Anda di halaman 1dari 19

Nilai :

Penilai :

LAPORAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH MIKROBIOLOGI UMUM
SEMESTER GENAP 2021-2022

ACARA KE 3
PERHITUNGAN JUMLAH SEL MIKROBA

Nama Lengkap : Dimitri Suryaning Widi


NIM : 211710101012
Kelas THP :C

PS. TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
MEI 2022
PENDAHULUAN

Dalam pelaksanaan praktikum mikrobiologi, sering kali dilakukan penelitian yang


berhubungan dengan mikroba. Salah satu kegiatan yang berhubungan dengan mikroba adalah
perhitungan jumlah sel mikroba. Perhitungan jumlah sel mikroba terdiri dari dua metode, yaitu
metode TPC dan metode MPN. Metode TPC terdiri dari dua teknik, yaitu teknik spread plate dan
teknik pour plate.
Perhitungan jumlah bakteri merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk bisa
mengetahui berapa banyak koloni bakteri yang terdapat pada suatu media, baik itu koloni sel yang
hidup maupun koloni sel bakteri yang mati. Metode yang digunakan adalah perhitungan secara
langsung dan perhitungan secara tidak langsung. Perhitungan jumlah bakteri secara langsung
digunakan untuk menentukan jumlah bakteri keseluruhan baik yang mati maupun yang hidup.
Sedangkan perhitungan bakteri secara tidak langsung digunakan untuk menentukan jumlah bakteri
yang hidup saja (Rosmania, 2020).
Metode TPC merupakan metode untuk menghitung jumlah mikroba yang terdapat pada
sampel makanan dan produk hasil pertanian. Jumlah mikroba harus dibatasi pada produk makanan
dan hasil pertanian harus mengikuti standar-standar yang sudah ditetapkan. Metode TPC
dibedakan atas dua cara, yakni metode tuang (pour plate), dan metode permukaan (surface / spread
plate). Pada metode tuang, sejumlah sampel (1ml atau 0,1ml) dari pengenceran yang dikehendaki
dimasukkan ke cawan petri, kemudian ditambah agar-agar cair steril yang didinginkan (47-50oC)
sebanyak 15-20 ml dan digoyangkan supaya sampelnya menyebar. Pada penanaman dengan
metode permukaan, terlebih dahulu dibuat agar cawan kemudian sebanyak 0,1 ml sampel yang
telah diencerkan dipipet pada permukaan agar-agar tersebur. Kemudian diratakan dengan batang
gelas melengkung yang steril (Dwidjoseputro, 2005).
Perhitungan jumlah mikroba dapat dilakukan dengan uji hitung jumlah bakteri dengan
beberapa metode seperti Metode Plate Count, Penentuan volume total, Metode turbidometri,
Metode MPN (Most Probable Number), Metode perhitungan cawan. Salah satu metode yang
digunakan adalah metode MPN (Most Probable Number), dalam metode MPN digunakan medium
cair di dalam tabung reaksi , dalam hal ini perhitungan dilakukan berdasarkan jumlah tabung
positif. Metode MPN biasanya dilakukan untuk menghitung jumlah bakteri di dalam contoh
berbentuk cair, meskipun dapat pula digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan terlebih
dahulu disuspensikan dengan perbandingan 1 : 10 dari contoh tersebut dalam buffer (Jiwintarum et
al, 2017).
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini akan dilakukan praktikum perhitungan jumlah sel
mikroba yang bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui cara perhitungan jumlah sel mikroba
menggunakan berbagai metode dengan baik dan benar.

ALAT BAHAN

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum, Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum,
yaitu: yaitu:
1. Pipet ukur 1. Sampel bakso, tape, tempe, AMDK
2. Cawan petri 2. Larutan fisiologis
3. Spreader 3. Media NA/MEA/PDA/PCA/LB
4. Tabung reaksi ulir yang berisi tabung 4. Alkohol 70%
durham
5. Spatula besi
6. Inkubator
7. Colony counter

PROSEDUR PRAKTIKUM

+ 5 g/5 ml sampel

Pemasukkan dalam larfis


45 mL (10−1)

Penambilan 1 ml suspensi

Pengenceran dalam larfis 9 ml hingga


diperoleh pengenceran 10−2

Pengulangan hingga diperoleh


pengenceran 10−3 , 10−4 , dan 10−5
Platting 1 ml suspensi konsentrasi
pengenceran 10−3 , 10−4, dan 10−5 dalam
cawan petri (teknik pour plate)

+ 12 ml media
NA/MEA/PDA/PCA

Homogenisasi suspensi dan media

Inkubasi 37ºC; 24 dan 48 jam

Perhitungan koloni dengan


colony counter

+ 12 ml media
NA/MEA/PDA/PCA

Pendiaman hingga memadat

Platting 0,1 ml suspensi konsentrasi


pengenceran 10−3 , 10−4, dan 10−5 dalam
cawan petri (teknik spread plate)

Perataan menggunakan spreader

Inkubasi 37ºC; 24 dan 48 jam

Perhitungan koloni dengan


colony counter
Penuangan suspensi konsentrasi pengenceran
10−1 , 10−2 , dan 10−3 dalam tabung reaksi
berisi media LB dan tabung durham

Inkubasi 37ºC; 24 dan 48 jam

Perhitungan jumlah mikroba

Prosedur praktikum ini bertujuan untuk melakukan perhitungan koloni dan jumlah sel
mikroba. Langkah pertama yang harus dilakukan, yaitu menyiapkan 5 g/5 ml sampel. Setelah itu,
masukkan dalam larfis 45 ml. Ambil 1 ml suspensi, kemudian lakukan pengenceran dalam larfis 9
ml hingga diperoleh pengenceran 10-2 dan dilakukan pengulangan hingga diperoleh pengenceran
10-3, 10-4, dan 10-5. Setelah itu, dilakukan pembuatan media menggunakan medote TPC dengan
teknik pour plate yang diawali dengan platting 1 ml suspensi konsetrasi pengenceran 10-3, 10-4,
dan 10-5 dalam cawan petri kemudian tambahkan 12 ml media NA/MEA/PDA/PCA. Untuk teknik
spread plate, dilakukan pemadatan 12 ml media NA/MEA/PDA/PCA terlebih dahulu, kemudian
platting 1 ml suspensi konsetrasi pengenceran 10-3, 10-4, dan 10-5 dalam cawan petri. Setelah itu,
dilakukan inkubasi dengan suhu 37°C selama 24-48 jam pada kedua teknik. Kemudian, dilakukan
perhitungan koloni dengan menggunakan colony counter. Untuk metode MPN, langkah awal yang
harus dilakukan adalah penuangan suspensi konsentrasi pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 dalam
tabung reaksi berisi media LB dan tabung durham, kemudian diinkubasi dengan suhu 37°C selama
24 jam. Setelah itu, dilakukan perhitungan jumlah mikroba.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum yang dilaksanakan kali ini memuat pembahasan tentang perhitungan jumlah sel
mikroba. Perhitungan jumlah sel mikroba terdiri dari dua metode, yaitu metode TPC dan metode
MPN. Metode TPC terdiri dari dua teknik, yaitu teknik spread plate dan teknik pour plate. Sampel
yang digunakan pada praktikum, yaitu bakso, tape, tempe, dan AMDK. Pada metode TPC,
dilakukan pengenceran 10-3, 10-4, dan 10-5 dan inkubasi dengan suhu 37°C selama 24-48 jam.
Sedangkan pada metode MPN, dilakukan pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3 dan inkubasi dengan
suhu 37°C selama 24 jam.
4.1 Hasil Pengamatan Bakteri dengan Metode TPC
Σ Total Mikroba (48 jam)
Jenis
Media Pour Plate Jumlah Spread Plate Jumlah
Produk -3 -4 -5
10 10 10 mikroba 10-3 10-4 10-5 mikroba
Bakso NA 58 26 23 7,6×104 114 118 58 2,1×105
Tape MEA
Tempe PDA
AMDK PCA 0 5 0 <2,5×104 33 5 10 3,5×104
(Ampo)

Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, jumlah mikroba yang diperoleh pada teknik
pour plate dan spread plate menunjukkan hasil yang berbeda. Pada sampel bakso dengan teknik
pour plate terdapat 7,6×104 jumlah mikroba, sedangkan pada teknik spread plate terdapat 2,1×105
jumlah mikroba. Pada sampel AMDK dengan teknik pour plate terdapat <2,5×104 jumlah mikroba,
sedangkan pada teknik spread plate terdapat 3,5×104 jumlah mikroba.
4.2 Hasil Pengamatan Kapang dengan Metode TPC
Σ Total Mikroba (48 jam)
Jenis
Media Pour Plate Jumlah Spread Plate Jumlah
Produk -3 -4 -5 -3
10 10 10 mikroba 10 10-4 10-5 mikroba
Bakso NA
Tape MEA - 17 44 <2,5×104 - 2 2 <2,5×104
6
Tempe PDA TBUD 116 172 2,6×10 TBUD 260 27 2,6×106
AMDK PCA
(Ampo)

Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, jumlah mikroba yang diperoleh pada teknik
pour plate dan spread plate menunjukkan hasil yang sama. Pada sampel tape terdapat <2,5×104
jumlah mikroba, sedangkan pada sampel tempe terdapat 2,6×106 jumlah mikroba.
4.3 Hasil Pengamatan Khamir dengan Metode TPC
Σ Total Mikroba (48 jam)
Jenis
Media Pour Plate Jumlah Spread Plate Jumlah
Produk -3 -4 -5 mikroba -3
10 10 10 10 10-4 10-5 mikroba
Bakso NA
Tape MEA 892 345 304 3,0×107 720 164 68 2,1×106
6
Tempe PDA TBUD 107 77 1,7×10 TBUD 420 45 4,2×106
AMDK PCA
(Ampo)

Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, jumlah mikroba yang diperoleh pada teknik
pour plate dan spread plate menunjukkan hasil yang berbeda. Pada sampel tape dengan teknik pour
plate terdapat 3,0×107 jumlah mikroba, sedangkan pada teknik spread plate terdapat 2,1×106
jumlah mikroba. Pada sampel tempe dengan teknik pour plate terdapat 1,7×106 jumlah mikroba,
sedangkan pada teknik spread plate terdapat 4,2×106 jumlah mikroba.
4.4 Hasil Pengamatan Mikroba dengan Metode MPN
Jumlah Tabung Positif
-1
10 10-2 10-3
Sampel Nilai
Seri Seri Seri Seri Seri Seri Seri Seri Seri
MPN
A B C A B C A B C
Bakso - + - - + - - - + 0,11
Tape - - + + - - - - - 7,3
Tempe + + + + + + + + + >24,00
AMDK - - - - - - - - - <3
(Ampo)

Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, nilai MPN yang diperoleh nilai MPN dengan
hasil yang berbeda. Pada sampel bakso diperoleh nilai MPN 0,11, sedangkan pada sampel tape
diperoleh nilai MPN 7,3. Pada sampel tempe menunjukkan hasil positif semua sehingga diperoleh
nilai MPN >24,00, sedangkan pada sampel AMDK menunjukkan hasil negatif semua sehingga
diperoleh nilai MPN <3.
Hasil Pengamatan Koliform Metode MPN dengan Media LB+Indikator BCP
Sampel Tabung setelah Inkubasi 48 Jam

Bakso

Tape

Tempe
AMDK (Ampo)

Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, sampel bakso, tempe, dan tape menunjukkan
warna yang sama, yaitu kuning. Sedangkan sampel AMDK meunjukkkan warna yang berbeda dari
ketiga sampel, yaitu ungu.

KESIMPULAN

Berdasarkan pelaksanaan praktikum perhitungan jumlah sel mikroba, kesimpulam yang


dapat diambil, yaitu:
1. Terdapat dua metode perhitungan jumlah sel mikroba, yaitu metode TPC dan metode MPN.
2. Metode TPC terdiri dari dua teknik, yaitu teknik spread plate dan teknik pour plate.
3. Perbedaan metode TPC dan MPN terletak pada konsentrasi larutan.

DAFTAR PUSTAKA

Jiwintarum, Y. et al. (2017). Media Alami Untuk Pertumbuhan Jamur Candida albicans Penyebab
Kandidiasis dari Tepung Biji Kluwih (Artocarpus Communis). Jurnal Kesehatan Prima, I(2),
pp. 158–170.
Rosmania, R., & Yanti, F. (2020). Perhitungan Jumlah Bakteri di Laboratorium Mikrobiologi
Menggunakan Pengembangan Metode Spektrofotometri. Jurnal Penelitian Sains, 22(2), 76-
86.
Wati, R. Y. (2018). Pengaruh Pemanasan Media PCA Berulang Terhadap Uji TPC di
Laboratorium Mikrobiologi Teknologi Hasil Pertanian Unand. Jurnal Temapela, 1(2), 44-
47.
LAMPIRAN

LAMPIRAN DATA PENGAMATAN

4.1 Hasil Pengamatan Bakteri dengan Metode TPC


Σ Total Mikroba (48 jam)
Jenis
Media Pour Plate Jumlah Spread Plate Jumlah
Produk
10-3 10-4 10-5 mikroba 10-3 10-4 10-5 mikroba
Bakso NA 58 26 23 7,6×104 114 118 58 2,1×105
Tape MEA
Tempe PDA
AMDK PCA 0 5 0 <2,5×104 33 5 10 3,5×104
(Ampo)

4.2 Hasil Pengamatan Kapang dengan Metode TPC


Σ Total Mikroba (48 jam)
Jenis
Media Pour Plate Jumlah Spread Plate Jumlah
Produk -3 -4 -5 -3
10 10 10 mikroba 10 10-4 10-5 mikroba
Bakso NA
Tape MEA - 17 44 <2,5×104 - 2 2 <2,5×104
Tempe PDA TBUD 116 172 2,6×106 TBUD 260 27 2,6×106
AMDK PCA
(Ampo)

4.3 Hasil Pengamatan Khamir dengan Metode TPC


Σ Total Mikroba (48 jam)
Jenis
Media Pour Plate Jumlah Spread Plate Jumlah
Produk
10-3 10-4 10-5 mikroba 10-3 10-4 10-5 mikroba
Bakso NA
Tape MEA 892 345 304 3,0×107 720 164 68 2,1×106
Tempe PDA TBUD 107 77 1,7×106 TBUD 420 45 4,2×106
AMDK PCA
(Ampo)

4.4 Hasil Pengamatan Mikroba dengan Metode MPN


Jumlah Tabung Positif
10-1 10-2 10-3
Sampel Nilai
Seri Seri Seri Seri Seri Seri Seri Seri Seri
MPN
A B C A B C A B C
Bakso - + - - + - - - + 0,11
Tape - - + + - - - - - 7,3
Tempe + + + + + + + + + >24,00
AMDK - - - - - - - - - <3
(Ampo)
Hasil Pengamatan Koliform Metode MPN dengan Media LB+Indikator BCP
Sampel Tabung setelah Inkubasi 48 Jam

Bakso

Tape

Tempe

AMDK (Ampo)

LAMPIRAN PERHITUNGAN

Rumus Perhitungan TPC (Total Plate Count)


• Rumus perhitungan apabila jumlah koloni <25
1
=< 25 ×
𝑑𝑥
• Rumus perhitungan apabila jumlah koloni >25 dan <250

∑𝐶
𝑁=
((1 × 𝑛1 ) + (0,1 × 𝑛2 ) × 𝑑)
• Rumus perhitungan apabila jumlah koloni >250
1
= ∑𝐶𝑦 ×
𝑑𝑦
Keterangan :N = Jumlah mikroba (CFU/g)/(CFU/ml)
∑C = Jumlah koloni pada cawan
∑Cy = Jumlah koloni yang mendekati 250
n1 = Jumlah cawan pada pengenceran pertama
n2 = Jumlah cawan pada pengenceran kedua
dx = Pengenceran terkecil dari keseluruhan cawan
d = Pengenceran terkecil
dy = Pengenceran pada jumlah koloni yang mendekati 250

Rumus Perhitungan MPN (Most Probable Number)


1
• 𝑀𝑃𝑁 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑃𝑁 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 × 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ

Kelompok 1 Bakteri (Bakso)


• Pour Plate

58 + 26
=
(1 × 1) + (0,1 × 1) × 10−3
84
=
1,1 × 10−3
= 7,6 × 104 CFU/g
• Spread Plate
114 + 118
=
(1 × 1) + (0,1 × 1) × 10−3
232
=
1,1 × 10−3
= 2,1 × 105 CFU/g
• MPN
1
= 0,11 ×
10−2
= 11
= 1,1 × 101 MPN/g

Kelompok 2 Khamir (Tape)


• Pour Plate (Khamir)
1
= 304 ×
𝑑
1
= 304 ×
10−5
= 304 × 105
= 3 × 107 CFU/g
• Spread Plate (Khamir)
164 + 68
=
(1 × 1) + (0,1 × 1) × 10−4
232
=
1,1 × 10−4
= 2,1 × 106 CFU/g
• Pour plate (kapang)
1
=< 25 ×
𝑑
1
=< 25 ×
10−3
=< 25 × 103
=< 2,5 × 104 CFU/g
• Spread plate (kapang)
1
=< 25 ×
𝑑
1
=< 25 ×
10−3
=< 25 × 103
=< 2,5 × 104 CFU/g
• MPN
1
= 0,073 ×
10−2
= 7,3 MPN/g

Kelompok 3 Kapang (Tempe)


• Pour Plate (kapang)
116 + 172
=
(1 × 1) + (0,1 × 1) + 10−4
288
=
1,1 × 10−4
= 2,6 × 106 CFU/g
• Spread Plate (kapang)
260 + 27
=
(1 × 1) + (0,1 × 1) + 10−4
287
=
1,1 × 10−4
= 2,6 × 106 CFU/g
• Pour Plate (khamir)
107 + 77
=
(1 × 1) + (0,1 × 1) + 10−4
184
=
1,1 × 10−4
= 1,7 × 106 CFU/g
• Spread plate (khamir)
1
= 420 ×
𝑑
1
= 420 ×
10−4
= 420 × 104
= 4,2 × 106 CFU/g
• MPN
1
= 24,00 ×
10−2
= 2.400
=> 2,4 × 10−3 MPN/g

Kelompok 4 Bakteri (AMDK/Ampo)


• Pour Plate
1
=< 25 ×
𝑑
1
=< 25 ×
10−3
=< 25 × 103
=< 2,5 × 104 CFU/ml
• Spread Plate
33 + 5
=
(1 × 1) + (0,1 × 1) × 10−3
38
=
1,1 × 10−3
= 3,5 × 104 CFU/ml
• MPN
1
=< 0,03 ×
10−2
=< 0,03 × 102
=< 3 MPN/ml
TABEL NILAI MPN
LAMPIRAN DOKUMENTASI

No. Gambar Keterangan


1.
Pembuatan larutan sampel

2.
Penghomogenan larutan sampel dengan
menggerakkan erlenmeyer secara memutar

3.
Pengenceran sampel pada tingkat 10-1 sampai
10-5

4.
Pengambilan larutan sampel

5.
Masukkan larutan sampel pada larfis
6.
Masukkan 1 ml suspensi konsentrasi 10-1
sampai 10-3 ke dalam tabung reaksi yang
berisi media LB dan tabung durham untuk
perhitungan MPN

7.
Pengocokan MPN

8.
Pemberian label MPN

9.
Membuat media padat dengan metode TPC

10.
Media digerakkan membentuk angka 8, lalu
didiamkan sampai padat (media padat)
11.
Teknik spread plate

12.
Perataan sampel dengan spreader

13.
Teknik pour plate

14.
Metode MPN

15.
Setelah melakukan metode TPC dan MPN,
dilakukan inkubasi selama 24-48 jam dengan
suhu 37°C
16.
Hasil inkubasi metode TPC selama 24-48 jam
dengan suhu 37°C

17.
Hasil inkubasi metode MPN selama 24-48
jam dengan suhu 37°C

18.
Setelah diinkubasi, hasil metode TPC
dihitung dengan menggunakan colony
counter

Anda mungkin juga menyukai