Anda di halaman 1dari 4

BINTANG

A. Pengertian Bintang
Bintang adalah sebuah benda langit berbentuk bola gas raksasa yang bisa memancarkan
cahaya dan panas tersendiri dari reaksi nuklir di dalam inti (Darker, 2007). Banyak bintang yang
begitu besar bentuknya biasa disebut dengan bintang raksasa dan ada banyak juga bintang yang
relatif berukuran kecil biasa disebut bintang kerdil. Ada yang sangat panas dan ada juga yang
kurang panas. Ada yang berwarna merah, kuning, orange, biru, putih, dan lain-lain. Karena
tempatnya di langit nampak tetap saja, juga disebut bintang tetap. Sering juga disebut bintang
sejati. Contoh: Matahari, Sirius Wega.
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya sendiri yang sering disebut
dengan bintang nyata seperti matahari. Sedangkan bintang yang tidak dapat menghasilkan
cahaya sendiri disebut bintang semu. Bintang semu sebenarnya bukan bintang melainkan benda
langit yang dapat memancarkan cahayanya karena memantulkan cahaya yang diterima dari
bintang nyata. Contoh: planet venus yang dapat dilihat pada malam hari dan paling terang di
antara bintang yang lainnya (Sujadi, 2009).
Sekitar 4.000 bintang dapat dilihat dengan mata telanjang. Bahkan sebuah teleskop kecil
dapat menunjukkan ratusan bintang. Bintang yang dilihat dengan mata telanjang dan sebagian
besar dipotret adalah bagian dari sistem bintang yang besar, yang dikenal sebagai system Bima
Sakti yang sangat luas. Kecemerlangan yang nyata dari suatu bintang ditunjukkan dalam
magnitude. Kebanyakan bintang memiliki magnitude absolutnya lebih redup dibandingkan
dengan matahari, banyak di antaranya lebih redup lagi. Bintang yang paling redup yang dikenal
kira-kira 1/400.000 kali terang matahari. Bintang yang paling terang yang dikenal kira-kira
400.000 kali lebih terang matahari. Akan tetapi, jumlah bintang yang lebih redup daripada
matahari jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah bintang yang lebih terang. Berikut
adalah tabel dua puluh bintang paling terang berdasarkan magnitude yang tampak (terlihat pada
Tabel 12.1). Perhatikan bahwa matahari, dengan magnitude yang tampaknya paling terang,
memiliki magnitude absolut yang paling kabur. Deneb, yang paling redup dalam magnitude
absolutnya. Letaknya yang begitu jauh sehingga paralaknya tidak pasti.
Tabel 12.1 Dua puluh bintang paling terang
No Bintang Magnitude yang tampak Magnitude absolut
1 Matahari -26,72 4,86
2 Sirius -1,47 1,2
3 Canopus -0,73 -4,5
4 Vega 0,04 0,6
5 Arcturus 0,06 -0,1
6 Rigel -0,08 -7,0
7 Capella 0,09 0,3-0,6
8 Alpha Centauri 0,33 4,7
9 Procyon 0,34 2,1
10 Achernar 0,47 -1,6
11 Hadar 0,59 -5,1
12 Altair 0,77 2,4
13 Betelgeuse 0,80 -5,8
14 Aldebaran 0,86 -0,3
15 Spica 0,96 -3,5
16 Antares 1,08 -4,5
17 Pollux 1,15 0,2
18 Formalhiut 1,16 1,7
19 Beta Crucis 1,24 -4,25
20 Deneb 1,26 -7,0

Hukum-hukum radiasi oleh ahli-ahli fisika dapat menghitung intensitas radiasinya


bintang dapat dihitung dengan diketahui suhu permukaan sebuah bintang melalui warnanya.
Jumlah energi yang dipancarkan per unit persegi berbanding dengan pangkat empat sudut
absolutnya. Suhu absolute didasarkan pada suhu terendah, “titik nol mutlak (-273,16oC)”.
Hukum radiasi ini memungkinkan menemukan ukuran bintang-bintang yang diketahui suhu
permukaannya dari magnitude absolutnya.
Magnitude absolut menunjukkan seberapa besar energi yang dikeluarkan bintang per
detik. Suhu menunjukkan seberapa besar energi yang sedang dikeluarkan per unit persegi per
detik. Perbandingan dari kedua jumlah ini menunjukkan luas permukaan bintang. Suhu
permukaan, magnitude absolut dan garis tengah bintang-bintang khusus terlihat pada Tabel 12.2
berikut ini.
Tabel 12.2 Temperatur dan dimensi bintang-bintang khusus
Bintang Suhu Jari-jari Massa Kepadatan Magnitu
permuk dengan dengan dengan de
aan jari-jari massa kepadatan absolut
dalam matahari matahari matahari = 1
o
C =1 =1
Maha- Beta Lyrae 12.000 19,2 9,7 0,0014 0,17
Raksasa Rigel 11.300 78 20 0,00004 -7,0
Deneb 10.200 96 20 0,00002 -7,0
Gamma Cygni 4.100 67 20 0,00007 -5,0
Beteleuse 2.700 1000 10 0,0000005 -5,8
Antares 2.900 776 20 0,00000004 -4,0
Raksasa Capella 4.800 13 2,1 0,00096 0,3
Arcturus 3.800 35 8 0,00018 -0,17
Aldebaran 2.700 87 4 0,000006 -0,3
Beta Pegasi 2.000 40 9 0,00014 -1,4
Bintang- Hadar 21.000 22 25 0,0023 -5,1
bintang MU1 Scorpi 20.000 5,2 14,0 0,1000 -5,1
pada Sirius A 10.200 1,9 2,3 0,335 1,2
rangkaia Altair 7.300 1,6 1,7 0,415 2,4
n utama Procyon A 6.800 2,6 1,8 0,102 2,1
Matahari 5.900 1,0 1,0 1,0 4,86
61 Cygni A 2.600 0,7 0,58 1,69 7,65
Krueger 60 2.800 0,35 0,27 6,30 11,9
Bintang Barnand 2.700 0,15 0,18 53,3 13,2
Bintang- Sirius 5.000 0,022 90,000 90.000 11,4
bintang 40 Eridani B 5.000 0,018 71,000 71.000 11,2
kecil Bitg.van.Maanen 5.000 0,007 47,000 47.000 14,2
putih

B. Proses Terbentuknya Bintang


Bintang awalnya hanya berupa kumpulan gas dan debu. Setelah beberapa waktu,
kumpulan gas tadi mulai memadat dan bersinar dengan hidrogen sebagai bahan bakarnya. Ketika
bintang kehabisan hidrogen maka bintang akan mulai mendingin, tetapi ukurannya yang disebut
dengan raksasa merah (red giant). Perlahan-lahan, raksasa merah akan menjadi kumpulan gas
dan debu. Adapun inti bintang akan menjadi benda yang dingin dan disebut katai putih (white
dwarf) (Fayeldi, 2011).

C. Rasi Bintang
Rasi bintang merupakan kelompok-kelompok bintang yang tetap bentuk atau gambarnya.
Pemberian nama dari rasi bintang diambil dari nama benda alam, bintang, senjata, pahlawan
mitologi, dewa. Lahirnya nama gugus bintang seperti Cancer, Scorpion, Orion, Ursa Mayor,
Crux, dan banyak lagi sesuai dengan bayangan fantasi yang timbul. Di Indonesia Rasi Orion
dikenal dengan nama Waluku.

Gambar 12.1 Crux dan Ursa mayor sebagai penunjuk arah


Rasi Crux digunakan orang untuk menentukan arah Selatan. Jika dari bintang yang paling
atas ditarik garis ke bintang yang paling bawah, garis lanjutannya itu menunjukkan arah Selatan.
Pada waktu yang sama di sebelah Utara terlihat rasi bintang Ursa Mayor yang disebut bintang
Biduk (terlihat pada Gambar 12.1). Rasi Crux banyak dikenal dengan berbagai sebutan seperti
layang-layang, Southern Crosss, Gubug Penceng, dan Bintang Pari. Ada 12 bintang yang selalu
lewat di daerah khatulistiwa dan membentuk gelang yang disebut dengan Zodiak. Nama kedua
belas rasi bintang itu adalah Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio,
Sagitarius, Capricornus, Aquarius, dan Pisces. Gambar dari beberapa rasi bintang pada Gambar
12.2 berikut ini.

Gambar 12.2 Beberapa rasi bintang dengan bayangan yang timbul


Jembatan keledai
Ani tak ganggu cinta leo, Vina lari suka suka cari alamat pacarnya
Singkatan dari : Aries,Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius,
Capricorn, Aquarius, Pisce.

Anda mungkin juga menyukai