak. Di sela-selanya: kebisuan
Di situ kita kadang bertemu, tak direncana, seperti rindu
Kehidupan serasa bermakna di sorot matamu yang bercanda

AMPUN SUTRISNO
Not a landscape
Indah permai adalah kuitansi.
Berdirilah di situ, senandungkan lagu merayu.
Daun nyiur melambai berbisik.
Terdengar transaksi gemersik.

ANDREAS SIAGIAN & DAVE GORFINKEL (AU)


Nadalaut - As Above So Below
Belajar pada kuping:
kita selalu tiap dan masing.
Bukan gerombolan serba seragam.

BIOSCIL
Anak-anak seharian berpakaian putih merah.
Pagar beton, dinding batu di mana-mana meninggi sudah.
Apa ada sisa, halaman buat si bocah.
Taman anak, taman siswa, di kota mana kini berada?
Beri saya peta ke sana.

CHANDRA ROSELLINI
Catatan
Nasib, kau pun tahu, adalah buah kerjasama
antara semalang-malang peruntungan
dan putusanmu mencoba bahagia.

CHRISNA FERNAND
The Golden Chariot
Kereta kencana, pengendara dalam putih
Memintas langit tak berambu bertanda
Mencari Cahaya di atas cahaya

106
www.fkymulanira.com

FA. INDUN HASMANTO


Tapa Milih
dalam hidup yang samadi
tiada perhitungan tentang
pemenuhan dan pengingkaran janji

FITRI DK
Para Perempuannya
Bukit beton. Kaca. Kaca. Hiruk amuk di kaki-kakinya.
Api perang digubah dalang di sebalik tabir awan.
Ada ibu tersedu.
Doa-doanya amarah gelap yang menyaru.

GALIH JOHAR
Who Consumes Who
Memakan dan dimakan: kehidupan
Tanpa pilihan. Masihkah kau resahkan?

HANDIWIRMAN SAPUTRA
Pada benda-benda tercerap, terkaca, terbaca diri
Memakna di kini. Tumbuh di luar kata

KOKOK P. SANCOKO
Sunyi Yang Pedat
Penggal-penggal kenangan. Zaman-zaman timbul tenggelam.
Endapan pedih dan kesumat. Jauh dan dekat bertukar tempat
di sunyi berlapis dan pedat

LINTANG RADITTYA
Denyut dan denyar, degup dan debar
Ada yang selalu melejit lolos,
melompat sigap dari sergap tiap perangkap
Lepas dan sunyi ke luar bumi

MARTEN BAYU AJI


Berjalan Bareng
Membawa diri membungkuk, menegak, memintas, memutar, merendah, meninggi. Melentur-
lentur. Kaku itu mati.

NANIK INDARTI
Arsip Ibu
Dikepung riuh zaman ibu menenun kasih dalam diam. Ibu menahan, ibu menyimpan Ibu
merawat, ibu menyiram. Ibu menyentuh, ibu merengkuh. Ibu menanung, ibu menanggung.
Memberi, mengabdi. Seluruh sibuknya menjadi semadi.

107
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

PUPUK TRI WAHYUDI


Terawang Kala
Ziarah hening menyibak lapis demi lapis selimut kala, menyusur jalan
dan lorong abad-abad silam, kelak-kelok rahasianya.
Menebak menerawang zaman di depan.

PUPUK DARU PURNOMO


Seperti
Seperti ada yang bernyanyi di sini. Mungkin kenangan yang sudah lama kangen disambangi.
Tentang percakapan hening hati ke hati, diri telanjang bertemu diri
Menanti, menanti.

RU COLLECTIVE & FRIENDS


Karena Mau
Karena mau kita, jalan terjelma di hadapan. Juga kini di bumi pandemi. Jalan tak perlu lurus
tak usah rata. Barangkali tembok atau jurang. Karena mau, kita bisa memanjat, menyelam,
menguap, mencair, mengangin, melogam
Girang membukai kedok jalan yang menyamar kebuntuan

S. TEDDY DARMAWAN
Jembatan
Antara seluruh dan setiap, antara kewargaan dan kedirian, sudahkah
tersedia jembatan yang layak menghubungkannya?
Kerna manusia bukan bidak, Satu kepala, satu dunia.
Prasarana fisik, sosial, budaya sepatutnya menyantuni harkatnya

SUGENG OETOMO
Cahaya Bermain
Dalam hening Cahaya bermain
Ia meruang, mewaktu, mengeras, melembut, memanas, mendingin
Ini panggungmu, Cahaya. Mainkan lakonmu

TEDJO BADUT
Dari panggung wayang dan ketoprak kelilingan sejak kanak ia menari dan beraksi Kostum,
tatarias dan properti berganti-ganti. Kini bagi bocah-bocah ia badut kocak penghibur hati.
Sosok Jawa ber-’tapa ngrame’. Bertapa dalam dan dengan giat bekerja
Melakukan yang ia bisa untuk sesama
Di kota yang kian bising dan gaduh saja

108
www.fkymulanira.com

TERRA BAJRAGHOSA
Menyimak
Koleksi mengandung refleksi. Tentang bagaimana memberikan hati.
Juga pada yang dipandang remeh, tanpa arti. Tentang jasa benda-benda, sejarah, kerja-kerja di
baliknya. Kata pemeo “habis manis sepah dibuang”. Tapi di sini
“habis teh, bungkus ditayang”. Jasanya tak terhapus hilang.

THE FREAK SHOW MEN


“Jangan marah kalau ada yang selfie, eksis, alay, lebay, check in sana-sini, otw, dinner dan
jalan-jalan. Karena pada dasarnya media sosial memang diciptakan untuk pamer. Kalau tidak
suka, ya nulis diary aja.”

TIM PEWARTA FOTO INDONESIA YOGYAKARTA


Kita Sedang Perang!
“Kita sedang perang!” begitu antara lain kata-kata dalam sajak tahun 1950an dari Toto Sudarto
Bachtiar. Sekarang ini pun, di masa Pandemi Covid 19, kita sedang perang.
Dan para pewarta foto, saat bekerja merekam berita gambar secara langsung dan dekat
tentang serba-serbi dampak pandemi tak ubahnya wartawan perang di medan tempur. Nyawa
taruhannya!

TIM POS DUKUNGAN GUGUS TUGAS PENANGANAN COVID-19 BPBD DIY


Saat dunia terutama Italia, heboh dilanda corona, Pos Dukungan Gugus Tugas Penanganan
COVID-19 BPBD DIY dibentuk segera. Biar pemerintah masih percaya situasi serupa tidak akan
terjadi di Indonesia,
dan promosi pariwisata masih digeber demi mendongkrak devisa.
Sekadar sekelumit pengalaman sekelompok orang yang mempertaruhkan keselamatan dan
menyumbangkan energi terbaik mereka.

TIMOTEUS ANGGAWAN KUSNO


Arca Siluman Macan
“Dalam dunia yang bagai sedang di-setting ulang, beragam perubahan menjadi kebutuhan
mendesak. Manusia bukan satu-satunya penentu kehidupan. Mesti dikaji lagi relasi antara
manusia, hewan dan tumbuhan. Pun relasi-relasi kuasa di hadapan ketidakpastian hari depan.”

WIDI PANGESTU
Wahana, Cerita
Cahaya. Benda-benda. Bayang dan kenangan
Menyentuh meraba. Mengenal mencinta
Hening
Bahan menjadi wahana, mendedah cerita
Cipta!

109
WIMO AMBALA BAYANG
Permainan
Intiplah aku, kau kutangkap
Kukurung
dalam sangkar emasmu

WISNU AURI
Kamu dan aku
Selalu akrab dan asing
Selamat malam. Kita bermimpi
sendiri-sendiri

WOK THE ROCK


Jatah, dan keterbatasan:
di mana-mana
Juga pada yang maya

YULI PRAYITNO
Menyatu di sini: meniru, mencipta, merombak citra
Bangun, kawan! Tinggalkan tanggalkan tanggapan hapalan
tentang benda-benda, bahan-bahan, warna-warna dan kesan

YUVITA DWI RAHARTI


Dalam hening terkaca diri
Kekuatan dan ketangguhan bertumpu pada serabut halus
kesetiaan dan kelenturan
bagian ii
Akar yang Hening
PART II: THE SILENT ROOT
112
Penyelenggara /
Organizing Committee
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Kurator / Curator Bendahara / Finance


Irfanuddien Ghozali Rahayu Sulasti Antini
Lisistrata Lusandiana
Prihatmoko Catur W. Staf Administrasi / Administrative Staff
Hendra Himawan Munhamir Labib

Asisten Kurator / Curator Assistant


Rio Raharjo KO M U NI K A S I

Direktur Utama / President Director Manajer Komunikasi /


Paksi Raras Alit Communication Manager
Ovie Ermawati
Direktur / Director
Dra. Y. Eni Lestari Rahayu Staf Media Relasi / Media Relation Staff
Larasati
Direktur Kreatif / Creative Director
Gintani Nur Apresia Swastika Staf Media Sosial / Social Media Staff
Media Setiaji
Sekretaris / Senior Secretary Daruaji Wicaksono
Dra. Purwiati
Penulis / Copywriter
Teresa Vita Wahyu Haryanti
ADMINIS TR A S I
Redaktur Pelaksana / Managing Editor
Manajer Administrasi / Fairuzul Mumtaz
Administrative Manager
Andy Setyanta Koordinator Desain / Design Coordinator
Ruly “Kawit” Prasetya
Staf Sekretariat / Secretariat Staff
Landung Pambudi Staf Desainer / Designer Staff
Syukur Fanani Karikatur Ari
Aries Danu Jundan Susilo Damar N. Sosodoro

113
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Koordinator Dokumentasi Foto / P RO G R AM HI GHLI GHT


Photo Documentation Coordinator
Mokstimofeevic Sutradara Program Highlight /
Highlight Program Director
Staf Dokumentasi Foto / Dionisius Aryo Baskoro
Photo Documentation Staff
Yossi Grafitanto Manajer Program Highlight /
Zunan Fakhrurrozi Highlight Program Manager
Widya Astuti Ifada Fauzia

Staf Program Highlight /


A L I H WAH AN A Highlight Program Staff
Fila Urfan
Manajer Alih Wahana / Eka Budi Prasetya
Virtual Strategists Manager Arya Maulana
Bagoes Kresnawan

Koordinator Alih Wahana / P RO G R AM


Virtual Strategists Coordinator
Fani Cahya Putra Manajer Program / Program Manager
Ary Apriyansah
Staf Alih Wahana /
Virtual Strategists Staff Administrasi Program /
Aulia Rahman Program Administrator
Dimas Aditya Anisa Arrayan

Admin Web / Web Admin Staf Program / Program Staff


Afri Sanjaya Baruna Pragi
Agus Salim
Koordinator Video Dokumentasi / Adri Bagonk
Video Documentation Coordinator Da’watul Khoiroh
Gabra Mikael Arda

Staf Dokumentasi Video /


Video Documentation Staff
Livinus Gunawan
Fajar Widiyan
Amirullah
Ulul Azmi Aziz
Nizar Miftah

114
www.fkymulanira.com

PAME R AN Pemandu Pameran / Gallery Sitter


Rizqi Maulana
Manajer Pameran / Exhibition Manager Dicky Arif Probo Darmawan
Sukma Smita Grah Brilianesti Nirmala Puspa
Farida Tri Utami
Administrasi Program / Fitriana Eka Setiyani
Program Administrator Ananda Sholiha Aghniya
Ladija Triana Dewi Salwa Yunaika Adani
Hamima Nur Hanifah
Staf Pameran / Exhibition Staff
Alwan Brilian Dewanta
Nova Rachmad Basuki KO M PE TI S I DAN PA S AR FK Y

Staf Pendukung / Supporting Staff Staf Pasar FKY / Pasar FKY Organizer
Yoga Arih Wirasta Rosalina Puspitarini
Gumirlang Mukti Bagasa
Muhammad Faizal Arrozi Staf Kompetisi / Competition Organizer
Rahmanni Fitri Seruni Eka NS
Eky Abdan
Dien Asa
Kafana Fityah Kayla Taqiyya
Jangkung Putra P

115
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

116
www.fkymulanira.com

117
bagian iii
Akar yang Bising
PART III: THE NOISY ROOT
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Pre-Event
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020
Pre-Event Yogyakarta Cultural Festival 2020

FKY 2020 mengawali acaranya The FKY 2020 started the events by
dengan menggelar beberapa kegiatan executing several opening activities. This
pembuka. Pre-event ini dimaksudkan pre-event was intended as an initial
untuk publikasi awal sekaligus upaya publication as well as an effort by the
dari panitia untuk menarik perhatian committee to draw the public attention.
masyarakat. Digelar secara daring, FKY Held online, FKY wanted to convey the
ingin menyampaikan pesan bahwa gelaran message that this year’s event will be
tahunan ini bakal secara virtual. virtual.

Pre-event ini terbagi dalam 4 kegiatan, This pre-event was divided into 4
yaitu Kompetisi Seni Mulanira, Local activities, namely Kompetisi Seni Mulanira,
Heroes, Nafas Tanafas, dan FKY Ngangsu Local Heroes, Nafas Tanafas, and FKY
Kawruh. Program yang terakhir dihadirkan Ngangsu Kawruh. The last program was
dalam 2 sesi, yaitu Membaca Linus presented in 2 sessions, namely Membaca
- Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) dan Linus - Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) and
Membaca Kayam - Butet Kartaredjasa. Membaca Kayam - Butet Kartaredjasa.

Keseluruhan program awal tersebut telah All of those programs were able to draw
mencuri pandang 58.307 pasang mata. 58.307 viewers. Not only from Yogyakarta,
Tidak hanya dari Yogyakarta sendiri, para but viewers in their respective viewing
penonton tersebut hadir di ruang tonton spaces came from various areas and
masing-masing dari berbagai penjuru countries.
daerah dan negara.

120
www.fkymulanira.com

Kompetisi Seni Mulanira / Mulanira Art Competitions


25 Agustus-26 September 2020 | www.fkymulanira.com

Program Kompetisi Mulanira bertujuan untuk The program Mulanira Art Competitions were
mengajak masyarakat dari berbagai kalangan aimed at inviting the public of all walks of life
untuk berpartisipasi aktif, sehingga meskipun to actively participate so that, although held
dilaksanakan secara daring dan luring bisa online and offline, its benefits might be felt
dirasakan manfaatnya secara langsung. directly.

Kompetisi Seni Mulanira meliputi 5 bidang The Mulanira Art Competitions covered
kompetisi, yaitu Tari Kreasi Mulanira, Mulanira 5 competition fields, namely Tari Kreasi
Photo Challenge, Kompetisi Cerpen Mulanira, Mulanira, Mulanira Photo Challenge, Kompetisi
Dagelan Basa Jawa, dan Hand Lettering Cerpen Mulanira, Dagelan Basa Jawa, and
Aksara Jawa. Hand Lettering Aksara Jawa.

Kompetisi memperebutkan hadiah uang tunai. Each competition competed for the cash
Juara 1: Rp5,000,000, Juara 2: Rp3,000,000, prize. Winner 1: Rp5,000,000, Winner 2:
Juara 3: Rp2,500,000, Juara 4: Rp2,250,000, Rp3,000,000, Winner 3: Rp2,500,000, Winner
dan Juara 5: Rp2,000,000. 4: Rp2,250,000, and Winner 5: Rp2,000,000.

Kompetisi Seni Mulanira diikuti oleh total 674 The Mulanira Art Competitions were
peserta. Dengan jumlah peserta Kompetisi followed by a total of 674 participants, with
Hand Lettering Aksara Jawa: 214 pendaftar, participants in the Hand Lettering Aksara Jawa
peserta Kompetisi Tari Kreasi Mulanira: 165 competition: 214 registrants, participants
pendaftar, peserta Kompetisi Cerpen Mulanira: in the Kompetisi Tari Kreasi Mulanira: 165
54 pendaftar, peserta Dagelan Bahasa Jawa: registrants, participants in the Kompetisi
42 pendaftar, dan Mulanira Photo Challenge: Cerpen Mulanira: 54 registrants, participants
199 pendaftar. in the Dagelan Bahasa Jawa: 42 registrants,
and Mulanira Photo Challenge: 199 registrants.

121
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Local Heroes
7 September 2020 | www.fkymulanira.com

FKY 2020 menghadirkan pertunjukan pre- FKY 2020 presented the pre-event
event Local Heroes oleh The Produk Gagal, performance Local Heroes by The Produk
pada 7 September 2020, pukul 16.00 WIB. Gagal on 7 September 2020 at 16:00 WIB. The
Band papan atas dengan kemampuan terbatas top-class band with limited skills specifically
ini secara khusus hadir untuk memeriahkan performed to brighten up the echo of the pre-
gaung pre-event FKY 2020. Dikemas dalam event FKY 2020. Packaged in a stream with
aliran berasa orkes moral, tingkah laku flavors of a moral orchestra, behavior, and
dan tentu saja lagu-lagu humoris mereka of course humorous songs, they were aired
ditayangkan melalui www.fkymulanira.com. through www.fkhmulanira.com. With a river as
Dengan pengambilan gambar berlatar sungai, the background, behind the Gedung Citraweb,
belakang Gedung Citraweb, menjadi program it became a pre-event performance running
pertunjukan pre-event yang berdurasi 60 for 60 minutes with 3.466 viewers.
menit dengan jumlah 3.466 viewers.

122
www.fkymulanira.com

Nafas Tanafas
Kolaborasi / Collaboration by Jamaluddin Latif, Wasis Tanata, & Ismoyo Adhi
14 September 2020 | www.fkymulanira.com

Program pre-event selanjutnya yaitu Nafas The next pre-event program was Nafas
Tanafas oleh Jamaluddin Latif, Wasis Tanata, Tanafas by Jamaluddin Latif, Wasis Tanata,
dan Ismoyo Adhi, pada 14 September 2020, and Ismoyo Adhi, on 14 September 2020, at
pukul 16.00 WIB. Sebuah pertunjukan 16.00 WIB. It was a multi-disciplinary arts
kolaborasi lintas disiplin seni antara collaboration between Jamaluddin Latif (actor/
Jamaluddin Latif (actor/creator), Wasis Tanata creator), Wasis Tanata (drummer & musician),
(drummer & musician), dan Ismoyo Adhi and Ismoyo Adhi (photographer & visual artist)
(photographer & visual artist) melalui gerak through bodily gestures, sounds, and visuals
tubuh, bunyi, dan visual di alam imajinasi in an imaginary world presented in a 360°
yang dihadirkan secara 360°. Mengambil mode. It took the name of Nafas Tanafas as
judul Nafas Tanafas sebagai pembacaan atas a reading for the FKY 2020’s theme, Akar
tema FKY 2020, Akar Hening di Tengah Bising. Hening di Tengah Bising. The pre-event
Program pertunjukan pre-event ini berdurasi performance ran for 15 minutes with 529
15 menit dengan jumlah penonton 529 viewers.
viewers.

123
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

124
www.fkymulanira.com

FKY Ngangsu Kawruh


10 & 17 September 2020 | 15.30 WIB | ww.fkymulanira.com

FKY Mulanira #2 membangkitkan kembali dua FKY Mulanira #2 revived the figures of
sosok seniman dan budayawan yang turut two artists and cultural thinkers who have
memberikan warna kebudayaan di Indonesia, contributed to the culture in Indonesia,
khususnya di Yogyakarta. Ialah Linus Suryadi especially in Yogyakarta. They were Linus
AG dan Umar Kayam. Masing-masing akan Suryadi AG and Umar Kayam. Each of them
dibincangkan oleh Emha Ainun Nadjib atau was discussed by Emha Ainun Nadjib, or
yang akrab kita panggil Cak Nun dan Butet Cak Nun as he is often called, and Butet
Kartaredjasa. Kartaredjasa, respectively.

Melalui keduanya, kita dapat membaca From their discussions, we could read the
kerja-kerja budaya masa lalu sebagai cara cultural works of the past as a way to find
menemukan nilai-nilai kebudayaan untuk cultural values to face the present change in
menghadapi situasi perubahan hari ini. the situation.

Sejak ditayangkan pada 10 September 2020 Since airing on 10 September 2020 at 15:30
Pukul 15.30 WIB, sesi pertama Membaca Linus WIB, the first session Membaca Linus - Emha
- Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) telah ditonton Ainun Nadjib (Cak Nun) has been viewed
oleh 44.480 viewer. Sementara sesi kedua, by 44.480 viewers. Meanwhile, the second
Membaca Kayam - Butet Kartaredjasa dilihat session, Membaca Kayam - Butet Kartaredjasa
oleh 9.163 sejak kali pertama ditayangkan attracted 9.163 viewers since first airing on 17
pada 17 September 2020 Pukul 15.30 WIB. September 2020 at 15:30 WIB.

125
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Jumpa Pers FKY 2020 /


FKY 2020 Press Conference
Senin / Monday, 7 September 2020 | Pendapa Dinas Kebudayaan Yogyakarta

Jumpa Pers diselenggarakan pada Senin, The Press Conference was held on Monday,
7 September 2020 di Pendapa Dinas 7 September 2020 at the Pendapa Dinas
Kebudayaan Yogyakarta. Dihadiri oleh Kebudayaan Yogyakarta. Attended by
undangan media cetak, media daring, TV, invitees of printed media, online media,
radio, dan buzzer info. Masih dalam masa TV, radio, and info buzzer. Still, in the
pandemi, Jumpa Pers dilaksanakan secara pandemic situation, the Press Conference
langsung terbatas dan tentunya dengan was held in a direct but limited way with
protokol kesehatan yang ketat. Dihadiri rigid health protocols. It was attended
oleh 60 media/wartawan, dan dibagi by 60 media/journalists and was divided
menjadi 2 sesi (masing-masing 30 media/ into two sessions (each with 30 media/
wartawan). Adapun narasumber Jumpa journalists). The speakers for the FKY
Pers FKY 2020 adalah: 2020 Press Conference were:

• Sumadi, S.H., M.H. - Plt. Ka. Dinas • Sumadi, S.H., M.H. - PIC. Head of
Kebudayaan DIY DIY Office of Culture
• Dra. Y. Eni Lestari Rahayu - Kabid • Dra. Y. Eni Lestari Rahayu -
Pemeliharaan dan Pengembangan Section Head of Maintenance and
Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Development of Custom, Tradition,
Seni. Culture, and Art Institution.
• Paksi Raras Alit - Direktur Utama • Paksi Raras Alit - Chief Director of
FKY 2020 FKY 2020
• Gintani Nur Apresia Swastika - • Gintani Nur Apresia Swastika -
Direktur Kreatif FKY 2020 Creative Director of FKY 2020
• Ifada Fauzia - Produser FKY 2020 • Ifada Fauzia - Producer Fof KY 2020

Moderator/Host: Ovie Ermawati – Manajer Moderator/Host: Ovie Ermawati –


Marketing Komunikasi FKY 2020 Marketing Communication Manager FKY
2020

126
www.fkymulanira.com

127
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Pembukaan Festival Kebudayaan


Yogyakarta 2020 / Yogyakarta Cultural
Festival 2020 Opening
21 September 2020 | Gedung Eks Koni, Kompleks Museum Sonobudoyo |
www.fkymulanira.com

FKY 2020 Mulanira #2 resmi dibuka FKY 2020 Mulanira #2 was officially
pada Senin, 21 September 2020 oleh Sri opened on 21 September 2020 by Sri
Sultan Hamengku Buwono X. Berlokasi di Sultan Hamengku Buwono X. Held at
Gedung Eks Koni, Museum Sonobudoyo, Gedung Eks Koni, Museum Sonobudoyo,
pembukaan FKY 2020 hanya dihadiri oleh the FKY 2020 opening was attended by
beberapa tamu undangan dengan jumlah a limited number of invitees, but still
yang sangat terbatas, dengan tetap obeying the health protocols and did not
mematuhi protokol kesehatan dan tidak invite crowds.
mengundang kerumunan orang.
The FKY 2020 opening was different from
Pembukaan FKY 2020 berbeda dari the opening of the previous FKYs. It did
pembukaan FKY tahun-tahun sebelumnya. not present an art and culture parade of
Tidak menyuguhkan pawai kesenian contingents from the districts and city
dan budaya dari sejumlah kontingen which usually could be directly viewed by
kabupaten dan kota yang biasa disaksikan the public.
masyarakat secara langsung.

128
www.fkymulanira.com

Pembukaan FKY 2020 hanya bisa The public could only watch the FKY 2020
disaksikan oleh masyarakat secara online opening online through the video-sharing
video-sharing platform melalui www. platform at www.fkymulanira.com and live
fkymulanira.com dan ditayangkan secara broadcast at FKY TV (JOGJA TV). It was
ulang melalui FKY TV (JOGJA TV). Ditonton watched by 850 viewers.
oleh 850 viewers.
The FKY 2020 opening presented
Pembukaan FKY 2020 menampilkan karya collaboration works by Landung
kolaborasi Landung Simatupang (teater), Simatupang (theater), Kunto Aji (music),
Kunto Aji (musik) dan Lintang Radittya and Lintang Radittya (installation/
(instalasi/Kelompok Kenali Rangkai Pakai). Kelompok Kenali Rangkai Pakai). These
Seniman-seniman tersebut berkolaborasi artists collaborated to create a work
menciptakan karya yang berangkat dari triggered by the poem “Langkah Tak
puisi berjudul “Langkah Tak Berhenti” Berhenti” by Landung Simatupang. The
karya Landung Simatupang. Puisi tersebut poem won the award as the winner of the
pernah memperoleh penghargaan sebagai poetry writing competition in Yogyakarta
pemenang lomba penulisan puisi di in 1978. Besides, there was also a dance
Yogyakarta pada tahun 1978. Selain itu, performing by Anter Asmoro Tedjo.
juga ada pertunjukan tari dari Anter
Asmoro Tedjo.

129
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Konferensi Pertunjukan dan Teater Indonesia


/ Conference on Indonesian Performance and
Theater
23 September 2020 | www.fkymulanira.com

FKY 2020 turut mendukung The FKY 2020 supported the Conference
penyelenggaraan Konferensi Pertunjukan on Indonesian Performance and Theater
dan Teater Indonesia 2020 yang 2020 held on 10 August and 1, 23,
berlangsung pada tanggal 10 Agustus, 1, and 24 September 2020 via the virtual
23, dan 24 September 2020 via aplikasi application.
virtual.
The annual academic conference in
Konferensi akademik tahunan di bidang performance and theater is one of
pertunjukan dan teater ini adalah salah the facilities absent in the context of
satu fasilitas yang absen dalam konteks knowledge production dissemination
penyebaran produksi pengetahuan di in Indonesia. For academicians and
Indonesia. Bagi para akademisi dan practitioners, the annual conference
praktisi, konferensi tahunan berguna serves to help them share, confront,
untuk membantu mereka berbagi, elaborate, and absorb new knowledge. The
berkonfrontasi, mengelaborasi, dan academic conference in Indonesia can also
menyerap pengetahuan terbaru. bridge the limitation in English for some
Konferensi akademik di Indonesia juga art academicians and practitioners in
dapat menjembatani keterbatasan bahasa understanding the latest development in
Inggris bagi sebagian kalangan akademisi theory and practice.
seni dan praktisi dalam memahami
perkembangan teori dan praktik yang The Conference on Indonesian
mutakhir. Performance and Theater especially
gathered academicians and practitioners/
Konferensi Pertunjukan dan Teater artists, and the latest performance and
Indonesia mempertemukan, utamanya theater in Indonesia, in a programmed
akademisi dan praktisi/seniman, serta and scheduled way every year (with a
pertunjukan dan teater mutakhir di three-months pioneering project).
Indonesia, secara terprogram dan
terjadwal tiap tahun (dengan proyek The conference presented 14 researchers,
rintisan tiga tahun). from academicians in art and non-
art education circles, practitioners,
Konferensi ini menampilkan 14 penelitian, independent researchers, and curators,
baik dari kalangan akademisi di including two awardees 2020 research
pendidikan seni maupun nonseni, praktisi,

130
www.fkymulanira.com

peneliti independen, dan kurator, termasuk conference grant in several themes such
2 penerima hibah konferensi penelitian as history, locality, connectedness with
2020 dengan beberapa tema seperti tradition, audience, and technology.
sejarah, lokalitas, keterhubungan dengan
tradisi, penonton, dan teknologi. On 23 September 2020 at 18:00 WIB,
FKY 2020 broadcasted the record of the
Pada Tanggal 23 September 2020 pukul conference opening, with the keynote
18.00 WIB, FKY 2020 menayangkan session through the conversation
rekaman pembukaan konferensi pada between two speakers, namely Dr. Lono
sesi keynote lewat perbincangan dua Simatupang (Universitas Gadjah Mada)
narasumber, yaitu Dr. Lono Simatupang and Ugoran Prasad (The Graduate
(Universitas Gadjah Mada) dan Ugoran Center—City University of New York/Garasi
Prasad (The Graduate Center–City Performance Institute). They talked about
University of New York/Garasi Performance the development and the future of theater
Institute). Keduanya membincangkan studies and performance studies meeting
perkembangan dan masa depan in Indonesia for the last twenty years.
pertemuan kajian teater dan kajian
pertunjukan di Indonesia dilihat dari dua The Conference on Indonesian
puluh tahun terakhir. Performance and Theater was viewed
online by 229 viewers.
Konferensi Pertunjukan dan Teater
Indonesia disaksikan secara daring oleh
229 viewers.

131
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Orkes Musik Keroncong Sinten Remen feat.


Endah Laras / Sinten Remen feat. Endah
Laras Keroncong Orchestra Performance
24 September 2020 | www.fkymulanira.com

Salah satu highlight program FKY 2020 One of the highlights of the FKY 2020
Pertunjukan Orkes Musik Keroncong Sinten programs Sinten Remen feat. Endah Laras
Remen feat. Endah Laras dengan tema Keroncong Orchestra Performance with
Ora Obah, Ora Mamah. Berlangsung pada the theme Ora Obah, Ora Mamah. Held
24 September 2020 pukul 17.00 WIB, on 24 September 2020 at 17:00 WIB, the
program ini ditayangkan dari Gedung program was broadcast from Gedung
Layang-layang, Padepokan Seni Bagong Layang-Layang, Padepokan Seni Bagong
Kussudiardja (PSBK), dan disaksikan Kussudiardja (PSBK), and watched virtually
secara virtual melalui www.fkymulanira. through www.fkymulanira.com.
com.
Sinten Remen is a keroncong group
Sinten Remen merupakan grup musik formed by the late Djaduk Ferianto. The
keroncong bentukan Alm. Djaduk Ferianto. 12-personnel group has published several
Grup musik yang beranggotakan 12 albums, one of them being OmDo. Sinten
orang ini sudah menelurkan sejumlah Remen dares to carry keroncong in a
album, salah satunya adalah OmDo. unique style to enjoy. Genres such as jazz,
Sinten Remen memilih berani mengusung pop. blues, rock, and so on are merged
musik keroncong dengan cara yang unik into a fitting keroncong harmony. The
untuk dinikmati. Genre musik jazz, pop, performance was viewed by 2.600 viewers.
blues, rock, dan lain sebagainya dilebur
menjadi harmoni musik keroncong yang
pas. Pertunjukan ini ditonton oleh 2.600
viewers.

132
www.fkymulanira.com

133
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Sayembara Ketoprak Tobong Kelana Bhakti


Budaya / Ketoprak Tobong Kelana Bhakti
Budaya Competition
21-26 September 2020 | Radio Retjo Buntung 99.4FM

Sayembara Ketoprak oleh Ketoprak Tobong Kethoprak Tobong Kelana Bhakti Budaya
Kelana Bhakti Budaya membawakan lakon competition ketoprak performed the script
berjudul Sumilaking Pedhut. titled Sumilaking Pedhut.

Program ini ditayangkan 3 kali sehari di The program was aired 3 times a day at
Radio Retjo Buntung 99.4FM pada 21- Radio Retjo Buntung 99.4FM on 21-26
26 September 2020 yaitu pada pukul September 2020 at 06:00 WIB, 11:00
06.00 WIB, 11.00 WIB dan 23.00 WIB. WIB, and 23:00 WIB. It has attracted
Telah diikuti oleh 34 peserta sayembara, 34 participants, and the winner won 1
dan pemenangnya memperoleh 1 buah smartphone and souvenirs from FKY.
smartphone dan oleh-oleh FKY.
The FKY also aired DocuSeries around
FKY juga menyiarkan DocuSeries seputar Kethoprak Tobong with stories behind
Ketoprak Tobong dengan cerita-cerita the making and their adaptive process in
di balik pembuatan dan proses adaptif media transfer from ketoprak performance
mereka dalam alih media dari pertunjukan to radio drama through www.fkymulanira.
ketoprak ke sandiwara radio melalui www. com.
fkymulanira.com.

134
www.fkymulanira.com

135
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Radio FKY | Live On-Air Pertunjukan di Radio


/ Radio FKY | Live On-Air Performance on
Radio
21-26 September 2020 | www.fkymulanira.com | IG @infofky |
Radio Swaragama 101.7FM | Radio Jogja Family 100.9FM | Radio GCD 98.6FM |
Radio Geronimo 106.1FM | Radio Retjo Buntung 99.4FM

FKY 2020 menghadirkan RADIO FKY The FKY 2020 presented RADIO FKY on
pada 21-26 September 2020. Live On Air 21-26 September 2020. It was a Live
pertunjukan harian berbasis suara dan On-Air daily performance, voiced-based
streaming dari Citraweb, ditayangkan and streaming from Citraweb, aired
secara daring melalui www.fkymulanira. online through www.fkymulanira.com
com atau IG Live. Radio FKY juga or IG Live. The Radio FKY was also aired
disiarkan dari Radio Swaragama 101.7FM, from Radio Swaragama 101.7FM, Radio
Radio Jogja Family 100.9FM, Radio GCD Jogja Family 100.9FM, Radio GCD 98.6FM,
98.6FM, Radio Geronimo 106.1FM, dan Radio Geronimo 106.1FM, and Radio Retjo
Radio Retjo Buntung 99.4FM. Buntung 99.4FM.

Selama 6 hari, Radio FKY menghadirkan For 6 days, the Radio FKY presented
pertunjukan musik dan talkshow interaktif musical performances and interactive talk
dengan nama-nama berikut. show with the following names:

• FSTVLST • FSTVLST
• Bakudapan Food Study Group • Bakudapan Food Study Group
• Iwan RS (Pendongeng) • Iwan RS (Pendongeng)
• Waribi (Praktisi Pawang Hujan) • Waribi (Praktisi Pawang Hujan)
• Albert Deby (Pawang Nama) • Albert Deby (Pawang Nama)
• Agustin (Self Healing Yoga) • Agustin (Self Healing Yoga)
• Eka Zulfikar & Geast YK • Eka Zulfikar & Geast YK
• DOM 65 • DOM 65
• Lintang Enrico & XXL Chicken • Lintang Enrico & XXL Chicken
• Stand Up Comedy UNY. • Stand Up Comedy UNY.
• Forum Aktor Yogyakarta • Forum Aktor Yogyakarta
• Rudy Wiratama • Rudy Wiratama
• Latief S. Nugraha • Latief S. Nugraha
• Rumah Dongeng Mentari • Rumah Dongeng Mentari
• Jogja Koes Plus Community • Jogja Koes Plus Community
• AdakalaNya • AdakalaNya
• Hasoe & Angels • Hasoe & Angels
• Sindhen: Siswati Dancis • Sindhen: Siswati Dancis

136
www.fkymulanira.com

• Wok the Rock dan Handoyo • Wok the Rock dan Handoyo
Purwowijoyo Purwowijoyo
• Jaeko • Jaeko
• Eri Setyawan • Eri Setyawan
• Pelajar SMA Jogja • Pelajar SMA Jogja

137
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

FKY TV | Live Talk Show /


FKY TV | Live Talk Show
19.30-20.30 WIB | 21-26 September 2020 | Jogja TV

FKY 2020 menghadirkan program- The FKY 2020 presented interactive


program interaktif berupa talkshow, programs in the forms of talk shows,
penayangan program highlight FKY 2020 highlight program broadcast,
pelaksanaan FKY 2020, dan kesenian and art from district/city contingents
kontingen dari kabupaten/kota di in Yogyakarta. Besides, the program
Yogyakarta. Selain itu, juga dibahas also talked about the tea plantation
tentang potensi usaha perkebunan business potential (Kulon Progo District),
teh (Kab. Kulon Progo), potensi usaha decorative plant business potential (City
tanaman hias (Kota Yogyakarta), Seni of Yogyakarta), Batik art (Sleman District),
batik (Kab. Sleman), dan ketahanan and food security with local materials
pangan dengan bahan baku lokal (Kab. (Gunung Kidul District). FKY TV was aired
Gunung Kidul). FKY TV ditayangkan pada on 21-26 September 2020, every 19:30-
21-26 September 2020, setiap pukul 20:30 at Jogja TV.
19.30-20.30 WIB di Jogja TV.

138
www.fkymulanira.com

139
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Pameran Seni Rupa Akar Hening di Tengah


Bising / Visual Arts Exhibition Akar Hening di
Tengah Bising
21-26 September 2020 | Museum Sonobudoyo | www.fkymulanira.com

Pameran seni rupa bertajuk Akar The visual art exhibition titled Akar
Hening di Tengah Bising menjadi salah Hening di Tengah Bising was one in the
satu rangkaian acara FKY Mulanira #2. events series of the FKY Mulanira #2. This
Pameran ini dinikmati pengunjung melalui exhibition was enjoyed by visitors through
dua metode kunjungan, yaitu kunjungan two methods of visits, namely virtual visit
virtual dengan konsep 360° melalui situs using a 360° concept through the website
web www.fkymulanira.com dan kunjungan www.fkymulanira.com and direct, limited
langsung terbatas di Kompleks Museum visit at the Kompleks Museum Sonobudoyo
Sonobudoyo pada 21-26 September 2020, on 21-26 September 2020, at 10:00-19:00
pukul 10.00-18.00 WIB. WIB.

Pameran seni rupa ini menjadi satu- This visual art exhibition was the only
satunya program FKY yang dapat FKY program that could be visited directly
dikunjungi secara langsung terbatas, and limitedly, namely 30 persons per
yaitu 30 orang per sesi dan harus session, and visitors must register first
melakukan registrasi terlebih dahulu, as well as implementing strict health
serta dengan protokol kesehatan yang protocol. Visitors registered for Kunjungan
ketat. Pengunjung melakukan pendaftaran Langsung at https://www.fkymulanira.
Kunjungan Langsung di https://www. com/pameran.
fkymulanira.com/pameran.
Meanwhile, for the virtual visit, visitors
Sedangkan untuk kunjungan virtual, only press the “Kunjungan Virtual” button
pengunjung cukup dengan menekan at the website https://www.fkymulanira.
tombol “Kunjungan Virtual” di situs com/pameran. Visitors then followed the
web https://www.fkymulanira.com/ provided instruction and looked at the
pameran. Pengunjung dapat mengikuti work’s detail. The virtual visit was not
arahan instruksi yang telah disediakan limited, and visitors were able to visit for
dan melihat detail karya. Kunjungan 24 hours every day. Since opening, a total
virtual tidak dibatasi, pengunjung bisa of 136.754 visitors were recorded, while
menyaksikannya 24 jam setiap harinya. direct visits recorded 609 visitors for 6
Sejak dibuka, terekam total 136.745 days.
pengunjung, sedangkan secara langsung
terbatas dengan jumlah 609 pengunjung The Pameran Seni Rupa Akar Hening di
selama 6 hari. Tengah Bising presented 33 artists from
a variety of mediums from painting,
Pameran Seni Rupa Akar Hening di sculpture, installation, photography,
Tengah Bising ini menghadirkan 33 audiovisual, and performance.

140
www.fkymulanira.com

Seniman dengan ragam sebaran medium Participating artists were:


karya mulai dari lukisan, patung,
instalasi, fotografi, audio visual, hingga • Abdi Setiawan
performance. Seniman yang berpartisipasi • Aik Vela Pratisca & Ficky Tri
adalah: Sanjaya
• Alie Gopal
• Abdi Setiawan • Ampun Sutrisno
• Aik Vela Pratisca & Ficky Tri • Andreas Siagian - Dale Gorfinkel
Sanjaya (AU)
• Alie Gopal • Bioscil
• Ampun Sutrisno • Chandra Rosellini
• Andreas Siagian - Dale Gorfinkel • Chrisna Fernand
(AU) • FA Indun Hasmanto
• Bioscil • Fitri DK
• Chandra Rosellini • Galih Johar
• Chrisna Fernand • Handiwirman Saputra
• FA Indun Hasmanto • Kokok P Sancoko
• Fitri DK • Lintang Radittya x Kunto Aji x
• Galih Johar Landung Simatupang
• Handiwirman Saputra • Marten Bayu Aji
• Kokok P Sancoko • Nanik Indarti
• Lintang Radittya x Kunto Aji x • Popok Tri Wahyudi
Landung Simatupang • Pupuk Daru Purnomo
• Marten Bayu Aji • RU Collective & Friends
• Nanik Indarti • S. Teddy Darmawan
• Popok Tri Wahyudi • Sugeng Oetomo
• Pupuk Daru Purnomo • Tedjo Badut
• RU Collective & Friends • Terra Bajraghosa
• S. Teddy Darmawan • The Freak Show Men
• Sugeng Oetomo • Tim Pewarta Foto Indonesia (PFI)
• Tedjo Badut Yogyakarta
• Terra Bajraghosa • Tim Pos Dukungan Gugus Tugas
• The Freak Show Men Covid-19 BPBD DIY
• Tim Pewarta Foto Indonesia (PFI) • Timoteus Anggawan Kusno
Yogyakarta • Widi Pangestu
• Tim Pos Dukungan Gugus Tugas • Wimo Ambala Bayang
Covid-19 BPBD DIY • Wisnu Auri
• Timoteus Anggawan Kusno • Wok The Rock
• Widi Pangestu • Yuli Prayitno
• Wimo Ambala Bayang • Yuvita Dwi Raharti
• Wisnu Auri
• Wok The Rock
• Yuli Prayitno
• Yuvita Dwi Raharti

141
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

142
www.fkymulanira.com

143
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Penutupan Festival Kebudayaan Yogyakarta /


Closing of Yogyakarta Cultural Festival
26 September 2020 | www.fkymulanira.com

Penutupan Festival Kebudayaan The closing for the Yogyakarta Cultural


Yogyakarta Mulanira #2 Akar Hening di Festival Mulanira #2 Akar Hening di
Tengah Bising telah selesai digelar pada Tengah Bising was held on 26 September
26 September 2020 pukul 20.00 WIB. 2020 at 20:00 WIB. The closing event was
Acara penutupan disiarkan dari Museum aired from Museum Sonobudoyo through
Sonobudoyo melalui www.fkymulanira. www.fkymulanira.com and Jogja TV.
com dan Jogja TV.
In the closing, several performances were
Dalam penutupan ini, dihadirkan staged, namely from the Yogyakarta
pertunjukan dari Yogyakarta Symphony Symphony Orchestra feat. Rio Febrian, Tari
Orchestra feat. Rio Febrian, Tari Dwimuka Dwimuka Jali from Didik Nini Thowok,
Jali dari Didik Nini Thowok, dan Karya and Karya Tanggap Karya: Rupa, Kata,
Tanggap Karya: Rupa, Kata, Gerak, Suara Gerak, Suara by Deaf Art and Landung
oleh Deaf Art dan Landung Simatupang. Simatupang.

Melalui Karya Tanggap Karya: Rupa, Kata, Through Karya Tanggap Karya: Rupa,
Gerak, Suara, FKY kali ini melibatkan Kata, Gerak, Suara, this year’s FKY
komunitas Deaf Art untuk merespon involved the community Deaf Art to
karya-karya dari ruang pameran. respond to works from the exhibition
Selama kurang lebih dua hari, karya room. For about two days, works were
dicerap dan diapresiasi. Tiap cerapan perceived and appreciated. Each perception
kemudian diekspresikan melalui bahasa was then expressed through gesture
gerak dan koreografi. Sama halnya and choreography language. Landung
dengan yang dilakukan oleh Landung Simatupang did the same by responding
Simatupang, ia merespon tiap karya dan to each work and appreciated it through
mengapresiasinya dalam bentuk puisi. poetry. Both Landung Simatupang and
Baik Landung Simatupang maupun Deaf Deaf Art performed readings on the
Art, melakukan pembacaan atas karya- featured works and presented the results
karya yang hadir, kemudian menghadirkan of their readings. Deaf Art was selected
hasil pembacaannya dengan cara masing- as a collaborator to open inclusive
masing. Pada dasarnya, Deaf Art dipilih appreciation and reading spaces.
sebagai kolaborator untuk membuka
ruang apresiasi dan ruang pembacaan
yang inklusif.

144
www.fkymulanira.com

Dalam Penutupan, Ketua Panitia FKY In the closing, the Head of the Committee
2020 membacakan laporan pelaksanaan, FKY 2020 read out the implementation
dan ditutup dengan sambutan sekaligus report and was closed with speeches
prosesi penutupan. Diikuti secara daring as well as a closing procession. It was
oleh penonton di rumah dengan jumlah followed online by 2.224 audiences at
2.223 viewers. home.

145
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

Pasar Festival Kebudayaan Yogyakarta /


Yogyakarta Cultural Festival Market
21-26 September 2020 | www.fkymulanira.com

Sebagai wujud apresiasi terhadap pelaku As a realization of appreciation toward the


ekonomi kreatif dan kuliner, FKY 2020 creative and cuisine economy practitioners,
dengan menghadirkan direktori pasar the FKY 2020 presented the directory
kuliner, pasar kreatif, dan oleh-oleh FKY cuisine market, creative market, and
yang bisa diakses melalui situs web souvenirs of FKY that could be accessed
www.fkymulanira.com/pasar-fky. Pasar through the website www.fkymulanira.
FKY diikuti oleh 14 tenant seni kreatif, 8 com/pasar-fky. The Pasar FKY was
tenant kuliner, dan dikunjungi oleh 1.292 participated in by 14 creative art tenants,
pengunjung secara daring selama FKY 8 cuisine tenants, and visited by 1.292
2020 berlangsung. online visitors during the FKY 2020.

146
www.fkymulanira.com

Laporan Media / Media Report

DATA JUMLAH PENGUNJUNG FKY 2020 /


FKY 2020 NUMBERS OF VISITORS DATA
Website: www.fkymulanira.com

DATA PENGUNJUNG / VISITORS

23.790 23.688 24.462


25.000
22.705
21.600
20.500
20.000

15.000
21 September 22 September 23 September 24 September 25 September 26 September

Kunjungan / Views

TOTAL PENGUNJUNG WEBSITE SELAMA 6 HARI /


TOTAL VISITORS FOR 6 DAYS: 136.745

NB: Program FKY 2020 dihadirkan via daring melalui Website, Youtube dan Instagram /
PS: Programs of FKY 2020 were presented online through Website, Youtube, dan Instagram

DATA DEMOGRAFIS PENGUNJUNG FKY 2020 /


FKY 2020 VISITORS DEMOGRAPHIC DATA
Website: www.fkymulanira.com

ASAL NEGARA / COUNTRY ORIGIN ASAL KOTA / CITY ORIGIN

Indonesia 97.04% Depok 49.26%


United States 1.14% Surabaya 15.35%
Singapore 0.37% Jakarta 7.69%
United Kingdom 0.24% Semarang 3.7%
Australia 0.22% Surakarta 3.63%
Netherlands 0.15% Yogyakarta 1.81%
China 0.07% Klaten 1.11%
Hong Kong 0.06% Bandung 1.03%
Malaysia 0.06% Malang 0.71%
Negara lainnya 0.65% Kota Lainnya 15.71%

147
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

BERDASARKAN USIA / BERDASARKAN JENIS KELAMIN /


BASED ON AGE BASED ON GENDER
LAKI-LAKI / MALE: 54.15%
PEREMPUAN / FEMALE: 45.85%
65-65+ th. / y.o.
5.50%
55-64 th. / y.o. Laki-laki /
5.50% 18-24 th. / y.o. Male
27.5% 54.15%
45-54 th. / y.o.
12.50%
Perempuan /
Female
35-44 th. / y.o.
45.85%
15.50%
25-34 th. / y.o.
33.50%

DATA JUMLAH PENGUNJUNG FKY 2020 /


FKY 2020 NUMBERS OF VISITORS DATA
Youtube: Festival Kebudayaan Yogyakarta

DATA PENGUNJUNG / VISITORS


12.000
9.606
10.000
7.889 6.874
8.000
5.811 6.602
6.000
4.557
4.000
2.000
0
21 September 22 September 23 September 24 September 25 September 26 September

Kunjungan / Views

TOTAL PENGUNJUNG YOUTUBE SELAMA 6 HARI /


TOTAL VISITORS FOR 6 DAYS: 41.339

NB: Program FKY 2020 dihadirkan via daring melalui Website, Youtube dan Instagram /
PS: Programs of FKY 2020 were presented online through Website, Youtube, dan Instagram

148
www.fkymulanira.com

DATA DEMOGRAFIS PENGUNJUNG FKY 2020 /


FKY 2020 VISITORS DEMOGRAPHIC
Youtube: Festival Kebudayaan Yogyakarta

ASAL NEGARA / COUNTRY ORIGIN ASAL KOTA / CITY ORIGIN

Jakarta
14%
Indonesia 97.04%
Bantul
Malaysia 0.7% 10%
Taiwan 0.4% Yogyakarta
Semarang
Japan 0.1% 10% 56%
Singapore 0.1%
Magelang
Negara Lain 4% 10%

BERDASARKAN USIA / BERDASARKAN JENIS KELAMIN /


BASED ON AGE BASED ON GENDER
LAKI-LAKI / MALE: 89.0%
65-65+ th. / y.o. 13-17 th. / y.o. PEREMPUAN / FEMALE: 11.0%
1.0% 0.7%
55-64 th. / y.o.
Perempuan / Female
4.1%
18-24 th. / y.o. 11.0%
45-54 th. / y.o. 22.9%
9.8%
35-44 th. / y.o.
20.00% Laki-laki
25-34 th. / y.o. / Male
41.5% 89.0%

149
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

DATA JUMLAH PENGUNJUNG FKY 2020 /


FKY 2020 NUMBERS OF VISITORS DATA
Instagram: @infofky

DATA PENGUNJUNG / VISITORS


10.000
91.587
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000 37.586
3.000 26.896 25.676 26.072 24.552
2.000
1.000
0
21 September 22 September 23 September 24 September 25 September 26 September

Kunjungan / Views

TOTAL PENGUNJUNG YOUTUBE SELAMA 6 HARI /


TOTAL VISITORS FOR 6 DAYS: 232.369

NB: Program FKY 2020 dihadirkan via daring melalui Website, Youtube dan Instagram /
PS: Programs of FKY 2020 were presented online through Website, Youtube, dan Instagram

150
www.fkymulanira.com

DATA DEMOGRAFIS PENGUNJUNG FKY 2020 /


FKY 2020 VISITORS DEMOGRAPHIC
Instagram: @infofky

ASAL NEGARA / COUNTRY ORIGIN ASAL KOTA / CITY ORIGIN


Jakarta
14%
Bantul
Indonesia 99% 10%
Malaysia 0.4% Yogyakarta
Semarang
Taiwan 0.2% 10% 56%
Japan 0.2%
Klaten
Singapore 0.2% 10%

BERDASARKAN USIA / BERDASARKAN JENIS KELAMIN /


BASED ON AGE BASED ON GENDER
LAKI-LAKI / MALE: 54%
65-65+ th. / y.o. PEREMPUAN / FEMALE: 46%
13-17 th. / y.o.
1%
55-64 th. / y.o. 4%
0%
45-54 th. / y.o.
2% Laki-laki /
35-44 th. / y.o. 18-24 th. / y.o. Male
10% 31% 54%
Perempuan
/ Female
25-34 th. / y.o. 46%
52%

151
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

LIPUTAN MEDIA / MEDIA COVERAGE

14 FESTIVAL • 23 AGUSTUS 2020

FKY Bertransformasi,
UWRF Berhenti
Pemanggungan, festival, atau agenda kesenian mau
tak mau kudu beradaptasi dengan situasi pandemi
Covid-19. Wabah yang menjangkiti semua belahan
dunia itu memaksa lahirnya kebiasaan baru.
Memakai masker, menghindari kerumunan,
sampai mencuci tangan sesering mungkin.
PELAKU seni dan budaya
pun harus kreatif dengan
kebiasaan baru tersebut.
Mulanira hadir dalam
Festival Kebudayaan
Yogyakarta (FKY) 2020
dengan konsep yang
FKY FOR JAWA POS berbeda. Semua
PENUH SESAK: Penampilan Letto di panggung FKY 2019 yang dipadati pertunjukan dan pameran
penggemarnya. Tahun ini hal itu tak akan terjadi. rencananya hanya digelar di
satu ”tempat”. Yakni, di
www.fkymulanira.com. FKY
pun berbasis digital.
”Venue FKY sekarang di
laman itu,” kata Ketua
Umum FKY Paksi Raras Alit NIKMATI SENI: Para pengunjung FKY 2019 saat pameran lukisan
kepada Jawa Pos. Berbeda berlangsung. Sebelum pandemi mewabah, mereka bisa bersantai dan
dengan tahun lalu di mana bebas bercengkerama di ruang pameran.
festival kesenian tertua di
Jogja itu digelar 18 hari, FKY konsekuensi dan tantangan. audiovisual. Misalnya,
2020 hanya akan digelar Alasannya sederhana. ”Tak pertunjukan musik dan
selama enam hari. Yakni, semua kegiatan seni dan kesenian tradisional seperti
21–26 September budaya bisa dinikmati ketoprak, jathilan, dan
mendatang. ketika medianya berganti,” angguk.
Tema FKY kali ini adalah ujar Paksi. Nah, jika FKY mengganti
Mulanira 2: Akar Hening di Bapak tiga anak tersebut format agar festival tetap
Tengah Bising. ”Ini (FKY mencontohkan pameran berjalan, festival lain seperti
berbasis digital, Red) adalah seni rupa. Pameran itu Ubud Writers & Readers
FKY FOR JAWA POS

KIRAB PEMBUKA: Baris-berbaris pasukan dari Keraton Jogja menjadi respons paling optimal yang dinilai kehilangan rasa jika Festival (UWRF) 2020
penanda dimulainya FKY 2019. kami lakukan,” tutur Paksi. disajikan melalui virtual. memilih menyetop
Sejak digelar kali pertama ”Pengunjung pameran agendanya. Festival literasi
pada 1989, FKY baru sekali terbiasa menikmati secara yang digelar di Bali itu,
absen. Yakni, pada saat Jogja detail karya-karya di untuk kali pertama setelah
dilanda gempa pada 2006. pameran,” tutur Paksi. 16 tahun berjalan, memilih
Tahun ini, FKY sempat Maka, demi menjaga berhenti. UWRF 2020
diwacanakan berhenti. sensasi datang ke pameran seharusnya berlangsung 28
Apalagi, pemerintah Jogja secara langsung, FKY akan Oktober–1 November
memberlakukan status menghadirkan galeri virtual mendatang.
tanggap darurat untuk dengan memanfaatkan ”Pandemi tidak hanya
pandemi yang menghantui teknologi kamera 360 memberikan efek kepada
Indonesia per Maret lalu. derajat. yayasan dan tim
”Polisi tidak memberikan izin Kemudian, untuk alih penyelenggara festival kami,
untuk event apa pun yang media seni dan budaya lain, tetapi juga menghilangkan
mengundang keramaian Paksi menyatakan panitia banyak pemasukan karena
orang,” tutur alumnus Sastra sudah menyiapkan kanal- minimnya tiket yang terjual
Nusantara Universitas kanal YouTube dan bekerja dan kerja sama yang terjalin,”
FKY FOR JAWA POS
Gadjah Mada itu. sama dengan stasiun kata Pendiri dan Direktur
SEMARAK: Dekorasi FKY 2019 yang meriah dan menarik menjadi Nah, transformasi dan alih televisi lokal. Media itu UWRF Janet DeNeefe dalam
bagian penting dari festival itu sendiri. media FKY ke panggung digunakan untuk rilis via surel per 17 Juli lalu.
virtual tersebut melahirkan memfasilitasi kegiatan seni (tyo/c12/dra)

152
www.fkymulanira.com

SELASA 47
HALAMAN MEI TAHUN 2013
Jawa Pos SELASA PAHING 8eceran Rp 4.000
SEPTEMBER 2020

PDAM Tirta Sembada Sleman

Uji Meteran Air dan Sempurnakan Utilitas Jaringan Pipa Prambanan


Warga Prambanan boleh bernapas lega. Ke depan, Prambanan pipa jaringan yang terlalu kecil tersebut.
tak lagi menjadi wilayah rawan kekeringan. Terutama saat musim Sekaligus akan dilakukan penyempurnaan
utilitas dan uji tekanan air. Selain itu, pipa
kemarau. Ini seiring mulai berfungsinya jaringan air bersih yang sambungan rumah juga akan diganti baru
dikelola Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) yang disesuaikan dengan spesifikasi teknis
Tirta Sembada dari sumber air Pendekan, Berbah. PDAM. ”Secara umum air sudah mengalir
dengan baik. Tapi tekanannya tetap harus
Direktur PDAM Tirta Sembada Dwi lanjut Dwi, sampai saat ini terdapat 982 diatur sesuai standar,” jelasnya.
Nurwata SE MM menyatakan, uji coba pelanggan yang terdaftar melalui organi- Terkait hal tersebut, Dwi akan melakukan
jaringan perpipaan sejauh sasi pemakai air setempat. sosialisasi berkaitan dengan penggunaan
8 kilometer dari Berbah ke Sebagian besar pelanggan air bersih tersebut. Agar pemanfaatannya
Prambanan telah dilakukan sudah teraliri air sesuai fungsi- tepat sasaran. Yakni untuk memenuhi ha-
sejak Juli lalu. Berlanjut hing- nya. ”Ada 65 pelanggan yang jat hidup. Khususnya manusia dan hewan.
ga akhir September. Mema- belum teraliri air secara opti- Kemudian tumbuhan. ”Jadi bukan untuk
suki Oktober, petugas PDAM mal. Karena jaringan pipanya ngelep sawah atau lahan pertanian lain-
akan memasang alat baca- terlalu kecil,” ungkap Dwi. nya,” ingat Dwi.
an meteran air. ”Selama uji coba itu gratis. Demi kenyamanan pelanggan, lanjut Guna memastikan air dimanfaatkan un-
Sebelum pemasangan meteran air akan Dwi, PDAM Tirta Sembada bekerja sama YOGI IP/rADAr jOGjA
tuk memenuhi kebutuhan pokok manu-
ada sosialisasi dulu,” tuturnya. dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Pe- LAYANAN PrIMA: Direktur PDAM Tirta Sembada Sleman Dwi Nurwata SE MM saat meninjau sia, PDAM akan melakukan penertiban
Berdasarkan inventarisasi petugas PDAM, rumahan Rakyat Sleman akan mengganti reservoir sumber air Pendekan, Berbah belum lama ini. secara kontinyu. (*/yog/rg)

Pemain Anyar untuk


Berbagai Posisi
PSIM JOGJA
Sumbu Filosofis Kalahkan KRB
JOGJA, Radar Jogja – PSIM Jogja masih mengincar
Satu-satunya Usulan
kemungkinan memperbaiki skuad. Termasuk tak
menutup kemungkinan mendatangkan pemain anyar
Warisan Budaya Dunia
dalam lanjutan Liga 2 2020. Perihal pemain baru pelatih dari Indonesia di UNESCO
PSIM Seto Nurdiyantara mengatakan bahwa tim pelatih
sudah berkomunikasi dengan manajemen Laskar JOGJA, Radar Jogja - Proses pengaju-
Mataram -julukan PSIM. an sumbu imajiner atau sumbu filosofis
Tambahan amunisi tersebut merupakan upaya PSIM sebagai warisan budaya dunia ke UNESCO
dalam menghadapi persaingan di Grup C Liga 2 2020. terus berlanjut. Bahkan kini sumbu filo-
Terlebih, sejauh ini tim-tim Liga 2 juga mulai bergeliat sofis diklaim akan mewakili Indonesia.
merekrut sejumlah pemain baru. Bahkan, beberapa di Mengalahkan Kebun Raya Bogor (KRB).
antaranya didatangkan dari Liga 1. ”Rencana ada, nanti Pelaksana Tugas (Plt) Kundha Kabudaya-
kami lihat perkembangannya. Ada beberapa posisi an atau Dinas Kebudayaan (Disbud) DIJ
depan, tengah, dan belakang,” ujar Seto, kemarin (7/9). Sumadi menjelaskan, sumbu filosofis men-
Sebelumnya tim kebanggan Brajamusti dan The jadi satu-satunya perwakilan Indonesia
Maident ini sempat dikaitkan dengan pemain yang diusulkan jadi warisan budaya dunia
anturalisasi Osas Saha. Saat ini Osas Saha masih terikat United Nations Educational, Scientific
kontrak dengan PSM Makassar. and Cultural Organization (UNESCO).
Sejauh ini skuad Laskar Mataram terus digeber latihan DIJ dikatakan paling siap dan dan layak
di Lapangan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). dalam upaya pengusulan ini. ”Pengusulan
Beberapa pemain yang sebelumnya sempat absen sumbu imajiner DIJ bersamaan dengan
sudah tampak hadir di sesi latihan sore kemarin (7/9). Kebun Raya Bogor. Tetapi UNESCO me-
Seto menyebut kondisi fisik anak asuhnya mulai nilai DIJ lebih siap dan lebih layak,” kata-
menunjukkan progres yang baik. ”Kalau dari sisi nya kemarin (7/9).
kebugaran mereka tetap terjaga. Tapi kondisi fisiknya Menurut dia, sumbu filosofis dapat di-
menurun endurance dan strange-nya. Jadi ini yang akan kategorikan sebagai warisan budaya tak
kami benahi,” ucap Seto. (ard/pra/rg) benda. Sebab objek budaya ini tak tampak
fisiknya. Melainkan sebuah filosofi yang ELANG kHArISMA DEwANGGA/rADAr jOGjA

diyakini warga Jogja terkait keselarasan CAGAr BUDAYA: Pejalan kaki melintasi kandang Menjangan, krapyak, Sewon, Bantul, belum lama ini. Bangunan tersebut merupakan
COVID-19 dan keseimbangan hubungan manusia
dengan sang pencipta, manusia dengan
salah satu landmark di DIj yang juga merupakan bagian dari sumbu filosofis DIj.
fis. Salah satunya aspek transportasi. Juga bahwa Jogja ini diapit oleh Gunung Merapi

Telusuri Pasangan Yang manusia, dan manusia dengan alam. Sum-


bu filosofis DIJ dimulai dari pantai sela- Selama ini yang dilihat warisan
peningkatan potensi pariwisata dan bu-
daya, sehingga dapat meningkatkan per-
dan pantai Selatan,” terangnya.
Dia menambahkan, salah satu masukan

Menikah di KUA Danurejan tan DIJ, panggung Krapyak, Keraton Jogja,


Tugu Jogja hingga Gunung Merapi. ”Se-
budaya selalu berbentuk
fisik. Namun DIj lain, warisan
ekonomian masyarakat. Tempat parkir
bus Abu Bakar Ali yang ada di kawasan
yang diterima adalah melibatkan Imogiri
kedalam rangkaian sumbu filosofi. ”Sum-
lama ini yang dilihat warisan budaya se- Malioboro pun akan ikut ditata. Sebab, bu filosofis tidak mungkin terpisah dari
JOGJA, Radar Jogja – Penyebaran virus Covid-19 di budaya ini bukan fisik, namun
Kota Jogja makin mengkhawatirkan. Belum rampung lalu berbentuk fisik. Namun DIJ lain, dalam sumbu imajiner, arus kendaraan Imogiri. Jadi Sangkan Paraning Dumadi
warisan budaya ini bukan fisik, namun
berupa sumbu filosofi yang seharusnya tidak macet. ”Nanti akan ada dari Imogiri berhubungan erat dengan
upaya tracing untuk klaster Soto Lamongan, imajiner dan tak kasat mata.”
Umbulharjo dan PKL Malioboro, kini muncul kasus berupa sumbu filosofi yang imajiner dan solusi untuk mengurai kemacetan di sana Keraton. Tidak bisa dipisahkan,” lanjutnya.
baru di KAU Danurejan. tak kasat mata,” jelas mantan Sekda Sle- SUMADI, (sekitar Malioboro),” tambahnya. Bulan ini proses penilaian akan dimulai.
Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota man itu. Plt Kundha Kabudayaan (Disbud) DIJ Kepala Dewan Kebudayaan DIJ Djoko Sehingga diharapkan pada 2021 sumbu
Jogja, Heroe Poerwadi (HP) mengatakan, KUA Danurejan Gubernur DIJ Hamengku Buwono (HB) Dwiyanto mengatakan, aspek yang dibahas filosofis sudah memiliki predikat Warisan
ditutup sampai 13 September, setelah ditemukan ada X juga sudah memberi masukan, peman- selatan. ”Jadi tidak hanya sektor pertanian dalam pengajuan sumbu imajiner meliputi Budaya Dunia Tak Benda. Djoko berharap
lima dari tujuh staf kantor terkonfirmasi positif. Empat di faatan kawasan pantai selatan yang juga saja yang bisa memberi manfaat tapi laut pariwisata, kebencanaan, dan perhubungan. upaya pengsulan ini dapat diterima oleh
antaranya orang tanpa gejala (OTG). ”Kebetulan kasus menjadi bagian dari sumbu filosofis. Se- juga,” kata dia. Untuk aspek kebencanaan, tim pengusul UNESCO. ”Insyaallah DIJ adalah satu-
pertama kali muncul bukan penghulu tapi dari hingga upaya pengusulan bisa memberi Nantinya juga akan ada perbaikan dise- sumbu imajiner telah menyiapkan upaya satunya wakil Indonesia karena dinilai
administrasinya yang suka ngecek suhu badan,” katanya dampak nyata pada masyarakat pantai gala aspek yang mengitari sumbu filoso- mitigasi bencana. ”Karena harus diingat paling siap,” tuturnya. (tor/pra/rg)
saat konferensi pers di Balai Kota kemarin (7/9).
Sebelumnya kasus pertama muncul dengan gejala.
Kemudian dilakukan rapid test dan muncul reaktif.
Selanjutnya dilakukan swab test dengan hasil konfirmasi

Panggung Utama FKY di fkymulanira.com


positif pada 2 September. Maka, tim gugus tugas
langsung mengembangkan tracing kepada seluruh staf
kantor tersebut. ”Dua staf lainnya negatif. Ini belum tentu
penyebab penularan dari yang pertama. Karena, staf-staf
dan kepalanya rata-rata punya keluarga di luar kota JOGJA, Radar Jogja – Gelaran rutin ta- memperlebar celah-celah ruang yang
semua,” terangnya. hunan Festival Kebudayaan Yogyakarta menghidupi kekuatan bertahan warga
Adapun, yang bersangkutan positif tersebut sempat (FKY) #MULANIRA2 akan kembali digelar dan mempertajam daya baca.
menikahkan terakhir 17 Agustus. Tim gugus tugas sedang pada 21 hingga 26 September mendatang. Pameran Seni Rupa akan digelar di Mu-
menelusuri apakah paparan sampai ke pernikahan dan Sama seperti kegiatan lainnya, karena pan- seum Sonobudoyo pada 21-26 September
perceraian. Pun belum bisa disebut klaster baru, karena demi Covid-19, penyelenggaraan FKY pun pukul 10.00-18.00 secara langsung mau-
kasus ini masih dalam lingkungan satu kantor saja. digelar secara daring. pun virtual. Pameran menghadirkan 33
Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jogja, Direktur Utama FKY Paksi Raras Alit men- seniman dengan ragam sebaran medium
Nur Abadi mengatakan, KUA Danurejan tutup setelah ada jelaskan, festival yang sebelumnya digelar seperti lukisan, patung, instalasi, fotografi,
pemberitahuan dari camat bahwa terdapat 1 staf yang secara leluasa dalam mengundang keru- maupun audio visual.
terkonfirmasi positif. Tahap awal tutup sejak Kamis (3/9) munan, kini harus diselenggarakan de- ”Untuk menjaga sensasi datang ke pa-
sampai hari ini (8/9). Namun diperpanjang lagi satu minggu ngan format yang berbeda. Semua per- meran secara langsung, FKY tetap meng-
untuk mengantisipasi adanya kasus baru lagi. ”Lokasi tunjukan dan pameran disajikan dengan hadirkan galeri vitual dengan pemanfaat-
kantor KUA sudah disemprot disinfektan,” jelasnya. konsep daring melalui website fkymulanira. an teknologi kamera 360 derajat,” ungkap
Menurutnya, selama ini protokol kesehatan di KUA com. Serta luring dengan menghadirkan Direktur Kreatif FKY Gintani Nur Apresia
sudah dijalankan dengan baik. Namun, permasalahannya program melalui televisi dan radio. Swastika.
kondisi ruangan di kantor KUA Danurejan sempit. ”Venue utama FKY kali ini adalah Plt Kepala Dinas Kebudayaan DIJ Sumadi
Dimungkinkan, hal itu yang berpotensi adanya penularan fkymulanira.com. Meski secara garis menjelaskan, pihaknya akan terus mem-
dengan cepat. ”Untuk orang bergeser dari satu ruang ke besar akan digelar dengan konsep daring fasilitasi kegiatan berkesenian di DIJ.
ruang lain saling berpapasan,” bebernya. dan luring, khusus pameran seni rupa Salah satunya melalui gelaran FKY ini.
Meski pelayanan offline tutup, namun saat ini akan tetap dihadirkan secara langsung fkY fOr rADAr jOGjA Jangan sampai wabah Covid-19 membuat
pendaftaran nikah di KUA Danurejan bisa dilayani dengan batasan kunjungan dan proto- fOrMAT BArU: jumpa pers festival kebudayaan Yogyakarta (fkY) #MULANIrA2 di Aula segala jenis kegiatan berkesenian terhen-
secara online oleh dua petugas yang negatif Covid-19. kol kesehatan,” jelasnya di Aula Kundha Dinas kebudayaan DIj kemarin (7/9). ti. ”Walaupun ada keterbatasan dari sisi
Mereka menjalankan tugasnya di rumah masing- Kabudayan atau Dinas Kebudayaan DIJ enam hari. Berbeda dengan penyeleng- sebagai pengingat, bahwa seriuh apapun pengunjung dan sebagainya, kami ber-
masing sebagai antisipasi. ”Pelayanan akad nikah atau kemarin (7/9). garaan tahun sebelumnya selama 18 hari. kondisi yang harus kita jalani seperti upaya memfasilitasi seniman namun de-
menikahkan dialihkan penghulu terdekat yaitu KUA FKY kali ini pun digelar dengan rentan Adapun tajuk yang diangkat adalah ‘Akar pandemi, kita tetap memiliki ruang dalam ngan tetap melaksanakan protokol kese-
Pakualaman,” imbuhnya. (wia/pra/rg) waktu yang lebih singkat, yakni selama Hening’ di Tengah Bising. Dapat dimaknai mengupayakan produksi pengetahuan, hatan,” jelasnya. (*/tor/pra/rg)

153
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

SELASA PAHING, 8 SEPTEMBER 2020 5


KPID DIY TATA RUANG KOTA

Tim Seleksi
Cari Calon Sumbu Filosofis Mesti Bebas Macet DANUREJAN—Pemda DIY

Istimewa kembali melanjutkan proses


pengusulan sumbu filosofis
Jogja sebagai warisan
JETIS—Tim Seleksi Calon Anggota Komisi budaya dunia kepada
Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY UNESCO. Sejumlah persiapan
periode 2020-2023 ingin mencari komisioner dilakukan dalam aspek
yang istimewa. Komisioner yang tidak hanya
memahami tentang undang-undang dan pembanunan, kepariwisataan
peraturan yang terkait dengan penyiaran Kawasan dan kebencanaan.
tetapi juga undang-undang keistimewaan dan Tugu
Golong Gilig, Lugas Subarkah
peraturan daerah serta peraturan gubernur Jetis, Jogja, lugas@harianjogja.com
tentang penyelenggaraan penyiaran di DIY. Senin (7/9).
Nantinya dalam tiga tahun ke depan, Pemda DIY
kembali Tempat parkir Abu Bakar Ali
para komisioner KPID DIY yang istimewa menjadi salah satu tempat
melanjutkan
tersebut mampu mengatur, mengawasi, proses pengu- yang akan ditata.
dan mengembangkan sistem penyiaran sulan sumbu
yang sesuai dengan keistimewaan DIY. filosofis Jogja Sumbu filosofis tidak akan
Mereka mengerti dan memahami apa siaran sebagai wari- dapat dipisahkan dari
san budaya Imogiri.
lokal serta bagaimana menerapkan siaran dunia kepada
lokal, khususnya yang berbahasa Jawa. UNESCO. Harian Jogja/Gigih M Hanafi
Ketua Timsel Calon Anggota KPID DIY, Pelaksana Tugas Kepala Dinas
Sihono HT, menjelaskan siaran lokal yang FESTIVAL KESENIAN YOGYAKARTA Kebudayaan DIY Sumadi menjelaskan
wajib disiarkan oleh lembaga penyiaran di dalam kelanjutan proses pengusulan
DIY antara lain keistimewaan DIY, siaran
seni budaya, ekonomi kreatif, wisata,
produk unggulan, dan potensi lokal.
#Mulanira2 Gabungkan Luring-Daring ini Disbud telah mendapat sejumlah
masukan dari Gubernur DIY, Sri
Sultan HB X, salah satunya mengubah
“Nantinya jika ada lembaga penyiaran UMBULHARJO—#Mulanira2 menjadi pandangan ke selatan, wawasan juga
di DIY, baik televisi maupun radio yang tema besar Festival Kebudayaan dibuka ke laut.
tidak menyiarkan soal keistimewaan maka Yogyakarta (FKY) 2020 dengan Selama ini penataan yang dilakukan
komisioner wajib mengingatkan,” ucapnya judul Akar Hening di Tengah Bising. hanya fokus ke pertanian saja namun
dalam rilis kepada Harian Jogja, Senin #Mulanira2 menjadi lanjutan tema kurang menjamah ke laut yang berada
(7/9). FKY 2019 yakni #Mulanira, sebuah di sebelah selatan DIY. Padahal, laut
Seleksi calon anggota KPID DIY 2020- kata yang diambil dari bahasa Jawa selatan memiliki beragam potensi,
2023 dilakukan dengan dua tahap. Tahap kuno yang berarti wiwitan atau pada baik pariwisata maupun sumber
pertama meliputi seleksi administrasi, tes mulanya. Arti dari kata tersebut daya alam.
tertulis, tes wawancara, dan psikotes menjadi selaras dengan tujuan FKY untuk Pada sumbu filosofis ini, juga akan
tanggung jawab timsel. Tahap kedua, fit mengenalkan beragam kebudayaan dilakukan penataan agar lalu lintas
and proper test tanggung jawab Komisi A di Jogja. Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo bisa lebih lancar. Tempat parkir Abu
DPRD DIY. Timsel akan mengusulkan 14 Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan DIY Sumadi (tengah) saat Bakar Ali menjadi salah satu tempat
sampai 21 nama ke gubernur. Selanjutnya Kebudayaan DIY Sumadi mengatakan pers rilis Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 di kompleks Kantor Dinas yang akan ditata. “Nanti ada solusinya.
Kebudayaan DIY, Kecamatan Umbulharjo, Senin (7/9).
gubernur mengirimkan ke DPRD untuk FKY 2020 kali ini dituntut harus Konsep akan diajukan dalam waktu
dipilih tujuh komisioner. membaca situasi dan kondisi serta langsung dengan batasan kunjungan tantangan tersendiri baginya. la dekat, tahun ini,” ungkapnya, Senin
Jadwal pendaftaran atau penyerahan tantangan adaptasi ruang hidup dalam dan protokol kesehatan,” ujar Sumadi, menilai tak semua kegiatan seni (7/9).
berkas sampai 7 Oktober 2020. Seleksi situasi pandemi. Pandemi Covid-19 Senin (7/9). dan budaya bisa dinikmati ketika Ketua Dewan Kebudayaan DIY
administrasi 30-31 Oktober, tes tertulis 5-6 yang menjangkiti semua belahan dunia Sedikit berbeda dengan tahun medianya berganti. Djoko Dwiyanto menuturkan aspek
November, tes wawancara 9-10 November, memaksa lahirnya kebiasaan baru, sebelumnya, FKY 2020 akan “Contohnya pameran seni, pameran kebencanaan juga perlu sipersiapkan
dan spikotes 13-16 November. Sedangkan begitu juga pagelaran FKY 2020. diselenggarakan selama 6 hari itu dinilai kehilangan rasa jika disajikan karena DIY merupakan daerah yang
jadwal fit and propertest oleh Komisi A Festival yang sebelumnya digelar mulai 21 September sampai dengan melalui virtual. Pengunjung pameran memiliki potensi bencana baik dari
DPRD DIY 17-18 Desember. Selanjutnya secara leluasa dalam mengundang 26 September 2020. Judul Akar terbiasa menikmati secara detail karya- utara berupa aktivitas Gunung Merapi
pengukuhan oleh Gubernur DIY 23 Desember. kerumunan kini harus diselenggarakan Hening di Tengah Bising di FKY karya di pameran. Karena itu, pameran maupun dari selatan atau laut.
Sehingga Januari 2021, komisioner KPID dengan format yang berbeda. Semua 2020 dimaknai sebagai pengingat seni rupa tetap dihadirkan secara
DIY sudah mulai menjalankan tugasnya. pertunjukan dan pameran disajikan seriuh apapun kondisi yang harus langsung,” tutur Paksi.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika dengan konsep daring melalui web dijalani seperti situasi pandemi seperti Manajer Pameran Seni Rupa Sukma LINTAS MENTAOK
DIY Rony Primanto Hari menjelaskan www.fkymulanira.com dan luring sekarang, masyarakat tetap memiliki Smita mengungkapkan pameran seni
komisioner yang diharapkan nantinya adalah dengan menghadirkan program ruang dalam mengupayakan produksi rupa ini menjadi menarik karena
komisioner yang di samping memiliki melalui televisi dan radio. pengetahuan, memperlebar celah-celah menghadirkan salah satunya, Sugeng Beli Sepatu,
pemahaman dan pengetahuan terkait “Laman web www.fkymulanira.com ruang yang menghidupi kekuatan Oetomo. Sugeng adalah seorang penata Ponsel Malah Raib
undang-undang ke penyiaran tapi juga akan menjadi venue utama FKY 2020. bertahan warga dan mempertajam lampu pertunjukan, ia melakukan kerja
memiliki pemahaman dan pengetahuan Meskipun secara garis besar akan daya baca. artistik di belakang panggung yang GONDOMANAN—Farida, 30,
tentang UU keistimewaan DIY serta Perda digelar dengan konsep daring dan Direktur Utama FKY Paksi Raras jarang dilihat audiens. Praktik kerjanya warga Godean, Sleman kehilangan
dan Pergub terkait dengan penyiaran di luring, khusus untuk pameran seni Alit mengatakan transformasi FKY sejalan dengan semangat Akar Hening telepon seluler miliknya saat
DIY. (Galih Eko Kurniawan/*) rupa akan tetap dihadirkan secara ke panggung virtual ini mempunyai di Tengah Bising. (Haot Yudi Suprobo) berbelanja di sebuah toko sepatu
yang ada di Malioboro, Kecamatan
Gondomanan, Sabtu (29/8).
SD MUHAMMADIYAH PAKEL Kepala Polsek Gondomanan

Langkah Strategis Pembelajaran di Masa Pandemi


Komisaris Polisi Purwanto
menerangkan kantornya belum
menerima laporan atas dugaan
UMBULHAJO—SD Muhammadiyah pembelajaran yang dirasa paling efektif google classroom, maupun video pencurian yang dialami pelanggan
Pakel Program Plus Jogja yang sering dan efisien karena ada interaksi pembelajaran dengan guru sebagai di Malioboro itu. “Belum ada
dikenal SD MP3 Jogja menggelar langsung antara siswa dan guru di modelnya sehingga seolah siswa laporan terkait dengan dugaan
sosialisasi informasi sekolah kepada kelas,” kata Kepala SD MP3 Jogja, berhadapan langsung dengan guru tersebut. Nanti kami [Polsek
seluruh taman kanak-kanak mitra Bunda Menik Kamriana, dalam rilis dalam proses pembelajaran. Gondomanan] coba cek lagi,”
secara bertahap. kepada Harian Jogja, Minggu (6/9). Selain informasi tersebut, sekolah juga ujarnya. (hyu)
Kegiatan ini dimaksudkan untuk Namun, untuk saat ini, hal itu menyampaikan beberapa hal terkait
menguatkan kembali kerja sama yang hanyalah sebuah keniscayaan karena kegiatan PPDB yang akan dilangsungkan
selama ini sudah berjalan. Kegiatan semua orang harus benar-benar hati-hati mulai awal September ini dengan SEBARAN KASUS COVID-19
yang dilakukan selama tiga gelombang terhadap penyebaran virus Covid-19. membuka pendaftaran Penitipan Nama DI KOTA JOGJA
tersebut mulai Selasa sampai Kamis Meskipun demikian, sekolah berusaha untuk tahun ajaran 2021/2022. TK 7 SEPTEMBER 2020, 19.00 WIB
8-10 September 2020 di serambi Masjid menggunakan metode pembelajaran yang diundang diharapkan bantuannya No Kecamatan Dirawat Sembuh Meninggal
Mataram kompleks SD Muhammadiyah sebaik mungkin. untuk ikut menyosialisasikan kegiatan 1 Danurejan 6 7 2
Pakel dengan rata-rata undangan 15 Guru diberikan kewenangan PPDB di SD MP3. 2 Gedongtengen 1 3 1
kepala TK mitra setiap harinya. penuh dalam proses pembelajaran Ketua PPDB SD MP3 Jogja, Endah 3 Gondokusuman 6 15 2
Dalam kegiatan tersebut disampaikan jarak jauh. Baik dengan cara daring Ismawati, menyampaikan tahun ini 4 Gondomanan 1 3 1
mengenai kurikulum serta proses ataupun luring, guru tentu akan lebih panitia akan menggulirkan beberapa 5 Jetis - 3 -
pembelajaran di SD Muhammadiyah bijak jika mampu mengembangkan kegiatan, di antaranya parenting 6 Kotagede 2 6 1
Pakel pada masa pandemi. Sebab, potensi diri dengan menggunakan virtual, pembuatan video pembelajaran 7 Kraton - 10 1
banyak pertanyaan terkait dengan media pembelajaran yang pas. Tentu maupun video profil sekolah untuk 8 Mantrijeron 9 7 -
9 Mergangsan 7 8 -
model pembelajaran di SD MP3. ini akan menjadi langkah strategis TK mitra. Harapannya dengan kerja 10 Ngampilan 1 9 -
“Tentu ini akan membuat sulit bagi pembelajaran pada masa pandemi. sama yang sudah terjalin kuat tersebut 11 Pakualaman - 5 1
siswa, guru maupun orang tua jika Guru melaksanakan proses membawa dampak positif bagi semua 12 Tegalrejo 2 13 1
tidak ada metode yang tepat dalam pembelajaran dengan menggunakan pihak. Khusus untuk SD MP3, dalam Harian Jogja/Ist 13 Umbulharjo 23 25 1
proses pembelajaran jarak jauh. Sebab, media pembelajaran yang diharapkan proses penerimaan siswa baru segera Kegiatan pembelajaran jarak jauh di 14 Wirobrajan 2 4 -
pembelajaran tatap muka sebelum lebih interaktif. Misalnya dengan mencapai kuota 102 siswa sebelum SD Muhammadiyah Pakel Program Plus Jogja, Total 60 118 11
ada pandemi adalah proses kegiatan video call, memakai zoom, dengan akhir 2020. (Galih Eko Kurniawan/*) Kecamatan Umbulharjo, beberapa waktu lalu. Sumber: Dinkes DIY, corona.jogjaprov.id

KELURAHAN WARUNGBOTO

Ngluwihi Mbagehi dengan Pembagian Telur


UMBULHARJO—Ratusan katanya, Minggu (6/9). warung sekitar karena bisa istri yang juga merupakan
butir telur ayam dibagikan PKK Kali ini kegiatan Ngluwihi membantu warung-warung Wakil Ketua TP PKK Kota
RW04 Janturan, Kelurahan Mbagehi difokuskan yang selama ini tutup akibat Jogja, Poerwati Soetji Heroe
Warungboto, Kecamatan pada pemenuhan pandemi Covid-19. Selain untuk Poerwadi.
Umbulharjo guna memenuhi gizi para anak media berbagi antar warga, Heroe menyampaikan
gizi balita di wilayah tersebut balita terutama Ngluwihi kebersamaan dan partisipasi
dalam kegiatan bertajuk proteinnya. Mbagehi masyarakat yang membuat
Ngluwihi Mbagehi. PKK lantas sekaligus Kota Jogja ini kuat, termasuk
Ketua PKK RW04 Janturan, berinisiatif u n t u k dalam menghadapi bencana
Rahayu Budiarti, menjelaskan menggunakan memyambung kegiatan balita dan musibah lainnya. Kini
pembagian telur untuk para dana dari warga tersebut dan lansia yang selama pandemi kampung-kampung di Kota
anak balita ini adalah murni diwujudkan dalam bentuk ini hampir semua berhenti Jogja telah banyak membuat
swadaya dari warga masyarakat telur ayam. Posyandu juga karena untuk menghindari gerakan yang serupa untuk
RW04 Janturan. “Kami [PKK] sudah diaktifkan lagi karena kerumunan masa. mengatasi pandemi Covid-19.
menggalang dana dari warga selama ini tidak aktif menyusul Kegiatan yang berlangsung Dari gerakan tersebut diharapkan
yang mempunyai kelebihan adanya pandemi Covid-19. dengan menerapkan protokol mampu menumbuhkan
Harian Jogja/Ist rezeki untuk membagikan Rahayu menyarankan agar kesehatan Covid-19 ini dihadiri kekuatan bersama untuk
Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, hadir dalam Ngluwihi Mbagehi PKK RW04 rejekinya kepada warga lainnya para anggota PKK membeli Wakil Wali Kota Jogja, Heroe bertahan di masa pandemi.
Janturan, Kelurahan Warungboto, Kecamatan Umbulharjo, Minggu (6/9). yang terdampak Covid-19,” bantuan telur tersebut di warung- Poerwadi, dan didampingi (Lugas Subarkah)

154
www.fkymulanira.com

155
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

156
www.fkymulanira.com

157
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

158
www.fkymulanira.com

12 RABU PON, 9 SEPTEMBER 2020

Jogja Istimewa

Dari kiri : .HSDOD


6HNVL6HQL'LVEXG
',<3XUZLDWL
Kabid Adat Tradisi
Lembaga Budaya
GDQ6HQL'LVEXG
',<(QL/HVWDUL
3OW.HSDOD'LVEXG
',<6XPDGL
.HWXD).<3DNVL
5DUDV$OLWVDDW
ULOLV)HVWLYDO
Kebudayaan
<RJ\DNDUWD ).< 
2020 dengan
MXGXOb$NDU
Hening di
7HQJDK%LVLQJbGL
NRPSOHNV'LVEXG
',<6HQLQ  

Festival Kebudayaan Yogyakarta


+DULDQ-RJMD+DͤW<XGL6XSURER

Beradaptasi di Tengah Pandemi


N
omenklatur Festival luring dengan menghadirkan mempertajam daya baca. “Akar seni rupa tetap dihadirkan secara kualitasnya juga ikut menurun.
Kebudayaan Yogyakarta program melalui televisi dan radio. yang bergerak hening seperti kita langsung,” ujar Paksi. Disbud DIY ingin kualitas FKY tetap
FKY sejak dua tahun “Laman website www.fkymulanira. dalam diam tetapi tetap melakukan baik dan layak sebagai sebuah festival
terakhir ini mengalami com akan menjadi venue utama FKY sesuatu yang menakjubkan di Perluasan Area kebudayaan di Jogja. “FKY juga
perubahan. FKY dulu yang artinya 2020. Meskipun secara garis besar tengah situasi kondisi bising saat Kabid Adat Tradisi Lembaga harus dilaksanakan secara daring
Festival Kesenian Yogyakarta saat akan digelar dengan konsep daring ini. Mengusung semangat yang Budaya dan Seni Disbud DIY, Eni maupun luring dikarenakan panitia
ini berubah nama menjadi Festival dan luring, khusus untuk Pameran sama di tengah pandemi Covid-19 Lestari, menjelaskan jika sejak 2019, harus menerapkan standar protokol
Kebudayaan Yogyakarta. Seni Rupa akan tetap dihadirkan ini, FKY harus tetap terselenggara FKY mengalami perluasan area pencegahan penularan Covid-19,”
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala secara langsung dengan batasan seperti layaknya sebuah festival wilayah menjadi Festival Kebudayaan kata Eni.
Dinas Kebudayaan DIY, Sumadi, kunjungan dan protokol kesehatan,” dengan mengikuti protokol Yogyakarta. “K artinya bukan lagi Eni menambahkan media juga
mengatakan FKY 2020 kali ini ujar Sumadi, Senin (7/9). kesehatan dan pemanfaatan kesenian tapi kebudayaan,” ujar Eni, ikut berperan penting dalam
dituntut harus membaca situasi Sedikit berbeda dengan tahun teknologi digital,” kata Sumadi. Selasa (8/9). diselenggarakannya FKY. Pasalnya,
dan kondisi serta tantangan sebelumnya, FKY 2020 akan Adapun, Direktur Utama FKY, Mulanira yang diangkat sebagai media mempunyai gaung yang
adaptasi ruang hidup dalam situasi diselenggarakan selama enam hari Paksi Raras Alit, mengatakan tema besar FKY 2020 ini merupakan VLJQL¿NDQNDLWDQQ\DGHQJDQSXEOLNDVL
pandemi. Pandemi Covid-19 yang mulai tanggal 21 sampai dengan transformasi FKY ke panggung kelanjutan dari Mulanira pertama ke masyarakat. Oleh karena itu, Eni
menjangkiti semua belahan dunia 26 September 2020. Judul Akar virtual ini mempunyai tantangan yang diadakan pada 2019. Dengan juga tidak lupa menggandeng media
memaksa lahirnya kebiasaan baru, Hening di Tengah Bising di tersendiri baginya. la menilai kondisi pandemi Covid-19 ini, FKY cetak maupun elektronik untuk
begitu juga pagelaran FKY 2020. FKY 2020 dimaknai sebagai tak semua kegiatan seni dan juga mengalami perubahan jadwal. mendukung kegiatan FKY agar bisa
Lebih lanjut, festival yang pengingat, bahwa seriuh apapun budaya bisa dinikmati ketika “Dulu, FKY digelar selama 18 hari. menyampaikan konten-konten FKY.
sebelumnya digelar secara leluasa kondisi yang harus dijalani seperti medianya berganti. “Contohnya Namun. imbas dari pandemi Covid-19 “Kami berharap teman-teman
dalam mengundang kerumunan situasi pandemi seperti sekarang, pameran seni, pameran itu dinilai ini FKY digelar hanya selama enam media juga ikut berperan serta dalam
kini harus diselenggarakan dengan masyarakat tetap memiliki ruang kehilangan rasa jika disajikan hari yakni dari 21 September sampai mempublikasikan FKY. Selain itu,
format yang berbeda. Semua dalam mengupayakan produksi melalui virtual. Pengunjung dengan 26 September 2020,” ujar masih banyak juga festival kebudayaan
pertunjukan dan pameran disajikan pengetahuan, memperlebar celah- pameran terbiasa menikmati Eni. lainnya seperti sendratari, teater, dan
dengan konsep daring melalui celah ruang yang menghidupi secara detail karya-karya di Bukan berarti dengan penyusutan lainnya di bulan Oktober mendatang,”
website www.fkymulanira.com dan kekuatan bertahan warga dan pameran, untuk itu pameran hari diselenggarakannya FKY kata Eni. (Adv)

FKY 2020 Dimeriahkan FKY Gandeng


Kegiatan Pra Event Masyarakat
F S
KY 2020 bakal menghadirkan Citraweb yang akan disiarkan virtual FKY 2020 juga menghadirkan program- alah satu upaya Festival Kebudayaan Yogyakarta
dua program pertunjukan pra melalui www.fkymulanira.com. program interaktif berupa talkshow dan untuk tetap menggandeng masyarakat dalam
event. Pertama dengan program Dengan narasumber dan talent adalah penayangan program highlight penyelenggaraannya adalah dengan mengadakan
bertajuk local heroes yang dibawakan oleh pelaku seni budaya yang dipilih oleh FKY pelaksanaan FKY 2020 baik dari provinsi program kompetisi mulanira.
grup band kawakan The Produk Gagal dan pelaku seni budaya perwakilan dari maupun dinas kabupaten di Jogja TV. FKY Kabid Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Disbud
pada Senin (7/8) pukul 16.00 WIB. Kedua, Dinas Kabupaten atau Kota, Radio FKY TV akan hadir pada 21 sampai dengan DIY, Eni Lestari, menjelaskan program kompetisi ini
yaitu Nafas Tanafas yang dibawakan akan disiarkan dari Radio Geronimo 106.1 26 September 2020, setiap pukul 19.30 bertujuan untuk mengajak masyarakat dari berbagai
oleh Jamaluddin Latif, Wasis Tanata dan FM, Radio Swaragama 101.7 FM, sampai dengan 20.30 WIB,” ujar Ifada. kalangan untuk berpartisipasi aktif sehingga acara yang
Ismoyo Adhi pada Senin (14/9) pukul Radio Jogja Family 100.9 FM, Ifada melanjutkan pembukaan FKY dilaksanakan secara daring dan luring ini tetap bisa ikut
16.00 WIB Radio GCD 98.6 FM dan Radio Retjo 2020 akan digelar di Museum Sonobudoyo dirasakan manfaatnya dan memiliki makna langsung.
Kabid Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Buntung 99.4 FM. dan disiarkan secara langsung lewat “Ragam kompetisi memiliki makna sebagai bentuk wujud
Seni Disbud DIY, Eni Lestari, menjelaskan "Radio FKY selama enam hari akan laman website www.fkymulanira. apresiasi dan wadah kreasi untuk masyarakat. Program
The Produk Gagal yang merupakan band menghadirkan pertunjukan musik dan com pukul 17.00 WIB. Pembukaan itu kompetisi mulanira meliputi lima bidang kompetisi yaitu
humor asal Jogja ini akan hadir untuk juga talkshow interaktif dengan nama- akan menampilkan karya kolaborasi Tari Kreasi Mulanira, Mulanira Photo Challenge, Kompetisi
memeriahkan gaung pra event FKY nama seperti: grup band FSTVLST, Landung Simatupang (teater), Kunto Cerpen Mulanira, Dhagelan Basa Jawa, dan Hand Lettering
Mulanira 2 dengan tajuk local heroes. Bakudapan Food Study Grup, Iwan RS Aji (musik), Lintang Kenalirangkaipakai Aksara Jawa,” ujar Eni, Selasa (8/9).
"Dikemas dalam aliran berasa orkes (Pendongeng), Waribi (Praktisi Pawang (seni rupa) dan Anter Asmoro Tedjo Periode Kompetisi Tari, Dhagelan, Hand lettering
moral, nantikan tingkah laku mereka dan Hujan), Albert Deby (Pawang Nama), (tari). "Seniman-seniman lintas generasi dan Cerpen digelar sejak 25 Agustus sampai dengan
tentu saja dengan lagu-lagu humoris yang Agustin (Self Healing YOGA), Eka dan lintas disiplin seni tersebut akan 23 September 2020. Periode Photo Challenge sendiri
akan menghibur. Bisa disaksikan secara Zulkifar & Geast YK, DOM65, Lintang berkolaborasi menciptakan karyayang diadakan sejak 7–26 September 2020 maksimal
virtual melalui www.fkymulanira.com," Enrico & XXL Chicken, Stand Up berangkat dari sebuah puisi berjudul pengumpulan berkas sendiri pukul 23.59 WIB. Formulir
ungkap Eni, Selasa (8/9). Comedy UNY, Forum Aktor Yogyakarta, Langkah Tak Berhenti karya Landung Pendaftaran bisa diunduh di laman web www.
Eni menambahkan program pra Rudy Wiratama, Latief S. Nugraha, Simatupang," ujar Ifada. fkymulanira.com/kompetisi.
event kedua yaitu Nafas Tanafas me- Rumah Dongeng Mentari, Jogja Koes Puisi berjudul Langkah Tak “Kompetisi tersebut akan memperebutkan hadiah uang
rupakan pertunjukan kolaborasi lin- Plus Community, Adakalanya, Hasoe, Berhenti sendiri pernah memperoleh tunai; Juara 1: Rp5 juta, Juara 2: Rp3 juta, Juara 3: Rp2,5
tas disiplin seni antara Jamaluddin Latif Sindhen: Siswati Dancis, Wok the Rock penghargaan sebagai pemenang dalam juta, Juara 4: Rp2,250 juta, dan Juara 5: Rp2 juta, [hadiah
(Actor/Creator), Wasis Tanata (Drum- dan Jaeko," jelasnya. lomba penulisan puisi Jogja pada 1978. potong pajak],” katanya.
mer & Musician) dan Ismoyo Adhi (Pho- Khusus di Radio Retjo Buntung, Sedangkan untuk highlight acara, FKY
tographer & Visual Artist) melalui gerak FKY 2020 menghadirkan Sayembara 2020 akan menghadirkan, pertama Pasar FKY 2020
tubuh, bunyi dan visual di alam imajinasi Ketoprak oleh Ketoprak Tobong Kelana sayembara Ketoprak Tobong Kelana Sebagai wujud dalam mengapresiasi pelaku ekonomi
yang dihadirkan secara 360°. “Mengam- Bhakti Budaya dengan judul Sumilaking Bhakti Budaya Sumilaking Pedhut di kreatif dan kuliner, FKY 2020 memfasilitasi dengan
bil judul Nafas Tanafas sebagai pemba- Pedhut. Kegiatan tersebut bakal disiarkan Radio Retjo Buntung 21-26 September menghadirkan Direktori Pasar Kuliner, Pasar Kreatif,
caan atas subjudul FKY 2020 Akar Hen- DocuSeries seputar Ketoprak Tobong 2020. Kedua, pertunjukan Orkes Musik dan Oleh-oleh FKY yang. Kabid Adat Tradisi Lembaga
ing di Tengah Bising. Bisa disaksikan se- dengan cerita-cerita di balik pembuatan Keroncong Sinten Remen feat Endah Budaya dan Seni Disbud DIY, Eni Lestari, menjelaskan
cara virtual melalui www.fkymulanira. dan proses adaptif mereka dalam alih Laras Ora Obah Ora Mamah. jika pelaku ekonomi kreatif bisa mengakses laman www.
com,” ungkap Eni. media dari pertunjukan ketoprak ke Acara tersebut ditayangkan dari fkymulanira.com.
Sementara itu, Produser FKY, sandiwara radio yang akan ditayangkan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja Informasi terkait Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020
Ifada Fauzia, mengatakan FKY juga melalui www.fkymulanira.com. (PSBK) pada 24 September 2020. bisa diakses melalui Instagram | Twitter: @infofky, FB |
menghadirkan Radio FKY yang bakal on Kegiatan tersebut akan disiarkan tiga Pertunjukan musik ini bisa disaksikan Youtube: Festival Kebudayaan Yogyakarta. Sekretariat
air pada 21 sampai dengan 26 September kali sehari dari tanggal 21 sampai dengan secara virtual melalui www.fkymulanira. FKY 2020 : Museum Sonobudoyo Unit 1 Jl. Pangurakan
2020. Live on air pertunjukan harian 26 September 2020 dengan hadiah com. Terakhir, Web Binar Konferensi No. 6 Ngupasan, Gondomanan, Yogyakarta 55122 atau
berbasis suara dan streaming dari menarik untuk para pendengar. “Selain itu Pertunjukan dan Teater Indonesia. (Adv) melalui nomor 0812 3863 6196. (Adv)

tasteofJogja.org Kebudayaan diy tasteofjogja jogjabudaya

159
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

160
www.fkymulanira.com

  

161
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

SELASA
seLAsA 7 MEI
Legi TAHUN2020
22 september 2013
Jawa Pos Rp 4.0001
eceranHALAMAN

grAFis: HerPri KArTUN/rADAr JogJA

Ceroboh,
Tertular
ketika
FoTo-FoTo: PANiTiA FKY 2020 For rADAr JogJA
Arisan
Jaga Api Kebudayaan Tetap Menyala Sembilan Warga Kulonprogo Terkonfirmasi Positif
Isolasi Mandiri di Kamarnya, HZ Termasuk OTG
Gubernur HB X Buka
KUlONPROGO, Radar Jogja – Tidak Sembilan warga Dusun Tlogolelo,
FKY 2020 secara Virtual disiplin menjalankan protokol kese­ Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon
TerUs
BereKsPresi: hatan terbukti menjadi salah satu Kokap terkonfirmasi positif Covid­19.
JOGJA, Radar Jogja ­ Festival Kebu­
gubernur HB X peneyabab penularan Covid­19. Se­ Warga terpapar virus korona saat
dayaan Yogyakarta (FKY) 2020 bertajuk
saat membuka perti di Kulonprogo, sembilan warga mengikuti kegiatan arisan yang diik­
”Akar Hening di Tengah Bising” resmi
FKY 2020 terkonfirmasi positif setelah mengikuti uti warga yang belakangan diketahui
dibuka secara virtual kemarin (21/9). bertajuk ”Akar arisan. Para tokoh masyarakat pun positif korona
Perhelatan seni budaya yang dihelat Hening di tak lepas dari risiko penularan. Baca Ceroboh... Hal 3
21 hingga 26 September ini diharapkan Tengah Bising”
dapat menjadi ruang bagi penikmat secara virtual
hingga pelaku seni untuk terus berek­ kemarin (21/9).
spresi di tengah situasi pandemi
Baca Jaga... Hal 3

eLANg KHArisMA DewANggA/rADAr JogJA

TAK DireKoM: Masker scuba dipajang di salah satu kios pakaian di jalan
selokan Mataram, Kledokan, Depok, sleman, senin (21/9).

Masker scuba Tak efektif Cegah Penularan Covid-19

Tipis, Masih Berpotensi


Sebarkan Droplet
SlemAN, Radar Jogja ­ Pandemi
Covid­19 menuntut masyarakat un­
tuk mengubah kebiasaan, yakni wa­
jib menggunakan masker saat ber­
aktivitas keluar rumah. Rupanya, ada cegah dengan baik penularan virus
jenis masker yang tidak dapat men­ korona itu Baca Tipis... Hal 3

Bianca Lengkapi Pojok Baca di Pevita Jogja.

Prihatin, dari 1.000 Orang hanya Satu yang Membaca


BIANCA atau BI Corner hadir
melengkapi penambahan ruang pojok
baca di Perpustakaan alternatif wilayah
selatan Kota Jogja, yakni Pevita. Sarana grAFis: HerPri KArTUN/rADAr JogJA

dan prasarana ini digunakan untuk


mengakses koleksi bertema perbankan,
mengakses internet, maupun diskusi
Omzet Pedagang
bersama.
WINDA ATIKA IRA P, Jogja, Radar Jogja
Turun 100 Persen
PemAKAIAN masker jenis scuba yadi mengaku sejak adanya pembe­
DAlAm rangka memaksimalkan pelayanan, yang dipersoalkan pemerintah, ritaan terkait masker scuba yang
sejak bulan Februari lalu Pemkot Jogja melalui membuat omzet pedagang masker tidak bisa mencegah penularan
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) kem­ terdampak. Tidak lagi ada pesanan Covid­19 membuat omzet penjua­
bali menjalin kemitraan dengan Bank Indonesia masker, omzet pun jatuh hingga 100 lan turun 100 persen. Saat ini, Sur­
Perwakilan DIJ. Salah satunya untuk menambah eLANg KHArisMA DewANggA/rADAr JogJA persen. yadi mengaku sudah tidak ada lagi
pojok baca Bianca di Pevita Jogja KeMiTrAAN: wali Kota Haryadi suyuti (tengah) meninjau pojok baca di Pevita, Mantrijeron, Kota Jogja, kemarin Penjual masker scuba custom Sur­ yang memesan masker custom
Baca Prihatin... Hal 3 (21/9). Pojok baca dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi dengan menyediakan buku-buku perbankan. Baca Omzet... Hal 3

Dukun Tipu Pengusaha Ratusan Juta iNi LHo: Kanit


reskrim Polsek
Mlati iptu Dwi
SlemAN, Radar Jogja ­ Mengaku penipuan telah terjadi sejak April­Ju­ akik, candu, minyak jafaron kembang tersangka. Hal tersebut dilakukan Noor Cahyanto
menjadi dukun dan bisa menggan­ li 2020. Harim Bhava selaku korban, setaman, kendi dan telur ayam kam­ tanpa sepengetahuan korban. Se­ menunjukkan
dakan uang, SYD alias Yadi, 50, te­ adalah pemilik showroom mobil di pung. ”Barang­barang tadi dihadapkan hingga, korban hanya tahu akik sudah barang bukti
rancam hukuman maksimal empat wilayah Sinduadi, Mlati yang melapor kepada korban dan saksi, kemudian ada di dalam telur. Selajutnya, ter­ tindak pidana
tahun penjara. Dari aksi penipuan pada 25 Agustus. melakukan sejumlah trik,” jelas Hari­ sangka memasukkan bethoro karang penipuan
tersebut, Yadi mampu meraup ke­ Hariyanto mengatakan tersangka yanto di Mapolsek Mlati, kemarin (21/9). dan rantai babi di atas kembang se­ penggandaan
untungan hingga ratusan juta rupiah. mengaku bisa menggandakan uang Yadi, tambah Hariyanto, mula­mu­ taman. Kemudian meminta korban uang kemarin
Kapolsek Mlati Kompol Hariyanto melalui ritual dengan media. Mulai la memasukkan akik ke dalam telur serta saksi agar keluar sebentar (21/9).
menjelaskan, adanya dugaan tindak dari bethoro karang, rantai babu, batu yang sebelumnya telah dipecah oleh Baca Dukun... Hal 3
seVTiA eKA NoVAriTA/rADAr JogJA

162
www.fkymulanira.com

RADAR JOGJA •

SELASA 7 MEI Ceroboh, Tertular ketika Arisan


TAHUN 2013
Jawa Pos selasa 22 september 2020

eceran Rp 4.000
3

Sambungan dari hal 1 penting untuk dijalankan. Kuat Kamis (17/9) malam. Saat ini pela- Dia membenarkan bahwa ter- apapun. Bahkan saat isolasi ”Alhamdulillah makan sate semoga lekas pulih,”Insyaallah
dugaan warga area pedesaan cakan masih dilakukan untuk dapat tiga pengurus PWM DIJ yang mandiri tetap berolahraga seperti kambing muda tetap enak,” ujar- roso-roso, doakan ya.” (tom/wia/
”Berdasarkan hasil tracing gugus masih menggunakan tradisi jabat mencari tahu kontak erat. ”Seka- terpapar Covid-19. Termasuk salah biasa di kamarnya. nya. Dia pun meminta didoakan pra/fj/by)
tugas, penambahan sembilan tangan. rang sedang kami tracing. Beliau satunya adalah HZ. Namun, dia

Tipis, Masih Berpotensi Sebarkan Droplet


kasus baru dari Kokap, Sabtu ”Bisa saya katakan ini agak OTG juga dalam keadaan sehat, membantah, jika HZ memiliki
(19/9) berawal dari acara arisan,” ceroboh, berkumpul dalam jum- Ibu (Dyah Suminar, istri HZ) juga kontak erat dengan kasus pertama
Kata Ketua Gugus Penanganan lah yang terbatas seperti arisan sudah kami swab dan negatif,” Direktur Utama PKU Gamping yang
Covid-19 Kulonprogo, Fajar Gegana, sebenarnya boleh saja, tapi cuci katanya di Kantor Kecamatan Keraron terkonfirmasi positif pada Sabtu
Sambungan dari hal 1 bila ada tekanan tinggi dari balik pada saat tepat, dan pakai de-
kemarin (21/9). tangan, pakai masker dan jaga kemarin (21/9). (12/9) maupun kasus kedua yang
Dijelaskan, tracing diketahui jarak tetap wajib dilakukan karena Ketua Harian Gugus Tugas Pena- muncul Selasa (15/9). Terakhir masker, misal bersin atau batuk,” ngan cara yang tepat,” pesan dr
Salah satunya adalah masker paparnya saat dikonfirmasi Radar Anton.
seorang berusia 64 tahun positif protokol kesehatannya begitu,” nganan Covid-19 Kota Jogja itu adalah kasus ketiga HZ yang keluar
scuba. Seperti diketahui, masker Jogja, Sabtu (19/9). Selain ketoga hal itu, ada hal
Covid-19 Rabu (9/9). Gugus tugas ujarnya. tidak menampik jika Wali Kota Kamis (17/9).
ini merupakan jenis masker tipis Dikatakan, saat ini masyarakat lain yang harus diperhatikan
langsung mendata siapa saja orang Tapi Fajar mengapresiasi langkah Jogja periode 2001-2011 itu bisa Menurut dia, sejak Agustus PWM
dengan satu lapis yang banyak diperkenankan memakai masker pula. Di antaranya saat mencopot
yang pernah kontak dengan pria warga Tlogolelo yang telah mem- terpapar Covid-19 karena termasuk DIJ telah memutuskan langkah
dijumpai di masyarakat saat ini. kain. Sebab, adanya keterbatasan masker dan menyimpan atau
tersebut. Hasilnya ada dua pria bantu gugus tugas dalam pena- memiliki intensitas pertemuan untuk mencegah penyebaran
Dokter spesialis THT-bedah masker medis. ”Namun masker meletakkan masker setelah di-
dan satu wanita warga Kokap. nganan kasus ini. Penuh rasa yang tinggi dilingkungan PWM Covid-19 salah satunya dengan
kepala dan leher RS Akademik kain yang direkomendasikan pakai. ”Saat masker dipakai,
Ketiganya diketahui positif Covid-19 peduli dan bergotong royong DIJ. menghindari kegiatan tatap muka.
(RSA) UGM dr Anton Sony Wibowo yaitu masker kain dengan lapisan jangan menyentuh bagian depan
pada Jumat (11/9). warga memenuhi kebutuhan ”Saya kira ada intensitas per- Semua kegiatan seperti pengajian,
Sp.T.HT.K.L., M.Sc., FiCS menga- dua atau tiga,” tegasnya. masker. Saat mencopot juga harus
Hasil tracing, ternyata juga telah logistik penderita Covid-19 yang temuan juga. Karena beliau kan rapat, kegiatan organisasi, koor-
takan, masker scuba tidak efektif Dengan masker kain dua atau dimulai dari tali yang di telinga,
menulari tiga anggota keluarga kini menjalani isolasi mandiri termasuk bagian dari pengurus dinasi, maupun konsolidasi yang
untuk mencegah atau menahan tiga lapis itu tingkat kerapatan agar tidak terkontaminasi bagi-
lain yang juga masih memiliki di rumahnya masing-masing. PWM Muhammadiyah,” ujarnya. lain dialihkan melalui daring.
droplet. Masker ini masih ber- masker akan lebih baik. ”Walau- an yang kotor atau infeksius,”
hubungan kekerabatan. Mereka ”Warga di sana sangat koopera- Terpisah, Wakil Ketua PWM DIJ, ”Kalau kantor memang sudah
potensi untuk menularkan per- pun mekanisme barier masker ujarnya.
terkonfirmasi positif pada Selasa tif, saya apresiasi itu,” ucapnya. Arif Jamali mengatakan kondisi tidak ada aktifitas sejak lama.
cikan air liur jika pemakai masker bukan hanya faktor tingkat ke- Ditambahkan, masyarakat ha-
(15/9). Adapun total warga Dusun Tingginya intensitas pertemuan, HZ dalam keadaan sehat dan Hanya kantor layanan administratif
itu bersin atau batuk. rapatannya. Namun masker rus sering-sering mengganti
Tlogolelo yang terkonfirmasi maupun rapat juga yang diperkira- tengah mengisolasi mandiri di tetap buka dengan protokol ketat,”
”Masker scuba dikenal luas kain dengan dua atau tiga lapis masker. ”Untuk batasan pasti
positif Covid-19 sebanyak 16 orang. kan menyebabkan bendahara rumahnya. Menurut dia, HZ ru- tambahnya.
sebagai masker dengan bahan tingkat kerapatannya dapat di- soal berapa lama harus pakai,
Jumlah ini terdiri dari tujuh anggo- pengurus wilayah Muhammadiyah tin melakukan swab mandiri HZ sendiri ketika dikonfirmasi
tipis dan satu lapis, secara umum tingkatkan,” lanjutnya. sebenarnya tidak ada. Tergantung
ta keluarga pria 64 tahun dan (PWM) DIJ Herry Zudianto (HZ) setiap bulan atau dua bulan sekali. melalui layanan WhatsApp meng-
dengan bahan sedikit mulur. Dia mengimbau masyarakat lingkungan dan aktivitas. Tapi
sembilan tetangga yang ikut da- terkonfirmasi positif Covid-19. ”Pak HZ itu rutin swab mandiri akui dirinya kini sedang melaku-
Sehingga kerapatan celah pori- untuk menggunakan masker sebaiknya minimal jangan me-
lam arisan. Wakil Wali Kota Jogja, Heroe karena menjaga semuanya. Beliau kan isolasi mandiri di rumahnya.
porinya cukup besar. Dengan dengan baik dan benar. Yakni nyimpan masker sebelum di-
Menurut dia, kasus ini sebagai Poerwadi (HP) membenarkan HZ punya kesadaran sangat tinggi,” Mantan Ketua PMI DIJ itu me-
begitu, relatif lebih mudah di- mengurangi risiko sekecil mung- disinfeksi dan dikeringkan, mi-
bukti protokol kesehatan sangat dinyatakan positif terpapar Covid-19 katanya. ngaku tidak memiliki keluhan
terobos oleh partikel kecil atau kin untuk penyebaran droplet. nimal satu hari harus ganti,”
dapat menghamburkan droplet sebutnya. (cr1/laz)
Jaga Api Kebudayaan Tetap Menyala
”Pilih masker yang tepat, pakai

Sambungan dari hal 1 TV. ”Venue utama FKY 2020 ada-


lah fkymulanira.com. Harapan-
”Seperti pelaku seni yang ber-
gerak seperti akar yang tetap
cerita di balik pembuatan dan
proses adaptif dalam alih media
Omzet Pedagang Turun 100 Persen
Direktur Utama FKY 2020 Paksi nya masyarakat dan penikmat memberikan nafas dan nyawa dari pertunjukan ketoprak ke Sambungan dari hal 1 scuba kurang efektif melindungi bagai Upaya Pencegahan dan
Raras Alit menjelaskan, situasi seni tetap bisa menikmati di terhadap kerja-kerja kebudayaan. sandiwara radio juga akan di- area hidung dan mulut pengguna- Pengendalian Covid-19, hanya
pandemi memaksa masyarakat tengah adaptasi dan perubahan Sehingga harapannya api kebu- tampilkan sebagai pendukung. ”Minimal tanya-tanya, sudah nya dari kontak dengan percikan, akan memberikan sanksi kepada
untuk melakukan kompromi, ini,” ujarnya. dayaan tetap terjaga dan me- Guberunur DIJ Hamengku Buwono tidak ada,” jelas Suryadi kemarin tetesan, maupun partikel yang masyarakat yang tidak mengena-
adaptasi, dan perubahan. Maka FKY tahun 2020 akan diseleng- nyala,” katanya. (HB) X mengapresiasi penyeleng- (21/9). mungkin terpapar virus korona. kan masker. Sedangkan untuk
penyelenggaraan FKY tahun ini garakan selama enam hari, mulai Salah satu agenda adalah pame- garaan FKY. Ini menunjukkan Sebelumnya, pemesanan mas- Oleh sebab itu, dia tidak menyaran- jenis masker yang dipakai, tidak
pun dilakukan dengan format 21 September hingga 26 Sep- ran di Sonobudoyo yang meng- adanya generasi muda yang peduli ker scuba dengan print desain kan pemakaian masker scuba disebutkan secara spesifik. ”Se-
berbeda, menyesuaikan kondisi tember pukul 10.00-18.00 dengan hadirkan 33 seniman, di antaranya, pada budaya sendiri. ”Mereka banyak diminati instansi maupun sebagai alat pelindung dari penu- hingga kami prioritas dengan
saat ini. mengusung tema ”Mulaniro 2, Sugeng Oetomo, Bioscil, The memaknai Jogjakarta melalui perorangan. Menurutnya, mas- laran virus korona. pembinaan dan arahan,” ujarnya.
”Kalau pembukaan FKY kita Akar Hening di Tengah Bising”. Freak Show Man, Wok The Rock, karya cipta yang mengejutkan ker scuba banyak disukai karena ”Tidak disarankan pakai scuba
biasa menyaksikan keriuahan, Rangkaian agenda ini dapat di- Timoteus Anggawan Kusno, dan sekaligus mengagetkan. Seakan memiliki bentuk yang simpel atau buff masker karena kemam- Tidak Semeledak
keramaian, pawai, dan panggung kunjungi secara langsung namun Handiwirman Saputra. Terdapat bertanya kepada generasi tua: dan harga yang murah. puan filtarsinya sangat kecil,” saat Awal Pandemi
besar. Namun di FKY 2020 ini terbatas dan secara virtual. pula display medium mulai dari Apakah kita sudah mencapai ke- Meskipun hanya pekerjaan kata dokter yang kerap disapa Salah seorang pedagang masker
adalah yang paling istimewa karena Mengangkat tajuk ”Akar Hening lukisan, patung, instalasi, fotografi, mandirian berbudaya, sebagai- sampingan, setiap bulan Suryadi Boni ini. Oleh karena itu, masya- di depan UNY Arif Agung, 35,
FKY menyesuaikan bentuknya di Tengah Bising” merupakan audio visual, dan performance mana dicanangkan Tri Sakti Jiwa mampu menjual 360 pcs masker rakat disarankan memakai masker mengaku dulu orang-orang lebih
menjadi festival yang kami gelar pengingat bahwa seramai apapun baik langsung maupun virtual. Proklamasi?” tegasnya. scuba. Harga yang ditawarkan kain tiga lapis yang memiliki suka memakai buff, tapi sejak ada
secara luring dan daring,” jelasnya. kondisi yang harus kita jalani, Di samping itu akan dihadirkan HB X berharap FKY dapat dikem- juga sudah termasuk jasa desain efektivitas penyaringan partikel Covid-19 beralih nyari masker. Dan
Perbedaan berikutnya adalah kita tetap memiliki ruang dalam pula sayembara ketoprak oleh bangkan, sehingga aneka kegiatan yang diinginkan pembeli. ”Ambil 50-70 persen. yang dicari adalah masker scuba.
terkait bentuk dan konsep acara. mengupayakan produksi penge- Ketoprak Tobong Kelana Bhakti akan lebih memberikan makna untung Rp 5 ribu setiap pcs,” Sementara itu masker scuba Ada dua jenis masker yang dia
Sebagian besar kegiatan digelar tahuan, memperlebar celah-celah Budaya dengan judul ”Sumilaking ganda. Yakni selain memberikan tambahnya. dibuat dari bahan tipis elastis jual, yakni masker kain dan
secara daring. Memanfaatkan ruang yang menghidupi kekuatan Pedhut.” nilai lebih dalam dimensi budaya, Sementara itu, dokter spesialis yang hanya terdiri dari satu lapisan masker scuba, baik untuk anak-
teknologi seperti kanal website, bertahan warga dan memper- Adapun DocuSeries seputar juga memberi nilai guna bagi telinga hidung tenggorokan ke- kain. Bahan yang elastis bisa anak maupun dewasa. Dia me-
Youtube, radio, media sosial, dan tajam daya baca kita. ketoprak tobong dengan cerita- masyarakat. (*/tor/laz/fj/by) pala leher RSA UGM dr Mahatma menjadikan masker memiliki nyebut masker scuba yang paling
Sotya Bawono, M.Sc., Sp. THT-KL, kecenderungan melonggar saat banyak dicari masyarakat.
menegaskan, masker scuba tidak dipakai. ”Jadi meski pakai scuba Harga yang ditawarkan mulai
Prihatin, dari 1.000 Orang hanya Satu yang Membaca efektif dalam memberikan per-
lindungan terhadap penularan
virus korona. Hal ini karena
berlapis-lapis akan sia-sia karena
bahannya melar,” tambahnya.
Terpisah, Plt Kepala Satpol PP
dari Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.
”Kalau yang masker kain biasa ini
saya jual Rp 5 ribu sama yang untuk
Sambungan dari hal 1 satu orang saja yang benar-benar layanan pinjam tempat untuk minat baca masyarakat dengan masker scuba memiliki efektifitas Sleman Susmiarto menuturkan, anak-anak. Kalau yang scuba saya
membaca. diskusi atau aktivitas literasi, kemasan yang menarik. paling kecil. Hanya sekitar 0-5 dalam Perbup Sleman Nomor jual Rp 10 ribuan. Sejak pandemi
Ada ratusan eksemplar buku- ”Jangan mau kita jadi satu dari layanan audio visual dan layanan Tidak hanya buku literasi keua- persen sehingga tidak cukup 37.1 Tahun 2020 tentang Pene- ya kurang lebih Rp 200 ribu sehari
buku tentang perbankan, keua- seribu orang itu. Ini menjadi Siska (sistem informasi interaktif ngan yang disediakan, melainkan untuk proteksi. rapan Disiplin dan Penegakan dapat,” kata pria yang berjualan
ngan, ekonomi, usaha dan moti- tanggung jawab dan semangat dengan pemustaka). tentang kewirausahaan menuju Hal itu berarti pemakaian masker Hukum Protokol Kesehatan se- sejak 2010 itu. (eno/cr1/laz/fj/by)
vasi yang berada di Bianca. Bianca kita untuk membangun literasi ”Jangan sampai perpustakaan 4.0 maupun buku digital dan
juga dilengkapi fasilitas TV LED membaca generasi bangsa,” ujarnya. itu terkesan model lama. Tempat lain-lain.
dan komputer yang berisi refe-
rensi terkait informasi perbankan
dan keuangan.
Sekaligus hal ini sebagai upaya
untuk mengurangi kebiasaan
masyarakat membaca via gadget
meminjam dan mengembalikan
buku, sekarang harus lebih ramah
dan membuka diri supaya orang
”Karena kesannya kalau peng-
etahuan tentang ekonomi itu
kering, jadi harus dibuat yang
Dukun Tipu Pengusaha Ratusan Juta
”Tentu ini untuk membangun atau mereferensi informasi yang yang datang ke sini nyaman dan menarik. Memang kita ingin supaya Sambungan dari hal 1 kan uang ke dalam kardus kosong lalu melapor ke Mapolsek Mlati,”
literasi membaca masyarakat di beredar melalui sosial media yang menjadi tempat diskusi,” terangnya. ilmu-ilmu tentang ekonomi dan yang diganjal kardus yang lebih kata Hariyanto.
bidang keuangan, lebih khusus akan berdampak pada post truth. Tidak menampik sejauh ini fasi- bank kecentralan itu jadi sesuatu ”Pada kesempatan ini tersangka kecil. Tersangka selanjutnya me- Kanit Reskrim Polsek Mlati Iptu
apa peran BI di tengah-tengah Oleh karena itu, fasilitas perpusta- litas perpustakaan di Kota Jogja yang menarik orang datang ke membuang bethoro karang dan nata uang Rp 3 juta uang dibawa- Dwi Noor Cahyanto menambah-
kita. Kedua meningkatkan standar kaan harus dibuat semenarik diklaim sudah cukup baik, dengan sini,” katanya. rantai babi melalui jendela kamar. nya tanpa sepengetahuan korban. kan, tersangka mengenal korban
literasi masyarakat yang masih mungkin. ”Makanya kita juga inovasi dan banyak layanan yang Saat ini, sudah ada 19 BI Corner Saat korban dan saksi masuk lagi Korban dan saksi diminta keluar, dikenalkan oleh Tukimin selaku
jauh indeks literasinya,” kata ingin mengurangi kepercayaan ada, seperti antar jemput pemin- di seluruh DIJ, salah satunya di tersangka mengatakan bahwa sementara tersangka menyimpan saksi. Penyetoran uang dilakukan
Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti masyarakat terhadap membaca jaman buku yang sudah berjalan Kota Jogja. Ini menjadi bentuk betoro karang dan rantai babi kembali uang dan membuang secara bertahap dan digunakan
(HS) saat meresmikan Bianca yang post truth,” jelasnya. beberapa tahun ini. jalinan kerja sama dengan peme- telah ditanamkan ke dalam tubuh kardus yang kecil. Korban dan untuk membeli syarat. Dari uang
Pevita, di Jalan Mayjend Sutoyo, HS mendorong agar perpusta- Sementara itu Kepala Perwaki- rintah untuk ikut memerangi korban,” tambahnya. saksi diminta masuk lagi ke rua- yang dikirimkan kepada tersangka,
Jogja, kemarin (21/9). kaan daerah kota khususnya, lan BI DIJ Hilman Tisnawan sembilan jam masyarakat Indo- Trik lainnya, tersangka mem- ngan dan menyaksikan kardus korban mengalami kerugian hingga
Bianca menjadi tekad dan komit- tetap menjadi tempat yang me- mengatakan, Bianca merupakan nesia kebiasaan dengan gadgetnya bakar candu di ruangan ritual berisi uang, lalu korban memper- Rp 335.750.000.
men Pemkot Jogja untuk me- nyenangkan agar orang mau bentuk kepedulian Bank Indo- menurut survei. ”Nanti untuk sehingga dipenuhi asap. Keadaan cayainya. Korban kemudian me- Uang yang didapatkan, diguna-
ningkatkan indeks literasi mem- datang ke layanan perpustakaan. nesia terhadap dunia pendidikan, kebutuhan buku bisa silang layan tersebut, dimanfaatkan tersangka minta tersangka menggandakan kan oleh tersangka untuk foya-foya.
baca masyarakat. Karena indeks Tidak hanya sekadar meminjam salah satunya memberikan pe- dengan kami, apabila informasi untuk menggerakkan kendi. Se- uangnya sebanyak 40 kali lebih Selain Harim Bhava, ada korban
literasi membaca masyarakat dan mengembalikan buku semata. mahaman masyarakat terkait yang dibutuhkan tidak tersedia dangkan korban mengira kendi banyak. ”Mengetahui tersangka lain yang melaporkan hal serupa,
secara nasional di angka 0,001. Sehingga fitur layanan Bianca bidang ekonomi. Di samping di perpustakaan kota,” tambahnya. bergerak sendiri. Untuk meyakin- menghilang dan tak bisa dihubungi tapi kejadiannya di luar wilayah
Artinya dari seribu orang hanya meliputi referensi, baca di tempat, juga bertujuan untuk menaikkan (laz/fj/by) kan korban, tersangka memasuk- lagi di kemudian hari, korban Mlati. (eno/bah/fj/by)

IKLAN BARIS, KECIL-KECIL LARIS


aneKa CamIlan HoTel KeHIlangan KeHIlangan lowongan pemBIayaan spIRITual

Bakpia Pathok 694 (oleh-2 khas Prime Plaza Jogjakarta. Hotel Hlg BPKB Mbl Taft F50 AD7817BD Hlg STNK Mbl Honda AB-1342-AZ Dibut Digital Marketing Specialist Cairkan BPKB Mbl Anda,Bs Take Buka Aura Kesulitan Ekonomi
Jogja asli Pathok) dptkn di Grab Th.1981 an.Sri Sumiati Over,Bs Percepatan,Plat Luar Ok, Hutang Lsg Lunas Hari ini.
bintang 4 Nuansa Jawa Mo dern, Th.1985 an.Mutiatul Hasanah Pria/Wnta,Max28th,D3/S1 bs SEO/ Usaha RT Susuk, dll. Ustad Aa
food/Gofood Info:081229101818 Lokasi Area UGM, Sadhar, Atmajaya. rj170920 rj180920 SEM,FB-IG Ads,Ytb aktif, dtmptkn 5menit Cair,Tlp/WA:0811.269.3333 087835067150 BantuL
rj030320
rj231019
Dilengkapi Kirana Health Club, Sekar Hlg STNK Spm Vespa AB-6380-GB Hlg STNK Spm Honda AB-4510-UT dmn sj,lamaran kirim ke email rj260820
BaHan Bangunan Arum SPA, Colombo Pool Terrace. Jl. Th.1997 an.Yosaphat Sugiyatno Noka MH1KF1121HK264979 Nosin jliem129@gmail.com Ruang usaHa TanaH DIJual
Affandi-Gejayan Complex Colombo rj170920 KF11E2260115 an.Almaaidah 081617342266 (Yuli)
Jual/Sewa Scaffolding,Ruko Airport Jogjakarta Tlp. 0274-584222 Putri G. DISWKN RMH MKN, Fasilitas leng- D j l 2 K a v s i a p b g n S H M P,
Square Jl. Yogya-Solo KM.10 Sleman Hlg STNK Spm Suzuki AB-5366-YQ rj150720
kap siap operasi, Lok Candi Gebang
rj/11.09/15
Th.2006 an.Stephanus Rio S. rj080720 250m&242m (gandeng, Ld 21m),
Hub:085856420070, 081230759313 pengumuman L700M2. HUB: 0821.3651.3319. bli 1Kav 1,6jt/m,Timur UII Jakal/
rj240620 Jasa rj170920 Hlg STNK Spm Honda DK- rj030420
Ken cu ran,WA:082136857433
Menerima Uang kuno kertas&koin Hlg STNK Mbl Suzuki AB-1724-UY 5 6 0 8 - A C A T h . 2 0 1 9 a n .Yo a n Hlg SHM No.14344/MAGUWOHARJO, RuKo DIKonTRaKan
rj180620
BIRo JoDoH
kuno Uang rusak salah cetak Th.2015 an.PT Tunggul Bumi Nusantara Yuni Kusumawati Dijual Tanah strtegis di Sleman
SU No.00476/MAGUWOHARJO/2014
Jejaka Mapan Mandiri Muslim 170cm Indonesia cina jepang belanda rj150920 rj080820
tgl 18/11/2014, NIB 1304070211581, Dkntrkn Ruko Jl.Bugisan 25C dpn pinggir jln. L.2.620m2 LM.21m2
Mencari: Istri Gadis / Janda netherland indie Perangko Cina Hlg BPKB Spm Vespa AB-6075-LE Hlg STNK Spm Honda AB-4170-UH Pasar Legi.L:5x12M,Listrik1300, cocok untuk property.
HP/WA 081330530835 Th.1964 an. M Soekardjo Th.2006 an.Frizal Fajar Rizaldi L 819M2, an: Budi Harjo (Alm.) Kmr mndi dlm.Hub:087758280556 H.087739223648
Hub Nomer WA.0821 3522 9181 rj200820 rj170920 rj060820 rj110820
rj170320 rj151119 rj150920

(Magelang), Ana Riwayati Dewi (Sport), Hery Kurniawan (Sport), Bagian Umum dan Sekuriti: Mulyono, Telepon/Faks Iklan: (0274) 4477780 Aryanda Ahmad
Jihan Aron Vahera (Floating) Suhardi, Armanto Telepon/Faks Pemasaran: IT and SEo: Jihad Rohadi (Team Leader), TARIF IKLAN
Fotografer: Guntur Aga Tirtana, Elang Kharisma Dewangga Penerbit: PT Yogyakarta Intermedia Pers (0274) 4477781, 4477783 Eko Prasetyo
Desain Grafis dan Tata Artistik: Rygen Kartika Yudha (Koordinator), NPWP: 02.205.725.1-542.000 Email Redaksi: radarjogja@gmail.com Business Manager: Luvi Renata
Dwi Fajar Wijayanto, Erwan Tri Cahyo, Sidiq Bayu Pratama, Percetakan: PT Temprina Media Email Iklan: iklan_radarjogja@yahoo.co.id Business Team: Rika Permatasari, Halaman 1 : Rp 65.000,-
Wahyu Rizal, Satria Pradika Grafika Semarang Perwakilan Jakarta: Gedung Graha Pena Display BW : Rp 22.000,-
Dewan Redaksi: Amin Surachmad (Ketua), Joko Suhendro Iklan: Joko Suhendro (Manager), Joko Wibowo, Ari Rheno, Alamat Percetakan: Jalan Maju Jaya Lt 6, Jalan Kebayoran Lama 12, Website: www.radarjogja.jawapos.com Display FC : Rp 35.000,-
Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Yogi Isti Pujiaji Bambang Sugiarto, Eva Ratna Furi, Heri Susanto, Rio Ardian, (Kawasan Industri Bawen Raya), Harjosari, Jakarta Selatan, Telepon (021) 53672424, Facebook: Radar Jogja Jawa Pos Advertorial BW : Rp 15.000,-
Wakil Pemimpin Redaksi: Adib Lazwar Irkhami Kalis Da’in Nursidi, Vita Wahyu Haryanti, Bawen, Semarang Faks (021) 53674196 Twitter: @radarjogja, @mainbolaradja Advertorial FC : Rp 20.000,-
Sekretaris Redaksi: Sumrotin Nita Sulistyowati, Dewi Sixruraheni Direktur: Erry Suharyadi RADAR JoGJA DIGITAL Instagram: @radarjogja, @mainbola, Kolom BW : Rp 13.000,-
Redaktur: Adib Lazwar Irkhami, Miftahudin, Zakki Mubarok, Pemasaran: Angga Widyastama (Manager), Bambang, Sabhatina Ayu Senior Manager: Kusno S Utomo online Manager: Reren Indranila @radar_weekend, @radargunungkidul, Kolom FC : Rp 15.000,-
Heru Pratomo, Bahana, Herpri Yanto Pramudhita Corporate Lawyer Jawa Pos Group: News and Content: Latifa Nurina (Team @radjashopping Dukacita : Rp 10.000,-
Koordinator Liputan: Zakki Mubarok Keuangan: Usman Arianto (Manager), Lutfiatul Qomariyati, Dr Harris Arthur Hedar SH MH Leader), Dwi Agus YouTube: Radar Jogja Channel, Baris : Rp 11.000,-
Reporter: Yuwantoro Winduajie (Provinsi), Winda Atika Ira Puspita (Kota), Fitriyani Setyaningrum, Luvi Renata, Linda Anjar Rohani, Irfanto, Zaenal Alamat Redaksi, Iklan, dan Pemasaran: Creative and Production: Nanang Jogja Jateng Channel
Sevtia Eka Novarita (Sleman), Iwan Nurwanto (Sleman), Meitika Candra Event Department: Angga Widyastama Jalan Padjajaran (Ringroad Utara) No. 88 Febriyanto (Team Leader), Setiaky A. Kusuma Podcast: Spotify Radar Jogja,
Lantiva (Bantul), Siti Fatimah (Bantul), Hendri Utomo (Kulonprogo), IT Department: Jihad Rohadi Depok, Sleman, Jogjakarta Post Production: Oktaviano Dwi Putranto Google Podcast Radar Jogja, HARGA LANGGANAN
Gunawan (Gunungkidul), Budi Agung (Purworejo), Ahmad Syarifudin Human Resource Department: Warso Telepon/Faks Redaksi: (0274) 4477785 (Team Leader), Albertus Ganifianto, Radar Jogja Anchor.fm Rp 120.000,-/bulan

Wartawan Jawa Pos Radar Jogja dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita. Wartawan Jawa Pos Radar Jogja dibekali dengan kartu pers yang selalu dikenakan selama bertugas.

163
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

SELASA LEGI, 22 SEPTEMBER 2020 5


PENCEGAHAN COVID-19
LINTAS MENTAOK
Sosialisasi Gandeng Ngaku Polisi, Rampas
Banyak Pihak Gubernur
DIY Sri
Sultan HB X
Ponsel

UMBULHARJO—Kesadaran serta Fakultas Kedokteran UGM. (kiri) membuka MANTRIJERON—Ardi Prasetya


Festival
masyarakat untuk menerapkan “Membagi informasi dengan Kebudayaan Mahardika alias Bawor, 28,
protokol kesehatan sangat penting masyarakat melalui web dan Yogyakarta warga Umbulharjo diringkus
di tengah terus bertambahnya media sosial masing-masing 2020 dalam Satreskrim Polsek Mantrijeron
kasus positif Covid-19. Untuk instansi. Kami juga libatkan sebuah setelah merampas telepon
pembukaan
memasifkan sosialisasi protokol jaringan Fatayat, Aisyiah, NGO, yang digelar seluler (ponsel) dan uang
kesehatan, Dinas Kesehatan DIY untuk bisa sampai ke desa dan secara daring korbannya, Irvan Yuliantoro,
membentuk Forum Sosialisasi segmen tertentu. Selama ini yang dari Museum dengan mengaku sebagai polisi.
Pencegahan Pengendalian intens dari dinkes kominfo dan Sonobudoyo, Kepala Polsek Mantrijeron
Senin (21/9).
Covid-19. humas. Tapi punya kekuatan yang Harian Jogja/Ist Komisaris Polisi Andi Mayasari
Kepala Seksi Promosi lain. Semua punya jaringan,” mengatakan aksi perampasan
Kesehatan dan penyehhatan tutur Agus. FESTIVAL KEBUDAYAAN YOGYAKARTA 2020 sendiri terjadi di Jalan DI
Masyarakat Dinas Kesehatan Materi sosialisasi ini mengacu Panjaitan, tepatnya di selatan
DIY Agus Priyanto mengatakan
pembentukan forum ini menjadi
upaya untuk merangkul berbagai
pihak dalam sosialisasi protokol
pada Pergub No. 77/2020 tentang
Penerapan Disiplin dan Penegakan
Hukum Protokol Kesehatan
sebagai Upaya Pencegahan
Resmi Digelar, Klinik Gading Mantrijeron pada
Jumat (11/9) sekitar pukul 18.30
WIB.
“Pelaku memepet korban di
kesehatan agar lebih masif dan
efektif.
“Kami buat gerakan Ayo
Gawe Jogja Ijo. Ijo atau hijau
maksudnya zona risikonya,”
dan Pengendalian Covid-19.
Di dalamnya telah diatur apa
saja kewajiban masyarakat baik
perorangan maupun pengelola
tempat umum atau usaha dalam
Berdayakan 33 Seniman
KRATON—Berlangsung Pembukaan FKY kali ini hanya dihadiri beberapa
jalan lalu mengaku sebagai
polisi. Saat menggeledah,
pelaku meminta ponsel
korban seharga Rp1,5 juta
dan uang korban yang ada di
ujarnya dalam rapat daring penegakan protokol kesehatan. secara daring, Festival tamu undangan dengan jumlah yang sangat dalam dompetnya sebanyak
Forum Sosialisasi Pencegahan Dadenkes Korem 072 terbatas. Rp400.000,” papar Andi, Senin
Kebudayaan Yogyakarta
Pengendalian Covid-19 dari Dinkes Pamungkas, Letkol Ckm. dr. (FKY) 2020 Mulanira 2 Di tengah kesibukan yang membisingkan ini perlu (21/9).
DIY, Kecamatan Umbulharjo, Virni Sagita M, mengatakan hening sejenak untuk menajamkan kepekaan mata Kepala Unit Reskrim Polsek
Senin (21/9). upaya sosialisasi sebenarnya resmi digelar sampai 26 Mantrijeron Iptu Heri Subagyo
batin.
Beberapa pihak yang dilibatkan sudah cukup masif selama September mendatang mengungkapkan Bawor
dalam forum ini di antaranya ini namun belum cukup dengan memberdayakan Tidak lagi menyuguhkan dengan judul Sumilaking Pedhut. memeras korban karena
Dinas Kebudayaan DIY, Dinas mendisiplinkan masyarakat. karya dari 33 seniman. pawai kesenian dan budaya Disiarkan pula DocuSeries seputar membutuhkan uang untuk
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi “Harus ada formula lain untuk dari sejumlah kontingen ketoprak tobong dengan cerita menebus obat penenang.
DIY, Badan Penanggulangan penegakan protokol kesehatan. Lugas Subarkah kabupaten dan kota yang di balik pembuatan dan proses Sebelumnya pelaku juga
Bencana Daerah DIY, Satpol Mungkin dengan pemberian lugas@harianjogja.com biasa disaksikan masyarakat adaptif dalam alih media dari pernah melakukan tindak
PP DIY, Polda DIY, Korem 072, reward bisa turut merangsang di sepanjang Jalan Malioboro, pertunjukan ketoprak ke sandiwara kejahatan yakni pencurian.
Dinas Pariwisata DIY, Dinas masyarakat dalam melaksanakan Dilakukan secara daring, kali ini pembukaan FKY 2020 radio. Atas perbuatannya, Bawor
Komunikasi dan Informatika protokol kesehatan,” ungkapnya. FKY dibuka secara resmi oleh disaksikan warga melalui daring Sri Sultan menuturkan disangkakan pasal 368 KUHP.
DIY, Fatayat DIY, Aisyiah DIY (Lugas Subarkah) Gubernur DIY, Sri Sultan HB X lewat www.fkymulanira.com dengan tema Mulanira, Akar (hyu)
di Museum Sonobudoyo, Senin dan ditayangkan secara ulang Hening di Tengah Bising, FKY
(21/9). Pembukaan FKY ditandai melalui FKY TV. mencoba meneropong masa
dengan prosesi menyalakan instalasi Paksi Raras Alit menjelaskan depan dengan berpijak pada SEBARAN KASUS COVID-19
kuratorial teks FKY 2020 Sultan dalam gelaran kali ini FKY masa kini, seraya menengok MASING-MASING KECAMATAN
didampingi Pelaksana Tugas Kepala menghadirkan 33 seniman, di masa silam. “Masa lalu sebagai 21 SEPTEMBER 2020, 18.00WIB
Dinas Kebudayaan DIY, Sumadi, antaranya Sugeng Oetomo, Bioscil, kenangan dan pembelajaran, No Kecamatan Dirawat Sembuh Meninggal
dan Direktur Utama FKY 2020, The Freak Show Man, Wok masa depan adalah harapan 1 Danurejan 8 17 2
Paksi Raras Alit. The Rok, Timoteus Anggawan dan misteri,” ujarnya.
2 Gedongtengen 6 4 1
Tampak berbeda dari pembukaan Kusno dan Handiwirman Saputra. Di tengah kesibukan yang
FKY tahun-tahun sebelumnya, “Dengan menampilkan ragam membisingkan ini perlu hening 3 Gondokusuman 19 24 3
pembukaan FKY kali ini hanya medium seperti lukisan, patung, sejenak untuk menajamkan 4 Gondomanan 8 4 1
dihadiri beberapa tamu undangan instalasi, fotografi, audio visual kepekaan mata batin karena 5 Jetis 11 3 -
Harian Jogja/Lugas Subarkah dengan jumlah yang sangat terbatas, dan lainya,” ujarnya, kemarin. kebudayaan tidak hanya berdialog 6 Kotagede 6 10 1
Tangkapan layar Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Penyehatan mengingat harus tetap mematuhi FKY kali ini juga menggelar tentang nilai-nilai dan artefak
Masyarakat Dinas Kesehatan DIY Agus Priyanto dalam rapat daring Forum protokol kesehatan dengan tidak sayembara ketoprak oleh Ketoprak saja tetapi menjangkau seluruh 7 Kraton 5 11 1
Sosialisasi Pencegahan Pengendalian Covid-19 dari Kantor Dinkes DIY, Ke-
camatan Umbulharjo, Senin (21/9). mengundang kerumunan orang. Tobong Kelana Bhakti Budaya totalitas kehidupan. 8 Mantrijeron 6 20 1
9 Mergangsan 5 14 -
10 Ngampilan 20 10 -
PENGEMBANGAN PASAR RAKYAT
11 Pakualaman 10 5 1

Disperindag Terapkan Sistem Digital 12 Tegalrejo


13 Umbulharjo
8
14
18
49
1
4
GONDOMANAN—Dinas pasar tinggal pindai kode QR, instansinya telah bekerja sama 14 Wirobrajan 16 8 -
Perindustrian dan Perdagangan nanti siapa yang bayar, bayarnya dengan beberapa pasar dan Total 142 197 16
Kota Jogja terus mengembangkan berapa langsung tercatat di penyedia jasa pengiriman Sumber: https://corona.jogjaprov.go.id/data-statistik
sarana dan prasarana pasar rakyat. sistem yang terhubung dengan sehingga produk pedagang
Tidak hanya fisik, pengembangan Disperindag,” ungkapnya, Senin bisa dibeli secara daring.
sistem digital pun terus dirintis (20/9). “Awalnya perusahaan Nomor Telepon
untuk mendukung penerapan Penerapan kode QR sejak kesusahan. Begitu bekerja RS Rujukan Covid-19
protokol pencegahan Covid-19. dua tahun lalu ini tentu sama dengan Disperindag,
Kepala Disperindag Kota Jogja memiliki berbagai manfaat, kegiatan jual beli melalui daring
di Jogja
RSUD Kota Jogja (0274) 371195
Yunianto Dwi Sutono menjelaskan yaitu akuntabilitas dan validitas meningkat,” paparnya. Selama RS PKU Muhammadiyah Jogja (0274) 512653
salah satu pengembangan fisik data terjamin, retribusi yang pandemi berbagai komoditas RS Panti Rapih (0274) 563333
yang dilakukan di antaranya masuk dapat dipantau secara khususnya kebutuhan rumah Harian Jogja/Ist RS Bethesda (0274) 586688
pembangunan bilik disinfektan, tepat waktu dan meminimalkan tangga mengalami peningkatan Pemasangan wastafel di Pasar Beringharjo, beberapa RS Pratama (0274) 4221257
waktu lalu. RS Siloam (0274) 4600900
pembuatan alur pengunjung, kesalahan pencatatan maupun bila daya beli secara daring. RS DKT Dr Soetarto (0274) 2920000
hingga penerapan kode QR. sewaktu-waktu dokumen hilang Bahkan beberapa komoditas penjualan pedagang. untuk melaksanakan protokol.
Jauh sebelum adanya kode atau rusak. Di masa sakarang, spesifik seperti bunga tabur menjadi Lurah Pasar Beringharjo Timur, Saat ini banyak pedagang
QR untuk mencatat lalu lalang pembayaran nontunai sangat salah satu barang paling banyak Udiyitno menjelaskan predikat secara mandiri melakukan
aktivitas pasar, Disperindag telah membantu dalam menekan dibeli secara daring. Gunawan yang diberikan Pemda DIY kepada penyemprotan disinfektan di Info Hotel Jogja
memulai penggunaan kode QR penyebaran Covid-19 karena terus mendongkrak semangat para Pasar Beringharjo tak lain karena sekitar lapaknya maupun secara
sejak 2018. Saat itu kode QR meminimalkan kontak. pedagang untuk ambil bagian penegakan protokol Covid-19 suka rela memindahkan kotak
difungsikan untuk mengganti Kepala Bidang Penataan dalam penjualan secara daring. yang dijalankan dengan ketat. dagangannya yang berapa di Hotel Pandanaran
pencatatan retribusi yang Pengembangan dan Pendapatan Dia membebaskan pedagang Setiap hari petugas selalu depan los agar memperluas lebar Jalan Prawirotaman 38 0274-4580077
sebelumnya dicatat manual. Pasar Disperindag Kota Jogja untuk memakai pasar yang keliling mengimbau baik jalan sehingga dapat mengurangi Hotel Novotel
“Jadi petugas masing-masing Gunawan Nugroho memaparkan ada asal mampu meningkatkan pedagang maupun pembeli kerumunan. (Catur Dwi Janati) Jalan Jenderal Sudirman 89 0274-580930

Tahun Ini Digelar dengan Protokol Ketat


KECAMATAN GONDOMANAN Pencegahan Covid-19
Remaja Ikut Membantu Cegah Pandemi JOGJA—Dinas Kebudayaan Kota
Jogja mengumumkan pemenang Kompetisi
Bahasa dan Sastra 2020, Senin (21/9).
Dalam pelaksanaannya, kompetisi
GONDOMANAN— satunya melibatkan remaja,” digelar dengan menerapkan protokol
Pandemi Covid-19 membuat ungkap Camat Gondomanan, pencegahan penularan Covid-19.
antarkelompok masyarakat Budi Santoso, dalam Edukasi Kepala Bidang Sejarah dan
bahu-membahu mengingatkan Protokol Pencegahan Covid-19 Bahasa Disbud Kota Jogja Dwi
Hana Cahya Sumpena mengatakan
agar senantiasa melakukan di pusat kuliner Alun-alun salah satu kompetisi yang sudah Para Juara kompetisi bersama juri dan Dinas Kebudayaan Kota Jogja.
protokol pencegahan penularan Utara, beberapa waktu lalu. diumumkan pemenangnya antara Nitikan Jogja. Lomba macapat kategori kompetisi bahasa dan sastra di
Covid-19. Pemerintah Kecamatan Usulan untuk saling lain lomba geguritan kategori sekolah SMP/MTs dimenangi Stephanie tingkat Kota Jogja baik dari jenjang
Gondomanan antara lain bekerja mendukung merupakan dasar dengan juara pertama diraih Emmanuela Putri dari SMP Stella SD, SMP, SMA dan masyarakat
sama dengan Kader Remaja metode baru yang diterapkan Naila Nur Azahrah dari SD Negeri Duce 2 Jogja. Untuk lomba macapat umum itu apapun keadaanya
Kesehatan Jiwa (Kareja) dan dalam penanganan Covid-19. Pujokusuman 1. kategori SMA/SMK/MA, juara pertama harus tetep berjalan dengan baik
para remaja Kecamatan Untuk lomba geguritan kategori atas nama Andrea Pramesti Putri karena ini merupakan perayaan
dengan berkreasi Gondomanan SMP/MTs, juara pertama diraih Kelvin dari SMA Bopkri 1 Jogja. kebudayaan yang perlu di Jogja.
Valerian dari SMP Muhammadiyah 2 Di Lomba Alih Aksara kategori Walaupun saat ini ada Covid-19
membantu mengajak para Jogja. Untuk lomba geguritan kategori SD/MI, juara pertama direbut Ahmad yang sangat menghkawatirkan,
Pe m e r i n t a h Kareja untuk SMA/SMK/MA, juara pertama atas 'XUUXQD¿VGDUL0,1-RJMDMXDUD pelestarian bahasa dan sastra
Kota Jogja menyasar nama Muhammad Iqbal Althafah dari pertama Lomba Alih Aksara Kategori tidak bisa begitu saja terganggu
dalam program para remaja, SMA Negeri 7 Jogja. SMP/MTs direbut Gracia Starlia Talenta dengan adanya Covid-19 atau
pencegahan khususnya Disbud pada Sabtu (19/9) juga dari SMP Stella Duce 1 Jogja dan penyakit yang lain.
Covid-19 di wilayah di wilayah Gondomanan, sudah mengumumkan pemenang untuk kategori SMA/SMK/MA, juara Ketika disinggung mengenai sistem
Gondomanan. agar selalu menggunakan Harian Jogja/Ist untuk kompetisi macapat dan alih pertamanya Yonanda Isnaini Saraswati kompetisi, Dwi Hana menjelaskan
Camat Gondomanan masker, mencuci tangan, Sejumlah Kader Remaja Kesehatan Jiwa (Kareja) dan aksara. “Dari masing-masing kompetisi dari SMA Negeri 1 Jogja. peserta mengirimkan video kemudian
para remaja Kecamatan Gondomanan saat sosialisasi protokol diambil lima terbaik dari ratusan peserta Dwi Hana menuturkan untuk juara dipilih lima terbaik dari masing-masing
Budi Santoso mengatakan menjaga jarak dan pindai pencegahan penularan Covid-19, beberapa waktu lalu. yang telah mengirimkan karya secara pertama sampai ketiga di masing- kompetisi, kecuali kompetisi alih aksara
para remaja itu bertugas Kode QR karena di setiap daring, kemudian untuk tampil secara masing kategori akan dikirimkan yang mengirimkan dalam bentuk karya
mengingatkan warga untuk kawasan sudah memiliki remaja yang ada di wilayah dalam ikut serta membantu langsung dan dinilai oleh juri untuk untuk mengikuti kompetisi tingkat secara langsung.
memakai masker, mencuci kodebar untuk bisa di akses. Kecamatan Gondomanan untuk penangan Covid-19. Edukasi yang menentukan pemenang juara pertama DIY pada Oktober mendatang. “Konsep acara sebelum ada
tangan, menjaga jarak dan Meskipun memberikan ikut pencegahan Covid-19 dilakukan puhak Kecamatan sampai ketiga, serta harapan pertama Disbud akan menggelar persiapan Covid-19 dilakukan secara langsung
memindai QR Code dengan sosialisasi yang berbeda sejak dini. Gondomanan dan Kareja antara dan harapan kedua,” ungkapnya, dengan memberi pembinaan secara tapi setelah adanya Covid 19, dilakukan
cara yang menarik. dan menyampaikan edukasi Ketua Kareja Muhammad lain mendatangi beberapa kemarin. langsung dan pembuatan video untuk dengan seleksi video terlebih dahulu,
Hasilnya, juara pertama lomba dikirimkan pada kompetisi tingkat DIY. kemudian lima peserta terbaik akan
“Pemerintah kecamatan Covid-19 melalui lagu, dan Rafli Akhlaq menambahkan tempat menongkrong remaja macapat kategori SD/MI atas nama Dwi Hana Cahya Sumpena tampil secara langsung,” ucapnya.
mencoba membuat pendekatan drama, diharapkan metode kegiatan ini sebagai ajang untuk mencegah terjadinya Irtiza Nazif Fazli dari SD Muhammadiyah menambahkan penyelenggaraan (ADV)
menggunakan metode lain, salah ini dapat diterima kaum edukasi remaja Gondomanan kerumunan. (Haot Yudi Suprobo)

164
www.fkymulanira.com

KO M PA S , R A B U, 2 3 S E P T E M B E R 2 0 2 0

16
Sosok
N A M A & P E R I S T I WA Benny Prawira Siauw Benny Prawira
Siauw

Cahaya
MARK RUFFALO Lahir: Jakarta, 1 Februari 1989
Penghargaan:
Pesan - Sosok Pilihan dalam Opini90
- Sosok Inspirasi Kick Andy Metro TV

Kebersamaan

A
ktor Mark Ruffalo membawa pulang
penghargaan untuk kategori aktor pe-
meran utama terbaik pada serial ter- Kesehatan mungkin ini tanda ada sesuatu
pada diriku yang tidak aku de-
ngarkan, sekaligus jadi tanda aku

Jiwa
batas dalam ajang Emmy Awards 2020. Da- memerlukan bantuan profesio-
lam pidatonya, dia menyerukan ajakan untuk nal,” tuturnya, seperti disampai-
memperjuangkan kebersamaan. kan di Youtube Menjadi Manu-
Ruffalo menang berkat perannya dalam sia.
seri terbatas I Know This Much is True. Ini Bantuan profesional serta du-
merupakan nominasi dan kemenangan Peng- kungan dari teman-teman mem-
hargaan Emmy pertama bagi Ruffalo. Dia buatnya bertahan. Kalau dulu ia
mengalahkan aktor Jeremy Irons (Watch- Bagi sebagian orang, membicarakan sering merasa berjalan seorang
men), Hugh Jackman (Bad Education), Paul kesehatan mental masih dianggap tabu dan sendiri, kini ia bangkit untuk
Mescal (Normal People), dan Jeremy Pope memberikan kekuatan bagi
(Hollywood) untuk kategori itu. diliputi stigma. Dampaknya bisa membuat orang-orang yang membutuh-
Dalam pidato penerimaan penghargaan, orang yang mengalami gangguan mental kan.
Minggu (20/9/2020) malam waktu Los Ange- Bagi Benny, kebahagiaan ter-
les, Amerika makin takut mencari bantuan dan berujung besarnya selama tujuh tahun aktif
Serikat, aktor ingin mengakhiri hidup dengan bunuh diri. adalah ketika orang-orang sudah

M
pemeran pah- ARSIP PRIBADI
mulai membicarakan kesehatan
lawan super nuh diri. Hal ini penting untuk kemewahan mengakses layanan mental di ruang personal ataupun
Hulk ini me- Denty Piawai Nastitie melindungi keluarga dan kerabat kesehatan mental profesional. di publik. Tokoh-tokoh masya-
mulai dengan dari dampak yang lebih menda- Benny berusaha membawa isu rakat juga sudah berani menya-
kisah tentang Melihat ini, Benny Prawira Siauw Kesehatan di Unika Atma Jaya ini lam. kesehatan mental menjadi isu in- takan diri bahwa mereka meng-
perannya ter- (31) menginisiasi Into The Light menemukan fakta bahwa sum- Benny mengatakan, pembica- klusif yang bisa diakses semua akses layanan kesehatan mental.
sebut. ”Kisah Indonesia Suicide Prevention ber-sumber literasi kesehatan raan mengenai kesehatan mental orang. Di tengah minimnya tena- Dengan lebih banyak masya-
ini tentang Community for Advocacy, Rese- mental di Indonesia sangat se- di Indonesia masih dianggap tabu ga ahli yang bisa mendampingi rakat berpartisipasi untuk men-
keluarga. Ini arch, and Education atau Into the dikit, kurang populer, dan ditulis dan sering disepelekan. ”Contoh- pasien dan beragamnya masya- cegah bunuh diri, masyarakat bisa
kisah yang ja- Light Indonesia pada 2013. Tu- dengan pendekatan ilmiah yang nya, kalau ada orang yang me- rakat Indonesia, kesehatan men- menolong orang-orang keluar da-
mak terjadi di juannya, menumbuhkan kepedu- sulit dipahami masyarakat ngeluhkan sesuatu, orang lain tal seharusnya menjadi tanggung ri kegelapan dan keputusasaan
seantero lian masyarakat mengenai kese- umum. Diskusi mengenai kese- merespons dengan meminta ja- jawab bersama. Apalagi, kasus bu- serta menemukan asa untuk ke-
Amerika Ser- hatan jiwa dan mencegah bunuh hatan mental dan bunuh diri juga ngan mengeluh,” katanya. nuh diri bisa menimpa siapa saja, hidupan yang lebih baik.
A F P/A B C
ikat dan di du- diri. masih terbatas di kalangan tenaga ”Jika seseorang bertanya apa mulai dari selebritas, musisi, pe- Benny juga memberi perhatian
nia saat ini,” katanya, seperti dikutip The Ketika menempuh pendidikan profesional. kabar, kita selalu menjawab kabar kerja profesional, orang dewasa, pada penyintas kehilangan bunuh
Hollywood Reporter. S-1 Psikologi di Universitas Bunda Pada 2012, Benny terlibat da- baik. Jarang sekali ada orang yang hingga pelajar dan remaja. diri, seperti keluarga dan te-
”(Serial) ini mengungkapkan pertanyaan Mulia, ia sering menjadi tempat lam kepanitiaan seminar Hari mau mengakui dirinya sedang ti- ”Pada remaja, misalnya, kecen- man-teman. Mereka sering ter-
besar: bagaimana kita akan berurusan, meng- curhat teman-temannya. ”Ada Pencegahan Bunuh Diri Sedunia dak baik-baik saja. Ada ekspektasi derungan bunuh diri bisa dise- jebak dalam duka, perasaan ber-
hormati, dan merawat satu sama lain, juga beberapa orang yang mengatakan yang diperingati setiap 10 Ok- sosial yang harus dipenuhi se- babkan masalah dukungan ke- salah, dan malu lantaran menang-
orang-orang yang paling rentan. Kita me- malas hidup dan ingin mati saja. tober. Seminar itu mendapatkan hingga kita tidak mau mengakui luarga, ekonomi, dan perasaan ke- gung stigma masyarakat. Kelom-
lakukannya dengan cinta. Kita melakukannya Saya kemudian mencari tahu me- respons positif dari para peserta. kondisi mental sebenarnya,” tam- sepian,” katanya. pok ini rentan jika tidak didam-
dengan kasih sayang. Kita melakukannya ngenai isu kesehatan mental dan Ia kemudian mendapatkan ide bahnya. Sebelum mendirikan komuni- pingi dan dibantu mengelola luka
dengan berjuang,” tutur Ruffalo. kasus-kasus bunuh diri di Indo- membuat komunitas untuk Ketika semua orang menor- tas Into the Light, Benny pernah dan kesedihan mereka.
Ruffalo juga menyoroti momen budaya dan nesia,” ujar suicidolog dan pegiat mengedukasi dan mengadvokasi malisasi pembicaraan mengenai merasakan bolak-balik ke psiko- ”Saya berharap bisa lebih ba-
politik yang terjadi di AS, terutama menjelang kesehatan jiwa remaja itu, Jumat masyarakat terkait isu kesehatan depresi dan kecemasan, menurut log untuk mengatasi gangguan ke- nyak masyarakat yang memahami
pemilihan presiden. Dia menyerukan agar (11/9/2020). jiwa. Benny, ini akan menyulitkan cemasan. ”Aku pernah menangis isu kesehatan mental. Impian sa-
orang-orang yang memiliki hak istimewa le- Setelah melakukan riset seder- Ia mendorong masyarakat agar orang-orang tertentu yang mem- selama berminggu-minggu tanpa ya, lebih banyak orang berpar-
bih banyak agar berjuang bagi mereka yang hana, pria yang menempuh pen- tidak memberi label negatif, me- butuhkan pertolongan. Selain itu, alasan yang jelas. Setelah aku di- tisipasi mencegah bunuh diri,”
kurang memiliki hak tersebut. (FRO) didikan Magister Psikologi Sosial rundung, menghakimi korban bu- tidak semua orang mempunyai alog pada diri sendiri, aku sadar katanya.

165
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

166
www.fkymulanira.com

SELASA
rAbu 7 MEI
pAHiNg TAHUN 2013
23 september 2020
Jawa Pos Rp 4.0001
eceranHALAMAN

Dewan Dorong Pemkot Tambah Shelter


KETUA DPRD Kota Jogja Danang Ru­ bah daya tampung 84 pasien. Jadi yang bulharjo, Gondokusuman, dan Jetis.
dyatmoko menyambut positif adanya pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) tetap ”Pemkot bisa juga bekerjasama dengan
shelter untuk mengisolasi pasien kasus bisa diisolasi,” jelas politikus PDI Per­ hotel. Tentunya harus ada klausul saling
positif Covid­19 di Tegalrejo. Jumlah juangan ini kemarin (22/9). menguntungkan,” tambahnya.
shelter pun harus bertambah seiring Ia pun berharap, jika keberadaan Menindaklanjuti pertambahan jumlah
dengan tren kenaikan positif Covid­19. shelter ini bisa di masing­masing ke­ pasien positif terutama OTG, Pemkot istiMEwA
”Kami harapkan tidak hanya satu di camatan. Terutama di kecamatan yang Jogja telah memiliki shelter anyar siAp tAMpuNg: gubernur Hb X saat meninjau kesiapan shelter di
Tegalrejo saja. Pemkot harus menam­ penduduknya banyak. Seperti di Um­ Baca Dewan... Hal 3 rusunawa tegalrejo untuk isolasi kasus positif Covid-19 kemarin (22/9).

Baru 52.769 Warga Yang Di-Swab


Terkendala Biaya,
Pemprov Masifkan Tracing
JOGJA, Radar Jogja – Gubernur DIJ Hameng­
ku Buwono (HB) X mengakui tidak mungkin
mengikuti standar tes swab dari WHO. Yaitu 1
dari 1.000 penduduknya per pekan. Hingga
kemarin, total baru 52.769 warga yang sudah
menjalani tes swab. Kendala biaya jadi penye­
babnya. Karena itu Pemprov DIJ memasifkan
upaya tracing.
HB X mengakui, mestinya
daerah bisa melakukan tes
swab sebanyak satu persen
dari keseluruhan populasi.
Namun DIJ dianggap belum
sanggup memenuhi kriteria
tersebut karena terkendala anggaran. ”Kalau
untuk swab dari 3,7 juta penduduk di DIJ ya
370 ribu kita lakukan untuk bisa antisipasi.
Tapi kan jadi mahal sekali, kami gak kuat,” kata­
nya ditemui di Kepatihan kemarin (22/9).
Data Gugus Penanganan Covid­19 DIJ, hingga
tujuh bulan pandemi Covid­19 di DIJ baru 66.071
sampel yang diuji menggunakan metode Poly-
merase Chain Reaction (PCR) atau swab. ”Jumlah
orang yang di­swab 52.769 orang,” kata Juru Bicara
Pemprov DIJ untuk Penanganan Covid­19 Berty
Murtiningsih ketika dikonfirmasi.
Berty menjelaskan, terdapat penambahan 67
kasus positif kemarin (22/9). Sehingga akumulasi
kasus Covid­19 di DIJ menjadi 2.312 kasus. Jumlah
itu berdasarkan pemeriksaan 786 sampel dari
710 orang Baca Baru... Hal 3
foto-foto: ELANg kHArisMA DEwANggA/ rADAr JogJA

ArEA kHusus: petugas berjaga saat gubernur DiJ Hb X meninjau shelter penanganan Covid-19 di rusunawa bener, tegalrejo, Jogja, kemarin(22/9). rusunawa itu akan digunakan sebagai tempat
isolasi otg. foto bawah, gubernur saat memberi pernyataan pers usai meninjau shelter itu.

Psikolog Dampingi OTG selama Isolasi


PEmKOT Jogja kembali meng­ yang terkonfirmasi positif lasi di sana. Terdiri dari 11 ibu
aktifkan shelter bagi pasien Covid­19 tanpa bergejala. Upaya hamil, balita, dan lain­lain. ”Di­
Covid­19 OTG. Kali ini dipilih ini dinilai dapat memberikan kumpulkan di sini agar proses
rumah susun sederhana (Rusu­ salah satu alternatif pilihan ba­ penyembuhannya semakin baik
nawa) di Bener, Tegalrejo. Mulai gi yang memiliki kekhawatiran dan tidak menambah penularan,”
dioperasikan kemarin sore (22/9). terhadap OTG yang bisa berpo­ ujarnya.
Tahap pertama ada 19 OTG yang tensi menyebarkan virus. ”Ha­ Menurut HS, ada prioritas pa­
sien OTG yang boleh menjalani
menjadi penghuni shelter. rapan saya mereka bisa tertang­
isolasi di Rusunawa Bener. Yai­
Gubernur DIJ HB X menyem­ ani dengan baik di sini. Dan tu warga dengan KTP dan do­
patkan mengecek kesiapan shel­ setelah keluar dari sini bisa misili Kota Jogja dan diprioritas­
ter, kemarin (22/9). Dia meny­ negatif,” katanya. kan tidak memiliki fasilitas
ambut baik pemkot yang telah Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti untuk isolasi mandiri di rumah
memfasilitasi tempat untuk (HS) mengatakan, tahap pertama maupun di wilayah
isolasi mandiri bagi masyarakat ada 19 OTG yang menjalani iso­ Baca Psikolog... Hal 3

grAfis: HErpri kArtuN/rADAr JogJA

pandemi dan Mereka yang Menggantungkan Hidupnya dari pariwisata

Pendapatan Pengelola Turun,


Utang Menggunung
GUNUNGKIDUL, Radar Jogja ­ Selama
pandemi, pendapatan asli daerah (PAD) da­
ri sektor wisata Kabupaten Gunungkidul
anjlok. Kunjungan menurun dan berimbas
terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar.
Mereka yang selama ini menggantungkan
hidup pada gemerlapnya dunia wisata, se­
ELANg kHArisMA DEwANggA/rADAr JogJA
karang ikut meredup. Masyarakat masih ha­
Apik: salah satu karya pameran fkY Mulanira2 di Museum sonobudoyo, Jogja,
rus beradaptasi dengan kebiasaan baru pem­ kemarin (22/9). pameran berlangsung daring dan luring selama 6 hari (21-26/9).
batasan sosial serta penerapan protokol
kesehatan (prokes).
Salah satu dampak paling nyata adalah beban
utang pelaku wisata. Selama ini pengembang­ Hadirkan 33 Seniman
dengan Ragam Seni
an usaha berasal dari suntikan permodalan
lembaga perbankan. Ketika Covid­19 datang,
semua buyar dan kembali dari nol
Baca Pendapatan... Hal 3
Pameran FKY Digelar
di Museum Sonobudoyo
DispAr guNuNgkiDuL for rADAr JogJA
JOGJA, Radar Jogja ­ Selain di­
kiNi sEpi: suasana di dalam perut gua pindul, bejiharjo, karangmojo, gunungkidul, sebelum pandemi.
gelar secara daring, Festival Kebu­
dayaan Yogyakarta (FKY) 2020 tetap

Penundaan Cicilan Bank Bisa Diperpanjang hadir dalam wujud pameran seni
rupa. Mengusung tajuk ”Akar He­
ning di Tengah Bising”, perhelatan
SEJAUh ini Otoritas Jasa Keu­ Stimulus Dampak Covid­19) di­ ini digelar di kompleks Museum
angan (OJK) telah mengeluarkan harapkan dapat dijadikan acu­ Sonobudoyo, 21­26 September.
peraturan tentang stimulus an bagi perbankan. Tujuannya Penyelenggaraan dilakukan de­
dampak Covid­19. Salah satunya agar turut berperan dalam me­ ngan menerapkan protokol keseha­
menyangkut kebijakan penun­ nal sebagai kebijakan Counter­ nanggulangi dampak Covid­19 tan secara ketat. Jumlah pengun­
daan cicilan bank. cyclical Dampak Penyebaran terhadap sektor usaha jung pun dibatasi hanya 30 orang
Stimulus perekonomian nasio­ Coronavirus Disease 2019 (POJK Baca Penundaan... Hal 3 per sesi Baca Hadirkan... Hal 3
grAfis: HErpri kArtuN/rADAr JogJA grAfis: HErpri kArtuN/rADAr JogJA

167
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

RADAR JOGJA •

Baru 52.769 Warga Yang Di-Swab


SELASA 7 MEI TAHUN 2013
Jawa Pos rabu 23 september 2020

eceran Rp 4.000
3

Sambungan dari hal 1

Jumlah yang diperiksa per harinya


mahasiswa dari luar daerah. ”Hara-
pan saya kita bisa konsentrasi, yang
penting bukan jadi klaster. Sakit
luruhan kasus positif, sekitar 360 di
antaranya adalah tenaga maupun
karyawan kesehatan. Mayoritas
Dewan Dorong Pemkot Tambah Shelter
pun belum konsisten. Data yang ya diobati di rumah sakit. Minum dalam kondisi baik karena sekitar Sambungan dari hal 1 yang positif, statusnya ringan saja menempati Shelter Tegalrejo itu.
diunggah di media sosial Humas vitamin dan sebagainya. makin 90 persen di antaranya adalah asi- dalam arti kecenderungannya Haryadi memastikan, proses
Pemprov DIJ, pada 21 September banyak yang di-tracing semoga mtomatik orang tanpa gejala (OTG). Tempatnya di Rumah Susun sembuh. Harapan kita sama yakni pelayanan di Shelter Tegalrejo
2020, jumlah sampel yang dipe- makin turun,” tandasnya. ”Tetapi meski asimtomatik tetap Sewa (Rusunawa) Kecamatan kita bisa tetap sehat,” katanya. akan dilakukan secara maksimal.
riksa pun hanya 680 dari 608 orang. Raja Keraton Jogja itu menjelas- diisolasi oleh RS masing masing Tegalrejo. Sejak kemarin, shelter Dalam kesempatan yang sama, Selain menyiapkan tim dokter,
Padahal Minggu (20/9) tercatat kan, kendati mengalami pening- dan shelter yang ada di tiap kabu- ini telah mulai ditempati. Wali Kota Haryadi Suyuti menje- juga akan ada tim psikologis yang
ada 1.018 sampel yang diperiksa katan kasus terkonfirmasi positif, paten atau kota,” katanya. Lebih Bahkan Gubernur Hamengku laskan, dinamakan Shelter Tegal- akan mendampingi mereka.
dari 967 orang. kondisi ini belum memasuki tahap jauh, pasien yang mengalami Buwono X meninjau kesiapan rejo karena pihaknya masih terus ”Supaya suasananya juga menye-
Terkait hal itu, HB X menambah- puncak atau masa peak penularan. kesembuhan juga bertambah yakni shelter untuk isolasi kasus positif menjajaki adanya beberapa shelter nangkan, ada tempat untuk ber-
IstImeWA
kan, langkah sementara yang di- Dia memprediksi bahwa tren pe- sebanyak 35 orang. Sehingga total Covid-19. ”Selain bangunan, lagi yang akan dibuat di lokasi lain. sosialisasi, grup WhatsApp, sehing-
Danang rudyatmoko
tempuh adalah memasifkan upaya ningkatan masih fluktuatif. ”Covid pasien sembuh menjadi 1.578 orang. kondisi lingkungan Shelter Tegal- ”Kami masih terus melakukan kajian, ga mereka tidak bosan. Kami
tracing untuk menjaring penderita ini tidak ke arah peak tapi fluktuatif. Saat ini DIJ mencatatkan case re- rejo ini sangat bagus. Semoga pilihan bagi mereka yang memi- misalnya nanti di Kecamatan Umbul- gunakan pendekatan kemanusia-
Covid-19. Upaya itu juga ditempuh Karena bermutasi juga Covid-nya,”. covery rate sebesar 68,25 persen. mereka yang menempati juga liki kekhawatiran terhadap OTG. harjo kami buat khusus shelter an agar mereka tidak begitu me-
untuk mengantisipasi kedatangan Berty menambahkan, dari kese- (tor/pra/by/fj) merasakan senang ketika berada Mereka akan ditangani dengan untuk tenaga medis,” jelasnya. rasa diisolasi. Mereka dikumpulkan
di sini,” ucapnya. baik dan harapannya setelah keluar Dikatakan, dari jumlah OTG di shelter supaya penyembuhan

Psikolog Dampingi OTG selama Isolasi


Gubernur berharap Shelter Tegal- nanti statusnya negatif. yang berada di Kota Jogja, ter- semakin baik dan tidak menambah
rejo bisa memberikan salah satu ”Namun kalau pun tetap ada dapat 19 OTG yang nantinya akan penularan,” tandasnya. (*/laz/fj)

Sambungan dari hal 1 diri maka akan mendapatkan penerapan protokol kesehatan TMMD Reg 109 TA 2020 Kodim 1205/Sintang
surat rekomendasi dibawa ke sangat ketat. Seperti terdapat
Tidak serta merta pasien OTG
bisa langsung masuk ke shelter
yang memiliki 42 unit itu, ada
shelter. ”Itupun juga harus ditawar-
kan, jangan sampai tidak berke-
hendak ketika sudah sampai sini,”
pembagian zona APD level 3 mau-
pun zona cukup bermasker. Zona
dekontaminasi serta ruangan
Asyiknya Giat TMMD di Desa Tertinggal dan Terpencil
penapisan. Mulai dari diagnosa
yang muncul dari puskesmas.
jelas HS yang menyebut penga-
manan di shelter selama 24 jam.
infeksius dan non infeksius. Di-
samping pasien ditangani oleh
Semangat Dandim dan DI HADApAN dengan hati, semangat keberman-
faatan bagi semesta dan berniat
WArtAWAN: Dandim
Kemudian puskesmas komuni- Penanganan pasien OTG di shel- dokter juga ada psikolog yang Personel Kodim 1205/Sintang 1205/sintang mengabdi kepada Tuhan, negara,
kasi dengan Camat, Lurah, RT dan ter tiga lantai ini diklaim memiliki membantu mendampingi mereka Letkol Inf eko rakyat dan kesatuan.
RW. Jika pasien dan wilayah tidak pelayanan yang cukup bagus ketika ada keluhan-keluhan. SINTANG, Radar Jogja - Desa bintara saktiawan Pedoman itu ditransliterasi ke
mampu melakukan isolasi man- dengan tempat representatif dan (wia/pra/fj/by) Tirta Karya di Kecamatan memberikan Bahasa Dayak Iban menjadi
Ketungau Tengah, Kabupaten keterangan pers kitai semua saudara, bersama

Hadirkan 33 Seniman dengan Ragam Seni


Sintang, Provinsi Kalimantan usai mengikuti acara ngau tuhan, nyaga NKRI ngau
Barat (Kalbar) merupakan salah tmmD 109/sintang ati baik, (memensiakan mensia,
satu desa yang masih berstatus di makodim sintang. bekerja ngau ati tulus, bersema-
tertinggal. Desa yang mayoritas selasa (22/9). ngat ngau alam semesta dan
Sambungan dari hal 1 dengan format kunjungan langsung kan, hadirnya Sugeng Oetomo penduduknya buruh atau pe- Foto-Foto: IstImeWA
mengabdi ngau Tuhan, negara,
dan kunjungan virtual melalui membuat FKY lebih menarik. kerja pabrik pengolahan kelapa 1205/Sintang Letkol Inf Eko TMMD ini juga dijadikan stimu- masyarakat dan kesatuan).
Sebelum datang, pengunjung laman fkymulanira.com. ”FKY tetap Sebab, penata lampu pertunjuk- sawit ini, memiliki daerah yang Bintara Saktiawan saat mem- lus atau perangsang untuk meng- Eko meyakini semboyan itu
wajib registrasi terlebih dahulu menghadirkan galeri virtual dengan an itu memiliki semangat yang relatif sulit dijangkau. berikan sambutan pada Acara gagas pembangunan lanjutan. bernilai universal dan dapat me-
dan menggunakan masker selama pemanfaatan teknologi kamera sama dengan tajuk ”Akar Hening Dihuni 562 pria dan 583 wanita, Pembukaan TMMD Reg 109 TA Dalam sambutannya di hada- mompa semangat anak buahnya
berkunjung. Pameran dibuka 360 derajat,” tambahnya. di Tengah Bising.” Desa Tirta Karya sedang men- 2020, di Makodim Sintang, Se- pan sejumlah tamu undangan yang terlibat sebagai personel
pukul 10.00-18.00 dengan kun- Gintani menyebutkan, sederet ”Kemudian ada Bioscil, yaitu jadi sasaran pelaksanaan kegia- lasa pagi (21/9). ”Kami berharap, dan Forkopimda Sintang, Eko satgas TMMD, melaksanakan
jungan terbatas. seniman yang berpartisipasi, di pegiat film yang fokus memberi- tan TNI Manunggal Membangun kehadiran kami sebagai Satgas memaparkan sebuah jargon/ tugas secara maksimum, sehingga
Direktur Kreatif FKY Gintani Nur antaranya, Sugeng Oetomo, kan edukasi tontonan pada anak- Desa (TMMD) Reguler 109 TA TMMD, dapat memberikan semboyan dengan breakdown optimal mencapai tujuan.
Apresia Swastika menjelaskan, Biosci, The Freak Show Man, anak di sekolah dan kampung- 2020 oleh Kodim 1205/Sintang. nilai positif yang signifikan pada 4 poin dan dituliskan dalam Sementara itu, Plt Kades Tirta
pameran menghadirkan 33 seniman Wok The Rock, Timoteus Angga- kampung. Aktivitas mereka di- Kegiatan ini diharapkan mampu proses percepatan pembangu- Bahasa Dayak Iban, sebagai wujud Karya Asius Culi mengungkap-
dengan ragam jenis medium seni wan Kusno, Handiwirman Saputra, dasarkan atas kegelisahan pada menghadirkan kebermanfaatan, nan di desa yang dibentangi pengakuan terhadap kearifan kan rasa syukur desanya yang
seperti lukisan, patung, instalasi, dan lain-lain. tontonan anak-anak hari ini yang sehingga memberikan dampak Sungai Ketungau itu,” katanya. lokal. terpencil dan tertinggal men-
fotografi, audio visual, maupun Manajer Pameran Seni Rupa tidak sesuai dengan usia mereka,” perubahan yang lebih baik bagi Percepatan yang dimaksud, Kita bersaudara, bersama Tuhan, dapatkan program TMMD 109/
performance yang ditampilkan FKY Sukma Smita menambah- jelas Sukma. (sce/tor/laz/fj/by) Desa Tirta Karya. ungkap Letkol Inf Eko Bintara menjaga NKRI dengan hati de- Sintang. Dia berharap nantinya
Hal ini diungkapkan Koman- Saktiawan, selain menambahkan ngan 4 poin breakdown berupa menjadi embrio bagi pembangu-

Pendapatan Pengelola Turun,


dan Distrik Militer (Dandim) jumlah infrastruktur, hasil kerja memanusiakan manusia, bekerja nan di desanya. (*/laz/fj)

Utang Menggunung Pembukaan Patuhi Prokes dan Sosial


PembukAAN TMMD Reg 109/Sin- tang kepada Dandim Sintang Letkol
tang telah digelar Selasa (22/9) di Aula Inf Eko Bintara Saktiawan.
Sambungan dari hal 1 pengurus. Sementara pemandu bandara baru YIA menjadikan Makodim Sintang. Hadir Bupati Sintang ”Kita tetap harus patuh terhadap pe-
dihitung dengan jumlah trip. jarak bandara dengan Gunungkidul dr Jarot Winarno, Ketua DPRD Floren- nerapan protokoler kesehatan (prokes)
Ketua Kelompok Sadar Wisata ”Karena pendapatan minim, kami semakin jauh. ”Ini menjadi tanta- sius Roni, Kapolres Sintang AKBP Jhon dan protokoler sosial. Asyik dan syahdu
(Pokdarwis) Dewa Bejo, Bejiharjo, mulai menguras uang kas,” ungkapnya. ngan berat. Diperlukan sinergi H Ginting, Kajari Sintang Imran SH, juga kok, yang penting semangat dan
Karangmojo, Bagia mengatakan, Dalam situasi demikian, pihak- pelaku wisata lokal dengan peme- MH dan Ketua PN Sintang Yogi Dulhadi substansi dari TMMD 109/Sintang ini
hingga sekarang usaha pariwisata nya sulit berbicara masa depan. rintah daerah,” kata Sukri. SH MH wujud kemanunggalan TNI dan rakyat
Gua Pindul nyaris lumpuh. Meski Paling dekat adalah memenuhi Pengelola Gunung Api Purba, Tak ada atraksi seni yang umumnya terjalin untuk NKRI,” ujar Letkol Eko
sudah melakukan uji coba opera- kebutuhan perut dan membayar Nglanggeran Sugeng Handoko digelar saat acara pembukaan TMMD Bintara Saktiawan.
sional, hasilnya tidak sesuai harapan. cicilan bank. Dia tidak menampik, mengatakan, sejak virus korona seperti sebelum pandemi. Tak ada juga Sementara itu, Ketua DPRD Sintang
”Sepekan pengunjung 12 orang. tidak sedikit pengelola wisata mewabah, pintu masuk menuju barisan upacara dari ratusan peserta Florensius Roni, mengapresiasi gelaran
Kalau dulu ribuan orang,” kata memiliki beban utang. ”Kalau destinasi wisata ditutup total. Lang- siswa-siswi SMA/SMK atau mahasiswa. TMMD 109/Sintang di tengah masa
Bagia saat dihubungi kemarin (22/9). terus-terusan begini, utang terus kah demikian menindaklanjuti Semua terbatas dan berjarak. pandemi. ”Selamat untuk Kodim Sintang, serAH terImA: bupati sintang dr Jarot Winarno
Di satu sisi pihaknya berusaha menggunung,” ucapnya. arahan pemerintah. ”Sekarang Tak ada juga pemukulan gong atau selamat buat warga Desa Tirta Karya menandatangani serah terima pelaksanaan
sabar karena situasi demikian tidak Sementara itu, pengelola wisata sudah uji coba operasional, namun bunyi sirine. Hanya ditandai dengan dan semangat buat personil Kodim yang tmmD 109/sintang kepada Dandim sintang
dialami sendiri. Sebagai gambaran, kuliner Jelok Resto, Sukri mengaku terjadi penurunan kunjungan sangat penyerahan pekerjaan dari Bupati Sin- bertugas,” ujarnya. (*/laz) Letkol Inf eko bintara saktiawan.
katanya, Pokdarwis Dewa Bejo mengalami titik jenuh. Tidak hanya drastis dibanding situasi normal,”
menerapkan skema gaji terhadap karena Covid-19, beroperasinya kata Sugeng. (gun/laz/fj/by)

Hujan Bukan Kendala untuk Bangun Jalan


Penundaan Cicilan Bank Bisa Diperpanjang HujAN saat proses distribusi material
untuk pengerjaan tiga titik sasaran pem-
tetap bekerja dengan upaya pembersi-
han di lokasi yang tanpa.genangan dan
Sambungan dari hal 1 begitu, ia memberikan angin segar bijakan untuk debitur di tengah bangunan fisik (jalan desa, dua jemba- membersihkan sampah dari atas jalan
mengenai kemungkinan pember- pandemi, menurutnya sesuai tan dan enam gorong-gorong) menjadi lebih dahulu,” urai Danramil 08/
Direktur Utama BPD DIY Cabang lakukan kebijakan lama. dengan POJK Nomor 11. ”Lebih tantangan tersendiri pada pelaksanaan Ketungau Tengah Serma Bambang
Gunungkidul Plati Sulistiyanti ”Tetapi harus di akad kan kem- tepatnya penjadawalan kembali TMMD Reg 109/Sintang TA 2020. Ren- Ariyanto di lokasi TMMD 109/Sintang.
mengatakan, sampai dengan saat bali dengan analisa dan komit- (jika ada permintaan penundaan cana menggelar pelaksanaan pembangu- Terpisah, Dandim Letkol Inf Eko Bintara
ini belum ada informasi lebih men atau kesepakatan dari de- angsuran, Red),” katanya. nan untuk jalan poros desa, dialihkan Saktiawan mengatakan, hujan adalah
jauh mengenai diperpanjang bitur dan bank atau kebijakan Terpisah, Sekretaris DisparKabu- sementara waktu. karunia Illahi dan berkah pihaknya yang
atau tidak kebijakan POJK kedua belah pihak,” kata Plati. paten Gunungkidu Hary Sukmono Seharusnya pengerjaan jalan dilak- mulai melaksanakan TMMD. ”Kami tetap
stimulus dampak Covid-19. Sementara itu, Direktur Kepatu- mengatakan, total hingga saat mANtAp: meski diguyur hujan di hari pertama sanakan pagi pada hari pertama men- bekerja tapi kita siasati kondisi yang ada.
Apakah peraturan lama berupa han PD BPR Bank Daerah Gunung- ini ada 7.005 pelaku wisata terdam- dibukanya tmmD 109/sintang, tak mengedorkan jadi terganggu. ”Memang kondisi jalan Satgas tetap bertugas dengan mencari
penundaan cicilan masih bisa ber- kidul Yustika Ari Sukapti mengakui, pak corona. Tidak bisa menjalan- keceriaan tiga anggota satgas tmmD dalam yang akan kami bangun sudah tergenang sasaran yang bisa dikerjakan,” papar Let-
lanjut? Pihaknya belum bisa me- jumlah debitur dari pelaku wisata kan usahanya karena penutupan menjalani tugasnya. air. Ini sulit bagi kami. Namun kami kol Eko Bintara Saktiawan. (*/laz)
nyampaikan secara detail. Walau tidak sedikit. Ketika ditanya ke- sementara. (gun/laz/fj/by)

IKLAN BARIS, KECIL-KECIL LARIS


aneKa CamIlan HoTel KeHIlangan KeHIlangan lowongan pemBIayaan spIRITual

Bakpia Pathok 694 (oleh-2 khas Prime Plaza Jogjakarta. Hotel Hlg BPKB Mbl Taft F50 AD7817BD Hlg STNK Mbl Honda AB-1342-AZ Dibut Digital Marketing Specialist Cairkan BPKB Mbl Anda,Bs Take Buka Aura Kesulitan Ekonomi
Jogja asli Pathok) dptkn di Grab Th.1981 an.Sri Sumiati Over,Bs Percepatan,Plat Luar Ok, Hutang Lsg Lunas Hari ini.
bintang 4 Nuansa Jawa Mo dern, Th.1985 an.Mutiatul Hasanah Pria/Wnta,Max28th,D3/S1 bs SEO/ Usaha RT Susuk, dll. Ustad Aa
food/Gofood Info:081229101818 Lokasi Area UGM, Sadhar, Atmajaya. rj170920 rj180920 SEM,FB-IG Ads,Ytb aktif, dtmptkn 5menit Cair,Tlp/WA:0811.269.3333 087835067150 BantuL
rj030320
rj231019
Dilengkapi Kirana Health Club, Sekar Hlg STNK Spm Vespa AB-6380-GB Hlg STNK Spm Honda AB-4510-UT dmn sj,lamaran kirim ke email rj260820
BaHan Bangunan Arum SPA, Colombo Pool Terrace. Jl. Th.1997 an.Yosaphat Sugiyatno Noka MH1KF1121HK264979 Nosin jliem129@gmail.com Ruang usaHa TanaH DIJual
Affandi-Gejayan Complex Colombo rj170920 KF11E2260115 an.Almaaidah 081617342266 (Yuli)
Jual/Sewa Scaffolding,Ruko Airport Jogjakarta Tlp. 0274-584222 Putri G. DISWKN RMH MKN, Fasilitas leng- D j l 2 K a v s i a p b g n S H M P,
Square Jl. Yogya-Solo KM.10 Sleman Hlg STNK Spm Suzuki AB-5366-YQ rj150720
kap siap operasi, Lok Candi Gebang
rj/11.09/15
Th.2006 an.Stephanus Rio S. rj080720 250m&242m (gandeng, Ld 21m),
Hub:085856420070, 081230759313 pengumuman L700M2. HUB: 0821.3651.3319. bli 1Kav 1,6jt/m,Timur UII Jakal/
rj240620 Jasa rj170920 Hlg STNK Spm Honda DK- rj030420
Ken cu ran,WA:082136857433
Menerima Uang kuno kertas&koin Hlg STNK Spm Yamaha AB-6453-HQ 5 6 0 8 - A C A T h . 2 0 1 9 a n .Yo a n Hlg SHM No.14344/MAGUWOHARJO, RuKo DIKonTRaKan
rj180620
BIRo JoDoH
kuno Uang rusak salah cetak Th.2012 an.Endang Kumala Rini Yuni Kusumawati Dijual Tanah strtegis di Sleman
SU No.00476/MAGUWOHARJO/2014
Jejaka Mapan Mandiri Muslim 170cm Indonesia cina jepang belanda rj230920 rj080820
tgl 18/11/2014, NIB 1304070211581, Dkntrkn Ruko Jl.Bugisan 25C dpn pinggir jln. L.2.620m2 LM.21m2
Mencari: Istri Gadis / Janda netherland indie Perangko Cina Hlg STNK Spm AB2398JZ 2001 an. Hlg STNK Spm Honda AB-4170-UH Pasar Legi.L:5x12M,Listrik1300, cocok untuk property.
HP/WA 081330530835 Johanes S Deresan Concat Sleman Th.2006 an.Frizal Fajar Rizaldi L 819M2, an: Budi Harjo (Alm.) Kmr mndi dlm.Hub:087758280556 H.087739223648
Hub Nomer WA.0821 3522 9181 rj200820 rj170920 rj060820 rj110820
rj170320 rj151119 rj230920

(Magelang), Ana Riwayati Dewi (Sport), Hery Kurniawan (Sport), Bagian Umum dan Sekuriti: Mulyono, Telepon/Faks Iklan: (0274) 4477780 Aryanda Ahmad
Jihan Aron Vahera (Floating) Suhardi, Armanto Telepon/Faks Pemasaran: IT and SEo: Jihad Rohadi (Team Leader), TARIF IKLAN
Fotografer: Guntur Aga Tirtana, Elang Kharisma Dewangga Penerbit: PT Yogyakarta Intermedia Pers (0274) 4477781, 4477783 Eko Prasetyo
Desain Grafis dan Tata Artistik: Rygen Kartika Yudha (Koordinator), NPWP: 02.205.725.1-542.000 Email Redaksi: radarjogja@gmail.com Business Manager: Luvi Renata
Dwi Fajar Wijayanto, Erwan Tri Cahyo, Sidiq Bayu Pratama, Percetakan: PT Temprina Media Email Iklan: iklan_radarjogja@yahoo.co.id Business Team: Rika Permatasari, Halaman 1 : Rp 65.000,-
Wahyu Rizal, Satria Pradika Grafika Semarang Perwakilan Jakarta: Gedung Graha Pena Display BW : Rp 22.000,-
Dewan Redaksi: Amin Surachmad (Ketua), Joko Suhendro Iklan: Joko Suhendro (Manager), Joko Wibowo, Ari Rheno, Alamat Percetakan: Jalan Maju Jaya Lt 6, Jalan Kebayoran Lama 12, Website: www.radarjogja.jawapos.com Display FC : Rp 35.000,-
Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Yogi Isti Pujiaji Bambang Sugiarto, Eva Ratna Furi, Heri Susanto, Rio Ardian, (Kawasan Industri Bawen Raya), Harjosari, Jakarta Selatan, Telepon (021) 53672424, Facebook: Radar Jogja Jawa Pos Advertorial BW : Rp 15.000,-
Wakil Pemimpin Redaksi: Adib Lazwar Irkhami Kalis Da’in Nursidi, Vita Wahyu Haryanti, Bawen, Semarang Faks (021) 53674196 Twitter: @radarjogja, @mainbolaradja Advertorial FC : Rp 20.000,-
Sekretaris Redaksi: Sumrotin Nita Sulistyowati, Dewi Sixruraheni Direktur: Erry Suharyadi RADAR JoGJA DIGITAL Instagram: @radarjogja, @mainbola, Kolom BW : Rp 13.000,-
Redaktur: Adib Lazwar Irkhami, Miftahudin, Zakki Mubarok, Pemasaran: Angga Widyastama (Manager), Bambang, Sabhatina Ayu Senior Manager: Kusno S Utomo online Manager: Reren Indranila @radar_weekend, @radargunungkidul, Kolom FC : Rp 15.000,-
Heru Pratomo, Bahana, Herpri Yanto Pramudhita Corporate Lawyer Jawa Pos Group: News and Content: Latifa Nurina (Team @radjashopping Dukacita : Rp 10.000,-
Koordinator Liputan: Zakki Mubarok Keuangan: Usman Arianto (Manager), Lutfiatul Qomariyati, Dr Harris Arthur Hedar SH MH Leader), Dwi Agus YouTube: Radar Jogja Channel, Baris : Rp 11.000,-
Reporter: Yuwantoro Winduajie (Provinsi), Winda Atika Ira Puspita (Kota), Fitriyani Setyaningrum, Luvi Renata, Linda Anjar Rohani, Irfanto, Zaenal Alamat Redaksi, Iklan, dan Pemasaran: Creative and Production: Nanang Jogja Jateng Channel
Sevtia Eka Novarita (Sleman), Iwan Nurwanto (Sleman), Meitika Candra Event Department: Angga Widyastama Jalan Padjajaran (Ringroad Utara) No. 88 Febriyanto (Team Leader), Setiaky A. Kusuma Podcast: Spotify Radar Jogja,
Lantiva (Bantul), Siti Fatimah (Bantul), Hendri Utomo (Kulonprogo), IT Department: Jihad Rohadi Depok, Sleman, Jogjakarta Post Production: Oktaviano Dwi Putranto Google Podcast Radar Jogja, HARGA LANGGANAN
Gunawan (Gunungkidul), Budi Agung (Purworejo), Ahmad Syarifudin Human Resource Department: Warso Telepon/Faks Redaksi: (0274) 4477785 (Team Leader), Albertus Ganifianto, Radar Jogja Anchor.fm Rp 120.000,-/bulan

Wartawan Jawa Pos Radar Jogja dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita. Wartawan Jawa Pos Radar Jogja dibekali dengan kartu pers yang selalu dikenakan selama bertugas.

168
www.fkymulanira.com

KO M PA S , K A M I S , 2 4 S E P T E M B E R 2 0 2 0

8
Pendidikan&Kebudayaan
Festival Kesenian Yogyakarta
Pers Belum
PANGGUNG RAKYAT

Bentara Budaya,

Sepenuhnya Visi Jakob Oetama

T
ahun 1982, wartawan senior Sindhunata bersenda gu-
rau dengan salah satu pendiri Kompas Gramedia,

Merdeka
almarhum Jakob Oetama. ”Pak saya dengar gedung ini
mau disewakan, apa benar?” ujarnya. Waktu itu beredar
kabar, sebuah gedung kecil milik Kompas Gramedia di ping-
gir Jalan Jenderal Sudirman, Yogyakarta, hendak disewakan
setelah toko buku Gramedia pindah ke gedung yang lebih
besar.
Sampai sekarang, pers masih terbelenggu ”Kamu punya usul apa?” kata Jakob. Sindhunata yang
kepentingan ekonomi, politik, dan era disrupsi. waktu itu menjadi kontributor harian Kompas langsung
mengutarakan unek-uneknya. ”Pak, saya usul, di Yogya ini
tidak ada tempat untuk pameran seni-seni pinggiran, ruang
JAKARTA, KOMPAS — Urgensi re- merintah kedodoran me- Transaksi Elektronik. publik masih minim, apalagi untuk mereka yang tidak punya
visi Undang-Undang Nomor 40 nangani dampak pandemi. Dia berharap, pemerintah kesempatan tampil. Bagaimana kalau kita memberikan tem-
Tahun 1999 tentang Pers masih ”Revisi UU No 40/1999 untuk meninjau kembali rancangan pat bagi mereka?” kata Sindhunata.
diperdebatkan. Regulasi ini ma- satu pasal pun akan berpotensi kebijakan atau peraturan yang Tanpa ragu, Jakob langsung menjawab, ”Ya sudah, saya
sih menjadi acuan utama yang membuka kotak pandora, berpotensi menjerat jurnalis. setuju, kamu urus, ya.” Perbincangan singkat ini rupanya
menjamin kemerdekaan pers. membawa hasrat politik ke re- Jika ingin membuat regulasi, menjadi titik awal berdirinya Bentara Budaya.
Hal itu mengemuka dalam visi pasal-pasal lain, dan meng- pemerintah harus memastikan ”Rekaman (perbincangan) ini sangat sederhana, tetapi di
webinar ”21 Tahun UU Pers: ancam prinsip kemerdekaan substansinya konkret melindu- sana terlihat visi Jakob Oetama,” kata Sindhunata dalam
Prospek dan Tantangan”, Rabu pers,” ujarnya. ngi wartawan agar bebas dari acara #terasbentara ”Utusan Budaya Jakob Oetama” yang
(23/9/2020) di Jakarta, yang di- Revisi seharusnya mengarah jerat pidana saat menjalankan disiarkan melalui akun Instagram @bentarabudayayk, Rabu
gelar Dewan Pers. kepada Kode Etik Jurnalistik UU Pers. (23/9/2020).
Pemimpin Redaksi IDN Ti- yang ditetapkan Dewan Pers Ketua Dewan Pers Moham- Konsep awal pendirian Bentara Budaya dirancang se-
mes Uni Lubis mengatakan, pada 2006. Uni memandang, mad Nuh menyampaikan, ke- jumlah jurnalis Kompas, antara lain Sindhunata, JB Kris-
jurnalis sampai sekarang masih substansi kode etik ini lebih merdekaan pers bermuara ke tanto, Julius Pour, almarhum Djoko Poernomo, dan Ardus M
bekerja di bawah ancaman pe- mengakomodasi media cetak, kemerdekaan Republik Indone- Sawega. Sebagai pengelola pertama, direkrutlah Marjuki,
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
langgaran hak asasi manusia, padahal saat ini wartawan be- sia. Pers memegang tugas mulia salah seorang guru swasta yang kemudian dibantu beberapa
Sejumlah foto karya jurnalis yang tergabung dalam Pewarta seperti perusakan dan peng- kerja dalam platform multime- yang akan selalu relevan, yakni seniman, seperti Hajar Satoto, Hari Budiono, Hermanu, dan
Foto Indonesia Yogyakarta ditampilkan dalam Festival ungkapan data pribadi. Hasil dia. jembatan antara yang seharus- Gepeng untuk menggelar pameran pertama.
Kesenian Yogyakarta (FKY) di Museum Sonobudoyo, survei Indeks Kemerdekaan Ketua Umum Persatuan nya (comme il faut) dan realitas ”Ini sungguh sebuah kebetulan yang menjadi berkah,
Yogyakarta, Rabu (23/9/2020). FKY tahun ini mengangkat Pers (IKP) 2020 Dewan Pers Wartawan Indonesia Atal S De- di masyarakat (comme il fait). sebuah keniscayaan sejarah. Koran harus punya jiwa ke-
tema ”Mulanira-Akar Hening di Tengah Bising” dan digelar menunjukkan, kenaikan tipis pari berpandangan lain. Me- Dalam diskusi daring ”21 Ta- budayaan. Tanpa itu koran tidak bisa menjalankan visi
dengan protokol kesehatan hingga 26 September 2020. 1,56 poin dibandingkan tahun nurut dia, selama 21 tahun, UU hun UU Pers, Potret Pers In- humanismenya,” imbuh Sindhunata.
2019. Sepanjang 2016-2018, ka- Pers mengalami berbagai ma- donesia Pasca-Reformasi” yang Seperti tujuan awalnya, yaitu memanggungkan senim-
tegori IKP nasional adalah cam dinamika sehingga pers se- digelar Aliansi Jurnalis Inde- an-seniman pinggiran, dua seniman yang tampil pertama di
”agak bebas” lalu menjadi ”cu- mestinya harus relevan dan penden (AJI), Ketua Bidang Ad- Bentara Budaya adalah Citro Waluyo dan Sastro Gambar.
LANGKAN kup bebas” pada 2019-2020. menjawab dinamika zaman. vokasi AJI Indonesia Sasmito Citro Waluyo adalah seniman dari Solo yang biasa membuat
Redaksi berada di bawah te- ”Dunia pers sekarang mem- Madrim mengungkapkan, pers dongeng dalam wujud gambar di atas kertas karton dan
kanan pemilik perusahaan yang buat jurnalis tidak merdeka da- kini mengalami tiga tantangan dijual di acara Sekatenan. Sementara itu, Sastro Gambar
Wapres: Inovasi Basis Utama Perguruan Tinggi mengintervensi arah politik ke- lam memberitakan fakta. Ada berat, yaitu kekerasan, regulasi, adalah seniman asal Muntilan pembuat gambar-gambar wa-
bijakan editorial. Pemerintah fenomena buzzer dan influencer dan pandemi. yang. Bentara Budaya akhirnya berdiri 26 September 1982.
Perguruan tinggi diharapkan dapat berinovasi untuk mendo- daerah juga turut campur tang- menyerang kerja jurnalistik. Di- Ia mengatakan, dari tahun ke ”Bentara Budaya seperti mengejawantahkan amanat hati
rong kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan dan mem- an dalam pemberitaan. tambah lagi, fenomena peng- tahun, tren kekerasan terhadap nurani rakyat (Kompas),” kata Hari Budiono, kurator Ben-
perkuat sinergi untuk mempercepat pembangunan bangsa. Selama masa pandemi Co- ungkapan data pribadi mera- jurnalis di Indonesia di atas 50 tara Budaya.
Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin mengata- vid-19, sejumlah jurnalis meng- jarela,” katanya. kasus dari tahun 2016 hingga Tidak tanggung-tanggung, pembukaan pameran dua se-
kan hal itu dalam orasi ilmiah saat Peringatan Hari Ulang alami pemutusan hubungan 2019. Pengusutan kasus-kasus niman pinggiran itu dimeriahkan dengan perhelatan wayang
Tahun Ke-55 Universitas Lampung (Unila), Rabu kerja. Ini menambah deretan Terganjal regulasi kekerasan terhadap jurnalis be- kulit dalang kondang Ki Hadi Sugito. Sebuah kemewahan
(23/9/2020). Orasi ilmiah itu disampaikan secara daring dari persoalan kesejahteraan yang Direktur Lembaga Bantuan lum ada yang tuntas. bahwa seniman-seniman tradisional bisa disambut seperti
Jakarta dan disaksikan pejabat Universitas Lampung dari dialami wartawan. Hukum Pers Ade Wahyudin ”September ini ada 12 kasus, itu. ”Tahun 1993, Ki Hadi Sugito kembali memeriahkan
Unila di Bandar Lampung. Wapres mengatakan, inovasi Politisi dan partai politik memandang, UU Pers sedang tetapi belum ada yang dilim- peresmian gedung Bentara Budaya ketika pindah ke Jalan
harus menjadi basis utama pengembangan perguruan tinggi menjadikan sejumlah media digerogoti oleh regulasi lain, an- pahkan ke kejaksaan dan peng- Suroto,” ungkap Hermanu, kurator Bentara Budaya.
di Indonesia. Dalam Laporan Global Innovation Index (GII) massa sebagai alat propaganda tara lain, omnibus law Rancang- adilan. Membiarkan kekerasan Menurut seniman Theresia Agustina Sitompul, Bentara
2020, negara dengan skor inovasi tinggi memiliki produk politik menyambut Pemilihan an Undang-Undang Cipta Kerja terhadap jurnalis terjadi, sama Budaya kini telah menjadi ruang publik untuk segala ke-
domestik bruto (PDB) tinggi. Indonesia berada di peringkat Umum Kepala Daerah serentak dan UU Nomor 19 Tahun 2016 dengan menyetujui kebebasan giatan seni tradisi, kontemporer, hingga pertunjukan.
ke-85 dari 130 negara di dunia. ”Ini menunjukkan inovasi tahun 2020. Pertarungan po- tentang Perubahan atas UU No pers terampas,” paparnya. Saat ini, Bentara Budaya hadir di Yogyakarta, Jakarta,
berkontribusi besar pada pembangunan,” katanya. (VIO) litik semakin pragmatis dan pe- 11/2008 tentang Informasi (MED/ABK) Solo, dan Bali. (ALOYSIUS B KURNIAWAN/MEDIANA)

Sains, Lingkungan&Kesehatan
UPAYA ADAPTASI Hutan Jati Meranggas KILAS IPTEK
Ribuan Desa Rentan Komplikasi Diabetes Memengaruhi Kognitif
Terdampak Iklim Ketoasidosis diabetik (DKA), komplikasi serius terkait de-
ngan skor tingkat kecerdasan atau kemampuan kognitif,
JAKARTA, KOMPAS — Upaya adaptasi dan mitigasi perubahan lebih rendah dan memori lebih buruk pada anak-anak de-
iklim di tingkat tapak perlu terus ditingkatkan. Hal ini penting ngan diabetes tipe 1. Demikian hasil studi yang dipimpin
karena saat ini terdapat ribuan desa di Indonesia yang rentan para peneliti UC Davis Health yang diterbitkan pada 22
terdampak perubahan iklim karena belum memiliki atau September 2020, di Diabetes Care. Ketoasidosis diabetik
menerapkan upaya adaptasi dan mitigasi yang baik. terjadi akibat tingginya produksi asam darah tubuh disebut
Menurut catatan Kementerian Lingkungan Hidup dan keton dan umumnya dialami pengidap diabetes tipe 1. Tanda
Kehutanan (KLHK) terdapat 6.885 desa atau 8,20 persen desa awal DKA meliputi, antara lain, rasa haus berlebihan, sering
di Indonesia yang kerentanannya sangat tinggi terhadap buang air kecil, dan sakit perut. ”Kami menilai efek neuro-
dampak perubahan iklim. Sementara, 293 desa (0,35 persen) kognitif DKA pada anak,” kata Simona Ghetti, profesor
masuk kategori kerentanan tinggi. psikologi di UC Davis dan penulis utama studi tersebut.
Data kerentanan diambil dan diolah dari data potensi desa Riset itu melibatkan 376 anak dengan diabetes tipe 1 dan
Badan Pusat Statistik (BPS) 2018. Data tersebut juga menun- tanpa riwayat DKA serta 758 anak dengan diabetes tipe 1
jukkan, 75.687 desa (90,18 persen) berada pada tingkat dan riwayat DKA. (SCIENCEDAILY/EVY)
kerentanan sedang. Sementara 882 desa (1,05 persen) masuk
kategori kerentanan rendah dan 184 desa lainnya (0,22 persen)
dikategorikan sangat rendah.
”Sekitar 90 persen desa memang berada di kondisi sedang, Tiga Hari Pertama Tentukan Proses Laktasi
tetapi ini bukan berarti kita aman. Kategori sedang ini jika
tidak diantisipasi untuk melakukan upaya adaptasi, dampak- Proses menyusui pada tiga hari pertama kelahiran bayi
nya akan tetap kita rasakan. Kategori sedang ini bahkan bisa sangat menentukan keberhasilan laktasi dalam jangka pan-
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
pindah ke kerentanan tinggi atau bahkan sangat tinggi,” ujar jang. ”Semakin sering bayi menyusu pada hari-hari pertama,
Direktur Adaptasi Perubahan Iklim KLHK Sri Tantri Arun- Warga mencari kayu kering di hutan jati yang meranggas di Jalan Raya Mojokerto-Lamongan, akan semakin banyak reseptor yang terbentuk untuk me-
dhati dalam diskusi daring, Rabu (23/9/2020). Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Rabu (23/9/2020). Masyarakat diimbau ningkatkan hormon prolaktin. Hormon ini sangat dibutuh-
Perubahan iklim memicu cuaca ekstrem hingga memicu untuk mewaspadai potensi kebakaran yang meningkat saat kemarau di kawasan tersebut. kan untuk meningkatkan produksi ASI (air susu ibu),” kata
sejumlah bencana, seperti banjir, longsor, dan kekeringan. dokter spesialis anak yang juga konselor ASI, Dini Adityari-
Menurut dia, dampak ini akan sangat dirasakan pada wilayah ni, Rabu (23/9/2020), di Jakarta. Pada hari pertama kelahir-
dengan tingkat sosial ekonomi masyarakat yang rendah. an bayi sebaiknya diusahakan untuk menyusui sekitar de-
Meski demikian, Tantri menegaskan data kerentanan per- BENCANA HIDROMETEOROLOGI lapan jam dalam sehari. Selain memperkuat daya tahan
ubahan iklim tersebut bersifat indikatif. Data lokal dinilai akan tubuh bayi, proses menyusui yang umumnya dilakukan pada
semakin menguatkan validitas kerentanan tiap wilayah.
Guna mendorong dan memperkuat ketahanan masyarakat Waspadai Risiko Penularan Covid-19 30-45 menit pertama kelahiran ini dapat mendukung keber-
hasilan menyusui secara langsung. Isapan dari bayi saat
dalam menghadapi perubahan iklim serta menurunkan emisi menyusu dapat meningkatkan produksi ASI. (TAN)
gas rumah kaca, KLHK membentuk Program Kampung Iklim JAKARTA, KOMPAS — Cuaca eks- tidaknya untuk tujuh hari. Dokter Indonesia (IDI) Zubairi
(Proklim). Di desa Proklim, KLHK meningkatkan kapasitas trem yang terjadi di masa pan- Banjir juga menggenangi 15 Djoerban mengatakan, sejauh
masyarakat akan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. caroba memicu terjadinya ben- desa di dua kecamatan di Kabu- ini kaitan antara iklim dan Co- Vaksin dan Kastrasi Gratis
Komponen adaptasi mencakup pengendalian kekeringan, cana hidrometeorologi di se- paten Ketapang, Kalimantan vid-19 belum pasti. Meskipun
banjir, dan longsor; peningkatan ketahanan pangan; pe- jumlah daerah. Selain menelan Barat, Selasa (22/9). Selain itu, begitu, data di sejumlah negara
nanganan atau antisipasi kenaikan muka air laut; serta korban jiwa, bencana juga me- di Desa Karangmalang, Keca- menunjukkan, virus ini mere-
pengendalian penyakit terkait iklim. Sementara komponen micu pengungsian. Masyarakat matan Karangsembung, Kabu- bak di musim dingin maupun
mitigasi di antaranya pengelolaan sampah, penggunaan energi perlu mengantisipasi risiko pe- paten Cirebon, terjadi angin pu- panas. Namun, untuk flu mu-
baru terbarukan, budidaya pertanian rendah emisi, peningkat- nularan Covid-19 selama ben- ting beliung yang menyebabkan siman, risiko penularan dan ke-
an tutupan vegetasi, dan pencegahan hingga pengendalian cana. 25 rumah rusak ringan dan 33 matian di negara subtropis cen-
kebakaran hutan dan lahan. Kepala Pusat Data Informasi keluarga terdampak. derung meningkat.
Saat ini terdapat 2.775 lokasi program kampung iklim di dan Humas Badan Nasional Pe- ”Faktor yang lebih berpenga-
tingkat desa dan kelurahan yang telah didaftarkan melalui nanggulangan Bencana (BNPB) Antisipasi penularan ruh terhadap penularan adalah
sistem registrasi nasional pengendalian perubahan iklim Raditya Jati, Rabu (23/9/2020), Direktur Pengembangan perilaku dan mobilitas orang.
(SRNPPI). Lokasi program ini paling banyak berada di Pulau mengatakan, banjir bandang di Strategi Penanggulangan Ben- Risiko penularan pada musim
Jawa karena kerentanan dan tingkat populasinya yang tinggi. Sukabumi, Jawa Barat, pada Se- cana BNPB Agus Wibowo hujan bisa jadi karena lebih
nin (21/9) lalu menyebabkan 2 mengatakan, manajemen peng- banyak orang di dalam ruang-
Meningkatkan literasi korban jiwa, 10 luka-luka, dan ungsian akan semakin sulit se- an,” katanya.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK 78 orang mengungsi. Banjir lama wabah. Risiko di peng- Data BNPB, sepanjang tahun
Ruandha Agung Sugardiman mengatakan, program kampung bandang ini berdampak terha- ungsian terhadap penularan 2020 ini terjadi 2.069 bencana
KO M PA S / P R I YO M B O D O
iklim ini merupakan upaya adaptasi di tingkat tapak yang dap 133 keluarga atau 431 jiwa. Covid-19 akan sangat tinggi dan dengan korban mencapai 283
bertujuan meningkatkan literasi perubahan iklim. Harapan- Bencana banjir bandang me- karenanya harus dikelola de- jiwa. Bencana hidrometeorologi Tenaga medis membawa kucing yang telah menjalani
nya, seluruh pihak terdorong mengambil peran aktif dalam rusak 47 rumah dengan skala ngan hati-hati. ”Tempat peng- paling dominan, yaitu banjir kastrasi atau sterilisasi di Rumah Sakit Hewan Jakarta di
melaksanakan aksi nyata. berat, rusak sedang (41), rusak ungsian harus didesain per ke- 773 kejadian disusul puting be- kawasan Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (23/9/2020). Dalam
Menurut dia, perubahan iklim berdampak signifikan terha- ringan (45), dan 5 jembatan. luarga. Kalau pakai tenda besar liung (547) dan tanah longsor rangka memperingati hari rabies sedunia, rumah sakit
dap berbagai aspek kehidupan dan pembangunan. Perubahan Menurut Raditya, Pemerintah sebagaimana biasanya, akan (378). Fenomena hidrometeo- tersebut melakukan vaksin dan kastrasi gratis bagi kucing
iklim secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi Kabupaten Sukabumi telah berisiko terjadi penularan Co- rologi lainnya adalah kebakaran peliharaan. Kegiatan yang dilakukan serentak di wilayah
terhadap penurunan perekonomian Indonesia sebesar 0,3 mengaktifkan pos komando pe- vid-19,” kata Agus. hutan dan lahan (303) serta DKI Jakarta sejak sepekan terakhir ini bertujuan untuk
persen dari produk domestik bruto (PDB). (MTK) nanganan darurat bencana se- Ketua Satuan Tugas Ikatan kekeringan (22). (AIK) menekan populasi kucing dan mengatasi penyakit rabies.

169
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

ANGKA KASUS
COVID-19 DI DIY
24 SEPTEMBER 2020, 16.00 WIB

Konfirm 2.397
Dirawat Sembuh Meninggal
681 1.652 64
Suspect
12.494 Sumber Dinkes DIY

EDISI 4.295 JUMAT WAGE 25 SEPTEMBER 2020 Harga Eceran Rp3.000

PILKADA KABUPATEN SLEMAN

ak
Pilkada Serent

2020
NOMOR URUT
PASANGAN CALON
1 Partai pengusung
PKB, Gerindra dan
2 Partai pengusung
PKS, Golkar dan
3 Partai pengusung
PDIP dan PAN
Komisi Pemilihan Umum (KPU) di tiga
PPP Nasdem kabupaten di DIY sudah mengundi dan
menetapkan nomor urut pasangan
calon (paslon) yang akan berlaga
Danang Wicaksana S- Sri Muslimatun- Kustini Sri Purnomo-
Agus Choliq Amin Purnama Danang Maharsa dalam Pilkada Serentak 2020. Total ada
sembilan pasangan yang akan berlaga
pada Pilkada Sleman, Gunungkidul, dan
Bantul.

PILKADA KABUPATEN BANTUL

Kerumunan Warnai
Undi Nomor
SLEMAN—Kerumunan KPU maupun Bawaslu pengundian nomor urut dan
massa para pendukung sudah mengingatkan deklarasi pilkada damai digelar
pasangan calon (paslon) agar yang datang ke KPU Sleman, masing-masing
rapat pleno terbuka paslon mendatangi Gedung Serba
masih terjadi dalam
pengundian nomor urut
hanya paslon dan
perwakilan.
Guna Sleman, Kamis (24/9).
Kehadiran masing-masing
1 Partai pengusung
PDIP, PKB, PAN,
Demokrat, dan dari non
2 Partai pengusung
Gerindra, Golkar,
bupati dan wakil bupati Sembilan pasangan paslon diiringi para simpatisan, legislatif partai Gelora PPP, PKS dan
yang diselenggarakan calon yang akan sukarelawan dan pendukung paslon. dan PSI. Nasdem
Kamis (24/9). berlaga dalam Pilkada Setiap ada kerumunan massa Abdul Halim Muslih- Suharsono-
Serentak 2020 di DIY pendukung, Bawaslu Sleman dan
Abdul Hamid Razak, David Kurniawan sudah mendapatkan petugas kepolisian yang menjaga
Joko B Purnomo Totok Sudarto
& Jumali nomor urut. area sidang pleno mengingatkan
redaksi@harianjogja.com
agar massa tidak berkerumun,
kesehatan demi menghindari dan menaati protokol kesehatan.
Padahal pasangan calon sudah persebaran Covid-19. Sebelum
diminta untuk mematuhi protokol rapat pleno terbuka terkait Halaman 11

PILKADA KABUPATEN GUNUNGKIDUL


PERSEBARAN PENYAKIT

Pemda DIY Tak Terapkan WFH


Lugas Subarkah & Lajeng Padmaratri pegawainya menjaga jarak,”
redaksi@harianjogja.com
ujarnya, Kamis (24/9).
Sebelumnya, Epidemiolog UGM,
JOGJA—Pemda DIY tidak Riris Andono Ahmad meminta
akan menerapkan work Pemda DIY diminta kembali
from home (WFH) secara menjelaskan pelaksanaan WFH menggalakkan segala kegiatan
keseluruhan. Bagi kantor di lingkungan Pemda DIY saat untuk dikerjakan dari rumah
yang tidak memungkinkan ini sebatas untuk karyawan atau WFH karena penambahan
untuk menerapkan protokol
kesehatan, diimbau untuk
tertentu. “Bagi mereka yang
terindikasi, misal sakit, reaktif
pasien positif Covid-19 masih
tinggi. 1 Partai pengusung
PAN, Gerindra,
2 Partai pengusung
Nasdem
memakai sistem WFH. Sekda saat dites rapid, atau kantor Demokrat, dan PKS
DIY, Kadarmanta Baskara Aji, yang tidak memungkinkan Halaman 11
Sutrisna Wibawa- Immawan Wahyudi-
Mahmud Ardi Widanto Martanty Soenar Dewi
ACARA KESENIAN

FKY 2020 Hening di Tengah Bising


Festival Kebudayaan Yogyakarta
(FKY) tetap digelar di masa
pandemi Covid-19. Hanya
pelaksanaannya berbeda dengan
tahun-tahun sebelumnya. Berikut
laporan wartawan Harian Jogja,
Hery Setiawan.

K
eseruan pasar rakyat dan
deretan atraksi menarik
lainnya dipastikan tidak

3 4
Harian Jogja/Hery Setiawan
bisa disaksikan dalam gelaran Partai pengusung Partai pengusung
FKY tahun ini. Padahal, kegiatan
Pengunjung menyaksikan salah satu karya dalam pa-
meran FKY yang digelar di Museum Sonobudoyo, Jogja, Rabu (25/9).
itu menjadi magnet utama PDIP Golkar dan PKB
FKY. Rasanya sungguh pahit dan atraksi tetap ada. Hanya FKY 2020 juga menyajikan
mendengarnya, tapi harus diterima saja tahun ini hadir dalam pameran seni rupa dengan Bambang Wisnu Handoyo- Sunaryanta-
demi kesehatan masyarakat. format daring. kuota kunjungan 30 orang Benyamin Sudarmadi Heri Susanto
Kendati terkesan tak meriah, Penonton bisa menyaksikan setiap harinya.
bukan berarti FKY kehilangan dari rumah melalui sambungan
daya tarik. Deretan penampilan Internet. Halaman 11 Foto-foto: Harian Jogja/Gigih M Hanafi/Jumali/David Kurniawan/ist Grafis: Harian Jogja/Tri Harjono | Sumber KPU

@harianjogja @Harian_Jogja HarianJogja


DUNIA UNIK
Gigi Hadid Ketua KPK Langgar Kode Etik

D
Lahirkan Bayi Polisi Patroli Naik Kerbau ewan
Perempuan Pengawas

S
atuan Komisi

S
upermodel Gigi Hadid kepolisian di Pemberantasan
melahirkan bayi perempuan Marajo, Brasil, Korupsi
buah hubungannya dengan menunggangi menyatakan Ketua
Zayn Malik. Kabar kelahiran itu kerbau saat mereka KPK Firli Bahuri
diungkapkan kekasih Gigi, Zayn berpatroli untuk melanggar kode
Malik, lewat akun Twitter miliknya. menjaga keamanan. etik.
Instagram

11 11 2
Antara
Suara

Hal. Hal. Hal.

170
www.fkymulanira.com

JUMAT WAGE, 25 SEPTEMBER 2020


11
FKY 2020... Kerumunan Warnai...
Mengambil tema Akar Hening perjalanan untuk lebih dekat membawa serta kamera dan “Kami sudah mengarahkan kami tidak bisa melarang. mengaku siap menjadi bupati
di Tengah Bising, FKY 2020 dengan kenyataan pandemi. seorang rekan. dan saran agar KPU menunda Kami tidak menggerakkan, dengan segala pengalamannya
ingin memberi tahu masyarakat Sebuah karya instalasi media Riuh dan sorak pengunjung dulu pelaksanaan pengundian tapi datang sendiri,” katanya. di pemerintahan.
bahwa seniman masih tetap campur karya RU Collective sama sekali tak terdengar. Mata nomor urut paslon sampai massa Adapun Paslon Danang “Kami ingin simbol kemenangan
bergerak dan berkarya di masa and Friend berjudul positively juga tak menangkap keramaian dibubarkan,” kata Koordinator Divisi Wicaksana Sulistya-R. Agus diraih dengan cara-cara Mulia,
serba sulit ini. negative mengajak pengunjung ala pasar dan festival, seperti Hukum, Hubungan Masyarakat Choliq (DWS-ACH) menolak yakni dengan mengedepankan
“Kalau dari pameran sebenarnya untuk merasakan semangat dalam gelaran sebelumnya. Semuanya dan Data Informasi Bawaslu permintaan sejumlah wartawan gagasan dan terobosan, bukan
ingin mengajak seniman yang menghadapi dunia yang semakin begitu sunyi, semuanya terasa Sleman, Arjuna Al Ichsan Siregar untuk wawancara. “Maaf teman- mengandalkan kekuatan uang,
bekerja secara hening. Di tidak jelas. Pengunjung bakal sepi. di sela-sela kegiatan. teman media, bukan bermaksud karena masyarakat bukan barang
tengah kebisingan seni rupa, disambut oleh jeritan para tenaga “Tentu gelaran FKY tahun Padahal sehari sebelumnya, tidak sopan, saya hanya berupaya dagangan. Kami juga ingin
seniman yang tak banyak terlibat kesehatan di masa awal pandemi, kemarin dan sekarang jelas baik KPU maupun Bawaslu mengikuti kebijakan penerapan menunjukkan calon pemimpin
di berbagai acara kemudian hidup rasanya begitu jungkir ada perbedaan. Masa sekarang, sudah mengingatkan agar yang protokol Covid saja,” kata DWS harus memiliki kemampuan,
kami undang ke sini. Kami balik. Masuk lebih dalam, ada di masa pandemi, semuanya datang ke rapat pleno terbuka sambil tetap berjalan. bukan titipan,” katanya.
pertemukan mereka dengan bagian yang menggambarkan serba terbatas,” kata Dhonny hanya paslon dan perwakilan, Bagi Kustini, angka tiga
lintas generasi dalam ruangan betapa kehidupan terasa muram, Ponco, salah seorang pengunjung tidak ada arak-arakan massa Nomor Urut mengandung makna tiga prinsip
yang sama,” ujar Koordinator tak jelas kapan pandemi akan FKY 2020.Semua pihak mesti yang berpotensi mengundang Sembilan pasangan calon yang akan dijalankan dalam
Pameran FKY 2020, Alwan berakhir. menerima dengan lapang dada. kerumunan. Arjuna menilai yang akan berlaga dalam menjalankan misi Sesarengan
Brillian, Rabu, (25/9). Di ruangan yang lain, terdapat Mengutuk pandemi jelas adanya kerumunan massa di Pilkada Serentak 2020 di DIY Mbangun Sleman. Ada tiga prinsip
Akar Hening di Tengah Bising kumpulan foto jurnalistik karya percuma. Pandemi telah datang, sekitar area rapat pleno terbuka sudah mendapatkan nomor urut yang dimaksud adalah jujur,
mengambil lokasi di Museum anggota Pewarta Foto Indonesia menelan seluruh jasmani dan itu menyalahi aturan PKPU masing-masing. . kreatif, dan solutif. “Ketiganya
Sonobudoyo, Jogja. Karya-karya (PFI) Jogja. Deretan gambar rohani. Tetap berjalan dengan No. 13/2020 di mana paslon Di Kabupaten Bantul pasangan merupakan implementasi dari tiga
terbagi dalam beberapa ruangan berisi fakta dan kenyataan, menerapkan sejumlah penyesuaian tidak boleh membawa massa Abdul Halim Muslih-Joko B modal dasar dalam hidup yaitu
yang masing-masing menyimpan cerita-cerita kelelahan dan dipandang sebagai keputusan pendukung ketika pengundian Purnomo mendapatkan nomor cipta, rasa dan karsa manusia.
pesan khusus berkaitan soal kekalahan para sukarelawan, yang bijaksana. Maka pilihan nomor urut dilakukan. “Ini tidak urut satu, sedangkan rivalnya Sehingga jujur, kreatif dan solutif
pandemi. serta solidaritas warga yang FKY tetap hadir di masa pandemi, dibenarkan oleh PKPU. Kami Suharsono-Totok Sudarto nomor bukan sekadar slogan, melainkan
Kata Alwan, sapaannya, konten menguatkan sesama. Lebih menurut Ponco patut diapresiasi. sudah sampaikan ke KPU dan dua. Di Sleman, pasangan Danang juga memiliki landasan filosofis,”
pameran memang hendak jauh masuk ke dalam terdapat “FKY berusaha hadir di tengah masing-masing paslon. Namun Wicaksana S-Agus Choliq (nomor ujar Kustini kepada wartawan.
merespons situasi terkini pandemi. karya instalasi media campur masyarakat yang haus akan proses tetap berlanjut,” ujar dia. satu), Sri Muslimatun-Amin Di Bantul, bupati petahana
Menurutnya, masih banyak rancangan Chrisna Fernand hiburan kesenian,” katanya. Bawaslu, katanya, akan mengkaji Purnama (nomor dua), dan Kustini sekaligus calon bupati Bantul
warga tak mematuhi protokol berjudul Sailed to the Death Hanya, ia menitipkan sejumlah dan mengambil tindakan apa Sri Purnomo-Danang Maharsa Suharsono mengaku lega. Nomor
kesehatan. Ketidakpedulian itu sebagai bentuk ucapan terima catatan bahwa ada sejumlah yang akan dilakukan Bawaslu (nomor tiga). Adapun di Pilkada urut dua yang didapatkannya
berujung buruk buat sebagian kasih terhadap tenaga kesehatan. instalasi seni yang potensial terkait masalah tersebut. Dalam Kabupaten Gunungkidul yang sudah sesuai dan memiliki makna
orang yang masih harus bekerja. Selain karya-karya di atas, menjadi medium penularan PKPU pasal 88 disebutkan diikuti empat pasangan, yakni bagi dirinya untuk melanjutkan
Akses mereka terbatas dan bisa masih ada karya rupa lain yang virus, kendati panitia telah mekanisme penanganan ketika Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi kepemimpinannya di Bantul. “Dua
saja rezeki tersendat lantaran tak kalah representatif. Suasana menyediakan pos pemeriksaan terjadi pelanggaran termasuk Widanto (nomor satu), Immawan adalah dua periode. Ini sesuai
ada larangan ke luar rumah. sepi semakin mendekatkan hati kesehatan serta cairan antiseptik sanksinya. Wahyudi-Martanty Soenar Dewi dengan keinginan kami untuk
“Konsistensi mereka yang masih pengunjung dengan perupa dan di sejumlah titik. Bakal jadi Ketua KPU Sleman Trapsi (nomor dua), Bambang Wisnu melanjutkan,” kata Suharsono.
berkarya dan bekerja di masa makna yang ditanamkanya lewat bumerang jika protokol kesehatan Haryadi menjelaskan pleno Handoyo-Benyamin Sudarmadi Sementara wakil bupati petahana
seperti ini yang kami jadikan karya. Di lokasi pameran, tampak selama penyelenggaraan acara terbuka yang digelar di gedung (nomor tiga), dan Sunaryanta- yang juga calon bupati Bantul
tema pameran,” katanya. hanya segelintir pengunjung saja tidak benar-benar ditegakkan. tersebut sudah sesuai dengan Heri Susanto (nomor empat). Abdul Halim Muslih mengaku
Pengunjung akan dibawa dalam yang datang. Mereka datang (ST 18) ketentuan PKPU. KPU menerapkan Danang Wicaksana Sulistya bersyukur mendapatkan nomor
protokol kesehatan di mana mengaku sejak awal nomor urut satu. “Kami sedang butuh
Pemda DIY... hanya paslon dan LO saja yang satu menjadi idaman paslon persatuan, masyarakat Bantul
dibolehkan masuk. “Kalau di luar ini. “Dari awal kami Nyawiji butuh bersatu. Tidak mungkin
Riris Andono Ahmad peserta juga sangat dibutuhkan penambahan kasus tersebut salah area itu kewenangan Bawaslu. Nyembadani, jadi siji untuk kami membangun tanpa persatuan
merekomendasikan pembatasan untuk meningkatkan kedisiplinan. satunya juga terkait dengan Bagaimana Bawaslu mengawasi Sleman lebih baik ke depan” antara pemerintah dan rakyat,”
mobilitas pada setiap populasi Penyelenggara, kata dia, Pilkada 2020. dan menindak. Kami berharap agar kata Danang seusai pengambilan katanya.
alih-alih pembatasan mobilitas bisa meningkatkan prosedur “Kami masih melihat penambahan semua pihak bisa menerapkan nomor pasangan calon (paslon) Di Gunungkidul, proses
antarwilayah. Sebab, saat ini keamanan dengan memberi kasus positif yang cukup tinggi protokol kesehatan,” katanya. peserta Pilkada Sleman. pengundian nomor urut pasangan
di setiap daerah sudah terjadi fasilitas tes rapid kepada seluruh dan ini juga terkait dengan Hal senada disampaikan Danang mengajak masyarakat calon kepala daerah sempat
transmisi yang meluas. peserta. “Beberapa kali saya Pilkada,” kata Juru Bicara Satgas Bupati Sleman Sri Purnomo. bersatu memenangkan molor beberapa jam. Hal ini
Baskara Aji menambahakan hadir di MICE juga dites rapid Penanganan Covid-19 Wiku Menurutnya, protokol kesehatan masyarakat Sleman. “Bersatu tidak lepas dari perubahan aturan
kantor yang tidak memungkinkan oleh panitia. Yang reaktif tidak Adisasmito dalam konferensi yang ketat harus dipatuhi semua untuk memenangkan nomor yang disusun oleh KPU terkait
pegawainya untuk jaga jarak boleh masuk. Saya kira lebih pers yang disiarkan di Youtube pihak. Jika tidak ada sanksi satu untuk Sleman yang lebih dengan pengundian. Dalam
diimbau menerapkan WFH secara aman seperti itu,” ujarnya. Sekretariat Presiden, Kamis. bagi pelanggar. Nyawiji Nyembadani,” ujarnya. aturan baru, peserta yang hadir
bergantian sesuai jadwal yang Singgih mengakui sejumlah Wiku mengatakan pemerintah Paslon Kustini Sri Punomo- Muslimatun mengaku senang hanya meliputi pasangan calon,
disepakati. Bisa juga tetap di MICE di DIY diundur setelah prihatin atas adanya bakal Danang Maharsa mengatakan, dengan nomor urut dari undian. tim penghubung, perwakilan
kantor tetapi diatur sedemikian DKI Jakarta memberlakukan calon kepala daerah yang kedatangannya ke lokasi Angka dua, katanya berada di Bawaslu dan anggota KPU.
rupa. “Semisal ada yang di luar pembatasan sosial berskala besar mengumpulkan massa pada pengambilan nomor urut bersama tengah dan menjadi pengayom Aturan ini baru muncul pada
pakai tenda, boleh saja,” katanya. (PSBB). Kendati demikian, untuk saat masa pendaftaran calon para pendukung bukan sengaja kanan dan kirinya. “Angka dua Rabu (23/9) malam, sedangkan KPU
Untuk pendidikan, saat ini kunjungan di destinasi wisata, kepala daerah pilkada kemarin. dilakukan. Menurut Kustini, simbol harmoni, simbol kedamaian. Gunungkidul sudah menyebarkan
Pemda DIY masih menerapkan PSBB Jakarta tidak berpengaruh Wiku menilai semestinya calon surat larangan membawa massa Angka dua juga bermakna victory undangan berkaitan dengan acara
pembelajaran jarak jauh bagi SD signifikan karena wisatawan kepala daerah mengupayakan pendukung baru diterima Kamis atau kemenangan. Insyaallah ini pengundian. Akibatnya pada saat
hingga SMA, kecuali pelajaran masih didominasi DIY dan keselamatan warganya. “Satgas pagi. Padahal simpatisan sudah pertanda kemenangan Mulia, akan pengundian, masing-masing
praktik di SMK yang memang tidak Jawa Tengah. Covid-19 sangat prihatin dengan berkumpul di sekitar lokasi. kemenangan bagi masyarakat calon masih ditemani pengurus
memungkinkan dilaksanakan adanya calon kepala daerah “Sudah kami sampaikan adanya Sleman,” ujarnya. partai pendukung. “Kami mohon
di rumah. Sementara untuk Perkuliahan Daring yang masih mengadakan acara- aturan tersebut. Tetapi karena Ketua Dewan Pertimbangan maaf harus meminta undangan
perguruan tinggi, Pemda DIY Lembaga Layanan Pendidikan acara yang menimbulkan antusiasme simpatisan kami Nasdem Sleman itu menuturkan yang bukan berasal dari LO dan
membolehkan perkuliahan tatap Tinggi (LL-Dikti) Wilayah V kerumunan di tengah pandemi tinggi, kami ingin menjaga simbol kemenangan harus pasangan calon untuk pulang,”
muka jika memungkinkan mengarahkan perguruan tinggi yang sedang kita hadapi pada semangat juang mereka. Ini diiringi dengan kerja keras kata Ketua KPU Gunungkidul,
penerapan protokol kesehatan di DIY untuk memaksimalkan saat ini. Apa pun alasannya bentuk penghormatan kami, dan pengabdian. Dia juga Ahmadi Ruslan Hani.
dan harus secara bertahap. perkuliahan daring di tengah sudah sepatutnya bahwa wakil
“SMK khusus yang akan praktik. pandemi ini. rakyat yang dipilih dari rakyat Polisi Patroli...
Kalau praktik di rumah tanpa Kepala LL-Dikti Wilayah V, betul-betul dapat melindungi
pembimbing malah bahaya. Dan Didi Achjari mengakui jika rakyatnya, keselamatan warganya Seperti yang terlihat pada itu, salah satu eksperimen yang melarikan diri ke alam
praktik itu pun kapasitasnya Gubernur DIY telah memberikan sehingga semua pesta demokrasi unggahan di media sosial kepolisian Brasil yang paling liar Marajó dan menindak
tidak boleh terlalu banyak.,” lampu hijau bagi kampus untuk bisa dijalankan dengan baik,” Facebook yang diambil oleh tidak biasa muncul dengan kerbau yang berkerisik di
ungkapnya. menggelar perkuliahan tatap katanya. seorang fotografer bernama menggunakan kerbau sebagai peternakan yang tersebar
Kepala Dinas Pariwisata DIY, muka. Menurutnya, Kemendikbud Wiku juga mengapresiasi Fernando Sette. teman berpatroli. di pulau tersebut. “Kerbau
Singgih Raharjo, menuturkan juga memberi kebijakan bagi KPU yang telah menerbitkan “Pentingnya kerbau di Setahun sekali, batalion adalah perenang yang luar
untuk aktivitas pariwisata, belum kegiatan Tri Darma Perguruan revisi PKPU No.13/2020 tentang Marajó membuat kami tersebut bahkan mengirim biasa, lebih baik daripada
ada kebijakan untuk memperketat Tinggi bisa dilakukan secara Pelaksanaan Pilkada dalam kondisi berpikir. Mengapa tidak kerbau dan petugas polisinya anjing, dan lebih gesit
atau memperlonggar. “Ke depan terbatas dengan mematuhi Bencana Nonalam Covid-19. berpatroli di atas kerbau ke Belém, ibu kota Pará, di daripada kuda dalam hal
masih memakai mekanisme uji protokol kesehatan. “Gubernur PKPU itu menutup peluang bagi juga?” kata Mayor Francisco mana setiap 7 September bergerak melewati lumpur,”
coba, kami masih memberlakukan juga meminta setiap warga kegiatan kampanye yang akan Nóbrega, disadur dari New mereka parade memperingati kata José Ribamar Marques,
itu sebagai adaptasi kebiasaan kampus meng-install Jogja Pass mengumpulkan massa, seperti York Times, Kamis (24/9) deklarasi kemerdekaan seorang pejabat di Marajó.
baru,” katanya. sehingga untuk pemantauan konser musik, perlombaan, bazar, Francisco Nóbrega Brasil dari Portugal. Satuan Kerbau Marajó memang
Dengan mekanisme uji coba kondisi kesehatan masing-masing dan olahraga, yang dilarang merupakan seorang pejabat kerbau dimulai pada 1990- dikenal memiliki keunggulan
ini, Dinas Pariwisata akan terus mahasiswa bisa dilakukan dengan atau diganti secara virtual. Batalion ke-8 polisi militer an, berpatroli di pos terdepan tersendiri. Kuku mereka
mengevaluasi mana yang masih aplikasi tersebut,” kata Didi. Adapun, Gugus Tugas Penanganan Pará, negara bagian yang Soure, yang dihuni sekitar yang lebar memungkinkan
kurang dan perlu diperbaiki. Ia mengakui tidak semua Covid-19 DIY mengumumkan luas di Amazon Brasil 23.000 orang. bergerak dengan relatif
Meski tidak ada pengetatan, Dinas kegiatan perkuliahan bisa 22 penambahan kasus positif yang mencakup Marajó. Pasukan kerbau tersebut mudah melalui medan
Pariwisata mulai mengurangi dilaksanakan secara daring, pada Kamis. Penambahan kasus Memanfaatkan gagasan juga mengejar tersangka berlumpur. (Suara)
kegiatan meeting, incentive, apalagi menyangkut praktikum. ini hanya dari dua domisili,
convention, exhibition (MICE) Sehingga ia memberi otonomi yakni Sleman 20 kasus dan Lahirkan Bayi...
yang melibatkan banyak peserta. bagi kampus untuk membuka Kota Jogja sebanyak dua
Ia mencontohkan kegiatan kelas praktikum boleh dengan kasus. Sementara 18 kasus Ia mengunggah tangan bayi Sebelumnya spekulasi secara virtual di acara Jimmy
rapat yang melibatkan peserta tatap muka secara terbatas dan dinyatakan sembuh dan tiga kecilnya dalam genggaman Gigi Hadid telah melakukan Fallon dalam The Tonight
sampai 100 orang ditunda. Meski berkomitmen untuk menjalankan kasus dilaporkan meninggal. tangannya. “Bayi perempuan persalinan muncul sepekan Show. Dalam kesempatan itu,
kapasitas ballroom hotel bisa protokol kesehatan. “Arahan Juru Bicara Pemda DIY untuk kami ada di sini, sehat & lalu. Ayah Gigi mem-posting Gigi mengungkapkan momen
mencapai 1.000 orang dan kami adalah tetap ikut protokol Penanganan Covid-19, Berty cantik,” cuitnya pada Rabu ungkapan dengan menyebut di mana kehamilannya saat
di dalam bisa menjaga jarak, kesehatan. [Kegiatan tatap muka] Murtiningsih, mengatakan (23/9). dirinya adalah seorang kakek. ini menjadi sebuah tantangan
dengan peserta lebih dari 100 itu hak mereka [kampus], tapi berdasarkan riwayatnya, penambahan “Mencoba untuk Gigi Hadid dan Zayn Malik sendiri mengingat situasi
orang, kerumunan masih bisa tentu apa yang disampaikan kasus terdiri dari tracing kasus mengungkapkan bagaimana diketahui menghabiskan pandemi yang melanda.
timbul sebelum atau sesudah Satgas Covid-19 dan arahan positif 12 kasus, perjalanan perasaanku saat ini adalah waktu mereka bersama di “Tapi kami sangat gembira
acara. Dengan peserta di bawah kementerian harus diikuti,” dari luar daerah (tiga kasus), hal yang sulit. Namun cinta New York belakangan ini. dan bahagia dan berterima
100 orang, hotel akan lebih imbuhnya. dan masih dalam penelusuran yang kurasakan untuk Keduanya menetap di sebuah kasih atas harapan dan
mudah dalam mengendalikan (tujuh kasus). “Merupakan hasil makhluk kecil ini tidak terkira. apartemen di kawasan dukungan semua orang,”
dan mengelola. Klaster Pilkada pemeriksaan pada 715 sampel Sangat bersyukur dengan Manhattan. ujarnya.
Ia mengakui DIY menjadi Pemerintah Pusat mencatat dari 646 orang,” ujarnya. kehadirannya, aku bangga Sebelumnya, Gigi Hadid Gigi Hadid dan Zayn Malik
tujuan MICE dari daerah lain. ada penambahan kasus baru Dengan penambahan ini maka menyebutnya sebagai milikku dan Zayn mengkonfirmasi menjalin hubungan cukup
Menurutnya hal ini tidak masalah positif Covid-19 di Indonesia total kasus positif DIY menjadi dan berterima kasih pada kabar keduanya akan memiliki lama hingga mereka kini
asal protokol kesehatan benar- per Kamis, yaitu 4.634 kasus, sebanyak 2.397 kasus, dengan hidup di mana kami akan anak pada awal tahun ini. Gigi dikaruniai anak. Kedekatan
benar dijalankan. Selain itu kerja sehingga totalnya mencapai 1.652 kasus sembuh dan 64 menghabiskannya bersama,” mengumumkannya kepada keduanya bersama terlihat
sama dengan penyelenggara dan 262.022. Pemerintah mengatakan kasus meninggal. (JIBI/Detik) kata Zayn Malik. publik kewat kehadirannya sejak akhir 2015. (Detik)

.(%878+$1+3 .20387(5$'$',386$7.8/$.$1+$1'3+21( .20387(5


*DOHULD0DOO
-RJMD/W
$5
3DVDUSUDPEDQDQ 7(5%(6 
* - $
6OHPDQ<RJ\DNDUWD ',-2
6(08$3$67,$'$',6,1,

171
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

SELASA 7 MEI TAHUN 2013


Jawa Pos DINaS KEBuDaYaaN
(KuNDHa KaBuDaYaN)

DaERaH IStImEWa YOGYaKaRta

RADAR JOGJA | jumat 25 SEPTEMBER | taHuN 2020 | HaLamaN 5 eceran Rp 4.000

fOTO-fOTO: YUWANTORO WINDUAJIE/RADAR JOGJA

KOLABORASI: Pertunjukan Orkes Musik Keroncong ”Ora Obah, Ora Mamah” yang menghadirkan Sinten Remen feat Endah Laras di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Kasihan, Bantul, kemarin (24/9).

HigHligHt Program Festival Kesenian YogYaKarta 2020 Berkesenian bisa


dilakukan tanpa memandang
melibatkan orkes musik
keroncong yang didirikan
teman seniman yang
mendukung acara ini,” jelasnya.

Tunjukkan
jarak, waktu, dan cuaca. Djaduk Ferianto yakni Sinten Dia berharap agar gelaran FKY
Bahkan, ketika masa krisis Remen di Padepokan Seni tak berhenti di tahun ini. Selain
pandemi virus korona seperti Bagong Kussudiardja, Kasihan, itu, FKY dapat terus dikenal oleh
saat ini, aktivitas seni Bantul. Sinten Remen tampil masyarakat secara lebih luas.
menunjukkan eksistensi dan bersama penyanyi musik ”Kami ingin FKY bisa lebih

Eksistensi Seniman
perjuangan seniman yang terus keroncong ternama Endah dikenal oleh siapapun di mana
hidup. Ini tercermin dalam Laras. pun lintas jarak dan waktu.
penyelenggaraan Festival Kelompok musik itu dikenal Semoga pada 2021, FKY tetap
Kebudayaan Yogyakarta (FKY) unik karena mampu meleburkan jalan tidak terkendala pandemi
2020. beragam gaya musik baik Covid-19,” paparnya.

di Masa Pandemi
Hal itu diungkapkan oleh tradisional maupun Gelaran FKY juga
Kepala Bidang Pemeliharaan kontemporer. Misalnya jazz, pop, menunjukkan bahwa dunia
dan Pengembangan Adat, blues, rock, hingga keroncong. berkesenian di Yogyakarta tidak
Tradisi, Lembaga Budaya dan Aksi panggungnya disiarkan pernah mati. Kendati demikian,
Seni Dinas Kebudayaan DIY Eni secara daring agar bisa dinikmati terjadi perubahan format dan
Lestari Rahayu. ”Kami selaku masyarakat umum. pola penyelenggaraan sebagai
organisasi perangkat daerah Eni mengapresiasi kreativitas bentuk adaptasi di tengah masa
Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) terus hadir. Highlight Program FKY 2020 berupa yang mengampu kegiatan FKY para seniman. ”Walaupun kita pandemi.
pertunjukan Orkes Musik Keroncong ”Ora Obah, Ora Mamah” yang menampilkan berterima kasih kepada semua tahu sekarang lagi masa ”Kalau dulu, orang datang
Sinten Remen featuring Endah Laras adalah buktinya. tim sehingga terlaksana pandemi Covid-19, yang langsung. Kalau sekarang, kami
kegiatan highlight FKY hari ini namanya kreativitas kesenian datang langsung ke masyarakat
(kemarin 24/9),” jelasnya itu tidak akan berhenti. Terlihat dengan cara mengurangi luring
kemarin (24/9). pada siang hari ini akan dan mengoptimalkan daring.
Dalam rangkaian kegiatan ditayangkan secara live Tetapi, tidak mengurangi
FKY, digelar pertunjukan musik streaming. Sungguh kami sangat kualitas dari penyajian,”
kemarin (24/9). Pertunjukan itu berterima kasih kepada teman- tuturnya. (tor/amd/rg)

Tampil Virtual,
Tetap Semangat APRESIASI:
Dinas
HigHligHt Program FKY 2020 Pertunjukan Kebudayaan
Orkes Musik Keroncong ”Ora Obah, Ora Mamah” DIY
Sinten Remen featuring Endah Laras telah mengapresiasi
berlangsung pada 24 September 2020 pukul 17.00. kreativitas
Ditayangkan dari Gedung Layang-Layang, yang
Padepokan Seni Bagong ditunjukkan
Kussudiardja (PSBK), oleh para
pertunjukan ini juga seniman.
Ini berbeda sekali, dinikmati secara virtual
ya. Biasanya ada melalui www.
banyak penonton di fkymulanira.com.
depan panggung, Dalam pertunjukan ini,
sekarang tidak.” Sinten Remen berduet
dengan penyanyi

Dukung Penyelenggaraan
ENDAh LARAS
keroncong ternama Endah
Laras. Pertunjukan dibuka dengan lagu berjudul
Tanjung Perak. Lantas, disusul obrolan menggelitik dari

Pekan Budaya Nasional


dua master ceremony kondang Alit Jabang Bayi dan
Gundhissos, yang turut meramaikan suasana panggung.
Ada sejumlah lagu yang dibawakan. Antara lain,
Ojo Gela, Ayo Ngguyu, dan SyairKerinduan.
Endah menuturkan, pementasan ini merupakan Dinas Kebudayaan Daerah ini menjadi Festival Kebudayaan dan Kebudayaan sebagai wujud
pengalaman pertamanya tampil di panggung FKY. Istimewa Yogyakarta Yogyakarta,” jelas Kepala Bidang implementasi dari agenda
Meskipun hanya dapat menghibur penonton berkomitmen untuk memberi Pemeliharaan dan strategi pemajuan kebudayaan
secara virtual, dia mengaku tetap senang dan dukungan penuh terhadap Pengembangan Adat, Tradisi, yang telah disepakati dalam
semangat untuk menampilkan yang terbaik. pergelaran FKY. Selain dari sisi Lembaga Budaya dan Seni Kongres Kebudayaan Indonesia
”Ini berbeda sekali, ya. Biasanya ada banyak pendanaan, Dinas Kebudayaan Dinas Kebudayaan DIY Eni 2018. Hal ini diwujudkan
penonton di depan panggung, sekarang tidak. DIY juga terus melakukan Lestari Rahayu. dengan cara menyediakan
Positifnya, di tengah pandemi seperti sekarang ini, koordinasi dan pengarahan agar FKY telah menjadi event pekan ruang bagi keberagaman
saya dan teman-teman masih bisa berkarya dan ajang ini bisa menjadi wadah kebudayaan daerah. Yakni, untuk ekspresi budaya dan
menghibur masyarakat di rumah yang tidak bisa berkesenian masyarakat. mendukung penyelenggaraan mendorong interaksi budaya
atau belum bisa ke mana-mana,” ungkap ”Karena FKY itu tidak hanya Pekan Kebudayaan Nasional guna memperkuat kebudayaan
perempuan asal Solo ini. kesenian, tapi juga kebudayaan, (PKN) yang rencananya yang inklusif.
Endah mengucapkan banyak terima kasih kepada sehingga cakupan wilayahnya diselenggarakan pada 30 Oktober ”FKY ini yang dipilih untuk
penyelenggara. Sebab, mereka memberikan semakin luas. Misalnya, budaya mendatang. mendukung PKN. Maka, nanti
kesempatan pentas di festival yang sudah dikenal benda maupun tak benda. PKN merupakan agenda kegiatan besar akan selalu
masyarakat luas ini. Terlebih, dia bisa satu panggung LIVE STREAMING: Pertunjukan Orkes Musik Keroncong Harapan semuanya dapat tahunan yang diselenggarakan dipantau tim panitia pekan
lagi dengan Sinten Remen. (tor/amd/rg) ”Ora Obah, Ora Mamah” disiarkan secara daring. terwadahi dalam festival besar oleh Kementerian Pendidikan budaya,” jelasnya. (tor/amd/rg)

172
www.fkymulanira.com

WEEKEND RADAR JOGJA • 27 september 2020 | 3

FKY mulanira 2 resmi Ditutup tadi malam

Pengunjung Platform
Medsos FKY 11.287.651
JOGJA, Radar Jogja- Festival “Saya mewakili teman-teman yang
Kebudayaan Yogyakarta (FKY) bertugas dalam FKY ini, mohon
Mulanira 2 ‘Akar Hening di Tengah maaf apabila masih ada kekurangan
Bising’ resmi ditutup tadi malam LeGeNDA: dalam melaksanakan tugas. Juga
(26/9). Penutupan disiarkan dari Didi Nini berterima kasih kepada sobat
Museum Sonobudoyo melalui www. thowok budaya dan pihak-pihak yang telah
fkymulanira.com dan Jogja TV. menampilkan mendukung kami dalam
FKY resmi ditutup Sekretaris tari Dwimuka penyelenggaraan di tengah
Jali dalam
Daerah Provinsi DIJ Kadarmanta keterbatasan saat ini,” tutup Paksi.
penutupan
Baskara Aji. Menurut AJi, gelaran Festival Dalam penutupan ini dihadirkan
FKY kali ini penuh dengan Kebudayaan pertunjukan dari Yogyakarta
tantangan dan sudah banyak Yogyakarta Simphony Orchestra feat. Rio
berubah. Dia mengapresiasi semua (FKY) 2020. Febrian, Tari Dwimuka Jali dari Didi
pihak terhadap pelaksanaan FKY Nini Thowok dan Karya Tanggap
kali ini. Karena tetap berjuang dan Karya “Rupa, Kata, Gerak, Suara”
terselenggara dalam situasi yang oleh Deaf Art dan Landung
kurang mendukung. “Mari kita kaji IstImeWA
Simatupang. Melalui ‘Karya
lagi FKY 2020 ini agar selanjutnya sebanyak 123.432. Sedangkan pengunjung langsung (terbatas) Tanggap Karya: Rupa, Kata, Gerak,
bisa lebih sukses,” pesannya. pengunjung platform sosial media pameran seni rupa FKY 2020 Suara’, FKY kali ini melibatkan
Direktur Utama FKY Paksi Raras FKY 11.287.651. Selain dari Tanah selama 6 hari sebanyak 588 dan teman-teman Deaf Art, untuk
Alit menyebut, total pengunjung Air, pengunjung juga berasal dari total peserta kompetisi seni merespons karya-karya dari ruang
website www.fkymulanira.com Eropa, Australia, dan Asia. Total Mulanira 2 sebanyak 595. pameran. (*/din/zl)

IKLAN KERIS
ANEKA CAMILAN jAsA KEHILANGAN LOWONGAN RUANG UsAHA
Bakpia Pathok 694 (oleh-2 khas Menerima Uang kuno kertas&koin Hlg STNK Mbl Toyota AB-1299-MH Dibut Digital Marketing Specialist DISWKN RMH MKN, Fasilitas lengkap
Jogja asli Pathok) dptkn di Grab kuno Uang rusak salah cetak Th.2016 an.Unun Fatmawati Pria/Wnta,Max28th,D3/S1 bs SEO/ siap operasi, Lok Candi Gebang
food/Gofood Info:081229101818 Indonesia cina jepang belanda RJ290820 SEM,FB-IG Ads,Ytb aktif, dtmptkn L700M2. HUB: 0821.3651.3319.
RJ231019 netherland indie Perangko Cina Hlg STNK Spm Honda AB-4381-QG dmn sj,lamaran kirim ke email RJ030420
HP/WA 081330530835 Th.2005 an.Yosephinedewi Ikawati jliem129@gmail.com
BAHAN BANGUNAN 081617342266 (Yuli) spIRITUAL
RJ151119 RJ290820
Jual/Sewa Scaffolding,Ruko Airport RJ150720 Buka Aura Kesulitan Ekonomi Hutang
Square Jl. Yogya-Solo KM.10 Sleman KEHILANGAN Hlg STNK Spm Honda AB-4510-UT Lsg Lunas Hari ini. Usaha RT Susuk, dll.
Noka MH1KF1121HK264979 Nosin Dicari tenaga laki2/pria mengurus
Hub:085856420070, 081230759313 Hlg STNK Spm Honda AB-6322-XU homestaydan mau menginap Ustad Aa 087835067150 BantuL
Th.2013 an.Sofiani Mirah KF11E2260115 an.Almaaidah Putri G. dilokasi homestay gaji 1,7jt jika RJ260820
RJ240620
RJ140820 RJ080720 berminat hubungi 087839031305 TANAH dIjUAL
HOTEL Hlg STNK Spm Honda DK-5608-ACA alamat lokasi masih didalam
Hlg STNK Spm Yamaha AB-2894-UU
Prime Plaza Jogjakarta. Hotel Th.2010 an.Fatimah Th.2019 an.Yoan Yuni Kusumawati ringroad selatan usia minimal Djl 2Kav siap bgn SHMP,250m&242m
bintang 4 Nuansa Jawa Mo dern, 20tahun maximal 50tahun (gandeng,Ld 21m),bli 1Kav 1,6jt/m,Timur
RJ040820 RJ080820
Lokasi Area UGM, Sadhar, At majaya. RJ030320
UII Jakal/Kencuran,WA:082136857433
IstImeWA Dilengkapi Kirana Health Club, Hlg BPKB Spm Honda AB-6735-TY Hlg STNK Spm Honda AB-4170-UH RJ180620
Sekar Arum SPA, Colombo Pool Th.2011 an.Ruwi Ambarwati Th.2006 an.Frizal Fajar Rizaldi pEMBIAyAAN
Dijual Tanah strtegis di Sleman pinggir
Terrace. Jl. Affandi-Gejayan Complex RJ060820 RJ200820 Cairkan BPKB Mbl Anda,Bs Take jln. L.2.620m2 LM.21m2
Colombo Jogjakarta Hlg STNK Spm Honda AB-6521-BY Hlg BPKB Mbl Isuzu AB-8078-ZY Over,Bs Percepatan,Plat Luar Ok, cocok untuk property.
Tlp. 0274-584222 Th.2011 an.Nuning Wahyuningsih Th.1995 an.Maryanto 5menit Cair,Tlp/WA:0811.269.3333 H.087739223648
RJ/11.09/15 RJ080820 RJ040820 RJ030320 RJ110820

Redaktur Wartawan Grafis Iklan


Amin Surachmad
Meitika Candra Lantiva Fotografer Erwan Tri Cahyo Bambang Sugiarto
Iwan Nurwanto Guntur Aga Tirtana
Miftahudin Wahyu Rizal Sofiana Rio Ardian
Hery Kurniawan

tArIF IKLAN LANGGANAN Halaman 1 : Rp 65.000,- Display FC : Rp 35.000,- Advertorial FC : Rp 20.000,- Kolom FC : Rp 15.000,- baris : Rp 11.000,-
milimeter Kolom Rp 120.000,-/bulan Display bW : Rp 22.000,- Advertorial bW : Rp 15.000,- Kolom bW : Rp 13.000,- Dukacita : Rp 10.000,-

Wartawan radar Jogja dilarang menerima uang maupun barang dari sumber berita. Wartawan radar Jogja Weekend dibekali dengan kartu pers yang selalu dikenakan selama bertugas.

173
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

5
mINGGU
RADAR JOGJA 27 september 2020

Foto-Foto: GuNtur AGA tIrtANA/rAdAr JoGJA

Seni Tak Pernah Mati


FeSTIval Kebudayaan Yogyakarta (FKY) terus hadir.
Menunjukkan eksistensi para seniman Jogja. Berkesenian
tetap bisa dilakukan tanpa memandang jarak, waktu, dan
kondisi. Bahkan, ketika masa krisis pandemi Covid-19 seperti
saat ini. Geliat seni justru menunjukkan eksistensi dan
perjuangan seniman yang terus hidup.Gelaran FKY menjadi
bukti sahih, bahwa dunia berkesenian di Jogjakarta tak pernah
mati.(din/er)

174
www.fkymulanira.com

ART CULTURE
8 MINGGU LEGI 27 SEPTEMBER 2020

INGATKAN
PANDEMI
- Pengunjung
menikmati
beragam
karya seni
yang ditam-
pilkan di
ruang pamer-
an Museum
Sonobudoyo
dalam gelar-
an Festival
Kebudayaan
Yogyakarta
Pameran Seni Rupa FKY 2020 Mulanira 2 (FKY) 2020.

Akar Hening di
Tengah Bising
S
ATU di antara agenda perhelatan Festival Ke- kan ruang putih, sebuah meja kursi dan tv. Bagi keduanya, sekadar pengingat bahwa saat ini
budayaan Yogyakarta (FKY) 2020 Mulanira 2 Pengunjung disuguhi kisah pilu seorang dokter pandemi tengah berlangsung, karya instalasi ruang
adalah digelarnya pameran seni rupa berta- pada awal pandemi, sebelum pandemi diumumkan ini bisa jadi salah satu media. Hanya saja, kedua-
juk Akar Hening di Tengah Bising di ruang pameran pemerintah. Di zona chaos menggambarkan fase- nya lebih mencari karya yang menampilkan sesuatu
Museum Sonobudoyo. Pameran yang digelar hingga fase era pandemi, yang masih berlangsung, buram, selain tema pandemi, lantaran ingin mendapatkan
26 September mendatang ini, melibatkan 33 seni- akan semakin membaik atau memburuk. suasana lain.
man dengan beragam bentuk karya. Menjadi wahana edukasi yang lebih riil, karena “Tiap hari sudah disuguhi tayangan soal pandemi.
Meski pandemi, panitia acara mengusahakan fase-fasenya ditransformasi menjadi fisikal. Nyaris Jadi, ke sini pengin menyaksikan karya yang bisa
karya seni pada pameran ini tetap bisa dinikmati keseluruhan dalam zona ini dekat dengan situasi membuat kita segar dengan tema lainnya. Kalau se-
masyarakat melalui dua cara. Pertama, bisa dengan sekarang. kadar pengingat boleh lah,” ungkap Gading.
kunjungan virtual dengan konsep 360° melalui web- Sementara di zona solution (-), menggambarkan Karya lain yang ditampilkan pada pameran ini
site www.fkymulanira.com dan kunjungan langsung proses purwarupa lifeshield_faceshield sampai ben- berjudul Argumen, sebuah instalasi media campur,
terbatas di tuk final saat disebarkan beserta tutorialnya. Ditam- dimensi variabel, 2015, besutan Pupuk Daru Pur-
Komplek Museum Sonobudoyo sejak 21 hingga 26 pilkan juga karya seniman grafiti Darbotz, keluarga nomo. Melalui karya ini Pupuk menghadirkan visual
September 2020 pukul 10.00 hingga pukul 18.00. kreatif the babybirds, Illustrator Hari Prast studio berupa beberapa sosok berwujud boneka.
Memasuki ruang pameran bertajuk Akar Hening design Monoponik dan leading art Tech dan visual Pupuk dalam pengantar karya berjudul argumen
di Tengah Bising pengunjung disuguhi instalasi me- design sembilan matahari. ini menyebut, dalam kondisi canggung segenap pan-
dia campur bertajuk Positively Negative, 2 x ruang- Di sini juga menampilkan perkembangan faces- dang akan terasa janggal. Rutinitas kerja telah men-
an 400 x 400 cm, karya RU Collective & Friends. hield menjadi artis series, semisal Mr. Kumkum, jadi rezim keseharian, ketika kita mengabaikan bah-
Di karya ini menampilkan situasi yang berkembang Bedlam, Noah, Patra Aditia Radi Arwinda dan Ma- wa ada sisi sisi sentimental yang mesti kita sentuh.
selama pandemi. yatschism. Selain itu, ada sudut Hackmat Suit se- “Momen hati dan kesadaran pikir yang selama ini
Di antaranya, terinspirasi penyebaran faceshield buah hazmat suit yang diretas menjadi busana yang dipenuhi dengan tuntutan karya dan eksistensi mau
yang menggambarkan semangat menghadapi pande- modis. tak mau, harus diberi ruang kosong untuk sejenak
mi yang dinilai semakin tidak jelas. Dalam karya ini, Beberapa pengunjung tampak antusias masuk hening. Momen hening utnuk membaca lagi kediri-
pengunjung diajak berpetualang dalam tiga zona un- dan menyaksikan suguhan karya instalasi ruang di an atau mulanira, yakni momen untuk menerima
tuk merasakan langsung pengalaman audio visual. zona ini. Gading dan Ratna, adalah dua di antara pe- apapun setiap kondisi yang baik yang tidak menye-
Pertama adalah zona Problem, lalu Chaos labyrin- ngunjung yang siang itu, sengaja datang untuk me- nangkan sebagai bagian dari kedaulatan hidup,”
th (-) dan zona solusi (+). Di zona problem ditampil- nikmati karya yang dipamerkan dalam pameran ini. ungkap Pupuk dalam keterangan karyanya. (yud)

FOTO-FOTO: TRIBUNJOGJA/YUDHA KRISTIAWAN

Nikmati
DIREKTUR Kreatif FKY 2020, Gintani Nur hadirkan instalasi tata cahaya di luar ge- durasi lama kunjungan, dan jumlah pengun- gan Langsung di https://www.fkymulanira.
Apresia Swastika menuturkan, pamer- dung Museum Sonobudoyo yang bisa dinik- jung,” terang Ginta. com/pameran.
an seni rupa ini memberlakukan tiga sesi mati pengunjung tanpa masuk ke ruang Lanjut Ginta, selain itu, juga diberlaku- Sedangkan untuk kunjungan virtual, pen-

Instalasi
dalam kunjungan langsung. Sesi perta- pameran pada pukul 18.00 hingga pukul kan pembatasan kunjungan, yakni 30 orang gunjung dapat menekan tombol kunjungan
ma pukul 10.00 hingga pukul 12.00, sesi 19.00. “Kami harus melaksanakan kegia- per sesi dan harus melakukan registra- virtual di laman https://www.fkymulanira.
kedua pukul 13.00 hingga pukul 15.00, tan sesuai protokol kesehatan yang ada, si terlebih dahulu, serta diwajibkan men- com/pameran dengan konsep 360°. Pen-
dan sesi ketiga pukul 16.00 hingga pu- akan diberlakukan aturan selama kunjun- genakan masker. Pengunjung dapat mengi- gunjung dapat mengikuti arahan instruk-

Tata Cahaya kul 18.00.


Selama penyelenggaraan FKY juga meng-
gan langsung ke pameran, misalnya pemer-
iksaan suhu tubuh, pengaturan jarak orang,
si data diri, memilih tanggal, dan sesi
kedatangan pada form pendaftaran Kunjun-
si yang telah disediakan dan melihat detail
karya pada laman website tersebut. (yud)

tribunjogja.com @tribunjogja @tribunjogjafanspage tribunjogja tribunjogjatv

175
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

KO M PA S , M I N G G U, 2 7 S E P T E M B E R 2 0 2 0

Rehat 25
A
Sejenak
Menikmati
Elok Savana
Propok
HLM X

MINGGU
KOMPAS 27 SEPTEMBER 2020

Menghidangkan Proses

FOTO -FOTO: KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Festival Kesenian Yogyakarta berubah menjadi Festival


Kebudayaan Yogyakarta. Keduanya masih tetap sama-sama
disingkat FKY. Ada pesona tersendiri yang dipancarkan melalui
konsep berkebudayaan, yaitu menghidangkan suatu proses,
bukan lagi semata hasil akhir.

NAWA TUNGGAL rela direngkuh. Pada akhirnya, karya ”Piknik Seru Rabu
Sore” juga dipandang sebagai sindiran bagi pengunjung

F
pameran seni rupa yang datang ke pameran hanya untuk
KY 2020 berbeda dengan ta- kisan, patung, instalasi, fotografi, audiovisual, dan berfoto, kemudian foto dipamerkan di media sosial. Mereka
hun-tahun sebelumnya. Pan- performance untuk pameran daring (dalam ja- tidak benar-benar mau atau berkehendak memahami karya
demi Covid-19 menentukan ringan) dan luring (luar jaringan). Teknologi dengan sebaik-baiknya.
sebuah protokol untuk tidak sudut pandang 360 derajat dipakai untuk pa-
meran daring. Membentuk proses
membuat kerumunan. Pada- Pengunjung juga bisa hadir ke ruang pamer di Masyarakat Yogyakarta selama ini akrab dengan ker-
hal, sebuah festival mengisyaratkan ada- Museum Sonobudoyo. Namun, kunjungan itu ja-kerja kebudayaan. Direktur Kreatif FKY 2020 Ginanti
nya keramaian dan kerumunan. secara terbatas sesuai protokol kesehatan di masa memungut modal sosial ini untuk membentuk proses
pandemi Covid-19. berkebudayaan yang dapat disajikan ke ruang publik.
Tak pelak lagi, teknologi virtual menjembatani Menurut kurator Lisistrata Lusandiana, se- Pembentukan proses akhirnya bisa diraba dan dirasa.
keramaian dan kerumunan FKY 2020. Kompleks mangat Akar Hening di Tengah Bising mengacu Proses bukan lagi abstraksi tak terjamah. Proses mampu
Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, ditetapkan pada fenomena merebaknya informasi digital menjelma menjadi sebuah keindahan seni.
menjadi pusat kegiatan. Namun, pusat kegiatan melalui media sosial sekarang. Melalui karya-kar- Pada pembukaan FKY 2020 ditampilkan tari topeng dari
sesungguhnya telah bertransformasi ke dunia ya seni rupa ingin disuguhkan akar keheningan di Anterdans oleh Anter Asmorotedjo berjudul Wit. Di situ ada
maya di laman FKY 2020 dengan tema ”Mulanira tengah kebisingan itu. semiotika tentang wit dalam bahasa Jawa yang berarti
2”. Perupa Terra Bajraghosa merefleksikan akar tetumbuhan.
”Kesenian itu salah satu produk akhir dalam keheningan di tengah bising melalui karya video Karya Anterdans ini terinspirasi dari Mahadaya Rempah
berkebudayaan. Kesenian itu obyek kebudayaan,” seni ”Cap Klangenan” (2015-2020) berdurasi Nuswantara. Wit atau tetumbuhan adalah awalan proses
demikian Direktur Kreatif FKY 2020 Gintani delapan menit. Terra mengumpulkan bung- sebuah kehidupan. Melalui tarian ini, masa pandemi Co-
Nur Apresia Swastika, Kamis (24/9/2020), dalam kus-bungkus teh yang biasanya dibuang menjadi vid-19 sekarang diarahkan pada pola kehidupan baru. Pola
perbincangan melalui telepon. karya video seni. Di situlah Terra memainkan kehidupan yang saling bersinergi antara manusia dan tetum-
FKY 2020 menjadi ajang dengan masa pe- akar keheningan dari yang biasa terbuang. buhan, manusia dengan alamnya.
nyelenggaraan terpendek, yaitu 21-26 September Perupa Chandra Rosellini menghadirkan per- Kolaborasi lintas disiplin seni kemudian disajikan Lan-
2020. Di tahun-tahun sebelumnya bisa sampai sonifikasi dirinya seperti arang hitam yang rapuh, dung Simatupang dengan dunia teater, Kunto Aji (musik),
sebulan. namun menjadi media berguna untuk membuat dan Lintang ”Kenali Rangkai Pakai” Radittya (seni instalasi).
Meski menjadi ajang terpendek, peristiwanya gambar. Beberapa karya ditampilkan Chandra Landung membacakan puisi ”Langkah Tak Berhenti” di-
direkam lengkap dan disimpan di laman internet dengan memadukan media arang dan cat air. iringi komposisi musik Kunto Aji.
yang bisa diakses sewaktu-waktu. Dengan de- ”Arang ini menggambarkan diri saya dan Lintang merangkainya menjadi elemen karya seni in-
mikian, usianya menjadi terpanjang dibanding- mungkin juga manusia lain yang sangat rapuh,” stalasinya. Representasi membentuk sebuah proses juga
kan FKY di tahun-tahun sebelumnya. kata Chandra. tampak pada agenda sayembara Ketoprak Tobong Kelana
Sementara The Freak Show Men menghadir- Bhakti Budaya. Ginanti memungut salah satu bagian proses
Permulaan kan performance yang dibingkai menjadi karya pembentukan ketoprak, yaitu pada bagian dialog yang
FKY 2020 mengambil tema yang sama dengan video seni ”Piknik Seru Rabu Sore” dengan durasi dikemas menjadi sandiwara radio.
tema tahun sebelumnya, yaitu ”Mulanira 2”. enam menit. Sandiwara radio disiarkan melalui Radio Retjo Buntung
Tema ini mengartikan diri sebagai wiwitan atau ”Jangan marah kalau ada yang selfie, eksis, selama tiga kali dalam sehari dan berlangsung di sepanjang
sebuah permulaan. alay, lebay, check in sana-sini, OTW, dinner, dan FKY 2020 selama enam hari. Ketoprak Tobong Kelana
Permulaan bukan lagi sekadar peralihan nama jalan-jalan. Karena pada dasarnya media sosial Bhakti Budaya mementaskan judul Sumilaking Pedhut.
dari festival kesenian menjadi festival kebu- memang diciptakan untuk pamer. Kalau tidak Kira-kira makna judul ini, tersingkapnya kabut (misteri).
dayaan. Permulaan terjadi sesungguhnya bagi suka, ya, nulis diary aja,” demikian konsep karya ”Sandiwara radio ini sebagai proses adaptasi dari sebuah
hadirnya venue atau tempat-tempat penyeleng- yang dituangkan untuk video ”Piknik Seru Rabu ketoprak, yang kemudian menjadi pertunjukan dengan alih
garaan yang beralih ke dunia maya, di laman FKY Sore”. media,” ujar Ginanti. Pemirsa diberikan kuis sayembara.
Mulanira. The Freak Show Men menunjukkan bahwa Seusai penyelenggaraan akan ditentukan para pemenang-
Menelisik agenda FKY 2020 ternyata cukup kebisingan demi kebisingan media sosial hampir nya.
beragam. Satu di antaranya, sebuah pameran seni tak terelakkan. Jalani saja. Ini erat berkelindan Keriuhan FKY 2020 lainnya secara virtual bisa ditengok
rupa Akar Hening di Tengah Bising. dalam berkebudayaan itu berproses. di laman internet. Mereka bersinergi dengan stasiun-stasiun
Sebanyak 33 perupa menghadirkan karya lu- Perubahan memang tidak selamanya secara radio dan televisi lokal. Kemudian juga bersinergi dengan
kantong-kantong budaya yang ada. Agendanya pun beragam,
mulai dari diskusi berbagai tema sampai ke pertunjukan.
Pentas Orkes Musik Keroncong Sinten Remen digelar
pada 24 September 2020 di Gedung Layang-layang Pa-
depokan Seni Bagong Kussudiardja.
Pendendang Endah Laras tampil di situ. Agenda ini diberi
tajuk Ora Obah Ora Mamah. Judul ini dalam bahasa Jawa,
yang maknanya kira-kira, tidak bekerja maka tidak makan.
”Tema-tema yang dihidangkan mencoba untuk tetap
kontekstual di masa pagebluk ini. Kerja-kerja kebudayaan
melebur di medan tempur baru dan tidak sekadar untuk
menemukan kebaruan, tetapi juga menjaga kewarasan,” kata
Ginanti.

Berbagai karya seni dipamerkan dalam pameran Festival Kebudayaan


Yogyakarta (FKY) di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, Rabu
(23/9/2020). FKY tahun ini mengangkat tema ”Mulanira 2: Akar Hening
di Tengah Bising” dan diisi dengan berbagai kegiatan kesenian yang
juga ditampilkan melalui televisi dan radio. Kegiatan pada FKY tahun
ini digelar secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan dan
berlangsung hingga 26 September 2020.

176
www.fkymulanira.com

SENIN PAHING, 28 SEPTEMBER 2020 5


FKY 2020 LINTAS MENTAOK
Ternyata Bisa Ditabrak Lari, Kakek

Beradaptasi Sukirman Tewas di Wirobrajan


WIROBRAJAN—Seorang kakek
dengan Pandemi bernama Sukarmin, 77, warga
Patuk, Kecamatan Ngampilan
menghembuskan napas terakhirnya
Baru tahun ini, Festival Kebudayaan Yogyakarya pada Minggu (27/9) dini hari diduga
(FKY) digelar secara tidak biasa karena fokus akibat insiden tabrak lari yang dia
utama penyelenggaraannya dilakukan secara alami di Jalan RE Martadinata,
daring. Tidak ada hingar bingar agenda pembukaan Kecamatan Wirobrajan.
ataupun penutupan yang melibatkan orang Kepala Satuan Lalu Lintas
banyak dan ditonton massa secara langsung. Polresta Jogja Ajun Komisaris Polisi
Berikut laporan yang dihimpun wartawan Harian Imam Bukhori mengungkapkan
Jogja, Galih Eko Kurniawan. peristiwa yang dialami mendiang
Sukarmin terjadi pukul 01.30 WIB.

T
ahun ini, pembukaan dan penutupan Korban pada waktu itu sedang
hanya melibatkan orang-orang tertentu Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo mengendarai sepeda ontel.
saja. Sebut saja panitia, tim kreatif, tim Ketua Panitia Perayaan Sewindu UU Keistimewaan DIY, Tazbir Abdullah (tengah), dan Wakil Ketua Kadin DIY, “Korban dinyatakan meninggal
Wawan Hermawan, saat webinar Percepatan Ekonomi Industri Pariwisata Pasca Covid-19, Minggu (27/9). dunia saat mendapatkan
produksi daring ataupun tamu undangan.
Alasannya, acara momentum itu dilakukan perawatan medis di RS PKU
secara daring, dinikmati massa lewat platform
PARIWISATA DAERAH Jogja,” ujarnya, kemarin. Mengenai

Potensi Lokal Bisa


web atapun media sosial. penyebab kematian korban, Imam
Penyebab utamanya tentu saja adanya pandemi belum bisa memberikan informasi
Covid-19. Pandemi yang membuat pelaksanaan pasti mengenai perihal tersebut.
FKY mundur dari jadwal semula. Alhasil, semua Namun, ada dugaan korban

Bangkitkan Wisata
pelaksanaan di tahun ini dilakukan dengan meninggal dunia diakibatkan
menerapkan protokol kesehatan pencegahan tabrakan keras yang dialami
Covid-19. mendiang Sukarmin. “Polisi belum
Mau lihat pameran saja, yang ada di Museum bisa memastikan kematian korban.
Sonobudoyo, mesti daftar dulu karena ada BANTUL—Berbagai Tren wisata pasca dan usaha wisata yang kembali Namun, dokter di rumah sakit
pembatasan pengunjung. Cuma 30 orang pembatasan yang Covid-19 akan mengalami menggeliat dengan menerapkan memastikan kematian korban
setiap harinya dari Senin (21/9). Mau lihat perubahan. protokol kesehatan. pada pukul 04.00 WIB. Polisi
diterapkan selama
ketoprak? Juga terpaksa menonton dari telepon Dalam mendukung upaya ini, masih menyelidiki kasusnya,” tutur
seluler (ponsel) pintar karena ditayangkan di
masa pandemi Covid-19 Semua elemen harus
semua elemen harus bersinergi Imam. (hyu)
membuat dunia pariwisata bersinergi khususnya
FKYTV, bukan di gedung yang bisa ditonton dari pemerintah daerah khususnya dari pemerintah daerah
langsung. harus terus berinovasi dan perbankan. dan perbankan. Keduanya bisa
Dalam penutupan FKY 2020 Mulanira 2 yang untuk dapat terus mendukung upaya ini dengan kebijakan SEBARAN KASUS COVID-19
dilakukan di Museum Sonobudoyo, Kecamatan menghidupi ribuan pelaku wisatawan yang akan datang ke semisal memperpanjang relaksasi DI KOTA JOGJA
27 SEPTEMBER 2020, 19.00 WIB
Kraton, Sabtu (26/9), Sekretaris Daerah DIY, yang terlibat. Salah Jogja sudah menentukan hendak kredit sehingga meringankan beban
Kadarmanta Baskara Aji, menegaskan FKY berkunjung ke mana saja. pelaku wisata. “Kami [Kadin] bekerja No Kecamatan Dirawat Sembuh Meninggal
satu inovasi ini adalah 1. Danurejan 6 22 2
tahun ini bisa dibilang virtual FKY. Ketua Panitia Peringatan Sewindu sama dari lintas usaha sehingga
Dilangsungkan dengan segala tantangan yang dengan mengoptimalkan Undang-Undang Keistimewaan bisa saling menarik untuk yang 2. Gedongtengen 8 4 1

tidak mudah yang menjadikan FKY tahun potensi lokal. DIY, Tazbir Abdullah, mengatakan mengalami kondisi kekurangan.
3. Gondokusuman 18 31 3
4. Gondomanan 3 9 1
ini sangat berubah. Apresiasi patut diberikan tren wisata pasca Covid-19 akan Dengan perbankan, jika pelaku 5. Jetis 11 5 -
kepada panitia yang bisa mewujudkan FKY Lugas Subarkah mengalami perubahan. Dengan mengalami hambatan, harapan kami 6. Kotagede 4 15 1
2020 melebihi ekspetasi yang pernah dipikirkan. lugas@harianjogja.com berbagai pembatasan perjalanan ada relaksasi yang perlu dievaluasi 7. Kraton 2 15 1
“Tak cuma panitia, apresiasi juga kepada baik dalam maupun luar negeri, agar lebih mudah,” ungkapnya. 8. Mantrijeron 8 21 1
para seniman dan budayawan yang dengan GKR Mangkubumi mengatakan potensi lokal perlu dioprimalkan, Webinar ini merupakan rangkaian 9. Mergangsan 5 17 -
senang hati membuat FKY konsisten terus Jogja memiliki daya tarik tersendiri salah satunya wisata yang ada di kegiatan dalam Jambore Nasional 10. Ngampilan 17 15 -
berjalan. Juga untuk Dinas Kebudayaan DIY yang menyebabkan orang luar perdesaan. Pelaku Pariwisata 2020, yang 11. Pakualaman 5 10 1
yang tetap menjaga FKY ini tetap bisa dinikmati kecanduan saat datang ke Jogja. “Apalagi sekarang salah satu berlangsung selama tiga hari, Sabtu 12. Tegalrejo 6 23 1
13. Umbulharjo 15 55 4
masyarakat,” ujarnya, Sabtu. “Pandemi di sisi lain memudahkan kecenderungan yang terjadi dunia hingga Senin (26-28/9). Ketua
14. Wirobrajan 9 19 -
Direktur Utama FKY 2020 Mulanira 2, Paksi untuk serba daring. Ini menjadi pariwisata senang pada suasana terbuka, Panitia Jambore Nasional Pelaku
Total 117 261 16
Raras Alit, berharap gelaran FKY kali ini jadi peluang pelaku wisata untuk alam yang terbuka, menghindari ruang Pariwisata 2020, Purwadi Setiawan Sumber: Dinkes DIY, corona.jogjaprov.id
angin segar bagi kreativitas di Jogja karena menyebarkan, memvideokan apa tertutup. Ruang terbuka jadi modal atau Wawan ARJ, mengatakan
dengan berbagai adaptasi terhadap pandemi yang mereka [pelaku wisata] bisa jualan ke depan. Di sisi lain juga webinar berlangsung di enam titik
Covid-19, ternyata acara seni bisa berlangsung ekspose,” ujarnya dalam webinar harus mengembalikan kepercayaan destinasi wisata dengan dipandu
Nomor Telepon
dan tidak ada masalah dengan audiens. Percepatan Ekonomi Industri Pariwisata dengan disiplin protokol,” tuturnya. dari Perpustakaan Daerah DIY. RS Rujukan Covid-19
Dengan berkelakar, Paksi menyebutkan Pasca Covid-19, Minggu (27/9). Peserta jamboree ada 200 orang di Jogja
apabila biasanya yang dilaporkan itu omzet Dalam kondisi saat ini hingga akhir Kembali Menggeliat yang terdiri dari berbagai bidang RSUD Kota Jogja (0274) 371195
penjualan pasar seni ataupun parkir, kini tahun nanti, jadi kesempatan pelaku Wakil Ketua Kadin DIY, Wawan pelaku wisata. Dalam webinar, RS PKU Muhammadiyah Jogja (0274) 512653
yang dilaporkan jumlah pengunjung web usaha untuk terus mempromosikan Hermawan, mengatakan dengan peserta dibagi di enam titik yakni RS Panti Rapih (0274) 563333
dan pengunjung platform media sosial FKY. objek wisata dan usaha wisata diizinkannya pariwisata beroperasi De kaliurang Resort, YIA, Pantai Gua RS Bethesda (0274) 586688
Untuk web, panitia mencatat ada 123.432 masing-masing sehingga pada awal oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, Cemara, Bukit Pasir Parangkusumo, RS Pratama (0274) 4221257
pengunjung selama enam hari pelaksanaan tahun jika kondisi sudah membaik, saat ini sudah mulai banyak destinasi Puncak Becici dan Tebing Breksi. RS DKT Dr Soetarto (0274) 2920000
sedangkan untuk platform media sosial, tercatat
ada 11.287.651 pengunjung. “Lewat format PARIWISATA DAERAH
daring ini pula, pengunjung tak cuma dari
Indonesia tetapi juga dunia, seperti Eropa,
Australia dan Asia,” ucapnya.
Untuk kunjungan luring juga tak kalah
Pemkot Luncurkan Rute Sepeda Romansa
bagusnya karena selama enam hari ada 588 UMBULHARJO—Guna kilometer yang dimulai dari dengan pemetaan destinasi
orang dengan sistem kunjungan terbatas dan mendukung pariwisata, Pe- kantor Dinas Pariwisata Kota wisata. Filosofi dari rute
ada 595 peserta lomba padahal baru pertama merintah Kota Jogja menginisiasi Jogja sampai dengan Bendung wisata sepeda adalah Pemkot
kali ini FKY menggelar lomba. dibentuknya rute wisata sepeda Lepen. Jogja ingin menjual destinasi
“Teryata FKY bisa ditonton seluruh dunia kota Jogja. Sebanyak lima rute Rute kedua yakni rute Tilik kampung yang cukup diminati
bahkan jumlahnya melebihi FKY tahun-tahun disiapkan bagi pengunjung Jeron Benteng dengan jarak oleh masyarakat, khususnya
sebelumnya. Harapannya, FKY tahun ini bisa maupun warga yang ingin 8,68 kilometer yang dimulai masyarakat di wilayah urban
jadi percontohan sebuah penyelenggaraan merasakan romansa kota Jogja. dari Jalan HOS Cokroaminoto (perkotaan).
berformat digital. Terima kasih untuk panitia, Upaya itu sekaligus mendukung Harian Jogja/Haot Yudi Suprobo (pasar klithikan) sampai dengan Budhi Wibowo selaku
seniman dan seluruh pendukung acara,” ujar semangat tinggi masyarakat Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti saat pencanangan rute Plaza Ngasem. Rute ketiga perwakilan Kampung Warna
Paksi. (galih@harianjogja.com) dalam bersepeda. wisata sepeda Kota Jogja di Kampung Warna Obar Abir yakni rute Jajah Kampung Obar Abir, mengatakan
Sambirejo, Kotagede, Jumat (25/9).
Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti Susur Sungai dengan jarak pihaknya menyambut baik
mengatakan pencanangan juga telah menjajal rute sepeda ikon baru wisata di Jogja 6,55 kilometer yang dimulai rencana dari Pemkot Jogja
rute wisata sepeda kota Jogja dari Dinas Pariwisata Kota ini,” papar Haryadi. Adanya dari Jalan Sudirman sampai yang ingin menginisiasi di-
merupakan upaya dari Pemkot Jogja melewati kampung wisata baru bisa menjalankan dengan Museum Pangeran bentuknya rute wisata sepeda.
untuk memajukan pariwisata di warna Obar Abir Sambirejo, perekonomian, seperti usaha Dipenegoro. Pembangunan kampung warna
Kota Jogja di tengah pandemi Kecamatan Kotagede sampai mikro kecil menengah yang Rute keempat yakni rute Jajah Obar Abir dimaksudkan se-
Covid-19. “Kegiatan bersepeda finis di Bendung Lepen, Mrican, bisa mendapatkan manfaat Kampung 2 dengan jarak 6,52 bagai tempat alternatif untuk
menjadi ikon baru di tengah- Giwangan, Umbulharjo. positif. kilometer yang dimulai dari sejenak menyegarkan hati dan
tengah masyarakat. Oleh karena Upaya dari Pemkot Jogja Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Museum TNI sampai dengan pikiran warga dari rutinitas
itu, kami [Pemkot] menyiapkan menginisiasi rute wisata sepeda Perhubungan Kota Jogja Windarto makam Wijaya Brata. Rute sehari-hari.
jalur sepeda alternatif di Jogja di Jogja bukan lain adalah Koeswandono mengatakan kelima yakni rute Taman Pintar “Kampung warna Obar Abir
sebanyak lima. Insya Allah setiap mendukung perekonomian jika lima rute wisata sepeda sejauh 6,17 kilometer yang terinspirasi dari kampung
Harian Jogja/Ist
Jumat kami akan mengunjungi masyarakat. “Kalau rute wisata kota Jogja sendiri berjumlah dimulai dari Taman Pintar di warna di Rio de Janiero,
Direktur Utama FKY 2020 Mulanira 2, Paksi jalur-jalur sepeda tersebut,” sepeda Jogja itu berkembang, lima jalur, di antaranya, rute Gondomanan, Jogja sampai Brazil dan kampung warna
Raras Alit, dalam penutupan FKY 2020 di Museum ujarnya, Jumat (25/9). maka otomatis masyarakatnya pertama yakni rute Romansa dengan Taman Pintar 2. warni di Jodipan, Malang,”
Sonobudoyo, Kecamatan Kraton, Sabtu (27/9). Haryadi yang sebelumnya juga bersemangat untuk menjaga Kota Lawas dengan jarak 13.33 Pemilihan jalur diawali ucapnya. (Haot Yudi Suprobo)

KELURAHAN TAHUNAN

Edukasi Protokol Cegah Covid-19 Gencar di Tingkat Kampung


UMBULHARJO—Penerapan menyangkut protokol kesehatan. dalam kegiatan ini. Sugiarti
protokol kesehatan menjadi salah Sugiarti lantas mengajak beberapa memberikan masker kepada
satu aspek paling penting selama pemangku kepentingan di Tahunan beberapa warga yang kedapatan
pandemi Covid-19. Satuan Polisi untuk menerapkan giat protokol beraktivitas di luar rumah tanpa
Pamong Praja Kota Jogja dan kesehatan tersebut. masker.
tim gabungan gencar lakukan Giat diawali dengan pemasangan Selain itu di berbagai tempat
giat operasi protokol kesehatan. spanduk imbauan di tiap-tiap usaha mulai dari toko kelontong
Ternyata, penegakan tersebut “Sudah lima kali operasi pintu masuk kampung. Spanduk hingga Warmindo, Sugiarti me-
juga dilakukan lingkup wilayah dilakukan di tiap-tiap kampung,” tersebut berisi anjuran memakai ngedukasi para pelaku usaha
lebih kecil seperti kelurahan. ungkapnya, Minggu (27/9). masker, mencuci tangan, menjaga untuk menyediakan saran cuci
Salah satu kelurahan yang Jumlah tersebut tidak termasuk jarak dan mengurangi kumpul- tangan dan menjaga jarak.
gencar menggelar penegakan saat mengingatkan warga setiap kumpul (4M). Sugiarti berharap dari edukasi
protokol kesehatan pencegahan hari bila melintas di kampung- Setelah pemasangan spanduk, yang dilakukan tiap pekan
Covid-19 adalah Kelurahan Tahunan, kampung dan mendapati para giat edukasi protokol kesehatan dapat meningkatkan kesadaran
Kecamatan Umbulharjo. Lurah pelanggar. dilakukan Kelurahan Tahunan masyarakat terhadap penerapan
Tahunan, Sugiarti, menjelaskan Sugiarti menuturkan latar belakang bersama Babhinsa, Babhinkantibmas, Covid-19 sehingga membuat daerah Harian Jogja/Ist
operasi protokol kesehatan operasi protokol dilakukan di LPMK, PKK, dan berbagai pihak Kelurahan Tahunan tidak ada Edukasi yang dilakukan tim Kelurahan Tahunan kepada warga
dilakukan pada Jumat dan Kelurahan Tahunan menanggapi lainnya. warga yang terpapar Covid-19. di Kampung Celeban, Kampung Tahunan, dan Kampung Tempel Wiro-
Sabtu semenjak Agustus lalu. Surat Edaran Wali Kota Jogja Edukasi menjadi poin penting (Catur Dwi Janati) gunan, Kecamatan Umbulharjo, beberapa waktu lalu.

177
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

178
www.fkymulanira.com

179
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

180
www.fkymulanira.com

181
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

NO TANGGAL MEDIA JUDUL TAUTAN

https://bob.kemenpar.go.id/3311-
Festival Kebudayaan Yogyakarta tahun
1 4 September 2020 Kemenpar.go festival-kebudayaan-yogyakarta-
2020
tahun-2020/

Hadirkan Ragam Praktik Kesenian Jogja https://genpi.id/hadirkan-ragam-


2 6 September 2020 Genpi
di FKY 2020 praktik-kesenian-jogja-di-fky-2020/

https://radarjogja.jawapos.
FKY 2020 Digelar Virtual, Pameran seni com/2020/09/07/fky-2020-digelar-
3 7 September 2020 Radarjogja
Rupa Dibuka Terbatas virtual-pameran-seni-rupa-dibuka-
terbatas/

https://jogja.idntimes.com/news/
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 jogja/rijalu-ahimsa-1/festival-
4 7 September 2020 IDN Times
Digelar Secara Virtual kebudayaan-yogyakarta-2020-
digelar-6-hari-secara-virtual/1

https://www.tagar.id/festival-
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020
5 7 September 2020 Tagar kebudayaan-yogyakarta-2020-saat-
Saat Pagebluk
pagebluk/amp/

https://www.viva.co.id/blog/
Catat Tanggalnya, Berikut Agenda FKY budaya/1299850-catat-tanggalnya-
6 7 September 2020 Viva.co
2020 Siap Digelar berikut-agenda-fky-2020-siap-
digelar

https://jogja.tribunnews.
FKY 2020 Diselenggarakan 21-26 com/2020/09/07/fky-2020-
7 7 September 2020 Tribunnews
September 2020 Secara Daring dan Luring diselenggarakan-21-26-september-
2020-secara-daring-dan-luring

https://jaringacara.id/mice/festival-
Siap Digelar Festival Kebudayaan
kebudayaan-yogyakarta-tahun-
8 7 September 2020 Jaringacara Yogyakarta Tahun 2020 Mulanira2 | Akar
2020-mulanira2-akar-hening-di-
Hening di Tengah Bising
tengah-bising.html

https://jogjapolitan.harianjogja.
Digelar dalam 2 Format, FKY 2020 tetap com/read/2020/09/07/510/1049212/
9 7 September 2020 Jogjapolitan
Bergerak di Tengah Pandemi digelar-dalam-2-format-fky-2020-
tetap-bergerak-di-tengah-pandemi

https://gudeg.net/read/16237/fky-
FKY di Tengah Pandemi: 6 Hari Agenda
10 7 September 2020 Gudeg.net di-tengah-pandemi-6-hari-agenda-
Seni Budaya Luring dan Daring
seni-budaya-luring-dan-daring.html

https://id.berita.yahoo.com/
Catat Tanggalnya, Berikut Agenda FKY
11 7 September 2020 beritayahoo! catat-tanggalnya-berikut-agenda-
2020 Siap Digelar
fky-064942066.html?

https://jogja.suara.com/
Gelar Galeri Virtual, FKY 2020 Pakai read/2020/09/07/204642/gelar-
12 7 September 2020 Suarajogja.id
Kamera 360 Derajat galeri-virtual-fky-2020-pakai-
kamera-360-derajat

https://www.harianmerapi.com/
Lebih Ringkes Dari Sebelumnya - FKY seni-hiburan/2020/09/08/107227/
13 7 September 2020 Harianmerapi
2020 #Mulanira2 Digelar 6 Hari lebih-ringkes-dari-sebelumnya-fky-
2020-mulanira2-digelar-6-hari

https://www.sonora.id/
Siap-siap! FKY 2020 Bakal read/422325645/siap-siap-fky-
14 7 September 2020 Sonora.id
Diselenggarakan 21-26 September 2020 2020-bakal-diselenggarakan-21-26-
september-2020

184
www.fkymulanira.com

NO TANGGAL MEDIA JUDUL TAUTAN

https://jogja.suara.com/
FKY 2020 DIgelar 6 Hari Secara Virtual, read/2020/09/07/172854/fky-2020-
15 7 September 2020 Suarajogja.id
Artjog Pilih Naikkan Harga Tiket digelar-6-hari-secara-virtual-artjog-
pilih-naikkan-harga-tiket

https://acaraseni.top/art/festival-
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020
kebudayaan-yogyakarta-2020-
16 7 September 2020 Acaraseni 'Mulanira' Usung Judul "Akar Hening di
usung-judul-akar-hening-di-tengah-
Tengah Bising"
bising.html

https://travel.tempo.co/read/1384080/
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 festival-kebudayaan-yogyakarta-
17 8 September 2020 Tempo.co
Tetap Berlangsung September 2020 2020-tetap-berlangsung-
september-2020

Angkat Tema #Mulanira2, FKY2020 Siap


https://www.hipwee.com/event/
18 8 September 2020 Hipwee Digelar. Kamu Bisa Menyaksikan Via
fky-2020/
Daring dan Luring.

https://www.krjogja.com/hiburan/
19 8 September 2020 KRjogja FKY 2020 Siap Dihelat Dengan 2 Format seni-dan-budaya/fky-2020-siap-
dihelat-dengan-2-format/

https://akurat.co/news/id-1209288-
FKY 2020 Tetap Jalan Saat Pandemi read-fky-2020-tetap-jalan-saat-
20 8 September 2020 Akurat
Covid-19: Akar Hening di Tengah Bising pandemi-covid19-akar-hening-di-
tengah-bising

https://bernasnews.com/acara-pra-
Acara Pra Event FKY 2020 Mengusung
21 8 September 2020 Bernasnews event-fky-2020-mengusung-tema-
Tema Local Heroes
local-heroes/

https://jogjapolitan.harianjogja.
Digelar dalam 2 Format, FKY 2020 Tetap com/read/2020/09/07/510/1049212/
22 8 September 2020 Jogjapolitan
Bergerak di Tengah Pandemi digelar-dalam-2-format-fky-2020-
tetap-bergerak-di-tengah-pandemi

https://portaljogja.pikiran-rakyat.
FKY 2020 Digelar Lagi Secara Daring, 21- com/entertainment/pr-25726351/
23 8 September 2020 Portal Jogja
26 September 2020 fky-2020-digelar-lagi-secara-daring-
21-26-september-2020

Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 https://www.gatra.com/detail/


24 8 September 2020 Gatra
Kembali ke Hening news/489700?t=1

https://visitingjogja.com/28800/
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020
25 8 September 2020 Visiting Jogja festival-kebudayaan-yogyakarta-
Digelar 6 Hari Secara Virtual
2020-digelar-6-hari-secara-virtual/

https://pingpoint.co.id/berita/
Akar Hening di Tengah Bising jadi Judul akar-hening-di-tengah-bising-
26 8 September 2020 Pingpoint
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 jadi-judul-festival-kebudayaan-
yogyakarta-2020/

https://genpijogja.com/fky-2020-
27 8 September 2020 Genpi Jogja FKY 2020, Akar Hening di Tengah Bising
akar-hening-di-tengah-bising.html

https://yogyapos.com/berita-fky-
FKY 2020 Usung Tema Akar Hening di
28 8 September 2020 yogyapos 2020-usung-tema-akar-hening-di-
Tengah Bising
tengah-bising-2660

185
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

NO TANGGAL MEDIA JUDUL TAUTAN

https://www.starjogja.
Di Tengah Covid-19, #Mulanira2 Menjadi
29 8 September 2020 Starjogja com/2020/09/08/di-tengah-covid-19-
Tema FKY 2020
mulanira2-menjadi-tema-fky-2020/

https://www.myjogja.id/berita/read/
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 pendidikan/28/festival-kebudayaan-
30 9 September 2020 Myjogja
Digelar 6 Hari Secara Virtual yogyakarta-2020-digelar-6-hari-
secara-virtual

https://jogya.com/festival-
10 September Festival Kebudayaan Yogyakarta FKY 2020
31 Jogya.com kebudayaan-yogyakarta-fky-2020-
2020 Mulanira2 Siap digelar
mulanira2-siap-digelar/

https://bob.kemenpar.go.id/3209-
10 September Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020
32 Kemenpar.go festival-kebudayaan-yogyakarta-
2020 Digelar 6 Hari Secara Virtual
2020-digelar-6-hari-secara-virtual/

https://slemanis.com/mulanira2-
10 September Mulanira2 menjadi tema besar Festival
33 Slemanis.com menjadi-tema-besar-festival-
2020 Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2020
kebudayaan-yogyakarta-fky-2020/

https://jaringacara.id/mice/fky-2020-
11 September FKY 2020 Mendukung Konferensi
34 Jaringacara mendukung-konferensi-pertunjukan-
2020 Pertunjukkan dan Teater Indonesia
dan-teater-indonesia.html

https://impessa.id/read/1587/event/
11 September Festival Kebudayaan Yogyakarta festival-kebudayaan-yogyakarta-
35 Impessa.id
2020 Mulanira2, Akar Hening di Tengah Bening mulanira2-akar-hening-di-tengah-
bening-21-26-september-2020.html

14 September https://gudeg.net/read/16282/ini-
36 Gudeg.net Agenda FKY 2020 Mulanira #2
2020 agenda-fky-2020-mulanira-2.html

https://beritadiy.pikiran-rakyat.
Pembukaan Festival Kebudayaan com/diy/pr-70753431/pembukaan-
18 September
37 Beritadiy Yogyakarta 2020 Hadirkan Pertunjukan festival-kebudayaan-yogyakarta-
2020
Kolaborasi Kunto Aji 2020-hadirkan-pertunjukan-
kolaborasi-kunto-aji

https://radarjogja.jawapos.
21 September Sudah Dibuka! FKY 2020 Bisa Dinikmati com/2020/09/21/sudah-dibuka-fky-
38 Radarjogja
2020 Luring dan Daring 2020-bisa-dinikmati-luring-dan-
daring/

https://jogja.idntimes.com/news/
21 September Berlangsung 6 Hari, FKY 2020 Resmi
39 IDN Times jogja/rijalu-ahimsa-1/berlangsung-6-
2020 DIgelas
hari-fky-2020-resmi-digelar/1

https://jogja.tribunnews.
DIkemas Berbeda di Tengah Pandemi, Sri com/2020/09/21/dikemas-berbeda-
21 September Tribunjogja.
40 Sultan Resmi Buka Festival Kebudayaan di-tengah-pandemi-sri-sultan-
2020 com
Yogyakarta 2020 resmi-buka-festival-kebudayaan-
yogyakarta-2020

21 September https://www.bernas.id/76952-senyap-
41 Bernas.id Senyap, Pembukaan FKY 2020
2020 pembukaan-fky-2020.html

186
www.fkymulanira.com

NO TANGGAL MEDIA JUDUL TAUTAN

https://jogja.suara.com/
21 September Berkarya saat Pandemi, Sri Sultan HB X read/2020/09/21/202304/berkarya-
42 Suarajogja.id
2020 Apresiasi Pekerja Seni di FKY 2020 saat-pandemi-sultan-hb-x-apresiasi-
seniman-dan-panitia-fky-2020

https://jogja.suara.com/
21 September Paksi Raras Alit Sebut FKY 2020 Penuh read/2020/09/21/205011/paksi-
43 Suarajogja.id
2020 Tantangan tapi Tetap Istimewa raras-alit-sebut-fky-2020-penuh-
tantangan-tapi-tetap-istimewa

https://www.areajogja.
21 September Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 com/2020/09/21/festival-
44 Areajogja
2020 #Mulanira2 Resmi Dibuka kebudayaan-yogyakarta-2020-
mulanira2-resmi-dibuka/

https://amp.timesindonesia.
21 September Times Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 Bisa co.id/read/news/297868/festival-
45
2020 Indonesia Dinikmati Secara Daring kebudayaan-yogyakarta-2020-bisa-
dinikmati-secara-daring

21 September https://ekbizz.com/pembukaan-
46 Ekbizz Pembukaan FKY 2020
2020 fky-2020/

21 September https://www.youtube.com/
47 Humas Jogja Pembukaan FKY 2020
2020 watch?v=V7YTKA5YoH4

https://www.wartajogja.id/2020/09/
21 September Buka FKY 2020, Sultan HB X - Seni Kreatif
48 Wartajogja buka-fky-2020-sultan-hb-x-seni-
2020 Tidak Akan Mati Di Masa Covid-19
kreatif.html

https://swarakampus.com/
21 September
49 Swarakampus FKY 2020 akan dibuka sore ini web/2020/09/21/fky-2020-akan-
2020
dibuka-sore-ini/

https://seleb.tempo.co/read/1388856/
22 September Buka Festival Kebudayaan Yogyakarta, buka-festival-kebudayaan-
50 Tempo.co
2020 Sultan HB X yogyakarta-sultan-hb-x-seni-kreatif-
tak-akan-mati

https://news.detik.com/foto-
22 September Geliat Pameran Seni FKY 2020 di Tengah
51 Detik.news news/d-5183450/geliat-pameran-
2020 Pandemi
seni-fky-2020-di-tengah-pandemi

https://www.kompas.tv/
22 September Bersiasat dalam Senyap ala Festival article/110385/bersiasat-dalam-
52 Kompas tv
2020 Kebudayaan Yogyakarta 2020 senyap-ala-festival-kebudayaan-
yogyakarta-2020

https://kumparan.com/kumparanhits/
Pembukaan Festival Kebudayaan
22 September pembukaan-festival-kebudayaan-
53 Kumparan Yogyakarta 2020 yang Unik di Masa
2020 yogyakarta-2020-yang-unik-di-
Pandemi
masa-pandemi-1uFRjAbnyH9

https://republika.co.id/berita/
22 September In Picture: Konsep Baru Festival Kesenian
54 Republika qh237w283/konsep-baru-festival-
2020 Yogyakarta (FKY) 2020
kesenian-yogyakarta-fky-2020

187
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

NO TANGGAL MEDIA JUDUL TAUTAN

https://www.antarafoto.com/
22 September
55 Antarafoto.com Pameran FKY 2020 olahraga/v1600761326/pameran-
2020
fky-2020

https://today.line.me/id/v2/article/FKY
22 September FKY 2020, Dalam Hening Tetap Memberi
56 today.line +2020+Dalam+Hening+Tetap+Membe
2020 Nafas Kebudayaan
ri+Nafas+Kebudayaan-P3D81M

https://jogja.tribunnews.
Pameran Seni Rupa FKY 2020, "Sailed to com/2020/09/22/pameran-seni-
22 September
57 Tribunnews the Death" Didesikasikan bagi Nakes yang rupa-fky-2020-sailed-to-the-death-
2020
Telah Gugur" didedikasikan-bagi-nakes-yang-
telah-gugur

https://www.gatra.com/detail/
22 September Sultan: Selain Obat Medis, Renungan news/490933/gaya-hidup/sultan-
58 Gatra
2020 Budaya Bisa Lawan Corona selain-obat-medis-renungan-budaya-
bisa-lawan-corona

https://www.indozone.id/travel/
22 September FOTO: Pameran Festival Kesenian
59 Indozone Q8snD98/foto-pameran-festival-
2020 Yogyakarta
kesenian-yogyakarta-2020

22 September Berbeda dari Biasanya, FKY 2020 Resmi https://www.piknikdong.com/fky-


60 Piknikdong
2020 Dibuka 2020-mulanira2-resmi-dibuka.html

https://tribunjogjatravel.tribunnews.
22 September com/2020/09/22/fky-2020-di-
61 Tribunjogja Terbatas di Tengah Pandemi
2020 kulonprogo-digelar-secara-terbatas-
di-tengah-pandemi

https://jogjaaja.com/read/yuk-
22 September Yuk, Saksikan Festival Kebudayaan
62 Jogjaaja.com saksikan-festival-kebudayaan-
2020 Yogyakarta 2020 secara Daring
yogyakarta-2020-secara-daring

22 September Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 di https://www.youtube.com/


63 Tribun jogja
2020 Kulon Progo digelar secara terbatas watch?v=5OYZ5MTXj_A

https://koranbernas.id/fky-2020-
22 September FKY 2020 Senyap Tanpa Panggung dan
64 Koranbernas senyap-tanpa-panggung-dan-
2020 Keriuhan
keriuhan

https://rri.co.id/yogyakarta/sosial/
22 September Resmi Dibuka, FKY 2020 Dilaksanakan seni-budaya/901708/resmi-dibuka-
65 RRI.co.id
2020 dengan Kombinasi Luring dan Daring fky-2020-dilaksanakan-dengan-
kombinasi-luring-dan-daring

https://www.trenasia.com/yuk-
22 September Yuk, Saksikan Festival Kebudayaan
66 Trenasia saksikan-festival-kebudayaan-
2020 Yogyakarta 2020 secara Daring
yogyakarta-2020-secara-daring/

https://hot.detik.com/art/d-5184643/
23 September Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 festival-kebudayaan-yogyakarta-
67 hot.detik.com
2020 Digelar Secara Daring dan Terbatas 2020-digelar-secara-daring-dan-
terbatas

188
www.fkymulanira.com

NO TANGGAL MEDIA JUDUL TAUTAN

https://www.krjogja.com/
23 September
68 krjogja FKY Mulanira2 Digelar 'Senyap' uncategorized/fky-mulanira2-digelar-
2020
senyap/

https://smol.id/2020/09/23/fky-2020-
23 September FKY 2020 Akan Digelar Daring dan
69 Smol.id akan-digelar-daring-dan-terbatas-
2020 Terbatas Awal Pekan Ini
awal-pekan-ini/

https://yogyapos.com/berita--fky-
23 September FKY 2020, Menjaga Eksistensi Seni Saat
70 yogyapos 2020-menjaga-eksistensi-seni-saat-
2020 Pandemi
pandemi-2765

23 September Pameran Seni Rupa FKY 2020 'Akar https://www.piknikdong.com/


71 Piknikdong
2020 Hening di Tengah Bising' pameran-seni-rupa-fky-2020.html

https://www.harianmerapi.com/
seni-hiburan/2020/09/25/108468/
23 September Salah Satu Karya yang Dipamerkan di
72 Harianmerapi pameran-seni-rupa-fky-2020-akar-
2020 FKY 2020
hening-di-tengah-bising/attachment/
pameran-seni-rupa-fky2020-51
https://gudeg.net/
read/16351/&039&039the-freak-
23 September "The Freak Show Men" Sindir Pengunjung
73 Gudeg.net show-men&039&039-sindir-
2020 Pameran Zaman Now di FKY 2020
pengunjung-pameran-zaman-now-
di-fky-2020.html

23 September https://kanaljogja.id/warna-warni-
74 kanaljogja.id Warna Warni FKY 2020
2020 fky-2020/

https://menara62.com/fky-2020-
23 September FKY 2020 'Akar Hening di Tengah Bising'
75 Menara62 akar-hening-di-tengah-bising-resmi-
2020 Resmi Dibuka Sri Sultan
dibuka-sri-sultan/

https://kompas.id/baca/humaniora/
24 September Festival Kebudayaan Yogyakarta Kembali
76 Kompas.id dikbud/2020/09/24/festival-kesenian-
2020 Digelar
yogyakarta-kembali-digelar/

https://hot.detik.com/art/d-
24 September 33 Karya Seniman Unjuk Gigi di Pameran 5186197/33-karya-seniman-
77 Detik.com
2020 Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020 unjuk-gigi-di-pameran-festival-
kebudayaan-yogyakarta-2020

24 September Direktur FKY Ngobrolin Jogja, Jawa dan https://www.youtube.com/


78 Mojok.co
2020 Kebudayaan watch?v=Xww24mRJ7oc&t=705s

https://www.suaramerdeka.com/
24 September Suaramerdeka Festival Kebudayaan 2020 Tanpa regional/semarang/241476-festival-
79
2020 .com Panggung dan Keriuhan kebudayaan-2020-tanpa-panggung-
dan-keriuhan

https://jogjapolitan.harianjogja.
24 September Belasan Kelompok Kesenian di Kulonprogo com/read/2020/09/24/514/1050718/
80 Jogjapolitan
2020 Ramaikan FKY 2020 belasan-kelompok-kesenian-di-
kulonprogo-ramaikan-fky-2020

189
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

NO TANGGAL MEDIA JUDUL TAUTAN

Pameran Seni Rupa FKY 2020 https://pamityang2an.com/pameran-


24 September Pamityang2-
81 #Mulanira2: "Akar Hening di Tengah seni-rupa-fky-2020-mulanira2-akar-
2020 an
Bising" hening-di-tengah-bising/

https://jogja.suara.com/
FKY 2020 Dukung Penyelenggaraan
24 September read/2020/09/24/061823/fky-2020-
82 Suarajogja.id Konferensi Pertunjukan dan Teater
2020 dukung-penyelenggaraan-konferensi-
Indonesia
pertunjukan-dan-teater-indonesia

https://jurnalgaya.pikiran-rakyat.
24 September Melihat Pameran Seni Rupa Akar Hening com/leisure/pr-80767799/melihat-
83 jurnalgaya
2020 di Tengah Bising di FKY 2020 pameran-seni-rupa-akar-hening-di-
tengah-bising-di-fky-2020?page=3

24 September https://www.youtube.com/
84 Insight Jogja Suara Seniman di Tengah Pandemi
2020 watch?v=NsX1TjHZ4_A&t=127s

https://www.fyijogja.com/2020/09/
24 September FKY 2020 Wok the Rock Berkolaborasi
85 fyijogja fky-2020-wok-rock-berkolaborasi-
2020 dengan Handoyo Purwowijoyo
dengan-handoyopurowowijoyo.html

https://radarjogja.jawapos.
25 September PFI Jogja Pamerkan Foto Liputan
86 Radar Jogja com/2020/09/25/pfi-jogja-pamerkan-
2020 COvid-19 di FKY
foto-liputan-covid-19-di-fky/

https://radarjogja.jawapos.
25 September Tunjukkan Eksistensi Seniman di Masa com/2020/09/25/tunjukkan-
87 Radar Jogja
2020 Pandemi eksistensi-seniman-di-masa-
pandemi/

https://suaramerdekakedu.id/
25 September FKY di Tengah Pandemi, Lebih Bisa
88 Suaramerdeka fky-di-tengan-pandemi-lebih-bisa-
2020 Dinikmati
dinikmati/

25 September https://www.satulingkar.com/post/
89 Satulingkar FKY 2020, Bergerak di Tengah Hening
2020 fky-2020-bergerak-di-tengah-hening

https://jateng.suara.com/
read/2020/09/25/135205/perdana-
25 September Perdana Show di FKY, Endah Laras Akui
90 Suara.com show-di-fky-endah-laras-akui-
2020 Senang Hibur Penonton secara Virtual
senang-hibur-penonton-secara-
virtual

25 September Diselenggarakan di Tengah Pandemi, FKY https://www.youtube.com/


91 Adi TV
2020 2020 digelar secara terbatas watch?v=v9CINu53aMc

https://jogja.suara.com/
25 September Berasal dari Abad ke-12, Arca Siluman read/2020/09/25/143805/berasal-
92 Suara.com
2020 Macan di FKY 2020 Curi Perhatian dari-abad-ke-12-arca-siluman-
macan-di-fky-2020-curi-perhatian

190
www.fkymulanira.com

NO TANGGAL MEDIA JUDUL TAUTAN

25 September https://www.fyijogja.com/2020/09/
93 fyijogja Penutupan FKY 2020 #Mulanira2
2020 penutupan-fky-2020-mulanira2.html

https://www.urbanasia.com/
Rio Febrian hingga Didi Nini Thowok
26 September rio-febrian-hingga-didi-nini-
94 Urbanasia Tutup Festival Kebudayaan Yogyakarta
2020 thowok-tutup-festival-kebudayaan-
2020
yogyakarta-2020-U19236

https://jogja.suara.com/
Cerita Chandra Rosellini dan Lukisan read/2020/09/26/201021/cerita-
26 September
95 Suara.com Arangnya di Pameran Seni Rupa FKY chandra-rosellini-dan-lukisan-
2020
2020 arangnya-di-pameran-seni-rupa-
fky-2020

https://jogjaprov.go.id/berita/
26 September Dikunjungi Lebih dari 11 Juta, FKY Sukses detail/8886-penampilan-maestro-
96 jogjaprov.go
2020 Digelar Daring didik-nini-thowok-warnai-
penutupan-fky-2020-oleh-sekda-diy

https://genpijogja.com/tetap-elegan-
27 September Tetap Elegan dan Berbudaya, FKY 2020
97 genpijogja dan-berbudaya-fky-2020-gelar-
2020 Gelar Acara Penutupan Secara Virtual
acara-penutupan-secara-virtual.html

https://www.beritabaik.id/read?editor
27 September Akar Hening di Tengah Bising', Pameran ialSlug=seni&slug=1601178003825-
98 beritabaik.id
2020 33 Seniman di FKY 2020 akar-hening-di-tengah-bising-
pameran-33-seniman-di-fky-2020

Penutupan FKY 2020 "Akar Hening di


28 September https://www.hipwee.com/event/
99 Hipwee Tengah Bising" Libatkan Teman Teman
2020 penutupan-fky-2020/
Deaf Art, Keren Banget!

28 September Penutupan FKY 2020, Karya Tanggap https://www.piknikdong.com/


100 Piknikdong
2020 Karya 'Rupa, Kata, Gerak, Suara' penutupan-fky-2020.html

https://radarjogja.jawapos.
28 September FKY 2020 Sukses Digelar Virtual, Sekprov com/2020/09/28/fky-2020-sukses-
101 Radarjogja
2020 DIJ: Luar Ekspektasi digelar-virtual-sekprov-dij-di-luar-
ekspektasi/

disbud. https://disbud.kulonprogokab.
28 September
102 kulonprogo- Agenda Penutupan FKY 2020 go.id/detil/382/agenda-penutupan-
2020
kab fky-2020

191
Biodata Penulis /
Writers Biography

MICHAEL HB RADITYA Peneliti, penulis, dan MICHAEL HB RADITYA A researcher, writer,


kritikus, yang memiliki perhatian lebih pada and critic who has more attention to popular
musik populer, tari kontemporer, performance music, contemporary dance, performance
studies, dan seni-budaya. Menyelesaikan studies, and art and culture. He completed his
program sarjana di Antropologi Budaya undergraduate study in Cultural Anthropology
dan pascasarjananya di Pengkajian Seni and his postgraduate at Performing Arts and
Pertunjukan dan Seni Rupa, UGM Yogyakarta. Visual Arts Studies at UGM, Yogyakarta. He
Pernah bekerja sebagai CPNS di jurusan worked once as CPNS at the Ethnomusicology
Etnomusikologi, Fakultas Seni Pertunjukan program, Faculty of Performing Arts, ISI
ISI Yogyakarta selama dua tahun (2015- Yogyakarta, for two years (2015-2017). From
2017). Sejak 2017 hingga kini, ia bekerja di 2017 until now, he works at the Performing
Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Arts and Visual Arts Studies, Postgraduate
Sekolah Pascasarjana, UGM. Karya tulisnya School, UGM. His writings are, among others:
antara lain: buku “Merangkai Ingatan Mencipta “Merangkai Ingatan Mencipta Peristiwa:
Peristiwa: Sejumlah Tulisan Seni Pertunjukan” Sejumlah Tulisan Seni Pertunjukan” (2018)
(2018) dan buku “OM Wawes: Babat Alas and “OM Wawes: Babat Alas Dangdut Anyar”
Dangdut Anyar” (2020). Karya-karya tulis (2020). His scientific works can be visited at
ilmiahnya dapat mengunjungi laman https:// https://scholar.google.co.id/citations?user=zr_
scholar.google.co.id/citations?user=zr_ rvSwAAAAJ&hl=en. He is also a researcher at
rvSwAAAAJ&hl=en. Ia juga menjadi peneliti LARAS - Studies of Music in Society (www.
di LARAS - Studies of Music in Society (www. laras.or.id), and the founder and leader of
laras.or.id), dan juga menjadi founder serta the dangdut popular music studies, www.
pimpinan dari kanal kajian musik populer dangdutstudies.com.
dangdut, www.dangdutstudies.com.

IRFAN DARAJAT Aktif sebagai pengamat IRFAN DARAJAT He is active as a music


musik di kelompok peneliti LARAS; Music in observer at the LARAS; Music in Society
Society dan sebagai pengajar di program studi researcher group and a lecturer at the Archive
Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi, Management and Information Recording
Universitas Gadjah Mada. program study, Universitas Gadjah Mada.
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2020

LATIEF S. NUGRAHA Lahir 6 September LATIEF S. NUGRAHA Born on 6 September


1989 di Kulon Progo, Daerah Istimewa 1989 in Kulon Progo, Special Region of
Yogyakarta. Ia menulis puisi, kisah, esai, Yogyakarta. He writes poems, stories, essays,
dan artikel biografi yang dipublikasikan di and biographical articles published in
sejumlah surat kabar, majalah, laman, dan newspapers, magazines, website pages, and
buku antologi bersama. Sejak tahun 2010 ia collective anthology. Since 2010, he has been
mengelola acara Bincang-bincang Sastra di managing Bincang-Bincang Sastra at the
Studio Pertunjukan Sastra. Selain itu, ia juga Studio Pertunjukan Sastra. Also, he compiles
menyusun dan menyunting sejumlah buku and edits some books on literature, art, and
sastra, seni, dan budaya yang diterbitkan di culture published in Yogyakarta. He is an
Yogyakarta. Ia juga terlibat dalam keredaksian editor at the Sabana magazine, Papagan
majalah Sabana, majalah Pagagan, dan magazine, and Matajendela magazine.
majalah Matajendela.
Menoreh Rumah Terpendam (Interlude, 2016)
Menoreh Rumah Terpendam (Interlude, 2016) is his first anthology of poems while Pada
merupakan kumpulan puisi tunggalnya yang Suatu Hari yang Mungkin Tak Sebenarnya
pertama. Pada Suatu Hari yang Mungkin Terjadi (Interlude, 2020) is the second one.
Tak Sebenarnya Terjadi (Interlude, 2020) Sepotong Dunia Emha (Octopus, 2018; Shira
merupakan kumpulan puisi tunggalnya yang Media, 2020) is a book based on the result
kedua. Sepotong Dunia Emha (Octopus, 2018; of his research. He can be contacted via
Shira Media, 2020) merupakan buku hasil email: snugrahalatief@gmail.com and also
penelitiannya. Ia dapat dihubungi melalui @latiefsnugraha (Instagram) or Latief S.
alamat posel: snugrahalatief@gmail.com. Ia Nugraha (Facebook/YouTube).
dapat dijumpai di @latiefsnugraha (Instagram)
atau Latief S. Nugraha (Facebook/YouTube).

MUHIDIN M. DAHLAN Pendiri Radio Buku MUHIDIN M. DAHLAN Founder of Radio


dan Warung Arsip. Penulis yang tinggal di Buku and Warung Arsip. This writer, who
Bantul ini terlibat dalam sejumlah riset besar lives in Bantul, is also involved in several big
bertema pers, musik, dan seni rupa. Sehari- types of research on the press, music, and
harinya menjadi pustakawan komunitas di visual arts. He is a community librarian at the
Gelaranibuku/Radio Buku yang berlokasi di Gelaranibuku/Radio Buku, located behind the
belakang kampus ISI Yogyakarta. ISI Yogyakarta.

RIFAI ASYHARI Tinggal di Yogyakarta dan RIFAI ASYHARI He lives in Yogyakarta and
kini bekerja sebagai redaktur di penerbit EA currently works as an editor at the EA Books—
Books—bagian dari Buku Mojok Group. Pernah part of the Buku Mojok Group. He attended
mengikuti kelas penulisan di Radio Buku. a writing class at Radio Buku. He has also
Pernah juga menulis sebuah buku tentang written a book about architecture from the lay
arsitektur dari sudut pandang orang awam people’s perspective, titled Mengaduk Ruang.
berjudul Mengaduk Ruang.

194
www.fkymulanira.com

RHEISNAYU CYNTARA Aktif sebagai penari RHEISNAYU CYNTARA She is active as a


dan penulis lepas yang kini bermukim di dancer and freelance writer and currently
Bantul, Yogyakarta. Tengah menyelesaikan lives in Bantul, Yogyakarta. She is completing
studi pascasarjana di Kajian Budaya dan her postgraduate study at Culture and Media
Media, Universitas Gadjah Mada dengan fokus Studies, Universitas Gadjah Mada, with a
penelitian tentang mitos dan film-tari. research focus on myths and movie-dance.

DINA TRIASTUTI Sering beraktivitas bersama DINA TRIASTUTI She often has activities
Kalanari Theatre Movements dan Kalabuku with Kalanari Theatre Movements dan
Yogyakarta. Berasal dari Mojokerto dan kini Kalabuku Yogyakarta. She came from
tinggal di Tirtonirmolo, Bantul. Lulusan S2 Mojokerto and currently lives in Tirtonirmolo,
Kajian Seni Pertunjukan, Universitas Gadjah Bantul. She graduated from the Postgraduate
Mada. Kerap terlibat dalam berbagai project Performing Arts Studies, Universitas Gadjah
penelitian dan penciptaan seni. Pernah Mada. She is often involved in various research
mengikuti program residensi, pendampingan projects and art creation. She once followed
seni & teater pemberdayaan pada beberapa residential programs, art assistance, and
wilayah Indonesia seperti; Pulau Morotai, empowerment theater in several regions of
Dompu NTB, NTT, Sulawesi dan Tidore. Indonesia, such as Morotai Island, Dompu,
Menyukai kerja-kerja kreatif di belakang NTB, NTT, Sulawesi, and Tidore. She likes
panggung. Surel: dina.triastuti@gmail.com, creative workings behind the stage. Email:
Instagram: @triastuti.dina, nomor kontak: dina.triastuti@gmail.com, Instagram: @
081-5787-61023 triastuti.dina, phone number: 081-5787-61023

RIFKI AKBAR PRATAMA Menghabiskan RIFKI AKBAR PRATAMA He spent his leisure
waktu luangnya di KUNCI Study Forum & time at KUNCI Study Forum & Collective as
Collective sebagai peneliti dalam program a researcher in the program Sekolah Salah
Sekolah Salah Didik. Sejauh ini ia menaruh Didik. So far he pays more attention to
perhatian lebih pada studi pengambilan decision-making study, affection politics, and
keputusan, politik afeksi, juga kajian agraria. agrarian study. Recently he routinely visits
Belakangan ini ia sedang rutin menyambangi and performs personal research on mental
dan melakukan riset personal tentang health based on cultural-historical psychology
kesehatan mental berbasis psikologi kultural- based on Lev Bygotsky’s idea: a combination
historis yang bertolak dari gagasan Lev of psychology, culture, and history. He can be
Vygotsky: sebuah irisan antara psikologi, visited at @rifkiap__.
budaya, dan sejarah. Bisa dijumpai di @
rifkiap__ .

195
PRIMA SULISTYA Mulai belajar jurnalistik PRIMA SULISTYA She started learning
sejak masuk Lembaga Pers Mahasiswa journalism at the Student Pers Institution
EKSPRESI Universitas Negeri Yogyakarta pada EKSPRESI at Yogyakarta State University in
2008. Selain meliput, sejak 2011 ia bekerja 2008. In addition to reporting, since 2011
lepas di sejumlah penerbit buku sebagai she also works as a freelance proofreader
penyelia aksara dan penyunting. Mulai 2014 and editor in several book publishers. From
hingga saat ini ia sesekali meliput secara 2014 until now she sometimes reports for
lepas untuk Rappler Indonesia, Beritagar Rappler Indonesia, Beritagar (now Lokadata),
(sekarang Lokadata), dan VICE Indonesia. Dua and VICE Indonesia. She published two books,
bukunya yang sudah terbit ialah Ketika Orang namely Ketika Orang Kecil Takut ke Bank and
Kecil Takut ke Bank dan Bahagia Mengerjakan Bahagia Mengerjakan Hal Sia-sia. Prima lives
Hal Sia-sia. Prima tinggal di Yogyakarta in Yogyakarta and works as an editor in chief
sambil bekerja sebagai pemimpin redaksi situs at opinion website Mojok.co.
opini Mojok.co.

LANDUNG SIMATUPANG Aktor dan LANDUNG SIMATUPANG He is an actor and


sutradara teater yang berdomisili di director who lives in Yogyakarta. His career
Yogyakarta. Perjalanan kariernya dimulai started at the theater during his college years
dengan terjun ke dunia teater saat kuliah di at Universitas Gadjah Mada. Ever since, he has
Universitas Gadjah Mada. Sejak itu, ia mulai been involved in theater performances abroad
terlibat dalam pementasan teater luar negeri with Black Swan Theater Company, from
bersama dengan Black Swan Theater Company, Perth, Australia. He once taught at English
dari Perth, Australia. Pernah mengajar di Program Study, Faculty of Literature, UGM, and
Prodi Bahasa Inggris, Fakultas Sastra, UGM assistant of publication for the UGM Rural and
dan menjadi asisten publikasi Lembaga Studi Regional Studies, an assistant researcher at
Pedesaan dan Kawasan UGM, asisten peneliti UGM Cultural Study Center, and researcher for
Lembaga Pengkajian Kebudayaan UGM, dan the Social Monitoring Section at Yayasan Dian
peneliti Seksi Monitoring Sosial Yayasan Dian Desa.
Desa.

196
Terima Kasih /
Thank You

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta Ace House Collective


Gubernur DIY - Sri Sultan Hamengkubuwono X Aruna Gallery
Wakil Gubernur DIY - KGPAA Paku Alam X Art Merdeka
Pemerintah kota Yogyakarta Apotek Difa Farma
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Catering Bu Gita
Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Galeri Lorong
Dinas Kebudayaan Bantul Geni Creative
Dinas Kebudayaan Sleman Harbor.Inc
Dinas Kebudayaan Kulonprogo Indonesian Visual Art Archive
Dinas Kebudayaan Gunung Kidul KartiTedjo
Dinas Perijinan & Pendapatan Daerah Kota Kedai Kebun Forum
Yogyakarta Kedai Yuk Makan
Dinas Perijinan Kab. Bantul Kitchen And Me
Dinas Perijinan Kab. Sleman Komunitas Gayam 16
Dinas Komunikasi Informasi DIY Krack! Studio
Dinas Kesehatan DIY Labless
Dinas Perhubungan DIY Landung Man Of Letters
Polda DIY Lifepatch
Polresta Yogyakarta Marvelindo
Polsek Gondomanan Mbok Imbuh Catering
Korem 072 Pamungkas Merdekor
Koramil Gondomanan Padepokan Bagong Kussudiardja
Kecamatan Gondomanan PAIJO
BPBD DIY Paguyuban Pemuda Padat Karya
TRC BPBD DIY Pepakan.Id
Taman Budaya Yogyakarta Perdana Nawungan
Museum Sonobudoyo PT. Viscus Media Dharma
Barahmus DIY Rahayu Pranata Boga

197
Royal Ink Studio Alit Jabangbayi
Ruang Mes 56 Gundhissos
Santishop Manufacture Indonesia Santi Zaidan
Scream Production Fira Sasmita
Thirteen Production Tio Andito
Toko Merah Gejayan Doni Salah Paham
Wildwork Andivanovsky Simbah Unggry
Yayasan Biennale Jogja Annisa Hertami
Jeannie Park & PSBK Team Reyna Arum
Doni Maulistya & Krisna E. Putranto Putri Manjo
Ndoro Debyo Surya Setiyawan & Valens Riyadi Ketoprak Tobong Kelana Budaya
Janu Satmoko Balai Budaya Minomartani
Vida Irawanto Awangizm
Eki Firmansyah Landung Simatupang
Daniel Timbul Kunto Aji
Wayan Emha Ainun Najib
Tobil Butet Kartaredjasa
Sakti Anterdans Arts Jogja
Uki Rio Febrian
Becek Didik Nini Thowok
Alwan Andreas Praditya
Yayak DK Aulia Anindita
Farid Stvy Amelberga Astri P.

198
REKANAN

REKANAN MEDIA

199

Anda mungkin juga menyukai