Mengislamkan Jawa:
Sejarah Islamisasi di Jawa dan Penentangnya
dari 1930 sampai Sekarang
Karya M.C. Ricklefs
M. Alie Humaedi
Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
aliehumaedi@yahoo.com
m.alie.humaedi@lipi.go.id
penulis pada buku ini adalah bahwa penyebaran Islam. Ricklefs juga menyoal
perkembangan Islam beserta varian peran raja dari kerajaan yang ada di
internal keagamaan yang ada sekarang Sumatera dan Jawa sebagai proses
ini merupakan buah dari masa lalu dan penyebaran Islam secara massif ke tingkat
interaksinya dengan kondisi sosial politik kraton dan masyarakat akar rumput. Ia
yang melingkupinya. percaya bahwa “agama ratu atau raja,
adalah agama rakyat” menjadi dasar
Tidak terasa, membaca buku ini penting penyebaran agama, dan hal itu
tidak pernah membosankan, karena tidak hanya terjadi pada perkembangan
pembaca di bawa ke nuansa penceritaan agama Islam saja, tetapi juga penyebaran
sebagaimana yang dikehendaki oleh agama Hindu dan Budha di Sumatera,
penulisnya. Pada suatu saat ia bisa Jawa dan Kalimantan, serta agama
menjadi bagian dari pasukan Hizbullah Kristen di wilayah Indonesia Tengah dan
yang berjuang mati-matian melawan Timur pada periode-periode selanjutnya.
tentara Jepang di tahun 1942-1945 an,
serta menghadapi pemberontakan PKI Buku kedua “Polarising Javanese
di tahun 1948 dan 1965-an (Dick 1995, society: Islamic and other visions c. 1830-1930”
Jackson 1990). Pada suatu waktu yang pun sama menariknya. Buku ini secara
lain, pembaca seolah bisa menjadi anggota khusus melihat perpecahan masyarakat
partai Pesindo dan PKI yang benar- Jawa yang didasarkan pada aspek-aspek
benar antipati terhadap kelompok santri, sosial keagamaan, termasuk di dalamnya
NU, Masyumi, Hizbullah, dan lainnya. praktik internalisasi keagamaan yang
Sensasi-sensasi yang didapati dalam benar-benar didasarkan pada ajaran
membaca karya ilmu sosial keagamaan Islam murni atau dilansirkan pada
ini telah membuktikan bahwa Ricklefs penghargaannya saat berjumpa dengan
benar-benar melakukan “penulisan yang kebudayaan masyarakat setempat semisal
menggairahkan”, sebagaimana yang Jawa. Banyak kelompok keagamaan baru
disarankan oleh Roland Barthes (Pasya yang dipengaruhi oleh perjalanan haji
2002), ketika sebuah tulisan ilmu sosial ke Mekkah dan hubungannya dengan
dilansirkan pada bukti-bukti sejarah, kelompok keagamaan baru itu yang
kebudayaan dan bahasa. menghendaki adanya kemurnian dalam
internalisasi dan praktik keagamaan
Buku karya Ricklefs yang terbaru harus tercitragambarkan pada kehidupan
ini, merupakan kelanjutan dari dua buku keberagamaannya. Visi baru yang seolah
lainnya. Buku pertama, Mystics synthesis menafikan masuknya kebudayaan dan
in Java: A history of islamisation from the praktik hidup masyarakat penganut
fourteenth to the early nineteenth centuries yang dianggap bertentangan dengan
(2006), dikhususkan pada bahasan kemurnian agama itu kemudian
mengenai awal mulanya Islam masuk ke didakwahkan oleh kelompok Haji dari
Nusantara. Ia melihat bahwa pengaruh Sumatera Barat, gerakan Muhammadiyah
Islam ke Jawa lebih disebabkan oleh di Yogyakarta, gerakan Persis A. Hassan
jaringan sosial global yang dibangun pada dan lainnya.
masa-masa sebelumnya. Perdagangan
lintas negeri dari berbagai komunitas Pengaruh Wahhabi dijelaskan secara
bangsa telah menyumbang besar bagi detail pada perkembangan pemikiran
pengenalan Islam oleh masyarakat dan visi organisasi-organisasi keagamaan
Jawa. Peran dan strategi Wali Songo dan di atas dan ditambah dengan organisasi
beberapa pendakwah lain yang berupaya keagamaan baru yang mewujud pada
mempertemukan Islam dan kebudayaan ormas, firqah ataupun organisasi politik
Jawa dianggap sebagai titik keberhasilan atas dasar Islam. Perkembangan seperti
inilah yang dianalisis secara mendalam beserta proses sintetik mistis di antara
oleh Ricklefs pada tulisan buku ketiga kelompok-kelompok itu. Artinya, jika
berikutnya. Sebagai bahasan polarisasi, dirunut ke belakang, konflik internal
Ricklefs juga mengkaji kelompok- varian keagamaan itu sesungguhnya
kelompok lain yang menghendaki adanya berujung pada silang sengketa dari
upaya “memasukkan unsur-unsur lokal dua model internalisasi keagamaan
ke dalam ajaran Islam”. Pribumisasi yang ada, dan aspek-aspek sosial dan
ajaran Islam dalam berbagai kebudayaan, ekonomi politik di belakangnya ikut juga
menurutnya, dianggap sebagai suatu menguatkan model-model yang ada itu.
keniscayaan dalam penyebaran dan
perkembangannya. Tesis inilah yang Melalui sketsa persoalan itulah,
kemudian menjadi ruh dari buku ketiga, buku ketiga ini kemudian melengkapi
yaitu “Mengislamkan Jawa”, dan pihak- proses perkembangan dinamika dan
pihak yang berada di luar dari pihak konflik varian-varian internal dalam
yang mengikhtiarkan pribumisasi Islam keagamaan Islam, beserta perjumpaannya
diposisikan sebagai “penentang (its dengan kelompok-kelompok keagamaan
Opponent). lain, beserta kelompok organisasi sosial
politik yang benar-benar tidak bisa
Pada buku kedua sebelumnya, melepaskan diri dari tafsir keagamaannya.
Ricklefs telah berhasil mengkaji proses- Perbedaannya, pada buku ketiga ini
proses perubahan sosial di Jawa Ricklefs berusaha menjabarkannya pada
sepanjang abad XIX, abad yang telah dinamika di masa kolonisasi Belanda
membuat masyarakat Jawa terpolarisasi dan Jepang, dan dinamika Islam pasca
seturut garis visi keagamaan. Elaborasi kemerdekaan yang diwarnai oleh bukan
kedua pada buku Polarising ini menarik, sekadar konflik keagamaan, tetapi
sekalipun ditulis lebih seperti tumpukan juga konflik sosial politik yang nyata-
sketsa yang saling tumpang tindih nyata terlihat sejak tahun 1948 sampai
ketimbang narasi utuh, serta memberi 1965-an itu, serta dilanjutkan pada era
banyak pelajaran tentang cara mendedah pemerintahan Orde Baru dan reformasi.
persoalan yang dewasa ini memunculkaan Secara garis besar, ketiga buku ini
kerisauan, yaitu: bagaimana perbedaan di akhirnya berfokus pada hubungan antara
dalam suatu tradisi keagamaan dan bukan apa yang dipercayai suatu masyarakat
antar-tradisi keagamaan, dapat menjadi dan bagaimana pula pola kehidupan
sumber konflik yang menghancurkan mereka, baik dalam persoalan agama dan
tatanan sosial, apalagi jika perbedaan itu politik, hubungan antara kedua bentuk
mendapat terjemahan secara institusional otoritas, pengetahuan dan kekuasaan
maupun aspirasi politiknya. Bukankah (Ricklefs 2013; 21), yang masing-masing
pengalaman sudah mengajarkan, bahwa pihak memiliki para pendukungnya
konflik internal agama, yang didorong oleh sendiri.
perbedaan tafsir, visi, ataupun komitmen,
justru jauh lebih susah ditangani
ketimbang konflik antar-agama? (Sutanto Santri versus Abangan dan Priyayi:
2008). Melalui pendedahan persoalan Pertentangan Bukan Hanya Berbasis
seperti itulah, kita sebenarnya diajari Politik Aliran
tentang cara penyelesaian konflik Nu-
Muhammadiyah, Sunni-Syiah, Sunni- Ketiga buku serial sejarah sosial
Ahmadiyah, dan varian-varian internal keagamaan karya Ricklefs ini telah
keagamaan Islam lainnya dengan menunjukkan kekonsistenannya terhadap
mendasarkan diri pada perkembangan kajian Islam dan pertemuannya dengan
atau genealogi dan struktur kelembagaan, nuansa kebudayaan Jawa dalam lintasan
aspek tertentu ia pun menjadi pijakan dari menindaklanjuti, baik menguatkan atau
Ricklefs saat menganalisis perjumpaan melemahkan, dasar-dasar asumsi dan
Islam dengan kebudayaan Jawa. analisis yang dilakukan oleh Woodward
itu. Padahal di saat bersamaan Ricklef
Karya Geertz di satu sisi terlalu pernah berupaya menggali sisi kebatinan,
dipengaruhi oleh madzhab Islam modernis suasana elitis dan keagamaan di dalam
yang beraliran syari’ah modernis. Islam Kraton Yogyakarta dan Solo. Temuan
kemudian hanya diidentikkan sebagai Ricklefs pada kasus kebatinan itu tidak
madzhab modern, sedangkan tradisi sebegitu kuat dari apa yang ditemukan
lokal yang ada di masyarakat Islam Jawa Woodward ataupun ahli mistisisme Jawa
dianggapnya sebagai sesuatu yang asli sekalipun, yaitu Prof. Simuh dari Institut
atau berlatar belakang dari Hindu-Budha. Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga
Hal yang kurang didalami oleh Geertz Yogyakarta (1998).
inilah, kemudian dilihat oleh Ricklef
pada persoalan perkembangan Islam
dan kontestasi varian-varian internal di
Penutup
dalam keagamaan Islam saat menafsirkan
tentang kebudayaan Jawanya; dan Buku Ricklefs yang ketiga ini
Woodward kemudian menambahkannya benar-benar menjadi perangkum
dengan memusatkan dirinya pada kajian perkembangan Islam dalam
pengaruh Islam terhadap kelompok- lintasan sejarahnya, baik dari awal
kelompok kebatinan. Pengkhususan diri masuk, bertemu dengan kebudayaan
pada masalah ini muncul dari pertanyaan Jawa, sampai perjumpaan antara Islam
Marshal G. S. Hodgson dalam bukunya Indonesia dengan gerakan-gerakan Islam
“The Venture of Islam” (dalam Jackson transnasional yang masuk dan merebak
1990) dan problema yang ditemukan dari pasca reformasi. Pertanyaan lanjutannya,
penelitian Clifford Geertz di atas. akankah Islam Indonesia khususnya
Jawa, masih seperti apa yang diasumsikan
Hodgson pernah mempertanyakan
oleh Ricklefs ketika mendasarkan salah
mengapa Islam dapat dengan begitu
satu pilar identitas keagamaan Islam di
cepat merambah ke seluruh aspek
Indonesia, yaitu “menjadi orang Jawa
kehidupan orang Jawa? Woodward
berarti menjadi Muslim” atau makna
telah mencoba menjawab pertanyaan
lainnya adalah seorang Muslim di Jawa
itu dengan cara mengurai hubungan
berarti juga menjadi orang yang tetap
antara kesalehan normatif dalam Islam
berpegang teguh pada kebudayaan
dengan kepercayaan kraton Yogyakarta
Jawanya, sebagaimana pidato Ki Hadjar
(kebatinan). Sayangnya, Ricklefs tidak
Dewantara tentang pertemuan antara
pernah mencoba menganalisis atau
Islam dengan kebudayaan Jawa.
Daftar Pustaka
Azra, Azyumardi. Konflik Baru Antar Peradaban: Globalisasi, Radikalisme & Pluralitas.
Jakarta: Rajawali Press, 2002.
--------------. Jaringan Ulama: Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII.
Bandung: Mizan, 1994.
Cribb, Robert B. Gejolak Revolusi di Jakarta 1945-1949. Jakarta: Grafiti, 1990.
--------------. The Indonesian Killings 1965-1966: Studies from Java and Bali, Monas
Paper on Southeast Asia, No. 21. Clayton, Vict., Australia: Monas
University, Center of Southeast Asian Studies, 1990.
Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kiai, Jakarta:
LP3ES, 1994.
Dijk, Cornelis van. Darul Islam: Sebuah Pemberontakan. Jakarta: Grafiti, 1995.
Djamil, Abdul. Perlawanan Kiai Desa: Pemikiran dan Gerakan Islam Ahmad Rifai
Kalisalak. Yogyakarta: LKiS, 2001.
Geertz, Clifford. The Religion of Java. Glenceo: The Free Press, 1960.
--------------. Islam Observed, Religious Development in Marocco and Indonesia. Chicago:
University of Chicago Press, 1968.
Gulliot, C. Sadrach: Riwayat Kristenisasi di Jawa. Jakarta: Grafiti, 1985.
Hisyam, Muhamad. Caught Between Three Fires: The Javanese Pangulu Under the
Dutch Colonial Administration 1882-1942. Jakarta: INIS, 2001.
Humaedi, M. Alie. Radikalisme Islam Pedesaan: Konflik atas Nama Sosial Keagamaan
dan Ekonomi Politik di Kasimpar. Jakarta: Departemen Agama, 2010 .
--------------. Teologi Kemiskinan Katolik dan Islam. Studi Analisis Gerakan Misi dan
Dakwah. Yogyakarta: Tesis IAIN Kalijaga, 2001.
Jackson, Karl D. Kewibawaan Tradisional, Islam dan Pemberontakan: Kasus Darul
Islam Jawa Barat. Terj. M. Maksun. Jakarta: Grafiti, 1990.
Kartodirjo, Sartono. Sejarah Perlawanan-perlawanan terhadap Kolonialisme. Jakarta:
Departemen Pertahanan dan Keamanan Pusat Sejarah, 1973.
-----------. Ratu Adil. Jakarta: Gramedia, 1973.
Lombard, Denys. Nusa Jawa: Silang Budaya. Terj. Winarsih P. Arifin. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, Forum Jakarta Paris-École française d’Éxtrême-Orient, 2005.
Makdisi, George Abraham. Cita Humanisme Islam: Panorama Kebangkitan Intelektual dan
Budaya Islam dan Pengaruhnya terhadap Renaisans Barat (The Rise of Humanism in
Classical Islam and The Christian West). Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2005.
-----------. The Rise of Colleges in Classical Islam. Edinburg: Edinburg University Press, 1998.
Mulkhan, Abdul Munir. Islam Murni di Masyarakat Petani. Yogyakarta: Bentang, 2000.
Nakamura, Mitsuo. Bulan Sabit Muncul dari Balik Pohon Beringin. Terj. Khunaefi.
Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press, 1983.
Noer, Deliar. Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES, 1996.
------------. Partai Islam di Pentas Nasional, 1945-1965. Jakarta: Graffiti, 1987.
Peacock, James L. Purifying the Faith: The Muhammadiyah Movement in Indonesian Islam.
Menlo Park California: The Benjamin-Cummings Publish, 1978.