Anda di halaman 1dari 11

DR > GSW / BLEEDING / CUT / OPEN FRACT > D.E.A.

T > CAB
DR > NOT GSW / NOT BLEEDING / CLOSED FRACT > CAB
BLS ROLEPLAY
BASIC LIFE SUPPORT

/me mengambil BLS dari dalam RA lalu membawanya ke dekat korban.


/me menaruh BLS di samping korban, mengambil N. Gloves lalu memakainya.

[ PROSEDUR DR – (D.E.A.T) – ABC ]


DANGER

/me melihat keadaan sekitar.


( Kalau kondisi sekitar ramai, amankan dahulu kondisi sekitar, suruh warga menjauh )

RESPONSE
Halo pak / bu, bisa mendengar suara saya?
/me mencoba mencubit otot lengan korban secara perlahan.
/do apakah ada reaksi?

Berikut ini adalah level/tingkat kesadaran (Level of Consciousness / LOC):

o A - Alert (Pasien dapat merespon baik suara maupun sentuhan)


o V - Verbal (Pasien hanya dapat merasakan rangsangan suara)
o P - Pain Stimuli (Pasien hanya dapat merasakan rangsangan sentuhan (cubitan otot))
o U - Unresponsive (Pasien sama sekali tidak dapat merasakan/mendengar apapun
[Pingsan])

Jika kondisi Alert / Verbal

Bagian tubuh mana yang terasa sakit atau terdapat luka pak / bu?
/inspect ID
Jika kondisi Pain Stimuli / Unresponsive

/me memeriksa seluruh kondisi tubuh korban dengan teliti.


/inspect ID
NOTE:

Jika bleeding / GSW > Lakukan prosedur D.E.A.T


Jika Open Fracture > Tourniquet > CAB
Jika tidak mengalami pendarahan > Lakukan prosedur ABC
[ PROSEDUR D.E.A.T ]
DIRECT PRESSURE

/me mengambil trauma scissors dari dalam BLS.


/me memotong bagian pakaian korban yang menghalangi luka pendarahan.
/me mengambil trauma dressing dari dalam BLS.
/me membalut pendarahan korban menggunakan trauma dressing, memberikannya
tekanan
/usebandage ID
/do Apakah pendarahan berhenti?
 Jika pendarahan berhenti > ke CAB
 Jika pendarahan berlanjut > ke Dirrect Pressure kedua
 Jika pendarahan berlanjut > ke Elevation
ELEVATION

/me mengangkat (bagian tubuh) korban yang mengalami pendarahan lebih tinggi daripada
jantung.

CONTOH:
/me mengangkat tangan kanan korban yang mengalami pendarahan lebih tinggi daripada
jantung.

/usebandage ID
/do Apakah pendarahan berhenti?
 Jika pendarahan berhenti > ke CAB
 Jika pendarahan berlanjut > ke Arterial Pressure
ARTERIAL PRESSURE

/me memberi tekanan dengan menutup aliran darah di bagian pembuluh darah korban.
/usebandage ID
/do Apakah pendarahan terhenti?
 Jika pendarahan berhenti > ke CAB
 Jika pendarahan berlanjut > ke Torniquet
TOURNIQUET

/me mengambil tourniquet dari dalam BLS.


/me memakaikan tourniquet di atas luka korban.
/usebandage ID
/do Apakah pendarahan berhenti?
 Tourniquet hanya digunakan dibagian tangan, kaki,
dan batang tubuh saja

Apabila pendarahan terjadi di area groin, dapat menggunakan


alat bernama Combat Ready Clamp (CRoC).
COMBAT READY CLAMP – CRoC
/me mengambil CRoC dari dalam BLS dan mulai merakit CRoC.
/me meletakkan CRoC di area luka yang mengalami pendarahan.
/me memposisikan lengan mendatar CRoC di atas luka pendarahan.
/me memastikan kepala cakram CRoC menyentuh luka pendarahan.
/me memutar T-Handle, memberikan tekanan hingga pendarahan berhenti.
/me memasangkan tali pengaman.
/usebandage ID
/do Apakah pendarahan di bagian groin terhenti?
 Hanya digunakan apabila pendarahan terjadi di area
groin

[ PROSEDUR A.B.C ]
AIRWAY
KONDISI ALERT / VERBAL

Pak / Bu, bisa buka mulutnya sebentar?


/me mengambil flashlight dari ILS, menyalakannya lalu memeriksa airway korban.
/do apakah ada halangan di saluran pernafasan?
KONDISI PAIN STIMULI / UNRESPONSIVE

/me memiringkan kepala korban lalu mengangkatnya sedikit


/me menekan dahi korban dan menarik dagunya hingga airway terbuka.
/me mengambil flashlight dari ILS, menyalakannya lalu memeriksa airway korban.
/do apakah ada halangan di saluran pernafasan?

JIKA TERDAPAT HALANGAN PADA AIRWAY KORBAN, GUNAKAN METODE DIBAWAH


METODE 1: HEAD TILT

/me memiringkan kepala dan tubuh korban.


/me memijat leher belakang korban hingga halangan keluar.
/do apakah halangan berhasil keluar?
METODE 2: JAW THRUST

JAW THRUST digunakan jika kepala, leher, dan tulang punggung dari korban
mengalami luka

MENGGUNAKAN TANGAN

/me memposisikan dirinya di atas kepala korban


/me meletakan jari jarinya pada sudut rahang bawah korban
/me menggerakan rahang korban keatas menggunakan jari agar airway terbuka
MENGGUNAKAN TWEEZER

/me mengambil tweezer dari dalam BLS.


/me mencoba untuk meraih halangan pada airway korban menggunakan tweezer.
/me mencoba untuk mengeluarkan halangan pada airway korban menggunakan
tweezer
/do Apakah halangan pada airway korban dapat dikeluarkan?

BREATHING
KONDISI ALERT / VERBAL

/me meletakkan jarinya pada hidung dan mulut korban, menghitung jumlah pernafasannya.
/do berapa jumlah pernafasan korban permenit? (12 – 20 L/M Normal)
KONDISI PAIN STIMULI / UNRESPONSIVE

/me mendekatkan telinganya ke atas mulut pasien sambil melihat ke arah dada pasien lalu
mendengarkan suara pernafasan pasien.
/do berapa jumlah pernafasan korban permenit? (12 – 20 L/M Normal)
MENGGUNAKAN STETOSKOP

/me mengambil stetoskop dan memasangnya pada telinga.


/me menempatkan membran stetoskop ke bagian dinding dada korban.
/do berapa jumlah pernafasan korban permenit? (12 – 20 L/M Normal)

JIKA PERNAFASAN KORBAN TIDAK NORMAL, GUNAKAN CARA DIBAWAH:

METODE 1: SIMPLE FACE MASK (MENGALIRKAN OXYGEN 5 – 10 L/M)

/me mengambil Simple Face Mask dari BLS kemudian meletakkannya di sampingnya.
/me memasangkan Simple Face Mask ke mulut dan hidung korban.
/me mengamankan SFM dengan memasangkan pengait di belakang kepala korban.
/me mengambil Oxygen Outlet dari dalam ambulance dan membawanya ke dekat korban.
/me menyambungkan kabel Simple Face Mask ke Canister kemudian memutar katupnya
ke arah 5-10 L/M(sesuai dengan kebutuhan korban)

Contoh:
/me menyambungkan kabel Simple Face Mask ke Canister kemudian memutar
katupnya ke arah 10 L/M.

/do Oksigen akan membantu pasien untuk bernafas normal.


METODE 2: NASAL CANNULA (MENGALIRKAN OXYGEN 1 – 5 L/M)

/me mengeluarkan Nasal Cannula dari dalam BLS.


/me menuju ke arah RA dan mengambil Oxygen Outlet lalu menaruhnya di sampingnya.
/me memasangkan kabel Nasal Cannula ke Oxygen Outlet.
/me memutar katup pada Canister lalu mengatur aliran Oxygen ke 1 – 5 L/M. (sesuai
kebutuhan korban)

CONTOH:
/me memutar katup pada Canister lalu mengatur aliran Oxygen ke 4 L/M.

/me mendekatkan jarinya ke ujung Nasal Cannula untuk merasakan alirannya.


/do Oxygen teralirkan dengan baik.
/me memasukkan ujung Nasal Cannula ke lubang hidung korban.
/me mengamankan pipa Nasal Cannula ke belakang daun telinga
/do Terlihat oxygen outlet memompa Oxygen ke hidung korban lewat Nasal Cannula.
/do Oksigen akan membantu pasien untuk bernafas normal.
METODE 3: NON-REBREATHER MASK (MENGALIRKAN OXYGEN 10 – 15 L/M)

/me mengeluarkan Non-Rebreather Mask dari dalam BLS dan memasangkannya ke


oxygen port.
/me memutar port Oxygen ke arah 10 – 15 L/M (sesuai kebutuhan korban) agar Oxygen
mengisi Reservoir Bag dari Non-Rebreather Mask.

CONTOH:
/me memutar port Oxygen ke arah 11 L/M agar Oxygen mengisi Reservoir Bag dari Non
Rebreather Mask.

/me memasangkan Non-Rebreather Mask di sekitaran mulut dan hidung pasien lalu
mengamankannya.
/me memutar tuas di Non-Rebreather Mask agar oxygen di dalam Reservoir bag mengalir
ke pernafasan korban.
/do Oxygen akan membantu pasien untuk bernafas normal.
 OXYGEN OUTLET hanya terdapat didalam Rescue
Ambulance
 L/M = Liter Per Minute

CIRCULATION

 DENYUT NADI NORMAL BAYI = 100 – 150 B/M


 DENYUT NADI NORMAL DEWASA = 60 – 100 B/M
 RADIAL ARTERY = PERGELANGAN TANGAN
 CAROTID ARTERY = LEHER
 B/M = Beat Per Minute
/me meletakkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke Carotid Artery korban, menghitung
denyut nadinya.
/do Berapa denyut nadi korban permenit? 60 – 100 B/M Normal

JIKA DENYUT NADI DIBAWAH NORMAL, GUNAKAN METODE DIBAWAH INI:

METODE 1: BVM (BAG VALVE MASK) & CPR (Cardiopulmonary Resuscitation)

/me memasangkan BVM di area hidung dan mulut korban.


/me memposisikan kedua tangannya di atas dada pasien dan memberikan tekanan
30x per menit sembari mempompa balon BVM 2x.
/me kembali meletakkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke carotid artery korban
lalu menghitung denyut nadi korban.
/do berapa denyut nadi korban permenit setelah dilakukan BVM dan CPR? 60 –
100 B/M Normal

Metode ini dilakukan jika di torso korban tidak
mengalami luka berat
METODE 2: AED (Automated External Defribillator)

/me mengambil AED dari dalam ambulance dan membawanya ke dekat korban.
/me meletakkan AED tersebut di sampingnya.
/me menyalakan AED tersebut.
/me meletakkan pads AED di atas dada pasien
/do AED otomatis akan memberikan shock.
/me kembali meletakkan jari telunjuk dan jari tengahnya ke carotid artery korban
lalu menghitung denyut nadinya.
/do Berapa denyut nadi korban permenit? 60 – 100 B/M Normal.
 AED hanya terdapat di Rescue Ambulance
 Jika Circulation masih tidak normal, minta ILS/ALS
Certify ke OCD.

[ TEKNIK & PENANGANAN LUKA ]


PALPATION TECHNIC
LUKA BAKAR

/me mengidentifikasi luka bakar korban menggunakan teknik palpasi.


/do Level luka bakar korban? 1 – 4 Degree
LUKA PATAH TULANG

/me mengidentifikasi patah tulang korban menggunakan teknik palpasi.


/do Jenis patah tulang korban? Luar/Dalam
GRAZE
GAUZE PAD

/me mengambil saline solution dan cotton pad dari dalam BLS.
/me membasuh cotton pad tersebut dengan saline solution.
/me mengusapkan cotton pad tersebut pada luka graze pasien.
/me mengeluarkan gauze pad dan medical tape dari dalam BLS.
/me meletakkan gauze pad di atas luka graze korban dan merekatkannya menggunakan
medical tape.
STERI-STRIPS [UNTUK KEPALA]

/me mengambil saline solution dan cotton pad dari dalam BLS.
/me membasuh cotton pad tersebut dengan saline solution.
/me mengusapkan cotton pad tersebut pada luka graze pasien.
/me mengambil steri-strips dari BLS.
/me meletakkan steri-strips di atas luka kecil, menutupnya perlahan.

PATAH TULANG / BROKEN BONE

/me mengidentifikasi patah tulang yang dialami korban menggunakan teknik palpasi.
/do Jenis patah tulang korban? Luar/Dalam

 Kalo Open Fracture/ Pendarahan ditangani dahulu


menggunakan Tourniquet
 Kalo Closed Fracture menggunakan metode dibawah

METODE 1: TRIANGULAR BANDAGE (DIGUNAKAN OPEN FRACTURE PADA LENGAN)

/me mengambil triangular bandage dari BLS.


/me memasangkan triangular bandage ke bawah lengan dan belakang leher korban.
/me mengikat kedua ujung triangular bandage ke belakang leher korban.
METODE 2: CERVICAL COLLAR (BAGIAN LEHER ATAU TULANG BELAKANG)

/me mengambil Cervical Collar dari dalam BLS.


/me melebarkan sedikit Cervical Collar dengan menarik bagian depan dan belakang.
/me memasangkan Cervical Collar secara perlahan ke leher korban.
/me mengaitkan plastik dari Cervical Collar agar pas dengan leher korban.
METODE 3: VACUUM SPLINT (DIGUNAKAN CLOSED FRACTURE PADA LENGAN/KAKI)

/me mengambil Vacuum Splint dari dalam BLS.


/me membuka pin Vacuum Splint, kemudian memasangkannya pada patah tulang korban
secara perlahan
/me menutup kembali pin Vacuum Splint, memastikan patah tulang korban aman.
METODE 4: TRACTION SPLINT (DIGUNAKAN OPEN FRACTURE PADA KAKI)

/me mengambil traction splint dari dalam RA lalu membawanya ke samping korban.
/me membuka satu persatu strap traction splint lalu memutar katup pin ke arah jarum
jam berlawanan.
/me memasangkan traction splint secara perlahan ke kaki korban kemudian mengunci
strap traction splint.
/me memastikan kaki korban tidak dapat bergerak dengan memegang perlahan traction
splint.
 Traction Splint hanya terdapat didalam rescue
ambulance
LUKA BAKAR / BURNS

o First Degree Burn: Kulit luar rusak, kemerahan, tekstur kulit kering dan
terasa nyeri yang ringan.
o Second Degree Burn: Kulit luar rusak, tampak berwarna merah, tekstur
lembab, nyeri parah.
o Third Degree Burn: Kulit dalam rusak, tampak berwarna putih, tekstur
kering, mati rasa.
o Fourth Degree Burn: Kulit dalam rusak, tambak berwarna hitam, tekstur
kasar dan kering, mati rasa.

/me mengidentifikasi luka bakar korban menggunakan teknik palpasi.


/do Level luka bakar korban? 1 – 4 Degree

FIRST – SECOND DEGREE

/me mengambil ICP dan kain tipis dari BLS lalu membungkus ICP dengan kain tipis.
/me meletakkan ICP yang dilapisi kain tipis ke luka bakar pasien selamat 15 menit
/do Penggunaan ICP dapat mengurangi rasa perih pada luka bakar korban.
/do 15 menit telah berlalu.
/me mengangkat ICP dari tubuh korban lalu memasukan ICP ke BLS.
/me mengambil elastic bandage dari BLS Kit lalu menaruhnya di luka korban dan
menutupnya.
THIRD – FOURTH DEGREE

/me mengambil perban non-stick bandage dan medical tape dari dalam BLS.
/me mengaplikasikan perban non-stick bandage dan merekatkannya menggunakan
medical tape.
JIKA TERDAPAT PADA BAGIAN KAKI ATAU TANGAN, GUNAKAN TRAUMA DRESSING
/me mengambil trauma dressing dari dalam BLS.
/me mengaplikasikan trauma dressing ke luka bakar korban, memberikannya tekanan
secara perlahan.
BRUISE & DISLOCATED MANAGEMENT
/me mengistirahatkan sendi korban yang mengalami keselo atau luka memar
/me mengambil ICP dan kain tipis dari BLS lalu membungkus ICP dengan kain tipis.
/me meletakkan ICP yang dilapisi kain tipis ke luka korban selama 15 menit
/do Penggunaan ICP dapat mengurangi rasa perih pada luka korban.
/do 15 menit telah berlalu.
/me mengangkat ICP dari tubuh korban lalu memasukan ICP ke BLS.
/me memberikan perban elastis di sekitar sendi korban.
/me mengangkat sedikit tungkai yang keseleo atau memar lebih tinggi daripada jantung.
/me mengeluarkan vitamin dan mineral water dari BLS.
/me memberikan vitamin beserta mineral water kepada korban
/heal ID

EXTRACTION
GURNEY

/me mengambil gurney dari dalam RA dan meletakkannya di samping korban.


/me menaikkan tubuh korban ke atas gurney dan memasukkannya ke dalam RA.
/drag ID
/detain ID
BACKBOARD (DIGUNAKAN UNTUK MEDAN EXTREME ATAU BEBATUAN

/me mengambil backboard dari dalam RA dan meletakkannya di samping korban.


/me menaikkan korban ke atas backboard dan memasukkannya ke dalam RA.
/drag ID
/detain ID

ROLEPLAY NPC FOR SURGERY

/do Terlihat dokter memasuki ruangan operasi dan siap memulai operasi.
/do Dokter dan tim trauma melakukan oprasi terhadap korban dengan cara membiusnya
terlebih dahulu.
/treatment ID
/do Operasi berjalan selama beberapa jam
/surgery ID
/do Operasi selesai, apakah korban membaik?
/heal ID
ROLEPLAY NPC FOR SECURITY
/do Terlihat security memasuki ruangan operasi sambil membawa metal detector.
/do Security memeriksa barang bawaan pasien dengan menggunakan metal detector.
/frisk ID
JIKA ADA BARANG ILLEGAL
/do Metal Detector berbunyi berulang kali menandakan pasien membawa barang illegal

JIKA TIDAK ADA BARANG ILLEGAL


/do Metal Detector hanya berbunyi sekali menandakan pasien tidak membawa barang
illegal

INFORMATION FOR HOSPITAL UNIT


Ketika FIELD unit membawa pasien kerumah sakit, wajib memberitahukan kondisi pasien
kepada pihak rumah sakit atau dokter yang bertugas.

 R ABC - Normal/Abnormal
 GSW - bagian mana saja (Vital/Flesh Wound - Bleeding atau tidak)
 Cut/Graze - bagian mana saja (Untuk Cut Bleeding atau tidak)
 Fracture Bone/Broken Bone - bagian mana saja (Open/Closed Fracture)
 Burn Degree - bagian mana saja (Tingkatan keberapa)
 Bruise/Dislocated - bagian mana saja

EXAMPLE

Grissham Gallagher says: LOC Alert


Grissham Gallagher says: CAB Normal
Grissham Gallagher says: GSW, Flesh wound bleeding at His Torso.
Grissham Gallagher says: Possible Broken Bone at his left leg.

Anda mungkin juga menyukai