Anda di halaman 1dari 9

A.

PENGUJIAN INSEKTISIDA RACUN KONTAK

Insektisida racun kontak dapat mematikan serangga setelah terjadi


persentuhan dengan kulit serangga, insektisida tersebut menembus kulit serangga
dan akhirnya mencapai daerah sasaran terutama sistem saraf pusat pengujian
insektisida racun kontak dapat dilakukan denganbeberapa cara yaitu:
1) Metode Perlakuan Setempat (Topical Application)
2) Perlakuan Dengan Residu Kertas Saring

1. METODE PERLAKUKAN SETEMPAT ( TOPICAL APPLICATION)

Serangga Uji : Larva Lepidoptera

Bahan dan Alat : Insektisida, Pelarut, Larva Uji, pakan (makanan serangga),
cawan petri,kertas tissue, mikroaplikator, pipet skala, kotak
plastik, rak dan tabung reaksi.

Cara Kerja:

1. Pengujian ini dilakukan dengan kontak insektisida dengan tubuh larva dengan
menggunakaninsektisida Matador 25EC
2. Siapkan serangga uji 5 ekor setap perlakukan dengan tiga kali ulangan.
3. Siapkan larutan insektisida, kemudian buat dengan beberapa konsentrasi
4. Larutan bahan uji pada setiap konsentrasi dikontakkan / diteteskan bagian
dorsal torakstubuh larva menggunakan mikroaplikator masing-masing 1 µl per
larva uji.
5. Pada kontrol teteskan 1 µl pelarut
6. Setiap perlakuan menggunakan 5 larva uji dengan tiga kali ulangan. Larva uji
yang telah diberi perlakun dimasukkan dalam kotak plastik yang telah diberi alas
kertas tissue dan makanan larva.
7. Parameter pengamatan terhadap masing-masing perlakuan dengan melihat
mortalitas larvauji 24 jam, 48 jam, dan 72 jam setelah aplikasi
8. Persentase mortalitas dihitung dengan cara;
Jumlah serangga uji yang mati
% mortalitas = x 100 %
Jumlah serangga yang diamati
9. Amati gejala yang terlihat setelah aplikasi dan tentukan nilai LC 50 melalui analisis
probit
2. METODE PERLAKUAN RESIDU PADA KERTAS SARING

Serangga uji : Larva Lepidoptera


Bahan dan alat : Insektisida, pelarut, pipet skala, kotak uji, kertas saring dan
gelas ukur

1) Siapkan larutan insektisida dengan beberapa konsentrasi


2) Letakkan kertas saring dalam kotak plastic uji
3) Untuk tiap konsetrasi larutan sebanyak 0,5 ml larutan insektisida yang telah
disiapkan,diteteskan secara merata pada kertas saring.
4) Kertas saring dibiarkan selama 24 jam
5) Masukkan 10 ekor serangga uji ke dalam kotak uji
6) Amati kematian serangga uji setelah 24 jam
7) Parameter pengamatan terhadap masing-masing perlakuan dengan melihat
mortalitas larvauji 24 jam setelah aplikasi.
8) Persentase mortalitas dihitung dengan cara;
Jumlah serangga uji yang mati
% mortalitas = x 100 %
Jumlah serangga yang diamati
9) Amati gejala yang terlihat setelah aplikasi dan tentukan nilai LC50 melalui
analisis probit
LEMBAR KERJA
Tanggal Percobaan : 02 Mei 2023
Metode Percobaan : Perlakuan Residu Pada Kertas Saring
1.) Amati kematian serangga dan mortalitasnya pada perlakuan 24 jam, 48 jam dan 72
jam lalumasukkan hasil pengamatan pada table di bawah !
Perlakuan 0 jam
Ulangan
Perlakuan Total
1 2 3
Kontrol 3 3 3 9
0% 0% 0% 0%
Pesnab 3 3 3 9
0% 0% 0% 0%
Pestor 3 3 3 9
0% 0% 0% 0%
Dursban 3 3 3 9
0% 0% 0% 0%
12 larva 12 larva 12 larva 36 larva
Insektisida
0% 0% 0% 0%
* masukkan jumlah larva yang digunakan pada masing-masing ulangan untuk persiapan pengujian

Perlakuan 24 jam
Tanggal Percobaan : 03 Mei 2023
Metode Percobaan : Perlakuan Residu Pada Kertas Saring
Ulangan
Perlakuan Total
1 2 3
Kontrol 1 2 0 3
33% 66% 0% 99%
Pesnab 0 3 1 4
0% 100% 33% 33%
Pestor 2 2 2 6
66 % 66 % 66 % %
Dursban 2 3 2 7
66% 100% 66% %
Insektisida 5 larva mati 10 larva mati 5 larva mati 20 larva mati/36
Konsentrasi 1 % 13,8 % 27,7 % 13,8 % 55,5 %
Perhitungan :
Hitung % mortalitas perlakuan 24 jam pada masing-masing ulangan
kemudian masukkan hasilnya pada tabel.
Jumlah serangga uji yang mati
Larva % mortalitas = x 100 %
Jumlah serangga yang diamati
1
- P. Kontrol U1 = 3 x 100 %= 33 %
2
P. Kontrol U2 = x 100 % = 66 %
3
0
P. Kontrol U3 = 3 x 100 % = 0 %
0
- P. Pesnab U1 = 3 x 100 % = 0 %
3
P. Pesnab U2 = 3 x 100 % = 100 %
1
P. Pesnab U3 = 3 x 100 % = 33 %
2
- P. Pestor U1 = 3 x 100 % = 66 %
2
P. Pestor U2 = 3 x 100 % = 66 %
2
P. Pestor U3 = 3 x 100 % = 66 %
2
- P. Dursban U1 = 3 x 100 % = 66 %
3
P. Dursban U2 = 3 x 100 % = 100 %
2
P. Dursban U3 =3 x 100 % = 66 %
Perlakuan 48 jam
Tanggal Percobaan : 04 Mei 2023
Metode Percobaan : Perlakuan Residu Pada Kertas Saring
Ulangan
Perlakuan Total
1 2 3
Kontrol 2 3 1 6
66% 100% 33% 99%
Pesnab 1 3 2 6
33% 100% 66% 99%
Pestor 3 2 2 7
100 % 66 % 66% %
Dursban 3 3 3 9
100% 100% 100% 100%
Insektisida 9 larva mati 11 larva mati 8 larva mati 28 larva mati/36
Konsentrasi 1 % 25 % 30,5 % 22,2 % 77,7 %
*jumlah serangga uji yang mati dihitung dengan total serangga yang sebelumnya mati pada perlakuan 24 jam
Perhitungan :
Hitung % mortalitas perlakuan 48 jam pada masing-masing ulangan kemudian
masukkanhasilnya pada tabel
Jumlah serangga uji yang mati
Larva % mortalitas = Jumlah x 100 %
serangga yang diamati
2
- P. Kontrol U1 = 3 x 100 %= 66 %
3
P. Kontrol U2 = 3 x 100 % = 100 %
1
P. Kontrol U3 = 3 x 100 % = 33 %
1
- P. Pesnab U1 = 3 x 100 % = 33 %
3
P. Pesnab U2 = 3 x 100 % = 100 %
2
P. Pesnab U3 = x 100 % = 66 %
3
3
- P. Pestor U1 = 3 x 100 % = 100 %
2
P. Pestor U2 = 3 x 100 % = 66 %
2
P. Pestor U3 = 3 x 100 % = 66 %
3
- P. Dursban U1 = 3 x 100 % = 100 %
3
P. Dursban U2 = 3 x 100 % = 100 %
3
P. Dursban U3 =3 x 100 % = 100 %
Perlakuan 72 jam
Tanggal Percobaan : 05 Mei 2023
Metode Percobaan : Perlakuan Residu Pada Kertas Saring
Ulangan
Perlakuan Total
1 2 3
Kontrol 3 3 2 8
100% 100% 66% 66%
Pesnab 2 3 3 8
66% 100% 100% 66%
Pestor 3 3 3 9
100 % 100% 100% 100%
Dursban 3 3 3 9
100% 100% 100% 100%
Insektisida 11 larva mati 12 larva mati 11 larva mati 34 larva mati/36
Konsentrasi 1 % 30,5 % 33,3 % 30,5 % 94,4 %
*jumlah serangga uji yang mati dihitung dengan total serangga yang sebelumnya mati pada perlakuan 48 jam
Perhitungan :
Hitung % mortalitas perlakuan 72 jam pada masing-masing ulangan kemudian
masukkan hasilnya pada tabel
Jumlah serangga uji yang mati
Larva % mortalitas = Jumlah x 100 %
serangga yang diamati
3
- P. Kontrol U1 = 3 x 100 %= 100%
3
P. Kontrol U2 = 3 x 100 % = 100 %
2
P. Kontrol U3 = 3 x 100 % = 66 %
2
- P. Pesnab U1 = 3 x 100 % = 66 %
3
P. Pesnab U2 = 3 x 100 % = 100 %
3
P. Pesnab U3 = x 100 % = 100 %
3
3
- P. Pestor U1 = 3 x 100 % = 100 %
3
P. Pestor U2 = 3 x 100 % = 100 %
3
P. Pestor U3 = 3 x 100 % = 100 %
3
- P. Dursban U1 = 3 x 100 % = 100 %
3
P. Dursban U2 = 3 x 100 % = 100
3
P. Dursban U3 =3 x 100 % = 100 %
2.) Jelaskan masing-masing pestisida nabati yang digunakan sifat dan
kandungannya yangdapat berpotensi sebagai racun kontak bagi serangga !
Jawab:
Salah satu tanaman yang dapat dijadikan pestisida nabati adalah tanaman Jarak Pagar
(Jatropha curcas L.) yang merupakan famili Euphorbiaceae. Tanaman Jarak Pagar
dapat dijadikan sebagai pestisida untuk mendendalikan hama ulat karena Memiliki
kandungan flavonoid yang merupakan senyawa bersifat racun terhadap Serangga.
3.) Jelaskan kandungan bahan aktif insektisida nabati yang sudah dikomersilkan
(Pestor) yangdapat berpotensi sebagai racun kontak bagi serangga !
Jawab:
Insektisida nabati PESTOR 20,02 EC adalah insektisida nabati terbuat dari bahan
Alami (metabolit tanaman) daun cengkeh dan biji nimba dengan kandungan bahan
Aktif eugenol 20 g/l dan azadirachtin 0,02 g/l. Bahan aktif ini bersifat kontak untuk
Mengendalikan Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei), Penggerek Buah
Kakao (Conopomorpha cramerella).
4.) Jelaskan kandungan bahan aktif insektisida yang digunakan yang dapat
berpotensi sebagairacun kontak bagi serangga !
Jawab :
• Insektisida nabati PESTOR 20,02 EC adalah insektisida nabati terbuat dari bahan
Alami (metabolit tanaman) daun cengkeh dan biji nimba dengan kandungan bahan
Aktif eugenol 20 g/l dan azadirachtin 0,02 g/l. Bahan aktif ini bersifat kontak untuk
Mengendalikan Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei), Penggerek Buah
Kakao (Conopomorpha cramerella).
• Insektisida Dursban 200 EC Mengandung bahan aktif Klorpirifos 200 g/l.
Klorpirifos adalah insektisida golongan organofosfat yang bersifat non sistemik
Yang bekerja ketika terjadi kontak dengan kulit, termakan (masuk ke lambung),
Dan terhirup (masuk ke sistem pernafasan).
• Salah satu tanaman yang dapat dijadikan pestisida nabati adalah tanaman Jarak
Pagar (Jatropha curcas L.) yang merupakan famili Euphorbiaceae. Tanaman jarak
Pagar dapat dijadikan sebagai pestisida untuk mendendalikan hama ulat karena
Memiliki kandungan flavonoid yang merupakan senyawa bersifat racun terhadap
Serangga
5.) Manakah perlakuan yang efektif ? Berikan kesimpulan berdasarkan literatur !
Jawab:
Perlakuan yang paling efektif adalah perlakuan Pestor dan dursban . Pestor dan
dursban menunjukkan tingkat mortalitas yang tinggi. Perlakuan pestor pada
pengamatan 24 jam yaitu sebesar 66 %. Ini diduga karena bahan aktif yang berbeda
pada setiap perlakuan. Pestor yang berasal dari ekstrak tumbuhan seperti tanaman
mimba yang mengandung fitokimia pestisida nabati daun mimba terdapat senyawa
Alkaloid, Flavonoid, Tanin dan Kuonin yang memiliki kelebihan insektisidal. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Trihutan & Asngad (2018) yang menyatakan bahwa karena
adanya senyawa flavonoid dan tannin yang terkandung dalam ekstrak daun mimba,
senyawa azadirachtin, flavonoid, alkaloid, tannin, mehantriol, nimbin dan nimbidin
dapat mengganggu nafsu makan serangga. Selain senyawa tersebut terdapat senyawa
alkaloid dan kuonin dalam ekstrak daun mimba yang memiliki kelebihan insektisida.
Sumber : Trihutant, I. W & Asngad. A. 2018. Pemanfaatan Tanaman Kemangi
(Ocimum Basilicum) dan Ekstrak Daun Mimba Sebagai Pengendali Lalat Buah
(Bactrocera Sp.). Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek III : 113- 117.

6.) Hitunglah LC 50 melalui Analisis Probi

7.) Masukkan gambar pada laporan pengamatan perlakuan 24 jam, 48 jam dan 72 jam

Note :
• Lembar Kerja di upload oleh setiap kelompok pada link yang telah disediakan untuk setiap kelas.
• Foto pengamatan setiap perlakuan 24 jam, 48 jam dan 72 jam dengan keterangan pada foto di
upload setiap harisetelah pengamatan dilakukan.
• Penilaian ini menjadi nilai keaktifan bagi setiap kelompok

Anda mungkin juga menyukai