Anda di halaman 1dari 3

Bagian Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis Program Studi Keperawatan STIKes Karsa Husada

Garut

Ma 3
202

FORMAT PENILAIAN OBSERVASI


ret

BANTUAN HIDUP DASAR / BASIC LIFE SUPPORT (BLS)


PADA KORBAN DEWASA

Aspek Skala Penilaian


No Item Penilaian / Kriteria Unjuk Kerja (KUK) Ket
Penilaian 0 1 2
1. Persiapan Alat  Phantom resusitasi dewasa
 Bag valve mask (ambu bag) + selang oksigen
 Tabung oksigen lengkap
 Papan resusitasi
 Handscoen steril / bersih
 Masker
 AED / Automatic Electrical Defibrilator (Jika Ada)
 Neck Collar
 Kassa sterile
 Face shield resusitasi
 Troly emergensi
2. Penilaian 1. Pastikan penolong dalam keadaan aman.
Respon dan 2. Pastikan korban dalam keadaan aman dengan menempatkan korban
Lingkungan pada posisi yang datar dan keras kedua lengan korban berada
disamping tubuh korban.serta terhindar dari resiko injury
3. Pastikan lingkungan disekitar korban dalam keadaan aman dengan
cara menghindarkan orban dari kerumunan atau dengan memasang
sampiran / gordyn
4. Mengatur posisi penolong berlutut sejajar dengan bahu korban.
5. Menilai kesadaran korban dengan cara : menepuk-nepuk dan/atau
menggoyangkan bahu korban dan berteriak ”Pak! / Bu!” atau
memberikan rangsangan nyeri pada ujung jari sambil memperhatikan
ada atau tidaknya tanda-tanda trauma.
6. Jika korban tidak sadar segera meminta pertolongan (pengaktifan
sistem layanan gawat darurat) dengan cara :
 Jika korban sudah berada di Rumah Sakit, minta tolong kepada
rekan kerja untuk menelefon tim code blue atau meminta
mengambil troly emergensi dan mengambil AED (Automatic
External Defibrilator) (bila ada).
 Jika korban berada di luar rumah sakit (tempat kejadian) dan
penolong seorang diri serta henti jantung tidak disaksikan, lakukan
dulu RJP selama 2 menit lalu aktifkan sistem gawat darurat dan
ambil AED (bila ada).
3. Circulation 7. Mengecek arteri karotis menggunakan dua jari (jari telunjuk dan jari
tengah) dengan cara ; meraba tulang krikoid / adam’s apple / jakun
kemudian geser ke samping kanan atau kiri sejauh 2-3 cm selama 5 -
10 detik.
8. Jika denyut nadi karotis ada / teraba, lakukan cek napas dengan
cara : look (melihat ada tidaknya pengembangan rongga dada), listen
(mendengarkan ada tidaknya suara nafas), and feel (merasakan ada
tidaknya hembusan udara ke pipi penolong) yang dilakukan dalam
satu gerakan selama 5 – 10 detik.
9. Jika napas ada, maka berikan bantuan nafas sebanyak 10 x/menit
atau 1x setiap 6 detik.
10. Namun bila denyut nadi karotis tidak ada / tidak teraba, maka
langsung lakukan kompresi jantung paru / kompresi dada dengan
cara :
 Meletakkan telapak tangan diatas midsternum dengan posisi
menumpuk satu telapak tangan diatas telapak tangan yang lainnya
secara tegak lurus, hindari jari – jari tangan menyentuh atau
menekan dinding dada korban.
 Melakukan kompresi jantung paru / kompresi dada dengan tenaga
dari berat badan penolong secara teratur sebanyak 30 x dengan
kedalaman minimal 2 inci (5 cm) dan frekuensi kompresi sebanyak
150 x/menit tanpa interupsi.

X
Bagian Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis Program Studi Keperawatan STIKes Karsa Husada
Garut

Ma 3
202

 Selang waktu kompresi, dada harus dibiarkan mengembang / recoil


ret

secara sempurna (jika dua penolong).


 Tangan tidak boleh lepas dari tempat kompresi (dinding dada) atau
merubah posisi tangan pada saat melakukan kompresi (jika dua
penolong)
*Rasio Kompresi : Ventilasi (bantuan napas) 30 : 2 baik 1 penolong
maupun 2 penolong setiap 1 siklus
4. Airway dan 11. Setelah melakukan kompresi 30 x, berikan bantuan napas sebanyak
Breathing 2 x setiap tiupan dilakukan dalam waktu 6 detik.
Bila korban berada diluar Rumah Sakit :
Secara mulut ke mulut (mouth to mouth), atau mulut ke hidung
(mouth to nouse) yang diawali dengan membuka jalan nafas dengan
cara :
 Head Tilt – Chin Lift Manuever (dorong kepala ke belakang sambil
mengangkat dagu ke depan), tindakan ini dilakukan bila korban
tidak dicurigai mengalami trauma pada tulang leher / cervical.
 Jaw Thrust (dorong mandibula) dengan cara ; menekan dan
mendorong rahang bawah ke bawah kemudian mendorongnya ke
arah depan. Tindakan ini dilakukan bila korban dicurigai
mengalami trauma pada tulang leher / cervical.
Bila korban berada di Rumah Sakit :
 Mulut ke sungkup muka (mouth to pocket face mask) atau dengan
memakai bag valve mask (pilih salah satu) dengan posisi satu
tangan memegang face mask dalam posisi ”C-E” dan satu tangan
yang lain memompa bag
12. Berikan bantuan nafas sampai
terlihat pengangkatan dinding dada.
5. Evaluasi / 13. Setelah kompresi dan ventilasi (bantuan napas) dilakukan selama 5
Penilaian siklus, cek nadi karotis selama 5 - 10 detik.
Ulang 14. Jika nadi karotis masih tidak teraba, maka lanjutkan kompresi dada /
RJP sesuai dengan rasio perbandingan kompresi : ventilasi 30 : 2
selama 5 siklus dan setelah 5 siklus cek kembali denyut nadi karotis
15. Jika setelah 5 siklus denyut nadi karotis ada / teraba, cek napas
dengan teknik look, listen, and feel selama 5 – 10 detik. Jika napas
tidak ada, berikan bantuan napas sebanyak 10 x/menit atau 1 x
setiap 6 detik.
16. Jika setelah 5 siklus denyut nadi karotis ada / teraba dan nafas ada,
maka cek kesadaran dan posisikan korban pada posisi miring
mantap / recovery position dan lakukan cek nadi dan napas setiap 2
menit sambil menunggu pertolongan datang (jika korban diluar
rumah sakit). Bila korban sudah berada di rumah sakit, maka
lanjutkan pemberian bantuan napas napas menggunakan bag valve
mask selama 10 x/menit dan siapkan untuk tindakan intubasi
endotrakhea.
17. Jika selama 20 menit korban
sudah diberikan pertolongan dan nadi karotis masih tidak teraba,
maka nyatakan korban sudah meninggal (oleh penolong jika di luar
rumah sakit, namun jika sudah di rumah sakit, pernyataan meninggal
dilakukan oleh dokter).
6. Dokumentasi 18. Mencatat semua tindakan yang dilakukan:
a Kondisi waktu pertama kali korban ditemukan
b Kondisi korban setelah dilakukan pertolongan
c Waktu memulai pertolongan
d Lamanya pertolongan
e Tempat pertolongan
19. Mencatat dengan jelas, mudah dibaca, ditanda tangani, disertai
nama jelas perawat
20. Tulisan yang salah tidak dihapus tetapi dicoret dengan disertai
paraf
21. Catatan dibuat dengan menggunakan tinta ballpoint

X
Bagian Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis Program Studi Keperawatan STIKes Karsa Husada
Garut

Ma 3
202

Garut, ………. 2023


ret
Nilai Total
Keterangan : Penguji
0 : Tidak dikerjakan
1 : Dikerjakan tidak sempurna
2 : Dikerjakan sempurna / benar ………………………….

Nilai Total : Jumlah nilai yang didapat


X 100 %
Jumlah item yang dinilai

Catatan : dikategorikan mampu melakukan tindakan bila 70 % item penilaian dilakukan dengan benar

Anda mungkin juga menyukai