Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN MEASURE SIX SIGMA

PENGUKURAN PANJANG HVS

Oleh:
Yohanes Dewanto 5303015008
Winda Hartanti 5303015023
Kevin Wijaya 5303015025
Yohanes Charlos M. 5303015032
Theresa Paskalia 5303015052
Maybella Anrinda 5303016063

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
2019
I. Pendahuluan
Measure merupakan bagian dari six sigma methodology yang bertujuan untuk
memastikan kesesuaian alat ukur Measurement system analysis (analisa sistem
pengukuran) merupakan kesatuan dari prosedur, peralatan, operator yang
digunakan untuk menentukan angka yang menggambarkan suatu sifat tertentu
kepada suatu benda untuk melihat hasil pengukuran yang benar-benar akurat,
presisi dan dapat dipertanggung-jawabkan. Tujuan dari measurement system
analysis ini adalah mengusahakan agar variasi pengukuran menjadi seminimal
mungkin. Kesalahan pada sistem pengukuran dapat dikelompokkan menjadi 2
kategori, yaitu keakuratan (accuracy) dan ketepatan (precision). Gauge
repeatability dan reproducibility (gauge R&R) merupakan bagian dari quality tool
untuk mengetahui keakuratan alat ukur dan membantu suatu perusahaan
meningkatkan kualitas produk serta memperbaiki kualitas. Gauge repetability dan
reproducibility dikatakan acceptable apabila sudah akurat dan presisi, serta variasi
repeatability dan reproducibility kecil.
Measure atau pengukuran bukanlah sesuatu yang selalu sama. Jarang yang
menyadari bahwa terdapat kemungkinan terjadinya variasi pada sistem
pengukuran. Variasi ini akan mempengaruhi hasil pengukuran seseorang yang
selanjutnya dan dapat mempengaruhi keputusan yang diambil.

II. Landasan Teori

Measurement System Analysis (MSA) Measurment system adalah kumpulan


dari ukuran dan peralatan, prosedur, manusia, dan lingkungan yang menjadi
karakteristik penentu keadaan menjadi terukur. Secara umum ada dua sumber
yang mempengaruhi akurasi dan presisi alat ukur menurut yaitu gauge error dan
inspector error. Gauge error yaitu ketika inspector dengan pengukuran yang
sama untuk mengukur produk beberapa kali dengan kondisi sama, maka dapat
terjadi hasil pengukuran berbeda. Error ini dinamakan repeatability atau berasal
dari alat ukur itu sendiri. Inspector error yaitu kesalahan ketika inspector berbeda
mengukur produk dalam kondisi sama, kondisi ini dinamakan reproducibility.

1. Gauge R&R Study


 Variability dari proses measurement ditulis dengan rumus :
2 2 2
σ gauge =σ repeatability + σ reproducibility
 Total varian ditulis dengan rumus:
2 2 2
σ total=σ part + σ gauge .
 EV (equipment variation) yang sering disebut repeatability dan AV (Appraiser or
Inspector Variation) atau reproducibility secara matematis ditulis dengan:

 Variasi proses (PV) dan Interaction variation(IV) secara matematis :

 Statistik uji gauge R&R dapat


dilihat pada rumus berikut:

2. Syarat yang digunakan untuk mengambil kesimpulan dengan menggunakan nilai


persentase study varians.
a. Apabila persentase study varians total gauge R&R 10% maka measurement
system acceptable.
b. Apabila 10% < persentase study varians total gauge R&R 30% maka
measurement system acceptable dengan syarat tertentu.
c. Apabila persentase study varians total gauge R&R > 30% maka measurement
system unacceptable sehingga diperlukan perbaikan.

III. Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah metode dan alat ukur yang digunakan bisa di terima
(acceptable) atau ditolak (unacceptable).
2. Untuk mengetahui apakah sistem yang meliputi manusia, metode dan alat ukur
tersebut sudah baik atau belum.

IV. Metode
a. Dimulai dengan menetapkan beberapa tujuan, tujuan yang ingin dicapai oleh
penulis yaitu persentase variasi hasil rata-rata pengukuran oleh seorang
operator saat menggunakan alat ukur yang sama, mengetahui persentase
variasi hasil pengukuran yang dihasilkan dari beberapa operator dalam
mengukur panjang kertas HVS menggunakan alat ukur yang sama yaitu
penggaris, mengetahui persentase gage repeatability dan reproducibility, dan
mengetahui persentase variasi yang dihasilkan. Tujuan terakhir penulis yaitu
apakah sistem yang meliputi manusia, alat ukur dan produk tersebut sudah
baik atau belum.
b. Langkah selanjutnya yaitu, melakukan studi pustaka tentang tema yang ingin
dibahas. Dalam hal ini penulis ingin membahas tenang MSA (Measurement
System Analysis). Studi pustaka dalam penelitian ini didapat dari beberapa
sumber yaitu buku-buku.
c. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengumpulan data, Data tersebut
meliputi data hasil pengukuran kertas HVS menggunakan penggaris yang
dilakukan oleh 3 operator. Data hasil pengukuran dibutuhkan untuk penetuan
sampel yang akan digunakan. Data dari peta kendali yang telah terbentuk
Kemudian dilakukan analisis lebih lanjut dengan menggunakan MSA. Penulis
ingin melihat sistem dari pengukuran tersebut apakah layak atau tidak. Penulis
hanya menggunakan tools yang disebut dengan GRR. Langkah selanjutnya
adalah analisa hasil penelitian. Penulis akan melakukan analisa hasil dari
alat/tools yang digunakan yaitu GRR. Analisa-analisa tersebut terdiri dari
%GRR < 10% layak, 10 < %GRR < 30 dapat dipakai, %GRR > 30 tidak
layak.
d. Langkah terakhir adalah kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan
jawaban dari tujuan-tujuan yang diajukan penulis. Saran diberikan untuk
perbaikan sistem apabila sistem tersebut tidak bagus atau masukan-masukan
agar sistem tersebut tetap berjalan dengan baik.
V. Pengelolahan Data dan Analisa Data
Operator A
Part 1 2Tabel31. Data
4 Measurement
5 6 7 8 9 10
33 33.1 33 33 33.2 33 33.1 33.1 33.2 33
Measur
33 33 33 33.1 33.1 33 33 33 33.1 33
e
33.1 33 33 32.9 33.1 33 33 33.1 33.1 33
Operator B
33 33 33 33 33.1 33.2 33.1 33 33.1 33
Measur
33 33 33.1 33.1 33 33.1 33.1 33 33.1 33
e
33.1 33 33 33 33 33.2 33.1 33 33 33.1
Operator C
33 33.1 33.1 32.9 33.1 33 33.1 33 33 33.1
Measur
33 33 33 33 33 33 33.1 33 33.1 33.1
e
33.1 33 33 33 33 33 33.1 33 33.1 33

Gage R&R (ANOVA) Report for Measure


Reported by:
Gage name: Tolerance:
Date of study: Misc:

Components of Variation Measure by Part


100 % Contribution 33,24
% Study Var

33,12
Percent

50
33,00

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gage R&R Repeat Reprod Part-to-Part
Part
R Chart by Operator
A B C Measure by Operator
0,2
Sample Range

UCL=0,1888 33,24

0,1 _ 33,12
R=0,0733

0,0 LCL=0 33,00

Part A B C
Operator
Xbar Chart by Operator
A B C
Part * Operator Interaction
Sample Mean

33,12 UCL=33,1172 Operator


A
__ 33,12 B
33,06
Average

X=33,0422 C
33,00 33,06
LCL=32,9672
33,00

Part 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Part

Gambar 1. Gauge R&R Pengukuran Kertas HVS


Analisis :
 Dari data pada gambar diatas dapat dilihat pada bagian Component of Variation
bahwa persentasi Study Var dalam pengukuran lebih tinggi dari pada persentasi
contribution pada segi repeat, reprod dan part-to-part sehingga variasi dalam
pengukuran dapat dikatakan besar.
 Dari gambar Rchart Operator dapat dilihat bahwa pola dari setiap operator
cenderung sama serta tedapat satu data yang berada diluar batas UCL pada
operator pertama. Hal ini bearti variasi data rendah yang artinya penguluran yang
dilakukan operator secara keseluruhan baik.
 Dari data pada X bar dapat dilihat bahwa pada operator pertama terdapat dua data
yang berada diluar UCL dan juga terdapat 1 data pada operator kedua yang berada
diluar UCL. Sehingga dapat dikatakan terjadi beberapa kesalahan pada operator
satu dan operator dua.

Tabel 2. Two-Way ANOVA Table With Interaction

Dapat dilihat pada tabel diatas diketahui bahwa hasil pengukuran kertas
HVS antar operator tidak sama karena nilai P-Value adalah 0,004 < 0,05. Berarti
sistem pengukuran ditolak.
Tabel 3. Variance Component
Dapat dilihat dari tabel diatas nilai variasi antar part yaitu 0,0001029 yang
mana dapat dikatakan cukup besar artinya hasil pengukuran kertas HVS setiap
operator cenderung berbeda atau memiliki nilai variansi yang cukup besar. Total
variansi pengukuran kertas HVS ini adalah 0,0039506.

Tabel 4. Gage Evaluation

 % study of variance = 0,372181 ~ 37,22% (>30%, Non Acceptable /


Ditolak)
 % Tolerance = 98,69% (>30% Non Acceptable / Ditolak)
 Number of Distinct Categories = 1(<4, Non Acceptable/Ditolak)
 otal Gage R&R = 98,69% (> dari 30%, Non Acceptable/Ditolak)
Artinya system pengukuran yang dilakukan operator A,B, dan C Non
Acceptable dalam tahap pengumpulan data.

VI. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan :
Pada sistem pengukuran panjang kertas HVS yang dilakukan oleh 3 orang
operator unacceptable (ditolak) hal ini ditunjukan oleh hasil perhitungan dari
minitab. Sehingga sistem pengukuran panjang HVS yang dilakukan perlu di tinjau
ulang, alat ukur yang digunakan yaitu penggaris perlu di ganti dengan yang lebih
panjang agar metode pengukuran yang dilakukan tidak kompleks yang
menyebabkan pengukuran kurang akurat.

Saran :
Sebaiknya menggunakan alat ukur yang panjangnya melebihi ukuran kertas
HVS, operator harus terlatih terlebih dahulu agar pengukuran yang dilakukan
lebih akurat sesuai dengan standart produk tersebut.

Gambar 1. Gauge R&R Pengukuran Kertas HVS

Anda mungkin juga menyukai