Anda di halaman 1dari 15

MENGEMBANGKAN KONVERSI PSIKOLOGI AGAMA

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi

Agama

Dosen pengampu:

Prof. Dr. Sokip,M.Pd.I.


NIP:19710420 2000 31004

Disusun oleh :
M.ULINNUHA AL MUQTASHID (126201202094)

SEMESTER 5

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN IMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH


TULUNGAGUNG

SEPTEMBER 2022
PRAKATA

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur senantiasa tercurahkan kepada Allah SWT, atas berkat dan
limpahan rahmat-Nyalah maka makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. yang telah membimbing umat manusia dari jalan jahiliyah
menuju jalan islamiyah.

Berikut ini penyusun mempersembahkan makalah dengan judul “PENILAIAN


FORMATIF DAN TEKNIK PENGEMBANGAN UMPAN BALIK FORMATIF”,
yang menurut penyusun dapat memberikan manfaat besar untuk mempelajarinya.
Pada kesempatan ini tak lupa penyusun menyampaikan

terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M. Ag. Selaku Rektor Rektor Universitas Islam Negeri
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan kesempatan
kepada penyusun untuk menimba ilmu pengetahuan di kampus Universitas
Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Dr. H. Abd. Aziz, M. Pd. Selaku Wakil Rektor I Rektor Universitas Islam
Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung yang senantiasa mendukung
studi di kampus Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung.
3. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan yang telah memberikan dukungan selama belajar.
4. Bu Indah Komsiyah, M.Pd, selaku Kajur PAI Universitas Islam Negeri Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung yang telah menyusun dan mengevaluasi
pelaksanaan proses pendidikan pada lingkup jurusan PAI.
5. Prof. Dr. Sokip, M.Pd.I. selaku Dosen Pengampu mata kuliah Psikologi
Agama yang telah membimbing penyusun sehingga penyusun bisa
menyelesaikantugas ini.

ii
6. Civitas Akademia Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung yang telah membantu memfasilitasi hingga makalah ini selesai
7. Teman-teman PAI 4A angkatan 2022 Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung yang telah memberikan dukungan selama
perkuliahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyempurnakan
makalah ini, namun penyusun sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini
jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
penyusun. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan masukan dan saran dari
berbagai pihak yang bersifat membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Penyusun mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa syukur dan
terima kasih. Semoga makalah ini memberikan manfaat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tulungagung, 04 September 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................... i
PRAKATA ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
A. Pengertian konversi agama ..................................................................... 3
B. Faktor yang mempengaruhi konversi agama......................................... 4
C. Macam-macam konversi agama ............................................................. 6
D. Proses terjadinya konversi agama ........................................................ 11
BAB III ............................................................................................................. 12
PENUTUP ........................................................................................................ 12
A. Kesimpulan ............................................................................................ 12
B. Saran ...................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 14

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam kehidupan manusia entitas agama dan proses kejiwaan manusia


tidak dapat dipisahkan satu sama lain, bagaikan matarantai yang saling
berkelindan. Karena pengakuan manusia terhadap sesuatu yang ada diluar
dirinya (transendensi) atau kekuatan supranatural, sadar atau tidak akan terjadi.
Dalam konteks masyarakat agama, tidak jarang perilaku keseharian lebih
ditentukan oleh hasil pengalaman atas keyakinan agama, dalam artian perilaku
yang terjadi dalam kehidupan praksis manusia merupakan manifestasi atas
keyakinan terhadap tuhannya. Karenanya, hubungan antara psikologi dan
agama merupakan satu hubungan yang kompleks, yaitu setiap jiwa manusia
akan selalu membutuhkan sentuhan-sentuhan yang bersifat spiritual.
Manusia diciptakan ke muka bumi ini secara lahiriyah sebagai
makhluk homo religius, yaitu bahwa manusia memiliki sifat-sifat religius.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang paling dasar ini, manusia
mempunyai dorongan dan kekuatan guna mendapatkan keamanan hidup dan
pemenuhan kebutuhan di bidang keagamaan. Jasmani atau fisik manusia dikaji
atau diteliti dengan disiplin ilmua biologi, anatomi, ilmu kedokteran maupun
ilmu-ilmu alanya, sedangkan jiwa manusia dipelajari secara khusus oleh
psikologi. Psikologi agama merupakan salah satu cabang dari psikologi,
sebagaimana psikologi juga merupakan salah satu cabang dari filsafat, karena
filsafat merupakan induk dari segala cabang ilmu.1

1
Jujun S. suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: PustakaSinar Harapan, cet.
IX, 1995), hlm. 20.
5
B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian konversi agama?


2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi konversi agama?
3. Apa saja macam-macam konversi agama?
4. Bagaimana proses terjadinya konversi agama?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi konversi agama


2. Untuk mengetahui faktor konversi agama
3. Untuk mengetahui macam-macam konversi agama
4. Untuk mengetahui proses terjadinya konversi agama

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Konversi Agama


Konversi agama menurut etimologi berasal dari kata Conversio yang
berarti: tobat, pindah, dan berubah (agama). Selanjutnya, kata tersebut dipakai
dalam kata Inggris Conversion yang mengandung pengertian: berubah dari
suatu keadaan atau dari suatu agama ke agama lain (change from one state, or
from one religion, to another). Berdasarkan arti kata-kata tersebut dapat
disimpulkan bahwa konversi agama mengandung pengertian: bertobat,
berubah agama, berbalik pendirian terhadap ajaran agama atau masuk ke
dalam agama.2
Pengertian konversi agama menurut terminologi. Konversi agama
menurut pengertian ini dikemukakan oleh beberapa pendapat, yakni:
1. William James mengatakan bahwa konversi agama dengan kata-
kata: berubah, digenerasikan, untuk menerima kesukaan, untuk
menjalani pengalaman beragama, untuk mendapatkan kepastian
adalah banyaknya ungkapan pada proses baik itu berangsur-angsur
atau tiba-tiba, yang dilakukan secara sadar dan terpisah-pisah,
kurang bahagia dalam konsekuensi penganutnya yang berlandaskan
kenyataan beragama. 3
2. W.H. Clark mendefinisikan konversi agama sebagai suatu macam
pertumbuhan atau perkembangan spiritual yang mengandung
perubahan arah yang cukup berarti, dalam sikap terhadap ajaran
dan tindakan agama. Lebih jelas dan lebih tegas lagi, konversi
agama menunjukkan bahwa suatu perubahan emosi yang tiba-tiba
ke arah mendapat hidayah Allah secara mendadak, yang mungkin
saja sangat mendalam atau dangkal dan mungkin pula terjadi
secara berangsur-angsur.4

2
Jalaluddin, Psikologi Agama: memahami perilaku dengan mengaplikasikan prinsip- prinsip psikologi
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), edisi revisi, hlm. 279.
3 2
William James dalam Ramayulis, Psikologi Agama ( Jakarta: Kalam Mulia, 2007), hlm 70
4
Clark dalam Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Bulan Bintang, 2005),hlm.160
7
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulan bahwa konversi
agama memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Adanya perubahan arah pandangan dan keyakinan seseorang terhadap
agama dan kepercayaan yang dianutnya.
2. Perubahan yang terjadi dipengaruhi kondisi kejiwaan, sehingga perubahan
tersebut dapat terjadi secara berproses atau secara mendadak.
3. Perubahan tersebut tidak hanya berlaku bagi pemindahan kepercayaan dari
satu agama ke agama lain, akan tetapi juga termasuk perubahan pandangan
terhadap agama yang dianutnya sendiri.
4. Selain faktor kejiwaan dan kondisi lingkungan, maka perubahan itu pun
disebabkan oleh faktor petunjuk dari Yang Maha Kuasa.

B. Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Konversi Agama


Berbagai ahli berbeda pendapat dalam menentukan faktor yang menjadi
pendorong konversi. Di antara para ahli tersebut adalah:
1. Ahli agama menyatakan bahwa yang menjadi faktor pendorong terjadinya
konversi agama adalah petunjuk Ilahi. Pengaruh supernatural berperan
secara dominan dalam proses terjadinya konversi agama pada diri
seseorang atau kelompok.
2. Para ahli sosiologi berpendapat, bahwa yang menyebabkan terjadinya
konversi agama adalah pengaruh sosial. Pengaruh sosial yang mendorong
terjadinya konversi itu terdiri dari adanya berbagai faktor lain, yaitu:
a. Pengaruh hubungan antar pribadi baik pergaulan yang bersifat
keagamaan maupun non-agama (kesenian, ilmu pengetahuan ataupun
bidang kebudayaan).
b. Pengaruh kebiasaan yang rutin. Pengaruh ini dapat mendorong
seseorang atau kelompok untuk berubah kepercayaan jika dilakukan
seacara rutin hingga terbiasa, misalnya: menghadiri upacara
keagamaan, ataupun pertemuan yang bersifat keagamaan baik pada
lembaga formal, ataupun nonformal.

c. Pengaruh anjuran atau propaganda dari orang-orang yang dekat,


misalnya: karib, keluarga, dan famili.
d. Pengaruh pemimpin keagamaan.
e. Pengaruh perkumpulan berdasarkan hobi.
f. Pengaruh kekuasaan pemimpin.
8
3. Para ahli psikologi menyebutkan faktor psikologis yang menyebabkan
terjadinya konversi. Sebagai contoh adalah tekanan batin yang mendorong
seseorang untuk mencari jalan keluar, yaitu ketenangan batin, atau jiwa
yang kosong dan tidak berdaya kemudian mencari perlindungan kekuatan
lain yang mampu memberikan kehidupan jiwa yang tenang dan tentram.
Dengan demikian, konversi agama dipengaruhi oleh faktor internal
(kepribadian dan pembawaan), dan faktor eksternal (keluarga, lingkungan
tempat tinggal, perubahan status, dan kemiskinan). 5

C. Macam-macam Konversi Agama

1. Perubahan secara bertahap (Type Valitional)


Yaitu konversi yang terjadi secara berproses, sedikit demi sedikit,
hingga kemudian menjadi seperangkat aspek dan kebiasaan rohaniah yang
baru. Konversi yang demikian ini sebagian besar terjadi sebagai suatu
proses perjuangan batin yang ingin menjauhkan diri dari dosa karena ingin
mendatangkan suatu kebenaran. Tipe pertama ini dengan motivasi aktif
dari pelaku dan intelektual rasional yang lebih berperan.
2. Perubahan secara drastis (Type Self Surrender)
Yaitu konversi yang terjadi secara mendadak. Seseorang tanpa
mengalami proses tertentu tiba-tiba berubah pendiriannya terhadap suatu
agama yang dianutnya. Perubahan tersebut dapat terjadi dari kondisi tidak
taat menjadi taat, dari tidak kuat keimanannya menjadi kuat keimanannya,
dari tidak percaya kepada suatu agama menjadi percaya. Pada konversi
jenis kedua ini, terjadi karena adanya pengaruh petunjuk Tuhan Yang
Maha Kuasa terhadap seseorang. Sebab, gejala konversi ini terjadi dengan
sendirinya pada diri seseorang sehingga ia menerima kondisi yang baru
dengan penyerahan jiwa sepenuhnya. Dengan kata lain, konversi tipe
kedua ini merupakan hidayah atau petunjuk dari Tuhan. 6

5
Jalaluddin, Psikologi Agama: memahami perilaku dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip psikologi ...,
hlm. 380-385.
6
Sururin, Ilmu Jiwa Agama ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 105-106.

9
D. Proses Konversi Agama
Proses ini merupakan sedikit berbeda antara satu orang dengan
lainnya,karena ketersesuaian dengan pertumbuhan jiwa yang
dilaluinya,pengalaman dan pendidikan yang diterimanya sejak kecil, ditambah
dengan suasana lingkungan, di mana ia hidup dan pengalaman terakhir yang
menjadi puncak perubahan keyaakinan itu. Namun, dapat dikatakan, bahwa
tiap-tiap konversi agama itu melaluiproses-proses jiwa sebagai berikut:
1. Masa tenang pertama, masa tenang sebelum mengalami konversi,
di mana segala sikap, tingkah laku dan sifat-sifatnya acuh tak
acuh menentangagama.
2. Masa ketidaktenangan, tahap ini berlangsung jika masalah agama
telah mempengaruhi batinnya. Mungkin karena suatu krisis,
musibah ataupun perasaan berdosa yang di alami. Hal tersebut
menimbulkan semacam kegoncangan dalam kehidupan batin
sehingga menyebabkan kegoncangan yang berkecamuk dalam
bentuk rasa gelisah, panik, putus asa, ragu, tegang dan bimbang.
Perasaan tersebut menyebabkan seseorang lebih sensitif dan
hamper putus asa dalam hidupnya dan mudah terkena sugesti. Pada
tahap ini terjadi proses pemilihan terhadap ide atau kepercayaan
baru untukmengatasi konflik batinnya.
3. Masa konversi, tahap ketiga ini terjadi setelah konflik batin
mengalami keredaan karena kemantapan batin telah terpenuhi
berupa kemampuan menentukan keputusan untuk memilih yang
dianggap serasi ataupun timbulnya rasa pasrah.
4. Masa tenteram dan tenang, masa tenang dan tentram yang kedua
ini berbeda dengan tahap yang sebelumnya. Jika pada tahap
pertama keadaan itu dialami karena sikap yang acuh tak acuh,
maka ketenangan dan ketentraman pada tahap ini ditimbulkan oleh
kepuasan terhadap keputusan yang sudah diambil. Ia timbul
karena telah mampu membawa suasana batin menjadi mantap
sebagai pernyataan menerima konsep baru.
5. Masa ekspresi konversi dalam hidup. Tingkat terakhir dari konversi
itu adalah pengungkapan konversi agama dalam tindak tanduk,
kelakuan, sikap, dan perkataan, dan seluruh jalan hidupnya

10
berubah mengikuti aturan-aturan yang diajarkan oleh agama. Maka
konversi yang diiringi dengan tindak dan ungkapan-ungkapan
konkret dalam kehidupan sehari- hari, itulah yang akan membawa
tetap pada mantapnya perubahan keyakinan tersebut.

11
12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengertian konversi agama yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang yang masuk atau berpindah ke suatu
sistem kepercayaan yang lain.
2. Faktor penyebab konversi agama adalah adanya faktor intern yang
meliputi: kepribadian, kemauan, konflik jiwa; dan faktor ekstern
meliputi: faktor keluarga, lingkungan tempat tinggal, dan kemiskinan.
3. Macam-macam konversi agama adalahkonversi agama yang
perubahanannya terjadi secara bertahap (type valitional) dan perubahan
secara drastis (type self surrender).
4. Proses konversi agama terjadi melalui beberapa tahap, yaitu: Masa
tenang pertama, masa ketidaktenangan, masa konversi, masa tenteram
dan tenang, masa ekspresi konversi dalam hidup.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah yang sangat sederhana ini tentunya banyak


kekurangan dan kekeliruan, yang menjadi sorotan adalah bagaimana makalah
ini dapat disusun setidaknya mendekati kata sempurna dan dapat mencakup
substansi materi yang ingin disampaikan sehingga tujuan pembelajaranpun
dapat terpenuhi. Dalam kesempatan ini kami selaku penyusun tentunya sangat
mengharapkan segala saran, kritik danpengayaan yang bersifat membangun dan
dapat diberikan landasan pijakan dari teori yang akan kami tambahkan demi
kesempurnaan penyusunan yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA

Jujun S. suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Pustaka


Sinar Harapan, cet. IX, 1995), hlm. 20

Jalaluddin, Psikologi Agama: memahami perilaku dengan mengaplikasikan prinsip-


prinsip psikologi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), edisi revisi, hlm. 279.

William James dalam Ramayulis, Psikologi Agama ( Jakarta: Kalam Mulia, 2007), hlm
70
Clark dalam Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Bulan Bintang,
2005),hlm.160

Jalaluddin, Psikologi Agama: memahami perilaku dengan mengaplikasikan prinsip-


prinsip psikologi ..., hlm. 380-385.
Sururin, Ilmu Jiwa Agama ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hlm. 105-106.

14
15

Anda mungkin juga menyukai