Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Konversi Agama
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Agama
Dosen Pengampu :
Lilik Rofiqoh, M.A.

Disusun oleh kelompok 5 :


1. Muhammad Ilham Wicaksono (1860309231013)

2. Elzha Mufidlah Almunawaroh (1860309231024)

3. Fani Dwi Ratnasari (1860309231025)

KELAS 2 C

PRODI SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB DAN DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM


NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

APRIL 2024

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “Pengenalan Agama pada Anak”. Shalawat serta salam senantiasa kami
ucapkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafaatnya kelak di yaumul qiamah dan juga terima kasih kami ucapkan kepada:
1. Prof. Dr. H. Abd. Aziz selaku Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Dr. Akhmad Rizqon Khamami, Lc, M.A. selaku Dekan Fakultas Ushuluddin,
Adab dan Dakwah.
3. Lilik Rofiqoh, M.A. selaku Dosen Pengampu yang telah memberikan arahan
serta bimbingan dalam menyusun makalah ini.
4. Teman – teman sosiologi agama yang telah memberikan dukungan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan untuk itu kami sangat mengharapkan kepada dosen pengampu untuk
menyampaikan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi kebaikan dan
kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah sederhana yang kami buat ini
dapat dipahami dan berguna bagi siapa pun yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata yang kurang berkenan.

Tulungagung, 17 April 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................................
A. Latar Belakang................................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................................
BAB II.......................................................................................................................................
PEMBAHASAN.......................................................................................................................
A. Konversi Agama..............................................................................................................
B. Faktor Konversi Agama..................................................................................................
C. Tahapan dan Contoh Konversi Agama...........................................................................
BAB III......................................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama didefinisikan sebagai suatu sistem keyakinan yang dianut dan
tindakan-tindakan yang diwujudkan oleh suatu kelompok atau masyarakat dalam
menginterpretasi dan memberi tanggapan terhadap apa yang dirasakan dan diyakini
sebagai yang gaib dan suci.
Dalam perjalanan manusia terdapat tantangan-tantanan dalam beragam ,salah
satunya adalah konversi agama. Konversi agama adalah Konversi agama merupakan
suatu istilah untuk proses yang menjurus kepada penerimaan atau perubahan sikap
keagamaan individu. Konversi agama mengandung dua arti. Pertama, pindah/masuk
kedalam agama yang lain; misalnya; dahulu seseorang menganut agama Kristen tapi
sekarang pindah/masuk agama Islam atau sebaliknya, seseorang yang menganut
agama Islam pindah/masuk ke dalam agama Kristen. Kedua, Perubah sikap
keagamaan dalam agamanya sendiri. Dalam konteks ini, konversi agama menunjukan
perubahan sikap seseorang terhadap agamanya sendiri, perubahan atau pergantian
sikap seseorang itu disebakan oleh adanya masalah-masalah dalam agamanya, hal ini
menunjukkan peningkatannya di dalam pemahaman atau pengamalan seseorang
terhadap agamanya; misalnya, seseorang tidak ta’at melaksanakan amalan-amalan
agamanya, tetapi setelah terjadinya konversi agama (perubahan) sikap pada dirinya, ia
menjadi ta’at dalam melaksanakan agamanya dan meninggalkan tradisi-tradisi
keagamaan yang ada dalam agamanya.1
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang konversi agama, faktor
yang menjadi penyebab dari konversi agama serta tahapan dan contoh-contoh dari
konversi agama.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konversi agama?
2. Faktor apa yang menyebabkan konversi agama ?
3. Apa saja tahapan serta contoh konversi agama?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu konversi agama
2. Untuk mengetahui faktor penyebab konversi agama
3. Untuk mengetahui tahapan dan contoh konversi agama

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konversi Agama
Konversi agama terdiri dari kata konversi dan kata agama. Kata konversi
secara etimologi berasal dari kata “Conversio” yang berarti: tobat, pindah, berubah
(agama). Selanjutnya, kata tersebut dipakai dalam kata Inggris “Conversion” yang
mengandung pengertian; berubah dari suatu keadaan, atau dari suatu agama ke agama
lain ( change from one state, or from onee religion, to another )2
Sementara ditinjau dari segi etimologis, para pakar berbeda pendapat dalam
memberikan argumennya tentang konversi. Umpamanya, Jalaluddin memberikan
pengertian konversi agama adalah suatu perubahan yang terjadi pada diri seseorang
yang dipengaruhi oleh kondisi kejiwaaan, sehingga perubahan tersebut dapat terjadi
secara berproses atau mendadak.3 Sedangkan Zakiah Daradjat, mengatakan konversi
agama merupakan suatu perubahan keyakinan yang terjadi pada diri seseorang yang
berlawanan dengan arah keyakinan semula yang dianutnya. 4 Sedangkan Sementara
Heirick, sebagaimana yang dikutip oleh Jalaluddin mengatakan bahwa konversi
agama adalah “Suatu tindakan di mana seseorang atau sekelompok orang masuk atau
berpindah kepada suatu sistem kepercayaan atau perilaku yang berlawanan dengan
kepercayaan (agama) sebelumnya.5
Konversi agama sebagai suatu macam pertumbuhan atau perkembangan
spiritual yang mengandung perubahan arah yang cukup berarti, dalam sikap terhadap
agama dan tindak agama. Lebih lanjut ditegasnya bahwa, konversi agama
menunjukkan perubahan emosi yang tiba-tiba ke arah mendapat hidayah Allah secara
mendada, telah terjadi, yang mungkin saja sangat mendalam atau dangkal. Dan
mungkin pula terjadi perubahan tersebut secara berangsur-angsur.
Terdapat 2 jenis konversi agama yakni, yang pertama perubahan perilaku
seseorang dalam beragama yang awalnya biasa saja dalam beragama menjadi lebih
serius dan taat. Yang kedua perubahan kepercayaan seseorang terhadap agama yang
dianut, misalnya seseorang beragama awal islam yang pindah ke agama Kristen atau
sebaliknya. Perbedaan dari kedua jenis konversi tersebut, yang pertama Dilihat dari
perubahan dalam keyakinan dan ketaatannya, orang yang awalnya biasa saja dalam
beragama menjadi taat biasanya mengalami perubahan dalam keyakinan dan
pemahaman agama. Mereka mungkin telah menemukan makna yang lebih dalam
dalam ajaran agama dan mempraktikkannya secara lebih konsisten. Sedangkan orang
yang berpindah keagamaan, di sisi lain, telah mengambil keputusan besar untuk
meninggalkan keyakinan sebelumnya dan memeluk agama yang berbeda. Perubahan

2
Jalaluddin, Psikologi Agama, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persaada, Cet. I, 1996, hal. 87
3
Jalauddin, Psikologi Agama. Cet. 6, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hal. 258
4
Zakiah Daradjat, Ilmu JIwa Agama, Jakjarta : Bulan Bintang, Cet. XIII, 1991, hal. 137
5
Ibid, hal. 261

3
ini mungkin didorong oleh berbagai faktor, termasuk pencarian kebenaran,
pengalaman pribadi, atau pengaruh lingkungan.
Kedua dilihat dari motivasi dan proses perubahan, orang yang awalnya biasa
saja dalam beragama menjadi taat mungkin mengalami perubahan secara bertahap.
Mereka mungkin terinspirasi oleh pengetahuan baru, pengalaman spiritual, atau
dukungan dari komunitas agama. Sedangkan orang yang berpindah keagamaan telah
mengambil langkah tegas untuk mengubah keyakinan mereka. Motivasi mereka
mungkin beragam, termasuk pernikahan, pencarian kebenaran, atau ketertarikan pada
ajaran agama baru.
B. Faktor Konversi Agama
1. Faktor intern, yang ikut mempengaruhi terjadinya konversi agama adalah:
a. Kepribadian. Secara psikologis tipe kepribadian tertentu akan
mempengaruhi kehidupan jiwa seseorang. Tipe melankolis yang
memiliki kerentanan perasaan lebih mendalam dapat menyebabkan
terjadinya konversi agama dalam dirinya.
b. Faktor Pembawaan. Terdapat semacam kecenderungan urutan
kelahiran mempengaruhi konversi agama. Anak sulung dan anak
bungsu biasanya tidak mengalami tekana batin, sedangkan anak-
anak yang dilahirkan pada urutan antara keduanya sering
mengalami stres jiwa.Kondisinya yang dibawa berdasarkan urutan
kelahiran itu banyak mempengaruhi terjadinya konversi agama.

2. Faktor Ekstern (faktor dari luar) Diantara faktor ekstern yang mempengaruhi
konversi agama, diantaranya adalah:

a. Faktor keluarga. Faktor keluarga, kedekatan keluarga,ketidakserasian,


berlainan agama, kesepian, kesulitan seksual, kurang mendaptkan
pengakuan kerabat, dan lainnya. Kondisi yang demikian menyebabkan
seseorang akan mengalami tekanan batin sehingga sering terjadi
konversi agama dalam usaha untuk meredakan tekananbatin yang
menimpa dirinya.
b. Lingkungan tempat tinggal. Orang yang merasa terlempar dari
lingkungan tempat tinggal atau tersingkir dari kehidupan disuatu
tempat yang merasa hidupnya sebatang kara. Keadaan yang demikian
menyebabkan seseorang mendambakan ketenangan dan mencari
tempat untuk bergantung hingga kegelisahan batinnya hilang.

4
c. Perubahan status. Perubahan status yang secara mendadak akan
banyak mempengaruhi terjadinya konversi agama,
misalnya:perceraian, keluar dari sekolah atau perkumpulan, perubahan
pekerjaan, menikah dengan orang yang berbeda agama, dan
sebagainya.
d. Kemiskinan. Kondisi ekonomi yang sulit juga merupakan faktor yang
mendorong dan mempengaruhi terjadinya konversi agama. Masyarakat
awam yang miskin cenderung untuk memeluk agama yang
menjanjikan kehidupan dunia yang lebih baik. Kebutuhan mendesak
akan sandang dan pangan dapat mempengaruhi.

C. Tahapan dan Contoh Konversi Agama


Zakiah Daradjat menjelaskan proses terjadinya konversi agama melalui
beberapa tahapan.

i. masa tenang pertama, masa tenang sebelum mengalami konversi, dinama


segala sikap, tingkah laku dan sifat-sifanya acuh tak acuh menentang
agama.18 Pada masa ini masalah keperacayaan atau masalah-masalah agama
belum mempengaruhi atau menyentuh jiwanya, mereka bersikap acuh tak acuh
terhadap agama dan bebas melakukan perbuataannya, terutama perbuatan,
sikap dan tingkah laku yang dilarang oleh agamanya. dikarena ajaran-ajaran
agama belum mempengaruhi kepribadiannya.
ii. masa ketidak-tenangan merupakan masa-masa terjadinya konflik atau
pertentangan batin dalam diri individu, dimana ajaran-ajaran agama mulai
mempengaruhi jiwanya. Hal ini dikarenakan berbagai masalah kehidupan
yang dialami, misalnya; masalah ekonomi, moral, pendidikan dan dosa-dosa
yang dilakukannya. Secara psikologis, bila seseorang berbuat dosa atau
perbuatan-perbuatan yang salah, maka muncul kesadaran diri atau penyesalan
atas kesalahan-kesalahan yang dilakukannya itu, yaitu perasaan berdosa atau
bersalah dalam dirinya atas pelanggaran perintah agama. Kondisi jiwa seperti
ini akan menimbulkan pertentangan batin dalam dirinya yaitu berupa
pertentangan antara baik dan salah, antara dosa dan pahala.dan sebagainya.
Masyarakat menyebut peristiwa ini dengan istilah dikejar-kejar dosa atau
kesalahan yang pernah dilakukannya, peristiwa kejiwaan ini menjadikan
mereka putus asa dalam hidupnya. Kondisi jiwa seperti ini menyebabkan

5
manusia menjadi perasa dan sugestibel dalam hidupnya dan lebih cepat
menerima ajakan orang lain atau melakukan konversi agama untuk mengatasi
konflik yang dihadapinya.
iii. peristiwa konversi agama, pada masa ini individu seolah-olah mendapat
petunjuk dan ketenangan dalam hidupnya. Psikolog Zakiah Daradjat menulis
bahwa tiba-tiba berembuslah angin baru, hidup berubah menjadi tenang segala
perseoalan hilang mendadak, berganti dengan rasa istirahatsehingga
terciptalah ketenangan dalam bentuk kesedian menerima kondisi yang dialami
sebagai petunjuk Illahi.6 Dengan munculnya ketenangan batin atau perubahan
sikap yang berlawanan arah dari kepercayaan sebelumnya. keputusan yang
diambilnya telah memberikan makna dan arti dalam menyelesaikan
pertentangan batin yang terjadi dalam dirinya, sehingga terciptalah ketenangan
batin.
iv. masa tenang dan tenteram, tahap ini berbeda dengan masa tenang tahap
pertama. Pada masa ini indiviu merasa sangat puas terhadap keputusan yang
telah ditetapkan dalam hidupnya. Dan keputusan yang ditetapkan itu dijadikan
sebagai ideologi dan sikap hidup ( way of life ) dalam hidupnya.Kekhawatiran
yang dialami selama ini berubah menjadi harapan yang sangat
menggembirakan dalam hidupnya, timbulnya rasa aman dan damai dalam
dirinya tiada lagi dosa yang tidak diampuni. Kondisi kejiwaan ini
menimbulkan sikap penyerahan diri terhadap suatu kekuatan supernatural.
Sikap pasrah yang dilakukan itu memberikan ketenagan dan kedamain, sikap
optimis yang dimiliki inividu melahirkan sikap perasaan positif dalam dirinya,
seperti; rasa bahagia, rasa tenteram dan damai Kelima, masa ekspresi konversi
agama dalam hidup individu, yaitu masa pengungkapan konversi agama dalam
bentuk tindak-tanduk, kelakuan, sikap dan perbuatan. Seluruh jalan hidupnya
berubah atau mengikuti aturan-aturan yang diajarkan agamanya.

6
Zakiah Daradjat, Ilmu JIwa agama, Jakarta : Bulan Bintang, Cet. XIII, 1991, hal. 139

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konversi agama terdiri dari kata konversi dan kata agama. Kata konversi
secara etimologi berasal dari kata “Conversio” yang berarti: tobat, pindah, berubah
(agama). Selanjutnya, kata tersebut dipakai dalam kata Inggris “Conversion” yang
mengandung pengertian; berubah dari suatu keadaan, atau dari suatu agama ke agama
lain. Terdapat dua faktor penyabab dari konversi agama pada seseorang yakti faktor
internal meliputi faktor kepribadian yang dimiliki seseorang dan faktor pembawaan
dalam diri. Selanjutnya, faktor eksternal yang mencakup keluarga dan lingkungan
sekitar.
Tahapan dan contoh konversi Agama Zakiah Daradjat menjelaskan proses
terjadinya konversi agama melalui beberapa tahapan.
1. masa tenang pertama, masa tenang sebelum mengalami konversi, dinama
segala sikap, tingkah laku dan sifat-sifanya acuh tak acuh menentang agama.
2. masa ketidak-tenangan merupakan masa-masa terjadinya konflik atau
pertentangan batin dalam diri individu, dimana ajaran-ajaran agama mulai
mempengaruhi jiwanya. Hal ini dikarenakan berbagai masalah kehidupan
yang dialami.
3. peristiwa konversi agama, pada masa ini individu seolah-olah mendapat
petunjuk dan ketenangan dalam hidupnya.
4. masa tenang dan tenteram, tahap ini berbeda dengan masa tenang tahap
pertama. Pada masa ini indiviu merasa sangat puas terhadap keputusan yang
telah ditetapkan dalam hidupnya. Dan keputusan yang ditetapkan itu dijadikan
sebagai ideologi dan sikap hidup ( way of life ) dalam hidupnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Daradjad, Zakiyah. 1991. Psikologi Agama. Jakarta: Bulan Bintang.


Hamali, Syaiful. 2012. “Dampak Konversi Agama Terhadap Sikap Dan Tingkah Laku
Keagamaan Individu.” Jurnal Studi Lintas Agama 7(2): 21–40.
http://www.ejournal.radenintan.ac.id/index.php/alAdyan/article/view/503/328.
Hidayat, Indra. 2016. “Konversi Agama Dan Permasalahannya Dalam Kehidupan Modern.”
Al-Murshalah 2(1): 66–73.
Jalaluddin. 1996. Psikologi Agama. I. Jakarta: P.T raja Grafindo Persada.
Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: Rajawali Perss.
Jalauddin. 2002. Psikologi Agama. VI. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Zakiyah Daradjad. 1991. Ilmu Jiwa Agama. XIII. Jakarta: Bulan Bintang.

Anda mungkin juga menyukai