Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA


DAN KEWARGANEGARAAN

Disusun Oleh :
Kelompok 1
Sofiyandi Syahrian (201810230311121)
Nada Kusumadani (201810230311135)
Lintar Niendhya Milleniva (201810230311124)
Nadila Apriola Susanto (201810230311099)
Kelas B 2018

Dosen Pengampu:
Dr. Nurdin Hasanati,M.si

Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang
2018
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pancasila adalah nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia sejak jaman nenek
moyang sampai dewasa ini. Hal ini pula yang pada akhirnya memberikan
perbedaan antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat lain. Nilai-nilai
kehidupan tersebut mewujudkan amal perbuatan dan pembawaan serta watak
orang Indonesia. Dengan kata lain masyarakat Indonesia mempunyai ciri sendiri,
yang merupakan kepribadiannya. Dengan nilai-nilai ini pula rakyat Indonesia
melihat dan memecahkan masalah kehidupan ini untuk mengarahkan dan
mempedomani dalam kegiatan kehidupannya bermasyarakat.
Pancasila berasal dari bahasa sanskerta pancasila menjadi pemersatu bangsa
indonesia dibawah panji Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila dari atas 2 kata yaitu
panca dan sila. Panca berarti 5 dan sila berarti asas. Secara harfiah, Pancasila
adalah 5 asas dasar negara.
Kewarganegaraan adalah keanggotaan secara pasif dan aktif dari seorang
individu dalam sebuah negara-bangsa dengan hak-hak universal tertentu dan
kewajiban-kewajiban pada level yang spesifik dari kesetaraan. Secara sederhana,
kewarganegaraan dapat dianggap sebagai konsep dalam mengukur hak dan
kewajiban. Namun yang terjadi adalah pemahaman secara tidak penuh terhadap
makna kewarganegaran. Konsep ini dilihat semata-mata sebagai status. Status
yang dimaksudkan terkait dengan metode-metode untuk menentukan siapa yang
bisa menjadi warganegara.

B. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


(PPKN).
2. Mengetahui tujuan dan manfaat mempelajari Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan.
3. Mengetahui landasan ilmiah dan landasan hukum dari Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.
C. MANFAAT
Untuk lebih mengetahui hak dan kewajiban dasar negara yang di
landaskan dengan 5 asas Dasar Negara yaitu Pancasila, Serta menjujung
tinggi harkat & martabat NKRI ( Negara Kesatuan Republik Indonesia ).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan salah satu
mata pelajaran wajib dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan diharapkan mampu memberikan perhatiannya
kepada pengembangan nilai, moral, dan sikap perilaku peserta didik. Sejatinya
PPKn adalah studi tentang kehidupan kita sehari-hari, mengajarkan bagaimana
menjadi warga negara yang baik dan menjunjung tinggi nilai nilai pancasila yang
merupakan dasar negara Indonesia.
Mata kuliah PPKn di perguruan tinggi adalah kelanjutan dari studi
sebelumnya. Di perguruan tinggi, PPKn diajarkan lebih mendetail sampai ke akar
akarnya. Terutama jika mengambil jurusan Civic Hukum (PPKn). Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan kelompok Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK).
Dasar PPKn diajarkan hingga tingkat perguruan Tinggi adalah Pasal 37 Ayat
(1) dan (2) UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyebutkan bahwan PPKn wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar,
pendidikann menengah, dan pendidikan tinggi yang dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan
cinta tanah air sesuai dengan pancasila dan UUD 1945.
Ditambahkan pula surat keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional No.43/DIKTI/kep/2006, tentang Rambu-Rambu
Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi terdiri atas mat akuliah Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan,
dan Bahasa Indonesia.
Melalui penyempurnaan kurikulum mata kuliah pengembangan kepribadian
tersebut, khususnya mata kuliah PPKn memiliki paradigma baru, yaitu Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan berbasis Pancasila. Berdasarkan ketentuan
tersebut maka kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian wajib diberikan
di semua fakultas dan jurusan di perguruan tinggi di Indonesia.
B. Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) terdapat dalam
keputusan DIRJEN DIKTI No.43DIKTI/Kep/2006, yang dirumuskan dalam
visi,misi dan kompetensi sebagai berikut.
Visi PPKn merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan
penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa memantapkan
kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya, hal ini berdasarkan pada suatu realitas
yang dihadapi, bahwa mahasiswa adalah generasi bangsa yang harus memiiki visi
intelektual, religius, berkeadaban, berkemanusiaan, serta cinta tanah air dan
bangsanya
Misi PPKn di perguruan tinggi adalah untuk membantu mahasiswa
memantapkan kepribadiannya, agar secara konsisten mampu mewujudkan nilai-
nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai,
menerapkan, dan mengembangkan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dengan
rasa tanggung jawab dan bermoral.
C. Landasan Ilmiah dan Landasan Hukum Pendidikan
Pendidikan Pancasila dan Kewaganegaraan memiliki dua landasan, yaitu
landasan ilmiah dan landasan hukum.
1. Landasan Ilmiah
Untuk landasan ilmiah dari Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan akan
dijelaskan tentang dasar pemikiran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
objek pembahasan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta rumpun
keilmuan.
A. Dasar Oemikiran Pendidikan Pancasila dan Kewaganegaraan
Penanaman nilai-nilai Pancasila dan kewarganegaraan (civic values) melalui
pendidikan semakin penting dalam masa menuju demokrasi yang sedang terjadi di
Indonesia, karena cara yang strategis untuk mengalami demokrasi ialah melalui
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn/civic education) yang di
dalamnya mengandung upaya sosialisasi, diseminasi dan aktualisasi konsep,
kewarganegaraan (civic values) melalui pendidikan semakin penting ketika
bangsa ini mengalami krisis multidimensi yang berkepanjangan di tengah-tengah
transisi politik menuju demokrasi. Titik urgensi ini terletak pada harapan terhadap
generasi muda yang tumbuh dan berkembang melalui dunia pendidikan.
B. Objek Pembahasan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraaan
Objek pembahasan setiap ilmu pada dasarnya harus memenuhi syarat-syarat
ilmiah, yaitu mempunyai objek, metode, system, dan bersifat universal Mengingat
hal itu, sudah semestinya pula jika objek pembahasan setiap ilmu harus jelas, baik
objek material maupun objek formalnya.
Objek material adalah bidang sasaran yang dibahas dan dikaji oleh suatu
bidang atau ccabang ilmu. Adapun objek material dari PPKn adalah segala hal
yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila dan warga Negara baik empiris
maupun nonempiris, yang meliputi wawasan, sikap, dan perilaku warga Negara
dalam kesatuan bangsa dan Negara.
Sedangkan objek formal adalah sudut pandang tertentu yang dipilih untuk
membahas objek material tersebut. Adapun tinjauan kajian objek formalnya
mencakup dua segi, yaitu segi hubungan antara warga Negara dan Negara
(termasuk hubungan antar warga Negara) dan segi pembelaan Negara. Berangkat
dari konteks ini, pembahasan PPKn terarah pada warga Negara Indonesia dalam
hubungannya dengan Negara dan pada upaya pembelaan Negara Indonesia.
2. Landasan Hukum
A. UUD 1945
1) Pembukaan UUD 1945,khusus pada alinea kedua dan keempat, yang
memuat cita-cita tujuan dan aspirasi bangsa Indonesia tentang kemerdekaan.
2) Pasal 27 ayat (1) menyatakan bahwa segala warga negara bersama
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib menjujung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
3) Pasal 30 ayat (1) menyatakan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan Negara.
4) Pasal 31 ayat (1) menyatakan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak
mendapat pendidikan.
B. Ketetapan MPR No.II/MPR/1999 Tentang Garis-Garis Besar Haluan
Negara.
C. Undang-Undang No.30 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
1) Pasal 9 ayat (1) disebutkan bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan
Negara.
2) Pasal 9 ayat (2) disebutkan bahwa keikutsertaan warga Negara dalam bela
Negara sebagaimana dimaksud ayat (1) diselenggarakan melaui:
a) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
b) Pelatihan kemiliteran secara wajib;
c) Pengabdian sebagai prajurit tentara nasional Indonesia secara suka-rela dan
secara wajib; dan
d) Pengabdian secara profesi.
D. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
E. Merujuk pada beberapa Keputusan Menteri Pendidikan Nasional.
1) Keputusan Menteri pendidikan Nasional No. 232/U/2000 tentang Pedoman
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar
Mahasiswa.
2) Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No, 45/U/2002 tentang Kurikulum
Inti Pendidikan Tinggi telah ditetapkan bahwa Pendidikan Agama, endidikan
Bahasa, dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan
kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), yang wajib diberikan
dalam kurikulum setiap program studi/kelompok program studi.
F. Surat Keuptusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional No. 43/DIKTI/Kep2006, tentang Rambu-Rambu
Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi.
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan ataupun penjelasan diatas, maka kami para penyusun


dapat memberikan kesimpulan kesimpulan, yaitu :
Pendidikan Kewaganegaraan adalah suatu pendidikan atau pembelajaran
pengetahuan yang bertjuan untuk mendidik para masyarakat agar mampu menjadi
warga Negara yang demokratis, berbudi pekerti luhur, berwawasan kebangsaan,
dan partisipatif dalam usaha pembelaan Negara yang sadar akan hak dan
kewajibannya.
Pendidikan Pancasila yang menjadi sumber dan pedoman bangsa
mengantarkan mahasiswa dapat mengembangkan kepribadiannya serta dapat
membantu mewujudkan nilai-nilai pancasila dan kesadaran berbangsa dan
bernegara. Pendidikan Pacasila dan Kewarganegaraan juga bertujuan untuk
menguasai kemampuan berfikir, bersikap rasional dan dinamis serta berpandangan
luas sebagai manusia intelektual.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai