Anda di halaman 1dari 34

PEMERIKSAAN

MIKROSKOPIS CACINGAN

Dra. Mulyati, MS
Departemen Parasitologi FKUI

Disampaikan pada : Pelatihan Surveyor Kecacingan di Tingkat Pusat/ Provinsi/ Kabupaten/Kota .


Hotel Mercure Cikini Jakarta; 17 – 25 Pebruari 2019
Deskripsi singkat
Pemeriksaan Mikroskopis
cacingan

 Pemeriksaan tinja secara mikroskopis


yang berkualitas merupakan komponen
penting dalam pengendalian cacingan,
baik untuk penegakan diagnosis maupun
evaluasi.
Deskripsi…..Lanjt.
Hasil pemeriksaan sampel tinja dapat dinyatakan:
Secara kuantitatif yaitu menyatakan jumlah telur
cacing per gram tinja dalam setiap sediaan yang
diperiksa  digunakan untuk menggambarkan
intensitas infeksi pada sampel individu yang diperiksa.
Secara kualitatif yaitu dinyatakan sebagai positif dan
negatif.

 Proporsi hasil positif sampel tinja dari populasi yang


diperiksa memberikan interpretasi tingkat prevalensi
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti materi, peserta mampu
melakukan pemeriksaan mikroskopis cacingan.

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti materi, peserta dapat:
Memahami metode pemeriksaan kato katz
Menyiapkan alat dan bahan
Membuat sediaan tinja
Melakukan pemeriksaan mikroskopis cacingan
METODE PELATIHAN

 CTJ (Ceramah Tanya Jawab)


 Curah pendapat
 Demonstrasi
 Simulasi
MEDIA DAN ALAT BANTU

 Bahan tayang  Prosedur pemeriksaan


 Laptop kato katz
 LCD  Tinja
 Modul  Panduan simulasi
 Preparat telur cacing  Panduan demonstrasi
 Mikroskop
 Kit pemeriksaan cacingan
Metode pemeriksaan
Kato Katz

1. Persiapan Alat dan Bahan


2. Pembuatan Sediaan Tinja
3. Pemeriksaan mikroskopis cacingan
4. Identifikasi hasil pemeriksaan
5. Interprestasi hasil pemeriksaan
Metode Pemeriksaan
Kato Katz
 Kato Katz adalah teknik yang digunakan
untuk diagnosis infeksi cacing usus yang
bersifat kuantitatif.

 Prosedur pemeriksaan ini dilakukan


dengan cara memeriksa sediaan tinja
Kato Katz secara langsung dibawah
mikroskop cahaya.
Persiapan Alat dan Bahan

Alat dan Bahan:


Dalam melakukan persiapan pemeriksaan
Kato Katz dibutuhkan :
Kato Katz kit yang terdiri dari :
 Larutan Kato (malachite green)
 selofan (cellophane tape), tebal 40-50 µm
dan ukuran 30x25 mm
 Kasa saring 60-105 mesh
 Tangkai es krim / spatula
Alat dan Bahan….lanjt.

 Plastik cetakan berlubang dengan ukuran lubang


6 mm dan tebal 1,5 mm untuk berat tinja 41,7 mg.
 Pinset

 Peralatan tambahan:
 Pot tinja ukuran 10 – 15 cc
 Spidol tahan air
 Aquadest (untuk membuat pewarnaan malachit
green)
 Glycerin (untuk membuat pewarnaan malachite
green)
Peralatan tambahan…lanjt

 Beaker glass  Sabun dan deterjen


 Kaca objek (slide)  Handuk kecil
 Kertas minyak  Sarung tangan karet
 Kertas saring atau tissue  Mikroskop cahaya
 Tutup botol dari karet  Formulir hasil pemeriksaan
atau spatula laboratorium
 Wadah plastik ukuran +/-  Ember
15x15x15 cm  Counter (alat penghitung)
Pembuatan Larutan Kato

Cara pembuatan larutan Kato sebagai


berikut.
Bahan yang diperlukan:
100 mL aquadest,
100 mL glycerin
1 mL larutan malachite green 3%.
Pembuatan Larutan Kato…lanjt.

Cara membuat larutan malachite green


3%:
Timbang malachite green sebanyak 3
gram masukkan ke dalam beaker glass

Tambahkan aquadest 100 mL sedikit demi


sedikit lalu aduk sehingga homogen,  akan
diperoleh larutan malachite green
3%.
Pembuatan Larutan Kato…lanjt.

Cara membuat larutan Kato Katz:


Masukkan 100 mL aquadest ke dalam
wadah plastik kecil

Tambahkan 100 mL glycerin sedikit demi


sedikit dan tambahkan 1 mL larutan
malachite green 3%, lalu aduk sampai
homogen  akan didapatkan larutan
Kato Katz 201 mL.
Cara merendam/memulas
selofan

 Siapkan wadah plastik dengan ukuran


± 15x15x15 cm
 Tuangkan larutan kato ke wadah plastik
 Ambil selofan ukuran 30x25 mm dan rendamlah
selama lebih dari 24 jam dalam larutan kato.
 Pada waktu akan dipakai, gunakan pinset saat
mengambil selofan untuk meletakkan diatas
sediaan tinja.
Cara merendam/memulas selofan…lanjt.

 Selofan yang sudah dalam keadaan


terendam larutan kato dapat digunakan
dalam jangka waktu yang lama selama
kondisinya masih baik dan disimpan
dalam wadah tertutup.
Pembuatan Sediaan Tinja
Membuat sediaan tinja sebagai berikut :
Persiapkan alat yang dibutuhkan
Pakailah APD untuk menghindari kemungkinan
infeksi.
Tulis identitas sampel pada kaca objek dengan
spidol sesuai dengan yang tertulis di pot tinja.

Letakkan kertas minyak ukuran 10 x 10 cm di


atas meja dan taruhlah tinja sebesar ruas jari di
atas kertas minyak.
Gambar 1:
Alat pembuatan sediaan tinja
Pembuatan Sediaan Tinja..lanj.

 Saringlah tinja dengan meletakkan kawat


saring diatas tinja dan menekan dengan
spatula hingga tinja tersaring.

 Dengan menggunakan spatula ambilah tinja


yang telah tersaring.

 Letakkan karton atau plastik yang berlubang di


atas slide kemudian masukkan tinja yang
sudah disaring pada lubang tersebut.
Gambar 2:
Penyaringan dengan kawat saring
Gambar 3:
Pengisian tinja pada karton
Pembuatan Sediaan Tinja..lanj.

 Angkatlah karton berlubang tersebut dengan


perlahan dan tutuplah tinja dengan selofan
yang sudah direndam dalam larutan Kato Katz.

 Ratakan dengan tutup botol karet hingga


merata.

 Diamkan sediaan kurang lebih selama 20-30


menit.
Gambar 4.
Hasil Pencetakkan tinja setelah karton
diangkat
Gambar 5.
Pembuatan sediaan tinja pada slide

Tinja ditutup selofan yg telah


direndam larutan Kato Katz Tinja dilebarkan dengan tutup botol karet

Diamkan selama 20 – 30 menit &


siap diperiksa di mikroskop
Sediaan tinja yang sudah diratakan
Pemeriksaan Mikroskopis
Cacingan

Identifikasi hasil pemeriksaan:


Sediaan tinja yang siap diperiksa tahap
selanjutnya di identifikasi dengan cara
sebagai berikut:
Letakkan sediaan tinja yang siap diperiksa di meja
sediaan mikroskop. Pastikan meja sediaan
mikroskop dalam posisi datar.
Periksa di bawah mikroskop cahaya dengan
pembesaran lensa objektif 10x atau 40x.
Identifikasi hasil pemeriksaan…lanj.

 Periksa seluruh lapangan pandang, hitung


jumlah telur berdasarkan spesiesnya.

 Mencatat hasil pemeriksaan pada formulir hasil


pemeriksaan laboratorium.

 Catatan : pemeriksaan tinja berdasarkan kato


katz harus segera dan tidak diperkenankan
menambahkan bahan pengawet (formalin).
Gambar
Nematoda Saluran Pencernaan

Cacing gelang (Ascaris lumbricoides


Cacing gelang (Ascaris lumbricoides
Cacing cambuk (Trichuris trichiura)
Cacing tambang (Hooworm

Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)


Interpretasi hasil pemeriksaan
 Hitung jumlah telur untuk setiap spesies yang
ditemukan berdasarkan rumus dibawah ini :
EPG = Jumlah Telur / Berat Tinja (41,7 mg) X 1000 (mg)

Contoh :
Apabila dalam pemeriksaan sediaan tinja terdapat 20
telur cacing gelang. Maka EPG sediaan tersebut
sebesar 479,6 atau setara dengan 480 telur cacing
gelang per gram tinja.
Interpretasi hasil Hitung telur (EPG):

Intensitas Ascaris
Ascaris Trichuris
Trichuris Cacing
Cacing
tambang
tambang
Ringan
Ringan 1 -14.999
- 4.999 11--999
999 1 1-1.999
-1.999
Sedang
Sedang 5.000-49.000 1.000-9.999
5.000-49.000 1.000-9.999 2.000-3.999
2.000-3.999
Berat
Berat > 50.000
> 50.000 >>10.000
10.000 > >4.000
4.000
DAFTAR PUSTAKA
Helminth Control, Agude for managers of
control prgrammes, second edition WHO
2011
Permenkes No.15 Tahun 2017 Tentang
Penanggulangan Cacingan
Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Ed.4
(cetakan ulang 2018), Saleha, dkk, BP FKUI
Keunggulan
Metode Kato-Katz

1. Cara kerja sederhana.


2. Alat dan bahan mudah diperoleh.
3. Tidak memakan waktu yang terlalu lama.
4. Sensitivitas dan spesifisitas tinggi.
5. Dapat menghitung angka prevalensi, insiden,
dan intensitas infeksi.
Kelemahan
Metode Kato-Katz

1. Teknik Kato-Katz tidak dapat dilakukan pada pasien


yang mengalami diare.
2. Memerlukan tinja yang banyak (sebesar ibu jari).
3. Tinja yang kering akibat penyimpanan terlalu lama
tidak dapat dilakukan pemeriksaan
4. Pengeringan sediaan yang terlalu lama (lebih dari 30
menit) sulit menemukan telur cacing tambang.
5. Sediaan terlalu tebal.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai