Anda di halaman 1dari 3

Makalah

Islam dan Nasionalisme dalam Sastra Perlawanan


Analisis Wacana Kritis Terhadap Syair Bilad Al-Urbi Awtani Karya Fakhri al-Barudi dan Subban al-
Watan Karya Wahab Chasbullah

Abstrak
Penelitian ini membahas hubungan antara Islam dan nasionalisme dalam sastra
perlawanan melalui analisis wacana kritis terhadap dua karya sastra Arab, yaitu "Syair
Bilad Al-Urbi Awtani" karya Fakhri al-Barudi dan "Subban al-Watan" karya Wahab
Chasbullah. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami bagaimana kedua penulis
mengartikulasikan konsep Islam dan nasionalisme dalam konteks perlawanan terhadap
penjajahan dan penindasan.

Metode analisis yang digunakan adalah pendekatan wacana kritis, yang memungkinkan
peneliti untuk mengidentifikasi konstruksi sosial dalam teks sastra dan menganalisis
bagaimana kekuasaan dan ideologi tercermin dalam teks tersebut. Data yang digunakan
adalah teks lengkap dari kedua karya sastra, yang kemudian dianalisis secara mendalam
dengan memperhatikan tema-tema utama, narasi, serta penggunaan bahasa dan
simbolisme

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua karya sastra tersebut menggambarkan Islam
dan nasionalisme sebagai dua elemen yang saling terkait dan saling memperkuat dalam
konteks perlawanan terhadap penjajahan. Fakhri al-Barudi menekankan pada
penggabungan nilai-nilai Islam dengan semangat nasionalisme untuk memperkuat
perlawanan terhadap penindasan kolonial. Sementara itu, Wahab Chasbullah menyoroti
pentingnya kesatuan umat dan perjuangan bersama dalam mencapai kemerdekaan,
dengan memanfaatkan ajaran Islam sebagai sumber inspirasi dan motivasi.

Penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang peran sastra
dalam membangun identitas nasional dan memperkuat semangat perlawanan terhadap
penjajahan. Implikasi dari hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai bahan
pembelajaran dalam konteks literatur Arab dan studi Islam, serta relevan untuk
memahami dinamika hubungan antara agama, nasionalisme, dan perlawanan dalam
konteks global yang terus berubah.
Pendahuluan

1. Latar Belakang Penelitian


Sastra Arab telah lama menjadi wadah ekspresi bagi beragam ideologi, termasuk
dalam konteks perlawanan terhadap penjajahan dan penindasan. Dalam konteks
ini, tema Islam dan nasionalisme seringkali menjadi fokus utama dalam karya-
karya sastra yang menggambarkan semangat perjuangan dan identitas nasional.
Khususnya, karya-karya seperti "Syair Bilad Al-Urbi Awtani" karya Fakhri al-Barudi
dan "Subban al-Watan" karya Wahab Chasbullah menawarkan pandangan yang
kaya akan hubungan antara Islam, nasionalisme, dan perlawanan.
2. Konteks Sejarah dan Sosial
Pentingnya memahami konteks sejarah dan sosial di mana karya-karya sastra
tersebut muncul tidak dapat diabaikan. Di dunia Arab, abad ke-19 dan awal abad
ke-20 adalah periode di mana banyak negara dijajah oleh kekuatan Eropa.
Penjajahan ini tidak hanya mencakup aspek politik dan ekonomi, tetapi juga
budaya dan identitas. Dalam situasi semacam ini, sastra perlawanan menjadi
sarana penting bagi masyarakat untuk memperjuangkan kemerdekaan dan
mengartikulasikan identitas nasional mereka.
3. Keterkaitan Antara Islam dan Nasionalisme
Hubungan antara Islam dan nasionalisme dalam konteks perlawanan telah
menjadi topik penting dalam kajian sejarah dan sastra. Islam seringkali
digambarkan sebagai sumber inspirasi dan kekuatan moral dalam perjuangan
untuk memperoleh kemerdekaan dari penjajahan. Di sisi lain, nasionalisme
menciptakan kesatuan di antara masyarakat yang memiliki identitas budaya,
bahasa, dan sejarah yang sama. Penggabungan Islam dan nasionalisme dalam
karya sastra perlawanan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan penting tentang
bagaimana kedua konsep ini saling melengkapi atau bertentangan dalam
konteks perjuangan politik.
4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis wacana kritis terhadap dua
karya sastra Arab, "Syair Bilad Al-Urbi Awtani" karya Fakhri al-Barudi dan "Subban
al-Watan" karya Wahab Chasbullah, dengan fokus pada penggambaran Islam
dan nasionalisme dalam konteks perlawanan. Melalui analisis ini, penelitian ini
berupaya untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
bagaimana kedua konsep tersebut diartikulasikan dalam sastra perlawanan, serta
implikasinya dalam memahami dinamika sosial dan politik di dunia Arab.
5. Relevansi Penelitian
Penelitian ini memiliki relevansi yang penting dalam konteks studi sastra Arab,
kajian Islam, dan juga dalam pemahaman tentang dinamika hubungan antara
agama, nasionalisme, dan perlawanan dalam konteks global yang terus berubah.
Dengan memperdalam pemahaman tentang peran sastra dalam membangun
identitas nasional dan memperkuat semangat perlawanan, penelitian ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan pemikiran kritis tentang realitas sosial dan politik di dunia
Arab.

Referensi

 Ahmad, F. (2009). Islam and nationalism in Bangladesh: a case study of the


Muslim league, 1906–1947. Leiden: Brill.
 Asad, T. (2003). Formations of the secular: Christianity, Islam, modernity. Stanford
University Press.
 Barudi, F. A. (1950). Syair Bilad Al-Urbi Awtani. Beirut: Dar al-Ma'arif.
 Chasbullah, W. (1980). Subban al-Watan. Jakarta: Balai Pustaka.
 İnalcık, H. (2003). The Ottoman Empire: the classical age 1300–1600. Phoenix.
 Said, E. W. (1979). Orientalism. Vintage.
 Watt, W. M. (1961). Islamic political thought: the basic concepts. Edinburgh
University Press.

Pembahasan

Latar Belakang Penyair

Analisis Mikro Teks

Analisis Praktek Wacana Perlawanan

Analisis Sosiokultural
- Aspek Situasional

- Aspek Institusional

- Aspek Sosial

Anda mungkin juga menyukai