Dosen Pengampu:
Muthia Ferliani Balqis, S.Si, M.Si
Disusun Oleh:
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Uji Cochran adalah sebuah metode statistik yang digunakan untuk menguji apakah
himpunan frekuensi atau proporsi pasangan saling berbeda secara signifikan. Uji ini cocok
digunakan ketika data yang dianalisis bersifat kategorikal dari sampel terkait untuk
menentukan apakah frekuensi atau proporsi kategori berbeda secara signifikan antara sampel
terkait tersebut. Misalnya, uji ini dapat digunakan untuk menguji selera mahasiswa USU
terhadap produk/merk air mineral setelah berolahraga.
Hasil uji ini dapat menunjukkan faktor-faktor yang dianggap penting oleh mahasiswa
dalam membentuk perilaku saat pemilihan air mineral dilakukan. Dengan demikian, uji
Cochran merupakan alat statistik yang berguna dalam menganalisis data kategorikal dari
sampel terkait untuk menentukan perbedaan signifikan dalam frekuensi atau proporsi
kategori di antara sampel-sampel tersebut.
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam perbincangan sehari-hari kita sering mendengar kata statistik maupun statistika.
Namun penggunaan dari dua kata tersebut masih simpang siur. Adakalanya pengertian yang
seharusnya statistik ditulis atau disebut dengan istilah statistika, demikian pula sebaliknya
pengertian statistika sering ditulis atau disebut dengan istilah statistik. Walaupun penulisannya
sangat mirip antara statistik dengan statistika, tetapi memiliki arti yang sangat berlainan.
Pengertian statistik (statistic) adalah bilangan yang diperoleh melalui proses perhitungan
terhadap sekumpulan data yang berasal dari sampel. Sedangkan pengertian statistika (statistics)
adalah konsep dan metode yang bisa digunakan untuk mengumpulkan, menyajikan, dan
menginterpretasikan data dari kejadian tertentu untuk mengambil suatu keputusan/kesimpulan
dalam suatu kondisi adanya ketidakpastian.
Ketatnya asumsi dalam statistika parametrik, secara metodologis sulit dipenuhi oleh peneliti-
peneliti dalam bidang ilmu sosial. Sebab dalam kajian sosial, sulit untuk memenuhi asumsi
distribusi normal maupun kesamaan varians (δ 2 ), selain itu banyak data yang tidak berbentuk
numerik, tetapi hanya berupa skor rangking atau bahkan hanya bersifat nilai kategori. Oleh
karenanya, statistika inferensial saat ini banyak berkembang kepada teknikteknik yang tidak
berlandaskan pada asumsi-asumsi di atas, yang dikenal sebagai Statistika Nonparametrik.
Penggunaan statistika nonparametrik dalam penelitian sosial sudah sangat umum. Hal tersebut
antara lain diakselerasi oleh makin banyaknya ilmuwan sosial yang menggunakan kajian
kuantitatif dalam penelaahannya. Peneliti ilmu sosial saat ini, sering membuat dugaandugaan
atau hipotesis-hipotesis tentang suatu fenomena, dan hipotesis tersebut masih perlu diuji apakah
bisa diterima atau ditolak dengan berbagai penelitian melalui suatu proses yang obyektif. Salah
satu upaya untuk membuktikan hipotesis secara obyektif adalah dengan cara melakukan
kuantifikasi data yang asalnya bersifat kualitatif, agar dapat diproses melalui pengujian
statitistika. Namun demikian, karena ada beberapa keterbatasan dalam membuat data kuantitatif
yang berasal dari data kualitatif, maka dipilih statistika nonparametrik yang tidak membutuhkan
asumsi ketat dalam distribusi datanya. Walaupun aplikasi statistika nonparametrik sudah sangat
umum, adakalanya terjadi kekeliruan-kekeliruan. Kekeliruan-kekeliruan ini antara lain
disebabkan oleh: kurangnya pemahaman terhadap terminologi maupun konsep-konsep yang
biasa digunakan dalam statistika, kurang mengetahui berbagai persyaratan dalam penggunaan
metode yang dipilih, halaman 4 dari 9 serta kurangnya pemahaman terhadap berbagai prosedur
dan teknik-teknik yang telah tersedia dalam statistika nonparametrik.
2.2 Uji Q Cochran
Uji Cochran digunakan untuk menguji tiga sample atau lebih dengan cattan reaksi (hasil)
terhadap suatu perlakuannya hanya dinyatakan dalam dua nilai, yaitu 0 dan 1. Karena itu, uji
cochran dilakukan pada penelitian untuk uji sample yang mempunyai data berskala nominal
(kategori).
Dari hasil output PSS uji Q Cochran dapat dinyatakan bahwa uji yang dilakukan signifikan
secara statistik karena nilai Cochran Q lebih kecil daripada nilai X (2) (3,8 < 5,991) dapat dilihat
pada tabel chi-square pada nilai kritik 0,05. Atau jika Cochran Q lebih lebih besar dari pada Df,
maka harus ada beberapa atribut yang diresidu. Atribut ang diresidu adalah atribut yang memiliki
value paling sedikit.dengan demikian terima hipotesis 0 yang mengindekasikan ahwa semua
atribut yang diuji memiliki proporsi jawaban ya yang sama.
Uji cochran akan dilakukan terus menerus hingga didapatkan nilai r hitung < r tabel, jika
belum maka pengujian dilakukan terus-menerus dengan menghilangkan atribut yang memiliki
valuenya paling sedikit.
1. Tentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif. H 0:Proporsi atau frekuensi jawaban
sukses sama dalam masing-masing perlakuan. H 1 : Proporsi atau frekuensi jawaban
sukses minimal ada satu yang berbeda dalam masing-masing perlakuan.
2. Tentukan taraf signifikansi (α)(α)
3. Hitung statistik uji. Isikan skor 1 untuk setiap “sukses” dan skor 0 untuk setiap “gagal”
pada tabel n × K seperti diberikan di atas.
4. Tentukan wilayah kritis. Tingkat signifikansi harga observasi Q dapat ditentukan dengan
melihat Tabel Chi-Square, karena Q mendekati distribusi chi-square dengan derajat
bebas db=k −1. Tolak H 0 jika Q ≥ X 2 (∝, K −1) atau jika p-value ≤ α.
5. Keputusan.
6. Kesimpulan.
BAB III
Hipotesis:
H 0: Tidak terdapat perbedaan Selera Mahasiswa USU terhadap 3 produk/merk air mineral.
Kriteria Pengujian:
Keterangan:
0 : Tidak Suka
1 : Suka
Gambar 1. Grafik Histogram Selera Merk Air Mineral Mahasiswa
Pada Menu File ➔ New Data. Kemudian klik mouse pada sheet tab Variabel View
Untuk Test Variable List; masukkan variable Aqua [X1], Le Minarele [X2], dan VIT [X3]
Untuk Test Type atau tipe uji, karena dalam kasus akan diuji dengan Cochran, maka klik
pilihan Cochran
Terdapat 4 mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang tidak suka dan 11 mahasiswa
Universitas Sumatera Utara yang suka terhadap produk/merk air mineral Aqua.
Terdapat 7 mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang tidak suka dan 8 mahasiswa
Universitas Sumatera Utara yang suka terhadap produk/merk air mineral Le Minerale.
Terdapat 7 mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang tidak suka dan 8 mahasiswa
Universitas Sumatera Utara yang suka terhadap produk/merk air mineral VIT.
Berdasarkan hasil tes uji Q Cochran maka diperoleh nilai p-value sebesar 0.472. Karena nilai
Sig.¿ 0.472>0.05 , maka H 0 diterima yang artinya tidak terdapat perbedaan selera mahasiswa
Universitas Sumatera Utara terhadap 3 merk air mineral.
BAB IV
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian menggunakan Uji Q Cochran, data statistik menunjukkan bahwa
nilai p-value (Sig.) adalah 0.472, melebihi batas signifikansi yang telah ditetapkan
sebesar (0.05). Akibatnya, hipotesis nol (H0) diterima. Artinya, tidak ada perbedaan yang
signifikan dalam perbedaan selera mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap 3
produk/merk air mineral yang dikonsumsi setelah berolahraga.
5.2 Saran
Berdasarkan data diatas, diharapkan kepada para produsen produk/merk air mineral
tersebut,dapat terus meningkatkan kualitas baik dari segi rasa maupun manfaatnya untuk
para konsumen terutama para mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang telah menjadi
sampel dalam penelitian sehingga mereka akan terus mengkonsumsi produk/merk air
mineral tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Puadah, Ai Samrotul. (2019). Pengaruh merek dan packaging terhadap keputusan pembelian air
minum dalam kemasan (AMDK) merek Aqua. Diploma thesis, UIN Sunan
Gunung Djati Bandung
Repository.uhamka.ac.id
https://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/statistika_nonparametrik.pdf