BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
ilmiah.
sampel dan variabel penelitian yang meliputi variabel bebas, variabel terikat, dan
variabel kontrol.
Objek penelitian merupakan suatu sifat atau nilai dari objek yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya. Objek dalam penelitian ini adalah roti tawar subtitusi air
dengan sari kulit buah naga super merah dengan perbedaan kadar prosentase air
1. Populasi Penelitian
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
60
Populasi dalam penelitian ini adalah kulit buah naga dari jenis super merah.
2. Sampel penelitian
dimiliki oleh populasi penelitian (Sugiyono, 2013: 118). Sampel dalam penelitian
ini adalah kulit buah naga super merah dengan ciri-ciri merah merata, tanpa cacat,
tertentu yang diperkirakan dapat memperoleh hasil yang sesuai atau mendekati
kriteria dalam pembuatan roti tawar. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti
warna yang sama, bentuk yang sama untuk memperoleh hasil yang sesuai kriteria
atau mendekati kriteria. Adapun sampel produk berupa roti tawar sari kulit buah
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
60). Penelitian ini memiliki tiga variabel yaitu variabel bebas, variabel terikat, dan
variabel control.
1. Variabel Bebas
61). Variabel bebas pada penelitian ini adalah subtitusi air dengan sari kulit buah
naga super merah yang berbeda perbandingan yaitu 25%, 37,5%, dan 50%.
2. Variabel Terikat
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013:61). Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah warna roti tawar yang dihasilkan, kandungan aktifitas
antioksidan dalam roti tawar, serta kualitas roti tawar sari kulit buah naga merah
ditinjau dari aspek warna bagian dalam, warna kulit, aroma, tekstur, dan rasa
3. Variabel Kontrol
faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono 2013: 64). Variabel kontrol dalam
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan
tawar subtitusi air dengan sari kulit buah naga super merah dengan perbedaan
yang berlaku untuk persoalan yang sedang dibahas (Sugiyono, 2013 : 108).
Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah Rancangan
Y=++
= pengaruh galat
Faktor dalam penelitian ini adalah subtitusi air dengan sari kulit buah naga
A2 merupakan roti tawar dengan subtitusi air dengan sari kulit buah naga
sebanyak 25%
A3 merupakan roti tawar dengan subtitusi air dengan sari kulit buah naga
sebanyak 37,5%
A4 merupakan roti tawar dengan subtitusi air dengan sari kulit buah naga
sebanyak 50%
kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan subtitusi dari sari kulit buah naga. A2
merupakan produk dengan subtitusi air dengan sari kulit buah naga sebanyak 25%
dengan perbandingan 50g : 150g sari dan air. A3 merupakan produk dengan
subtitusi air dengan sari kulit buah naga sebanyak 37,5% dengan perbandingan
75g : 125g sari dan air. A4 merupakan produk dengan subtitusi air dengan sari
kulit buah naga sebanyak 50% dengan perbandingan 100g : 100g sari dan air.
Tabel 3.1 pengamatan perlakuan dengan satu faktor dan dua kali pengulangan.
Perlakuan Pengulangan
1 2
A1 (kontrol) A11 A12
A2 (25%) A21 A22
A3 (37,5%) A31 A32
A4 (50%) A41 A42
64
Hasil eksperimen akan diuji dengan menggunakan penilaian secara subjektif dan
objektif. Penilaian subjektif melalui uji indrawi dan uji kesukaan, sedangkan
Data hasil pengujian dianalisa dalm suatu tabel analisis data (tabel 3.2).
dari tabel ini dapat dihitung nilai-nilai jumlah kuadrat (JK) dan Faktor Kuadrat
(FK). Faktor Koreksi merupakan nilai untuk mengoreksi nilai rerata dari ragam
data sehingga dalam analisis sidik ragam nilai rerata harapan adalah 0. Kemudian
. . . . . .
. . . . . .
. . . . . .
Berikut ini adalah skema desain eksperimen dalam pembuatan roti tawar dengan
Objek Penelitian
Penilaian
Subjektif Objektif
Analisis
Kesimpulan
ditentukan dalam melaksanakan eksperimen pembuatan roti tawar sari kulit buah
tempat pelaksanaan eksperimen, jenis, dan ukuran bahan, peralatan yang akan
147.
2. Waktu Penelitian
3.2.
kandungan antioksidan
4. Tabulasi, pengolaham, dan
analisia data
tabulasi data
analisa data statistic
5. Penulisan laporan skripsi
6. Konsultasi perbaikan
3. Formula Bahan
Formulasi bahan yang digunakan dalam pembuatan roti tawar subtitusi air
dengan sari kulit buah naga super merah adalah sebagai berikut :
super merah dirancang dalam beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan eksperimen,
penimbangan bahan.
1. Persiapan Alat
Tabel 3.4 Daftar peralatan yang digunakan dalam pembuatan roti tawar
2. Pemilihan Bahan
kualitas bahan sangat mempengaruhi kualitas hasil roti tawar. Bahan-bahan yang
harus di persiapkan untuk pembuatan roti tawar adalah tepung terigu protein
tinggi, yeast, garam, gula, susu bubuk, bread improver, mentega putih, air, dan
sari kulit buah naga super merah. Semua bahan dipilih dengan kondisi baik belum
3. Penimbangan Bahan
Timbangan yang digunakan harus dalam keadaan normal dan stabil, sehingga
Proses eksperimen dilakukan dengan jumlah subtitusi sari kulit buah naga
super merah yang berbeda dan dilakukan dengan waktu yang sama untuk menjaga
penyelesaian.
1) Tahap persiapan
super merah.
2) Tahap pelaksanaan
3) Tahap Penyelesaian
pemanggangan menggunakan oven dengan api atas bawah dengan suhu 200oC
untuk api bawah dan 180oC untuk api bawah selama 15 menit. Kemudian setelah
tawar matang. Tahapan ini meliputi Pengeluaran roti tawar dari cetakan,
agar roti tawar cepat kering dan tidak lembab karena mengembun dalam cetakan.
Setelah keluar dari cetakan roti tawar didinginkan, agar dalam proses pemotongan
menghasilkan potongan yang rapi dan sama besar. Proses pemotongan dilakukan
dengan menggunakan bread slace. Roti tawar yang telah dipotong siap untuk
dikemas dengan menggunakan plastik, agar terjaga dari udara luar dan
Tahap eksperimen pembuatan roti tawar dengan sari kulit buah naga super
Persiapan Alat
Tahap Persiapan Persiapan Bahan
Penimbangan Bahan
penelitian ini menggunkan dua penilaian , yaitu penilaian subjektif meliputi uji
72
indrawi dan uji kesukaan, serta penilaian objektif dengan menggunakan uji
laboratorium.
Metode penilaian subjektif adalah cara penilaian terhadap mutu atau sifat-
sifat suatu komoditi dengan menggunakan penelis sebagai instrumen atau alat.
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kualitas roti tawar
dengan sari kulit buah naga varietas super merah, ditinjau dari aspek volume,
warna bagian dalam, warna kulit, aroma, rasa, dan tekstur dalam uji indrawi.
Metode ini juga untuk mengumpulkan data tentang tingkat kesukaan masyarakat
terhadap roti tawar sari kulit buah naga super merah dalam uji organoleptik.
1. Uji Indrawi
(Bambang Kartika, dkk 1988: 2). Uji indrawi dilaksanakan dengan tujuan untuk
mengetahui perbedaan kualitas roti tawar dengan sari kulit buah naga super merah
meliputi volume, warna kulit, warna bagian dalam, aroma, tekstur, dan rasa.
terdiri dari individu-individu yang secara spontan mau bertindak sebagai penguji
diminta untuk menilai penampilan sampel berdasarkan intensitas atribut atau sifat
yang dinilai (Bambang Kartika, dkk 1988: 58). Uji skoring bertujuan untuk
mengetahui perbedaan kualitas roti tawar yang dipengaruhi oleh subtitusi sari
kulit buah naga super merah. Mencakup indikator warna kulit, warna dalam,
aroma, tektur, dan rasa. Nilai yang diberikan antara 5 sebagai nilai tertinggi untuk
Aroma Kualitas aroma roti tawar yang harum (gandum dan ragi)
Rasa Kualitas rasa khas roti tawar yang enak (gurih)
berikut:
a. Indikator warna
1) Warna kulit
Sangat menarik 5
Menarik 4
Cukup menarik 3
74
Kurang menarik 2
Tidak menarik 1
b. Indikator Tekstur
c. Aroma
d. Rasa
2. Uji Organoleptik
diuji (Bambang Kartika, dkk 1988: 56). Panelis yang digunakan adalah panelis
dalam uji kesukaan minimal 80 orang (Bambang Kartika, dkk 1988: 32).
digunakan.
1 : Tidak suka
2 : Kurang suka
3 : Agak Suka
4 : Cukup Suka
5 : Suka
6 : Sangat suka
tawar sari kulit buah naga super merah. Penilaian dilakukan di Laboatorium UPT
Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah panelis agak terlatih
dalam uji indrawi dan panelis tidak terlatih pada uji kesukaan.
merupakan hasil seleksi kemudian menjalankan latihan secara kontinyu dan lolos
pada evaluasi kemampuan (Bambang Kartika, dkk, 1988: 18). Panelis agak
77
terlatih yang digunakan untuk uji jumlahnya berkisar antara 8-25 orang yang
Syarat menjadi panelis agak terlatih yaitu harus valid dan reliable. Panelis
dapat dikatakan valid dan reliable apabila panelis tersebut dapat menunjukkan
kepekaan dan ketelitian serta memiliki keajekan di dalam menilai satu produk
pada waktu yang berbeda. Upaya yang dapat dilakukan untuk memperoleh
instrumen yang valid dan reliable adalah dengan validitas dan realibelitas
instrumen.
1. Validitas Instrumen
Sebuah instrument dapat dikatan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan, serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Tinggi rendahnya validitas instrumen ditujukan dari sejauh mana data yang
dikumpulkan tidak menyimpang dari variabel yang dimaksud, oleh karena itu
instrument dalam penelitian harus memenuhi validitas internal dan validitas isi.
Kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan validitas internal dapat berupa butir-
butir pertanyaan dari angket atau butir-butir dari soal tes pada wawancara, tetapi
dapat pula dari butir-butir tersebut yang dapat mencerminkan suatu faktor
Adapun validasi isi ini dapat dilakukan pada tahap penyaringan. Penyaringan
dalam penelitian ini bertujuan untuk melatih calon panelis dalam memberikan
penilaian terhadap sampel warna, rasa, tekstur, aroma dan tingkat kesukaan
produk dengan baik dan benar. Untuk mendapatkan validitas isi dari instrumen
a. Wawancara
validitas internal adalah suatu proses untuk mencari panelis yang kondisi
menilai produk dan mengisi angket penilaian dengan baik dan benar sesuai
kesukaan terhadap jenis produk yang disajikan dari calon panelis serta kegemaran
merokok. Langkah pertama dalam wawancara adalah calon panelis diberi lembar
wawancara kemudian diminta untuk mengisi sesuai perintah yang ada. Syarat
pertama untuk calon panelis yang lolos seleksi adalah yaitu bersedia menjadi
79
menjawab (a) maka dinyatakan lolos, jika menjawab (b) maka tidak lolos.
Kemudian untuk soal nomor 8-15 panelis menjawab semua item dengan
menjawab (a) minimal (75%) dan ideal (100%), maka dapat diterima sebagai
menjaring calon anggota panelis sekaligus memperoleh calon panelis yang valid.
b. penyaringan
panelis dinilai dan dipersentase nilai jawabannya untuk diketahui apakah lolos dan
memenuhi uji validitas sebagai panelis agak terlatih. Tahapan selanjutnya dalam
pemilihan panelis agak terlatih adalah uji validitas isi dengan cara penyaringan
yang dilakukan untuk mengetahui apakah panelis lebih mengenal sifat sensorik
untuk melakukan lima kali penilaian pada satu hari yang sama terhadap objek
penelitian berupa roti tawar yang dibeli dari toko dengan 2 jenis yang berbeda.
Setiap calon panelis melaksanakan penilaian diberi jeda waktu minimal 30 menit
tersebut rasionya mencapai > 1 maka calon panelis tersebut dikatakan kepekaan
Range jumlah
Jika 1 , maka calon panelis diterima
Jumlah range
Range jumlah
Jika 1
Jumlah range , maka calon panelis ditolak
c. Pelatihan
dapat segera mengikuti tahap selanjutnya berupa tahap latihan (training). Tujuan
pengujian.
4) Melatih agar ada pengertian yang sama tentang sifat sifat yang akan
penjelasan tentang tujuan pengujian, sifat-sifat inderawi roti tawar sari kulit buah
naga super merah yang akan dinilai, cara pengujian, skala penilaian dan contoh
kuisioner. Pada tahap ini latihan sudah mirip dengan pengujian yang sebenarnya,
termasuk dengan pemberian koda pada sampel yang diuji. Latihan ini dilakukan
satu kali latihan pengujian pada hari yang sama. Kemudian dilakukan perhitungan
dengan menggunakan range method, syarat minimal panelis agak terlatih yang
reliabel adalah apabila total skor dalam range > 60%. Sedangkan apabila panelis
yang total skor dalam range <60 % maka calon panelis tidak dapat diandalkan
d. Evaluasi kemampuan
Panelis yang memenuhi syarat sebagai panelis yang reliabel berhak untuk
yang tidak memenuhi syarat sebagai panelis yang reliabel dapat dipersiapkan
untuk latihan lanjutan atau alternatif lain dengan mencari calon-calon baru untuk
dipakai sebagai calon panelis dengan proses mulai dari tahap wawancara sampai
2. Reliabilitas Instrumen
digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut sudah baik.
dalam menilai produk pada waktu yang berbeda. Dari data penilaian pada
pelatihan, maka dapat ditentukan jumlah panelis yang akan diterima yaitu apabila
total skor range 60% dari jumlah skor yang ada, sedangkan panelis yang ditolak
yaitu apabila skor rangenya 60% dari jumlah skor yang ada.
terhadap suatu produk makanan maka semakin banyak jumlah anggota panelis,
maka hasilnya akan semakin baik. Jumlah panelis tidak terlatih minimal 80 orang
yang bertempat tinggal di daerah sekitar Kelurahan Sekaran yaitu di Gang Pete
Metode analisis data merupakan cara pengolahan data yang diperoleh dari
hasil pengujian yang digunkan untuk menarik kesimpulan. Menurut Prof. Dr.
Sugiyono (2013: 335) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
Sidik Ragam (Ansira) untuk menguji hipotesis tentang pengaruh faktor perlakuan
Data hasil uji indrawi dari aspek warna, aroma, rasa, dan tektur dan data
hasil uji kesukaan dianalisis dengan menggunakan metode Analisis Sidik Ragam,
untuk mengetahui pengaruh penggunaan sari kulit buah naga super merah. Untuk
memudahkan pengujian, maka Ansira (uji F) ini dilakukan dalam suatu daftar
Keterangan :
h = Jumlah sampel
r = Jumlah panelis
Apabila diperoleh harga dari F hitung (Fo) > F tabel (F1) pada taraf signifikan 5
% maka hipotesis diterima dan jika F hitung (Fo) F tabel (F1) maka hipotesis
ditolak. Apabila F hitung (Fo) > F tabel (F1) maka dapat dikatakan bahwa
jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase, lalu ditafsirkan dengan kalimat
yang bersifat kualitatif. Mutu organoleptik roti tawar hasil eksperimen yang akan
sebagai berikut:
X = 100%
Keterangan :
X : skor persentase
sebagai berikut :
Skor maksimum
x 100%
c. Persentase maksimum : Skor maksimum
Skor minimum
x 100%
d. Persentase minimum : Skor maksimum
Rentangan
f. Interval klas persentase : Jumlah interval