Anda di halaman 1dari 28

Sistem Indra

Disusun oleh kelompok tiga.


Anggota Kelompok;
Anastasya Azzahra Ella Syafitri Anandika Khairani

Arya Atmaja M. Rizwan

Salwa Lareina Rivalina Aulia Septia Ramadina


Mata
Mata adalah sistem optik yang memfokuskan berkas cahaya
pada fotoreseptor dan mengubah energi cahaya menjadi
impuls saraf. Bagian mata terbagi dua, yaitu aksesoris
mata dan struktur mata.
Aksesori Mata

Alis, Orbita, Kelopak mata,


untuk melindungi lekukan tulang melindungi mata
mata dari keringat. berisi bola mata. dari debu.

Otot mata, Air mata,


menggerakkan mata ke arah mengandung garam, mukosa,
vertikal, horizontal, dan dan lisozum untuk
menyilang. membasahi permukaan mata
dan melembapkan.
Struktur Mata
1 2
Lapisan Luar Lapisan Tengah
Tunika fibrosa, lapisan Koroid, terpigmentasi untuk
terluar yang keras. mencegah refleksi internal
berkas cahaya.
Sklera, bagian dinding mata Badan siliari, mengandung
yang tersusun dari jaringan pembuluh darah dan otot ber-
ikat fibrosa berwarna putih, silia untuk akomodasi
memberi bentuk bola mata, penglihatan.
dan tempat perlekatan otot Iris, terdiri atas jaringan
ekstrinsik. ikat dan otot untuk meng-
Kornea, menstramisi dan endalikan diameter pupil.
memfokuskan cahaya. Pupil, ruang yang dilalui
cahaya.
Struktur Mata
3 4

Rongga Mata
Lensa Ruang anterior berisi
aqueous humor (cairan
Struktur bikonveks yang bening yang mengandung
bening di belakang pupil nutrisi untuk lensa dan
dan bersifat elastisa. kornea), sedangkan ruang
posterior berisi vitreous
humor (gel transparan
untuk mempertahankan
bentuk bola mata dan
posisi retina terhadap
kornea).
Struktur Mata

5
Retina
Bagian luar, terpigmentasi
dan menyimpan vitamin A.
Bagian dalam, lapisan jaringan Lutea makula, area berkas warna
saraf dari sel batang dan sel kuning terletak latearal dari
kerucut. pusat.
Bagian dalam, lapisan jaringan Fovea sentralus, pelekukan
saraf dari sel batang dan sel sentral lutea makula mengandung
kerucut. sel kerucut, tidak memiliki sel
Bintik buta, bagian yang tidak batang, dan sebagai pusat visual
mengandung fotoreseptor. mata.
Mekanisme Melihat
1 3
di p an t ul k an Intensitas cahaya yang Daya akomodasi l
Cah ay a ya ng p mata mengatur ca ensa
d it a ng k a telah diatur oleh pupil
oleh benda an menembus diteruskan menembus
haya,
agar jatuh tepat
u di
ma ta , ke m
di t er u sk a n lensa mata ke retina. bintik kuning re di
kornea dan pupil. tina.
melalui
2
4 5 mp ai ka n
an g di sa
Pada bintik kuni
ng, Cahaya y otak akan
impuls cahaya ke n ta si ka n,
r pr es e
disampaikan oleh
saraf diinte ngga dapat
optik ke otak. sehi a pa y ang
ge t ah ui
men
dilihat.
Adaptasi Gelap Terang
Adaptasi gelap dan Dalam cahaya terang, semua rodopsin Adaptasi gelap dan
terang adalah yang ada akan terurai dengan cepat dan terang juga
penyesuaian hanya tersisa sedikit untuk membentuk melibatkan refleks
penglihatan secara potensial aksi dalam sel batang. Oleh pupil. Pupil
otomatis terhadap karena inu, jika berpindah dari tempat berfungsi sebagai
intensitas cahaya yang intensitas cahayanya tinggi ke jalan masuknya
yang memasuki cahaya ke mata.
retina saat tempat yang intensitas cahayanya Pupil mata akan
bergerak dari rendah, diperlukan waktu adaptasi melebar jika
tempar gelap ke beberapa saat untuk menyintesis ulang kondisi ruangan
tempas terang, atau dan mengumpulkan cadangan rodopsin agar gelap dan akan
sebaliknya. dapat melihat kembali dengan įjelas menyempit, jika
Adaprasi gelap pada intensitas cahaya rendah. Sintesis kondisi ruangan
maksimum 20 menit, rodopsin dan indopsin memerlukan terang.
sedangkan adaptasi vitamin A. Sementara itu, vitamin B
terang sekitar 5 dibutuhkan untuk mendukung fungsi
menit. sempurna retina dan jaringan saraf.
Gangguan Mata
1 3
Katarak, Rabun senja,
Kebutaan, at at tidak bisa melih
me li h lensa mata menjadi dengan jelas pad at
tidak dap d i- a saat
bi asany a buram karena penebalan, sore hari saja,
a pa pu n, oleh terjadi pada orang akibat
kekurangan vitam
sebabkan lanjut usia. in A.
ke ce la ka an .
2

4 5 j ul i ng ,
Buta warna, Mata t i ka
n di si k e
penyakit keturun suatu ko t i da k
a p ak
menyebabkan sese n yang ta ta m
kedua ma atau memandan g
g
orang
tidak mampu mem- searah ua titik yan
presentasikan wa
rna. pada d be r be d a.
Hidung
Hidung sebagai indra pembau memiliki kemoreseptor
olfaktori yang berfungsi menerima rangsangan berupa bau
atau zat kimia yang berbentuk gas.
Mekanisme Menghidu
1 3

dung. Larut pada selaput Merangsang silia


e hi sel
Gas masuk k mukosa. reseptor.

4 5
Rangsangan diter t
us
ke otak untuk di kan b au da pa
olah. Jenis .
t ahu i
dike
Gangguan Hidung
1 3
Anosmia, Hiporesmia,
Hiposmia, man kurang indra penciuman sama lebih peka terha
indra pen ci dap
nc ium bau. sekali tidak dapat bau-bauan.
mampu me mencium bau.
2

4 5 Polip,
Sinusitus, j a ri ng a n
radang tulang-tu en gk ak an m
l a pemb ja di da la
tengkorak di sek ng ya ng t er
hi d un g d an
i
hidung yang bero tar a k
n rk an ba ny
g ga ng el ua
dan berisi udara
.
me lendir.
Lidah
Lidah sebagai indra pengecap memiliki kemoreseptor
berupa kuncup pengecap yang terdapat pada papila lidah,
palatum lunak, epiglotis, dan faring.
Papila Lidah
1 2
Papila sirkumval
fi li fo rm is, berbentuk menonj ata,
Papila ol dan
tersusun seperti
berbentuk il, dan terdapat di bela V,
k erucut, ke c kang
a gi an dorsum lidah, dan menga
menutupi b 100 kuncup penge
ndung
lidah. cap.

Papila fungiform
3 4 pila fo l i a t a ,
is Pa r l et a k
berbentuk bulat, , e n tu k d a t
u e
n,
p a n g k al
terdapat di ujun benb g i a n t e p i
d u n g
g di b a m en g an
lidah, dan menga a h, d a n u n c u p
l i d 0 k
lima kuncup peng ndung r 1 . 3
sekita cap di setiap
0
ec
pada setiap papi ap
la. penge lipatannya.
Area Kepekaan Rasa
1 2
sa manis, Pengecap pahit,
Pengecap ra bagian terdapat di bagi
ter da pa t di an
a h. belakang pangkal
uj un g li d lidah.

Pengecap rasa as 3 4
terdapat pada ha in, e ca p r as a a s am ,
m
seluruh area lid irp Peng i b ag i an
rd a pa t d
tetapi reseptor ah, te
n g l id ah ag a k ke
b a
terkumpul di bag nyak sampi l ak a ng .
ian be
samping.
Telinga
Telinga berfungsi sebagai indra pendengar yang mampu
mendeteksi gelombang bunyi/suara, serta berperan penting
dalam keseimbangan dan menentukan posisi tubuh.
Struktur Telinga
1 2
Bagian Luar
Pinna, yaitu daun kertilago Bagian Tengah
yang menangkap gelombang Tabung eustachius, meng-
bunyi untuk diteruskan ke hubungkan telinga tengah
kanal auditori eksternal dengan faring dan berfungsi
yang panjangnya 2,5 cm menyeimbangkan tekanan udara
hingga membran timpanum. pada kedua sisi membran
Membran timpanum, pembatasan timpanum.
antara bagian luar dengan Osikel auditori, meliputi
bagian tengah yang berbentuk tiga pendengaran yaitu
kerucut dan memiliki tegangan maleus, inkus, dan stapes.
dan ketebalan yang sesuai
untuk menggetarkan gelombang
bunyi secara mekanis.
Struktur Telinga

Bagian Dalam
Labirin osea, ruang berliku Labirin membranosa, terletak
berisi cairan perilimfa. di dalam labirin tulang,
Labirin tulang terbagi berupa serangkaian tuba
menjadi tiga bagian, yaitu berongga dan berkantong yang
vestibula, kanalis berisi cairan endolimfa.
saemisirkularis, dan koklea.
Mekanisme Mendengar

Manusia mampu mendengar bunyi yang berada pada frekuensi 20-20.000


gelombang per detik. Mekanisme mendengar pada manusia adalah
sebagai berikut: Gelombang bunyi (getaran) ditangkap oleh daun
kartilago telinga → menjalar ke kanal auditori eksternal (meatus)
→ membentuk getaran pada membran timpanum → menjalar ke osikel
auditori (maleus, inkus, dan stapes) → menuju ke fenestra
vestibuli → terbentuk gelombang tekanan pada perilimfa skala
vestibuli → menjalar ke skala timpani → menyebabkan getaran pada
membran basilar → sel-sel rambut melengkung → memicu impuls
saraf → menjalar ke serabut saraf vestibulokoklear (CN VIII)→
menjalar ke korteks auditori di otak → bunyi diinterpretasikan.
Peran dalam
Keseimbangan
1 2
Ekuilibrium Ekuilibrium
Statis Dinamis
Ekuilibrium statis adalah Ekuilibrium dinamis adalah
kesadaran akan posisi kepala kesadaran akan posisi kepala
terhadap gaya gravitasi jika saat merespons gerakan.
tubuh dalam keadaan diam. Reseptor yang berperan dalam
Reseptor yang berperan dalam ekuilibrium dinamis adalah
ekuilibrium statis adalah ampula yang terletak pada
makula yang terletak pada duktus semisirkular. Ampula
dinding utrikulus dan tersebut berisi krista yang
sakulus. Aktivasi sel-sel terdiri atas sel penunjang dan
reseptor ditransmisi ke saraf sel rambut yang menonjol mem-
vestibulokoklear. bentuk lapisan gelatin kupula.
Gangguan Telinga
1
2
ur u na n at au
Tuli, pen uan seseorang Furunkulosis, mu
i da km a m p a.
k et
k m en d e ng ar ka n su ar bisul pada meatu nculnya
u n tu t er ja di s (liang
t if
Tuli konduk guan transmisi telinga).
akibat gang klea.
s u ar a k e k o

3 4
Otitis media, in
f e
telinga tengah y ksi in fe ksi
d it is ,
terjadi setelah ang dapat Masto abkan sel-sel
i
e b a.
flu. sinusitis, terserang yang men y
st oi d be ro ng g
ca
atau infeksi bak mpak, a ng ma
teri. tul
Kulit
Kulit sebagai indra peraba memiliki beberapa reseptor
sensor untuk mentransduksi stimulus dari lingkungan
menjadi impuls saraf.
Reseptor Sensor
1 2
Korpuskula
Pacini Korpuskula
Korpuskula pacini mendeteksi
Meissner
tekanan yang dalam (kuat) Korpuskula meissner
dan getaran. Reseptor ini mendeteksi rangsangan
terdapat di jaringan berupa sentuhan. Reseptor
subkutan, berbentuk bulat ini terdapat pada papila
atau lonjong, memiliki dermis, terutama pada ujung
panjang 2 mm, serta jari, bibir, papila mamae.
berdiameter 0,5-1 num. dan genitalia luar.
Korpuskula pacini terdapat Korpuskula meissner ber-
pada jari, telapak tangan, bentuk silindris, dengan
dan kaki. panjang 80 mikron dan lebar
40 mikron.
Struktur Mata
3 4
Cakram
Merkel Kospuskula
Cakram Merkel mendeteksi Ruffini
sentuhan dan sebagai
reseptor raba yang Korpuskula ruffini
beradaptasi lambat, misalnya berperan sebagai reseptor
ketika seseorang memegang tekanan dan tegangan di
pena. Reseptor ini dapat sekitar jaringan ikat.
ditemukan pada kulit yang Korpuskula ruffini
tidak berambut (misalnya terdapat di bagian dermis.
pada ujung jari) dan di
antara folikel rambut pada
epidermis.
Reseptor Sensor
5 6
Ujung Bulbus
Krause Ujung Saraf
Ujung bulbus krause
Bebas
mendeteksi tekanan sentuhan, Ujung saraf bebas (tidak
kesadaran posisi, dan memiliki lapisan seluler)
gerakan. Reseptor ini mendeteksi rasa nyeri,
berbentuk bulat dengan sentuhan ringan, dan suhu
diameter 50 mikron. Ujung (panas/dingin). Ujung
bulbus krause terdapat di saraf bebas terdapat
bibir dan genitalia luar, menyebar di jaringan
serta bagian dermis yang tubuh dan merupakan
berhubungan dengan rambut. reseptor sensor utama
pada kulit.
Quenstions’time!
Th4nk Yooou!

Anda mungkin juga menyukai