Anda di halaman 1dari 3

HIDUP ITU PILIHAN……..

(Renungan Remaja ; Masa ke-emas-an menuju masa depan )


Oleh : Imron Hanafi

Hidup itu pilihan…….! Kalimat ini sebenarnya sederhana, tetapi kalau


direnungkan ternyata maknanya dalam dan berarti untuk kehidupan. Dalam kehidupan
sehari – hari siapapun, kapanpun, dimanapun dan dalam keadaan apapun setiap orang
pasti dihadapkan pada pilihan – pilihan. Dalam memilih yang perlu diingat adalah resiko
atau konsekuensi pilihan – sebuah pilihan apapun pasti ada resikonya, bahkan sikap tidak
memilih adalah sebuah pilihan yang juga terdapat konsekuensinya.

Pilihan pada usia remaja akan menjadi penentu masa depan, karena remaja sering
kita kenal sebagai awal kehidupan untuk menemukan jati diri/identitas, dalam istilah gaul
anak remaja sering disebut sebagai ABG alias Anak Baru Gede. Namanya anak baru gede
tentu banyak hal baru yang dialami terutama dalam hal perubahan fisik dan mental
(rasa/pengalaman yang belum pernah dialami pada usia Balita). Dalam istilah agama
anak remaja memasuki usia baligh dengan ciri – ciri sudah Mumayyis yaitu bisa
membedakan baik – buruk atau benar – salah (oleh karena itu pada usia baligh/remaja
mempunyai kewajiban menjalankan rukun Islam seperti sholat, puasa serta syariat Islam
yang lain dan apabila meninggalkan sudah mendapatkan dosa – berbeda dengan anak
balita yang belum dikenakan syariat Islam dan tidak berdosa ketika tidak menunaikan
syariat Islam)

Usia remaja merupakan Transisi bisa berarti perubahan fisik dan Perpindahan
kondisi mental dari usia balita akan menuju masa dewasa, oleh karena itu pada usia
remaja perlu mendapat perhatian serius, karena perubahan ini sangat menentukan masa
depan seseorang, sebagian sukses melewati masa remaja dan menjadi pribadi matang dan
dewasa tetapi sebagian gagal dan menjadi pribadi ke-kanak – kanak-an walaupun usianya
sudah dewasa atau tua sekalipun, sehingga ada pameo Tua itu pasti tapi dewasa itu
pilihan artinya semua orang sudah pasti dengan bertambahnya umur menjadi tua tetapi
belum tentu semua yang tua itu dewasa dalam bertindak dan bersikap.

Banyak hal yang erat kaitanya dengan dunia remaja apabila dibiarkan
berkembang liar akan merusak dan membawa malapetaka dalam kehidupan masa depan
remaja, pintu kenakalan remaja bermula dari sebab – sebab berikut :
1. Tertarik Terhadap Lawan Jenis

Memasuki usia ABG anak tertarik terhadap lawan jenis merupakan


sunatullah dan alamiah, wajar pada usia ini anak ingin punya pacar – terkadang
keinginan punya pacar karena hanya persoalan ”gengsi” ingin seperti teman –
temanya yang punya pacar sehingga sebagian merasa minder apabila tidak punya
pacar.

Pacaran seolah – olah menjadi trend dan banyak para remaja yang terjebak
dalam energi penuh semangat dalam kenikmatan semu pacaran tidak sadar betapa
masa depan menjadi tumbalnya. Emosi / energi remaja untuk mempunyai pacar
apabila dibiarkan dan diikuti akan mendatangkan masalah, sebagai remaja yang
masih labil (emosi/mental belum matang) menjalin hubungan pacaran sering kali
mendatangkan bencana dan malapetaka kahidupan remaja sendiri,
mempermalukan keluarga dan sahabat dekat, mencemarkan nama baik sekolah
hingga mencemarkan nama baik kampung atau Desanya.

Kasus – kasus beredarnya video porno pelajar karena pacaran dengan


pergaulan bebas tanpa batas sehingga membuat hancur masa depan, minggat dari
rumah karena dilarang berpacaran, anak bunuh diri karena putus cinta atau cinta
ditolak, hamil sebelum nikah sehingga putus sekolah, pelajar menggugurkan bayi
(aborsi) sehingga harus masuk penjara karena berurusan dengan polisi, prestasi
belajar jatuh karena waktu tersita ber-sms-an sampai larut malam atau konsentrasi
belajar terganggu karena stress ada masalah dalam pacaran, bahkan yang baru
terjadi salah satu siswa di Ngawi tega membunuh Bidan sebagai ibu angkat gadis
pujaan hatinya hanya karena persoalan sepele dilarang berpacaran dan masih
seabrek dampak negatif lainya yang tidak mungkin disebutkan satu persatu,
semua kasus ini tidak lain disebabkan karena remaja hanya berfikir kenikmatan
sesaat tanpa memperdulikan akibat dan resiko yang akan menimpa.

Seseorang yang tertarik terhadap lawan jenis dengan cara apapun


sekalipun negatif akan berusaha tampil untuk menarik perhatian, bahkan tidak
jarang remaja yang mestinya masuk sekolah rela harus ngambek tidak mau
sekolah sebelum dibelikan HP, sepeda montor dan lainya. Intinya rasa gengsi dan
keinginan mempunyai fasilitas untuk mempermudah hubungan pacaran
menyebabkan rasionalitas tidak berfungsi sehingga tidak memikirkan resiko
negatif yang akan menimpa di masa depan.
2. Bangga apabila di cap negatif

Beragam cara remaja dalam proses pencarian jati diri, sebagian


memanfaatkan masa remaja untuk belajar mengukir prestasi, aktif di organisasi,
remaja masjid, olah raga dan berbagai kegiatan positif yang lain, tetapi ada
sebagian remaja yang nyeleneh bin ajaib bangga apabila disebut anak nakal dan
malu apabila disebut anak baik, ini bisa dilihat dalam keseharian kehidupan
remaja dengan tidak sadar dengan bangga apabila menceritakan pengalaman
negative dan selalu pingin tampil berani – walaupun negatif. Kasus – kasus yang
dialami pelajar di sekolah senang tampil baju tidak rapi dengan baju keluar, lebih
senang bersepatu putih, senang rambut dengan berbagai model dan diberi warna
merah, suka membolos, bahkan ada anak aktif pramuka disebut anak lugu
kampungan, sikap – sikap ini sebagai cermin bentuk pencarian jati diri remaja
untuk menunjukkan inilah “AKU” .

3.

Kasus – kasus di atas merupakan fakta kehidupan remaja, karena remaja identik
masa pencarian jati diri, tetapi pada intinya persoalan remaja atau bahkan persoalan
kehidupan orang dewasa pun bermula pada eksekusi pilihan yang diambil, inti pilihan
kehidupan ada dua ; pertama pilihan untuk lebih dulu merasakan pahit dan susahnya baru
merasakan manis, rasa senang dan enaknya (Berakit – rakit ke hulu berenang – renang ke
tepian) Kedua Pilihan untuk lebih dulu merasakan senang dan enaknya lebih dulu baru
menerima resiko susah dan menderita.

Kedua pilihan di atas akan selalu menjadi landasan dalam memilih apapun dalam
kehidupan ini, baik untuk kesenangan dunia maupun kebahagiaan di akhirat.

Anda mungkin juga menyukai