Anda di halaman 1dari 76

PENGARUH LITERASI EKONOMI, LITERASI

KEWIRAUSAHAAN, LITERASI DIGITAL MARKETING


TERHADAP KEBERHASILAN UMKM DI KOTA MAKASSAR
MELALUI KOMPETENSI BERWIRAUSAHA SEBAGAI
VARIABEL MODERATOR

PROPOSAL PENELITIAN

Digunakan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Penelitian Untuk


Menyusun Skripsi/Tugas Akhir Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

INDO KULAU
200904502004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN ILMU EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang menuju pembangunan

ekonomi nasional dan pertumbuhan ekonomi. Seperti yang dikatakan oleh

penelitin (Erlanitasari & Rahmanto, 2019) Selain berperan dalam pertumbuhan

ekonomi dan ketenagakerjaan, UMKM juga berperan mendistribusikan hasil

pembangunan UMKM memiliki peran penting dalam membantu memecahkan

masalah pengangguran, tingkat kemiskinan dan pemerataan pendapatan sehingga

permasalahan utama dalam mengembangkan UMKM adalah bagaimana

meningkatkan skala usaha agar kemampuannya menciptakan nilai tambah terus

berlanjut (Juanda et al., 2021). UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha pada semua

sektor ekonomi, sehingga UMKM dapat dijelaskan sebagai perusahaan yang

dimiliki dan dikelola oleh orang perseorangan atau dimiliki oleh suatu (Listyowati

et al, 2023).

Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah indikator untuk menilai

kemajuan perekonomian sebuah daerah, bangsa dan negara dan atas dasar ini

maka setiap negara berusaha untuk meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi

(Arifin et al, 2021). Pemerintah dapat mendorong tumbuhnya perekonomian

dengan cara melalui kebijakan UMKM. Pada awalnya, keberadaan UMKM

dianggap sebagai sumber penting dalam menciptakan lapangan kerja dan

penggerak utama pembangunan ekonomi daerah di pedesaan (Amien &

1
2

Zulkarnaen, 2022). Fenomena rendahnya minat dan motivasi pemuda Indonesia

untuk berwirausaha menjadi pemikiran serius berbagai pihak, baik pemerintah,

dunia pendidikan, dunia industri, maupun masyarakat. Berbagai upaya dilakukan

untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan terutama merubah mindset para pemuda

yang selama ini hanya berminat sebagai pencari kerja.

Peran masyarakat dalam pembangunan nasional, khususnya dalam

pembangunan ekonomi, adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Posisi UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran penting dan strategis

(Sari & Rahmantika, 2018). Kondisi ini sangat dimungkinkan karena keberadaan

UMKM cukup dominan dalam perekonomian Indonesia dengan alasan jumlah

industri yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Potensi yang besar

dalam penyerapan tenaga kerja,dan kontribusi UMKM dalam pembentukan

Produk Domestik Bruto (PDB) juga sangat dominan. Menurut (Prasetyo, 2020)

ketangguhan UMKM sebagai salah satu pilar yang dapat menopang perekonomian

bangsa telah terbukti mampu bertahan hidup dan bersaing di tengah krisis

ekonomi. semakin banyak UMKM yang berhasil dan berkembang maka semakin

banyak produk yang akan dihasilkan dan semakin luas juga pasarnya baik di

dalam negeri maupun di luar negeri.

Namun Dibalik peranan yang sangat penting dalam menyokong

perekonomian Negara, UMKM menghadapi berbagai tantangan yang cukup

kompleks baik dari sisi eksternal maupun internal. Dari sisi eksternal, para pelaku

UMKM dihadapkan dengan tantangan yang global dan pasar bebas dimana arus

barang, jasa dan informasi mengalir dengan cepat sehingga persaingan usaha
3

menjadi hal yang tak terhindarkan. Dari sisi internal, kurangnya modal, ketidak

mampuan menyediakan dan menggunakan informasi akuntansi merupakan salah

satu kelemahan dari sisi manajemen UMKM (Edelia & Aslami, 2022).

Globalisasi sudah berevolusi pada setiap lini bisnis, tidak terkecuali pada

usaha skala kecil dan menengah. Era globalisasi kini, persaingan bisnis ketat dari

internasional sampai domestik. Revolusi Industri yang sudah mencapai 4.0 saat ini

identik dengan komplikasi perkembangan bidang teknologi, informasi hingga

komunikasi (Wardani & Pratomo, 2020). Era digital merupakan era baru dalam

merubah cara kerja bisnis. Di era digital saat ini, semua sektor bisnis mengalami

perubahan-perubahan signifikan yang akan memerlukan digitalisasi dalam

berjalan operasionalnya, termasuk pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(Wahdiniwaty et al, 2022).

Jenis-jenis UMKM yang ada di Indonesia sangat beragam dan

menyediakan kebutuhan hingga keinginan masyarakat. Kemampuan UMKM

dalam menyerap tenaga kerja juga lebih besar dibandingkan dengan usaha besar

dimana tenaga kerja menjadi salah satu elemen dari fungsi produksi yang berperan

penting dalam mewujudkan pembangunan ekonomi kerakyatan secara khusus di

Kota Makassar (Hernita et al, 2021). Peningkatan penyerapan tenaga kerja dan

pertumbuhan UMKM akan meningkatkan daya beli masyarakat yang selanjutnya

akan meningkatkan produksi barang dan jasa sehingga berkontribusi terhadap

pertumbuhan ekonomi Kota Makassar (Yusuf et al, 2023). Dalam pembangunan

ekonomi, UMKM selalu digambarkan sebagai sektor yang memegang peranan

penting karena sebagian besar penduduk memiliki tingkat pendidikan yang rendah
4

dan hidup dalam kegiatan usaha kecil di sektor tradisional maupun modern dan

UMKM juga mampu menyerap banyak tenaga kerja. Peranan UMKM tersebut

adalah prioritas dari setiap perencanaan pembangunan yang dikelola oleh dua

departemen, yaitu kementerian perindustrian dan perdagangan, serta kementerian

koperasi dan UKM

Kondisi saat ini di Kota Makassar yang merupakan Ibu Kota dari Provinsi

Sulawesi Selatan, UMKM yang bergerak di berbagai industri senantiasa

mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi di beberapa tahun terakhir. Jumlah

UMKM di Kota Makassar terus berprogres dan cenderung meningkat, usaha yang

didominasi oleh beberapa jenis UMKM salah satunya UMKM pada sektor

Fashion. Menurut Dinas Koperasi dan UKM, Usaha Kecil & Menengah di Kota

Makassar pada tahun 2023 terdapat 1.431 usaha fashion yang terdapat di wilayah

Kota Makassar. Salah satu sektor Fashion yang banyak dijalani oleh kalangan

masyarakat ialah usaha fashion terutama pada penjualan thrifting kebutuhan

manusia tidak terbatas ketika satu kebutuhan muncul, muncul lagi kebutuhan lain

(Ansar & Rusli, 2023). Sama dengan permintaan pakaian, sehingga bisnis fashion

sangat berkembang pesat dari waktu ke waktu, hal ini bisa dilihat dari banyaknya

pertumbuhan usaha yang bergerak di bidang fashion.

Pada UMKM sektor Fashion saat ini dikota makassar sekarang jadi lebih

berkembang dan akan terus berkembang menurut jaman dan mengikuti tren

fashion modern (Ichwan et al, 2022). Perkembangan saat ini merubah masyarakat

menjadi masyarakat yang sangat berhati-hati dalam menentukan dan memilih

gaya hidupnya yang mengikuti jaman modernisasi (Nyoman et al, 2021). Gaya
5

hidup masyarakat yang sangat erat kaitannya dengan trend fashion, dikarenakan

adanya produk trend fashion yang terkini akan menunjang penampilan serta gaya

seseorang atau pun sekelompok masyarakat supaya lebih menarik perhatian dan

menjadi trend di kalangan masyarakat (Gonda et al, 2020).

Pesaing dalam usaha pada bagian bisnis fashion ini sangat banyak

utamanya pada kebutuhan sehari-hari seperti pakaian, pemasaran berlomba-lomba

dalam mengiklankan, menawarkan dan menjual produk dagangan dengan

berbagai cara yang digunakan supaya pembeli atau kostumer tertarik dengan

produk yang dijual oleh pengusaha (Compendium, 2021). Sudah banyak

pengusaha yang berjuang untuk mengiklankan produk pakaian atau busana terbaru

dan memerlukan bahan-bahan yang berkualitas terbaik, pembentukan desain

busana secara ekslusif oleh gerai tertentu, mereka juga akan mengajukan

penawaran dan harga yang sangat ramah di dompet (Nayak et al, 2019). Berbagai

macam kesukaan sangat bergantung pada pembeli tersebut, mereka sangat

berhatihati memilih-milih pakaiaan dengan harga yang selangit dengan kualitas

terbaik atau baju yang tergolong murah dengan bentuk yang sama tetapi kualitas

bawah (rata-rata). Pengusaha perlu menyebarkan informasi atau mengiklankan

kepada konsumen yang sesuai dengan target pengusaha, dengan adanya

pengiklanan yang akurat informasi tersebut akan membuat penilaian terhadap

barang yang diperjual belikan kepada pembeli.

Secara teoritis, literasi ekonomi adalah membuat keputusan keuangan

sesuai dengan situasi ekonomi yang berubah dan mengelola uang dengan cara

yang paling efisien (Ye & Kulathunga, 2019). Kesadaran dan pemahaman literasi
6

ekonomi yang baik, membuat seseorang bertahan melalui pemahaman konsep

dasar ekonomi seperti mengidentifikasi sumber daya alam, uang, konsep

permintaan penawaran, harga, dan pasar sehingga mereka dapat merebut barang

peluang ekonomi dengan mengembangkan berbagai usaha di tengah sulitnya

kehidupan ekonomi sebagai faktor penyebab kekurangan lapangan kerja yang

tersedia sehingga dapat memotivasi dan meningkatkan jiwa wirausaha mahasiswa

(Sri & Mintarti, 2021).

Literasi ekonomi adalah ilmu sekaligus pengetahuan sebagai media yang

bisa digunakan oleh seseorang untuk menjadi lebih pintar dalam mengambil suatu

keputusan terutama pada bagian ekonomi yang dianggap paling tepat

(Oktafikasari & Mahmud, 2017). Kondisi yang menunjukkan bagaimana

seseorang mampu memahami masalah ekonomi dengan benar, sehingga mampu

menerapkannya kegiatan ekonomi dengan baik Literasi ekonomi dapat dikatakan

sebagai jenis pengetahuan yang diperlukan untuk menguasai tugas-tugas tertentu

yang berkaitan dengan masalah ekonomi dan memiliki pemahaman yang masuk

akal tentang keuangan, bisnis, dan masalah ekonomi yang sedang dihadapi

(Nurwulandari, 2023).

Dengan adanya literasi ekonomi akan membuat seseorang memiliki

kemampuan mampu menerapkan konsep dan ilmu ekonomi khususnya dalam

kehidupan sehari-hari dalam mengambil keputusan, terutama dalam mengelola

pendapatan mereka dan mengetahui cara yang tepat untuk mengelola keuangan

mereka (Widyawati et al, 2020). Dengan pemahaman literasi ekonomi yang baik,

maka akan lebih mudah seseorang untuk merencanakan, menganalisis, dan


7

mengendalikan segala sesuatu dengan cermat dan sebaik mungkin (Uddin et al,

2023).

Literasi kewirausahaan atau yang biasa dikenal dengan entrepreneur skills

merupakan faktor eksternal yang memiliki peran penting dalam keberhasilan suatu

bisnis (Saputri et al, 2022). Jadi jika seorang pelaku usaha ingin meraih

kesuksesan usaha dengan mudah, maka ia juga harus memiliki kemampuan

berwirausaha yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Sachrir, 2022) yang

menyimpulkan Literasi Kewirausahaan diyakini dapat menjadi faktor pendorong

kemajuan suatu negara. Hal tersebut dapat dipahami karena sejumlah kecil

wirausahawan dapat menciptakan lapangan pekerjaan kepada yang lainnya

sehingga memberikan efek positif bagi perekonomian (Lestari & Valianti, 2023).

Namun sebelum seseorang memulai atau menciptakan suatu usaha, harus

dan wajib baginya dalam meningkatkan pemahaman kewirausahaannya terakit

usaha apa yang akan dirintis, bagaimana cara mengelola, strategi apa yang

dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan, bagaimana mengantisipasi dan

mengatasi problematika yang muncul dan lainnya (Payangan, 2016). Disinilah

pentingnya pengetahuan kewirausahaan yang dapat menjadi bekal sebelum

memulai usaha. Literasi Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang

baru nilai menggunakan waktu dan usaha yang diperlukan, untuk menanggung

beban tersebut risiko finansial, fisik, risiko kegagalan yang menyertai, menerima

imbalan uang yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi (Sariwulan,

2020).
8

Literasi Kewirausahaan adalah kemampuan untuk lebih kreatif dan

inovatif, jeli melihat peluang yang ada, serta selalu terbuka terhadap setiap

masukan dan perubahan positif yang dapat membawa bisnis untuk terus tumbuh

dan memiliki nilai (Abad-Segura & González-Zamar, 2019). Namun Literasi

kewirausahaan bukan satu-satunya faktor yang menentukan efektif atau tidaknya

manajemen kewirausahaan, pengetahuan penting untuk mempersiapkan calon

wirausahawan, namun pengetahuan tidak serta merta melahirkan seorang

wirausahawan (Bilal et al, 2021). Hal ini menunjukkan adanya faktor lain yang

dapat mendukung efektifitas manajemen kewirausahaan yaitu penggunaan

infrastruktur digital dalam berwirausaha (Yanto et al, 2022).

Dalam era digital yang pesat saat ini dapat mendorong entrepreneurship

untuk membuka wirausaha dengan mudah dengan berbagai keuntungan dan

kemudahan yang di dapatkan (Dewi & Andiana, 2021). Bagi sebagian besar

pengusaha UMKM, keberhasilan bisnis UMKM diukur dari segi pertumbuhan

bisnis dan kinerja keuangan (Oluwakemi, 2019). Salah satu faktor dalam

pengembangan UMKM terkhusus usaha kecil yang menggunakan digital

marketing dalam tingkat pengetahuan pelaku usaha terhadap bisnis berbasis

digital (Erlangga & Pasundan, 2022).

Pada masa sekarang ini masih banyak pelaku usaha yang gagap teknologi

sehingga belum memanfaatkan teknologi dalam pengelolaan usaha yang

dijalankan (Mulasiwi & Kholifaturrohmah, 2020). Setidaknya perlu adanya

pengetahuan dasar tentang bisnis digital itu sendiri sebelum memulai

memanfaatkan digital marketing. Pemanfaatan konsep pemasaran berbasis


9

teknologi digital (digital marketing) memberikan harapan bagi UMKM untuk

berkembang menjadi pusat kekuatan ekonomi (Elyana et al, 2023). Di era digital

yang serba cepat seperti sekarang ini dapat mendorong wirausaha untuk membuka

wirausaha dengan mudah dengan berbagai keuntungan dan kemudahan yang

didapat, salah satunya adalah literasi digital marketing (Ariawan & Ariani, 2023).

Pada zaman modern ini, membeli barang bukan lagi hal yang sulit.

Dengan semakin majunya teknologi, masyarakat tidak perlu repot-repot untuk

melakukan berbagai hal, termasuk dalam hal berbelanja (Putri, 2023). Tentunya

orang-orang yang sering berselancar di dunia maya (internet), hampir semua

kalangan paham tentang jual-beli online (Nuseir & Aljumah, 2020). Untuk

meningkatkan pendapatan tentunya harus memaksimalkan penjualan produk.

Salah satu strategi penjualan produk yaitu meningkatkan daya tarik konsumen

dengan strategi pemasaran yang baik dan mengikuti perkembangan zaman

(Firman et al, 2020).

Keberhasilan UMKM pada hakikatnya adalah keberhasilan dari bisnis

mencapai tujuannya, suatu bisnis dikatakan berhasil bila mendapatkan laba,

karena laba adalah tujuan dari seseorang melakukan bisnis (Dahmen & Rodríguez,

2014). Menurut (Usama et al., 2018) berpendapat bahwa kesukesesan bisnis kecil

karena pengusaha mempunyai otak yang kreatif, cerdas, mengikuti perkembangan

teknologi dan bisa terapkan secara aktif. Untuk mencapai keberhasilan tersebut

tidak terlepas dari kerja keras para individu yang ada di dalamnya. Kebijakan-

kebijakan dan pengambilan keputusan manajerial yang tepat merupakan kunci

keberhasilan UMKM (Welhelmina et al, 2023).


10

Keberhasilan UMKM dapat terlihat dari kemampuan dalam menetapkan

tujuan dari usaha yang dijalankan. Dalam hal ini, suatu bisnis (usaha) dikatakan

berhasil apabila usaha mengalami peningkatan dari hasil sebelumnya (Shafinaz et

al, 2023). Keberhasilan usaha terlihat melalui kemampuan UMKM untuk bertahan

dan kian naikknya usaha itu sendiri, seperti adanya peningkatan omzet penjualan,

volume produksi, tenaga kerja, serta tambahan modal. Kesuksesan dalam

beriwirausaha tidak diperoleh secara tiba – tiba atau kebetulan, akan tetapi dengan

penuh perencanaan, memiliki visi dan misi, sebuah kerja keras serta memiliki

keberanian yang bertanggung jawab (Gumel & Bardai, 2023).

Kompetensi berwirausaha sangat diperlukan dalam suatu kegiatan usaha,

wirausaha adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil

risiko dan ketidak pastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan

cara mengidetifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan

untuk mendirikannya (Chen & Tang, 2022). Kompetensi berwirausaha adalah

kemampuan dan pengetahuan manusia, khususnya kemampuan untuk berbagai

kebutuhan dalam bisnis dengan meminimalkan biaya dan memaksimalkan

pelayanan kepada pelanggan secara lebih (Sitinjak, 2019).

Kompetensi memainkan peran penting dalam kesuksesan bisnis.

Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan

individu yang secara langsung mempengaruhi kinerja (Aidara et al, 2021).

Sehingga dapat diartikan bahwa wirausaha yang sukses adalah seseorang yang

memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kualitas individu yang meliputi sikap,

nilai, dan perilaku. Perilaku yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan atau
11

kegiatan (Guampe, 2019). Kompetensi Berwirausaha adalah pengetahuan, sikap,

dan keterampilan yang berhubungan dengan orang lain, yaitu wirausaha perlu

dilatih dan dikembangkan agar mampu menghasilkan kinerja terbaik dalam

mengelola usahanya (Lim & Teoh, 2021).

Kota Makassar yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan

memiliki jumlah UMKM tergolong besar dan senantiasa mencatatkan

pertumbuhan cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan Observasi

awal, banyak jumlah UMKM di Kota Makassar yang menjalankan jenis UMKM

Sektor Fashion, Menurut Dinas Koperasi dan UMKM Kota Makassar sebanyak

1.431. Seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini :

Tabel 1. Jumlah UMKM Sektor Fashion di Kota Makassar

No Jenis UMKM Jumlah UMKM


1 Agribisnis 159
2 ATK & Percetakan 61
3 Campuran/Klontong 10.471
4 Fashion 1.431
5 Jasa 448
6 Kecantikan 316
7 Kontraktor 8
8 Kuliner 6.009
9 Otomotif 407
10 Pedangang Kaki Lima 255
11 Pendidikan 20
12 Produk Kreatif 364
13 Teknologi Internet 128
14 Telekomunikasi 253
15 Tour & Travel 16
Jumlah 20.346
Sumber : Dinas Koperasi dan UKM (2023)
12

Perkembangan jumlah UMKM di Kota Makassar akan terus mengalami

pertumbuhan, tentu tidak lepas dari peran Pemerintah dalam mengembangkan

potensi yang ada. Kebijakan Pemerintah dalam melakukan pemberdayaan UMKM

mencakup peningkatan akses pada sumber pembiayaan dan pengetahuan

pengelolaan keuangan UMKM dalam mengatasi resiko yang terjadi dalam

pengelolaan dan pengambilan keputusan serta dapat meningkatkan stabilitas

keuangan suatu negara (Nursini, 2020). Hal ini menjadi penting karena

mengoptimalkan sumber dana di daerah berarti ikut membantu UMKM lebih

produktif dan berkembang.

Berdasarkan latar belakang tersebut dan kondisi UMKM di Kota

Makassar, maka dapat disimpulkan bahwa keberhasilan UMKM yang ada dikota

makassar khususnya pada sektor Fashion peneliti tertarik mengkaji mengenai

faktor-faktor yang berpegaruh terhadap keberhasilan UMKM yang didasari oleh

beberapa faktor yaitu faktor ekonomi, faktor kewirausahaan dan faktor pemasaran

digital. Berdasarkan uraian di atas penelitian ini dilakukan dengan judul

“Pengaruh Literasi Ekonomi, Literasi Kewirausahaan, Literasi Digital

Marketing, Terhadap Keberhasilan UMKM Di Kota Makassar Melalui

Kompetensi Berwirausaha Sebagai Variabel Moderator”


13

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan tersebut diatas, maka penulis

dapat menjabarkan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Apakah Literasi Ekonomi, Literasi Kewirausahaan, Literasi Digital

Marketing berpengaruh secara parsial terhadap Keberhasilan UMKM melalui

Kompetensi Berwirausaha di Kota Makassar .

2. Apakah Literasi Ekonomi, Literasi Kewirausahaan, Literasi Digital

Marketing berpengaruh secara simultan terhadap Keberhasilan UMKM

melalui Kompetensi Berwirausaha di Kota Makassar.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penulis

dapat menjabarkan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana Literasi Ekonomi, Literasi Kewirausahaan,

Literasi Digitas Marketing berpengaruh secara parsial terhadap keberhasilan

UMKM melalui Kompetensi Berwirausaha di Kota Makassar.

2. Untuk mengetahui bagaimana Literasi Ekonomi, Literasi Kewirausahaan,

Literasi Digitas Marketing berpengaruh secara simultan terhadap

keberhasilan UMKM melalui Kompetensi Berwirausaha di Kota Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dilihat dari dua jenis, yaitu manfaat berdasarkan

teoritis dan manfaat secara praktis.


14

1. Manfaat Berdasarkan Teoritis

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memahami teori yang digunakan

baik untuk memperkuat atau menambah wawasan teori yang digunakan

mengenai literasi ekonomi, literasi kewirausahaan, literasi digital marketing

sehingga hal tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan keberhasilan

UMKM melalui kompetensi berwirausaha di Kota Makassar.

2. Manfaat Berdasarkan Praktis

Peneliti dapat memberikan pemahaman terhadap pembaca yang dapat

dilihat dari beberapa subjek, sebagai berikut :

a. Bagi Pelaku Usaha

Penelitian ini dapat dijadikan bahan evaluasi bagi para pelaku UMKM

dalam pengelolaan ekonominya, bagaimana berwirausaha usaha dengan baik,

serta memanfaatkan digital marketing sehingga dapat meningkatan

keberhasilan UMKM sesuai dengan era yang semakin berkembang.

b. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam melakukan kajian

kepustakaan yang dapat diakses oleh mahasiswa dalam kegiatan studinya yang

berkaitan dengan lietasi ekonomi, literasi kewirausahaan, literasi digital

marketing terhadap keberhasilan UMKM melalui kompetensi berwirausaha.

c. Bagi Peneliti

Peneliti dapat menggunakan penelitian ini sebagai wadah untuk menambah

dan memperluas pengetahuan mengenai literasi ekonomi, literasi


15

kewirausahaan, literasi digital marketing terhadap keberhasilan UMKM

melalui kompetensi berwirausaha.

E. Sistematikan Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan proposal ini adalah

sebagai berikut :

1. BAB 1 (PENDAHULUAN)

Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

2. BAB II (TINJAUAN PUSTAKA)

Bab ini berisi dari tinjauan pustaka yang berisi tentang pembahasan dari

literasi ekonomi, media iklan, kontrol diri, dan perilaku pembelian impulsif.

Penelitian terdahulu berisi hasil dari penelitian terdahulu kemudian kerangka

pikir yang dijadikan acuan untuk melakukan tahap-tahap yang sedang

dilakukan dalam penelitian. Serta hipotesis yang berisi asumsi atau anggapan

atau dugaan teoritis penelitian.

3. BAB III (METODE PENELITIAN)

Bagian ini mencakup prosedur penelitian, operasional bagaimana

penelitian ini akan dilakukan, rancangan penelitian yang akan dilaksanakan,

objek penelitian, subjek penelitian beserta langkah-langkahnya termasuk

metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dalam

penelitian.
16

4. BAB IV (HASIL DAN PEMBAHASAN)

Bab ini berisi semua penemuan yang diperoleh dalam penelitian yang

dijelaskan secara sistematis sesuai urutan rumusan masalah yang telah dibuat

sebelumnya. Pembahasan berisi penjelasan atau interpretasi dari temuan

penelitian.

5. BAB V (PENUTUP)

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran, yang dimana memuat tentang

penjelasan ringkas dari keseluruhan hasil penelitian dan saran yang berupa

masukan untuk melengkapi kekurangan dari penelitian yang dilakukan.

6. DAFTAR PUSTAKA
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Peneliti ini menggunakan Teori Of Planned Behavarior dan Teori

Kewirausahaan (Entrepreneurship). Teori Of Planned Behavarior merupakan

teori yang dikembangkan oleh Ajzen yang merupakan penyempurnaan dari reason

action theory yang dikemukakan oleh Fishbein dan Ajzen (1975). Berdasarkan

Theory Of Planned Behavior yang menyatakan bahwa sikap terhadap perilaku,

norma subjektif dan persepsi pengendalian perilaku bersama-sama membentuk

niat perilaku individu. Teori ini menjelaskan bahwa perilaku timbul karena adanya

niat yang melandasi perilaku tersebut. Theory Of Planned Behavior cocok

digunakan untuk mendeskripsikan perilaku apapun yang memerlukan perencanaan

(Utomo et al., 2020) Sedangkan teori pendukung dalam penelitian ini adalah teori

kewirausahaan (Entrepreneurship).

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif

yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju

sukses (Moreira & Pereira, 2022). Inti dari kewirausahaan (entrepreneurship)

adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui

berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam

menghadapi tantangan hidup. Dalam pengambilan keputusan diperlukan suatu

sikap kewirausahaan yang berarti adanya kesiapan. Dengan adanya kesiapan yang

dimiliki oleh pelaku usaha dalam berwirausaha mempengaruhi keputusan dalam

berwirausaha untuk mencapai keberhasilan usaha (Negeri & Wakjira, 2023).

17
18

Selain itu, dengan adanya literasi kewirausahaan yang membentuk keinginan

mendorong seseorang untuk bekerja kers agar keadaanya lebih baik dari periode

sebelumnya atau mencapai keberhasilan usaha dengan keinginan atau dorongan

berani bersaing dengan kompetitor lainnya serta keinginan untuk menciptakan

produk yang lebih unggul.

1. Literasi Ekonomi

a. Definisi Literasi Ekonomi

Literasi dalam bahasa Inggris disebut dengan “literacy”, yakni kemampuan

dalam membaca dan menulis, dan juga pengetahuan atas sebuah subjek atau

beberapa jenis pengetahuan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI), literasi adalah kemampuan menulis dan membaca. Secara umum, arti

literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi

saat melakukan proses membaca dan menulis. sedangkan Ekonomi atau economic

dalam banyak literatur, ekonomi disebutkan berasal dari bahasa Yunani yaitu kata

Oikos atau Oiku dan Nomos yang berarti peraturan rumah tangga. Kata rumah

tangga bukan hanya sekedar merujuk pada satu keluarga yang terdiri dari suami,

isteri dan anak-anaknya, melainkan juga rumah tangga yang lebih luas yaitu

rumah tangga bangsa, negara dan dunia. Peneliti (Normawati & Santoso, 2023)

mendefinisikan ekonomi adalah suatu kajian tentang cara orang-orang dan

masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa menggunakan uang, dalam

menggunakan sumber daya produksi yang terbatas tetapi dapat dipergunakan

dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis komoditas dari waktu ke
19

waktu dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi saat ini atau di masa

datang, kepada berbagai orang atau kelompok dalam masyarakat.

Literasi Ekonomi atau yang disebut Economic Literacy berasal dari bahasa

Inggris, jika dipilah menurut arti sesungguhnya, economic berarti ilmu ekonomi

dan literacy berarti melek, jadi economic literacy dapat diartikan melek ekonomi.

Melek berdasarkan bahasa dapat menangkap atau memahami apa yang dimaksud

oleh sesuatu. Sosialisasi literasi ekonomi pertama kali diperkenalkan oleh Dewan

Nasional Pendidikan Ekonomi Amerika Serikat atau lebih dikenal dengan NCEE

(The National Council on Economic).

Literasi ekonomi merupakan alat yang berguna untuk merubah perilaku dari

tidak cerdas menjadi cerdas. Seperti bagaimana memanfaatkan pendapatan untuk

menabung, berinvestasi, proteksi dan memenuhi kebutuhan hidup. Pentingnya

literasi ekonomi akan meminimallisir perilaku konsumtif mahaiswa dalam

berkomunikasi (Nugraha et al, 2019). Literasi ekonomi adalah membuat

keputusan keuangan sesuai dengan situasi ekonomi yang berubah dan mengelola

uang dengan cara yang paling efisien (Firmansyah & Susetyo, 2022).

Literasi ekonomi adalah suatu kondisi yang menunjukkan bagaimana

seseorang dapat memahami masalah ekonomi dengan benar, sehingga mereka

dapat menerapkan kegiatan ekonomi dengan benar (Bayu Surindra, 2022). Literasi

ekonomi dapat digunakan untuk mempengaruhi tindakan dari yang semula tidak

efektif menjadi efektif. Misalnya dalam hal menggunakan pendapatan untuk

menabung dan membeli asuransi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari (Aishalya

et al, 2022).
20

b. Manfaat Literasi Ekonomi

Literasi Ekonomi dianggap penting sebagai menjadi bahasan penting yang

tunduk pada pentingnya literasi dan mendorong pendidikan ekonomi sebagai cara

untuk meningkatkan literasi ekonomi. Literasi ekonomi menggambarkan tingkat

pemahaman dasar itu memungkinkan orang untuk memahami sehari-hari

peristiwa ekonomi dan menjelaskan penyebab dan hubungan berbagai aspek

dalam memecahkan masalah ekonomi di hidup mereka, tidak berbicara tentang

akademik persoalan tentang ekonomi (Budiwati, 2020). Dengan adanya literasi

ekonomi akan mengurangi perilaku konsumtif mahasiswa dalam melakukan

tindakan konsumsi (Leonaltus et al, 2022). Rendahnya tingkat literasi ekonomi

akan mempengaruhi pola konsumsi pada konsumen. Untuk meningkatkan literasi

ekonomi, mahasiswa terlebih dahulu wajib memahami ilmu ekonomi. Ilmu

ekonomi adalah pedoman bagi setiap individu dalam menetukan barang atau jasa

yang akan dikonsumsi. literasi ekonomi merupakan informasi memainkan peranan

penting untuk membuat keputusan yang cerdas untuk memuaskan kebutuhan

(Mutegi et al, 2015).

c. Faktor-Faktor Literasi Ekonomi

Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarya selalu

menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia

adalah kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan

alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang

mempengaruhi sehingga jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah

kebutuhan orang lain:


21

1) Faktor ekonomi

a) Pendapatan

Pendapatan merupakan suatu balas jasa dari seseorang atas tenaga

pikiran yang telah disumbangkan, biasanya berupa upah atau gaji. Makin

tinggi pendapatan seseorang makin tinggi pula daya belina dan semakin

beraneka ragam kebutuhan yang harus dipenuhi, dan sebaliknyan. Menurut

(Supriyati, 2023) menjelaskan pendapatan akan mempengaruhi banyaknya

barang yang dikonsumsikan, bahwa sering kali dijumpai dengan

bertambahnya pendapatan, maka barang yang dikonsumsikan bukan saja

bertambah, tapi juga kualitas barang tersebut menjadi ikut perhatian.

Seseorang pendapatannya tinggi cenderung berperilaku konsumtif sehingga

tidak bisa berpikir kritis dalam pembuatan keputusan ekonomi.

b) Suku Bunga

Faktor yang menarik sesorang untuk menabung atau investasi adalah

suku bunga. Semakin besar suku bunga tabungan, semakin besar pula

imbalan jasa yang diberikan oleh bank. Jadi, besar kecilnya suku bunga akan

mempengaruhi keputusan konsumsi seseorang

2) Faktor non-ekonomi

a) Sikap

Sikap berarti suatu keadaan jiwa dan keadaan berfikir yang disiapkan

untuk memberikan tanggapan terhadap suatu obyek yang diorganisasikan

melalui pengalaman seta mempengaruhi secara langsung atau tidak langsung

pada praktik atau tindakan. Seseorang yang bersikap rasional akan


22

memperioristaskan yang penting dan mendesak untuk dipenuhi (skala

perioritas) dan sebaliknya.

b) Gaya hidup

Gaya hidup seseorang akan sangat menentukan jumlah kebutuhannya.

Jika ia mempunyai gaya hidup sederhana, tingkat kebutuhannya pun akan

sederhana dan tidak terlalu banyak atau kompleks. Akan tetapi, seseorang

yang memiliki gaya hidup yang mewah, tingkat kebutuhannya pun akan

semakin banyak dan cenderung perilaku konsumerisme, yaitu pola hidup

yang berlebih-lebihan dalam mengambil keputusan untuk sebuah pola yang

lebih dari apa yang dibutuhkan.

c) Pendidikan

Pendidikan juga turut untuk mempengaruhi kebutuhan hidup

seseorang. Seseorang yang pendidikannya tinggi, memiliki kebutuhan dan

keinginan yang berbeda dengan seseorang yang pendidikannya rendah. Hal in

dikarenakan semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin banyak dan

bervariasi pula kebutuhan dan keinginan seseorang tersebut untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya

d. Indikator Literasi Ekonomi

Menurut Penelitian (Tambun & Cahyati, 2023) Literasi Ekonomi terdiri dari

lima indikator yaitu pemahaman kebutuhan, kelangkaan, motif ekonomi, prinsip

ekonomi, dan kegiatan ekonomi. Berikut adalah penjelasan dari indikator literasi

ekonomi:

1) Pemahaman terhadap kebutuhan.


23

Dalam dunia perkonomian, terdapat tingkatan terhadap pemenuhan akan

kebutuhan barang maupun jasa, tingkatan tersebut yaitu berupa keinginan dan

kebutuhan. Keinginan merupakan suatu kebutuhan lebih terhadap barang ataupun

jasa yang dianggap kurang dan ingin dipenuhi. Keinginan lebih bersifat tambahan

ketika kebutuhan pokok itu telah terpenuhi dan tidak mememiliki keseharusan

untuk segera terpenuhi, sedangkan kebutuhan merupakan semua barang ataupun

jasa yang dibutuhkan oleh manusia.

Kebutuhan manusia berdasarkan tingkat intensitas penggunaannya

dibedakan menjadi tiga yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan

kebutuhan tersier. Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi agar

manusia dapat bertahan hidup. Kebutuhan primer dikenal juga sebagai kebutuhan

akan sandang, pangan dan papan seperti pakaian, rumah dst. Kebutuhan sekunder,

yaitu kebutuhan yang bersifat pelengkap. Kebutuhan sekunder berfungsi untuk

meningkatkan kenyamanan hidup manusia seperti kipas, sepeda dst. Kebutuhan

tersier, yaitu kebutuhan yang bersifat mewah. Kebutuhan tersier disebut

kebutuhan mewah karena kebutuhan ini biasanya dipenuhi untuk

menaikkan status sosial seseorang seperti mobil.

Kebutuhan berdasarkan subjek yang membutuhkannya dibedakan menjadi 2,

yaitu kebutuhan individu dan kebutuhan umum. Kebutuhan individu, yaitu

kebutuhan yang diperlukan oleh masing-masing individu. Dalam hal ini, setiap

orang memiliki kebutuhan individu yang berbeda-beda sedangkan Kebutuhan

umum, yaitu kebutuhan yang diperlukan oleh setiap orang. Dalam hal ini, setiap
24

orang memiliki kesamaan kebutuhan. Kebutuhan ini berhubungan dengan

penggunaan barang atau pun jasa yang diperlukan oleh banyak orang.

2) Pemahaman terhadap kelangkaan.

Kelangkaan merupakan masalah mengenai bagaimana seseorang dapat

memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas

kebutuhan yang terbatas. Dalam menghadapi masalah kelangkaan, literasi

ekonomi berperan penting karena masalah ekonomi yang sebenarnya yaitu

bagimana kita mampu menyeimbangkan antara keinginan yang tidak terbatas dan

alat pemuas kebutuhan yang terbatas.

3) Pemahaman terhadap motif ekonomi.

Motif Ekonomi adalah dorongan untuk kesejahteraan diri sendiri dan

keluarga. Setelah hasrat diri terpenuhi, barulah muncul kehendak mensejahterakan

pihak lain, atupun tetap ada hubungannya dengan yang termotivasi. Tindakan

yang dilakukan manusia untuk memuaskan keinginannya bisa dianggap sebagai

tindakan ekonomi. Tidakan seseorang harus memiliki alasan yang transparan atau

sebagai akibat dari dorongan kuat untuk menuntut tindakan ekonomi. Setiap

manusia saat melakukan tindakan ekonomi selalu didorong oleh sebab tertentu,

sehingga motif ekonomi harus selalu diperhatikan untuk dapat memenuhi

kebutuhan hidupnya dan mengambil langkah-langkah serta tindakan yang tepat.

4) Pemahaman terhadap prinsip ekonomi.

Secara umum prinsip ekonomi adalah hal-hal yang mencakup berbagai

macam hukum dan teori ekonomi. Khususnya yang menjelaskan bagaimana suatu

ekonomi berupaya memenuhi permintaan tak terbatas di pasar dengan pasokan


25

sumber daya yang terbatas. Prinsip ekonomi terbagi menjadi tiga jenis yaitu:

prinsip ekonomi konsumen, prinsip ekonomi produsen, dan juga prinsip ekonomi

penjual. Prinsip ekonomi merupakan panduan untuk melakukan kegiatan ekonomi

untuk mencapai perbandingan antara pengorbanan yang dikeluarkan dan hasil

yang diperoleh. Prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi adalah menghasilkan

barang sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi sekecil-kecilnya. Prinsip

ekonomi memberikan kita keuntungan, yaitu dapat memaksimalkan keuntungan

dan meminimalisir kerugian.

5) Pemahaman terhadap kegiatan konsumsi.

Kegiatan konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk

mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang maupun jasa dalam

rangka untuk memenuhi kebutuhan. Setiap individu dan masyarakat secara umum

memiliki kecenderungan tertentu dalam melakukan konsumsi. Kecenderungan

mengkonsumsi disebut dengan pola konsumsi. Pola konsumsi yang

menggambarkan pilihan seseorang bagaimana ia menggunakan waktu dan uang

dengan cerdas. Konsumsi juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan dimana

manusia biasanya menggunakan manfaat dari barang atau jasa dalam rangka

memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Literasi Kewirausahaan

a. Definisi Literasi Kewirausahaan

Secara umum, literasi kewirausahaan dapat dipahami sebagai kesadaran akan

pentingnya dan keberadaan kewirausahaan, kemampuan mengidentifikasi,

menemukan, mengamati, menganalisis, mengolah, menggunakan pengetahuan


26

kewirausahaan (Sutedjo et al, 2020). Literasi Kewirausahaan didefinisikan sebagai

proses menciptakan, mengembangkan, mengatur dan mengelola perusahaan baru,

dan kemudian membawanya untuk mencapai kesuksesan. Kewirausahaan

memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi, seperti menjadi tulang

punggung pembangunan nasional, penciptaan lapangan kerja, dan mendukung

upaya ke dalam kemakmuran (Utomo et al., 2020).

Kewirausahaan, khususnya di usaha Mikro kecil menengah (UMKM),

dikenal menjadi sangat penting untuk penciptaan lapangan kerja baru,

pengentasan kemiskinan, dan pembangunan ekonomi dan pertumbuhan, serta

untuk meminimalkan masalah sosial ekonomi (Hamoud et al, 2022).

Kewirausahaan merupakan salah satu fenomena yang paling banyak diteliti

sebagai ekonomi di seluruh dunia menekankan pentingnya pertumbuhan usaha

kewirausahaan (Issa et al, 2019).

Literasi kewirausahaan adalah untuk mengintegrasikan karakteristik pribadi,

keuangan dan sumber daya, sehingga kewirausahaan adalah pekerjaan atau karir

yang harus fleksibel dan imajinatif, mampu merencanakan, mengambil risiko,

membuat keputusan dan mengambil tindakan untuk mencapai tujuan. berdaya,

kreatif, inisiatif dan bersahaja dalam upaya meningkatkan pendapatan dalam

kegiatan bisnis (James & Sahid, 2022).

b. Manfaat Literasi Kewirausahaan

Literasi Kewirausahaan diyakini dapat menjadi faktor pendorong kemajuan

suatu negara. Hal tersebut dapat dipahami karena sejumlah kecil wirausahawan

dapat menciptakan lapangan pekerjaan kepada yang lainnya sehingga memberikan


27

efek positif bagi perekonomian. Namun sebelum seseorang memulai atau

menciptakan suatu usaha, harus dan wajib baginya dalam meningkatkan

pemahaman kewirausahaannya terakit usaha apa yang akan dirintis, bagaimana

cara mengelola, strategi apa yang dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan,

bagaimana mengantisipasi dan mengatasi problematika yang muncul dan lainnya

(Guampe et al, 2022). Disinilah pentingnya pengetahuan kewirausahaan yang

dapat menjadi bekal sebelum memulai usaha.

Literasi kewirausahaan mengambil peran penting untuk individu karena

memungkinkan orang memiliki pola pikir, sikap, dan niat dalam berwirausaha dan

juga Literasi kewirausahaan berguna bagi individu untuk meningkatkan peluang

dalam menciptakan kegiatan produktif (Narmaditya et al, 2023). Literasi

kewirausahaan memiliki beberapa keunggulan bagi individu dalam berpikir

positif, kreatif, dan inovatif dalam berproduksi sesuatu yang baru terkait dengan

ide baru, peluang, produk atau layanan baru, nilai baru, bisnis baru, teknik baru,

dan organisasi baru.

c. Prinsip-Prinsip Literasi Kewirausahaan

Peneliti Lestari dalam Alfyan et al. (2019, hlm. 89) mengatakan ada 3 prinsip

literasi kewirausahaan yaitu:

1) Pembentukan pola pikir mahasiswa untuk menjadi seorang wirausahawan

(entrepreneur) sejati.

2) Pembentukan sikap mahasiswa untuk menjadi seorang wirausahawan

(entrepreneur) sejati.
28

3) Pembentukan prilaku mahasiswa untuk menjadi seorang wirausahawabn

(entrepreneur) sejati.

d. Faktor – Faktor Literasi Kewirausahaan

Seorang yang berhasil dalam berwirausaha adalah orang yang dapat

menggabungkan faktor-faktor yang ada pada literasi kewirasusahaan yaitu nilai-

nilai, sifat-sifat utama dan perilaku dengan bekal pengetahuan, pengalaman, sikap

dan keterampulan praktis (knowledeg and practice). Kewirasuahaan mencakup

pemberian keterampilan-keterampilan luas yang sesuai kompetensi yang dapat

ditularkan melalui pembentukan atau pengembangan probadi dan mengasah

kemampuan untuk membuat perencanaan yang inovatif. Sama dengan yang

diungkapkan oleh peneliti (Hamoud et al., 2022) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi literasi kewirausahaan seseorang, yaitu:

1) Pengetahuan dasar kewirausahaan, minat -perlu dapat diwujudkan oleh

adanya informasi untuk menemukan atau menciptakan peluang bisnis

sehingga membantu mewujudkan usaha mereka.

2) Pengetahuan ide dan peluang usaha, pembentukan minat - dalam

menghasilkan suatu usaha memerlukan adanya pemikiran atau hal-hal baru

yang terstruktur.

3) Pengetahuan tentang aspek-aspek usaha, informasi yang ada akan

menciptakan suatu proses melalui berbagai hambatan serta resiko yang

akan jalan untuk mewujudkan usaha mereka.


29

e. Indikator Literasi Keiwrausahaan

Indikator dari literasi kewirausahaan adalah metode pembelajaran, media

pembelajaran, praktik kewirausahaan dan kegiatan yang berkaitan dengan

kewirausahaan, fasilitas dalam belajar, penerapan business plan, berperan aktif

dala seminar serta pelatihan. Menurut (Saraswati & Harahap, 2022) berpendapat

bahwa Literasi Kewirausahaan memiliki beberapa indikator antara lain Komitmen

tinggi terhadap tugas, Mau bertanggung jawab dan kemampuan untuk memimpin.

Menurut (Iskandar & Heliani, 2023) ada tiga indikator literasi kewirausahaan,

yaitu:

1) Pengetahuan dasar kewirausahaan, merupakan kemampuan seseorang

untuk menghasilkan sesuatu yang baru melalui berpikir kreatif dan

bertindak inovatif sehingga dapat menciptakan ide-ide atau peluang yang

dapat dimanfaatkan dengan baik. Pengetahuan dasar yang harus dimiliki

seorang wirausaha adalah Kreatif dan inovatif, Berorientasi pada masa

depan, Cepat dan berani mengambil resiko.

2) Ide dan peluang usaha, pembentukan minat berwirausaha dalam

menghasilkan suatu usaha memerlukan adanya pemikiran tau hal-hal

baru yang terstruktur. Ide dan peluang usaha dapat dibentuk melalui :

a) Menciptakan Visi Misi ketika memulai bisnis

b) Menciptakan produk baru dan berbeda

c) Memantaatkan kesempatan usaha yang ada


30

3. Literasi Digital Marketing

a. Definisi Literasi Digital Marketing

Di era globalisasi, perkembangan teknologi saat ini mendorong terjadinya

perubahan corak dunia marketing yang lebih condong ke era digital marketing.

Media sosial dan seluler terus berkembang dengan teknologi inovasi seperti

koneksi broadband berkecepatan tinggi yang terjangkau, konsumen yang tersebar

luas penggunaan perangkat seluler, dan perluasan platform media sosial. Literasi

Digital Marketing merupakan literasi digital yang diperlukan untuk meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan masyarakat desa dalam mengurangi dampak negatif

digitalisasi serta menciptakan peluang bisnis memanfaatkan platform digital

(Moorthy & Sahid, 2022).

Literasi digital marketing adalah kegiatan pemasaran atau promosi suatu

brand atau produk dengan menggunakan internet atau media digital. Literasi

digital marketing sendiri mengacu pada seperangkat kompetensi yang diperlukan

untuk berpartisipasi penuh dalam masyarakat pengetahuan yang mencakup

keterampilan, pengetahuan, dan kebiasaan atau perilaku dalam menggunakan

perangkat digital yang efektif seperti smartphone, tablet, laptop, dan PC desktop

untuk tujuan berkomunikasi, berekspresi, berkolaborasi, dan mengadvokasi

(Erlanitasari & Rahmanto, 2019).

b. Manfaat Literasi Digital Marketing

Menurut (Redjeki et al, 2021) terdapat 4 manfaat dari literasi digital

marketing yaitu sebagai berikut :


31

1) Infromasi produk dan layanan yang transparan. Dengan adanya informasi

digitak yang membutuhkan sekali klik (internet). Sehingga masyarakat

mampu mendapatkan infromasi yang detail, jelas dan transparan

mengenai produk atau servis.

2) Kemudahan pembaharuan informasi produk. Dengan adanya peningkatan

serta pembaruan mengenai informasi produk atau jasa yang terus

ditingkatkan disitus dan dengan kemudahan dalam melakukan pengeditan

sehingga pelanggan dapat memperoleh pembaharuan yang cepat

mengenai produk atau jasa tersebut.

3) Analisis komparatif dengan pesaing. Analisi ini membandingkan produk

atau jasa sendiri dengan produk yang dipasarkan oleh pelaku bisnis

lainnya. Dengan adanya kemajuan teknologi, menjadi sangat mudah

untuk membandingkan prosuk atau jasa suatu perusahaan melalui digital,

sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kualitas produk atau jasa

sendiri.

4) Lebih murah. Lebih hemat biaya dengan bantuan digital marketing

sehingga mudah untuk mempromosikan melalui media sosial, channels

media dan personal email.

c. Indikator Digital Marketing

Menurut (Daulay, 2023) indikator yang dapat mempengaruhi keputusan

pembelian konsumen yaitu :


32

1) Fulfillment/reliability, merupakan kemudahan akses dalam ketetapan

display dan deskripsi produk yang konsumen terima sesuai dengan apa

yang konsumen pesan.

2) Website design, merupakan penghubung dengan dunia digital secara

keseluruhan dimana kegiatan online akan terarah langsung ke calon

konsumen. Sehingga dapat disimpulan bahwa website design mencakup

kepraktisan konsumen dalam melakukan pencarian infromasi, proses

pesanan, personalisasi yang tepat dan pemilihan produk.

3) Customer service, yaitu pelayanan yang baik, responsif, komunikastif,

cerdas dalam pertanyaan konsumen dan menanggapi kebutuhan konsumen.

4) Security/privacy, mencakup keamanan privasi terhadap infromasi pribadi

dan sistem pembayaran secara online.

d. Ciri-Ciri Digital Marketing

Menurut (Nyu et al, 2021) digita marketing mengandung ciri-ciri yaitu :

1) Upaya meningkatkan interaksi perusahaan dengan klien yang

menggunakan teknologi.

2) Pelanggan yang dapat mengakses informasi melalui diskusi elektronik

(teknologi) dan sebaliknya.

3) Upaya mengidentifikasi, meanrik dan mempertahankan pelanggan dengan

melakukan semua aktivitas komersial melalui internet.

4) Upaya untuk mempercepat pertukaran produk dan layanan, informasi dan

ide melalui internet.


33

e. Dimensi Digital Marketing

Pemasaran digital sangatlah penting di era 4.0 dimana segalanya telah

digitalisasi atau menggunakan elektronik dan internet. Menurut (Qamari, 2022),

disebutkan beberapa alat yang digunakan dalam internet yaitu sebagai berikut :

1) Website, yaitu membuat website perusahaan atau organisasi yang

bertujuan untuk memberikan informasi penting dan menarik kepada

konsumen.

2) Search Engine Marketing, yaitu pemanfaatn business directory untuk

menjaring pengunjung dengan kerjasama dengan search engine, seperti :

google.

3) Web Banner, yaitu membuat kotak iklan yang menarik didalam suatu suatu

website perusahaan.

4) Social Networking, yaitu masuk kedalam suatu forum sosial grafis (social

media) yang membahas akan suatu topik-topik terkini, seperti wordpress,

facebook dan twitter.

5) Email Marketing, yaitu menyebarkan pesan promosi langsung ke mail

sasaran.

6) Wiral Marketing, yaitu menggunakan metode viral yang membuat

pengunjung tertarik untuk terus berkunjung.

7) Affiliate Marketing, yaitu berafiliasi dengan website suatu perusahaan atau

organisasi yang berbasis pada metode pay per click. Tujuannya adalah

untuk membangun kesadaran merek yang berperan besar dalam

pemasaran.
34

4. Keberhasilan UMKM

a. Definisi Keberhasilan UMKM

Keberhasilan suatu usaha pada bisnis tidak diragukan lagi dipengaruhi oleh

banyak faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Contoh faktor eksternal

adalah pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kondisi sosial yang baik. Di dalam

Sebaliknya, faktor internal adalah pengaruh orang tua, kemampuan seseorang

dalam mengelola unit usaha (self-efficacy), kepribadian, keberanian mengambil

resiko, dan motivasi untuk mencapai tujuan (Srimulyani, 2022).

Keberhasilan UMKM menurut pengusaha UMKM pada saat saya observasi

awal adalah jaringan memainkan peran yang sangat signifikan dalam kemajuan

usaha. Keberhasilan UMKM adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami

peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan

utama dari sebuah perusahaan dimana segala aktivitas yang ada didalamnya

ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan.

Suatu bisnis dikatakan berhasil bila meningkat keuntungan, meskipun

keuntungan bukanlah satu-satunya aspek dari nilai keberhasilan suatu usaha

Menurut (Afifah, 2018) kinerja industri kecil dapat ditentukan sebagai tingkat

keberhasilan dalam mencapai tujuan atau tujuan yang diharapkan. Bisa dilihat dari

berbagai aspek, seperti kinerja keuangan, perusahaan gambar, efisiensi produksi,

memperluas produksi, profitabilitas dan kepercayaan publik.

b. Manfaat Keberhasilan UMKM

Keberhasilan usaha mikro dan usaha kecil dapat juga di lihat dari merek

adalah bagian penting dalam kegiatan pemasaran, Upaya membangun merek tidak
35

bisa dipisahkan dari persoalan kualitas produk sebagai kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk dan jasa manusia telah ditetapkan pada lingkungan

yang memenuhi harapan yang telah ditetapkan.

Peluang usaha pemilik UMKM yang sukses mudah mengenali kebutuhan dan

keinginan konsumen dan menjadikanya sebagai sebuah peluang usaha karena

salah satu tujuan pemasaran adalah memenuhi kebutuhan pelanggan. Ide-ide

kreatif dan menarik perlu dalam membangun sebuah merek dengan cara

menambah variasi,ragam, atau tingkat mutu produk sesuai dengan keinginan

konsumen (Ahmad et al, 2023).

Keberhasilan usaha mikro dan usaha kecil dapat juga dilihat dari Promosi

dapat merubah sikap dan tingkah laku pembeli yang sebelumnya tidak mengenal

menjadi mengenal dan ketika konsumen memilki daya beli maka dengan adanya

kesadaran dan mengenal sebuah produk maka calon konsumen akan menjadi

pembeli mengingat produk tersebut (Gubik, 2023).

c. Faktor-Faktor Keberhasilan UMKM

Menurut peneliti (Tjhin et all, 2023) faktor-faktor yang mendorong

keberhasilan suatu usaha adalah sebagai berikut :

1) Faktor Peluang, sebagai wirausaha harus membuat dan menemukan

strategi yang tepat untuk usahanya.

2) Faktor SDM, melakukan pelaksanaan sesuai dengan perencanaan dan

tepat, mengawasi suatu kegiatan sesuai dengan perencanaan dan target.


36

3) Faktor Keuangan, pengendalian biada dan anggaran, pencairan dan modal

kerja, dana investasi, perencanaan dan penetapan harga produk,

perhitungan risiko keuangan sehingga dapat dikendalikan dengan baik.

4) Faktor Organisasi, organisasi tidak statis tetapi dinamis, kreatid dan

berwawasan kedepan.

5) Faktor Perencanaan, perencanaan visi, misi, strategi jangka panjang dan

pendek, perencanaan produk, perencanaan pemasaran, perencanaan jumlah

produk, perencanaan pendistribusian produk, perencanaan informasi

teknologi.

6) Faktor Pengelolaan Usaha, Quality (Mutu produk, mutu operasional, mutu

pelayanan), Time (Waktu penyelesaian produk dan pengerjaan), Cost

(Mutu yang bagus juga memerlukan biaya yang tinggi belum tentu

menghasilkan mutu yang baik).

7) Faktor Pemasaran dan Penjualan, ini merupaka hal penting untuk

menjalankan suatu usaha.

8) Faktor Administrasi, pencatatan, dokumentasi dan pengumpulan serta

pengelompokan data administrasi agar mendapatkan strategi dan taktik

yang akan dilakukan agar sesuai dengan situasi dan kondisi.

9) Faktor Peraturan Pemerintah, seperti pajak, retribusi, pendapatan daerah.

10) Catatan Bisnis, catatan bisnis dapat membantu dalam mengetahui sejauh

mana seseorang atau kelompok dalam menjalankan usaha.

d. Indikator Keberhasilan UMKM


37

Menurut (Afifah, 2018) indikator dalam tercapainya keberhasilan suatu usaha

yakni :

1) Volume Penjualan adalah total penjualan yang didapat dari komoditas

yang diperdagangkan dalam suatu masa tertentu.

2) Keuntungan adalah selisih dari pendapatan diatas biaya-biayanya dalam

jangka waktu (periode) tertentu.

3) Pendapatan adalah arus masuk atau kenaikan pada nilai harga satuan usaha

atau penghentian hitung-hitung atau kombinasj dari keduanya dalam satu

periode yang diperoleh dari penyerahan/produksi barang-barang,

penyerahan jasa dan pelaksanaan aktivitas ekonomi lainnya.

4) Pertumbuhan tenaga kerja adalah suatu kondisi dimana adanya

penambahan tenaga kerja disuatu perusahaan disebabkan oleh pemenuhan

kebutuhan yang diperlukan suatu perusahaan.

5. Kompetensi Berwirausaha

a. Definisi Kompetensi Berwirausaha

Kompetensi berwirausaha merupakan pengetahuan, sikap dan keterampilan

yang terhubung satu dengan lainnya yang diperlukan pengusaha untuk dilatih dan

dikembangkan agar mampu menghasilkan kinerja terbaik dalam mengelola

usahanya agar sesuai dengan target pasar (Joensu et al., 2022). Kompetensi

berwirausaha merupakan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang terhubung

satu dengan lainnya, yang diperlukan pengusaha untuk dilatih dan dikembangkan

agar mampu menghasilkan kinerja terbaik dalam mengelola usahanya. (Luo et al,

2022).
38

Kompetensi Berwirausaha adalah suatu kesatuan dari pengetahuan

(knowlegde), kecakapan (ability) dan keterampilan (skill), yang bersifat dinamis

yang diperagakan oleh seorang wirausaha/organisasi sehingga terpancarkan dari

perilakunya untuk mencapai kesuksesan dalam bisnisnya secara

berkesinambungan. (Moreira & Pereira, 2022). Dari definisi-definisi diatas, dapat

disimpulkan bahwa kompetensi kewirausahaan merupakan konsep yang berkaitan

dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang untuk mencapai

kinerja suatu usaha.

b. Manfaat Kompetensi Berwirausaha

Kompetensi berwirausaha sangat penting sebagai faktor keberhasilan

berwirausaha. Kompetensi berwirausaha meliputi opportunity, relationship,

conceptual, comitment, learning, and personal strength (peluang, hubungan,

konsep, komitmen, pembelajaran dan kekuatan personal) (Ali & Adnan, 2020).

Kompetensi berwirausaha memberikan peran bagi kinerja bisnis, kompetensi yang

tinggi dari pemilik usaha kecil dan menengah akan menyebabkan kinerja bisnis

yang lebih tinggi (Mardikaningsih et al, 2022).

Kompetensi berwirausaha menekankan kemampuan pengusaha yang

sebenarnya untuk melaksanakan tugas kompetensi kewirausahaan juga dikatakan

sebagai kompetensi Bewirausaha akan membuat orang lebih realistis dalam

memandang sesuatu seperti mengetahui bagaimana menjalankan,

mengembangkan dan menjaga keberlanjutan usaha (Ploum et al, 2018).


39

c. Aspek Penting Kompetensi Berwirausaha

Peneliti (Hidayah, 2023) menjelaskan kompetensi berwirausaha yang diambil

dari literatur manajemen dan kewirausahaan serta dapat diterapkan di berbagai

sistem mulai dari yang sangat luas hingga yang lebih spesifik. Dimana terdapat

empat asperk penting dari kompetensi yang juga merupakan definisi dari

kompetensi tersebut yaitu sebagai berikut :

1) Kompetensi mencakup karakterisrik keseluruhan individu yang terkait

dengan kinerja efektifnya dari pekerjaan yang diberikan.

2) Kompetensi dimanifestasikan dalam perilaku individu oleh karena itu bisa

diamati dan terukur.

3) Kompetnsi memfasilitasi pencapaian tujuan dan sasaran.

4) Kompetensi adalah sumber daua organisasi yang dapat dikembangkan.

Dengan demikian kompetensi berwirausaha akan mempengaruhi usaha oleh

sebab itu penting untuk mengindetifikasi dan memahami dimensi-dimensi

kompetensi berwirausaha.

d. Indikator Kompetensi Berwirausaha

Menurut (Gunartin et all, 2023) kompetensi berwirausaha dapat diukur

menggunakan indikator sebagai berikut:

1) Kompetensi melihat peluang. Menjadi seorang wirausaha harus

mempunyai kemampuan untuk mengenali dan menciptakan peluang usaha,

seorang wirausaha harus berfikir positif dan kreatif agar usahanya semakin

berkembang.
40

2) Kompetensi mengelola usaha. Seorang wirausaha harus memahami kiat,

cara, proses dan pengelolaan semua sumber daya secara efektif dan

efisien. Termasuk uang, waktu dan sebagainya.

3) Kompetensi dalam menentukan strategi yaitu mengetahui strategi atau cara

bersaing. Ia harus dapat mengungapkan kekuatan (Strength), Kelemahan

(Weakness), Peluang (Opportunity) dan ancaman (Threat) dirinya dan

pesaing.

4) Kompetensi dalam menjalin hubungan yaitu kompetensi dalam

mengembangkan hubungan personal seperti, kemampuan berelasi dan

menjalin kemitraan dengan pihak lain.

5) Kompentensi membuat komitmen. Untuk memiliki komitmen tinggi,

seorang wirausaha harus mempunyai kekuatan pribadi sebagai modal

utama dalam berwirausaha. Untuk memiliki modal seperti itu, seorang

wirausaha harus belajar, bekerja dan berkemauan keras.

6. Hubungan Antar Variabel

a. Hubungan Antara Literasi Ekonomi Dengan Keberhasilan UMKM

Literasi Ekonomi adalah kemampuan untuk menggunakan konsep dasar

ekonomi dan cara berpikir kritis dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ardila et

al, 2021). Literasi ekonomi dapat membuat seseorang menjadi cerdas dalam

mengelola sumber daya ekonomi untuk mencapai kesejahteraan dengan cara

mengaplikasikan konsep ekonomi tersebut (Hamdan et al, 2021). Selain itu,

literasi ekonomi menjadi sangat penting untuk membuka pengetahuan tentang

biaya atau manfaat suatu barang dalam aktivitas ekonomi yang akan sangat
41

memberikan pengaruh terhadap keberhasilan UMKM. Keberhasilan atau

kegagalan usaha sangat dipengaruhi oleh keahlian dan juga keterampilan pelaku

usaha dalam pengembangan sebuah usaha (Qhodriyah, 2022).

Konsep literasi ekonomi mencerminkan pengetahuan pelaku UMKM tentang

pengelolaan keuangan dan mencerminkan tindakan pelaku UMKM terhadap

keuangan mereka (Financial Behaviour). Pentingnya literasi ekonomi pada setiap

wirausaha wajib memiliki literasi ekonomi sebagai life skillI (keterampilan hidup)

yang digunakan dalam membuat keputusan ekonomi yang tepat (Setiawa et al,

2020). Seseorang yang memiliki tingkat literasi ekonomi yang lebih tinggi akan

cenderung memiliki perencanaan dan menjadi lebih sukses (Handayani, 2021).

Literasi Ekonomi membantu pemilik usaha dalam pengambilan keputusan

sehingga dapat mengelola ekonomi UMKM dengan baik (Zaelani et al, 2022).

Dengan adanya Literasi Ekonomi akan memudahkan bagaimana seseorang

menabung, meminjam, berinvestasi dan mengelola keuangan sehingga. akan

berdampak terhadap keberhasilan dalam usaha mereka (Wongso et al, 2020).

Dengan mengelola keekonomian yang baik, maka tidak akan terjebak pada

perilaku berkeinginan yang tidak terbatas yang akan merugikan UMKM yang

dijalankan (Madhushani, 2016). Pengusaha di sektor UMKM yang memiliki

literasi ekonomi yang memadai akan menciptakan keputusan bisnis dan keuangan

yang mampu berkembang dari waktu ke waktu, mampu meningkatkan

kemampuan usaha dalam bertahan di tengah krisis sehingga bisnis tersebut

memiliki keberlanjutan panjang (Gade, 2017).


42

b. Hubungan Antara Literasi Kewirausahaan Dengan Keberhasilan

UMKM

Banyak yang mengemukakan pendapat betapa pentingnya literasi

kewirausahaan dalam menumbuhkan keberhasilan UMKM literasi kewirausahaan

bisa membantu individu dalam menganalisis kesempatan disekitarnya sebagai

suatu usaha yang menguntungkan sehingga memotivasi dirinya guna membuka

usaha serta mengelola usaha tersebut dengan optimal (Gupta, 2022). literasi

kewirausahaan menunjang pertumbuhan dan kelangsungan hidup suatu usaha

dalam membuat keputusan dan strategi (Rajan et al, 2022).

Literasi kewirausahaan atau biasa juga dikenal dengan keterampilan

berwirausaha merupakan faktor eksternal yang mempunyai peran penting pada

keberhasilan suatu usaha (Rita & Utomo, 2019). Semakin tinggi keterampilan

berwirausaha yang dimiliki akan semakin mudah mencapai keberhasilan suatu

usaha. literasi kewirausahaan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu

usaha, karena dengan adanya literasi kewirausahaan atau keterampilan

berwirausaha yang dimiliki seorang wirausahawan akan memudahkan seorang

pengusaha membuat strategi yang baru dalam berbisnis dan mampu menciptakan

ide/produk baru yang dapat bersaing di pasaran (Sijabat & Fathurohman, 2023).

Dalam pengelolaan bisnis atau usaha, pelaku usaha menghadapi berbagai

tugas yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh

karena itu, orang-orang yang menjalankan bisnis harus memahami tentang

berbagai literasi, baik literasi keuangan, literasi bisnis, maupun literasi

kewirausahaan.
43

c. Hubungan Antara Literasi Digital Marketing Terhadap Keberhasilan

UMKM

Penggunaan bisnis digital memiliki peluang yang besar untuk meraih

konsumen. Terutama bagi pengusaha yang memilki keterbatasan dalam biaya

produksi dan biaya pemasaran. Penggunaan media digital dapat diakses seluruh

pelaku usaha dengan bantuan media dan internet sehingga setiap pelaku usaha

memiliki peluang dan kesempatan yang sama untuk memanfaatkan media digital

yang tentunya tidak membutuhkan biaya yang banyak (Rachmawati, 2022).

Pemasaran secara digital juga berperan untuk memberikan informasi dan

menjawab pertanyaan serta keluhan yang mungkin akan diberikan oleh pelanggan.

Dengan melalui platform digital yang menyediakan fitur untuk memasarkan

produk atau e-commerce (Syukri & Sunrawali, 2021).

Digital Marketing ini mampu dengan mudah menggaet semua masyarakat

dimanapun mereka berada tanpa terhalang batasan jarak dan waktu. Menurut

Penelitian (Yulianti et al., 2023) digital marketing membantu dalam memasarkan

produk, memperluas jangkauan pasar, dan meminimalisir biaya iklan serta

membantu interaksi antar UMKM dengan pelanggan yang hanya dengan melalui

media digital saja. Diharapkan agar UMKM dapat bersaing di pasar bebas

diperlukan pemanfaatan yang lebih maksimal terhadap digital marketing dan

media digital lainnya demi menjaga hubungan dan interaksi yang baik dengan

konsumen (Pentana, 2023).

Di Kota Makassar sendiri digital marketing memberikan dampak yang cukup

positif. Sehingga, hadirnya turut membantu dalam mengurangi jumlah


44

pengangguran di Kota Makassar. Media promosi yang paling banyak digunakan

adalah Instagram, sedangkan media distribusi yang paling banyak digunakan

adalah ojek online Grab. Alasan penggunaan media sosial dan media dsitribusi

karena di era 4.0 saat ini kedua media ini menjadi popular di kalangan konsumen

sehingga memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk mempromosikan

dan mendistribusikan produknya.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu merupakan penelitian yang berfungsi sebagai bentuk

perbandingan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sebelumnya

sudah pernah ada. Penelitian terdahulu yang diambil oleh peneliti haruslah relevan

dengan judul atau topik penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian

terdahulu juga memiliki fungsi untuk memperluas dan memperdalam berbagai

teori yang akan digunakan di dalam kajian penelitian yang akan dilakukan.

Sehingga biasanya, penelitian terdahulu juga dapat dijadikan sebagai landasan

teori karena memiliki kaitan yang erat dengan penelitian lain yang relevan dan

dapat digunakan di dalam penelitian.

Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu yang menjadi landasan

peneliti dalam melakukan penelitian ini sebagai berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama/Tahun Judul Hasil Penelitian


(Susanti, 2023) Pengaruh Literasi Hasil penelitian menunjukkan
Ekonomi dan bahwa : Literasi ekonomi
Pembayaran Digital berpengaruh positif dan
terhadap signifikan terhadap
Keberhasilan keberhasilan UMKM di era
UMKM di Era digitalisasi, pembayaran
Digitalisasi digital berpengaruh positif
45

dan signifikan terhadap


keberlanjutan UMKM.
Artinya secara simultan
terdapat pengaruh literasi
ekonomi dan pembayaran
digital terhadap keberhasilan
UMKM di era digitalisasi.
(Lestari & Valianti, Pengaruh Ilmu Hasil Penelitian menunjukkan
2023) Akuntansi dan bahwa : Literasi
Literasi Kewirausahaan dan Ilmu
Kewirausahaan Akuntansi relevan dengan
Terhadap Motivasi Motivasi Berwirausaha dan
Berwirausaha dan keberhasilan usaha
keberhasian usaha Mahasiswa baik dalam
mahasiswa bentuk parsial (t) maupun
simultan (f) mempunyai
pengaruh positif.
(Matriadi & Iis, 2021) Pengaruh Kinerja Hasil penelitian
Pemasaran: menunjukkann bahwa: pada
Penerapan Konsep pengembangan kinerja
Pemasaran Digital pemasaran, penerapan konsep
Dan Strategi pemasaran digital dan strategi
Orientasi Pasar Pada orientasi pasar pada sektor
Sektor Fashion fashin mempunyai pengaruh
secara simultan dan parsial.
(Albalushi & Peran Media Sosial Hasil penelitian ini
Naqshbandi, 2022) terhadap kesuksesan menunjukkan bahwa :media
produk fashion sosial berpengaruh positif dan
untuk meningkatkan signifikan terhadap
keberhasilan UMKM kesuksesan produk fashion.
di Malaysia Artinya dengan media sosial
dapat meningkatkan produk
mereka.
(Sakib et al., 2022) Pengaruh Kompetensi Hasil penelitian ini
Kewirausahaan dan menunjukkan bahwa :
Kinerja UKM kompetensi berwirausaha dan
terhadap keberhasilan berpengaruh positif dan
usaha signifikan terhadap
keberhasilan usaha. Kinerja
UKM berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
keberhasilan usaha.
Sumber : Jurnal-Jurnal Diolah Tahun 2023
46

C. Kerangka Pikir

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan judul penelitian “Literasi

Ekonomi, Literasi Kewirausahaan, Literasi Digital Marketing Terhadap

Keberhasilan UMKM di Kota Makassar Melalui Kompetensi Berwirausaha

Sebagai Variabel Moderator”. Peneliti menggunakan literasi ekonomi (X1),

literasi kewirausahaan (X2), dan literasi digital marketing (X3) sebagai variabel

bebas (independent variable), keberhasilan UMKM (Y) sebagai variabel terikat

(dependent variable), dan kompetensi berwirausaha (Z) sebagai variabel

moderator.

Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir

Keterangan :

Pengaruh Langsung

Pengaruh Tidak Langsung


47

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban awal dari rumusan masalah yang sifatnya

sementara, sehingga masih perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empiris

yang dikumpulkan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah :

a. H1 : Literasi Ekonomi (X1) berpengaruh langsung dan signifikan terhadap

Kompetensi Berwirausaha (Z)

b. H2 : Literasi Kewirausahaan (X2) berpengaruh langsung dan signifikan

terhadap Kompetensi Berwirausaha (Z)

c. H3 : Literasi Digital Marketing (X3) berpengaruh langsung dan signifikan

terhadap Kompetensi Berwirausaha (Z)

d. H4 : Literasi Ekonomi (X1) berpengaruh langsung dan signifikan terhadap

Keberhasilan UMKM (Y)

e. H5 : Literasi Kewirausahaan (X2) berpengaruh langsung dan signifikan

terhadap Keberhasilan UMKM (Y)

f. H6 : Literasi Digital Marketing (X3) berpengaruh langsung dan signifikan

terhadap Keberhasilan UMKM (Y)

g. H7 : Literasi Kompetensi Berwirausaha (Z) berpengaruh langsung dan

signifikan terhadap Keberhasilan UMKM (Y)

h. H8 : Literasi Ekonomi (X1) berpengaruh langsung dan signifikan terhadap

Keberhasilan UMKM (Y) melalui Kompetensi Berwirausaha (Z)

i. H9 : Literasi Kewirausahaan (X2) berpengaruh langsung dan signifikan

terhadap Keberhasilan UMKM (Y) melalui Kompetensi Berwirausaha (Z)


48

j. H10 : Literasi Digital Marketing (X3) berpengaruh langsung dan signifikan

terhadap Keberhasilan UMKM (Y) melalui Kompetensi Berwirausaha (Z)


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, karena data yang diperoleh akan diwujudkan dalam bentuk angka dan

dianalisis berdasarkan statistik. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti

populasi atau sampel tertentu, dengan teknik pengambilan sampel dilakukan

secara random. Jenis penelitian yang digunakan adalah hubungan kausal yaitu

mempelajari hubungan sebab akibat yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel

menjadi sebab dan variabel yang lainnya sebagai akibat.

B. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan,

Indonesia diselenggarakan pada bulan September hingga Oktober tahun 2023.

C. Desain Penelitian

Menemukan masalah yang belum terpecahkan saat membaca buku atau

sumber lain yang mencakup informasi mengenai tentang hal-hal seperti literasi

ekonomi, literasi kewirausahaan, literasi digital marketing dan kompetensi

berwirausaha untuk peningkatan dalam suatu usaha bisnis adalah aspek desain

atau strategi utama yang akan digunakan dalam artikel ini. Mengindetifikasi lokasi

penelitian, juga dikenal sebagai studi utama dan langkah kedua dalam melakukan

penelitian pendahuluan. Untuk lebih jelas maka desain penelitian dapat

digambarkan sebagai berikut :

35
36

Gambar 3.1 Skema Desain Penelitian

UMKM Di Kota
Makassar

Kajian Pustaka Populasi/Sampel


1. Literasi Ekonomi
2. Literasi Kewirausahaan
3. Literasi Digital Marketing Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
2. Kuesioner
3. Dokumentasi

Analisis Data

Hasil Analisis Data

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang dapat kita gunakan untuk

membuat beberapa kesimpulan. populasi adalah kelompok elemen yang lengkap,

yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik

untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian. Populasi tidak lain adalah

keseluruhan unsur-unsur yang akan diteliti atau yang akan dijadikan sebagai objek

penelitian, dan tentunya kesimpulan yang ditarik hanya berlaku untuk keadaan

dari objek-objek tersebut (Machmud et al, 2019).


37

Populasi pada penelitian ini adalah 1.431 usaha yang bergerak di bidang

Fashion di Kota Makassar berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UKM Kota

Makassar.

2. Sampel

Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut

prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya (Jibril et al., 2021).

Sampel penelitian juga didefinisikan sebagian dari populasi yang diambil sebagai

sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi (Erlangga et al, 2021).

Teknik yang digunakan dalam penarikan sampel yaitu Teknik Solvin

dimana teknik ini adalah teknik untuk menghitung jumlah sampel minimal.

Ditemukan dengan rumus :

N 1.431
π= 2
π= 2
1+ Ne 1+1.431(0,1)

1.431
π= 2
1+1.431(0,01)

n = 93,4

n = 93

Keterangan :

n : Sampel

N : Populasi

e : Tingkat Kesalahan 10%

Maka dapat disimpulkan sampel dari penelitian ini sebanyak 93,4

responden atau dibulatkan menjadi 93 Sampel.

E. Definisi Operasional Variabel


38

Variabel penelitian merupakan objek yang menempel pada diri subjek

berupa suatu data yang dikumpulkan dan menggambarkan suatu kondisi atau nilai

masing-masing subjek penelitian. Variabel penelitian merupakan segala sesuatu

yang dilaksanakan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

yang kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa variabel penelitian merupakan suatu objek berupa data yang

dikumpulkan melalui subjek penelitian yang telah ditentukan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi yang dapat ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini yakni variabel bebas, variabel terikat dan

variabel moderator.

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dapat dikatakan juga sebagai variabel independen.

Dinamakan variabel bebas karena variabel ini memang bebas, maksudnya adalah

dapat berdiri sendiri tanpa dipengaruhi oleh variabel lainnya. Variabel bebas atau

independent variable adalah variabel yang mempengaruhi, atau yang menjadi

sebab perubahan dari adanya suatu variabel dependen (terikat). Variabel bebas

biasanya dinotasikan dengan X. Pada penelitian ini variabel bebas yang digunakan

adalah Literasi Ekonomi (X1), Literasi Kewirausahaan (X2), dan Literasi Digital

Marketing (X3).

a. Literasi Ekonomi

Secara umum, literasi ekonomi mencakup berbagai konsep, termasuk

pengetahuan dan kesadaran akan produk keuangan, pemahaman tentang

lembaga ekonomu dan keterampilan ekonomi, dan kemampuan seperti


39

perencanaan ekonomi dan pengelolaan ekonomi (Hamoud et al, 2022).

Literasi Ekonomi secara positif dan langsung mempengaruhi keterampilan

kewirausahaan. Ketika mereka didasarkan pada literasi keuangan yang

memadai, keputusan bisnis dapat mengarah pada pengembangan, sekaligus

meningkatkan kompetensi bisnis yang diperlukan untuk bertahan dari krisis

dan pada akhirnya memungkinkan mereka untuk menginternalisasi

ketahanan jangka panjang (Yanto et al, 2022). Literasi ekonomi merupakan

alat yang berguna untuk merubah perilaku dari tidak cerdas menjadi cerdas.

Seperti bagaimana memanfaatkan pendapatan untuk menabung,

berinvestasi, proteksi dan memenuhi kebutuhan hidup. Pentingnya literasi

ekonomi akan meminimalisir perilaku konsumtif mahasiswa dalam

berkonsumsi (Pandey & Kiran, 2022).

b. Literasi Kewirausahaan

Literasi kewirausahaan dirancang untuk menanamkan kompetensi,

keterampilan dan nilai yang diperlukan untuk mengidentifikasi peluang

bisnis, mengatur dan memulai bisnis baru (Colombelli et al, 2022). Literasi

wirausaha sangat diperlukan bagi seorang wirausaha dalam memulai dan

mengembangkan usaha karena pembelajaran wirausaha meningkatkan

kemampuan dalam mengidentifikasi dan mengembangkan peluang usaha

yang ada, membangun jejaring usaha, serta menentukan strategi usaha yang

paling tepat (Joensu et al, 2022).

c. Literasi Digital Marketing


40

Digital Marketing adalah kegiatan di bidang pemasaran yang

memanfaatkan platform di internet untuk menjangkau konsumen sasaran,

selain itu digital marketing diartikan sebagai pemasaran produk atau jasa

melalui internet atau disebut pemasaran; pemasaran web, pemasaran online,

e-marketing, atau e-commerce (Rotinsulu et al., 2022). Pemasaran produk

dengan menggunakan digital marketing dapat menjangkau konsumen secara

langsung dan dapat menekan biaya promosi (Yusuf, 2015). Selain

pemasaran digital, penggunaan e-commerce diyakini mampu meningkatkan

pemasaran para pelaku UMKM, karena konsumen saat ini lebih cenderung

pilih proses transaksi dan dapatkan informasi tentang produk yang lebih

praktis serta mengurangi aktivitas publik di luar ruangan secara daring

(Gunawan & Sulaeman, 2017).

Tabel. 3.1 Indikator Setiap Variabel Bebas

No Variabel Indikator
1 Literasi Ekonomi (X1)  Kemampuan mengatur
(Erlanitasari & Rahmanto, perekonomian suatu usaha
2019)  Pengetahuan Umum Pribadi
tentang ekonomi
 Pengelolaan Keuangan dalam
transaksi
 Dampak dari lingkungan sosial
 Pemahaman mengenai kebutuhan
sehari-hari
2 Literasi Kewirausahaan  Mengetahui Sikap dan
(X2) Keterampilan dalam berwirausaha
(Utomo et al., 2020)  Mampu bekerja sama untuk
memulai mencai peluang usaha
 Kemampuan dalam mempin suatu
usaha.
 Mampu menghasilkan ide-ide
kreatif untuk sebuah produk.
 Mampu bertanggung jawab
3 Literasi Digital Marketing  Kemampuan Dalam
41

(X3) Berkomunikasi di Media Sosial


(Astuti & Nugroho, 2023)  Dapat memberikan informasi
dengan menggunakan teknologi
 Mampu berkomunikasi dan
memperluas jaringan sosial.
 Mampu meningkatkan keuntungan
pemasaran online
 Kemampuan dalam menggunakan
teknologi.
Sumber : Peneliti Tahun 2023

2. Variabel Terikat (dependent Variable)

Variabel terikat adalah segala sesuatu yang dijadikan sebagai tolat ukur

dalam percobaan dan apa yang dipengaruhi selama percobaan berlangsung,

sehingga keberadannya sendiri merespons variabel bebas lantaran karena

“tergantung” pada variabel independen. Variabel terikat atau varianel independen

adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Oleh karena itu variabel

terikat juga dikatakan sebagai variabel terpengaruh. Pada penelitian ini, variabel

terikat digunakan adalah keberhasilan UMKM yang dilambangkan dengan Y.

a. Keberhasilan UMKM

Keberhasilan UMKM adalah suatu keadaan dimana usaha

mengalami peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan UMKM

merupakan tujuan utama dari sebuah usaha dimana segala aktivitas yang ada

di dalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan. Dalam

pengertian umum, keberhasilan UMKM menunjukkan suatu keadaan yang

lebih baik/unggul dari pada masa sebelumnya. Hal tersebut selaras dengan

pernyataan yang dikemukakan oleh (Suhandiah, 2018) yang menyatakan

bahwa: Keberhasilan UMKM adalah sesuatu keadaan yang menggambarkan

lebih daripada lainnya yang sederajat atau sekelasnya.


42

Tabel 3.2 Indikator Variabel Terikat

No Variabel Indikator
1 Keberhasilan UMKM (Y)  Peningkatan Jumlah Penjualan
(Puspitasari & Astrini, 2022)  Strategi Pemasaran
 Meningkatkan Minat
Berwirausaha
 Menghasilkan Profit
 Kompetensi dan Etika Usaha
Sumber : Peneliti Tahun 2023

3. Variabel Moderator

Variabel moderator, atau yang bisa juga disebut variabel moderasi,

merupakan variabel yang menghubungkan antara variabel bebas (variabel

independen) dengan variaber terikat (variabel dependen). Menurut (Tehseen,

2022) variabel moderator merupakan variabel bebas (independen) yang akan

memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya

terhadap variabel dependen. tujuan dari penggunaan variabel moderator adalah

untuk mengukur kekuatan hubungan atau keterkaitan antara variabel bebas

(independen) dengan variabel terikat (dependen). Pada penelitian ini, variabel

moderator yang digunakan adalah Kompetensi Berwirausaha yang dilambangkan

dengan Z.

Tabel 3.2 Indikator Variabel Moderator

No Variabel Indikator
43

1 Kompetensi Berwirausaha (Z)  Memiliki keberanian dalam


(Marei et al., 2023) menghadapi tantangan
berwirausaha.
 Mampu melihat peluang
dalam keterampilan
berwirausaha
 Mempunyai keterampilan dan
sikap kerja.
 Memahami diri untuk
mengembangkan suatu usaha
 Mempunyai strategi untuk
usaha kedepannya.
Sumber : Peneliti Tahun 2023

F. Prosedur Penilitian

Prosedur penelitian kuantitatif adalah operasional metode ilmiah dengan

memperhatikan unsur-unsur keilmuan. Terdapat sejumlah data penelitiain

kuantitatif yang harus ditempuh dan diharapkan dapat menjamin keabsahan

(validitas) terdapat hasil penelitian. Adapun langkah-langkah tersebut meliputi :

menentukan masalah, melakukan riset pendahuluan, mengidentifikasi dan

merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, menentukan variabel, menentukan

metode dan instrument penelitian, menentukan sumber data (populasi dan sampel)

mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan dan menulis laporan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara atau metode yang digunakan peneliti

untuk mengumpulan berbagai data, informasi dan fakta pendukung lainnya untuk

kepentingan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam metode kuantitatif

dengan cara melakukan observasi, kuesioner dan juga melakukan dokumentasi.

1. Observasi
44

Observasi dapat menggunakan instrumen penelitian berupa lembar

observasi, pedoman obeservasi dan daftar periksa. Metode observasi umumnya

dilakukan dengan mengamati objek penelitian yang terkumpul dalam catatan atau

alat perekam.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden mengenai hal-hal yang diketahui olehnya.

Kuesioner adalah beberapa pertanyaan tertulis yang dirumuskan agar responden

dapat memberikan jawabanya dengan cata daftar (checklist) dalam bebrapa kolom

yang telah disediakan.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan sumber data yang digunakan untuk melengkapi

penelitian, baik berupa sumber tertulis, film, maupun gambar. Dokumen ini akan

memberikan infromasi untuk proses penelitian.

H. Instrumen Penelitian

Menurut (Lestari & Valianti, 2023) Instrumen penelitian adalah alat yang

dipakai dalam sebuah kegiatan penelitian yang khususnya sebagai pengukuran dan

pengumpulan data. Bisa berupa angket, seperangkat soal tes, lembar observasi dan

lain sebagainya. Instrumen sebuah penelitian juga merupakan sarana harus dibuat

guna menampung dan mengolah berbagai data yang dikumpulkan untuk

penelitian. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah

angket dan skala likert.

a. Angket
45

Angket adalah serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk melakukan

survei yang merupakan proses pengumpulan, pengambilan sampel, analisis, dan

interpretasi data dari sekelompok orang. Angket adalah teknik pengumpulan data

dengan cara mengajukan atau memberikan pertanyaan tertulis untuk dijawab

secara tertulis oleh responden.

b. Skala Likert

Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap

atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena

sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. skala

ini dimaksudkan untuk mengukur sikap yang dimiliki oleh responden. Skala likert

adalah skala penilaian yang digunakan untuk mengukur pendapat, sikap atau

perilaku responden terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.

Tabel 3.4 Skala Likert

No Keterangan Skor Item


1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Netral 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono, 2017

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk melihat seberapa tepat variabel yang

digunakan dalam penelitian (Sariwulan T, 2020). Suatu penelitian dapat

dikatakan valid apabila mampu memberikan hasil atas apa yang benar-benar
46

ingin diukur (Amin Shofia, 2023). Dengan kata lain, hasil dari penelitian

yang valid akan menjawab apa yang dipertanyakan dalam penelitian. Untuk

mengevaluasi keadaan setiap indikator dengan membandingkan nilai r-

hitung dengan r-tabel. Jika nilai r-hitung nya sama atau lebih besar dari r-

tabel, maka instrumennya dinyatakan valid. Namun jika sebaliknya, r-hitung

lebih kecil dibandingkan r-tabel maka instrumennya dinyatakan tidak valid.

b. Uji Reabilitas

Secara etimologis, reliabilitas berasal dari kata  reliability  yang apabila

diurai terbentuk dari kata rely  yang berarti percaya dan bisa juga  reliable

yang artinya bisa dipercaya. Sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

diipercaya, di dalam hal ini suatu hasil pengukuran dapat dipercaya apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek

yang sama, diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama, selama aspek

yang diukur dari dalam diri subjek belum atau tidak berubah.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu

(Hidayat et al, 2022). Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas,

konsistensi, daya prediksi, dan akurasi. Pengukuran yang memiliki

reliabilitas yang tinggi adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data

yang reliabel. Maka hasil penelitian akan dikataan berhasil atau reliabel jika

instrumen yang dipakai untuk mengukur objek yang sama meghasilkan yang

sama menggunakan teknik Aplha Cronbach pada program SPSS For

Windows.
47

2. Analisis Deskriptif (Statistik Deskriptif)

Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang merupakan pengumpulan,

pengolahan, dan penyajian serta interpretasi data secara kuantitatif atau persentase

yang dapat disajikan dalam bentuk tabel atau grafik (Toth & Kasa, 2022). Analisis

deskriptif bertujuan untuk mengubah sekumpulan data yang masih berupa data

mentah menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami, yaitu berbentuk informasi

yang lebih ringkas. Misalnya menggunakan diagram batang, diagram lingkaran,

tabel histogram, distribusi frekuensi, nilai rata-rata dan sebagainya. Para peneliti

menggunakan analisis persentase distribusi data unutk mengelola dan melaporkan

data penelitian. Persentase tanggapan terhadap setiap pernyataan pada kuesioner

ditentukan dengan menggunakan rumus dibawah ini :

F
p= x 100%
N

Keterangan :

P = Persentase

F = Frekuensi Jawaban Responden

N = Jumlah Responden

3. Analisis Statistik Inferensial

Statistik Inferensial adalah metode perhitungan statistik yang digunakan

untuk menganalisis data sampel yang hasilkan akan digeneralisasikan pada

populasi tempat sampel tersebut. Penggunaan statistik inferensial sangat

diperlukan jika populasi yang akan dianalisis sangat besar dan tidak

memungkinkan untuk mengumpulkan data dari semua anggota populasi. Ada 4

fundamental penting yang harus dipakai apabila ingin menggunakan statistika


48

inferensial yaitu penentuan data, penentuan sampel, penentuan metode analisis,

dan hasil analisis.

a. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan salah satu metode statistik penting dalam

analisis regresi linear berganda. Uji asumsi klasik adalah sebuah metode

analisis yang digunakan dalam sebuah penelitian ilmiah untuk menguji

apakah hipotesis yang dikemukakan sesuai dengan hasil yang diperoleh

selama pengujian. Untuk mengetahui keakuran model perlu dilakuka

pengujian beberapa asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinetitas,

uji heterokedastisitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residu

terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

memiliki residu yang terdistribusi normal. Tes normalitas karena itu

tidak dilakukan untuk setiap variabel, tetapi untuk nilai residual.

Seringkali kesalahan terjadi yaitu bahwa tes normalitas dilakukan untuk

setiap variabel. Agar lolos uji normalitas, baik variabel dependen

maupun independen dalam regresi harus normal. Uji Kolmogorov-

Sminov digunakan untuk memastikan bahwa data dalam penyelidikan

ini normal. Berikut ini adalah dasar pilihan tentang tes normal sebagai

berikut :

a) Dikatakan data berdistribusi normal jika nilai signifikasi (Sig.)

lebih besar dari 0,05.


49

b) Dikatakan data tidak berdistribusi normal jika nilai signifikasi

(Sig.) kurang dari 0,05.

2) Uji Multikoliniearitas

Uji multikoliniearitas digunakan untuk menguji apakah model

regresi penelitian memiliki korelasi antar varibel bebas. Untuk

mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas adalah dengan

melihat nilai VIF (Variance Inflaliton Factor) dan juga nilai Tolerance.

Tolerance mengukur variabilitas varibel yang dipilih dan tidak

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai yang digunakan

untuk menunjuakkan adanya gejala multikolinearitas adala VIF < 10,00

dan nilai Tolerasni > 0,10.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedasitas dilakukan pada model regresi untuk menguji

apakah terdapat ketidaksamaan variabel dari residial pada suatu

pengamatan ke pengamatan lainnya (James & Sahid, 2022). Uji

heterokedastisitas dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah

terdapat ketidaksamaan variance maupun residual dari suatu

pengamatan ke pengamatan lainnya. Biasanya

data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan

besar (Dewi et al, 2022)

b. Analisis Jalur (Path Analysis)


50

Analisis jalur adalah suatu teknik pengembangan dari regresi linier

ganda. Teknik ini digunakan untuk menguji besarnya sumbangan

(kontribusi) yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur

dari hubungan kausal antar variabel X1 X2 dan X3 terhadap Y serta

dampaknya terhadap Z. Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis

hubungan sebab akibat yang tejadi pada regresi berganda jika variabel

bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung

tetapi juga secara tidak langsung (Bocken et al., 2014).

c. Uji Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu permasalahan,

berupa dugaan saintifik (tidak asal-asalan), dan masih harus dibuktikan

terlebih dahulu kebenarannya kemudian melalui sebuah riset atau penelitian.

Uji hipotesis adalah sebuah proses untuk melakukan evaluasi kekuatan bukti

dari sampel, dan memberikan dasar untuk membuat keputusan terkait

dengan populasinya. Tujuan pengujian ini adalah untuk memutuskan apakah

hipotesis yang diuji ditolak atau diterima.

1) Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik T)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Uji t ini digunakan untuk

menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independen

terhadap variabel dependen. Dalam menggunakan uji-t dapat dilihat

bagaimana masing-masing variabel independen memiliki pengaruh


51

yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika t-hitung memiliki

hubungan signifikansi ≤ 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel

independen memiliki pengaruh terhadap variabel dependen.

2) Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua independen

yang dimasukkan dalam model ini mempunyai pengaruh secara

simultan terhadap variabel dependen. Uji F bertujuan untuk megetahui

apakah variabel bebas serentak (simultan) berpengaruh terhadap

variabel terikat. Uji F mengukur pengaruh variabel independen dan

dependen pada saat yang sama. Hipotesis akan diterima jika nilai f

hitung > f tabel dan sig < 0,05.

3) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R) dilakukan untuk menentukan dan

memprediksi seberapa besar atau penting kontribusi pengaruh yang

diberikan oleh variabel independen secara bersama – sama terhadap

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi yaitu antara 0 dan 1.

Koefisien determinasi dikatakan “kurang baik” jika kurang dari 0,5.

Tetapi dikatakan “sangat baik” jika lebih besar dari 0,5.

DAFTAR PUSTAKA
52

Abad-Segura, E., & González-Zamar, M. D. (2019). Effects of financial education


and financial literacy on creative entrepreneurship: A worldwide research.
Education Sciences, 9(3). https://doi.org/10.3390/educsci9030238
Afifah, A. N. (2018). The Influences Towards Business Successes Of Msmes
Creative Sector. 36, 377–386.
http://dx.doi.org/10.21776/ub.jam.2018.016.03.01
Ahmad, J. H., Tumiran, S. D., & Zakaria, M. (2023). Antecedent factors of
Entrepereneurial Business success in Post-Covid 19. 1(January), 96–105.
https://doi.org/10.30596/miceb.v1i0.101
Aidara, S., Mamun, A. Al, Nasir, N. A., Mohiuddin, M., Nawi, N. C., & Zainol,
N. R. (2021). Competitive Advantages of the Relationship between
Entrepreneurial Competencies and Economic Sustainability Performance. 1–
19. https://doi.org/10.3390/su13020864

Aishalya, A. S., Bayu, A., Nandiyanto, D., Kurniawan, (2022). Learning in


Elementary School. 2(1), 63–68.https://doi.org/10.17509/ijomr.v2i1.38626
Albalushi, K. I., & Naqshbandi, M. M. (2022). Factors Affecting Success and
Survival of Small and Medium Enterprises in the Middle East. 525–538.
https://doi.org/10.3390/knowledge2030031
Ali, M., & Adnan, M. (2020). Entrepreneurial orientation and performance of
small and medium enterprises. 22-24.
https://doi.org/10.5220/0007424005270530
Amien, N. N., & Zulkarnaen, W. (2022). The Role Of Sharia Banking On Msmes
That Implied On Indonesian Economic Growth. Komitmen: Jurnal Ilmiah
Manajemen, 3(1),73-96. https://doi.org/10.15575/jim.v3i1.19557.g7495
Ansar, M. C., & Rusli, A. M. (2023). Social Sustainability of Micro , Small , and
Medium Enterprises : The Case of Makassar City , Indonesia. 1–23.
https://doi.org/10.21203/rs.3.rs-2550659/v1
Ardila, I., Febriaty, H., & Astuti, R. (2021). Factors that Influence the Financial
Literacy on Micro Small and Medium Entreprise. 4(2), 144–149.
https://doi.org/10.32535/jicp.v4i2.1234
Ariawan, A. B., & Ariani, K. R. (2023). The Effect of Financial Literacy , Digital
Payment , Digital Marketing , and E-Commerce on MSME Income. 6(2),
515–524. https://doi.org/10.3390/su14010032

Arifin, R., Agus, A., Ningsih, T., & Putri, A. K. (2021). The Important Role Of
Msmes In Improving The Economy. South East Asia Journal of
Contemporary Business, Economics and Law, 24(6), 52–59. .
http://dx.doi.org/10.4018/978-1-5225-2700-8.ch008
53

Astuti, F., & Nugroho, M. (2023). Financial Literacy And Business Sustainability
On The. 2(1), 193–203. https://doi.org/10.1080/23311975.2023.2218193

Bayu Surindra. (2022). The Influence of Economic Literacy and Digital Literacy
on Consumptive Behaviour of Students. International Journal Of Humanities
Education and Social Sciences (IJHESS), 1(5), 696–703.
https://doi.org/10.55227/ijhess.v1i5.143
Bilal, M. A., Khan, H. H., Irfan, M., Haq, S. M. N. U., Ali, M., Kakar, A.,
Ahmed, W., & Rauf, A. (2021). Influence of Financial Literacy and
Educational Skills on Entrepreneurial Intent : Empirical Evidence from
Young Entrepreneurs of Pakistan Influence of Financial Literacy and
Educational Skills on Entrepreneurial Intent : Empirical Evidence from
Young Ent. 8(January). https://doi.org/10.13106/jafeb.2021.vol8.no1.697
Bocken, N. M. P., Short, S. W., Rana, P., & Evans, S. (2014). A literature and
practice review to develop sustainable business model archetypes. Journal of
Cleaner Production, 65, 42–56. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2013.11.039
Chen, H., & Tang, Y. (2022). Building Students ’ Entrepreneurial Competencies
in Chinese Universities : Diverse Learning Environment , Knowledge
Transfer , and Entrepreneurship Education.
https://doi.org/10.3390/su14159105
Colombelli, A., Loccisano, S., Panelli, A., Antonino, O., Pennisi, M., & Serraino,
F. (2022). administrative sciences Entrepreneurship Education : The Effects
of Challenge-Based Learning on the Entrepreneurial Mindset of University
Students. .4(2), 231-256. https://doi.org/10.3390/admsci12010010

Compendium, R. (2021). Female Entrepreneurship And Evolution In Smes In The


Fashion System In. 8(2), 132–144.
https://doi.org/10.46677/compendium.v8i2.955
Dahmen, P., & Rodríguez, E. (2014). Financial Literacy and the Success of Small
Businesses : An Observation from a Small Business Development Center
Financial Literacy and the Success of Small Businesses : An Observation.
7(1). https://doi.org/10.37715/jee.v6i2.640

Dewi, B., & Andiana, L. (2021). Adoption of Digital Marketing in Strengthening


Micro , Small and Medium Enterprises in Mataram City during The Covid
19 Pandemic. 556(Access 2020), 554–557.
https://doi.org/10.2991/assehr.k.210525.148
Dewi, H. P., Yanti, A., Batubara, J. T., & Nasution, B. R. (2022). Effect of E-
Marketing Implementation and Competitiveness on Msme BusinessRevenue
in Economic Recovery in the Middle of the Covid 19 Pandemic ( CaseStudy
of MSMEs in Medan City ). 5(08), 2164–2173.
https://doi.org/10.47191/jefms/v5-i8-07
54

Edelia. (2022). The Role Of Empowerment Of The Cooperative And Msme


Office In The Development Of Small And. 1(3), 31–36.
http://dx.doi.org/10.55047/marginal.v1i3.163
Elyana, I., Nelfianti, F., Joesah, N., Martiwi, R., & Karlina, E. (2023). Marketing
Communication As A Form Of Msme Digital Literacy In Sumedang Regency.
12(01), 879–885. https://doi.org/10.14254/2071-789X.2020/13-3/9
Erlangga, H., & Pasundan, U. (2022). Effect Of Digital Marketing And Social
Media On Purchase Intention Of Smes Food Products Effect Of Digital
Marketing And Social Media On Purchase Intention Of Smes Food Products.
April 2021. https://doi.org/10.17762/turcomat.v12i3.1648
Erlangga, H., Sunarsi, D., Pratama, A., Sintesa, N., & Hindarsah, I. (2021). Effect
Of Digital Marketing And Social Media On Purchase Intention Of Smes
Food Products. 12(3), 3672–3678.
https://doi.org/10.17762/turcomat.v12i3.1648
Erlanitasari, Y., & Rahmanto, A. (2019). Digital Economic Literacy Micro , Small
And Medium Enterprises ( SMES ) Go Online. 49(2), 145–156.
https://doi.org/10.21831/informasi.v49i2.27827
Firman, A., Halim, A., & Kusuma, P. (2020). Point of View Research
Management The Effect of Social Media Utilization , Campus Environment
and Entre- preneurship Knowledge on Student Entrepreneurial Interest. 1(4),
131–143. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2022.1010766

Firmansyah, D., & Susetyo, D. P. (2022). Financial Behavior in the Digital


Economy Era: Financial Literacy and Digital Literacy. Jurnal Ekonomi Dan
Bisnis Digital, 1(4), 367–390. https://doi.org/10.55927/ministal.v1i4.2368
Fitriaty F (2023). The Impacts Of Education Level On Financial Literacy And
Financial Behaviours : T He C Ase Of W Omen E Ntrepreneurs. 10(1), 6–17.
https://doi.org/10.1093/wber/lhx018
Gonda, G., Gorgenyi-hegyes, E., Nathan, R. J., & Fekete-farkas, M. (2020).
Competitive Factors of Fashion Retail Sector with Special Focus on SMEs.
1–18. https://doi.org/10.3390/economies8040095
Guampe, F. A., Hasan, M., Huruta, A. D., Dewi, C., Po, A., & Chen, S. (2022).
Entrepreneurial Literacy of Peasant Families during the COVID-19
Pandemic : A Case in Indonesia. 8(5), 367-389. http://jssidoi.org/esc/home.

Gubik, A. S. (2023). Journal of Business Venturing Insights Why narcissists may


be successful entrepreneurs : The role of entrepreneurial social identity and
overwork. 19(December 2022). https://doi.org/10.1016/j.jbvi.2022.e00364
Gumel, B. I., & Bardai, B. Bin. (2023). Critical Success Factors ( CSFs ) of SMEs
in Nigeria and the Mediating Impact of SMEDAN Initiative Between the
55

CSFs and SMEs ’ Success. 12(3), 68–86.


https://doi.org/10.11648/j.ijber.20231203.11
Gunawan, G. G., & Sulaeman, M. (2017). Determining Factors in the Use of
Digital Marketing and Its Effect on Marketing Performance in the Creative
Industries in Tasikmalaya. 2543–2550.
https://doi.org/10.33258/birci.v3i3.1239
Gupta, R. (2022). Entrepreneur ’ s Performance and Financial Literacy – A
Critical Review. August 2018. https://doi.org/10.18843/ijms/v5iS3/01
H, A. I., Abdelsalam, M. K., & Omar, M. M. S. (2019). The Effect Of
Entrepreneurial Self-Efficacy On Persistence : Do Financial Literacy And
Entrepreneurial Passion Matter ? 20(2), 60–72.
https://doi.org/10.17512/pjms.2019.20.2.05
Hamdan, H., Razak, D. A., Huridi, M. H., & Uddin, N. (2021). Factors
contributing to financial literacy among MSMEs in Klang Valley. August.
8(3), 78-110. http://dx.doi.org/10.18502/kss.v3i13.4285
Hamoud, A., Seraj, A., & Fazal, S. A. (2022). Entrepreneurial Competency ,
Financial Literacy , and Sustainable Performance — Examining the
Mediating Role of Entrepreneurial Resilience among Saudi Entrepreneurs.
7(5), 789-790. http://dx.doi.org/10.3390/su141710689
Hernita, H., Surya, B., Perwira, I., Abubakar, H., & Idris, M. (2021). Economic
Business Sustainability and Strengthening Human Resource Capacity Based
on Increasing the Productivity of Small and Medium Enterprises ( SMEs ) in
Makassar City , Indonesia. 1–36. http://dx.doi.org/10.3390/su13063177
Hidayat, M., Latief, F., Widiawati, A., Asbara, N. W., & Zaeni, N. (2022).
Factors Supporting Business and its Distrubution to Business Resilience In
New Factors Supporting Business and its Distrubution to Business Resilience
In New Normal Era. 7 (3),1-19 https://doi.org/10.15722/jds.19.11.202111.5
Ichwan, M., Chalid, M., Musa, I., & Aqshary, A. (2022). The Effect of Market
Orientation and Innovation on Marketing Performance ( Survey of Creative
Industry SMEs in Makassar City ). 7(11), 11–14. .
https://doi.org/10.3390/su13105399
Iskandar, Y., & Putra, U. N. (2023). Entrepreneurial Literacy, Environment, and
Intentions of Indonesian Students to Become Social Entrepreneurs. 6(1), 9–
18. https://doi.org/10.31002/rekomen.v6i1.361
Issues, I. E. (2022). The Role Of Empowerment Of The Cooperative And Msme
Office In The Development Of Small And. 1(3), 31–36.
https://doi.org/10.55047/marginal.v1i3.163
James, E., & Sahid, S. (2022). Entrepreneurial Literacy and Social
56

Entrepreneurship Intentions among Youth. May.


https://doi.org/10.6007/IJARBSS/v12-i5/12893
Jibril, H., Strategies, M., & Smes, A. (2021). Journal of Economics and Business.
4(1), 294–307. https://doi.org/10.31014/aior.1992.04.01.338
Joensuu-salo, S., Viljamaa, A., & Varamäki, E. (2022). administrative sciences
Sustainable Entrepreneurs of the Future : The Interplay between Educational
Context , Sustainable Entrepreneurship Competence , and Entrepreneurial
Intentions. https://doi.org/10.3390/admsci12010023

Juanda, R., Risky, M., & Ilham, R. N. (2021). The Influence Of Growth Of Micro
Small And Medium Enterprises ( UMKM ) And Unemployment On Growth.
188–202. https://doi.org/10.54443/ijebas.v3i1.675
Lestari, N. D., & Valianti, R. M. (2023). The Impact of Accounting Science and
Entrepreneurship Literacy on Students ’ Entrepreneurship Motivation. 8(1),
15–25. https://doi.org/10.31851/jmksp.v8i1.10383

Lim, C. H., & Teoh, K. B. (2021). Factors influencing the SME business success
in. 1(1), 41–54. https://doi.org/10.35912/ahrmr.v1i1.380
Listyowati, D., Dewi, S., & Napitupulu, B. E. (2023). Impact and survival
strategies of UMKM in cakung sub-district during the covid-19 pandemic.
2(1), 56–71. https://doi.org/10.52362/ijiems.v2i1.999
Luo, L., Guo, M., & Huang, J. (2022). Research on the Effect of an
Entrepreneurial Environment on College Students ’ Entrepreneurial Self-
Efficacy : The Mediating Effect of Entrepreneurial Competence and
Moderating Effect of Entrepreneurial Education. 2(10), 330-335.
https://doi.org/10.3390/su14116744
Machmud, A., Herlinawati. (2019). The Effect Of Entrepreneurial Orientation On
Smes Business Performance In Indonesia. October. 8(1), 227-230.
http://dx.doi.org/10.1201/9781003131465-141
Madhushani, R. D. T. D. (2016). Factors Affecting the Business Success among
MSMEs in Sri Lanka : The Case from Kurunegala District. 16–20.
https://doi.org/10.4038/aeb.v1i1.72
Mardikaningsih, R., Azizah, E. I., Putri, N. N., & Alfan, M. N. (2022). Business
Survival : Competence of Micro , Small and Medium Enterprises. 2(1), 1–4.
https://doi.org/10.56348/jos3.v2i1.21
Marei, A., Abou-moghli, A., Shehadeh, M., & Salhab, H. A. (2023). Uncertain
Supply Chain Management Entrepreneurial competence and information
technology capability as indicators of business success. 11, 339–350.
https://doi.org/10.5267/j.uscm.2022.9.008
57

Matriadi, F., & Iis, E. Y. (2021). Marketing Performance Development :


Application Of The Concept Of Digital Marketing And Market Orientation.
March, 181–190. https://doi.org/10.54443/ijerlas.v1i2.85
Moorthy, T., & Sahid, S. (2022). The Influence of Digital Marketing Literacy on
Entrepreneurship Behavior among Public University Students in Malaysia.
January. https://doi.org/10.6007/IJARBSS/v12-i1/11837
Moreira, S., & Pereira, C. R. (2022). Effects of Entrepreneurial Competence and
Planning Guidance on the Relation Between University Students ’ Attitude
and Entrepreneurial Intention. https://doi.org/10.1177/09713557211069261
Muh. Irshan Sachrir, Nasikh, & Grisva Agustin. (2022). The Influence of
Entrepreneurship Digitalization and Literacy Strategies on the Ability of
MSMES After Surviving the Middle of the Covid-19 Pandemi in Makassar
City. Jurnal Multidisiplin Madani, 2(12), 4387–4398.
https://doi.org/10.55927/mudima.v2i12.2096
Mulasiwi, C. M., & Kholifaturrohmah, R. (2020). MSMEs Sustainability Strategy
during the Covid-19 Pandemic Through the Digital Economy Literacy
Movement. 603–610. https://doi.org/10.24914/jeb.v24i1.3905

Mutegi, H. K., Njeru, P. W., & Ongesa, N. T. (2015). Financial Literacy And Its
Impact On Loan Repayment By Small And Medium Enterprenuers. III(3), 1–
28. https://dx.doi.org/10.1504/IJEED.2018.096069
Narmaditya, B. S., Sahid, S., & Hussin, M. (2023). Heliyon How does family
economic education foster students ’ economic behavior ? The mediating
role of economic and entrepreneurial literacy. Heliyon, 9(5).
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e15608
Nayak, R., Nguyen, L., Nguyen, T., Gaimster, J., Panwar, T., & Morris, R.
(2019). The Challenges for Sustainability Marketing Approach : An
Empirical Study in Vietnamese Fashion SMEs. 10(4).
https://doi.org/10.18178/ijtef.2019.10.4.645
Nursini, N. (2020). Micro , small , and medium enterprises ( MSMEs ) and
poverty reduction : empirical evidence from Indonesia.
https://doi.org/10.1080/21665095.2020.1823238
Nurwulandari, A. (2023). Analysis of the Impact of Financial Technology and
Financial Literacy on MSME Business Sustainability. 1(4), 92–97.
https://doi.org/10.56403/lejea.v1i4.97
Nuseir, M. T., & Aljumah, A. I. (2020). The Role of Digital Marketing in Business
Performance with the Moderating Effect of Environment Factors among
SMEs of UAE. March. 1(9'). 189-231.
https://doi.org/10.1080/23311975.2022.2105285
58

Nyoman, N., Yasa, K., Ayu, I. G., Giantari, K., Gde, I. P., & Gde, T. (2021).
International Journal of Data and Network Science The role of relational
and informational capabilities in mediating the effect of social media adop-
tion on business performance in fashion industry. 5, 569–578.
https://doi.org/10.5267/j.ijdns.2021.8.011
Nyu, H. A. W., Maula, F. I., Saraswati, T. T., Herno, N., & Wibowo, A. (2021).
Implementation Of Business Education And Digital Marketing Literacy To
Improve Technopreneurship Competence In Influencing Strategies. 67–76.
https://doi.org/10.37715/jee.v10i1.1846
Oluwakemi, O. T. (2019). Digital Literacy and Entrepreneurial Returns Among
Small Business Owners in Lagos State, Nigeria. 9(2), 1–11.
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e12763
Pandey, A., & Kiran, R. (2022). Investigating the Impact of Financial Inclusion
Drivers , Financial Literacy and Financial Initiatives in Fostering
Sustainable Growth in North India. .10(3), 776-770.
https://doi.org/10.3390/su141711061
Payangan, O. R. (2016). Factors Affecting the Business Performance of the
Micro , Small and Medium Enterprises in Creative Economic Sector in
Makassar , Indonesia. IV(I), 41–49.
http://dx.doi.org/10.5267/j.msl.2019.10.010
Pentana, S. (2023). Financing , Marketing , And Digitalization Solutions For
Msmes In The New Normal Era. 12(02), 429–441. .
https://doi.org/10.3389/frsc.2022.978818
Ploum, L., Blok, V., Lans, T., & Omta, O. (2018). Toward a Validated
Competence Framework for Sustainable Entrepreneurship.
https://doi.org/10.1177/1086026617697039
Prasetyo, E., & Semarang, U. N. (2020). The Role of Government Expenditure
and Investment for MSME Growth : Empirical Study in Indonesia The Role
of Government Expenditure and Investment for MSME Growth : Empirical
Study in Indonesia. 7(October).
https://doi.org/10.13106/jafeb.2020.vol7.no10.471
Puspitasari, R., & Astrini, D. (2022). The Impact of Financial Literacy and
Financial Inclusion on the Performance of MSME in Bogor City. 22(23),
125–131. https://doi.org/10.9734/AJEBA/2022/v22i2330741
Putri, D. A. (2023). The Effect Of Digital Transformation On The Revitalization
Of Msmes In Pandemi Time With Digital Literacy As An Intervening
Variable ( Case Study of Micro Enterprises in the City of Bukittinggi ). 8,
217–238. https://doi.org/10.36908/isbank.v8i2.695
Rachmawati, E. (2022). The Importance of Understanding the Application of
59

Marketing Strategy for Household MSME Products on Social Media


Networks. 5(February), 76–85. https://doi.org/10.21744/ijbem.v5n1.1880

Rajan, S., Muralidharan, P., & Ravi, H. (2022). Successful Women


Entrepreneurial Business Performance Model in MSMEs of Karnataka. 8(9).
23-26. http://dx.doi.org/10.13106/jafeb.2020.vol7.no12.267
Redjeki, F., Affandi, A., Buana, U. S., & Pasundan, U. (2021). Utilization of
Digital Marketing for MSME Players as Value Creation for Customers
during the COVID-19 Pandemic. 3(1), 40–55.
https://doi.org/10.54783/ijsoc.v3i1.264
Rita, M. R., & Utomo, M. N. (2019). An entrepreneurial finance study : MSME
performance based on entrepreneurial and financial dimensions. 23(2), 217–
234. https://doi.org/10.26905/jkdp.v23i2.3076

Sakib, N., Rabbani, M. R., Hawaldar, I. T., & Jabber, M. A. (2022).


Entrepreneurial Competencies and SMEs ’ Performance in a Developing
Economy. 1–18. https://doi.org/10.3390/su142013643
Saraswati, D. R., & Harahap, A. (2022). The Effect of Business Model Innovation
and Entrepreneurship Orientation on MSMESs Performance Through
Business Agility Moderated Financial Literature. 3(4).
https://doi.org/10.35877/454ri.qems973
Sari, I. A., & Rahmantika, D. N. (2018). The Effect Of Firm Characteristics And
Entrepreneur Characteristics On The Success Of Msme Business In Central
Java Province. 26–35. https://doi.org/10.23917/dayasaing.v23i1.12593
Sariwulan, T. (2020). Entrepreneurial Performance The Role of Literacy and
Skills. 30(11).269-280. https://doi.org/10.13106/jafeb.2020.vol7.no11.269
Saputri, S. A., Winarno, A., Rahayu, W. P., Malang, U. N., & Author, C. (2022).
The Effect of Digital Literature, Entrepreneurship Literature, and
Entrepreneurship Behavior on Marketing Performance of Traditional
Market Traders in Dinoyo Malang (Case Study of Traders on Malang Online
Platform) 1,2,3). 2(2), 478–486. https://doi.org/10.55227/ijhess.v2i2.249

Setiawan, Soetjipto Eko, Rudijanto. (2020). The Impact of Understanding


Economic Literacy and Lifestyle on Entrepreneurial Intention of Students in
Higher Education. 4(3), 215–222. https://doi.org/10.18860/mec-j.v4i3.9565
Shafinaz, A., Arshad, M., Khan, Y. K., Azura, A., & Arshad, M. (2023). Critical
Success Factors that Determine the Entrepreneurial Readiness among the
B40 Women in Selangor. 140–163. https://doi.org/10.17687/jeb.v11i1.1031
Sijabat, D. S., & Fathurohman, T. (2019). Business and Entrepreneurship The
Relationship Of Msme Owner ’ S Financial Literacy Score And Msmes
Performance : Case Study Of Msmes In School Of Business And
60

Management Bandung Institute. 2(1), 23–37.


https://doi.org/10.5220/0009965603240329
Sitinjak, I. (2019). The Effect of Entrepreneurial Self-efficacy and Entrepreneurial
Competence on The Entrepreneurial Entry Decision and The Success of
Start-up MSMEs in Medan City. 8(3), 204–215.
https://doi.org/10.26418/jebik.v8i3.35670
Sri, P., & Mintarti, U. (2021). The Role Of Self-Efficacy In Mediating The Effect
Of Entrepreneurship Education , Economic Literacy And Family
Environment On Entrepreneurial Intentions For Vocational School Students
In Jember Regency. 24(2), 26–42. https://doi.org/10.20525/ijrbs.v12i5.2712

Srimulyani, V. A. (2022). Impact of Entrepreneurial Self-Efficacy and


Entrepreneurial Motivation on Micro and Small Business Success for Food
and Beverage Sector in East Java , Indonesia.
https://doi.org/10.3390/economies10010010
Suhandiah, S. (2018). Analysis of the success factors for MSME succession in
Surabaya : A principal component analysis. 21(2), 207–217.
https://doi.org/10.14414/jebav.v21i2.1381
Supriyati, D. (2023). Research of Economics and Business Influence E-Commerce
Transactions , Capital , and Length of Business towards The Increase
Income Micro , Small and Medium Enterprises. 1(1), 37–48.
https://doi.org/10.58777/reb.v1i1.29
Sutedjo, B., Oetomo, D., & Santoso, S. (2020). The Effect of Entrepreneurship
Literacy and University Support on Entrepreneurial Interest to Run Start-Up
Business among Students. 4(3), 57–62. 2.
https://doi.org/10.1016/j.jik.2023.100324
Syukri, A. U., & Sunrawali, A. N. (2021). Digital Marketing In The Development
Of Micro , Small And Medium Business ( Msme ) In Makassar City. 3(11),
27–36. http://dx.doi.org/10.38043/jmb.v18i3.3173

Tambun, S., & Cahyati, E. (2023). Impact of Economic Literacy and Financial
Management on Financial Planning With Self Control As Moderation.
International Journal of Research in Commerce and Management Studies,
05(01), 164–175. https://doi.org/10.38193/ijrcms.2023.5111
Tehseen, S. (2023). An Intra-Cultural Study of Entrepreneurial Competencies and
SMEs Business Success in Whole Sale and Retail Industries of Malaysia : -A
Conceptual Model. 4(3), 33–48. http://dx.doi.org/10.5281/zenodo.1495362
Utomo, M. N., Cahyaningrum, W., & Kaujan, K. (2020). The Role of
Entrepreneur Characteristic and Financial Literacy in Developing Business
Success. Jurnal Manajemen Bisnis, 11(1).
https://doi.org/10.18196/mb.11185
61

Wahdiniwaty, R., Firmansyah, D., Suryana, A., & Achmad, A. (2022). Mystery in
Marketing Management Products Post COVID-19 as a Model of Survival
Strategy Towards the Awakening of Micro Small and Medium Enterprises
( MSMEs ) in the Digital Economy Era Abstrak. 4(1), 187–210.
https://doi.org/10.15575/ks.v4i1.17397
Wardani, D. K., & Pratomo, L. C. (2020). The Digital Economic Literacy of
Entrepreneurs Managing Small and Medium Enterprises in the Era of
Industrial Revolution 4 . 0. 5(6). https://doi.org/10.22161/ijels.56.22

Welhelmina, M., Manafe, N., Ohara, M. R., Gadzali, S. S., Harahap, A. K., Muna,
A., Ausat. (2023). Exploring the Relationship Between Entrepreneurial
Mindsets and Business Success : Implications for Entrepreneurship
Education. 05(04), 12540–12547. https://doi.org/10.31004/joe.v5i4.2238
Wongso, S. H., Gana, F., & Kerihi, A. S. Y. (2020). The Effect Of
Enterpreneurship Motivation , Enterpreneurship Competency , And
Financial Literation On Msmes In Kupang City. 9(02). 256-270.
https://doi.org/10.32528/jmbi.v6i2.4088
Yanto, H., Kiswanto, Baroroh, N., Hajawiyah, A., & Rahim, N. M. (2022). The
Roles Of Entrepreneurial Skills, Financial Literacy, And Digital Literacy In
Maintaining Msmes During The Covid-19 Pandemic. Asian Economic and
Financial Review, 12(7), 504–517. https://doi.org/10.55493/5002.v12i7.4535
Ye, J., & Kulathunga, K. (2019). How Does Financial Literacy Promote
Sustainability in SMEs ? A Developing Country Perspective. 1–21.
https://doi.org/10.3390/su11102990
Yulianti, S., Ismaya, S. B., Indrajaya, T., Sova, M., & Rosmiati, E. (2023).
Empowerment Digital Marketing Strategy One Time Entrepreneur Micro
Application Social Media in the Village Mekar Jaya , District Sukmajaya ,
Depok City. 2(1), 393–416. https://doi.org/10.55927/eajmr.v2i1.2744

Yusuf, M., Surya, B., Menne, F., Ruslan, M., & Suriani, S. (2023). Business
Agility and Competitive Advantage of SMEs in Makassar City , Indonesia.
29(12). 627. https://doi.org/10.3390/su15010627
Yusuf, N. M. (2015). The Influence of Digital Marketing and E-commerce on
MSME Marketing Performance with Entrepreneurship Orientation as
Moderating. 13473–13487. https://doi.org/10.33258/birci.v5i2.5204

Zaelani, R., Sujana, H., & Zaky, M. (2022). The Influence of Islamic Financial
Literacy , Innovation and the Government on the Sustainability of MSMEs in
Sukabumi City. 2022, 219–235. https://doi.org/10.18502/kss.v7i19.12444

Anda mungkin juga menyukai