PSIKOLOGI AGAMA
tentang:
Disusun oleh:
TAHUN AKADEMIK
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tuga makalah dengan judul Masalah-Masalah Kesadaran Beragama
Mengenai Konversi Beragama dengan baik dan tidak kurang dari pada
waktunya.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN.......................................................................................1
KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI ...................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN...........................................................................................4
1. Latarbelakang.......................................................................................4
2. Tujuan Penulisan...................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................. 5
A. Pengertian Konversi.............................................................................5
1) Konversi Agama .............................................................................5
2) Konversi Agama Menurut Para Ahli................................................5
B. Ciri-Ciri Konversi Agama.....................................................................6
C. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Konversi Agama..........................6
D. Proses dan Tahapan Konversi Agama...................................................6
E. Dampak Sosial dari Konversi Agama...................................................7
BAB III
PENUTUP.......................................................................................................7
1. Kesimpulan...........................................................................................8
2. Saran dan Kritik....................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latarbelakang
Psikologi agama telah mencoba dan berusaha untuk meneliti sejauh mana
pengaruh agama terhadap sikap, perbuatan dan cara berpikir, terutama sekali dalam
menghadapi berbagai macam masalah dan tantangan hidup. Mengenai penelitian
dari psikologi agama para ahli sudah banyak mencoba membuat definisinya namun
masih mengalami kesulitan, karena psikologi agama mencakup psikologi dan
agama. Walaupun demikian usaha untuk merumuskannya tetap berjalan.
2. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konversi Agama dan
permasalahannya.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konversi
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata konversi diartikan sebagai
perubahan dari satu sistem pengetahuan ke sistem yang lain, perubahan dari satu
bentuk, rupa dan sebagainya ke bentuk, rupa yang lain. 1Sedangkan dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) konversi ialah sebagai suatu perubahan dari satu
sistem pengetahuan ke sistem yang lain, selain itu juga konversi dapat bermakna
perubahan kepemilikan atas suatu benda, tanah dan lain sebagainya. Terdapat pula
istilah konversi dalam hal hitungan atau satuan.2
1. Konversi Agama
Secara Etimologi, kata Konversi Agama berasal dari kata lain “conversio”
Yang berarti: Tobat, pindah, berubah (agama). Selanjutnya kata tersebut dipakai
dalam bahasa Inggris (Conversion) yang mengandung pengertian: Berubah dari
suatu keadaan, atau dari suatu agama ke agama lain. Berdasarkan arti kata-kata
tersebut dapat disimpulkan bahwa konversi agama mengandung pengertian:
Bertobat, berubah agama, berbalik pendirian terhadap ajaran agama atau masuk ke
dalam agama. 3Sedangkan agama dapat diartikan sebagai suatu ketaatan atau
penyerahan diri kepada kekuatan yang lebih tinggi (gaib) dari manusia, yang
dipercaya mengatur dan mengontrol, mengatur jalan alam dan kehidupan
manusia.4
Konversi Agama atau Religious Conversion secara umum dapat diartikan
dengan berubah agama ataupun masuk agama. Konversi Agama adalah istilah
yang pada umumnya diberikan untuk proses yang menjurus kepada penerimaan
1
Tim Penyusun Diknas RI, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm.
592.
2
https://www.liputan6.com
3
Dr. Muh. Mawangir, M.Ag, Psikologi Agama, (Palembang: NoerFikri Plg,2016), hlm.67
4
Hasan Ali, Ilmu Perbandingan Agama, (Yogyakarta: al-Falah, 1995), hlm. 6.
v
suatu sikap keagamaan; proses itu bisa teerjadi secara berangsur-angsur atau
secara tiba-tiba.5
5
Dr. Muh. Mawangir, M.Ag, Psikologi Agama, (Palembang: NoerFikri Plg,2016), hlm.67
vi
sangat mendalam atau dangkal, dan mungkin pula terjadi perubahan
tersebut secara berangsur-angsur.6
Dalam praktiknya, proses konversi agama ini dapat dibedakan ke dalam dua jenis,
yakni:
vii
berubah, ada yang dihilangkan dan tidak menutup kemungkinan banyak
yang ditambahkan (ibadah), tetapi konsep ketuhanan tetap sama.
9
Endin Nasrudin dan Ujam Jaenudin, Psikologi Agama dan Spritualitas dalam memahami
perilaku beragama menurut perspektif psikologi, (Bandung: Lagood’s Publishing, 2021), hlm. 196-
198.
viii
d) Pengaruh pemimpin keagamaan. Hubungan baik dengan pemimpin agama
merupakan salah satu faktor pendorong koversi agama
e) Pengaruh perkumpulan berdasarkan hobi dapat pula menjadi pendorong
terjadinya konversi agama.
f) Pengaruh kekuasaan pemimpin. Yang dimaksud disini adalah pengaruh
kekuasaan pemimpin berdasarkan kekuatan hukum. Masyarakat umumnya
cenderung menganut agama yang dianut oleh Kepala negara atau Presiden,
Kanselir, Prodhan Montri, Sultan, Kaisar, Ratu dan Raja mereka.
Pengaruh-pengaruh tersebut secara garis besar dapat dibagi menjadi dua,
yaitu pengaruh yang mendorong secara persuasif (ajakan/tidak
memaksa)dan pengaruh yang bersifat koersif ( paksaan).
a) Konversi agama terjadi karena adanya suatu tenaga jiwa yang menguasai
pusat kebiasaan seseorang sehingga pada dirinya muncul persepsi baru,
dalam suatu ide yang bersemi secara mantap
b) Konversi dapat terjadi oleh karena suatu proses ataupun secara mendadak.
c) Konversi agama dapat terjadi oleh 2 faktor intern dan faktor ekstern.
ix
2. Faktor Ekstern Keluarga
11
Zakiyah Daradjat, Op. Cit., hlm. 138-139.
x
Begitu juga dengan suasana lingkungan dimana ia hidup, dan pengalaman
terakhir yang menjadi puncak perubahan keyakinan tersebut. Namun konversi
agama secara eksternal amat mudah diketahui. Sebab seseorang umumnya
langsung menyatakan perubahan keyakinan agamanya kepada publik secara
terang-terangan, dan siap untuk menghadapi segala resiko sekalipun berpisah
dengan orang-orang yang amat dicintainya, termasuk dengan orangtua dan
keluarga lainnya.
1) Terjadi disintegrasi sintesis kognitif dan motivasi sebagai akibat dari krisis
yang dialami,
2) Reintegrasi kepribadian berdasarkan konversi agama yang baru, maka
terciptalah kepribadian baru yang berlawanan dengan struktur lama,
3) Tumbuh sikap menerima konsepsi agama baru serta peranan yang dituntut
oleh ajarannya,
4) Timbul kesadaran bahwa keadaan yang baru itu merupakan panggilan suci
12
petunjuk Tuhan.
Tingkatan konversi agama itu juga amat beragam pada diri individu. Ada
yang dangkal dan ada pula yang mendalam disertai dengan kegiatan agama yang
sangat menonjol sampai kepada perjuangan mati-matian. Ada yang terjadi secara
tiba-tiba dan ada pula yang terjadi secara berangsur-angsur.
1. Masa Tenang, yaitu masa dimana kondisi jiwa seseorang masih berada dalam
keadaan tenang. Sebab masalah agama belum mempengaruhi sikapnya.
xi
Dan pada masa inilah timbul proses pemilihan terhadap ide atau kepercayaan baru
untuk mengatasi masalah batinnya.
4. Masa Tenang dan Tenteram, inilah masa kepuasan bagi seseorang terhadap
keputusan yang sudah diambil. Itu timbul karena telah mampu membawa suasana
batin menjadi mantap sebagai pernyataan dalam menerima konsep baru.
13
Dr. Muh. Mawangir, M.Ag, Psikologi Agama, (Palembang: NoerFikri Plg,2016), hlm. 74-75
xii
Namun jika perpindahan agama itu tidak disertai pemahaman dan
penghayatan yang tinggi, misalnya disebabkan oleh karena faktor-faktor ekonomi
yang sangat minim; kemudian datanglah seseorang yang memanfaatkan situasi itu
dengan member berbagai materi dan bujukan-bujukan sehingga ia rela berpindah
agama, maka perpindahan agama itu belum bisa disebut konversi agama.
Dengan kata lain, konversi agama hanya lebih tepat dialamatkan pada
mereka yang berusaha secara aktif untuk mendapatkan kebenaran dan sikap
tertentu yang menunjukkan komitmennya terhadap ajaran baru yang dianutnya.
Dalam hal ini, orang yang bisa mencapai konversi agama tersebut paling
tidak harus memiliki upaya-upaya dan pengalaman subjektif eksistensial yang
membuatnya berubah keyakinan. Orang yang sebelumnya belum memiliki
keyakinan sama sekali lalu memasuki ajaran agama baru, maka tidak bisa
dikatakan melakukan konversi agama. Pembinaan perlu diberikan pada mereka
yang melakukan konversi ini, agar kesadarannya untuk memeluk agama baru
tersebut tidak bersifat relatif dan temporal. Bagaimanapun, persoalan keyakinan
keagamaan bukanlah hal yang sederhana.14
14
Endin Nasrudin dan Ujam Jaenudin, Psikologi Agama dan Spritualitas dalam memahami
perilaku beragama menurut perspektif psikologi, (Bandung: Lagood’s Publishing, 2021), hlm. 203-
204.
xiii
Sebagai masyarakat mayoritas umat Islam yang hidupnya berdampingan
dengan umat non Islam termasuk yang telah melakukan konversi agama juga tidak
pernah terjadi permasalahan bahkan ada yang satu keluarga yang berbeda agama,
tetapi masyarakat justru malah menjadikannya sebagai motivasi untuk
meningkatkan ajaran agama masing-masing.
Begitu juga dengan terjadinya konversi agama, walaupun ada yang belum
bisa menerima hanya beberapa saja namun tidak sampai menyinggung perasaan
orang yang melakukan konversi agama atau umat beragama dan tidak juga sampai
mengucilkannya, hanya saja terlihat ada sedikit perbedaan dalam berinteraksi
seperti apabila orang yang konversi itu dari agama Kristen ke Islam, maka akan
lebih akrab dan leluasa dalam bergaul. Sebaliknya apabila orang yang konversi itu
dari agama Islam ke Kristen, maka hubungan itu secara tidak langsung juga akan
langgeng.15
15
Kurnial Ilahi, Jamaluddien Rabain, Sujai Sarifandi, KONVERSI AGAMA (kajian teoritis dan
empiris terhadap fenomena, faktor, dan dampak sosial di Minangkabau), (Malang: Kalimetro
Inteligensia Media Publishing, 2017), hlm 20-21.
xiv
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dampak konversi agama terhadap individu terlihat pada perubahan sikap dan
tingkah laku individu tentang: Berubahnya pandangan hidup, bersikap optimis dan
ekstrovet dalam hidup, dan menyenagi teologi liberal dalam beragama. Timbulnya
kesadaran diri terhadap musbah yang menimpanya.
xv
Makalah ini tampaknya masih belum sempurna. karena itu, kritik dan saran
yang baik serta membangun dari Ibu/Bapak Dosen dan para pembaca diharapkan
untuk penyempurnaan modul makalah ini. Sekian.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Kurnial ilahi, M. D. (2017). KONVERSI AGAMA (Kajian Teoritis dan
Empiris terhadap fenomena, faktor, dan dampak sosial di Minangkabau.
Malang: Kalimetro Inteligensia Media Publishing.
xvi