Pilihan pada usia remaja akan menjadi penentu masa depan, karena remaja sering
kita kenal sebagai awal kehidupan untuk menemukan jati diri/identitas, dalam istilah gaul
anak remaja sering disebut sebagai ABG alias Anak Baru Gede. Namanya anak baru gede
tentu banyak hal baru yang dialami terutama dalam hal perubahan fisik dan mental
(rasa/pengalaman yang belum pernah dialami pada usia Balita). Dalam istilah agama
anak remaja memasuki usia baligh dengan ciri – ciri sudah Mumayyis yaitu bisa
membedakan baik – buruk atau benar – salah (oleh karena itu pada usia baligh/remaja
mempunyai kewajiban menjalankan rukun Islam seperti sholat, puasa serta syariat Islam
yang lain dan apabila meninggalkan sudah mendapatkan dosa – berbeda dengan anak
balita yang belum dikenakan syariat Islam dan tidak berdosa ketika tidak menunaikan
syariat Islam)
Usia remaja merupakan Transisi bisa berarti perubahan fisik dan Perpindahan
kondisi mental dari usia balita akan menuju masa dewasa, oleh karena itu pada usia
remaja perlu mendapat perhatian serius, karena perubahan ini sangat menentukan masa
depan seseorang, sebagian sukses melewati masa remaja dan menjadi pribadi matang dan
dewasa tetapi sebagian gagal dan menjadi pribadi ke-kanak – kanak-an walaupun usianya
sudah dewasa atau tua sekalipun, sehingga ada pameo Tua itu pasti tapi dewasa itu
pilihan artinya semua orang sudah pasti dengan bertambahnya umur menjadi tua tetapi
belum tentu semua yang tua itu dewasa dalam bertindak dan bersikap.
Banyak hal yang erat kaitanya dengan dunia remaja apabila dibiarkan
berkembang liar akan merusak dan membawa malapetaka dalam kehidupan masa depan
remaja, pintu kenakalan remaja bermula dari sebab – sebab berikut :
1. Tertarik Terhadap Lawan Jenis
Pacaran seolah – olah menjadi trend dan banyak para remaja yang terjebak
dalam energi penuh semangat dalam kenikmatan semu pacaran tidak sadar betapa
masa depan menjadi tumbalnya. Emosi / energi remaja untuk mempunyai pacar
apabila dibiarkan dan diikuti akan mendatangkan masalah, sebagai remaja yang
masih labil (emosi/mental belum matang) menjalin hubungan pacaran sering kali
mendatangkan bencana dan malapetaka kahidupan remaja sendiri,
mempermalukan keluarga dan sahabat dekat, mencemarkan nama baik sekolah
hingga mencemarkan nama baik kampung atau Desanya.
3.
Kasus – kasus di atas merupakan fakta kehidupan remaja, karena remaja identik
masa pencarian jati diri, tetapi pada intinya persoalan remaja atau bahkan persoalan
kehidupan orang dewasa pun bermula pada eksekusi pilihan yang diambil, inti pilihan
kehidupan ada dua ; pertama pilihan untuk lebih dulu merasakan pahit dan susahnya baru
merasakan manis, rasa senang dan enaknya (Berakit – rakit ke hulu berenang – renang ke
tepian) Kedua Pilihan untuk lebih dulu merasakan senang dan enaknya lebih dulu baru
menerima resiko susah dan menderita.
Kedua pilihan di atas akan selalu menjadi landasan dalam memilih apapun dalam
kehidupan ini, baik untuk kesenangan dunia maupun kebahagiaan di akhirat.