1618 3333 1 SM
1618 3333 1 SM
JurusanVolume
PGMI Fak.
IX Edisi
Tarbiyah
1 2019,
danhlm
Keguruan
1-108 UIN Imam Bonjol Padang | 29
KONVERSI AGAMA
Mulyadi
Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang
Abstrac
This study discusses the most prominent effects of modernity. Humans experience alienation
(alienation) that emerges and has a dualistic perspective, namely the soul and body, beings and God,
me- and others, and capitalists-and proletariat and finally there is a phenomenon of reification. As a
result, moral degradation often occurs because it is unable to overcome it and choose Narcotics, free
sex, and even suicide. Therefore religious conversion (repentance, metanoia), as a spiritual growth or
development that is significant so that it can provide a way out of the problem. Religious conversion,
is also a change of emotion towards guidance fully and can be continuity. Factors that can cause
conversion include internal factors such as personality and congenital factors and external factors such
as family factors, environment, changes in status and poverty. The author considers education to
have a significant influence on the process of religious conversion, which is influenced in awareness
of change especially the environment of religious education.
Abstrak
Kajian ini membahas mengenai dampak yang paling menonjol dari modernitas. Manusia mengalami
keterasingan (alienasi) yang muncul dan memiliki cara pandang dualistik, yaitu jiwa dan badan,
makhluk dan Tuhan, aku- dan yang lain, serta kapitalis-dan proletar dan akhirnya terjadilah gejala
reifikasi. Akibatnya degradasi moral sering terjadi karena tidak mampu mengatasinya dan memilih
Narkotika, seks bebas, bahkan bunuh diri. Oleh karenanya konversi agama (taubat, metanoia), sebagai
suatu pertumbuhan atau perkembangan spiritual yang cukup berarti sehingga dapat memberikan jalan
keluar dari problem tersebut. Konversi agama, juga merupakan perubahan emosi ke arah hidayah
secara total dan bisa saja kontinuitas.Faktor-faktor yangdapat menyebabkan terjadinya konversi
diantaranya ada faktor intern seperti faktor kepribadian dan bawaan dan faktor ekstern seperti faktor
keluarga, lingkungan, perubahan status dan kemiskinan.Penulis memandang pendidikan mempunyai
pengaruh signifikan dalam proses konversi agama, yang dipengaruhi dalam kesadaran pada perubahan
apalagi lingkungan pendidikan agama.
bahkan bunuh diri sering menjadi pelarian. menurut etimologi (Jalaluddin, 2010: 343)
Hidup tampaknya tidak menjadi berarti lagi. konversi berasal dari kata lain “Conversio”
Mereka yang tertolong atau yang yang berarti tobat, pindah, dan berubah (agama).
segera menemukan pencerahan dari kekelaman Selanjutnya, kata tersebut dipakai dalam bahasa
jiwa ini akan bangkit dan memeluk suatu Inggris Conversion yang mengandung
keyakinan yang baru. Suatu keyakinan yang pengertian berubah dari suatu keadaan atau
akan membuat hidupnya terasa lebih berarti, dari suatu agama ke agama lain (change from
hidup yang bertujuan, yaitu kembali kepada one state, or from one religion, to another).
Tuhannya. Terjadilah pembalikan arah atau Berdasarkan arti kata-kata tersebut dapat
konversi. Dalam bahasa agama disebut diambil kesimpulan bahwa konversi agama
pertobatan (taubat, metanoia). Konversi agama mengandung pengertian bertobat, berubah
secara umum dapat diartikan berubah agama agama, berbalik pendirian terhadap ajaran
ataupun masuk agama. Konversi agama agama atau masuk ke dalam agama.
sebagai suatu macam pertumbuhan atau Menurut Deddy Mulyana (2004:25) kata
perkembangan spiritual yang mengandung conversion untuk menggambarkan perbedaaan
perubahan arah yang cukup berarti, dalam sikap antara masuk ke agama lain dengan masuk ke
terhadap ajaran dan tindakan agama. dalam agama islam. Sedangkan menurut Robert.
Lebih jelas dan lebih tegas lagi, konversi H. Thouless (Terjemahan Machnun
agama menunjukan bahwa suatu perubahan Husein,2000: 189) dalam bukunya Pengantar
emosi yang tiba-tiba ke arah mendapat hidayah Psikologi Agama konversi agama adalah
Allah secara mendadak, telah terjadi, yang istilah yang pada umumnya diberikan untuk
mungkin saja sangat mendalam atau proses yang menjurus kepada penerimaan suatu
dangkal,dan mungkin pula terjadi perubahan sikap keagamaan; proses itu bisa terjadi secara
tersebut secara berangsur- angsur. berangsur-angsur atau secara tiba-tiba. Sangat
Dari definisi tersebut dapat dibayangkan boleh jadi ia mencakup perubahan keyakinan
betapa sukarnya mengukur dan meneliti fakta terhadap beberapa persoalan agama tetapi hal
konversi tersebut. Sama halnya dengan ini akan dibarengi dengan berbagai perubahan
fakta-fakta psikis lainnya. Kita tidak dapat dalam motivasi terhadap perilaku dan reaksi
meneliti secara langsung proses terjadinya terhadap lingkungan sosial. Salah satu diantara
konversi tersebut, dan keadaan jiwa apa yang berbagai arah perubahan ini tampaknya bisa
memungkinkan terjadinya peralihan keyakinan memainkan peranan penting dalam perubahan
secara mendadak itu. konversi itu, katakanlah misalnya, konversi-
Oleh karena itu, pada tulisan ini, penulis konversi intelektual, moral atau sosial.
akan menguraikan masalah tentang konversi Pengertian konversi agama menurut
agama. terminologi, menurut Max Heirich konversi
agama adalah suatu tindakan di mana seseorang
PEMBAHASAN atau sekelompok orang masuk atau berpindah
ke suatu sistem kepercayaan atau perilaku yang
1. Pengertian Konversi Agama berlawanan dengan kepercayaan sebelumnya.
Menurut Jalaluddin (2010: 343) Konversi Sedangkan menurut W. H. Clark (dalam
menurut etimologi berasal dari kata lain Sururin, 2004:104)mendefinisikan bahwa
“conversio” yang berarti tobat, indah, pindah, konversi agama sebagai suatu macam
dan berubah (agama). selanjutnya, kata tersebut pertumbuhan atau perkembangan spiritual yang
dipakai dalam kata Inggris conversion yang mengandung perubahan arah yang cukup
mengandung pengertian berubah dari suatu berarti, dalam sikap terhadap ajaran dan
keadaan atau dari suatu agama ke agama lain. tindakan agama. Max Heirich, mengatakan
Jalaluddin menjelaskan bahwa konversi bahwa konversi agama adalah suatu tindakan
agama (religious conversion) secara umum dimana seseorang atau sekelompok orang
dapat diartikan dengan berubah agama ataupun masuk atau berpindah kesuatu system
masuk agama. Pengertian konversi agama kepercayaan atau perilaku yang berlawanan
31 | Jurnal Tarbiyah Al-Awlad,
JurusanVolume
PGMI Fak.
IX Edisi
Tarbiyah
1 2019,
danhlm
Keguruan
1-108 UIN Imam Bonjol Padang | 31
b. Unsur dari luar, yaitu proses Dimana segala sikap, tingkah laku dan sifat-
perubahan yang berasal dari luar diri sifatnya acuh tak acuh.
seseorang atau kelompok, sehingga mampu 2) Masa ketidaktenangan
menguasai kesadaran orang atau kelompok Tahap ini barlangsung jika masalah
yang bersangkutan agama telah memengaruhi batinnya.
Kedua unsur tersebut kemudian Konflik dan pertentanganbatin berkecamuk
mempengaruhi kehidupan batin untuk aktif dalam hatinya, gelisah, putus asa, tegang,
berperan memilih penyelesaian yang mampu panik. Baik disebabkan oleh moralnya,
memberikan ketenangan batin kepada yang kekecewaan atau oleh apapun juga.
bersangkutan. Jadi, disini terlihat adanya 3) Masa konversi
pengaruh motivasi dari unsur tersebut Tahap ketiga ini terjadi setelah konflik
terhadap batin. Jika pemilihan tersebut batin mengalami keredaan, karena
sudah serasi dengan kehendak batin, kemantapan batin telah terpenuhi berupa
terciptalah suatu ketenangan (Bambang kemampuan menentukan keputusan untuk
Syamsul Arifin, 2008: 198-199). memilih yang dianggap serasi ataupun
Jika proses konversi itu diteliti dengan timbulnya rasa pasrah. Atau dimana masa
seksama maka baik hal itu terjadi oleh unsur konversi itu sendiri setelah masa goncang
luar maupun unsur dalam ataupun terhadap itu mencapai puncaknya, maka terjadilah
individu atau kelompok, akan ditemui peristiwa konversi itu sendiri. Orang tiba-
persamaan. Perubahan yang terjadi tetap tiba mendapatkan petunjuk Tuhan,
pentahapan yang sama dalam bentuk kerangka mendapatkan kekuatan dan semangat.
proses secara umum. 4) Masa tenang dan tenteram
Kerangka proses itu dikemukakan antara Masa tenang dan tenteram yang kedua
lain oleh: ini berbeda dengan tahap sebelumnya. Jika
a. H. Carrier di (dalam Raharjo, 2002: 148) pada tahap pertama keadaan itu dialami
membagi proses tersebut dalam pentahapan karena sikap yang acuh tak acuh, maka
sebagai berikut: ketenangan dan ketenteraman pada tahap
1) Terjadi disintegrasi sintesis kognitif dan ini ditimbulkan oleh kepuasan terhadap
motivasi sebagai akibat dari krisis yang keputusan yang sudah diambil.Setelah krisis
dialami. konversi lewat dan masa menyerah dilalui,
2) Reintegrasi kepribadian berdasarkan maka timbullah perasaan atau kondisi jiwa
konversi agama yang baru. Dengan yang baru, rasa aman di hati, tiada lagi dosa
adanya reintegrasi ini maka terciptalah yang tidak diampuni tuhan, tiada kesalahan
kepribadian baru yang berlawanan yang patut disesali, semuanya teah lewat,
dengan struktur lama. segala persoalan menjadi enteng dan
3) Tumbuh sikap menerima konsepsi terselesaikan.
agama baru serta peranan yang dituntut 5) Masa ekspresi konversi
oleh agamanya. Sebagai ungkapan dari menerima
4) Timbul kesadaran bahwa keadaan terhadap konsep baru dalam ajaran agama
yang baru itu merupakan panggilan suci yang diyakini tadi, maka tindak tanduk dan
petunjuk Tuhan sikap hidupnya diselaraskan dengan ajaran
b. Zakiah Dardajat, memberikan dan peraturan agama yang dipilihnya
pendapatnya yang berdasarkan proses tersebut (Zakiah Daradjat, 2005: 161-163).
kejiwaan yang terjadi melalui lima tahap,
yaitu: Untuk memberikan gambaran yang nyata
1) Masa tenang dan mendalam mengenai proses konversi
Disaat ini kondisi jiwa seseorang berada agama, berikut ini akan dikemukakan beberapa
dalam keadaan tenang, karena masalah contoh diantaranya Kisah Khalifah Umar bin
agama belum mempengaruhi sikapnya. Khattab Radiallahu anhu.
33 | Jurnal Tarbiyah Al-Awlad,
JurusanVolume
PGMI Fak.
IX Edisi
Tarbiyah
1 2019,
danhlm
Keguruan
1-108 UIN Imam Bonjol Padang | 33
Bagi setiap orang Islam yang mengenal Umar semakin marah dan langsung
sejarah Islam, tentu tidak asing baginya riwayat menghunuskan pedangnya, serta maju
Umar bin Khattab sebelum dan seudahnya menyerang adik iparnya. Lalu adik iparnya
masuk Islam. Umar adalah seorang bangsawan membela diri dan menghindari pedang Umar
yang terkenal berani, keras, kasar, pantang kalah sambil berkata, “ Tuan menyerang aku, sedang
dalam perkelahian, pintar bicara, pandai adik Tuan sendiri (istrinya) juga telah
bermain pedang dan selalu memperlihatkan menjadi pengikut Muhammad.”
kekuatan dan kebangisannya melalui Dia merasa sangat terkejut mendengar
pedangnya. Setiap orang di kota Mekkah bahwa adiknya sudah menjadi pengikut
takut kepadanya dan selalu bertekuk lutut Muhammad pula, lalu adik iparnya itu
dan tidak berani membantah dan ditinggalkannya dan langsung pergi menuju
meyanggahnya. rumhah adiknya. Waktu sampai dipintu,
Ketika Nabi Muhammad saw mulai secara terdengar olehnya adiknya sedang mebca Al-
sembunyi-sembunyi menyiarkan agam Islam Qur‟an (sedang belajar dengan seorang guru).
kepada sahabat-sahabatnya yang terdekat, Umar Pintu diketoknya dengan keras. Adiknya segera
telah mendengarnya. Ia ingin menghentikan membuka pintu, ketakutan. Begitu pintu
seruan nabi Muhammad itu, akan tetapi, tempat terbuka, Umar menanyakan apakah betul
Muhammad dan sahabat- sahabatnya tidak engkau telah menjadi pengikut Muhammad
diketahuinya. Pengikut Muhammad makin lama sambil memukul adiknya.
makin bertambah juga, walaupun mereka takut Adiknya menjawab, “Ya, saya ikut dia,
sekali dengan Umar bin Khatab. karena ada hal yang baik yang saya pelajari
Pada suatu hari, dalam suatu perjalanan darinya.” Kemarahan Umar semakin bertambah
pulang dari berburu, Umar bermaksud akan mendengar jawaban itu, sehingga bertambah
langsung mencari Muhammad dan pula pukulannya, sampai adiknya luka-luka dan
membunuhnya. Ketika sampai di kota Makkah bajunya berlumuran darah.
orang yang pertama kali bertemu dengan dia Melihat adiknya berlumuran darah itu, ia
adalah suami adiknya, yang telah masuk Islam. berhenti dan bertanya, “ Apa yang tadi
Kemudian Umar bertanya, “Dimana kedengarannya oleh saya dari luar?” Kata
Muhammad?” matanya tampak merah dan adiknya, “Ayat Al-Qur‟an”. “Mana dia?
berapi-api sebagai pertanda Umar Perlihatkan kepadaku!” bentak Umar.
dalamkeadaan marah besar. Kata adiknya, “Tidak, engakau kotor,
Adik iparnya itu cemas melihat gelagat tidak boleh menyentuhnya, engkau harus mandi
Umar bertanya, tentu ia akan melakukan sesuatu dulu sebelum menyentuhnya”. “ Baiklah kata
terhadap Muhammad. Lalu dijawabnya, “ Buat Umar, ia pergi mandi, setelah itu kembali pada
apa Muhammad Tuan cari?”. adiknya. Lalu Umar mengambil lembaran yang
Umar terkejut mendengar jawaban ditulis diatasnya ayat-ayat tadi, lalu dibacanya:
adik iparnya itu, kenapa ia berani berkata seperti (QS: Taahaa:1-4)
itu. Sambil menjawab, “Saya memerlukannya,
akan saya bunuh supaya berhenti dari perbuatan
mengembangkan keyakinan yang baru itu.”
Lalu adik iparnya menjawab lagi, “
Apakah Tuan ingin membunuh orang yang baik
yang berusaha memperbaiki segala kebobrokan
ini dan membawa manusia kepada jalan yang
benar?”
Umar marah mendengar jawaban adik
iparnya, serta menanyakan, “ Apakah engakau Artinya:
juga sudah menjadi pengikut Muhammad.?” 1. Thaahaa.
tanpa ragu-ragu dia menjawab, “Ya”. 2. Kami tidak menurunkan Al Quran ini
kepadamu agar kamu menjadi susah;
34 | Jurnal Tarbiyah Al-Awlad,
JurusanVolume
PGMI Fak.
IX Edisi
Tarbiyah
1 2019,
danhlm
Keguruan
1-108 UIN Imam Bonjol Padang | 34
3. tetapi sebagai peringatan bagi orang yang Umar menjawab, “Ya, sekarang saya
takut (kepada Allah), percaya bahwa tiada tuhan yang wajib disembah
4. Yaitu diturunkan dari Allah yang selain Allah dan engkau adalah Rasul-Nya.”
menciptakan bumi dan langit yang tinggi. Semua sahabat yang hadir terharu mendengar
pengakuan Umar yang tidak disangka-sangka
Terjemahan: itu, dan mereka serentak membaca Allahu
Thaahaa termasuk huruf-huruf abjad Akbar.
yang terletak pada permulaan sebagian Umar berkata, “Ya Muhammad, bukankah
surat-surat al- Quran, ialah huruf-huruf kita berada di jalan yang benar?” Muhammad
abjad yang terletak pada permulaan sebagian menjawab, “ Ya”. Lalu Umar berkata,
dari surat-surat al- Quran seperti: Aliflaammiim, “Mengapa kita harus sembunyi- sembunyi
Aliflaamraa, Aliflaammiimshaad dan seperti ini, tidakkah kita lebih baik mengajak
sebagainya. Diantara ahli-ahli tafsir ada yang orang secara terang-terangan dan mereka
menyerahkan pengertiannya kepada Allah mengenal mereka?”
karena dipandang termasuk ayat-ayat Demikianlah sesudah itu, pengikut
Mutasyaabihaat, dan ada pula yang Muhammad semakin banyak dan makin kuat,
menafsirkannya. Golongan yang karena semenjak Umar masuk Islam,
menafsirkannya ada yang memandangnya perjuangan Muhammad tidak lagi sembunyi-
sebagai nama surat, dan ada pula yang sembunyi seperti dahulu, tapi dengan terang-
berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu terangan. Karena itulah maka Umar diberi gelar
gunanya untuk menarik perhatian para “Al-Faruok” (yang istimewa) oleh nabi
pendengar supaya memperhatikan al- Quran itu, Muhammad saw. Setelah masuk Islam,
dan untuk mengisyaratkan bahwa al- Quran itu segala sifat Umar yang buruk dahulu, berubah
diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab sama sekali, kekerasan dan kekejamannya
yang tersusun dari huruf-huruf abjad. Kalau berganti dengan penyantun dan pengasih dalam
mereka tidak percaya bahwa al- Quran mengahadapi orang-orang dan mencintai
diturunkan dari Allah dan hanya buatan mereka. Dari benci kepada Muhammad berubah
Muhammad s.a.w. semata-mata, maka menjadi Khalifah yang paling sukses, tekun
cobalah mereka buat semacam Al Quran itu. menjalankan ajaran Islam dalam kehidunnya
(Departemen Agama, 2000:313). sebagai pemimpin yang baik, dan yang selalu
Setelah dibacanya ayat-ayat itu, dia diam memperhatikan rakyatnya, sampai kepada
sebentar, kemudian menanyakan, “Dimana hal-hal yang kecil, sehingga semua rakyat
Muhammad?”. Adiknya telah melihat mencintai Umar.
perubahan air muka kakaknya, lalu Sepintas kita lihat bahwa proses konversi agama
menunjukkan tempat berkumpulnya pada Umar terjadi sekejap mata, hanya karena
Muhammad dan sahabat-sahabatnya secara mendengar ayat al- Qur‟an yang mengubah
sembunyi-sembunyi itu. hatinya. Ia berbalik
Umar langsung menuju ke tempat itu. 180 derajat dalam sifat, tindakan, tingkah laku,
Sesampainya di sana sahabat-sahabat telah dan perasaannya. Ahli agama dengan mudah
merasa takut, jangan-jangan Umar datang akan menyatakan bahwa, “Hidayah Allah”, telah
membunuh Muhammad. Sebelum membukakan datang, tuhan membalikkan hati yang keras
pintu untuk Umar, mereka telah bermufakat seperti batu itu menjadi lembut, keingkaran
akan membela Muhammad. Tetapi Muhammad berubah menjadi keyakinan yang mendalam dan
menyuruh salah seorang mereka membuka sterusnya (Zakiah Daradjat, 2005: 172-177).
pintu.
Begitu pintu terbuka, begitu Umar 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi ter-
langsung menuju Muhammad, Muhammad jadinya Konversi Agama
memegangnya sambil berkata, “Wahai a. Para ahli agama mengatakan, bahwa
Umar, belum datangkah masanya bagimu yang menjadi faktor pendorong
untuk beriman?” terjadinya konversi agama adalah
35 | Jurnal Tarbiyah Al-Awlad,
JurusanVolume
PGMI Fak.
IX Edisi
Tarbiyah
1 2019,
danhlm
Keguruan
1-108 UIN Imam Bonjol Padang | 35