METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni dengan pengembangan bakteri secara
in vitro pada media kultur, lalu dilakukan uji aktivitas protease terhadap sari
kentang
(Solanum tuberosum).
3.2.
19.
Spuit steril 5 ml.
20.
Tabung reaksi.
3.3.3. Subjek Penelitian
Sampel penelitian ini adalah kentang (Solanum tuberosum) jenis kentang kuning yang
berasal dari perkebunan di Wonosobo. Sampel kentang kemudian diproses dengan juicer
sehingga didapatkan sarinya. Sampel akan diberikan ke subjek penelitian, yakni bakteri
Escherichia coli dari isolat murni yang didapatkan dari laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
3.4.
yaitu pengambilan bahan yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh
peneliti. Kentang yang dipergunakan adalah kentang kuning yang berasal dari perkebunan di
Wonosobo. Hal ini dikarenakan kentang kuning lebih empuk dan berair sehingga lebih mudah
untuk dibuat sari, selain itu, daerah Wonosobo dipilih karena merupakan tempat yang ideal
untuk pertumbuhan tanaman kentang sehingga kentang tumbuh dengan subur dan baik.
3.5.
Besar Sampel
Dalam penelitian ini ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Federer
(Sopiyudin, 2009), perhitungan sebagai berikut:
(n-1) (t-1) 15
t
= jumlah kelompok (25%, 50%, 75%, 100%, dan kelompok kontrol negatif)
n
= jumlah ulangan.
Aktivitas protease diukur secara kualitatif dengan melihat adanya zona bening
disekitar koloni. Intervensi pada penelitian ini adalah pemberian 5 mL sari kentang dalam
empat variasi konsentrasi (25%, 50%, 75% dan 100%). Kelompok kontrol negatif diberikan 5
mL larutan aquades.
3.4.2. Identifikasi Variabel
3.4.2.1.
Jenis Variabel
(i)
Variabel Terikat (Dependen)
Diameter zona bening Escherichia coli
(ii)
Variabel Bebas (Independen)
Sari kentang 5 mL konsentrasi 25%
Sari kentang 5 mL konsentrasi 50%
Sari kentang 5 mL konsentrasi 75%
Sari kentang 5 mL konsentrasi 100%
3.4.2.2. Definisi Operasional Variabel
No
.
1.
Variabel
Definisi
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala Ukur
Indeks
Operasional
Nilai indeks
Jangka
Diameter
Rasio
Proteolitik
yang
Sorong
zona bening
Bakteri
didapatkan
bakteri
(variabel
(mm) dibagi
dependen)
diameter zona
zona koloni
bening bakteri
(mm)
terhadap
diameter
koloni.
(Baehaki,
2.
Sari Kentang
2011)
Solanum
(variabel
tuberosum
sari kentang
independen)
yang diproses
(%)
25%, 50%,
dengan juicer
3.
Kontrol
Rasio
75% dan
dan diambil
sarinya.
Aquades
Konsentrasi
100%.
Spuit
10 mL
Rasio
Isolat bakteri Escherichia coli yang sudah murni, diremajakan pada Nutrient Agar
miring dengan ose dari isolat kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C. Setelah
itu, dilakukan uji proteolitik pada bakteri secara kualitatif.
Sari kentang kemudian dilarutkan dalam aquades sampai mencapai volume 5 mL. Sari
kentang dilarutkan sehingga mencapai empat jenis konsentrasi berbeda (25%, 50%, 75% dan
100%). Masing-masing larutan ditambahkan ke cawan petri masing-masing, kemudian
dicampur dengan 10 mL Skim Milk Agar 2%. Sebagai kontrol negatif, digunakan pelarutnya,
yakni aquades sebanyak 5 mL dicampur dengan 10 mL Skim Milk Agar 2%.
Pada media Skim Milk Agar yang sudah mengeras, dibuat lubang ditengahnya dengan
diameter 3 mm, kemudian sebanyak satu ose bakteri Escherichia coli yang telah diremajakan
dimasukkan ke dalam lubang tersebut lalu diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C. Setelah
24 jam, reagen Bromocresolgreen (BCG) kemudian dituang keatas media agar sampai
seluruh permukaan media tertutup oleh reagen, setelah itu media diinkubasi selama 20-30
menit di suhu ruang (25-30o C) (Vijayaraghavan, 2013).
Aktivitas proteolitik Escherichia coli yang ditumbuhkan pada media Skim Milk Agar
ditunjukkan dengan terlihatnya zona bening yang muncul disekitar koloni yang terbentuk
(Putri, 2012). Indeks proteolitik dihitung dengan cara mengukur luas areal bening dan luas
koloni bakteri. Perhitungan indeks proteolitik adalah perbandingan luas areal bening dengan
luas koloni bakteri (Baehaki, 2011).
(Gambar 3.1. Area Perhitungan Indeks Proteolitik)
a
Rumus Indeks Proteolitik b
Keterangan:
a
= Diameter koloni.
Indeks proteolitik bakteri dihitung pada berbagai konsentrasi dihitung dan
Uji Normalitas
Pada data numerik (potensi daya hambat) dilakukan uji normalitas untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jenis uji yang dipakai
adalah Saphiro Wilk Test karena jumlah sampel kurang dari 50. Data
(ii)
Data hasil pengamatan subjek penelitian yang diperoleh kemudian akan dianalisis dengan
komputerisasi.