Anda di halaman 1dari 14

Fakultas Psikologi Diserahkan kepada:

Universitas Kristen Maranatha Evi Ema Victoria Polii, S. Psi., M.A


Bandung

KONSEP DASAR PSIKOLOGI POSITIF


Tugas Pertemuan 7
“Engagement”

Disusun oleh:

Jane Mary Tanadi 2130010


Erica Putri Gabriela 2130011
Michelle 2130020
Calista Puella Theodora 2130090
Jennifer Valencia 2130096
Anita Justine Dani 2130118
Bertha Tirza Euaggelion Sagala 2130156
Shelin Kelly Panjaitan 2130168

Kelompok 5

Kelas B

Diserahkan pada tanggal:


3 November 2022
Bagaimana saudara mendayabaktikan character strength yang dimiliki untuk
mencapai engagement dalam setting yang sesuai dengan kondisi saudara
(misal, setting keluarga, perkuliahan, relasi sosial)?

Jane Mary Tanadi - 2130010 (Honesty, Love, Leadership)


Sebagai individu yang terbiasa berperilaku jujur, saya memiliki hasil
honesty pada character strength pada urutan pertama, dikuti dengan love pada
urutan kedua, dan leadership pada urutan ketiga. Berdasarkan pengetahuan saya
sampai saat ini mengenai mendayabaktikan character strength. Untuk mencapai
puncak puncak kebahagiaan dan panggilan dalam hidup, diperlukan untuk
mendayabaktikan character strength pribadi. Sebelum mendayabaktikan
diharapkan individu dengan character strength tertentu memahami apa arti dari
character strength dirinya. Saya perlu memahami terlebih dahulu bahwa honesty
adalah individu yang dapat merepresentasikan dirinya dengan ikhlas dan sungguh-
sungguh, seseorang yang berperilaku sesuai dengan batasan-batasan yang
dimilikinya. Secara umum individu yang memiliki karakteristik ini dapat secara
konstan menjadi dirinya sendiri. Individu dengan karakteristik honesty dapat
mempertanggungjawabkan perasaan dan perilakunya, mengakuinya, dan menarik
manfaat dari setiap perilaku dan perasaannya.
Selanjutnya karakter yang saya miliki ialah love, Menurut VIA Institute
Of Character, love bukan sebuah perasaan melainkan sebuah karakter individu
yang dapat menghargai dan menjaga hubungan interpersonal yang dekat yang
hangat. Dengan karakter love individu juga cenderung menerima cinta dan
menjaga kehangatan dari setiap hubungan.
Leadership, adalah character strength adalah kecenderungan untuk
mengatur dan mendorong kelompok untuk mengerjakan segala sesuatu dengan
baik namun dengan menjaga hubungan interpersonal yang baik. Kepemimpinan
juga melibatkan pengaturan target dan menyelesaikannya. Individu dengan
karakter kepemimpinan dapat memberikan respon positif yang dapat mendorong
anggotanya menjadi lebih produktif.

1
Sebagai individu yang memiliki character strength honesty, love, dan
leadership yang dapat didayabaktikan bersama. Misalnya mencoba untuk menjadi
seorang pemimpin di dalam kelompok organisasi atau kelompok. Sebagai
pemimpin, diharapkan jujur dan dapat menjamin keadaan anggota kelompoknya.
Pemimpin bukan sekedar memerintah melainkan membimbing dan menjaga.
Dalam melaksanakan peran dan kewajiban sebagai pemimpin, diharapkan saya
dapat menerapkan karakter kejujuran dan cinta yang dapat membantu
menyeimbangkan perilaku saya sebagai pemimpin. Sebagai pemimpin saya dapat
menyampaikan komentar atau pesan dengan jujur dengan mempertimbangkan
kata-kata yang tetap menjaga hubungan saya dengan anggota kelompok atau
kawan kerja, serta memastikan bahwa perilaku yang saya berikan padanya dapat
menjadi panutan yang menginspirasinya.

Erica Putri Gabriela - 2130011 (Kindness, Gratitude, Humor)


Berdasarkan hasil tes, saya memperoleh Kindness sebagai urutan pertama
character strength, Gratitude sebagai urutan kedua character strength, dan
Humor sebagai urutan terakhir atau ketiga character strength saya.
Sederhananya, kindness adalah bersikap baik kepada orang lain. Saat Anda
memeriksa kebaikan lebih jauh, sejumlah dimensi penting mulai terungkap.
Kindness adalah bermurah hati dengan orang lain, memberikan waktu, uang, dan
bakat Anda untuk mendukung mereka yang membutuhkan. Kindness adalah
memberi belas asih, yang berarti benar-benar ada untuk seseorang, mendengarkan
dengan seksama penderitaan mereka atau hanya duduk bersama mereka dan diam-
diam mendukung mereka. Belas kasih semacam itu melibatkan kepedulian yang
mendalam terhadap kesejahteraan orang lain. Kindness juga berarti memelihara
dan merawat orang lain — menikmati melakukan kebaikan untuk mereka,
merawat mereka, dan melakukan perbuatan baik. Individu dengan character
strength kindness percaya bahwa orang lain layak mendapat perhatian dan
pengakuan demi kepentingan mereka sendiri sebagai manusia, bukan karena
kewajiban atau prinsip. Ada tiga ciri kepribadian yang meliputi kindness :
Empati/simpati, Alasan moral, Tanggung jawab sosial

2
Upaya yang dapat saya lakukan dalam mendayabaktikan character
strength saya yang pertama, yaitu Kindness adalah dengan cara saya berusaha
menjadi orang yang dapat membantu orang lain di sekitar saya seperti keluarga,
teman, dll untuk mencapai engagement. Setiap kali saya dapat membantu, saya
akan membantu orang tersebut dan setiap kali saya berhasil membantu saya akan
merasa puas dan senang atas apa yang telah saya lakukan. Menurut pendapat saya,
hal ini dapat berdampak baik di setting keluarga, teman, dll.
Character strength Gratitude melibatkan perasaan dan ungkapan rasa
syukur yang mendalam dalam hidup, dan lebih khusus lagi, meluangkan waktu
untuk mengungkapkan rasa terima kasih secara tulus kepada orang lain. Rasa
terima kasih ini bisa untuk hadiah tertentu atau tindakan bijaksana. Itu juga bisa
secara lebih umum mencerminkan pengakuan atas apa yang orang itu
sumbangkan untuk hidup Anda. Kita dapat bersyukur atas tindakan yang
disengaja oleh orang lain, seperti karya seni dari seorang anak, atau untuk harta
spontan, seperti angin sejuk yang menerpa wajah Anda di hari yang panas. Yang
menandai rasa syukur adalah respons psikologis: perasaan bersyukur yang
transenden, perasaan telah diberi hadiah oleh orang atau peristiwa itu. Orang yang
bersyukur mengalami berbagai emosi positif, dan emosi itu menginspirasi mereka
untuk bertindak dengan cara yang lebih baik – lebih rendah hati, lebih gigih, atau
lebih ramah. Syukur cenderung menumbuhkan kekuatan karakter kebaikan dan
cinta, dan karena itu erat kaitannya dengan empati dan dengan koneksi ke orang
lain.
Upaya yang dapat saya lakukan dalam mendayabaktikan character
strength saya yang kedua, yaitu Gratitude adalah dengan cara saya selalu
bersyukur atas apa yang terjadi dalam hidup saya dan selalu berusaha untuk
menerima apa adanya. Tentunya, dalam hidup pasti akan ada banyak rintangan-
rintangan yang harus dilewati. Walaupun terasa berat, namun saya merasa yakin
bahwa semuanya dapat terlewati apabila saya berusaha. Apapun hasil yang saya
dapatkan di akhir nanti, baik itu hasil yang baik maupun tidak, saya tetap
bersyukur atas apa yang telah saya lakukan. Dalam hal pertemanan juga, saya

3
berusaha untuk menerima semua orang terlepas dari sifat yang berbeda-beda dan
termasuk tidak membeda-bedakan atau memilih-milih teman.
Humor merupakan character strength yang mengenali apa yang lucu
dalam situasi, dan menawarkan sisi yang lebih ringan kepada orang lain. Humor
adalah hal penting untuk interaksi sosial, dan dapat berkontribusi untuk
membangun tim atau bergerak menuju tujuan kelompok. Di mana character
strength lain kurang lebih penting untuk mencapai jenis tujuan tertentu atau
menangani jenis masalah tertentu, humor jarang menjadi komponen penting untuk
interaksi sosial yang positif, tetapi sering kali diinginkan. Humor melibatkan
kemampuan untuk membuat orang lain tersenyum atau tertawa. Ini juga berarti
memiliki pandangan yang tenang dan ceria tentang kesulitan yang memungkinkan
seseorang untuk melihat sisi terangnya dan dengan demikian mempertahankan
suasana hati yang baik.
Upaya yang dapat saya lakukan dalam mendayabaktikan character
strength saya yang terakhir, yaitu Humor adalah dengan cara saya berusaha untuk
menghibur orang lain yang ada di sekitar saya jika mereka sedang sedih atau
memiliki mood yang jelek. Menurut saya, membuat orang senang atau terhibur
adalah suatu hal yang penting bagi saya. Dengan cara saya menghibur, saya akan
merasa senang karena berhasil membuat orang tersebut senang atau bahagia
kembali.

Michelle - 2130020 (Kindness, Love, Spirituality)


Hasil dari kuesioner VIA 24 Character Strengths menyatakan bahwa 3
character strengths saya yang tertinggi secara berturut-turut adalah kindness,
love, dan spirituality. Seseorang dengan character strength kindness merupakan
seseorang yang tidak pernah sungkan untuk membantu orang lain dan ia sangat
menikmati ketika melakukan hal baik tersebut. Dalam setting perkuliahan, salah
satu cara yang dapat saya lakukan untuk mendayabaktikan character strength
kindness adalah dengan membantu menjelaskan materi ataupun tugas pada teman-
teman saya yang kurang mengerti. Saya sadar bahwa saya sangat senang

4
membantu orang siapapun itu, baik pada orang yang dekat maupun yang baru
saya kenal.
Selanjutnya, seseorang dengan character strength love adalah seseorang
yang mempunyai hubungan yang baik dengan orang lain. Ia suka berbagi dan
memberikan perhatian. Melanjutkan dari sebelumnya, selain dari membantu
teman-teman saya dalam sisi akademis, saya juga akan membangun hubungan
intrapersonal yang lebih dengan teman-teman saya. Dengan kata lain, character
strength love dalam diri saya ini dapat didayabaktikan dengan memberikan
perhatian dan kepedulian saya untuk mendengarkan dan membantu teman saya.
Terakhir, seseorang dengan character strength spirituality adalah
seseorang yang cukup paham mengenai meaning of life atau tujuan dan posisi diri
saya dalam dunia. Masih sama dengan kedua character strength diatas, untuk
mendayabaktikan character strength spirituality dalam hidup saya adalah dengan
membantu teman saya. Dengan ini, saya dapat lebih memahami meaning of life
saya. Saya dapat mengetahui bahwa tujuan hidup saya ini adalah untuk membantu
orang lain.
Dengan menayabaktikan character strenghts, saya dapat membangkitkan
kepuasan batin yang otentik atau suatu emosi positif yang kuat, yang dapat
melebihi kesenangan (gratifikasi). Setelah itu, hal ini dapat menjadi sumber
kekuatan bagi saya untuk mencapai engagement.

Jennifer Valencia - 2130096 (Perspective, Love, Social Intelligence)


Berdasarkan hasil tes character strength, saya memperoleh perspective di
urutan pertama, love diurutan kedua dan social intelligence di urutan ketiga.
Orang dengan character strength perspective, mampu untuk memberikan arahan
atau petunjuk yang bijak terhadap orang lain, bijak berdasarkan pengetahuan yang
cukup, pengalaman yang nyata dan penuh pertimbangan. Mereka juga memiliki
cara untuk memandang segala sesuatu sehingga “make sense” bagi diri sendiri
maupun orang lain.
Orang dengan character strength love memberikan perhatian terhadap
kedekatan dengan orang lain – “sharing and caring”. Senang berada dekat dengan

5
orang lain. Orang dengan character strength social intelligence mampu
menyadari perasaan dan alasan dalam bertindak baik dalam diri sendiri maupun
orang lain. Tahu dan mampu bertindak dengan tepat dalam situasi sosial yang
bervariasi. Mereka juga tahu dan mampu untuk membuat orang lain terkesan.
Sedangkan engagement sendiri berarti melibatkan diri dengan sepenuh
hati, dengan total, dengan sukarela dan sering kali dengan mengambil resiko
dalam suatu relasi dengan seseorang/sekelompok/suatu tujuan yang paling
bermakna bagi individu. Engagement adalah sebuah jalan hidup (a way of being)
di mana seseorang tidak hidup bagi dirinya sendiri, melainkan mengikatkan diri
dengan sukarela (engaged) pada seseorang/kelompok, sebuah tujuan, visi, atau
panggilan sehingga karenanya ia menjalani hidup yang positif, hidup yang penuh,
hidup yang didayabaktikan. Dalam hidup semacam itu, ia akan berfungsi secara
optimal, mendayagunakan semua kebaikan yang dimilikinya, sehingga dipenuhi
oleh gratifikasi (kepuasan batin) yang melebihi segala kesenangan hedonis.
Upaya saya dalam mendayabaktikan character strength yang dimiliki
untuk mencapai engagement, yang pertama dari signature strength pertama saya
yaitu perspective, saya akan menjadi pendengar dan berusaha untuk selalu
membantu memberikan saran atau pendapat untuk lingkungan disekitar saya, yang
mungkin bisa meringankan beban pikiran mereka atau memberikan suatu insight.
Menurut saya salah satu cara mendayabaktikan strength tersebut dalam mencapai
engagement di setting keluarga, perkuliahan maupun relasi sosial adalah dengan
memberi masukan/saran/pendapat setiap kali ada orang di lingkungan saya yang
membutuhkannya. Selanjutnya terkait signature strength saya yang kedua adalah
love, salah satu cara saya mendayabaktikan strength tersebut dalam mencapai
engagement adalah dengan memberikan perhatian dan menjalin hubungan yang
dekat dengan orang-orang disekitar saya. Salah satu caranya mungkin dengan
membantu teman yang sedang membutuhkan pertolongan, memberikan perhatian
kepada teman yang sedang terkena musibah atau sedang sakit dan juga saling
berbagi dan peduli dengan orang-orang disekitar. Yang terakhir yaitu social
intelligence, cara saya dalam mendayabaktikan strength tersebut agar mencapai
engagement adalah dengan bersosialisasi sebanyak mungkin, baik itu dalam

6
lingkup pertemanan kuliah, atau organisasi tertentu. Saya akan mengikuti kegiatan
organisasi, dengan mengikuti kegiatan tersebut saya akan lebih bisa memiliki
hubungan dan terkait dengan lingkungan sosial. Organisasi juga dapat
meningkatkan social skill, communication skill serta skill leadership kita dan juga
mengetahui kebutuhan lingkungan sekitar. Dengan mendayabaktikan signature
strength tersebut, menurut saya dapat membangkitkan kepuasan batin yaitu suatu
emosi positif yang kuat yang melebihi kesenangan yang disebut gratifikasi, yang
akan menjadi sumber kekuatan untuk bertahan dalam engagement.

Calista Puella Theodora - 2130090 (Social Intelligence, Curiosity and Honesty)


Signature strength merupakan character strength yang umumnya (tidak
selalu) berada di posisi atas dalam hasil VIA Survey. Berdasarkan hasil tes, saya
mendapatkan Social Intelligence di urutan pertama dan Honesty di urutan kedua.
Menurut saya, cara mendayabaktikan kedua character strength yang tepat dalam
mencapai engagement di setting lingkungan kuliah salah satunya adalah
mengikuti kegiatan organisasi dengan program pembaktian kepada masyarakat.
Dengan melakukan kegiatan organisasi, selain melatih dan mendayabaktikan rasa
keingintahuan terkait kegiatan tersebut, saya berlatih memahami pikiran dan
perasaan anggota lain, dapat melatih kepekaan terkait apa yang harus dilakukan
untuk berbaur dalam situasi sosial yang berbeda-beda dan cara memperlakukan
anggota lain dengan baik.
Alasan saya mengatakan organisasi yang terkait pembaktian masyarakat
karena Engagement terkait dengan cara seseorang untuk mengikatkan dirinya
secara sukarela kepada suatu kelompok dengan tujuan dan visi tertentu untuk
memberikan yang terbaik dalam dirinya bagi orang lain. Dengan kegiatan seperti
ini, selain memenuhi kewajibannya untuk mengumpulkan poin kemahasiswaan,
Individu dapat melatih character strength-nya melalui keingintahuannya terkait
kebutuhan lingkungan sekitar, mendapatkan suatu pandangan tertentu terhadap
target dari program yang dikerjakan, serta melatih skills kepemimpinan, bekerja
sama, kekompakan dalam suatu kelompok organisasi agar berjalan lancar dan
dapat berguna bagi sesama. Selain itu, saya bisa melatih honesty dengan

7
menuliskan refleksi dari kegiatan-kegiatan yang saya lakukan secara jujur, dengan
begitu saya kembali mengevaluasi diri saya. Menghubungi orang atau keluarga
atau teman yang terpercaya untuk bertukar pendapat ataupun sekedar curhat
tentang apa yang dirasakan.

Anita Justine Dani - 2130118 (Judgment, Appreciation of Beauty &


Excellence, Prudence)
Orang yang memiliki karakter judgment melibatkan rasional dan logis
dalam membuat pilihan dan secara analitis mengevaluasi ide, pendapat, dan fakta.
Menggunakan istilah yang berasal dari luar bidang karakter: berpikir kritis,
menimbang bukti secara adil, memikirkan semuanya, dan memeriksa bukti dari
semua sisi daripada melompat ke kesimpulan. Orang tersebut juga berpikiran
terbuka dan mampu mengubah pikiran seseorang berdasarkan bukti, tetap terbuka
terhadap argumen dan perspektif lain. Judgment atau penilaian adalah kekuatan
karakter yang sangat berorientasi pada pemikiran.
Orang yang memiliki karakter appreciation of beauty and excellence
adalah mereka yang mengekspresikan apresiasi terhadap keindahan dan
keunggulan dengan memperhatikan dan menghargai keindahan, keunggulan
dan/atau penampilan terampil di semua bidang kehidupan, dari alam hingga seni,
matematika, sains, hingga pengalaman sehari-hari dan tanggap terhadap tiga jenis
kebaikan ini:
1. Kecantikan fisik, termasuk pendengaran, taktil atau abstrak. Jenis kebaikan
ini menghasilkan kekaguman dan keheranan pada orang yang
mengalaminya.
2. Keterampilan/ bakat (excellence) yang sering memberi energi, dan
memaksa seseorang untuk mengejar tujuan mereka sendiri. Ini
menginspirasi kekaguman.
3. Kebaikan atau kebaikan moral (moral beauty) yang membuat seseorang
ingin menjadi lebih baik, lebih mencintai dan menciptakan perasaan
terangkat.

8
Orang yang memiliki karakter prudence akan berhati-hati dengan
pilihannya, berhenti dan berpikir sebelum bertindak. Ini adalah kekuatan menahan
diri. Ketika ia bijaksana, ia tidak mengambil risiko yang tidak perlu, dan tidak
mengatakan atau melakukan hal-hal yang mungkin ia sesali di kemudian hari. Jika
ia memiliki kehati-hatian yang tinggi, ia dapat mempertimbangkan konsekuensi
jangka panjang dari tindakannya. Kehati-hatian adalah bentuk penalaran praktis,
kemampuan untuk memeriksa konsekuensi potensial dari tindakan secara objektif,
dan mengendalikan diri berdasarkan pemeriksaan itu. Kehati-hatian melibatkan
perencanaan jauh ke depan serta perencanaan jangka pendek yang terarah pada
tujuan. Hal ini sering disebut sebagai kebijaksanaan hati-hati, kebijaksanaan
praktis, dan alasan praktis.
Engagement adalah sebuah jalan hidup (a way of being), seseorang tidak
hidup bagi dirinya sendiri melainkan mengikatkan diri dengan sukarela (engaged)
pada seseorang/ kelompok, suatu tujuan, sebuah visi, suatu panggilan (Seligman,
2002). Saya mendayabaktikan character strength judgment untuk mencapai
engagement dengan berada di organisasi dan berada pada posisi yang
membutuhkan penilaian saya, seperti wakil ketua, atau di posisi administrasi
seperti sekretaris dan bendahara. Saya mendayabaktikan character strength
appreciation of beauty and excellence untuk mencapai engagement dengan pergi
ke alam bersama orang terdekat atau bersama organisasi, seperti gunung, pantai,
gua, dan tebing. Saya mendayabaktikan character strength prudence untuk
mencapai engagement dengan mendengarkan dan menaruh perhatian pada cerita
teman-teman sekitar saya. Bila mereka menginginkan saran, saya akan
memberikan saran terbaik yang dapat saya beri, dan seringkali orang terdekat saya
memang meminta saran saya dan berbagi pikiran mereka dengan saya.

Bertha Tirza Euaggelion Sagala - 2130158 (Honesty, Perspective, dan


Prudence)
Berdasarkan hasil tes Character Strength yang telah saya lakukan terdapat
3 CS tertinggi yang saya miliki, yaitu pada urutan pertama adalah Honesty, pada
urutan kedua adalah Perspective, dan urutan yang ketiga adalah Prudence.

9
Honesty merupakan character strength yang dimana individu berbicara
kebenaran tetapi lebih luas menampilkan diri dengan cara yang tulus dan
bertindak dengan cara yang tulus; individu tanpa kepura-puraan; bertanggung
jawab atas perasaan dan tindakan seseorang. Honesty merupakan bagian dari
virtue courage. Courage merupakan virtue yang melibatkan dorongan yang kuat
untuk mencapai suatu tujuan. Walaupun terdapat rintangan, baik rintangan
eksternal maupun internal, namun individu tetap termotivasi berjuang untuk
mencapai tujuan.
Perspective merupakan character strength yang di mana individu
memberikan saran kepada orang lain dengan mempertimbangkan perspektif yang
berbeda (dan relevan) dan menggunakan pengalaman dan pengetahuan individu
sendiri untuk memperjelas gambaran besarnya. Perspective merupakan bagian
dari virtue wisdom & knowledge. Wisdom & knowledge merupakan virtue yang
berkaitan dengan fungsi kognitif, yaitu mengenai bagaimana individu
memperoleh dan menggunakan pengetahuan.
Prudence merupakan character strength yang di mana individu bertindak
dengan hati-hati dan waspada, berusaha menghindari risiko yang tidak perlu dan
merencanakan dengan mempertimbangkan masa depan dan melibatkan
perencanaan jauh ke depan serta jangka pendek, perencanaan yang diarahkan pada
tujuan. Prudence merupakan bagian dari virtue temperance. Temperance
merupakan virtue yang mengarahkan individu untuk melakukan kontrol dan
membuat pertimbangan sebelum melakukan sesuatu.
Sedangkan engagement adalah sebuah jalan hidup (a way of being) di
mana seseorang tidak hidup bagi dirinya sendiri, melainkan mengikatkan diri
dengan sukarela (engaged) pada seseorang/kelompok, sebuah tujuan, visi, atau
panggilan sehingga karenanya ia menjalani hidup yang positif, hidup yang penuh,
hidup yang didayabaktikan. Dalam hidup semacam itu, ia akan berfungsi secara
optimal, mendayagunakan semua kebaikan yang dimilikinya, sehingga dipenuhi
oleh gratifikasi (kepuasan batin) yang melebihi segala kesenangan hedonis.
Upaya saya dalam mendayabaktikan character strength yang berada pada
kedudukan tertinggi, yaitu honesty untuk mencapai engagement adalah dengan

10
bertindak dan berperilaku sesuai dengan kepribadian yang saya miliki.
Menceritakan pengalaman yang saya pernah alami dalam kehidupan baik untuk
memberikan solusi atau hanya sekedar untuk membangun komunikasi tanpa ada
yang diubah sehingga saya benar-benar menunjukkan orisinalitas dari perjalanan
hidup saya. Dengan begitu dalam setting keluarga, perkuliahan, dan relasi sosial
saya akan berbicara apa adanya mengenai segala sesuatu baik itu tentang diri saya
atau perspektif saya tentang suatu hal atau seseorang. Saya bertindak dan
berperilaku konsisten berdasarkan kepribadian yang saya miliki dan emosi yang
saya rasakan. Saya harus lebih lagi bertanggung jawab terhadap perasaan atau
emosi yang saya tunjukkan melalui sebuah tindakan. Saya lebih lagi berani untuk
menunjukkan keterikatan diri saya dengan komitmen yang baru maupun sudah
lama saya miliki. Kekonsistenan dalam menunjukkan minat saya akan sesuatu
akan memberikan value baik pada hal yang saya minati dan kepribadian saya.
Perasaan dan tindakan yang konsisten saya perlihatkan pada ketiga setting
tersebut akan membuat saya lebih lagi menjadi apa adanya.
Upaya saya dalam mendayabaktikan character strength yang berada pada
kedudukan dua tertinggi, yaitu perspective untuk mencapai engagement adalah
dengan lebih menghindari terfokus pada detail kecil ketika ada masalah yang lebih
besar untuk dipertimbangkan. Mengobservasi dengan cermat mengenai segala
aspek yang ada dan mencoba menyatukannya melalui sebuah gambaran besar.
Dalam setting keluarga, perkuliahan, dan relasi sosial pada saat saya
mendengarkan orang lain, secara bersamaan saya akan berusaha memikirkan
pelajaran hidup, perilaku yang tepat, dan apa yang terbaik untuk situasi yang
sedang dibahas. Dengan kemampuan untuk melihat sistem secara keseluruhan,
atau berpikir secara luas, membantu saya untuk memberikan nasihat yang baik
pada saat saya berada dalam setting keluarga, perkuliahan, dan relasi sosial. Saya
harus semakin lagi memperluas kapasitas saya untuk memberikan nasihat dan
untuk mengenali dan menimbang banyak sisi sebelum membuat keputusan.
Upaya saya dalam mendayabaktikan character strength yang berada pada
kedudukan ketiga tertinggi, yaitu prudence untuk mencapai engagement adalah
dengan lebih berhati-hati dengan pilihan saya dan berlatih untuk berhenti berpikir

11
dan melakukan kegiatan sejenak untuk benar-benar memikirkan segala resiko dan
keuntungan yang didapat dari sebuah keputusan yang hendak diambil. Pada saat
saya berada dalam setting keluarga, perkuliahan, dan relasi sosial saya harus lebih
lagi menguasai diri baik dalam mengambil keputusan atau bertindak agar saya
dapat mempertanggung jawabkan keduanya. Saya harus lebih menghindari
mengambil risiko yang tidak perlu, dan tidak mengatakan atau melakukan hal-hal
yang mungkin saya nanti sesali atau tidak dapat saya pertanggung jawabkan.
Dalam ketiga setting tersebut saya mampu mempertimbangkan konsekuensi
jangka panjang dari tindakan saya atau orang lain. Pihak utama dari ketiga setting
tersebut akan semakin sering mempertanyakan pertimbangan dan penilaian saya
pada saat mereka membutuhkan pertolongan dalam mengambil sebuah keputusan.

Shelin Kelly Panjaitan - 2130168 → (Kindness, Fairness, Honesty)


Pada data yang didapatkan dari hasil tes yang telah saya lakukan, saya
memiliki 3 character strengths teratas yaitu, kindness, fairness, dan honesty.
Character strengths kindness, umumnya orang yang senang melakukan hal-hal
baik bagi orang lain, senang menolong orang lain, dan senang mengurus orang
lain. Lalu, character strengths fairness, umumnya orang tersebut suka memberi
perlakuan yang sama kepada setiap individu sesuai dengan prinsip keadilan, tidak
membiarkan perasaan pribadi turut serta dalam pengambilan keputusan yang
melibatkan orang lain (bias), dan memberikan kesempatan yang sama pada setiap
orang. Dan character strengths honesty, yaitu orang yang suka mengemukakan
pendapat sesuai standar kebenaran, bertindak dengan ketulusan, tidak suka
berpura-pura, dan bertanggungjawab terhadap pikiran dan perasaannya.
Menurut Seligman (2002), engagement adalah sebuah jalan hidup (a way
of being), seseorang tidak hidup bagi dirinya sendiri melainkan mengikatkan diri
dengan sukarela (engaged) pada seseorang/kelompok, suatu tujuan, sebuah visi,
suatu panggilan. Upaya yang dapat saya lakukan untuk mendayabaktikan ketiga
character strengths tersebut untuk mencapai engagement pada setting masyarakat,
yaitu mengikuti sebuah organisasi kemasyarakatan yang memiliki program
meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu. Dengan mengikuti

12
kegiatan tersebut, saya juga dapat melatih character strengths kindness seperti
berbuat baik dan menolong orang lain, begitu juga dengan fairness dapat saya
latih ketika melakukan kegiatan tersebut seperti memberikan perlakuan yang sama
kepada setiap individu. Selain itu, character strengths honesty juga dapat dilatih
dengan bertanggung jawab yaitu mengikuti dan melaksanakan kegiatan tersebut
dari awal sampai akhir. Dengan upaya dalam mendayabaktikan character
strengths tersebut dapat membangkitkan kepuasan batin yang otentik, suatu emosi
positif yang kuat, yang melebihi kesenangan (gratifikasi).

13

Anda mungkin juga menyukai