Anda di halaman 1dari 2

2.

Manfaat Informed Consent


Menurut Adami Chazawi, informed consent berfungsi ganda. Bagi dokter, informed consent
memberi rasa aman dalam menjalankan tindakan medis ke pasien, dan bisa digunakan
sebagai pembelaan diri jika ada tuntutan ataupun gugatan dari pasien maupun keluarganya
jika ada hal yang tidak dikehendaki.

Bagi pasien, informed consent berfungsi untuk menjamin hak-haknya terhadap dokter dan
bisa dijadikan alasan gugatan terhadap dokter bila dokter praktiknya mentimpang dari
maksud diberikannya informed consent.

Informed consent pasien ini hanya membebaskan risiko hukum. Meskipun ada persetujuan
semacam itu, kalau perlakuan medis dilakukan salah, dokter tetap harus bertanggung jawab.

Dari asas hukum, informed consent ini berfungsi sebagai pemenuhan asas konsensualisme
(kesepakatan) di antara pihak mengenai isi perjanjian. Sehingga kedua pihak terikat sejak
terjadinya kesepakatan untuk memenuhi kewajiban dan memeperoleh hak sesuai perjanjian
dan hukum yang berlaku.

Manfaat lainnya yaitu sebagai alat pertahanan dari sengketa medik yang ditimbulkan oleh
pasien, memberikan perlindungan hukum dan dokter terhadap hal yang tidak terduga yang
bersifat negatif misalnya terhadap resiko pengobatan yang tidak dapat dihindari walaupun
dokter bertindak semaksimal mungkin dan melindungi dokter dalam menjalani tugas. Selain
itu, manfaat Informed Consent dalam kasus ini adalah bentuk izin persetujuan akan prosedur
medis yang akan dilakukan dan sebagai suatu tanda bukti yang akan disimpan di dalam arsip
rekam medis pasien. Manfaat informed consent bagi pasien:

1. Dalam tindakan medik ada kemungkinan (resiko) yang dapat terjadi yang mungkin tidak
sesuai harapan pasien. Ketidak mengertian pasien terhadap resiko yang dihadapinya dapat
mengakibatkan diajukannya tuntutan ke pengadilan oleh pasien tersebut. Seperti pada
kasus ini.
2. Pasien perlu mengetahui tindakan dokter..
3. Apabila terjadi penuntutan terhadap dokter yang dilakukan oleh pasien maka informed
consent yang dilakukan secara tertulis dapat menjadi bukti yang kuat bagi dokter tersebut.
Namun, informed consent yang diberikan pada kasus ini tidak kuat karena pasien hanya
memberikan persetujuan secara lisan.
4. Pasien perlu mengetahui resiko dan informasi yang terjadi bila tindakan tersebut
dilakukan.
Manfaat informed consent bagi dokter:
1. Menjelaskan kepada pasien mengenai upaya pengobatan sehingga dokter dapat
merasa percaya diri dalam melakukan tindakannya.
2. Pembelaan tuntutan atau gugatan yang dilayangkan paasien kepada dokter.
3. Memberikan perlindungn hukum terhadap akibat yang tak terduga dan negative.

DAFTAR PUSTAKA

Rizko PutraPradana. Satelit di https://www.scribd.com ( di akses 5 maret 2011).

Wiradharma, Danny, dan D.S. Hartati. 2014. Penuntun Kuliah Hukum Kedokteran Edisi 2.
Jakarta: Sagung Seto.
Martabat, “Fungsi Informed Consent Dalam Perjanjian Terapeutik”
Jamsos. (2016) “Fungsi Informed Consent dalam Perjanjian Terapeutik”. [Internet].
Tersedia : http://archives.jamsosindonesia.com/cetak/printout/231

Anda mungkin juga menyukai