Anda di halaman 1dari 11

STATISTIKA

UJI T DATA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT


Di buaat untuk memenuhi mata kuliah statistika

Dosen pengampu : Alfa Shinta Nuraini,S.pd

DI SUSUN OLEH:
TIFANI MEGA AGUSTIN ( 202212020 )

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN KELAPA SAWIT


POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Yang kita nanti-nanti syafa’at-Nya di akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT. Atas limpah nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik ataupun sehat pikiran sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Statistika. Saya tentu
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan
serta kekurangan didalamnya. Untuk itu saya mengharapkan kritik serta saran oleh pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila
terdapat kesalahan di makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

BEKASI, 13 MEI 2023

PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam uji statistik parametrik terdapat beberapa uji yang dapat digunakan untuk mengambil
kesimpulan tentang populasi dari sampel tersebut yang diambil. Seandainya sampel yang diambil
merupakan sampel yang saling berhubungan, maka akan timbul suatu permasalahan bagaimana cara
(metode) menganalisisnya dan uji statistik apa yang digunakan. Salah satu uji statistik parametrik
digunakan adalah uji T-test dependent.
T-test atau uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran ataukepalsuan
hipotesis nol. Uji t pertama kali dikembangkan oleh William Seely Gosset pada tahun 1915. Uji t
dapat dibagi menjadi 2, yaitu uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis I sampel dan uji t yang
digunakan untuk pengujian hipotesis 2 sempel. Bila duhubungkan dengan kebebasan (independency)
sampel yang digunakan (khusus bagi uji t dengan 2 sampel), maka uji t dibagi lagi menjadi 2, yaitu
uji t untuk sampel bebas (independent) dan uji t untuk sampel berpasangan (paired).
Uji t-test dependent adalah pengujian yang mana tidak adanya perbedaan yang signifikan
antara nilai variabel dari dua sampel yang berpasangan atau berkolerasi.Fungsi dari t-test dependent
adalah untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat
diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau
pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah perlakuan. Syarat
jenis uji t-test dependent adalah. (a) data berdistribusi normal; (b) kedua kelompok data adalah
dependen (saling berhubungan/berpasangan); dan (e) jenis data yang digunakan adalah numeric dan
kategorik (dua kelompok).

B. Rumusan Masalah
1. Apakah uji t-test dependent?
2. Apakah fungsi dari penggunaan t-test dependent? 3. Bagaimana syarat-syarat penggunaan uji t-test
dependent?
4. Bagaimana konsep hipotesis dalam statistika?
5. Bagaimana langkah-langkah penggunaan ujit - test dependent?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mendiskusikan dan membahas pengertian uji t-test dependent.
2. Mendiskusikan dan membahas fungsi dari penggunaan uji t-test dependent
3. Mendiskusikan dan membahas syarat-syarat penggunaan uji t-test dependent.
4. Mendiskusikan dan membahas konsep hipotesis dalam statistika.
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH UJI T
Test atau uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan
hipotesis nol. Uji t pertama kali dikembangkan oleh William Seely Gosset pada tahun 1915. Awalnya
William Seely Gosset menggunakan nama samaran Student, dan huruf yang terdapat dalam istilah uji
"t" dari huruf terakhir nama beliau. Uji t disebut juga dengan nama student t.( Ridwan, 2006)Uji t (t-
test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah-masalah

praktis statistika. Uji t merupakan dalam golongan statistika parametrik. Statistik uji ini
digunakan dalam pengujian hipotesis, uji t digunakan ketika informasi mengenai nilai variance
(ragam) populasi tidak diketahui. Uji t adalah salah satu uji yang digunakan untuk mengetahui ada
atau tidaknya perbedaan yang signifikan (menyakinkan) dari dua mean sampel (dua buah variabel
yang dikomparasikan). Uji t dapat dibagi menjadi 2. yaitu uji t yang digunakan untuk pengujian
hipotesis I sampel dan ujit yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2 sempel. Bila duhubungkan
dengan kebebasan (independency) sampel yang digunakan (khusus bagi ujit dengan 2 sampel), maka
uji t dibagi lagi menjadi 2, yaitu ujit untuk sampel bebas (independent) dan uji t untuk sampel
berpasangan (paired).(Ridwan, 2006)

B. PENGERTIAN DARI UJI T-TEST DEPENDENT

T-test dependent atau sering distilakan dengan Paired Sampel t-Test, adalah jenis uji statistika
yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel
berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengaiam. 2
perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah
treatment (Sugiyono, 2010)
Menurut Prof. Dr. Sugiyone (2009), definisi dari t test dependent adalah pengujian yang mana
tidak adanya perbedaan yang signifikan antara nilai variabel dari dua sampel yang berpasangan atau
berkolerasi Sampel berpasangan dapat berupa

1. Satu sampel yang diukur dua kali misalnya sebelum sampel diberi iklan dan sesudah diberi iklan.
Yang diukur selanjutnya adalah apakah setelah diberi iklan anggota sampel yang membeli barang
lebih banyak daripada anggota sampel sebelum diberi ikian atau tidak

2 Dua sampel berpasangan diukur bersama, misalnya sampel yang satu diberi iklan, sampel yang lain
tidak Yang diukur selanjutnya adalah apakah anggota sampel yang diberi iklan memberi barang lebih
banyak atau tidak dari pada yang tidak diberi iklan.

C. FUNGSI DARI UJI T-TEST DEPENDENT

Fungsi dari t-test dependent adalah tuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling
berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama
namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah
dilakukan sebuah perlakuan. Selain itu untuk menguji efektifitas suatu perlakuan terhadap suatu
besaran variabel yang ingin ditentukan, misalnya untuk mengetahui efektifitas metode penyuluhan
terhadap peningkatan pengetahuan dari responden (Ridwan, 2009)

D. SYARAT SYARAT PENGGUNAAN UJI T-TEST DEPENDENT

Syarat-syarat penggunaan ujit test dependent, terdiri dari :

1. Uji komparasi antar dua nilai pengamatan berpasangan, misalnya: sebelum dan sesudah
2 Digunakan pada uji parametrik dimana syaratnya sebagai berikut
a Satu sampel (setiap elemen mempunyai 2 nilai pengamatan)
b. merupakan data kuantitatif (rasio-interval)
E. JENIS HIPOTESIS PADA UJI T-TEST DEPENDENT
1. Uji dua arah. Pada hipotesis awal tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata- rata 1 dan
rata-rata 2, sedangkan pada hipotesis alternatif sebaliknya yaitu terdapat perbedaan rata-rata 1 dan
rata-rata 2

2. Uji satu arah dimana pada hipotesis awal kelompok atau sampel 1 memiliki rata-rata sama dengan
atau lebih besar dengan rata-rata kelompok 2. sedangakan hipotesis alternatif rata-rata kelompok 1
lebih kecil dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2

3. Uji satu arah ini kebalikan pada ipotesis kedua, dimana pada hipotesis awal kelompok atau sampel
1 memilik. rata-rata sama dengan atau icbih kecil dengan rata-rata kelompok 2 sedangakan hipotesis
aitermata rata-rata kelompok 1 lebih besar dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2

F. RUMUS
Menurut Sugiyono (2010), rumus uji t-test dependent, yaitu
Statistik hitung (t hitung):
G. LANGKAH MENGGUNAKAN UJI T
Menurut Ratih (2014), Langkah-langkah pengujian signifikansi (hipotesis) dalam Pengujian
Perbedaan Rata-rata Dua kelompok berpasangan
1. Tetapkan HO dan HI
2. Tetapkan titik kritis (tingkat kepercayaan 95 %) atau (tingkat kepercayaan 99 %) yangterdapat pada
tabel T
3 Taitukan daerah kritis, dengan dba 1
4 Tentukan 1 hitung dengan menggunakan rumas 5. Lakukan un signifikan dengan membandingkan
besamya"thitung dengan label

H. CONTOH KASUS DALAM PENGERJAAN UJI T


Perusahaan bibit kelapa sawit PT. BNS merencanakan untuk meningkatkan kapasitas
produksi benih untuk memenuhi kebutuhan petani. Salah satu metode yang digunakan untuk
memperkenalkan benih kepada petani adalah dengan promosi lapangan. PT. BNS ingin
mengetahui pengaruh promosi terhadap penjualan perusahaan. Data yang dikumpulkan adalah
sebagai berikut:

PROMOSI PENJUALAN BENIH


( JUTAAN RUPIAH) ( JUTAAN RUPIAH )
25 100
27 105
29 108
30 109
35 120
50 145
55 143
60 150
63 154
65 157
70 161
71 170
73 174
75 176
80 180

PENYELESAIAN DENGAN CARA MANUAL

Membuat tabel bantu :

X Y X2 Y2 XY
25 100 625 10.000 2.500
27 105 729 11.025 2.835
29 108 841 11.664 3.132
30 109 900 11.881 3.270
35 120 1.225 14.400 4.200
50 145 2.500 21.025 7.250
55 143 3.025 20.449 7.869
60 150 3.600 22.500 9.000
63 154 3.969 23.716 9.702
65 157 4.225 24.649 10.205
70 161 4.900 25.921 11.270
71 170 5.041 28.900 12.702
73 174 5.329 30.976 13.200
75 176 5.625 30.976 13.200
80 180 6.400 32.400 14.400
Shingga di peroleh persamaan regresi linear sederhananya adalah Y = 66.69 + 1,42x

I. UJI T
a. Menentukan uji t
uji terhadap B1 dengan hipotesis sebagai berikut :
• Ho : B1 = 0 ( tidak ada linear antara promosi dan penjualan benih sawit )
• Hi : B1 ≠ 0 ( ada hubungan linear antara promosi dan penjualan benih )

Uji terhadap B0 dengan hipotesis sebagai berikut :


J. KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan di atas, diperoleh t hitung untuk B1, yaitu 31.9, t Hitung 31.9 > t tabel 2.160,
pada taraf signifkansi 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa uji B signifikan. Maka H, ditolak dan H,
diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linear antara promosi dengan penjualan
benih.Kemudian diperoleh nilai t hitung untuk B, yaitu 26.3, t hitung 26.3> t tabel= 2.160,hasil uji ini
juga signifkan. Maka H, ditolak dan Hy diterima, sehingga (Bo diduga oleh) garis regresi populasinya
tidak melalui titik (0 0.0)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
𝑣𝑎𝑙𝑢𝑒=0.000<0.05), artinya pada taraf sgnifikans 0.05, 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan linear antara promosi dengan penjualan
bibit.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-yogyakarta/pengantar-analisis-
regresi/latihan-soal-pengujian-model-regresi-linear-sederhana-uji-f-dan-uji-t/4573222
www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-yogyakarta/pengantar-analisis-
regresi/latihan-soal-pengujian-model-regresi-linear-sederhana-uji-f-dan-uji-t
https://wikielektronika.com/uji-t

Anda mungkin juga menyukai