Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENGEMBANGAN USAHA

MIKRO KECIL DAN MENENGAH BERBASIS EKONOMI


KREATIF (STUDI PADA UMKM BATIK SRI DI KOTA
BEKASI)

Rifka Zikrivia 1, R.R Wening Ken Widodasih, SH., MM 2


Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa
E-mail : rifka.z.wibowo@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan analisis SWOT (Strengths,


Weakness, Opportunities, Threats) terhadap pengembangan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berbasis ekonomi kreatif menjadi
tujuan dari penelitian ini. Menggunakan metode deskriptif kualitatif,
data dikumpulkan melalui hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis SWOT untuk
membuat strategi pengembangan ekonomi kreatif pada UMKM Batik
Sri di Kota Bekasi. Hasil penelitian menujukan UMKM Batik Sri
berada dikuadran I yang berarti UMKM memiliki kekuatan dan
peluang (SO), sehingga peluang yang ada dapat dimanfaatkan dan
mengharuskan strategi yang diterapkan adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy), situasi ini
membuat UMKM Batik dapat menerapkan strategi agresif dengan
memanfaatkan peluang dengan memaksimalkan kekuatan yang
dimiliki.

Kata Kunci : Analisis SWOT, Pengembangan Usaha, UMKM,


Ekonomi Kreatif
1. PENDAHULUAN seiring kondisi pertumbuhan laju ekonomi
yang terus meningkat dan juga masuknya
Kehadiran kegiatan Usaha Mikro, investor ke Bekasi. Kerjasama semua elemen
Kecil, dan Menengah (UMKM) selalu seperti Pemerintah Kota sangat diperlukan
menjadi wadah yang baik untuk membuka dalam mengembangkan dan mendorong
lapangan pekerjaan. Kegiatan (UMKM) masyarakat agar terjun ke bidang industri
merupakan salah satu bidang usaha yang kreatif ini terutama anak-anak muda. Kondisi
dapat berkembang dan konsisten, contohnya geografis Kota Bekasi yang berbatasan
pada krisis moneter berkepanjangan di tahun dengan kota Jakarta, Kabupaten Bekasi dan
1998. Dalam perekonomian nasional Bogor, membuat Kota Bekasi mendapatkan
kegiatan UMKM ini memberikan kontribusi kesulitan dalam memutuskan kesenian Kota
besar pada devisa negara. Dilihat saat pasca Bekasi karena adanya percampuran budaya
krisis ekonomi tahun 1997-1998 jumlah pada warga Kota Bekasi yang merupakan
usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia percampuran antara budaya Sunda, Jawa
tidak berkurang, bahkan meningkat di tahun Barat dan Betawi. Berbeda dengan
2012 dan mampu menyerap tenaga kerja Kabupaten Bekasi yang sebagian besar
hingga 107 juta orang pekerja. Pada tahun itu penduduknya orang Sunda, saat ini warga
jumlah pengusaha di Indonesia sebanyak Kota Bekasi didominasi oleh masyarakat
56.534.592 unit (Badan Pusat Statistik). Pada yang berasal dari Jakarta. Kota Bekasi yang
tahun 2019, ditengah kondisi ekonomi yang memiliki batik tradisional berciri khas Betawi,
menantang terdapat beberapa sektor usaha yakni Batik Bekasi. Sebuah usaha batik khas
UMKM yang diprediksi dapat bertahan, Bekasi yang berada di Kota Bekasi dan
karena menggunakan bahan baku dalam dikenal dengan nama Batik Sri ini selain
negeri yang mampu menekan biaya, fokus dalam membuat dan memasarkan batik
diantaranya yaitu sektor kuliner, fashion, dan khas Bekasi, Batik Sri juga merangkul
handcraft yang merupakan salah satu bidang disabilitas untuk ikut serta dalam pembuatan
ekonomi kreatif. motif batik Bekasi. Batik menjadi salah satu
aset kekayaan dan warisan leluhur dan
Keberadaan UMKM sebagai
menjadi identitas bangsa Indonesia. Batik
penolong karena lebih mampu bertahan di
bukan sekedar seni atau pakaian khas tetapi
masa krisis ekonomi serta menjadi tumpuan
terkandung banyak makna simbolis dan nilai
harapan masyarakat, keberadaannya mampu
di dalam setiap motif dan corak nya yang
banyak menyediakan kesempatan kerja,
beraneka ragam. Batik telah ditetapkan
mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan
UNESCO (The United Educational,
arus urbanisasi serta motor penggerak
Scientific and Cultural Organization) sebagai
pembangunan nasional dan daerah. Ekonomi
Masterpiece of the Oral and Intangible
di dunia akan terus perkembang dan di
Heritage of Humanity pada sebuah
dominasi oleh usaha kecil menengah, negara
konferensi di Abu Dhabi tanggal 2 Oktober
yang memperkuat jaringannya dengan usaha
2009 dan pada tanggal tersebut di tetapkan
kecil menengah akan memiliki kesempatan
sebagai hari batik nasional. Pembuatan batik
memenangkan persaingan di pasar global.
membuka peluang UMKM bagi masyarakat
Jumlah masyarakat usia muda di Kota Bekasi
untuk membantu meningkatkan
lebih dari 200.000 jiwa, secara letak
perekonomian. Kompetisi usaha akan selalu
geografis posisi Bekasi sangat strategis
mengalami perubahan yang kompleks dari
karena berdekatan dengan ibu kota dan tinggi
berbagai kombinasi faktor, disamping
nya daya beli masyarakat akan
pengaruh dari pelaku usaha yang
mempengaruhi perkembangan industri
bersangkutan. Pelaku usaha harus
kreatif. Perkembangan industri kreatif di
memposisikan diri secara baik dan benar
Kota Bekasi menurut Kepala Bidang
dibandingkan pesaingnya melalui berbagai
Ekonomi Badan Perencanaan dan
cara.
Pembangunan Daerah (Bappeda) suatu saat
akan bisa menjadi motor penggerak ekonomi
Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM mencakup industri dengan kreativitas sumber
dapat diatasi dengan upaya memperbaiki daya manusia sebagai aset utama untuk
aspek dari dalam (internal) maupun aspek menciptakan nilai tambah ekonomi, maka
dari luar (eksternal). Salah satu cara untuk UMKM yang kreatif tentu akan memiliki
membuat strategi pengembangan usaha kemampuan bersaing karena mampu
adalah dengan melakukan analisis SWOT. menciptakan nilai tambah baru. Studi
Perumusan strategi-strategi mencakup ekonomi kreatif terbaru yang dilakukan
kegiatan mengembangkan visi dan misi suatu United Nation Conference on Trade and
usaha, mengidentifikasi peluang dan Development (UNCTAD) pada tahun 2020
ancaman eksternal organisasi, menentukan menjabarkan Ekonomi Kreatif dapat
kekuatan dan kelemahan internal organisasi. menciptakan pekerjaan, mendorong
Pengembangan usaha menjadi tanggung peningkatan pendapatan, ekspor serta
jawab dari setiap pelaku usaha yang mempromosikan kepedulian sosial,
membutuhkan pandangan kedepan, motivasi keragaman budaya dan pengembangan
dan kreativitas. Pada umumnya pemilik manusia. Menyertakan aspek sosial, budaya
usaha dalam mengembangkan usahanya dan ekonomi dalam pengembangan teknologi.
harus mampu melihat suatu peluang dimana Suatu pilihan strategi pengembangan yang
orang lain tidak mampu melihatnya. Melalui membutuhkan tindakan kementerian serta
penelitian ini maka akan teridentifikasi kebijakan yang inovatif dan multidisiplin.
permasalahan yang terdapat pada Batik Sri
dalam pengembangannya sehingga dapat Konsep dasar SWOT memang
menjawab tujuan penelitian yaitu terlihat sederhana sekali seperti yang
merumuskan analisis SWOT yang akan dikemukakan oleh Sun Tzu pada tahun 1992
menjadi strategi dalam pengembangan usaha bahwa sebuah pertempuran akan mudah
mikro kecil dan menengah berbasis ekonomi dimenangkan apabila sudah mengenali
kreatif pada UMKM Batik Sri di Kota Bekasi. kekuatan dan kelemahan dalam diri sendiri
serta mengetahui kekuatan dan kelemahan
lawan. Saat ini perkembangannya semakin
meningkat, analisis SWOT tidak hanya
2. TINJAUAN PUSTAKA dipakai untuk menyusun strategi di medan
perang tetapi banyak juga dipakai dalam
Pengembangan suatu usaha menurut penyusun perencanaan strategi bisnis yang
Pandji Anoraga (2011) adalah tanggung bertujuan untuk menciptakan strategi-strategi
jawab dari setiap pengusaha atau wirausaha jangka panjang sehingga arah dan tujuan
yang membutuhkan pandangan kedepan, usaha dapat terlihat dan dicapai dengan jelas,
motivasi dan kreatifitas. Tujuan selain itu untuk menghadapai pesaing-
pengembangan usaha menurut Central Otago pesaing lainnya. Analisis SWOT menurut
District Center (2013) adalah menciptakan Freddy (2014) adalah sebuah instrument
keuntungan melalui penciptaan usaha dalam dalam merencanakan strategi dengan
rangka memanfaatkan pasar dan kesempatan menggunakan kerangka kerja kekutan,
bisnis, serta untuk menciptakan lapangan kelemahan, peluang dan ancaman, instrumen
pekerjaan. Usaha Mikro Kecil dan Menengah tersebut menghasilkan strategi sederhana
menurut Sony Hendra (2017) merupakan untuk memperkirakan cara terbaik dalam
suatu usaha perseorangan atau badan usaha mengimplementasikan nya. Analisis SWOT
yang berskala kecil dan memiliki batasan menurut Bilung (2016) memungkinkan untuk
tertentu dalam hal jumlah tenaga kerjanya, mengidentifikasi faktor-faktor yang
jumlah penjualan atau omsetnya, serta jumlah mempengaruhi baik positif maupun negatif
aset atau aktivanya, teknologi yang dari dalam dan dari luar. Peran kunci dari
digunakannya masih tradisional, dengan SWOT adalah untuk membantu
pengelolaan usaha yang sederhana. Wulan mengembangkan kesadaran penuh dari
Ayodya (2019) menyimpulkan ekonomi semua faktor yang dapat mempengaruhi
kreatif yaitu kegiatan ekonomi yang perencanaan strategi dan pengambilan
keputusan, tujuan yang dapat diterapkan pada yang sesuai dan dapat diterapkan, yang
hampir semua aspek. Diagram SWOT dimiliki suatu perusahaan berdasarkan 4 tipe
menurut Freddy Rangkuti menjelaskan strategi, yaitu:
terdapat 4 diagram SWOT:
1. Strategi SO (Strengths-Opportunities),
a. Kuadran 1 terdapat strategi agresfi dimana strategi ini dibuat berdasarkan pemikiran
ini merupakan situasi yang sangat perusahaan, yaitu dengan cara memanfaatkan
menguntungkan dengan adanya peluang dan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk
kekuatan yang dimiliki sehingga dapat meraih peluang-peluang yang ada
memanfaatkan peluang yang ada. Kondisi ini
mengharuskan strategi yang diterapkan 2. Strategi ST (Strengths-Threats), strategi
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan dalam mengunakan kekuatan untuk
yang agresif (Growth Oriented Strategy). meminimalisir atau mengurangi ancaman-
ancaman eksternal
b. Kuadran 2 terdapat strategi diversifikasi,
ini merupakan keadaan dimana ketika 3. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities),
menghadapi sebuah ancaman tetapi usaha strategi ini diterapkan dengan memanfaatkan
tersebut masih memiliki kekuatan internal. peluang-peluang yang ada untuk
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi meminimalisir atau mengurangi kelemahan-
ini adalah menggunakan kekuatan untuk kelemahan suatu perusahaan
memanfaatkan peluang jangka panjang 4. Strategi WT (Weaknesses-Threats),
dengan cara strategi diversifikasi strategi ini untuk meminimalisir kelemahan
(produk/pasar). serta menghindari ancaman terhadap
c. Kuadran 3 terdapat strategi turn around, perusahaan.
situasi dimana terdapat peluang pasar yang Matriks Analisis SWOT yang dikembangkan
luas tetepi dihadapkan pada beberapa kendala oleh Wheelen dan Hunger terstruktur dengan
atau kelemahan internal. Strategi yang tepat 9 sel diatas. Bagian horizontal berisi
pada keadaan tersebut adalah meminimalkan ringkasan analisis faktor internal atau Internal
masalah-masalah internal sehingga dapat Factor Analysis Summary (IFAS) dan bagian
merebut peluang pasar yang lebih baik. vertikal berisi ringkasan analisis faktor
d. Kuadran 4 terdapat strategi defensif, eksternal atau External Factory Analysis
merupakan keadaan yang sangat tidak Summary (EFAS).
menguntungkan karena dihadapkan berbagai Tabel 1. Matriks SWOT
ancaman serta kelemahan internal.

Gambar 1. Diagram SWOT

Perhitungan Matriks IFAS dan EFAS


Matriks SWOT merupakan alat Perhitungan IFAS digunakan untuk
strategi yang dapat membantu perusahaan mengevaluasi faktor-faktor yang ada pada
untuk menggambarkan penyesuaian antara lingkungan internal berupa kelemahan dan
peluang dan ancaman ekternal yang dihadapi kekuatan yang dimiliki perusahaan.
dengan kekuatan dan kelemahan internal, Perhitungan EFAS digunakan untuk
serta untuk melihat alternatif strategi apa mengevaluasi faktor-faktor yang
berpengaruh pada objek penelitian yang ada peneliti yaitu penelitian deskriptif kualitatif.
diluar lingkungan berupa ancaman dan Data yang akan digunakan oleh peneliti
peluang dan perhitungan IFAS digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan
untuk mengevaluasi faktor-faktor yang ada data sekunder. Data primer dikumpulkan
didalam lingkungan berupa kekuatan dan melalui hasil wawancara langsung kepada
kelemahan. Cara-cara penentuan matriks informan yaitu pemilik UMKM Batik Sri.
IFAS dan EFAS menurut Freddy Rangkuti Data diperoleh dari wawancara dengan
(2014) yaitu: menggunakan daftar pertanyaan. Data primer
tidak memiliki resiko kadaluarsa karena baru
a. Penentuan matriks IFAS dengan memberi dikumpulkan setelah proyek penelitian
bobot masing-masing faktor mulai dari 0,0 dirumuskan. Data sekunder yaitu data
(tidak penting) sampai 1,0 (sangat penting), informasi yang dikumpulkan dari data
jumlah semua bobot tidak boleh melebihi kepustakaan berupa buku atau jurnal dan
1,00. Selanjutnya menghitung rating, untuk lembaga pemerintah oleh peneliti.
masing-masing faktor diberikan skala mulai
dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) Pengumpulan data yang dilakukan
berdasarkan pengaruh faktor tersebut oleh peneliti yaitu berupa observasi,
terhadap kondisi yang bersangkutan. wawancara dan dokumentasi. Analisis yang
Kategori kekuatan diberi nilai mulai dari 4 dilakukan berupa narasi-narasi kualitatif
(sangat baik) sampai 1, sedangkan pemberian yang diperoleh dari hasil wawancara
rating pada kelemahan adalah kebalikannya, kuesioner kemudian dideskripsikan. Data
1 jika kelemahan sangat besar dan 4 jika dari hasil observasi akan diinterpretasikan
kelemahannya kecil. Kalikan bobot dan untuk memudahkan dalam menarik
rating untuk memperoleh nilai pada kolom 4. kesimpulan. Data yang diperoleh kemudian
Fungsi dari hasil nilai menentukan strategi akan diklasifikasikan atau dikelompokkan
yang akan digunakan. kedalam kategori sehingga dapat menjawab
rumusan masalah dalam penelitian ini dan
b. Penentuan matriks EFAS dengan memberi memberikan alternatif strategi-strategi
bobot masing-masing faktor mulai dari 1,0 pengembangan yang dapat diterapkan
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak melalui analisis SWOT yang merupakan
penting), jumlah semua bobot tidak boleh metode perencanaan strategi untuk
melebihi 1,00. Selanjutnya menghitung mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang
rating, untuk masing-masing faktor diberikan dan ancaman dalam usaha serta rumusan
skala mulai dari 4 (outstanding) sampai strategi. Penelitian yang akan dilakukan
dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor bertempatkan pada UMKM Batik Sri di Jl.
tersebut terhadap kondisi yang bersangkutan. Bahagia Utama No. 640 RT 003/RW 003,
Pemberian rating untuk faktor peluang Mustika Sari, Kelurahan Mustika Jaya,
bersifat positif (4 jika peluang semakin besar Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat.
tetapi 1 jika peluangnya kecil). Pemberian
rating nilai ancaman adalah kebalikannya, 1 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
jika ancaman sangat besar dan rating 4 jika
ancamannya kecil. Kalikan bobot dan rating Hasil dari wawancara yang didapat
untuk memperoleh nilai pada kolom 4. dan diolah tersaji pada Analisis SWOT
Fungsi dari hasil nilai menentukan strategi (Strengths, Weakness, Opportunities,
yang akan digunakan Threats) sebagai berikut :

3. METODE PENELITIAN a) Kekuatan

Penelitian ini akan membahas 1. Kualitas produk yang dihasilkan baik,


sehingga sebagian konsumen Batik Sri
tentang analisis SWOT sebagai
tidak ragu untuk membeli
pengembangan usaha mikro kecil dan
menengah berbasis ekonomi kreatif sehingga
jenis penelitian yang akan dilakukan oleh
2. Harga dapat dijangkau konsumen, Tabel 2. Internal Factor Analysis Summary
dengan kualitas produk yang bagus harga
masih dapat dijangkau konsumen.
3. Memiliki berbagai jenis produk,
sehingga konsumen tidak sulit mencari
produk dalam kategori atau motif yang
sejenis.
4. Kemasan produk yang menarik dan
unik
b) Kelemahan
1. Pembuatan produk membutuhkan
waktu yang lama, terutama untuk produk
batik tulis karena proses nya yang cukup
panjang dan memerlukan ketelitian tinggi.
2. Lokasi yang kurang strategis
3. Penggunaan teknologi informasi yang
belum maksimal, seperti kelengkapan
detail produk dalam social media.
c) Peluang
Sumber:Data penelitian yang diolah, 2021
1. Adanya event atau kegiatan pameran
yang sering diadakan di tempat-tempat Berdasarkan tabel IFAS terdapat faktor-
umum. faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki UMKM Batik Sri. Faktor
2. Dukungan dari Pemerintah Kota kekuatan yang pertama kualitas produk yang
berupa keringanan bunga pinjaman yang dihasilkan bagus dengan rating 4 dan
diberikan oleh BPRS (Bank Pembiayaan diperoleh bobot 0,19 dari data diolah, faktor
Rakyat Syariah) kekuatan yang kedua terkait harga yang dapat
dijangkau konsumen dengan rating 3 dan
3. Bekerja sama dengan koperasi batik diperoleh bobot 0,14 dari data diolah, faktor
Bekasi (KOMBAS) dalam kekuatan yang ketiga memiliki berbagai jenis
pendistribusian produk. produk yang beragam dengan rating 2 dan
d) Ancaman diperoleh bobot 0,10 dari data diolah, faktor
kekuatan yang terakhir mengenai kemasan
1. Pandemi Corona Virus (COVID)-19 produk yang menarik dan unik dengan rating
yang melanda Indonesia 3 diperoleh bobot 0,14 dari data diolah.
Terdapat faktor-faktor kelemahan, yang
2. Batik Bekasi yang belum dikenal pertama pembuatan produk memerlukan
masyarakat luas waktu yang lama dengan rating 2 diperoleh
Faktor-faktor yang telah didapat akan bobot 0,10 dari data diolah, faktor kelemahan
dimasukan kedalam bentuk tabel IFAS dan yang kedua lokasi kurang strategis dengan
EFAS serta diberikan bobot dan rating pada rating 4 diperoleh bobot 0,19 dari data diolah,
masing-masing faktor. Fungsi dari faktor kelemahan yang ketiga penggunaan
pembobotan dan rating yaitu untuk teknologi belum efektif dengan rating 3
mengetahui dampak positif yang menjadi diperoleh bobot 0,14 dari data diolah.
kekuatan dan peluang serta dampak negative
yang menjadi kelemahan serta ancaman
Tabel 3. External Factor Analysis Summary Indonesia dengan rating 2 diperoleh bobot
0,13 dari data diolah, faktor ancaman yang
kedua dengan rating 2 diperoleh bobot 0,13
yaitu batik Bekasi yang belum dikenal
masyrakat luas.
Matriks SWOT merupakan alat strategi yang
dapat membantu untuk menggambarkan
penyesuaian antara peluang dan ancaman
ekternal yang dihadapi UMKM Batik Sri
dengan kekuatan dan kelemahan internal
yang dimiliki Batik Sri, serta untuk melihat
alternatif strategi apa yang sesuai dan dapat
diterapkan, yang dimiliki suatu perusahaan
berdasarkan 4 tipe strategi, yaitu:
1. Strategi SO (Strength-Opportunities),
strategi ini dibuat dengan cara memanfaatkan
kekuatan yang dimiliki Batik Sri untuk
Sumber:Data penelitian yang diolah, 2021 meraih peluang-peluang yang ada.
2. Strategi ST (Strength-Threats), strategi
Berdasarkan tabel diatas terdapat faktor-
dalam mengunakan kekuatan untuk
faktor peluang dan ancaman pada UMKM
meminimalisir atau mengurangi ancaman-
Batik Sri. Faktor peluang yang pertama
ancaman eksternal yang terdapat pada Batik
adanya event/kegiatan pameran dengan
Sri.
rating 4 diperoleh bobot 0,27 dari data diolah,
faktor peluang berikutnya keringanan bunga 3. Strategi WO (Weaknesses-Opportunities),
yang diberikan oleh Pemerintah Kota dengan strategi ini diterapkan dengan memanfaatkan
rating 4 diperoleh bobot 0,27 dari data diolah, peluang-peluang yang ada untuk
faktor peluang yang terakhir bekerja sama meminimalisir atau mengurangi kelemahan-
dengan koperasi batik Bekasi dalam kelemahan Batik Sri.
pendistribusian produk dengan rating 3
diperoleh bobot 0,20 dari data diolah. 4. Strategi WT (Weaknesses-Threats),
Terdapat beberapa faktor yang menjadi strategi ini untuk meminimalisir kelemahan
ancaman, faktor ancaman yang pertama serta menghindari ancaman terhadap Batik
terkait pandemi COVID-19 yang melanda Sri.

Tabel 4. Matriks Analisis SWOT UMKM Batik Sri

Strength (S) Weakness (W)

1. Kualitas produk yang 1. Pembuatan produk


dithasilkan bagus, membutuhkan waktu
IFAS sehingga sebagian yang lama, terutama
konsumen Batik Sri tidak untuk produk batik
ragu untuk membeli. tulis karena proses nya
2. Harga dapat dijangkau yang cukup panjang
konsumen, dengan dan memerlukan
kualitas produk yang ketelitian tinggi.
EFAS bagus harga masih dapat 2. Lokasi yang kurang
dijangkau konsumen. strategis
3. Memiliki berbagai jenis 3. Penggunaan teknologi
produk, sehingga informasi yang belum
konsumen tidak sulit maksimal, seperti
mencari produk dalam kelengkapan detail
kategori atau motif yang produk dalam social
sejenis. media.
4. Kemasan produk yang
menarik dan unik

Opportunity (O) Srategi SO Strategi WO

1. Adanya event atau 1. Memanfaatkan event-evemt 1. Memanfaatkan


kegiatan pameran yang atau kegiatan pameran yang dukungan dari
sering diadakan di diikuti untuk pemerintah untuk
tempat-tempat umum. memperkenalkan produk meningkatkan kualitas
2. Dukungan dari serta kualitas Batik Sri tenaga kerja dengan
Pemerintah Kota berupa kepada masyarakat luas. melakukan pelatihan
keringanan bunga 2. Kota Bekasi dengan jumlah terkait teknologi
pinjaman yang diberikan penduduk yang cukup informasi.
oleh BPRS (Bank banyak dapat menjadi target 2. Memperluas jaringan
Pembiayaan Rakyat pasar. pemasaran produk
Syariah). 3. Membuat inovasi jenis melalu berbagai
3. Pangsa pasar yang masih produk baru yang belum media, terutama sosial
luas ada dipasar agar menarik media.
4. Bekerja sama dengan perhatian dan memenuhi 3. Meningkatkan jumlah
koperasi batik Bekasi kebutuhan konsumen. distribusi produk
(KOMBAS) dalam kepada koperasi batik
pendistribusian produk Bekasi (KOMBAS)
agar mempermudah
konsumen dalam
membeli.
Threat (T) Strategi ST Strategi WT

1. Pandemi Corona Virus 1. Meningkatkan pembuatan 1. Bekerja sama dengan


(COVID)-19 yang jenis produk masker atau pemerintah untuk
melanda Indonesia membuat produk baru semakin giat
2. Batik Bekasi yang belum seperti handsanitizer untuk memperkenalkan batik
terlalu dikenal digunakan konsumen Bekasi serta
masyarakat dimasa pandemic COVID- memberikan pelatihan
19. sehingga dapat
2. Mempertahankan kualitas mengajak generasi
dan kemasan produk agar milenial yang lebih
tidak kalah dengan pesaing memahami teknologi
lainnya. informasi untuk ikut
serta dalam
mempromosikan
produk dan
melestarikan batik
Bekasi
2. Menambah tenaga
kerja pengrajin batik

Sumber:Data penelitian yang diolah, 2021


Dari tabel matriks SWOT dapat disimpulkan memanfaatkan peluang, diantaranya yaitu
alternatif strategi yang dapat diterapkan: memanfaatkan event-event atau kegiatan
pameran untuk memperkenalkan produk
1. Strategi SO. Strategi SO adalah strategi dan kualitas Batik Sri kepada masyarakat
yang menggunakan kekuatan untuk karena pangsa pasar yang masih luas
mengingat jumlah penduduk Kota Bekasi Gambar 2. Diagram SWOT UMKM Batik Sri
yang cukup banyak. Kualitas yang sudah
baik serta kemasan yang menarik harus
tetap dipertahankan dan ditingkatkan
dengan menambah inovas-inovasi baru
agar menarik perhatian dan memenuhi
kebutuhan konsumen.
2. Strategi WO. Strategi WO adalah strategi
dengan memanfaatkan peluang untuk
meminimalkan kelemahan, diantaranya
yaitu memperluas jaringan pemasaran,
memanfaatkan dukungan dari pemerintah
dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja
melalui pelatihan tentang teknologi Sumber: Data penelitian yang diolah, 2021
informasi serta meningkatkan distribusi
UMKM Batik Sri berada di kuadran 1, yang
kepada KOMBAS untuk mempermudah
berarti UMKM memiliki kekuatan dan
konsumen membeli produk Batik Sri.
peluang sehingga peluang yang ada dapat
3. Strategi ST. Strategi ST adalah strategi
dimanfaatkan, hal ini merupakan situasi yang
dengan memanfaatkan kekuatan untuk
sangat menguntungkan dengan adanya
menghindari ancaman yaitu dengan
peluang dan kekuatan, sehingga dapat
meningkatkan produksi masker batik atau
memanfaatkan peluang yang ada seperti
pembuatan produk baru seperti
event-event atau pameran serta bantuan dari
handsainitizer agar dapat digunakan
pemerintah dengan memaksimalkan
konsumen dimasa pandemi COVID-19
kekuatan internal yang dimiliki UMKM
dan tetap mempertahankan kualitas serta
Batik Sri yaitu produk-produk yang
kemasan yang unik.
dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan
4. Strategi WT. Strategi WT adalah strategi
kemasan yang menarik serta harga yang
untuk meminimalkan kelemahan dan
dapat dijangkau.
menghindari ancaman. Bekerja sama
dengan pemerintah untuk memberikan 5. KESIMPULAN
pelatihan dan mengajak generasi milenial
yang lebih memahami teknologi Berdasarkan hasil penelitian yang
informasi untuk mempromosikan produk telah dilakukan di UMKM Batik Sri melalui
serta melestarikan batik Bekasi sehingga analisis SWOT dapat diambil kesimpulan
lebih dikenal masyarakat secara luas. bahwa kekuatan yang dimiliki UMKM Batik
Sri yaitu kualitas produk yang dihasilkan
bagus, harga dapat dijangkau konsumen,
Diagram SWOT memiliki berbagai jenis produk sehingga
Dari analisis pada tabel 4.2 dan tabel 4.3 konsumen tidak sulit mencari produk dalam
menunjukan nilai pada skor masing-masing kategori atau motif yang sejenis, kemasan
faktor yaitu faktor kekuatan (1,80) dan faktor yang menarik, namun UMKM Batik Sri juga
kelemahan (1,38) serta faktor peluang (2,76) memiliki kelemahan yaitu pembuatan produk
dan faktor ancaman (0,52). Berdasarkan nilai membutuhkan waktu yang lama karenan
tersebut diketahui bahwa nilai kekuatan lebih proses cukup panjang dan memerlukan
tinggi dari nilai kelemahan dengan selisih ketelitian tinggi, lokasi yang kurang strategi,
0,42 dan nilai peluang lebih tinggi dari nilai penggunaan teknologi informasi yang belum
ancaman dengan selisih 2,24 sehingga dapat maksimal. Peluang yang dimiliki UMKM
digambarkan pada diagram SWOT berikut. Batik Sri antara lain adanya event atau
kegiatan pameran, dukungan dan bantuan
dari pemerintah dan Koperasi Batik Bekasi
UMKM Batik Sri juga memiliki ancaman
berupa pandemi COVID-19 yang melanda
Indonesia sejak tahun 2020 serta batik Bekasi UMKM Batik Sri lebih banyak dikenal
yang belum begitu dikenal oleh masyarakat masyarakat didalam maupun diluar Kota
secara luas. Bekasi sehingga penjualan meningkat, serta
lebih memanfaatkan teknologi informasi
Penerapan SWOT pada UMKM Batik Sri untuk mengurangi kelemahan internal dan
dilihat dari hasil skor perhitungan IFAS siap memperkenalkan batik Bekasi kepada
menunjukan bahwa kekuatan (Strenght) lebih masyarakat secara luas.
besar dibanding kelemahan (Weakness),
sementara perhitungan EFAS menunjukan
bahwa peluang (Oppurtunity) lebih besar DAFTAR PUSTAKA
dibandingkan ancaman (Threat), sehingga Anggraeni, D. F., Hardjanto, I., & Hayat, A.
dalam diagram SWOT berada dikuadran I (2013). Pengembangan Usaha
yang berarti UMKM memiliki kekuatan dan Mikro Kecil dan Menengah
peluang (SO), sehingga peluang yang ada (UMKM) Melalui Fasilitasi Pihak
dapat dimanfaatkan dan mengharuskan Eksternal dan Potensi Internal
strategi yang diterapkan adalah mendukung (Studi Kasus pada Kelompok Usaha
kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth “Emping Jagung” di Kelurahan
Oriented Strategy), situasi ini membuat Pandanwangi Kecamatan Blimbing,
UMKM Batik dapat menerapkan strategi Kota Malang). Jurnal Administrasi
agresif dengan memanfaatkan peluang Publik, 1286-1295.
diantaranya acara-acara pameran atau event
Anoraga, P. (2011). Pengantar Bisni:
fashion show serta bantuan yang diberikan Pengelolaan Bisnis Dalam Era-
oleh pemerintah dengan
Globalisasi. Jakarta: Rineka Cipta.
memaksimalkan kekuatan yang dimiliki yaitu
Ayodya, W. (2019). UMKM 4.0. Jakarta: PT
produk-produk yang dihasilkan memiliki Gramedia, Jakarta.
kualitas yang baik serta kemasan yang
menarik dengan harga yang dapat dijangkau Baba, R., Baruwadi, M. H., & Boekoesoe, Y.
konsumen. (2019). Strategi Pengembangan
Usaha Kedai Kopi D'Philocoffee di
SARAN Kabupaten Bolaang Mongondow
Utara. AGRINESIA.
Penelitian ini diharapkan untuk Pemerintah
terutama Kemenparekraf (Kementerian Badan Pusat Statistik. (n.d.). Perkembangan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) agar UMKM. Retrieved from bps.go.id.
semakin menambah perhatiannya kepada
UMKM dengan mengeluarkan kebijakan- Bakhri, S., Aziz, A., & Khulsum, U. (2019).
kebijakan yang akan mendorong penggunaan Analisis SWOT Untuk Strategi
karya fashion dalam negeri, memudahkan Pengembangan Home Industry Kue
ketersediaan bahan baku hingga promosi- Gapit Sampurna Jaya Kabupaten
promosi dipasar domestik atau global, serta Cirebon . DIMASEJATI, 64-80.
peran penting Pemerintah Daerah dalam
Dr. J.R. Raco, M. M. (2010). Metode
memberikan wawasan untuk masyarakat
Penelitian Kualitatif, Jenis,
Bekasi tentang eksistensi batik Bekasi
Karakteristik dan Keunggulannya.
sehingga masyarakat semakin mengenal dan
Jakarta: PT Gramedia Widiasarana
dapat berkontribusi atau memberikan
Indonesia.
perannya dalam melestarikan budaya batik
Bekasi. Para peneliti lain juga diharapkan Endriyanto , W., Hidayat, S. W., & M, F. M.
dapat mengembangkan penelitian ini pada (2019). Strategy for Micro, Small
penelitian-penelitian berikutnya. Analisis and Medium Business Development
yang telah dilakukan dan hasil strategi yang Strategies Economy in Coastal
dapat digunakan oleh UMKM Batik Sri Communities (Case Study on
diharapkan dapat membuat produk-produk Shrimp Sambal Business in
Lamongan District). International Menengah (UMKM) Di Industri
Journal of ASRO, 172-177. Kreatif Sarang Lebah Salatiga.
Semantic Scholar.
Fatimah, F. N. (2020). Teknik Analisis SWOT.
Yogyakarta: ANAK HEBAT Prof. Dr. Mukhtar, M. (2013). Metode
INDONESIA. Praktis Penelitian Deskriptif
Kualitatif. Jakarta: REFERRENSI
Gunawan , B., Shaleh, M., Anbar, N., & (GP Press Group).
Sanjaya, R. (2020). Strategi
Pengembangan Teknologi E- Rangkuti, F. (2008). Analisis SWOT Teknik
Commerce UMKM Rumah Sayur Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:
Lembang Menggunakan Metode PT Gramedia Pustaka Utama.
Analisis SWOT. Jurnal Teknologi
dan Open Source, 1-13. Setyosari, P. (2012). Metode Penelitian
Pendidikan dan Pengembangan.
Hamid, E. S., & Susilo, Y. S. (2011). Strategi Jakarta: Kencana.
Pengembangan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah Di Provinsi Daerah Statistik, B. P. (n.d.). Badan Pusat Statistik.
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Retrieved from bps.go.id.
Ekonomi Pembangunan, 45-55. Suci, R. Y. (2017). Perkembangan UMKM
Kusbandono, D. (2019). Analisis SWOT (Usaha Mikro Kecil dan
Sebagai Upaya Pengembangan dan Menengah) di Indonesia. Jurnal
Penguatan Strategi Bisnis (Study Ilmiah Cano Ekonomos, 51-58.
Kasus pada UD Gudang Budi Kec. Sumar'in, Andiono, & Yuliansyah. (2017).
Lamongan). Jurnal Penelitian Ilmu Pengembangan Ekonomi Kreatif
Manajemen, 921-931. Berbasis Wisata Budaya (Studi
Kusbanto, D. (2019). Analisis SWOT Kasus pada Pengrajin Tenun di
Sebagai Upaya Pengembangan dan Kabupaten Sambas). Jurnal
Penguatan Strategi Bisnis (Study Ekonomi Bisnis dan
Kasus Pada UD. Gudang Budi, Kec. Kewirausahaan, 1-17.
Lamongan). Jurnal Penelitian Ilmu Sunarjo, W. A., Ilmiani, A., & Ardianingsih,
Manajemen (JPM). A. (2019). Analisis SWOT Sebagai
Maulina, E., & Raharja, S. J. (2018). SWOT Pengembangan UMKM Berbasis
Analysis for Business Strategies: A Ekonomi Kreatif Destinasi
Case of Virage Awi in The Bamboo Pariwisata Batik Kota Pekalongan .
Craft Industries, Bandung, Jurnal PENA, 34-43.
Indonesia. Review of Integrative Suryaningsum, S., Gusaptono, R. H.,
Business and Economics Research, Murdianingrum, S. L., Sri, N. A., &
213-224. Tanjung, R. W. (2019). SWOT
Nitisusantro, M. (2010). Kewirausahaan dan Analysis Development of Batik
Manajemen Usaha Kecil. Bandung: Sentul . Jurnal Ilmiah Manajemen,
Alfabeta. 355-368.

Prastika, M., & Sadjiarto, A. (2018). Analisis


SWOT Usaha Mikro Kecil

Anda mungkin juga menyukai