Anda di halaman 1dari 8

1

PERILAKU PENCARIAN PELAYANAN KESEHATAN DAN PEMAKAIAN


HERBAL SEBAGAI SWAMEDIKASI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP Quality
of Life PADA DISPEPSIA DI PUSKESMAS SISIR KOTA BATU
Tiara Tri, Tri Wahyu Sarwiyata, Erna Sulistyowati*
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Malang
ABSTRAK
Pendahuluan: Dispepsia adalah kumpulan gejala seperti sensasi perut terasa penuh, mual muntah dan rasa
terbakar pada ulu hati. Prevalensi dispepsia masih tinggi di masyarakat Indonesia, termasuk di Kota Batu Provinsi
Jawa Timur. Adanya keluhan dispepsia menyebabkan menurunnya kualitas hidup pasien
Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Responden
adalah pasien Puskesamas Sisir Kota Batu yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pengambilan data
menggunakan kuisioner perilaku pencarian pelayanan kesehatan (International Complementary and Alternative
Medicine) dan The World Health Organization Quality of Life Brief Version. Analisa korelasi perilaku pencarian
pelayanan kesehatan, swamedikasi menggunakan herbal dan QoL menggunakan uji regresi berganda.
Hasil: Perilaku pencarian pelayanan kesehatan dan swamedikasi dengan menggunakan herbal dapat
mempengaruhi kualitas hidup dari seseorang.
Simpulan: Perilaku pencarian pelayanan kesehatan dan swamedikasi menggunakan herbal berpengaruh terhadap
kualitas hidup pasien dispepsia.

Kata Kunci: Dispepsia, pengaruh perilaku pencarian pelayanan kesehatan, swamedikasi, Quality of Life
*Korespondensi:
Erna Sulistyowati
Jl. MT Haryono 193, Malang City, East Java, Indonesian, 65144
email: dr_erna@unisma.ac.id

HEALTH SERVICE SEARCHING BEHAVIOR AND USE OF HERBAL AS


SELF-MEDICATION AND ITS INFLUENCE ON QUALITY OF LIFE IN
DYSPEPSIA AT SISIR HEALTH CENTER, BATU CITY
Tiara Tri, Tri Wahyu Sarwiyata, Erna Sulistyowati *
Faculty of Medicine, University of Islam Malang
ABSTRACT
Background: Dyspepsia is a collection of symptoms such as a sensation of a full stomach, nausea, vomiting
and a burning sensation in the pit of the stomach. The prevalence of dyspepsia is still high in Indonesian
society, including in Batu City, East Java Province. The presence of dyspepsia complaints causes a decrease
in the patient's quality of life
Method: : This research uses a descriptive analytical design using a cross sectional approach. Respondents
were patients of Sisir Community Health Center, Batu City who met the inclusion and exclusion criteria. Data
were collected using a health service seeking behavior questionnaire (International Complementary and
Alternative Medicine) and The World Health Organization Quality of Life Brief Version. Correlation analysis
of health service seeking behavior, self-medication using herbs and QoL using multiple regression tests.
Results: Health service seeking behavior and self-medication using herbs can affect a person's quality of life.
Conclusion: Health service seeking behavior and self-medication using herbs influence the quality of life of
dyspepsia patients.

Keywords:dispepsia,health seeking behavior, self-medication, Quality of Life


*Corresponding author:
Erna Sulistyowati
Faculty of Medicine, University of Islam Malang
Jl. MT Haryono 193, Malang City, East Java, Indonesian, 65144
email: dr_erna@unisma.ac.id , Telpon: +62-851-3244-3018
2

PENDAHULUAN adalah bagian dari pengobatan tradisional.


Dispepsia berasal dari kataYunani Indonesia memiliki kekayaan tanaman obat
“dys” (buruk) , “pepsis” (pencernaan) yang dan ramuan jamu dari berbagai suku yang
digunakan untuk gejala yang dilokalisasi oleh ada di wilayah Indonesia. Jamu adalah
pasien di daerah epigastrium (antara pusar dan warisan leluhur bangsa yang dimanfaatkan
prosesus xipoideus).1 Dispepsia dibagi menjadi
secara turun menurun untuk pengobatan
2 yaitu organik (struktural) dan fungsional
(non-organik). Dispepsia organik dapat dan pemeliharaan kesehatan.7
disebabkan karena beberapa penyakit seperti Kualitas hidup adalah penilaian
ulkus peptikum (Peptic Ulcer Disease), GERD kesehatan yang dinilai dari aspek fisik dan
(Gastro-Esophageal Reflux Disease), kanker, mental secara subjektif dan dipengaruhi
pengguna alkohol dan obat kronis. Dispepsia oleh nilai-nilai dan budaya di lingkungan
non-organik (fungsional) ditandai dengan sekitar dan aspek sosial ekonomi pada
adanya nyeri atau tidak nyaman pada bagian setiap individu.8 Berdasarkan paparan
perut atas yang terjadi secara berulang / kronis, tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui
tanpa ditemukannya abnormalitas pada pengaruh perilaku pencarian pelayanan
pemeriksaan fisik dan endoskopi.2 Angka kesehatan dan swamedikasi herbal terhadap
kejadian dispepsia di dunia menurut Quality Of Life (QoL) pada masyarakat
kriteria Roma I mencapai sekitar 17,6%, Kota Batu
sedangkan sebanyak 6,9% dari populasi
dunia yang diidentifikasi menggunakan METODE PENELITIAN
kriteria Roma IV memiliki keluhan Desain Studi
dispepsia.3 Penelitian ini menggunakan desain studi
Perilaku pencarian pelayanan deskriptif analitik dengan yang memiliki tujuan
kesehatan adalah tindakan individu untuk untuk mengetahui pengaruh perilaku pencarian
mempertahankan dan meningkatkan derajat pelayanan kesehatan dan swamedikasi dengan
kesehatan dan/atau mencari pengobatan menggunakan herbal terhadap quality of life
untuk dirinya sendiri maupun orang yang penyakit dispepsia.
Penelitian ini menggunakan tiga macam
sedang dirawatnya (Azis et al , 2021). Riset kuisioner yang bertujuan untuk mengetahui
Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan pengaruh perilaku pencarian pelayanan
bahwa anggota rumah tangga yang kesehatan dan swamedikasi menggunakan
mendatangi panti herbal terhadap QoL. Penelitian ini
sehat/fasyankestrad/fasyankes adalah dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus 2022.
31,4% dan yang melakukan swamedikasi
adalah sebesar 12,9%.4 Swamedikasi HASIL DAN PEMBAHASAN
didefinisikan sebagai upaya masyarakat
secara mandiri untuk mengobati dirinya Dispepsia berasal dari kataYunani
baik menggunakan obat-obatan modern “dys” (buruk) , “pepsis” (pencernaan) yang
atau tradisional.5 digunakan untuk gejala yang dilokalisasi
Pelayanan kesehatan tradisional oleh pasien di daerah epigastrium (antara
(yankestrad) sampai sekarang masih pusar dan prosesus xipoideus).1 Dispepsia
diminati oleh masyarakat Indonesia, dibagi menjadi 2 macam yaitu organik
terbukti dengan adanya data Riset (struktural) dan fungsional (non-organik). 2
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 bahwa Angka kejadian dispepsia di dunia menurut
sebanyak 31,4% masyarakat Indonesia kriteria Roma I mencapai sekitar 17,6%,
masih memanfaatkan yankestrad.6 Jamu sedangkan sebanyak 6,9% dari populasi
telah menjadi bagian dari budaya Indonesia dunia yang diidentifikasi menggunakan
dan kekayaan alam Indonesia. Hasil Riset kriteria Roma IV memiliki keluhan
Kesehatan Dasar menunjukkan bahwa dispepsia.3
penggunaan jamu oleh masyarakat Menurut definisi, dispepsia fungsional
Indonesia mencapai lebih dari 50%. Jamu dapat didiagnosa tanpa adanya etiologi
3

organik untuk gejala dispepsia. Seperti domperidone (10-20mg tiga kali sehari)
yang sudah diuraikan diatas sebelumnya, dengan plasebo. 38 Metoklopramid,
pasien dengan dispepsia fungsional trimebutin, mosapride, dan
menunjukkan berbagai gejala yang dapat domperidone menunjukkan efektifitas
sangat bervariasi dalam tingkat keparahan, yang lebih baik untuk penatalaksanaan
dan gejala yang timbul bukanlah cara yang dispepsia fungsional daripada
dapat digunakan untuk membedakan penggunaan itopride atau acotiamid.11
dispepsia organik dan dispepsia fungsional. 3. Obat-obatan antidepressan
Tujuan dilakukannya evaluasi adalah untuk penggunaan antidepressan dengan dosis
menyingkirkan etiologi dispepsia organik yang kecil efektif dan pilihan yang
dari gejala pasien yang timbul. Evaluasi dapat ditoleransi untk memperbaiki
yang dilakukan berdasarkan umur dari gejala refrakter pada pasien dispepsia
pasien, keparahan dari gejala, resiko fungsional, beberapa pasien merasa
keganasan, dan pemeriksaan fisik.9 Salah sangat puas dengan penggunaan
satu pemeriksaan penunjang yang dianggap antidepressan dan dinilai memiliki feel
cukup akurat adalah pemeriksaan samping yang minimal. 12
esophagogastroduodenoscopy termasuk
pemeriksaan untuk Helicobacter pylori dan Herbal Untuk Dispepsia
abdominal ultrasonography. Pemeriksaan
ini digunakan dalam kasus dimana riwayat World Health Organization (WHO)
pemeriksaan laboratorium seperti hitung mendefinisikan pengobatan herbal adalah
darah, elektrolit dan fungsi hati dan ginjal, bahanpraktik yang meliputi: jamu, bahan
serta sedimentasi eritrosit atau CRP berada jamu, sediaan jamu dan produk jamu jadi,
pada kisaran rentang angka normal 28.9 yang mengandung: bahan aktif bagian
tumbuhan, atau bahan tumbuhan lain, atau
Penatalaksanaan dispepsia dapat dilakukan kombinasinya 13. Herbal yang digunakan
dengan cara memberi obat-obatan pada dapat berasal dari bagian tumbuhan seperti
pasien seperti daun, batang, bunga, akar, dan biji.14
1. Obat – obatan anti asam
Beberapa penelitian telah melaporkan Terdapat beberapa tanaman herbal yang
bahwa terapi anti asam dan agen terbukti memiliki manfaat untuk
prokinetik terbukti memiliki efek untuk mengurangi gejala yang timbul pada
populasi dengan dispepsia fungsional. dispepsia :
Terapi dengan menggunakan H2-bloker a. Jahe
(Histamin H2 antagonis reseptor) telah Jahe dikenal sebagai tanaman
digunakan sebagai obat terapi lini herbal yang mengandung senyawa
pertama untuk dispepsia fungsional. kimia yang memiliki manfaat
Penelitian yabg dilakukan oleh Lacy sebagai pengobatan penyakit
dan rekan mendapatkan hasil bahwa seperti antiinflamasi,
54% peserta yang menkonsumsi H2- gastroprotektif dan antiulserasi.
bloker terjadi peningkatan yang Efek ini disebebkan oleh komponen
signifikan secara statistik dalam bioaktif yang terkadnung dalam
mengatasi gejala dispepsia dengan jahe seperti zingerone,
terapi menggunakan H2-Blocker zingiberenes, gingerols dan
dibandingkan dengan 40% plasebo.10 shogaol. Gingerol dan zingerone
2. Obat-obatan prokinetik dapat melindungi mukosa lambung
Penelitian sebelumnya menjelaskan dengan cara menhambat H+ K+ -
bahwa metoklopramid tidak efektif ATPase sehingga dapat
untuk digunakan pada pasien dispepsia menghambat aktivitas sekresi asam
fungsional 36-37. Sebaliknya, uji coba lambung. Flavonoid pada jahe
terkontrol plasebo memiliki efek yang memiliki efek sitoprotektif yang
menguntungkan dari penggunaan bekerja dengan cara menstimulasi
4

COX1 sehingga dapat yang memiliki peran untuk


meningkatkan produksi relaksasi otot polos.17
prostaglandin yang merupakan Swamedikasi
faktof defensif dari lambung.
Aseton dan Methanol dapat Swamedikasi adalah upaya masyarakat
melindungi lambung dengan cara untuk mengobati dirinya sendiri.
menurunkan produksi asam Swamedikasi biasanya dilakukan untuk
lambung dan mencegah iritasi pada mengatasi gejala dan penyakit ringan yang
mukosa lambung dialami masyarakat seperti : demam, nyeri,
b. Kunyit pusing, batuk, influenza, sakit maag,
Rimpang kunyit memiliki banyak kecacingan, diare, penyakit kulit dan lain-
senyawa aktif antaranya adalah lain. Obat-obat yang termasuk dalam
minyak atsiri, pati, zat pahit, resin, golongan obat bebas dan bebas terbatas
selulosa, pigmen kurkumin, dan relatif aman untuk digunakan pengobatan
18
beberapa mineral yang bermanfaat mandiri . Swamedikasi, dapat
untuk kesehatan tubuh, khususnya didefinisikan sebagai perilaku membeli
terhadap pencernaan Terjadinya obat-obatan kembali atau menggunakan
penurunan nyeri pada gastritis kembali resep sebelumnya, mengamnil
setelah diberikan air perasan kunyit obat-onatan atas saran keluarga atau orang
disebabkan karena senyawa pada lain, dan mengonsumsi obat-obatan sisa.
kunyit memiliki sifat anti Swamedikasi mempunyai beberapa
peradangan dan dapat mengurangi keuntungan jila dilakukan dengan benar,
terjadinya inflamasi dan swamedikasi harusnya dapat membantu
mengurangi terjadinya inflamasi masyarakat dalam pengobatan sendiri
yang akan mengurangi rasa nyeri secara aman dan efektif pada penyakit-
pada pasien gastritis. Minyak atsiri penyakit ringan.19
yang terkandung di dalam kunyit
memiliki khasiat untuk mengatur Perilaku Pencarian Pelayanan
eksresi dari asam lambung agar Kesehatan
tidak berlebihan. Pengaturan
sekresi HCl dan pepsin yang Perilaku pencarian pengobatan adalah
semakin lancar akan menyebabkan perilaku seseorang atau masyarakat yang
pencernaan dan penyerapan zat-zat sedang sakit atau mengalami masalah
makanan juga menjadi semakin kesehatan lain, untuk memperoleh suatu
lancar15 pengobatan sehingga bisa sembuh atau
c. Minyak daun mint dan minyak teratasi masalah kesehatannya. Masalah
jintan kesehatan atau penyakut tidak hanya terjadi
Pengobatan dispepsia fungsional pada dirinya sendiri, tetapi juga terjadi pada
dapat menggunakan pengobatan anggota keluarga lain, terutama anak-
secara herbal. Beberapa penelitian anak.20 . Beberapa respons seseorang jika
mengenai pemberian kombinasi merasakan sakit adalah sebagai berikut :
minyak daun mint atau peppermint A. Tidak Bertindak atau tidak
oil (Mentha piperita) dan minyak melakukan apa-apa (no action)
jintan atau Caraway oil (Carum Orang yang tidak melakukan usaha
carvi) terbukti efektif dalam untuk mengatasi rasa sakitnya
mengurangi keluhan yang timbul beranggapan bahwa sakitnya tidak
akibat dispepsia fungsional.16 akan mengganggu kegiatan atau
Minyak daun mint yang diambil kerja meraka sehari-hari. Menurut
dari ekstrak daun peppermint, pendapat mereka tanpa adanya
dengan L-mentol sebagai tindakan simtom yang dideritanya
komponen utama yang memiliki akan hilang dengan sendirinya.
efek untuk memblokir saluran Ca2+ Banyak dari masyarakat yang
5

mengutamakan tugas-tugas lain QoL adalah konsep yang luas yang dapat
yang dianggap lebih penting dipengaruhi dengan cara yang kompleks
daripada mengobati rasa sakitnya. dengan kesehatan fisik individu, keadaan
Keadaan ini merupakan sebuah psikologis, keyakinan pribadi masing-
bukti bahwa kesehatan tidak masing, hubungan sosial dan hubungan
menjadi prioritas di dalam hidup individu dengan sifat penting dari
dan kehidupannya. lingkungan individu tersebut.21
B. Melakukan pengobatan sendiri (self
medication atau self treatment) Menurut WHO (1996) kualitas hidup atau
Tindakan ini timbul karena adanya QoL adalah presepsi individual tentang
orang atau masyarakat yang posisi di masyarakat mengenai nilai dan
percaya kepada tindakan yang budaya terkait adat setempat dan
dilakukan oleh dirinya, dan sudah berhubungan dengan tujuan dan harapan
merasa bahwa pengalaman yang yang merupakan pandangan berbagai
sudah dilakukan dapat macam dimensi, yang tidak memiliki batas
menimbulkan kesembuhan. hanya dari aspek fisik namun juga ditinjau
C. Mencari pengobatan ke fasilitas- dari aspek psikologis. definisi dari QoL
fasilitas pengobatan tradisional adalah pemahaman individu tentang
(tradittional remedy) kedudukannya dalam kehidupan, dan
memiliki hubungan dengan sistem budaya
Untuk masyarakat yang tinggal di dan nilai setempat dan berhubungan dengan
desa khusunya, pengobatan cita-cita, harapan, dan pandangan-
tradisional masih menempati tempat pandangannya, yang menggambarkan
teratas dibandingkan dengan pengukuran multidimensi, tidak memiliki
pengobatan-pengobatan yang lain. batas hanya pada efek fisik namun
Dukun adalah seseorang yang pengobatan pada aspek psikologis.22
melakukan pengobayan tradisional
yang merupakan bagian dari Dimensi-dimensi QoL
masyarakat, berada di sekeliling
masyarakat, dekat dengan Pada penelitian ini menggunakan empat
masyarakat, dan pengobatan yang dimensi QoL yang mengacu pada kuisioner
dihasilkan merupaka kebudayaan World Health Organization Quality of Life
yang ada di masyarakt, lebih Bref version (WHOQoL-BREF) :
diterima oleh masyarakat daripada
dokter, mantri, bidan, dan a. Dimensi Kesehatan Fisik, yaitu
sebagainya yang masih pendatang kesehatan fisik yang mempengaruhi
bagi mereka, seperti juga kemampuan individu untuk melakukan
pengobatan yang dilakukan dan
aktivitas. Aktivitas yang dilakukan oleh
obat-obatan pun merupakan
seorang individu akan menimbulkan
kebudayaan mereka.
adanya pengalaman-pengalaman baru
D. Mencari pengobatan yang
berfasilitas modern seperti yang merupakan modal perkembangan
puskesmas, rumah sakit dan dokter menuju ke tahap selanjutnya.
praktek. Kesehatan fisik mencakup aktivitas
sehari-hari, ketergantungan pada obat-
Quality Of Life obatan, energi dan kelelahan, mobilitas,
sakit dan ketidaknyamanan, tidur dan
WHOQoL mendefinisikan kualitas hidup istirahat, kapasitas dalam bekerja.
sebagai pemahaman individu dari posisi Keadaan ini terkait dengan private self
individu dalam kehidupan dalam latar
consciousness yaitu mengarahkan
belakang sistem budaya dan nilai dimana
tingkah laku menuju ke perilaku
individu hidup dan dalam kaitanya terdapat
convert, dimana individu lain tidak bisa
tujuan, harapan, kriteria dan kekhawatiran.
6

melihat apa yang sedang dirasakan dan kebebasan, keamanan dan keselamatan
dipikirkan seseorang secara subjektif. fisik, perawatan kesehatan dan social
b. Dimensi Psikologis, terkait dengan care termasuk aksesbilitas dan kualitas.
keadaan mental pada individu.
Faktor Yang Mempengaruhi QoL
Keadaan mental berorientasi pada
mampu atau tidaknya sesorang dalam A. Jenis Kelamin
menyesuaikan diri terhadap berbagai adanya hubungan antara faktor
tuntutan perkembangan sesuai dengan jenis kelamin dengan QoL pada
kemampuannya, baik tuntutan dari lansia. Pada hasil analisis peneliti
dalam diri maupun dari luar individu didapatkan bahwa jumlah lansia
tersebut. Aspek psikologis juga terikat perempuan lebih besar
dengan aspek fisik, dimana individu dibandingkan lansia laki-laki.
dapat melakukan kegiatan dengan baik Peneliti berpendapat, hal ini
bila individu tersebut sehat secara dikarenakan usia harapan hidup
mental. Kesejahteraan psikologis yang paling rendah adalah laki-laki
mencakup bodily image dan dan yang paling tinggi adalah
appearance, perasaan positif dan perempuan. Pengaruh hormon
negatif, self esteem, keyakinan pribadi, esterogen pada perempuan
cara berpikir, belajar, memori dan
memiliki fungsi sebagai pelindung,
yang menyebabkan angka harapan
konsentrasi, penampilan dan gambaran
hidup perempuan lebih tinggi
jasmani. Jika dihubungkan dengan
daripada laki-laki. 23
private self consciousness adalah B. Usia
sesorang yang merasakan sesuatu yang Pada hasil penelitian yang
ada dalam dirinya tanpa adanya orang dilakukan didapatkan bahwa usia
lain yang mengetahuinya, misalnya lansia tua ternyata sangat banyak.
memikirkan apa yang kurang dalam Peneliti memiliki dugaan, hal ini
dirinya saat berpenampilan. dikarenakan keberhasilan
c. Dimensi hubungan sosial, yaitu pemerintah Indonesia khususnya
hubungan antara dua individu atau pada bidang kesehatan, dimana
lebih dimana tingkah laku individu semakin majunya sistem
tersebut akan saling mempengaruhi, pengobatan dan medis yang
mengonversikan, atau memperbaiki memiliki efek positif pada angka
tingkah laku dari individu lainnya. harapan hidup di Indonesia semakin
Manusia adalah mahluk sosial dalam tinggi. Namun, tingginya angka
hubungan sosial ini, manusia dapat harapan hidup tidak menjamin QoL
mewujudkan kehidupan serta dapat
dari seorang lansia juga tinggi. Pada
usia lansia tua ternyata banyak yang
berkembang untuk menjadi manusia
berada dalam QoL yang rendah.23
seutuhnya. Hubungan sosial ini
C. Pendidikan
mencakup adanya hubungan antar
Tingkat pendidikan dari seseorang
pribadi, dukungan sosial dan aktivitas akan mempengarhui bagaimana
seksual. seseorang memberikan respon
d. Aspek lingkungan, merupakan tempat terhadap sesuatu yang datang dari
tinggal dari individu, yang termasuk di luar. Seseorang yang memiliki
dalamnya keadaan, ketersediaan tingkat pendidikan yang tinggi akan
tempat tinggal untuk melakukan segala memberikan respon yang lebih
aktivitas kehidupan, termasuk di rasional dan lebih berpotensi
dalamnya adalah saran dan prasarana daripada orang yang memiliki
yang dapat menunjang kehidupan. tingkat pendidikan yang rendah
Hubungan dengan lingkungan atau sedang. 20
mencakup sumber financial, D. Pekerjaan
7

Pada lansia terjadi perubahan fisik samping obat konvensional dan yang
dan sering muncul beberapa terakhir karena kepercayaan agama.
masalah kesehatan seperti nyeri SARAN
pinggang, keluhan pusing, mudah Saran yang dapat dipertimbangkan untuk
lelah, dan nyeri pada sendi pinggul. penelitian selanjutnya adalah dapat
Kondisi tersebut menyebabkan menggunakan alat ukur perilaku pencarian
pelayanan kesehatan yang lebih baku, perlu
lansia tidak bekerja.24
dilakukan analisis terhadap data tanaman herbal
E. Status Pernikahan apa saja yang dapat meningkatkan kualitas
Baik pada pria atau wanita, individu hidup pasien dispepsia.
dengan status menikah memiliki
QoL yang lebih tinggi. terdapat UCAPAN TERIMA KASIH
perbedaan QoL antara individu Terima kasih penulis sampaikan kepada
yang menikah, individu yang kedua orangtua, dr. Hj. Erna Sulistyowati,
bercerai, dan individu yang tidak M.Kes, Ph.D, dr. H. Tri Wahyu Sarwiyata,
menikah.25 M.Kes, Dr. dr. H. Marindra Firmansyah,
F. Penghasilan M.Med,Ed, civitas akademik FK Unisma,
Terdapat banyak lansia yang Puskesmas Sisir Kota Batu, teman-teman, para
responden, Direktorat Jendral Pendidikan
berpenghasilan rendah. Peneliti
Tinggi, Riset dan Teknologi,
berpendapat, hal tersebut Kemendikbudristek, serta semua pihak yang
dikarenakan oleh pendidikan yang telah mendukung penelitian ini.
rendah sehingga tidak mendapatkan
pendapatan yang tinggi, padahal
dengan adanya pekerjaan yang DAFTAR PUSTAKA
tinggi lansia mempunyai
penghasilan yang tinggi juga. Pada 1. Madisch A, Andresen V, Enck P,
lansia juga terjadi beberapa Labenz J, Frieling T, Schemann M. The
perubahan seperti kemunduran diagnosis and treatment of functional
fisik, kognitif, pekerjaan dan tempat dyspepsia. Dtsch Arztebl Int.
2018;115(13):222–32.
tinggal. Keminduran fisik dapat
2. Lee SW, Lien HC, Lee TY, Yang SS,
menyebabkan aktivitas untuk Yeh HZ, Chang CS. Etiologies of
bekerja juga menurun. Dyspepsia among a Chinese
Population: One Hospital-Based Study.
Open J Gastroenterol.
KESIMPULAN 2014;04(06):249–54.
1. Terdapat adanya hubungan antara 3. Potter MDE, Talley NJ. Editorial: new
perilaku pencarian pelayanan insights into the global prevalence of
kesehatan dan tingkat QoL pada pasien uninvestigated and functional
dispepsia di Puskesmas Sisir Kota Batu dyspepsia. Aliment Pharmacol Ther.
2. Terdapat adanya hubungan antara 2020;52(8):1407–8.
swamedikasi menggunakan herbal 4. Gusmi G. Gambaran Karakteristik
dengan tingkat QoL pada pasien Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan
dispepsia di Puskesmas Sisir Kota Tradisional. J Ilm Kesehat.
Batu. 2020;12(1):101–22.
3. Terdapat beberapa macam herbal (Jahe 5. Husaini DC, Mphuthi DD, Abubakar Y.
merah, Kunyit, Daun Mint, Self-Medication Practices Among
Temulawak) yang dikonsumsi oleh College Students in Belize : a
masyarakat Puskesmas Sisir Kota Batu Nationwide Cross Sectional Study.
untuk mengatasi gejala yang timbul World J Pharamceutical Res.
akibat dispepsia. 2019;8(7):238–54.
4. Terdapat beberapa alasan responden 6. RISKESDAS. Badan Penelitian dan
untuk mengkonsumsi herbal. Yakni Pengembangan Kesehatan Kementrian
kepercayaan tradisional, alasan mudah RI tahun 2018. 2018; Available from:
, tidak puas dengan pengobatan https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uplo
konvensional, khawatir dari efek ad/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-
8

riskesdas-2018_1274.pdf 17. Hawthron J, Ferrante E L. The actions


7. Andriati A, Wahjudi RMT. Tingkat of daun mint oil and menthol on
penerimaan penggunaan jamu sebagai calcium channel dependent processes in
alternatif penggunaan obat modern intestinal, neuronal and cardiac
pada masyarakat ekonomi rendah- preparations. 1988;101–18.
menengah dan atas. Masyarakat, Kebud 18. Ismiyana F, Rahman Hakim A, Sujono
dan Polit. 2016;29(3):133. TA. Gambaran Penggunaan Obat
8. Endarti AT. Kualitas Hidup Kesehatan: Tradisional Untuk Pengobatan Sendiri
Konsep, Model, dan Penggunaan. J Ilm Pada Masyarakat Di Desa Jimus
Kesehat [Internet]. 2015;7(2):97–108. Polanharjo Klaten. 2013;
Available from: 19. Helal RM, Abou-Elwafa HS. Self-
http://lp3m.thamrin.ac.id/upload/jurnal/ medication in university students from
JURNAL-1519375940.pdf the city of mansoura, Egypt. J Environ
9. Harer KN, Hasler WL. Functional Public Health. 2017;2017.
dyspepsia: A review of the symptoms, 20. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian
evaluation, and treatment options. Kesehatan. Revisi Cet. Jakarta.: PT
Gastroenterol Hepatol. 2020;16(2):66– Rineka Cipta.; 2010.
74. 21. Cai T, Verze P, Bjerklund Johansen
10. Stegemann JP. Review article : current TE. The Quality of Life Definition:
treatment options and management of Where Are We Going? Uro.
fungctional dyspepsia. Tissue Eng. 2021;1(1):14–22.
2012;23(1):1–7. 22. Munawwaroh AM. Hubungan antara
11. Yang YJ, Bang CS, Baik GH, Park TY, aktivitas fisik dengan kualitas hidup
Shin SP, Suk KT, et al. Prokinetics for pada lansia penderita hipertensi di
the treatment of functional dyspepsia: kelurahan joyosuran kecamatan pasar
Bayesian network meta-analysis. BMC kliwon surakarta. J Imu Keperawatan
Gastroenterol. 2017;17(1):1–11. [Internet]. 2017;1–17. Available from:
12. Luo L, Du L, Shen J, Cen M, Dai N. http://eprints.ums.ac.id/55316/
Benefit of small dose antidepressants 23. Lestari TW, Prihartini N, Delima D.
for functional dyspepsia. Medicine Gambaran Kualitas Hidup Pasien
(Baltimore). 2019;98(41):e17501. dengan Keluhan Dispepsia yang Diberi
13. WHO. General Guidelines for Perawatan dengan Jamu (Data Registri
Methodologies on Research and Jamu 2014-2018). J Penelit dan
Evaluation of Traditional Medicine Pengemb Pelayanan Kesehat.
World Health Organization. 2000;1–73. 2020;4(2):15–22.
Available from: 24. Ardiani H, Lismayanti L, Rosnawaty R.
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665 Faktor-Faktor yang Berhubungan
/66783/1/WHO_EDM_TRM_2000.1.p Dengan Kualitas Hidup Lansia di
df (Accessed 09.09.2016) Kelurahan Mugarsari Kecamatan
14. Bent S. Herbal medicine in the United Tamansari Kota Tasikmalaya Tahun
States: Review of efficacy, safety, and 2014. Healthc Nurs J. 2019;1(1):42–50.
regulation - Grand Rounds at 25. Nofitri NFM. UNIVERSITAS
University of California, San Francisco INDONESIA Gambaran Kualitas
Medical Center. J Gen Intern Med. Hidup Penduduk Dewasa pada Lima
2008;23(6):854–9. Wilayah di Jakarta ( Quality of Life
15. Athala S. Efektivitas Gastroprotektif among Adult Citizen in Five Area of
Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica Jakarta ). Psikologi. 2009;
Val) Pada Lambung Yang Di Induksi
Aspirin. J Ilm Kesehat Sandi Husada.
2021;10(2):402–7.
16. Yakub dan Herman. Potensi Kombinasi
Minyak Daun Mint Dan Minyak Jintan
Sebagai Terapi Dispepsia Fungsional.
Conv Cent Di Kota Tegal.
2021;4(80):4.

Anda mungkin juga menyukai