Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Pendidikan Kewarganegaraan dengan Pancasila

Pada perkembangan berikutnya, undang-undan tentang sisdiknas itu


mengalami perubahan . UU No 2 Tahun 1989 dinilai tidak sesuai lagi dengan
perkembangan masyarakat dan kondisi global oleh karena itu dicabut dan
diganti dengan UU No. 22Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional.ketentuan tentang kurikulum untuk Pendidikan Tinggi secara garis
besae disebutkan di dalamnya. Di dalam UU tersebut mengatur muatan
pendidikan yang tidak lagi sebagaimana diatur dalam UU sisdiknas
sebelumnya. Pada UU ini, muatannya adalah:
 Pendidikan Agama
 Pendidikan Kewarganegaraan
 Bahasa

Pada ketentuan Pendidikan Pancasila dieliminasi dan sebagau gantinya


dalam kurikulum bahasa. Baik bahasa Indonesia, Bahasa daerah maupun
bahasa Inggris. Masing-masing dengan dengan relevansinya sebagai sarana
komunikasi dan kebutuhan sesuai tingkatan/jenjang pendidikan.
Dieliminasinya Pendidikan Pancasila sebagai Mata kuliah tidak berarti
bahwa meteri itu dipandang tidak penting dan tidak mendasar. Penjelasan
untuk itu tidak memerlukan waktu dan tempat yang panjang dan bersifat
debatable. Namun demikian , maksud sederhannya adalah bahwa pancasila
yang berkedudukan sebagai falsafah dan dasar negara justru tidak sekedar
dijadikan sebagai sebuah, bahkan bagian dari mata kuliah. Pancasila
merupakan pedoman bagi semua warga bangs Indonesia untuk berinteraksi
dalam konteks kebersamaan untuk mengokohkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Oleh karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan tidak dapat
dilepaskan keterkaitannya dengan pancasila. Pancasila menjadi roh bagi
Pendidikan Kewarganegaraan.
Bahkan di tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah, mata pelajaran yang
disampaikan dadalah PPKN (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan).
Berarti bahwa antara Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi satu kesatuan
khususnya dipandang dari aspek pendidikan. Keduanya menjadi satu kesatuan
yang tidak terpisahkan di dala membentuk kepribadian yang sesuai dengan
jiwa dan semangat manusia Indonesia.
Merujuk pada Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Nomor:
43/Dikti/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah
Kepribadian Pendidikan Kewarganegaraan, dinyatakan materi muatan
Pendidikan Kewarganegaraan tersebut. Pada Pasal 4 dinyatakan bahwa
substansi sajiannya terdiri dari:
a. Filsafat Pancasila
1. Pancasila sebagai sistem filsafat
2. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
b. Identitas Nasional
1. Karakteristik identitas nasional
2. Proses bebangsa dan bernegara
c. Politik dan Strategi
1. Sistem konstitusi
2. Sistem politik dan Ketatanegaraan Indonesia
d. Demokrasi Indonesia
1. Konsep dan prinsip demokrasi
2. Demokrasi dan pendidikan demokrasi
e. Hak Asasi Manusia the Rule of Law
1. Hak Asasi Manusia
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
f. Hak dan Kewajiban Warga Negara
1. Warga Negara Indonesia
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia
g. Geo Politik Indonesia
1. Wilayah Sebagai ruang hidup
2. Otonomi daerah
h. Geo Strategi Indonesia
1. Konsep Asta Gatra
2. Indonesia dan Perdamaian Dunia
Pemilahan di atas didasarkan pada kenyataan bahwa permasalahan yang
berada pada level asas, yang tdak bersifat teknis – dalam arti sebagai suatu
konsep adalah pada tataran tersebut. Dengan demikian pemilahan ini
mencakup rambu-rambu sebagaimana dnyatakan di dalam Keputusan
Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai