“PEMBUATAN LARUTAN”
KELAS I-A
KOTA SAMARINDA
2023
HALAMAN PENGESAHAN
PEMBUATAN LARUTAN
I. Tujuan Percobaan
a. Mengetahui macam macam konsentrasi dalam larutan
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang
mengandung sebagian kecil solute,relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan
pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut.
Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2014)
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O), selain air yang
berfungsi sebagai pelarut adalah alcohol, amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam
asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan. Larutan gas dibuat
dengan mencampurkan suatu gas dengan gas lainnya. Karena semua gas bercampur
dalam semua perbandingan, maka setiap campuran gas adalah homogen ia merupakan
larutan. Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu
cairan. Jika sebagian cairan adalah air, maka larutan disebut larutan berair.
3. Prosedur Kerja
A. Pembuatan 100 ml NaOH 0,01 N dari padatan NaOH
a. Hitung berat padatan NaOH yang dibutuhkan dalam membuat 100 ml NaOH 0,01 N
b. Timbang padatan NaOH hasil perhitungan
c. Larutkan dengan sedikit aquades di dalam gelas kimia, aduk sampai semua padatan
larut
d. Dinginkan larutan dan masukan ke dalam labu ukur 100 ml, tambahkan aquades
sampai tanda batas
e. Homogenkan dan masukan ke dalam botol yang telah dicuci bersih dan kering
f. Beri label pada botol tersebut sesuai dengan nama, konsentrasi, tanggal pembuatan dan
sifat
larutan
B. Pembuatan 50 ml asam oksalat 0,01 N dari padatan asam oksalat
a. Hitung berat padatan asam oksalat yang dibutuhkan dalam membuat 50 ml asam
oksalat 0,01 N
b. Timbang padatan asam oksalat sejumlah hasil perhitungan
c. Masukkan padatan asam oksalat yang telah ditimbang ke dalam gelas kimia, tambahkan
aquades dan aduk sampai larut
d. Pindahkan larutan yang ada dalam gelas kimia ke dalam labu ukur 50 ml, tambahkan
aquades sampai tanda batas
e. Homogenkan dan pindahkan larutan ke botol yang telah dicuci bersih dan kering
f. Beri label pada botol tersebut sesuai dengan nama, konsentrasi, tanggal pembuatan dan
sifat
larutan
C. Pembuatan 25 ml asam sulfat 2 N dari asam sulfat pekat
a. Tentukan konsentrasi larutan asam sulfat pekat
b. Hitung volume asam sulfat pekat yang dibutuhkan dalam membuat 25 ml asam sulfat 2
N
c. Masukan sedikit aquades ke dalam labu ukur 25 ml
d. Pipet asam sulfat pekat sejumlah hasil perhitungan
e. Masukan asam sulfat pekat yang telah dipipet kedalam labu ukur 25 ml, tambahkan
aquades
sampai tanda batas
f. Homogenkan dan pindahkan larutan ke botol yang telah dicuci dan kering
g. Beri label pada botol tersebut sesuai dengan nama, konsentrasi, tanggal pembuatan, dan
sifat
larutan
D. Pembuatan 25 ml K2Cr2O7 0,01 N dari padatan K2Cr2O7
a. Hitung berat padatan K2Cr2O7 yang dibutuhkan dalam membuat 25 ml K2Cr2O7 0,01 N
b. Timbang padatan K2Cr2O7 sejumlah hasil perhitungan
c. Masukan padatan K2Cr2O7 yang telah ditimbang ke dalam gelas kimia, tambahkan
aquades
dan aduk sampai larut
d. Pindahkan larutan yang ada dalam gelas kimia ke dalam larutan labu ukur 25 ml,
tambahkan
aquades sampai tanda batas
e. Homogenkan dan pindahkan larutan ke botol yang telah dicuci bersih dan kering
f. Beri label pada botol tersebut sesuai dengan nama, konsentrasi, tanggal pembuatan dan
sifat larutan
E. Pembuatan 50 ml asam asetat 1% dari asam asetat 100%
a. Hitung volume asam asetat 100% yang dibutuhkan untuk membuat 50 ml asam asetat 1%
b. Pipet asam asetat 100% sesuai hasil perhitungan, masukan ke dalam labu takar 50 ml dan
tambahkan aquades sampai tanda batas
c. Homogenkan dan masukkan ke dalam botol yang telah dicuci bersih dan kering
d. Beri label pada botol tersebut sesuai dengan nama, konsentrasi, tanggal pembuatan dan
sifat larutan
2.Perhitungan
=23+16+1
=40g/mol
m 1000
N = x xa
Mr V
m 1000
0,01 = x x1
40 100
m
0,01 = x 10
40
0 , 01
m = x 40
10
= 0,01 x 4
=0,04 gram
=90 g/mol
m 1000
N = x xa
Mr V
gr 1000
0,01 = x x2
90 50
gr
0,01 = x 40
90
0 , 01
gr = x 90
40
= 0,0225 gram
% X P X 10
M = kadar 37%
Mr
37 x 1 , 83 x 10
M = massa jenis 1,83
98
= 6,91 N
Jadi M1 = 2N
M2 = 6,91 N
V1 = 25
V2 = ……?
2.25 = 6,91.V2
50 = 6,91.V2
50
=V2
6 , 91
7,23 = V2
V1 =7
m 1000
N = x xa
Mr V
gr 1000
0,01 = x x6
294 25
gr
0,01 = x40 x6
294
gr
0,01 = x 240
294
0 , 01 x 294
gr =
240
gr = 0,012 gram
25 x 1 , 05 x 10
25%/M1 =
60
262 ,5
=
60
M1 = 4,375
1 X 1 , 05 X 10
1%/M2 =
60
10 ,5
=
60
M2 = 0,75
Jadi M1=4,375
M2=0,175
V2=50Ml
8 , 75
V1 =
4,375
=2 Ml
Diketahui : N =0,01
Mr= 248
V = 50ml
Valensi= 1
massa(gr ) 1000
Jawab : N = x x valensi
Mr V
massa(gr ) 1000
0,01 = 248 x ¿ x1
50
¿
massa ( gr )
0,01 = 248
x 20 ¿
¿
0 ,01
Massa(gr) = 20
x 248 ¿
¿
V.PEMBAHASAN
Larutan yaitu campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik
sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa
gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil
solute,relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang
mengandung sebagian besar solute.
Prosedur kerja :
Berdasarkan hasil praktikum kali ini menjelaskan bahwa pada percobaan pertama pada
pembuatan larutan Na2S2O3.5H2O yang sudah ditimbang dengan tepat pada timbangan
tersebut dengan hasil 0,124 gram. Kemudian larutkan ke dalam gelas kimia ditambahkan air
aquades di aduk dengan batang pengaduk, setelah zat terlarut dan larutan tidak berwarna
(bening) lalu di masukkan ke dalam labu ukur ditambahkan dengan air sebanyak sampai di
meniskus bawah dan di kocok dengan model barbell. Setelah di amati dan di hitung jumlah
massa Na2S2O3.5H2O adalah 0,1 gram. Pada percobaan pertama pengenceran Na2S2O3.5H2O
setelah di hitung jumlah molaritas Na2S2O3.5H2O adalah 0,124 gram.
Kelompok 4:
Meniskus yang digunakan adalah meniskus bawah karena larutan yang digunakan
adalah larutan yang tidak berwarna (bening).Larutan yang dihasilkan berupa larutan bening
dan terasa panas pada dinding atau bagian luar labu ukur. Hal ini menandakan bahwa dalam
proses pelarutan ini terjadi reaksi eksoterm, dimana terjadi pelepasan kalor dari sistem ke
lingkungan, sehingga suhu lingkungan naik yang disertai dengan pelepasan panas ke
lingkungan. Kemudian homogenkan larutan, larutan dikocok dengan cara membolak-balikkan
labu ukur, hingga larutan terasa tidak panas lagi. Tujuan pengocokan yaitu agar larutan dapat
terhidrolisis secara sempurna. Masukkan sedikit asam sulfat pekat (H₂SO₄) kedalam botol
reagen menggunakan pipet tetes, lalu putar atau goyangkan botol reagen yang berisi asam
sulfat pekat (H₂SO₄) keseluruh permukaan botol. Tujuannya adalah agar saat asam sulfat pekat
(H₂SO₄) dimasukkan kedalam botol, asam sulfat pekat (H₂SO₄) itu tidak kaget dengan
wadahnya. Tahap terakhir yaitu beri label pada botol reagen.
Kelompok 2:
1. Kalium dikromat
Kalium dikromat atau Pottasium dikromat adalah senyawa kimia yang
berbentuk kristal dengan warna jingga kemerahan (oranye) dan mudah larut
dalam air. Kalium dikromat mempunyai rumus kimia K2Cr2O7. Saat dilarutkan
dalam air, larutan kalium dikromat berubah menjadi warna kuning. Kalium
dikromat sebagai terlarut dan aquades sebagai pelarut.
2. Asam asetat
Asam asetat atau asam etanoat atau lebih dikenal dengan asam
cuka adalah senyawa kimia asam organik. Asam asetat merupakan senyawa
berwarna bening dan memiliki bau yang kuat dan tajam. Untuk mengurangi
tingkat kepekatan suatu larutan, dilakukan dengan menambahkan air. Metode
ini dikenal sebagai pengenceran. Larutan yang diencerkan mengalami
perubahan konsentrasi dan volume. Namun demikian, jumlah mol larutan tidak
berubah. Oleh karena itu, pengenceran dirumuskan M1.V1 = M2.V2
Kelompok 1 :
Berdasarkan hasil praktikum kali ini menjelaskan bahwa pada percobaan pertama
pembuatan larutan 100 mL NaOH 0,01 N dari padatan NaOH, dengan melakukan perhitungan
berat padatan NaOH menggunakan rumus Normalisasi (N= M x a) dihasilkan 0,04 gram. Setelah
di amati, larutan yang tercampur tidak menghasilkan perubahan warna atau hanya sekedar
berwarna bening seperti air putih. sifat dari larutan tidak berwarna dan tidak berbau.
Pada percobaan kedua pembuatan larutan 50 mL asam oksalat ( C2H2O4) 0,01 N dari
padatan C2H2O4, dengan melakukan perhitungan berat padatan C2H2O4 menggunakan rumus
Normalisasi (N= M x a) dihasilkan 0,0225 gram. Setelah di amati, larutan yang tercampur tidak
menghasilkan perubahan warna atau hanya sekedar berwarna bening seperti air putih. Sifatnya
tidak berbau, dan berwarna putih.
VI.DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/id/document/universitas-mulawarman/kimia/laporan-pembuatan-
larutan/46668052
https://www.academia.edu/37909619/
LAPORAN_PRAKTIKUM_kimia_dasar_pembuatan_larutan
https://id.scribd.com/document/364185847/Laporan-Praktikum-Pembuatan-Larutan
https://text-id.123dok.com/document/zlrvr06z-laporan-praktikum-pembuatan-dan-
larutan.html