TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
Kanker kolorektal adalah kanker yang terjadi pada caecum, kolon ascenden,
Kanker kolorektal adalah suatu tumor maligna yang muncul pada jaringan
yang dimulai dari bagian kolon atau rectum dan merupakan kanker ketiga
terbanyak serta sebagai penyebab kematian ketiga terbanyak pada pria dan
bentuk non polip kanker sebelum berkembang menjadi kanker pada lapisan
Jadi kanker kolorektal dapat diartikan sebabagi suatu keganasan atau kanker
yang menyerang sebagian besar usus, baik usus besar maupun rektum, dan
9
10
b. Manifestasi Klinik
1. Karsinoma saecum
- Rasa tidak nyaman di perut bagian kanan bawah untuk jangka waktu
lama.
- Sindrome dyspepsis
- Rasa nyeri di perut pada perut kanan atas diserai rasa penuh diperut,
- BB turun
pulmo.
1. Usia
Lebih dari 90% kasus kanker kolorektal terjadi padapasien yang berusia
79 tahun.
2. Jenis kelamin
beberapa negara, seperti New Zealand, Australia, dan Israel. Hal ini
Bila ada salah satu anggota keluarga yang pernah menderita satu jenis
kanker payudara, atau polip maka akan memiliki risiko yang lebih besar
5. Etnis
Amerika 25% lebih tinggi dan tingkat kematian 50% lebih tinggi
Society, 2014:5).
Radang usus seperti colitis ulcerative atau penyakit crohn yang mana
Individu yang konsumsi alkohol kurang dari satu porsi alkohol per
8. Diit/Makanan
yang mengkonsumsi daging merah yang dimasak pada suhu yang tinggi
dan dengan waktu masak yang cukup lama. Resiko tinggi juga
Tidak adanya aktivitas fisik dan kelebihan berat badan merupakan salah
satu faktor yang paling sering dilaporkan sebagai salah satu faktor
sedang seperti jalan cepat secara baik dan teratur setiap hari atau lima
11. Vitamin D
Penggunaan secara teratur dalam dalam jangka waktu lama pada obat
d. Pemeriksaan Penunjang
1. Endoskopi, kolonoskopi
kontras ganda.
diperlukan dalam tindakan ini serta barium telah tersedia dihampir seluruh
sering tak terdeteksi, untuk mendiagnosis lesi tipe datar dan lesi di rekto-
1C, dan mampu mendeteksi kondisi di luar usus besar, dan termasuk
metastasis pada kelenjar getah bening apabila kelenjar getah bening tidak
e. Penatalaksanan
1. Pembedahan
pada kelenjar getah bening terdekat. Jika hanya sebagian usus besar
pembukaan atau jalan antara usus besar dan bagian luar perut untuk
meskipun rektum telah dibuang. Ketika bagian dari usus besar atau
2. Radiasi
3. Kemotherapi
a. Definisi
baik yang normal maupun abnormal dan berkaitan dengan mutu hidup. Oleh
karena itu kualitas hidup dimaknai sebagai kriteria keberhasilan hidup yang
peluang yang dipilih baik secara pribadi maupun sosial. Kualitas hidup setiap
1. Kesehatan fisik
19
Aspek kesehatan fisik terdiri dari nyeri dan ketidak nyamanan, tidur,
melakukan akitifitas.
2. Kesehatan Psikologis
3. Hubungan Sosial
dan dukungan sosial. Aspek hubungan sosial yaitu hubungan antara dua
4. Lingkungan
kualitas hidupnya dipengaruhi oleh kontek budaya dan system nilai dimana
individu itu tinggal. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Fadda dan Jiron
budaya, system, wilayah tempat tinggal satu dengan yang lain, dan berbagai
adalah:
1. Jenis kelamin
kualitas hidup. Laki-laki beresiko memiliki 1,3 kali lebih besar untuk
ini disebabkan karena perempuan lebih matang secara emosi dan lebih
2. Usia
dan Singer (1998), dalam Papila, dkk (2007) individu yang dewasa
21
madya.
3. Tingkat Pendidikan
tingkat pendidikan, Moons, dkk (2004) dan Baxter (1998) dalam nofitri
(2009).
fungsional.
4. Pekerjaan
pekerja, tidak bekerja, dan penduduk yang tidak mampu bekerja. Wahl,
22
5. Status Pernikahan.
hidup yang lebih baik karena adanya dukungan sosial dari pasangannya
7. Penatalaksanaan Medis
8. Mekanisme Koping
efektif jika didukung oleh kekuatan lain dan adanya keyakinan pada
mengatasi kecemasan.
daya tahan tubuh dan daya penolakan tubuh terhadap gangguan suatu
orang dewasa.
situasi stres
resiko.
emosidalam dirinya.
lingkungan sekitar
mengatasi masalah.
segala sesuatunya.
yang dihadapinya.
Teknik Koping
c. Teknik perilaku
c. Instrumen atau alat ukur untuk mengukur kualitas hidup seseorang dari
1. WHOQOL-100
2. FACT-C
Disini peneliti menggunakan alat ukur FACT-C karena alat ukur ini
adanya komunikasi yang timbul akibat adanya umpan balik antara individu,
orang lain.
Dukungan sosial yang dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat
kepada kita, kita jadi tahu bahwa mereka mencintai, peduli, dan menghargai
sayang dari keluarga maupun sahabat atau orang-orang sekitar yang itu juga
sosial menurut Cohen dan Syme (dalam appolo & Cahyadi, 2012).
yang diterima oleh individu dari orang lain saat mereka berada dalam
diperhatikan.
Sarafino, 2011, mengatakan ada empat bentuk dasar yang dapat diberikan dan
a) Emotional support
29
dengan rasa dicintai dan memiliki pada saat merasakan stress. Ini dapat
c) Informational support
membutuhkan.
d) Companionship support
c. Enam Komponen dukungan sosial atau “The social Provision scale” menurut
a) Instrumental support
2) Guidance (bimbingan)
b) Emotional support
individu.
nurturance)
kebahagiaan.
berhubungan.
Dukungan sosial dapat berasal dari keluarga, pasangan hidup, pacar, teman,
rekan kerja, dan organisasi komunitas. Ganster, dalam Carolina 2016, juga
1. Dukungan keluarga.
kelompok.
pemenuhan.
mengatakan bahwa bantuan dan pertolongan akan selalu siap diberikan oleh
Segala bantuan yang diterima dari anggota keluarga kepada anggota keluarga
Sementara itu, Maksud (2015) mengatakan bahwa salah satu dari bentuk
Salah satu faktor yang paling kuat terkait dengan hasil akhir anak yang positif
nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan
subjek didalam lingkungan sosialnya dapat berupa kehadiran atau hal yang
penerimaannya
penderita.
pada keadaan bahagia yang dirasakan secara internal menurut Ellison, 1983.
suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial material maupun spiritual yang
diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin dan
(Puchalski,2012)
dekat dengan diri sendiri, Tuhan, Orang lain dan lingkungan, makna hidup
Paloutzian dan Ellison 1982 (dalam Giacalone dan Jurkiewicz, 2015) juga
antara Tuhan, orang lain, alam dan diri sendiri (Fisher dan Ng, 2017)
kebutuhan akan martabat, makna hidup secara utuh, kebutuhan akan nilai,
Menurut Paloutzian dan Ellison (1982 dalam Cobb dkk, 2012) Kesejahteraan
1. Dimensi Vertikal/religius
2. Dimensi Horisontal/eksistensial
Dimensi ini menekankan pada makna dan tujuan hidup. Penilaian diri
hidup, membangun hubungan yang positif, memiliki makna dan tujuan dalam
kekuatan yang lebih tinggi dari individu tersebut dan menerima adanya
dkk, 2016)
: 5).
menimbulkan kekaguman.
pada rasa yang melampaui ruang dan waktu, kekhawatiran yang sangat,
1. Usia
41
2. Jenis kelamin
Kesejahteraan spiritual antara pria dan wanita tidak ada perbedaan yang
3. Dukungan sosial
4. Kecemasan.
adanya rasa takut akan kematian atau pengobatan (Skukla dan Rishi,
2015)
dimulai dari pernyataan sangat tidak setuju sampai setuju (LOU, 2015)
mencakup dua subskala yaitu makna dan iman. Instrumen ini terdiri
Skala SWBS terdiri dari 20 item, yang mana terbagi atas 10 item
Dari tiga alat ukur diatas, peneliti menggunakan alat ukur FACIT SP 12 untuk
karena alat ukur ini cocok untuk menilai individu dengan penyakit kronik.
44
Faktor Resiko
Penyakit kanker Kualitas Hidup
Kanker Kolorektal Dampak yang terjadi
Colorektal
1. Faktor 1. Dampak fisik
Genetik 2. Dampak
Psikologis
2. Keterbatasan
3. Dampak sosial Kesejahteraan
aktifitas dan Penatalaksanaan
Kanker kolorektal spiritual
obsitas.
3. Diet 1. Pembedahan Faktor yang
4. Suplemen 2. Kemoterapi mempengaruhi
Kalsium 3. Radio terapi Kesejahteraan
5. Vitamin D (Kemenkes , 2018) SUPPORT system spiritual :
6. Merokok dan 1. Usia
Dukungan sosial
Alkohol Dukungan Keluarga 2. Jenis kelamim
7. Konsumsi 1. Emosional support 3. Kecemasan
1. Informasional
Hormon 2. Nstrumental 4. Jangka waktu
2. Penilian
support ranap
3. Instrumenta
Kemenkes ,2018 3. Informasional
4. emosional (Calders, dkk,
suppot
2017,Lewis,dkk,2014
(Friedman, Komariyah 4. Companionship
,Istna, 2015,wei,
2014) support
2015)
(Friedman, Komariyah
2014, Sarafino, 2011)