Anda di halaman 1dari 73

MATERI INTI 1

SURVEI PREVALENSI CACINGAN


Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum
Peserta mampu melaksanakan survei prevalensi cacingan
dengan benar.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Peserta dapat :
1. Menjelaskan pengertian survei prevalensi cacingan.
2. Melakukan persiapan survei prevalensi cacingan.
3. Membuat desain survei.
4. Melakukan pelaksanaan survei prevalensi cacingan
Modul ini akan dibahas pokok bahasan dan sub pokok
bahasan, sebagai berikut :
A. Pengertian survei prevalensi cacingan
– Tujuan survei prevalensi cacingan
– Metode survei prevalensi cacingan
– Kriteria kelayakan survei
– Menentukan unit evaluasi
B. Persiapan survei prevalensi cacingan
– Pengumpulan data dasar
– Alat dan bahan
– Manajemen tim
C. Desain survei
– Populasi target
– Perhitungan jumlah sampel menggunakan aplikasi Survei Sample Builder (SSB)
D. Pelaksanaan survei prevalensi cacingan
Persiapan sebelum pemilihan sampel untuk
survei berbasis sekolah

 Berkomunikasi dengan dinas terkait seperti Dinas


Pendidikan/Agama untuk mendapatkan daftar lengkap dari
semua SD/MI dari EU yang bersangkutan.
 Idealnya, daftar sekolah disusun berdasarkan kedekatan lokasi secara
geografis dan bukan alfabet. Hal ini akan membuat pemilihan sekolah
lebih merata terwakili secara geografis di EU.
 Mendapatkan angka non-respon rata-rata dari sekolah yang
ada di dalam EU, jika tersedia.
 Angka non-respon memberikan perkiraan dari angka tidak
berpartisipasi dan harus termasuk angka ketidakadiran di sekolah,
penolakan, dan ketidakmampuan untuk mengambil /tinja yang cukup
untuk dilakukan pemeriksaan diagnostik.
Alat dan bahan

Alat dan bahan :


1. Sekolah dasar terpilih.
2. Formulir Survei Cacingan.
3. Alat tulis : pulpen, spidol permanen, dan sebagainya
4. Pot tinja, label, plastik klip sebanyak jumlah pot yang
dibagikan, kantong plastik.
5. Peralatan pemeriksaan laboratorium.
DAFTAR SISWA SEKOLAH DASAR (SD/MI)
DI KABUPATEN...... TAHUN AJARAN ....../......
Sumber data : Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

Jumlah Siswa
No. Kecamatan Puskesmas Sekolah Dasar Jumlah
I II III IV V
1. Sungai selai Margasari SDN Margasari 06 65 24 46 58 56 288
      SDN Cinai 78 56 89 74 63 406
    Bunga SDN Bunga Jempa 66 67 79 85 43 387
2. Cimanggis Cimanggis SDN Cimanggis 67 48 67 32 65 357
      MI Harapan Ibu 52 30 89 56 87 379
                   
3. Bukit Asam Bukit Asam SDN Tunas Ibu 50 49 57 74 67 351
      SD Suka Melati 49 33 46 49 45 299
      MIN Kemantan 66 67 79 46 58 372
      MIS Talang Kemulun 67 32 65 50 49 320
(dst) (dst) (dst) (dst)           ......
Total 689 644 668 647 630 3968
Manajemen tim

Komposisi tim :
1. Supervisor (Subdit Filariasis dan Kecacingan
ataupun tingkat pusat lainnya dan Dinas
Kesehatan Provinsi)
2. Koordinator lapangan (Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota)
3. Petugas pelaksana (Puskesmas)
Supervisor
Melakukan pemilihan sekolah dasar untuk survei.
a. Menyampaikan hasil pemilihan sekolah dasar kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota.
b. Melakukan rapat koordinasi persiapan survei dengan petugas yang akan terlibat
(on the job training).
c. Memonitor pengelolaan alat dan bahan survei.
d. Melakukan manajemen tim survei.
e. Mengawasi jalannya survei, mulai dari pembagian pot tinja, pengambilan pot
tinja dan pemeriksaan laboratorium.
f. Bertanggung jawab terhadap kendali mutu dari sampel-sampel yang
dikumpulkan.
g. Bertanggung jawab terhadap kelengkapan semua formulir survei.
h. Melakukan pengolahan data yang didapatkan dari hasil pemeriksaan
laboratorium.
Koordinator lapangan
a. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kantor
Kementerian Agama untuk mendapatkan data seluruh sekolah
dasar /MI beserta jumlah siswa kelas 1-5.
b. Menyusun daftar sekolah berdasarkan kedekatan letak geografis.
c. Mengirimkan daftar sekolah dasar ke Dinas Kesehatan Provinsi.
d. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi tentang
sekolah dasar terpilih dan waktu pelaksanaan survei.
e. Melakukan koordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait lainnya
untuk menindaklanjuti daftar sekolah dasar terpilih yang sudah
diterima dari Pusat/Provinsi.
f. Membuat jadwal kunjungan tim survei ke setiap sekolah dasar.
g. Melakukan pengawasan pelaksanaan pembagian dan pengumpulan
pot tinja.
h. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada siswa.
Pelaksana
a. Melakukan koordinasi dengan pihak sekolah.
b. Melakukan penyuluhan kesehatan dan penjelasan
kepada siswa.
c. Melakukan pencatatan siswa yang terpilih dan yang akan
menerima pot tinja.
d. Melakukan pembagian pot tinja kepada siswa terpilih.
e. Menerima pengembalian pot tinja dari siswa terpilih.
f. Melakukan identifikasi dan pencatatan siswa yang
membawa tinjanya.
g. Menjawab bila ada pertanyaan-pertanyaan terkait
pelaksanaan survei cacingan.
Contoh Komposisi Tim Survei Cacingan
Desain Survei
Populasi target
• Siswa di kelas 3, 4 dan 5 yang berada di SD/MI
terpilih.
Perhitungan jumlah sampel dapat menggunakan
kluster 2 tahap atau software Survey Sample Builder
(SSB)
• Langkah-langkah mendapatkan sekolah dasar terpilih
menggunakan software Survey Sample Builder (SSB)
dengan melakukan pengunduhan software : https://
www.ntdsupport.org/resources/tas-sth-survey-sam
ple-builder-tool
Strategi Pengambilan Sampel
Beberapa cara pengambilan sampel:
 Sampling Kluster
o Kluster = unit sampling = sekolah atau wilayah pencacahan (daerah terkecil
di mana tersedia data sensus penduduk, misalnya desa atau dusun)
o Pilihlah beberapa kluster, kemudian secara sistematis lakukan tes hanya
terhadap anak-anak di kluster terpilih.
o Keuntungannya: jumlah lokasi yang dikunjungi lebih sedikit
 Sampling sistematis
o Ambil sample di semua site
o Pilihlah anak-anak yang akan dites dengan interval tetap.
o Keuntungannya: jumlah sampel lebih kecil
 Sensus penduduk
o Tidak diperlukan pemilihan sampel; semua anak sesuai rentang usia di lokasi
survei terpilih diperiksa.

Slide 13
Strategi Sampling
 Memilih antara sampling kluster dan sampling sistematis
tergantung pada:
 Jumlah total anak di kisaran usia sasaran (6–7 tahun)
 Jumlah total kluster (misalnya sekolah atau area enumerasi) di
EU
 Penggunaan Sensus hanya dilakukan untuk wilayah dengan
jumlah total penduduk sasaran relatif kecil (misalnya < 400 anak-
anak di wilayah di mana nyamuk jenis Anopheles atau Culex
menjadi vektor penular yang utama; < 1000 anak-anak di wilayah di
mana nyamuk jenis Aedes menjadi vektor penular utama)

Slide 14
Sampling kluster
Biasa dilakukan pada jumlah populasi besar atau
jumlah sekolah atau wilayah pencacahan banyak

Langkah 1: Pilih kluster Langkah 2: Pilih acak anak


(sekolah atau wilayah yang akan diperiksa hanya
pencacahan) yang akan di kluster terpilih
dikunjungi secara acak

Slide 15
Sampling sistematis
Sering diterapkan jika jumlah penduduk kecil atau
sedang atau jika jumlah SD atau wilayah pencacahan
kurang dari 40.
Langkah 1: Kunjungi Langkah 2: Pilih secara acak
semua sekolah atau anak yang akan diperiksa di
wilayah pencacahan setiap SD atau wilayah
pencacahan

Slide 16
Sensus
Sering diterapkan jika jumlah penduduk sedikit
 < 400 anak usia sasaran di wilayah dimana Anopheles atau
Culex merupakan vektor utama
 < 1000 anak usia sasaran di wilayah dimana Aedes adalah
vektor utama

Langkah 1: Kunjungi Langkah 2: Periksa


semua sekolah atau semua anak
wilayah pencacahaan

Slide 17
Tahapan Pengambilan Sampel Kluster Dua Tahap
(Permenkes 15/2017)
a. Buat daftar kelurahan/desa yang ada dlm suatu kab/kota
b. Bila jumlah kelurahan/desa ≥ 30, maka kel/desa dijadikan
kluster
c. Pilih acak 30 kluster
d. Pilih acak 1 SD/MI yg berada di kel/desa itu
e. Pilih acak 7 anak SD/MI dalam sekolah terpilih, hingga
jumlah sampel 210
f. Jumlah sampel dpt ditingkatkan dgn deff 3 s.d 7 hingga
jumlah sampel mjd 315 (deff=3), 420 (deff=4), dst.
Survey sample builder (SSB)
The survey sample builder adalah alat berbasis Microsoft Excel yang bisa
digunakan untuk (i) menghitung secara otomatis untuk menentukan desain survei
yang sesuai dan (ii) memfasilitaasi pemilihan acak dari kluster dan anak-anak atau
rumah tangga dari daftar nomor acak

Unit Evaluasi

Sekolah Masyarakat

Desain
Survei
Berbasis kluster Sistematis Sensus Berbasis Kluster Sistematis sensus

Sample size dan ambang batas kritis

Sekolah Wilayah Enumerasi


Pemilihan
Acak
Anak Anak Rumah Tangga Rumah tangga
Slide 19
Menentukan rancangan survei
Menentukan rancangan survei
Menentukan rancangan survei

Gambar Tampilan SSB untuk pengisian unit evaluasi


Menentukan rancangan survei jika mengikutsertakan asesmen
STH

Gambar Tampilan SSB untuk Pengisian Populasi Sasaran STH


Menentukan rancangan survei
Menentukan rancangan survei
Menentukan rancangan survei
Review data
yang diisi
kedalam
program…

…lanjut ke
rancangan
survei
Slide 26
Menentukan rancangan survei

Metode Survey
sampling
ditentukan oleh
data yang diisi
ke dalam
program

Slide 27
Menentukan rancangan survei

Gambar Tampilan SSB untuk Survei Berbasis Sekolah (School Survey)


Menentukan rancangan survei

Gambar Cluster vs.Systematic Pada SBB


Overview/Ikhtisar Rancangan Survei

Gambar Tampilan SSB untuk Overview/Ikhtisar Rancangan Survei


Rincian Rancangan Survei (survei kluster)

Gambar Tampilan SSB untuk Rincian Rancangan Survei (survei kluster)


Untuk menentukan sekolah/EA mana yang terpilih sebagai kluster pada survei
klik “1. Select schools to sample.” (Catatan: tombol ini terbaca “1. Select EAs
to sample” jika anda melakukan survei rumah tangga). Anda kemudia akan
dibawa ke lembaran berikut ini:

Gambar Tampilan SSB untuk pengisian Sekolah Dasar Terpilih dan Cadangan
Rincian Rancangan Survei
(Untuk sample Sistematis Sample)

Gambar Tampilan SSB untuk Rincian Rancangan Survei (sample Sistematis Sample)
Rincian Rancangan Survei (sensus)

Gambar Tampilan SSB untuk Rincian Rancangan Survei (School Census)


Membuat Daftar (Lists) A & B

• Pada kotak yang berada di dasar layar akan terlihat dua


tombol untuk membuat daftar A & B. Pertama-tama klik, “2a.
Generate Lists A & B for TAS.”
• Akan terlihat angka yang dibuat di kolom “B” dan “C” yang
sesuai dengan anak (atau rumah) yang terpilih.
• Selanjutnya klik tombol “2b. Generate Lists A & B for STH”.
Gambar Tampilan SSB untuk Pemilihan Siswa STH yang sama dengan TAS Filariasis
Membuat Daftar (Lists) A & B

Jika populasi sasaran untuk LF dan STH berbeda


(misalnya, jika memilih anak usia 8-10 tahun
untuk STH) maka dua pasang daftar akan dibuat,
satu pasang untuk digunakan memilih murid
sekolah untuk LF dan pasangan daftar lain
digunakan untuk memilih murid kelas 3,4 dan 5
yang akan diperiksa STH.
Gambar Tampilan SSB untuk Pemilihan Siswa STH yang berbeda dengan TAS Filariasis
Pelaksanaan Survei Prevalensi Cacingan
• Merujuk pada hasil sampling/SSB didapatkan sekolah dasar
terpilih dan sekolah dasar cadangan, selanjutnya supervisor
bersama dengan tim dinas kesehatan kabupaten/kota
menyusun jadwal pelaksanaan.
• Pelaksanaan survey diawali dengan pelatihan kerja (on the job
training/OJT) yang diikuti oleh petugas yang akan
melaksanakan survei.
Pelaksanaan Survei Prevalensi Cacingan

Pada kegiatan OJT tersebut supervisor menjelaskan :


• Dasar dilakukannya survey prevalensi cacingan
• Penentuan desain dan metode survey
• Daftar sekolah dasar terpilih dan cadangan
• Daftar siswa terpilih
• Cara pengambilan sampel tinja
• Cara pemeriksaan metode Kato Katz
• Cara pengisian formulir survei
Pelaksanaan Survei Prevalensi Cacingan

Hari 1
• Menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan kepada
pihak sekolah dan meminta lembar daftar nama siswa
setiap kelas yang akan dituju.
• Mendata siswa yang hadir dan melakukan pemilihan
siswa berdasarkan SSB.
• Mencatat identitas siswa yang terpilih tersebut
kedalam formulir survei dan membuatkan juga label
yang berisi identitas siswa untuk dilekatkan pada pot
tinja dan plastik klip.
Pelaksanaan Survei Prevalensi Cacingan

Hari 1
• sosialisasi kepada siswa tentang penyakit cacingan
antara lain jenis cacing STH, cara penularan, dan cara
pencegahannya
• Memberikan pemahaman kepada siswa (cara
pengumpulan tinja, berapa banyak tinja, cara
menutup botol pot t, kapan dikumpulkan, kapan
dibawa kembali ke sekolah, kepada siapa pot tinja
akan diberikan).
Pelaksanaan Survei Prevalensi Cacingan

Hari 2
• Petugas mengumpulkan tinja dari siswa terpilih dan
melakukan pemeriksaan telur cacing.
• Pemeriksaan telur cacing dengan mengidentifikasi
jenis dan jumlah telur cacing dari masing-masing
jenis di setiap sediaan.
• Pada akhir survey di dapat angka prevalensi cacingan
secara total maupun per jenis cacingnya.
Contoh 1
 Angka partisipasi masuk sekolah: 78%
 Vektor primer: Culex
 Populasi murid usia 6 & 7: 18 945
 Jumlah total SD: 386
 Angka prakiraan non-respon untuk LF: 15%
 Survey kluster lebih memungkinkan: ya
 Apakah survey akan mengikutsertakan pemeriksaan STH:
ya
 STH anak terpilih: 8-10 tahun
 Populasi murid usia 8-10 tahun: 19 100
 Angka prakiraan non-response untuk STH: 20%
Slide 44
Contoh 1. Rancangan Survei

Slide 45
Contoh 1. Pemilihan kluster secara acak

Slide 46
Contoh 1. Pemilihan kluster secara acak
Nama Sekolah
Sekolah-sekolah berikut 1 Woodridge Elementary
ini telah terpilih untuk 2 Lakeside Elementary
survei anda: 3 Shadow Rock Elementary
9 4 Austin Elementary
23 5 Idlewood Elementary
36 6 Henderson Mill Elementary
7 Stone Mill Elementary
49
8 Rockland Elementary
62 9 Sage Elementary
75 10 Oak Grove Elementary
88 11 Brockett Elementary
102 12 Princeton Elementary
115 13 Chestnut Elementary
128 14 Rockbridge Elementary
141 15 Dresden Elementary
… 16 Midvale Elementary
17 Columbia Elementary
18 Pine Ridge Elementary
19 Flatrock Elementary
20 Snapfinger Elementary
21 Coolbridge Elementary
22 Leverett Elementary
Slide 47
23 Shutesbury Elementary
Contoh 1.

Slide 48
Contoh 1.

Di setiap sekolah, semua anak di kelas sasaran akan diperiksa


untuk LF

Slide 49
Contoh 1. Pemilihan anak secara acak untuk STH

Slide 50
Contoh 1. Pemilihan anak secara acak untuk STH

Slide 51
Contoh 2
 Angka partisipasi masuk sekolah: 68%
 Vektor primer: Anopheles
 Populasi anak usia 6-7 tahun di EU: 23 128
 Jumlah total area pencacahan: 284
 Angka prakiraan non-respons untuk LF: 15%
 Survei kluster lebih memungkinkan: ya
 Apakah survey akan mengikutsertakan
pemeriksaan STH: ya
 Populasi murid usia 8-10 tahun: 25 500
 Angka prakiraan non-response untuk STH: 20%

Slide 52
Contoh 2. Rancangan Survei
Contoh 2. Pemilihan kluster secara acak
Contoh 2. Pemilihan kluster secara acak


Contoh 2. Pemilihan rumah secara acak
Contoh 2. Pemilihan rumah secara acak
Contoh 2. Pemilihan rumah secara acak
Contoh 2. Pemilihan rumah secara acak

* = rumah yang anaknya


akan diperiksa untuk LF
maupun STH
Contoh 2. Pemilihan rumah secara acak

1 2 3 4 5 6

12 11 10 9 8 7

= rumah yang anaknya akan


diperiksa baik LF maupun STH … …
Contoh 3
 Angka partisipasi masuk sekolah : 95%
 Vektor primer : Aedes
 Populasi anak usia 6-7 tahun di kelas sasaran: 2.814
 Jumlah total SD: 24
 Angka prakiraan non-respons: 15%
 Survei kluster lebih memungkinkan: Tidak
 Apakah survey termasuk pemeriksaan STH: Ya
 Anak terpilih pemeriksaan STH : 8-10 tahun
 Populasi murid usia 8-10 tahun: 2.500

Slide 61
Contoh 3. Rancangan Survei

Slide 62
Contoh 3. Rancangan Survei
Semua sekolah di
unit evaluasi akan
dikunjungi

Slide 63
Sampling sistematis
Sering diterapkan jika jumlah penduduk kecil atau
sedang atau jika jumlah SD atau wilayah pencacahan
kurang dari 40.
Langkah 1: Kunjungi Langkah 2: Pilih secara acak
semua sekolah atau anak yang akan diperiksa di
wilayah pencacahan setiap SD atau wilayah
pencacahan

Slide 64
Contoh 3. Pemilihan anak secara acak untuk TAS

Slide 65
Contoh 3. Pemilihan anak secara acak untuk TAS

Slide 66
Contoh 3. Pemilihan anak secara acak untuk TAS

Slide 67
Contoh 3. Pemilihan anak secara acak untuk TAS

Slide 68
Contoh 4
 Apakah survey termasuk pemeriksaan STH: Ya
 Angka partisipasi masuk sekolah : 82%
 Vektor Primer: Culex
 Populasi anak usia 6-7 tahun di kelas sasaran: 10 000
 Populasi anak usia 8-10 tahun di kelas sasaran: 10000
 Total number of primary schools: 400
 Angka prakiraan non-respons: 15%
 Angka prakiraan non-response untuk STH: 20%
 Survei kluster lebih memungkinkan: ya

Slide 69
Contoh 4. Survey design

Slide 70
Contoh 4. Survey design

Slide 71
Latihan
Gunakanlah data populasi dari unit evaluasi yang
ditetapkan dalam modul “Unit Evaluasi”:
 Gunakan survey sample builder untuk menentukan:
 rancangan survei yang tepat
 besaran sampel yang diperlukan
 jumlah kluster yang diperlukan untuk survei
 Fraksi sampling (the sampling fraction)
 Interval sampling (the sampling interval)
 Gunakan survey sample builder untuk:
 Memilih kluster yang akan diikutsertakan (jika diperlukan)
 Membuat daftar urut A dan B (jika diperlukan)
Slide 72
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai