Anda di halaman 1dari 101

Penilaian Maturitas Digital Level Rumah Sakit

Tujuan Penilaian Maturitas Digital

Penilaian maturitas digital digunakan bertujuan untuk mengidentifikasi kesenjangan, dan mendukung pengembangan peta jalan untuk meningkatkan kemampua
Tidak hanya mencakup teknologi informasi, tetapi juga terkait dengan proses, orang, sumber daya, standar data, dan aspek penting lain yang secara langsung ber
penggunaan rekam kesehatan elektronik.

Setidaknya ada 4 pertanyaan penting yang dapat dijawab dalam penilaian maturitas digital di rumah sakit, yaitu:
1. Bagaimana kondisi maturitas digital rumah sakit ?
2. Seberapa siap sistem informasi rumah sakit dapat interoperable?
3. Faktor kunci apa yang dapat mendorong kesuksesan penggunaan rekam kesehatan elektronik di rumah sakit?
4. Fitur sistem informasi rumah sakit apa saja yang perlu diprioritaskan untuk dikembangkan?

Bagaimana penilaian ini digunakan?

Penilaian maturitas digital ini terdiri beberapa parameter yang berdasarkan referensi berpengaruh terhadap kesuksesan sistem informasi rumah sakit. Parameter
teknologi informasi dan sistem informasi di Rumah Sakit, Tata kelola dan manajemen SI RS, interoperabilitas, data analitik, SDM Keterampilan & Penggunaan SI R
kerahasiaan data serta rekam medis elektronik. Masing-masing parameter dinilai berdasarkan 5 skala likert yang juga menunjukkan level dari maturitas digital di

Siapa sebaiknya yang perlu dilibatkan dalam penilaian maturitas digital di rumah sakit?

Penilaian maturitas digital dilakukan oleh pengelola sistem informasi rumah sakit terkait. Rumah Sakit umumnya memiliki unit yang bertanggung jawab mengemb
informasi rumah sakit atau misalnya manajer sistem informasi rumah sakit yang bertanggungjawab terhadap rutinisasi analisis data rumah sakit .

Langkah-langkah untuk melakukan penilaian secara mandiri?


Rekomendasi penilaian maturitas digital level rumah sakit antara lain:
1. Membentuk tim internal RS yang bersama-sama mempelajari instrumen penilaian maturitas digital.
2. Mengidentifikasi pemangku kepentingan yang relevan dengan SI Rumah Sakit.
3. Mengumpulkan dokumen yang relevan seperti regulasi, laporan, profil rumah sakit, petunjuk teknis dan lainnya.
4. Mengisi self-assessment bersama tim yang dipimpin penanggung jawab sistem informas serta berkoordinasi pada kondisi tertentu bilamana memerlukan disku
(poin 2) yang sesuai (contoh: klinisi, paramedis, manajemen dan lainnya)
5. Melakukan validasi hasil penilaian dan jika memungkinkan bersama reviewer dari luar rumah sakit
6. Finalisasi skor akhir dan menentukan tindak lanjut untuk memperkuat SI Rumah Sakit

Penilaian maturitas digital dapat dilakukan reguler, umpamanya: sebelum membuat perencanaan kerja SI Rumah Sakit tahunan untuk mengukur kemajuan kinerj
roadmap sistem informasi.

Bagaimana menggunakan hasil penilaian maturitas?

Hasil penilaian berupa skor yang menunjukkan bagaimana kondisi SI rumah sakit saat ini berdasarkan 38 parameter penilaian yang tersedia. Dengan demikian org
apa dari SI yang memerlukan intervensi. Tentunya dengan diselaraskan dengan rencana strategis organisasi. Intervensi dapat dijabarkan menjadi lebih detail men
harus diambil untuk kemajuan kinerja sistem informasi rumah sakit.

Interpretasi hasil penilaian maturitas?


Level
1

4
5
n Maturitas Digital Level Rumah Sakit

nilaian Maturitas Digital

turitas digital digunakan bertujuan untuk mengidentifikasi kesenjangan, dan mendukung pengembangan peta jalan untuk meningkatkan kemampuan sistem infromasi rumah saki
mencakup teknologi informasi, tetapi juga terkait dengan proses, orang, sumber daya, standar data, dan aspek penting lain yang secara langsung berdampak pada kesuksesan
rekam kesehatan elektronik.

da 4 pertanyaan penting yang dapat dijawab dalam penilaian maturitas digital di rumah sakit, yaitu:
a kondisi maturitas digital rumah sakit ?
siap sistem informasi rumah sakit dapat interoperable?
ci apa yang dapat mendorong kesuksesan penggunaan rekam kesehatan elektronik di rumah sakit?
m informasi rumah sakit apa saja yang perlu diprioritaskan untuk dikembangkan?

a penilaian ini digunakan?

turitas digital ini terdiri beberapa parameter yang berdasarkan referensi berpengaruh terhadap kesuksesan sistem informasi rumah sakit. Parameter terebut menggambarkan laya
ormasi dan sistem informasi di Rumah Sakit, Tata kelola dan manajemen SI RS, interoperabilitas, data analitik, SDM Keterampilan & Penggunaan SI RS, keamanan informasi, privas
data serta rekam medis elektronik. Masing-masing parameter dinilai berdasarkan 5 skala likert yang juga menunjukkan level dari maturitas digital di suatu rumah sakit.

aiknya yang perlu dilibatkan dalam penilaian maturitas digital di rumah sakit?

turitas digital dilakukan oleh pengelola sistem informasi rumah sakit terkait. Rumah Sakit umumnya memiliki unit yang bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara siste
mah sakit atau misalnya manajer sistem informasi rumah sakit yang bertanggungjawab terhadap rutinisasi analisis data rumah sakit .

angkah untuk melakukan penilaian secara mandiri?


i penilaian maturitas digital level rumah sakit antara lain:
uk tim internal RS yang bersama-sama mempelajari instrumen penilaian maturitas digital.
tifikasi pemangku kepentingan yang relevan dengan SI Rumah Sakit.
ulkan dokumen yang relevan seperti regulasi, laporan, profil rumah sakit, petunjuk teknis dan lainnya.
lf-assessment bersama tim yang dipimpin penanggung jawab sistem informas serta berkoordinasi pada kondisi tertentu bilamana memerlukan diskusi dengan pemangku kepentin
g sesuai (contoh: klinisi, paramedis, manajemen dan lainnya)
n validasi hasil penilaian dan jika memungkinkan bersama reviewer dari luar rumah sakit
kor akhir dan menentukan tindak lanjut untuk memperkuat SI Rumah Sakit

turitas digital dapat dilakukan reguler, umpamanya: sebelum membuat perencanaan kerja SI Rumah Sakit tahunan untuk mengukur kemajuan kinerja dan menentukan target sasa
em informasi.

a menggunakan hasil penilaian maturitas?

an berupa skor yang menunjukkan bagaimana kondisi SI rumah sakit saat ini berdasarkan 38 parameter penilaian yang tersedia. Dengan demikian organisasi dapat menentukan as
ang memerlukan intervensi. Tentunya dengan diselaraskan dengan rencana strategis organisasi. Intervensi dapat dijabarkan menjadi lebih detail menjadi langkah-langkah konkret
l untuk kemajuan kinerja sistem informasi rumah sakit.

asi hasil penilaian maturitas?


Penjelasan
Ad hoc dan Fragmentasi : Organisasi tidak memiliki kapasitas pelayanan berbasis sistem informasi dan atau sistem yang tersedia bersifat ad hoc dan dikerjakan sekeda

Inisiasi Pondasi: Organisasi memiliki roadmap sistem informasi rumah sakit namun tidak sistematis. tidak tersedia protokol pengawasan dan pengukuran kinerja sistem
secara berkelanjutan
Terbentuk dan Otoritas: Organisasi memiliki roadmap yang jelas terkait struktur dan fungsi sistem informasi, pengawasan, peningkatan kualitas dan evaluasi sistem
informasi rumah sakit sudah dilakukan secara sistematis.

Terkelola Kolaborasi: organisasi telah menggunakan sistem informasi rumah sakit sesuai struktur dan fungsinya sebagaimana kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
Optimal Terintegrasi: Organisasi melakukan maturitas digital secara berkesinambungan guna memantau dan mempertahankan kualitas penggunaan teknologi digital
kesehatan di rumah sakit
Definisi Operasional

Sistem Informasi Rumah Sakit

Rencana strategis SI

Monitoring dan Evaluasi SI

Manajemen dan tata kelola

Tata Kelola Teknologi Informasi

Manajemen sistem informasi rumah sakit

Strategi

Kebijakan dan Prosedur

Manajemen resiko dan keamanan

Investasi Teknologi Informasi

Sistem Informasi dan Infrastruktur TIK

Front Office

Back Office

SDM

Perencanaan SI dan Infrastruktur TIK

Kualitas Teknis Sistem informasi rumah sakit

Kualitas sistem informasi rumah sakit

Kualitas pelayanan sistem informasi rumah sakit


Bridging sistem

Interoperabilitas

interoperabilitas internal

interoperabilitas eksternal

interoperabilitas sintaksis

interoperabilitas semantik

Standar data dan pertukaran data

Data Analytics

Penggunaan Data sebagai Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan untuk manajemen RS

Sumber Daya Manusia, Keterampilan dan


Penggunaan SIMRS

LIterasi Digital

Insentif Penggunaan Sistem Informasi

Peningkatan Kapasitas SDM IT

Manajemen Pengetahuan

Keamanan Informasi, privasi dan kerahasiaan data

Kebijakan keamanan Informasi, privasi dan


kerahasiaan data

Penerapan kebijakan dan prosedur keamanan TI

Pemenuhan terhadap regulasi proteksi data pribadi

Notifikasi Insidensi keamanan dan Tindakan yang


dilakukan

Rekam Medis Elektronik


Fungsi EMR
Patient/ family actively involved and can access their
PHR
Patient Focus

Patient Center Care (PCC)

Layanan personalisasi pasien


suatu sistem teknologi informasi komunikasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses pelayanan Rumah
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan akurat, dan meru
Sistem Informasi Kesehatan.

Rencana strategis sistem informasi umumnya dalam bentuk dokumen yang menunjukkan rencana kegiatan SI dalam jangk
tahun) yang dapat mencakup aspek kebijakan SI, penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, pengemba
informasi, penguatan kapasitas tenaga kesehatan untuk menggunakan SI, pengalokasian anggaran, dan lain-lain.

Merupakan kegiatan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan secara berkesinambungan guna mengetahui sejauh mana p
untuk meningkatkan produktifitas pelayanan pasien

Sejauh mana organisasi melibatkan kepemimpinan, kebijakan dan prosedur, struktur, manajemen resiko kualitas dan kese
terintegrasi, membangun koordinasi dan pengembangan kapasitas sumber daya yang dimiliki untuk pengelolaan suatu TI/

Sejauh mana organisasi melakukan tata kelola agar TI/SI dapat berjalan produktif dan berkembang sesuai dengan sasaran
yang telah dibuat

Merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dari organisasi untuk mencapai tujuan y
pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data rumah sakit mencakup semua Rumah Sakit umum maupun khusus
Sejauh mana organisasi telah mengembangkan dan menerapkan rencana strategis untuk mencapai tujuan dan sasarannya

sejauh mana organisasi menyediakan seperangkat kebijakan dan prosedur baik kebijakan pemerintah maupun peraturan i
untuk mengakomodir tata kelola pemanfaatan SI/TI

Sejauh mana organisasi menyiapkan pengaturan manajemen resiko sebagai pedoman antisipasi/ meminimalisir munculny
dalam pemanfaatan TI/SI

Sejauh mana organisasi percaya diri atas kinerja pengembangan TI/SI untuk harapan diperolehnya peningkatan kualitas pe

sejauh mana organisasi telah mengadopsi dan mengimplementasikan infrastruktur TI, sistem digital, teknologi dan layanan
digunakan dan efektif

Pelayanan rumah sakit di kantor bagian depan yang berhubungan langsung dengan pelayanan administratif pasien dan kel

Proses bisnis administratif yang menunjang kepada alur kinerja pelayanan rumah sakit

tenaga kesehatan dan non kesehatan yang mengendalikan seluruh kegiatan di rumah sakit

proses mengkonsep desain sistem informasi rumah sakit sebagai solusi untuk penyelesaian masalah/ peningkatan mutu pe

sejauh mana organisasi memfasilitasi komponen TI sesuai spesifikasi sistem yang dibutuhkan meliputi : database, network

seberapa besar teknologi SI relatif mudah untuk dipahami dan digunakan

seberapa besar SI/TI mendukung pelayanan klinis dan dapat diandalkan, adanya fungsi bantuan, cadangan sistem, warnin
meningkatkan kinerja pengguna
penggunaan informasi fasilitas dan teknologi (web service) yang memungkinkan dua sistem berbeda pada saat bersamaan
proses tanpa adanya intervensi satu sistem dengan lainnya secara langsung untuk tujuan meningkatkan efektivitas entry d
efisiensi penggunaan sumber daya dengan tetap menjaga keamanan dan kerahasiaan masing-masing sistem, namun bersi
sejauh mana kemampuan pertukaran informasi anatar dua atau lebih sistem informasi/ komponen berdasarkan standar u
manfaat dari data yang dipertukarkan tersebut sesuai kepentingannya.

sejauh mana data dan informasi dapat dipertukarkan antara sistem dalam organisasi perawatan kesehatan
sejauh mana data dan informasi dapat dipertukarkan antara sistem diluar organisasi, pengaturan perawatan medis dengan
medis dan keluarga
sejauh mana pemanfaatan standar pertukaran data untuk mendefinisikan format, struktur, syntax dan data coding yang ak
agar dapat diinterpretasi oleh perangkat lunak yang menerimanya sehingga memungkinkan integrasi sistem dan layanan d
efektif dan efisien

sejauh mana informasi yang dipertukarkan antara sistem digital dapat secara akurat ditafsirkan dan dipahami oleh setiap s
(terkait dengan standar kamus data yang dipakai)

Standar kodifikasi data klinis, penunjang medis, pelayanan kesehatan masyarakat, komoditas kesehatan yang mengacu pa
internasional atau dikembangkan secara mandiri untuk mendukung pertukaran data kesehatan secara elektronik.

sejauh mana organisasi menggunakan data untuk keputusan yang efektif dari pemanfatan IT/IS untuk organisasi, pasien da
populasi

Sejauh mana data dianalisis untuk mengidentifikasi dan memahami pola dan tren riwayat medis dan memkfasilitasi penga
perawatan yang efektif

sejauh mana data dianalisis guna memberikan gambaran hasil pelayanan strategis yang dibutuhkan manajemen untuk me
atas pelayanan masa depan

Sejauh mana pemangku kepentingan internal dan eksternal memahami digital dan termotivasi untuk memanfaatkan TIK le

sejauh mana memahami dan memanfaatkan sistem informasi/ teknologi informasi

adanya suatu mekanisme keuntungan atas pemanfaatan TI/SI

sejauh mana pemberlakuan pelatihan dan pendidikan untuk peningkatan kemampuan personal terkait TI/SI

sejauh mana organisasi meningkatkan, mengembangkan pengetahuan dan mengaplikasikannya secara efektif

Adanya dukungan TI/SI untuk menjaga kerahasiaan, integritas dan ketersediaan data kesehatan dalam organisasi

sejauh mana organisasi memfasilitasi penyelenggaraan digital kesehatan melalui penyiapan kebijakan rumah sakit untuk k
kerahasiaan dan privasi data pasien

sejauh mana organisasi menyediakan prosedur teknis penerapan dan pemanfaatan TI/SI

adanya pengukuran tingkat pemenuhan penggunaan TI/SI terhadap kepatuhan kebijakan/prosedur yang ditetapkan

adanya suatu mekanisme peringatan dalam manajemen informasi medis

suatu sistem pencatatan medis pasien secara elektronik untuk meningkatkan keefektifan manajemen informasi medis pas
waktu dan akurat
sejauh mana EMR memberikan kemudahan pencatatan medis pasien
sejauh mana pasien, praktisi perawatan dan keluarga dapat secara aktif berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, mem
informasi dan data kesehatan
sejauh mana pasien dilibatkan dalam pengambilan keputusan untuk tujuan perawatan kesehatannya
suatu pendekatan inovatif terhadap perencanaan, pemberian, dan evaluasi atas pelayanan kesehatan yang didasarkan pad
kemitraan yang saling menguntungkan antara pemberi pelayanan kesehatan, pasien, dan keluarga

Ketersediaan informasi dari fasilitas pelayanan kesehatan agar pasien mendapatkan kemudahan dan akses pelayanan yang
Data dasar penilaian maturitas digital Rumah Sakit

1 Kode Rumah Sakit

2 Nama Rumah Sakit

3 Jumlah Total SDM RS

4 Jumlah SDM di Unit IT RS

5 Apa saja latar belakang kompetensi SDM di


Unit IT

6 Sejak tahun berapa menggunakan SIMRS

7 Dari mana SIMRS yang digunakan?

Berapa persen estimasi anggaran untuk


8 SIMRS per tahun?

9 Berapa banyak pengguna SIMRS?

10 Stakeholder yang terlibat dalam penilaian maturitas digital


Nama
a
b
c
d
e
f
Rumah Sakit

Mengembangkan sen
Menggunakan Open
Membeli sistem yang
Kerjasama operasion
Lainnya

aian maturitas digital


Peran di rumah sakit
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan atau memberikan informasi tambaha
tercakup dalam pertanyaan terkait.

Pertanyaan
I.A.1. Arsitektur Sistem Informasi Dasar RS mencakup Subsistem atau Modul sebagai berikut: (Bisa memilih lebih dari
1 jawaban)
FALSE Belum ada Subsistem atau Modul Sistem Informasi Utama

FALSE Master Data

FALSE Pendaftaran rawat jalan

FALSE Pendaftaran rawat inap (admisi)

FALSE Tagihan dan pembayaran


0 Rawat Jalan

FALSE IGD

FALSE Rawat Inap

I.A.2. Arsitektur Sistem Informasi Penunjang RS mencakup Subsistem atau Modul sebagai berikut: (Bisa memilih lebih
dari 1 jawaban)
FALSE Belum ada Subsistem atau Modul Sistem Informasi Penunjang

FALSE Farmasi

FALSE Laboratorium

FALSE Radiologi

FALSE Kamar Operasi


FALSE Kamar Tindakan/Bersalin

FALSE Gizi

FALSE Kamus dan Standar Data

1.B.1. Arsitektur Sistem Manajemen (back-office) RS mencakup Subsistem atau Modul sebagai berikut: (Bisa lebih
dari 1 jawaban)
FALSE Belum ada Subsistem atau Modul Sistem Manajemen RS

FALSE Jaminan dan Klaim

FALSE Keuangan

FALSE Perencanaan dan Anggaran

FALSE Rantai Pasok

FALSE Aset

FALSE Kepegawaian

FALSE Dashboard Manajemen

I.C.1. Bagaimana ketersediaan jaringan internet di rumah sakit?

FALSE Tidak tersedia internet

FALSE Internet tersedia namun tidak stabil dan tidak memfasilitasi semua area

FALSE Internet tersedia disemua area namun tidak berkecepatan tinggi

FALSE Internet tersedia dengan stabil dan berkecepatan tinggi

FALSE Internet berperforma baik dan mengakomodir kinerja sistem informasi


I.C.2. Sejauh mana infrastruktur komunikasi data elektronik tersedia di rumah sakit Anda?

FALSE Masing-masing unit memiliki jaringan internet sendiri yang tidak terhubung

FALSE Jaringan antar unit dihubungkan dengan local area network dengan akses internet

FALSE
Rumah sakit sudah menyiapkan internet dan infrastruktur lainnya untuk pertukaran data elektronik menggunakan
standar interoperabilitas.

FALSE
Infrastruktur komunikasi data elektronik rumah sakit sudah terhubung dengan beberapa sistem di luar rumah sakit untuk
administrasi dan laporan rutin (Ex: BPJS Kesehatan, Aplikasi Kemenkes)

FALSE
Infrastruktur rumah sakit mampu memfasilitasi komunikasi data elektronik untuk kepentingan pelayanan medis pasien
(rujukan elektronik, order penunjang, resep elektronik, dll).

FALSE
SIMRS mampu melakukan pertukaran data elektronik secara nasional melalui infrastrktur yang disediakan kementrian
kesehatan.

I.C.3. Inovasi teknologi informasi dan komunikasi apa yang sudah diterapkan di rumah sakit?

FALSE Tersedia sistem informasi billing dan administrasi rumah sakit (Ex: Klaim asuransi)

FALSE Sistem pendaftaran, admisi pasien dan antrian mandiri (offline atau online) sudah tersedia di rumah sakit

FALSE Rumah sakit sudah menerapkan standar minimal modul SIMRS sesuai regulasi.

FALSE
Beberapa standar internasional diterapkan dalam SIMRS (kodifikasi penyakit, obat, alat, tindakan medis, catatan
keperawatan)
FALSE IoT sudah digunakan pada beberapa peralatan medis di rumah sakit

FALSE Telemedicine dan telemonitoring pasien jarak jauh

I.D.1. Sejauh mana infrastruktur komunikasi data elektronik tersedia di rumah sakit Anda?
FALSE Fokus pada mencegah donwtime

FALSE Rumah sakit masih berfokus pada penyediaan dan pengendalian infrastruktur bagi penggunanya

FALSE Layanan TIK masih reaktif terhadap permasalahan teknis dan permintaan pimpinan.

FALSE Unit IT mengakomodasi kebutuhan sistem informasi semua unit yang melakukan pelayanan pasien

FALSE
Layanan pemrosesan data untuk dukungan penelitian tersedia dan adanya kesinambungan layanan TIK dengan
infrastruktur yang terus disesuaikan kebutuhan.

FALSE Layanan teknologi informasi dan komunikasi bertujuan untuk mempercepat inovasi pelayanan pasien.

I.D.2. Bagaimana Unit IT menyiapkan bantuan/ support teknis terhadap penerapan sistem informasi rumah sakit ?

FALSE Tidak memiliki support teknis sistem

FALSE Tersedia bantuan yang terkontrak, terjadwal atau bantuan panggilan (on call) dari pihak lain

FALSE Tersedia bantuan jarak jauh atau on call selama 24 jam oleh tim IT rumah sakit

FALSE Bantuan diberikan tim teknis/vendor secara standby di rumah sakit 24 jam

FALSE Bantuan siap 24 jam, pusat bantuan (help desk) tersedia dan ada prosedur eskalasi

I.D.3. Bagaimana pemeliharaan sistem informasi yang sejauh ini dilakukan di rumah sakit?

FALSE Tidak ada agenda pemeliharaan sebagai pedoman

FALSE Ada agenda, SDM, anggaran namun belum didukung kebijakan prosedur pemeliharaan yang memadai

FALSE Ada agenda dan SDM pemeliharaan namun belum didukung anggaran pemeliharaan yang memadai

FALSE Ada agenda, SDM, anggaran dan didukung kebijakan prosedur pemeliharaan yang memadai
FALSE Pemeliharaan sistem informasi telah teragenda dan terselenggara dengan baik sesuai pedoman yang ditetapkan

I.E.1. Bagaimana unit IT memfasiltiasi interoperabilitas dan pelaporan rutin?

FALSE Kurangnya kesadaran pentingnya pertukaran data elektronik dan pelaporan rutin

FALSE Interoperabilitas dan pelaporan dikembangkan untuk kepentingan administratif (ex: klaim)

FALSE Pengembangan interoperabilitas dan pelaporan rutin bersifat reaktif dan tidak ada standar yang diikuti.

FALSE
Layanan sistem informasi memfasilitasi interoperabiltias antar berbagai sistem internal maupun eksternal sesuai dengan
kebijakan, proses dan norma yang berlaku secara nasional.

FALSE
Layanan sistem informasi memasilitasi interoperabilitas dengan sektor lain (seperti perbankan, fintech, eCommerce,
telemedicine) untuk mempermudah layanan pasien.

FALSE
Kemampuan interoperabilitas terus dikembangkan dan dipantau manajemen berdasarkan umpan balik. Data agregat dari
rumah sakit dikirimkan secara otomatis ke pemerintah daerah dan pusat.

I.E.2. Bagaimana penerapan bridging SI dengan aplikasi pengelolaan manajemen di RS?

FALSE Entri data SIMAK BMN, ASPAK dan SIRS masih bersifat offline

FALSE Sistem informasi RS berkemampuan bridging dengan SIMAK BMN

FALSE Sistem informasi RS berkemampuan bridging dengan SIMAK BMN dan ASPAK

FALSE Sistem informasi RS berkemampuan bridging dengan SIMAK BMN, ASPAK dan SIRS Online

FALSE Sistem informasi RS berkemampuan bridging dengan SIMAK BMN, ASPAK, SIRS Online dan Aplikasi online lainnya

I.E.3. Bagaimana penerapan bridging SI dengan aplikasi pelayanan pasien di RS?

FALSE Sistem informasi RS berkemampuan bridging sistem dengan e-klaim (INA-CBGs) dan v-klaim BPJS
FALSE Sistem informasi RS berkemampuan bridging sistem dengan e-klaim (INA-CBGs), v-klaim BPJS, dan SISRUTE

FALSE Sistem informasi RS berkemampuan bridging sistem dengan e-klaim (INA-CBGs), v-klaim BPJS, SISRUTE, dan SIRANAP

FALSE
Sistem informasi RS berkemampuan bridging sistem dengan e-klaim (INA-CBGs), v-klaim BPJS, SISRUTE, SIRANAP, dan SI
TB Terpadu (SITT)

FALSE
Sistem informasi RS berkemampuan bridging sistem dengan e-klaim (INA-CBGs), v-klaim BPJS, SISRUTE, SIRANAP, dan SI
TB Terpadu (SITT) serta aplikasi pelayanan klinis lainnya

I.F.1. Bagaimana pengadaan infrastruktur sistem informasi yang dilakukan rumah sakit?

FALSE Tidak memiliki perencanaan sistem informasi

FALSE Memiliki perencanaan sistem informasi namun tidak detail

FALSE Memiliki perencanaan detail pengembangan sistem informasi namun tidak ditunjang anggaran yang memadai

FALSE Anggaran mendukung perencanaan namun penerapannya mengalami banyak kendala kesiapan

FALSE
Identifikasi dan prosedur tahap penerapan sistem informasi terlaksanan dengan lancar dan didukung tenaga ahli yang
mumpuni
e
r
a
g
e
t
an atau memberikan informasi tambahan dari rumah sakit yang belum
i
a
p
Catatan khusus
sI
Catatan Khusus .u
b
A

k
o
m
p
o
n
e
n

!
Catatan Khusus .
B
Catatan Khusus

Catatan Khusus
Catatan Khusus

Catatan Khusus

Catatan Khusus
I
Catatan Khusus .
D

Catatan Khusus
Catatan Khusus

I
Catatan Khusus .
F

Catatan Khusus
I
Catatan Khusus .
E
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan atau memberikan informasi tambah
tercakup dalam pertanyaan terkait.

Pertanyaan

II.A.1. Bagaimana sistem pertukaran data kesehatan di dalam organisasi berjalan?

FALSE Hanya memiliki satu sistem informasi dalam organisasi

FALSE Pertukaran data antar unit pelayanandi organisasi bersifat manual dan tidak interoperable (email, chat, dll)

FALSE
Pertukaran data antar unit pelayanan dalam organisasi sudah interoperable tetapi masih parsial di prioritas layanan
utama

FALSE
Pertukaran data antar unit pelayanan dalam organisasi mencakup semua unit organisasi (layanan medis, penunjang,
administrarif manajemen, dll), dan telah mengikuti standar interoperabilitas

FALSE
Adanya pemantauan dan Peningkatan kemampuan interoperabilitas data yang berkesinambungan di internal rumah
sakit

II.A.2. Bagaimana proses pertukaran data individu di rumah sakit?

FALSE Tidak ada pertukaran data elektronik yang dilakukan internal rumah sakit

FALSE
Terdapat pertukaran data elektronik namun dilakukan masih secara manual dan standar keamanan internal rumah
sakit

FALSE
Terdapat pertukaran data elektronik namun standar keamanan baru mengakomodir sistem pelayanan utama rumah
sakit
FALSE Terdapat pertukaran data elektronik internal yang standar keamanannya didukung secara nasional.

FALSE
Terdapat pertukaran data elektronik internal yang standar keamanannya ditinjau secara berkala dan ditetapkan
menggunakan SOP .
II.B.1.Bagaimana sistem pertukaran data kesehatan organisasi dengan provider lain selama ini berjalan?

FALSE Tidak terkoneksi dengan sistem informasi eksternal lain

FALSE
Terkoneksi dengan sistem informasi kesehatan lain tapi pertukaran data tidak interoperable menggunakan standar
tertentu (email, chat, dll)

FALSE
Terkoneksi dengan sistem informasi kesehatan lain dan pertukaran data sudah interoperable dan berjalan secara
sintaksis

FALSE
Terkoneksi dengan sistem informasi kesehatan lain dan pertukaran data sudah interoperable secara sintaksis dengan
pemanfaatan data oleh organisasi/ sistem luar
Terkoneksi dengan sistem informasi kesehatan lain dan pertukaran data sudah interoperable secara sintaksis dan
FALSE semantik dengan pemanfaatan data oleh kedua sistem yang terhubung melalui platform IHS (Indonesian Health
Service)

II.B.2. Bagaimana proses pertukaran data individu di rumah sakit?

0 Terdapat pertukaran data individu yang tidak interoperable (email, chat)


FALSE Terdapat pertukaran data individu sesuai standar pengaturan yang terbatas pada kemampuan sistem yang digunakan

FALSE Terdapat pertukaran data individu sesuai standar nasional yang diakui dalam pengaturan yang terbatas.

FALSE Terdapat pertukaran data individu sesuai sesuai standar nasional yang diakui dalam pengaturan yang luas

FALSE Terdapat pertukaran data individu dengan penerapan interoperabilitas yang tersertifikasi.

II.B.3. Bagaimana Keamanan Pertukaran Data di organiasi anda?

FALSE Tidak ada pertukaran data elektronik yang dilakukan

FALSE
Terdapat pertukaran data elektronik namun dilakukan masih secara manual dan standar keamanan internal masing-
masing fasilitas kesehatan

FALSE
Terdapat pertukaran data elektronik namun dilakukan masih secara sederhana dan standar keamanan tergantung
pada aplikasi yang digunakan.
FALSE Terdapat pertukaran data elektronik yang standar keamanannya didukung secara nasional.

FALSE
Terdapat pertukaran data elektronik yang standar keamanannya ditinjau secara berkala dan ditetapkan menggunakan
pedoman nasional dan didukung SOP internal fasilitas pelayanan
ukan atau memberikan informasi tambahan dari rumah sakit yang belum

Skor
Catatan Khusus per sub
kompo
nen
Catatan Khusus II.A #REF!

Catatan Khusus II.B #REF!


Catatan Khusus

Catatan Khusus

Catatan Khusus
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan atau memberikan informasi tambaha
pertanyaan terkait.

Pertanyaan Skor

III.A.1. Apakah rumah sakit memiliki rencana strategis atau Roadmap Sistem Informasi/Teknologi informasi (SI/TI)?

FALSE Tidak ada rencana strategi TI 0

FALSE Rencana pengembangan TI masih terfragmentasi (belum menyeluruh mengakomodir kebutuhan organisasi) 0

FALSE Rencana strategi TI baru disosialisasikan kepada departemen/unit

FALSE Tersedia rencana strategi baku untuk keseluruhan SI organisasi


0

0 0
FALSE Rencana strategi telah disertai sasaran, dan monev berkelanjutan 0

FALSE Tersedia rencana strategis yang dinamis dapat cepat beradaptasi dengan kebutuhan perkembangan TI 0

III.A.2. Bagaimana pelaksanaan rencana strategi TI di rumah sakit Anda?

FALSE Tidak ada rencana strategi yang formal 0

FALSE Rumah Sakit kurang memahami strategi untuk pencapaian tujuan organisasi 0

FALSE perlu penyelarasan perumusan rencana strategi

FALSE Adanya penyelarasan rencana strategi TI dengan inovasi strategi lainnya


0

0 0
FALSE Pengelolaan program yang terealisasi didasarkan pada rencana strategi 0

FALSE Rencana strategi yang berjalan sukses dapat dikondisikan untuk kontribusi keberhasilan rencana lainnya 0
III.A.3. Bagaimana tindakan monitoring dan evaluasi atas implementasi rencana strategis TI yang ada di rumah sakit
Anda ?
Adanya adopsi strategi TI sebagai solusi permasalahan SI yang dihadapi meski masih spesifik untuk sub-sub bidang
FALSE 0
tertentu
FALSE Belum terselenggaranya mekanisme pengukuran atas strategi TI yang telah dijalankan 0

FALSE Pelaksanaan strategi TI masih berada pada prioritas yang rendah dalam manajemen rumah sakit

FALSE Terselenggaranya mekanisme pengukuran pelaksanaan strategi TI yang dijalankan


0

0
0
FALSE Adanya pemantauan dan perbaruan strategi TI secara berkala 0

FALSE Adanya pengalokasian program kerja dan anggaran berdasarkan tujuan strategis TI 0

III.B.1. Bagaimana tatakelola sistem informasi rumah sakit di tempat Anda?


FALSE Tidak adanya perumusan tata kelola TI dan rumah sakit tidak mengenali kebutuhannya 0
Rencana strategis yang dijalankan masih memberikan dampak yang minimal pada operasional, anggaran dan
FALSE 0
pengelolaan sumber daya rutin

0
Adanya tools untuk pengukuran (minimal) untuk merumuskan dan menilai keberhasilan/ dampak yang dicapai dari
FALSE 0
strategi yang akan dijalankan
FALSE Prioritas projek TI yang telah dirumuskan telah disesuaikan dengan tujuan rumah sakit 0

FALSE Adanya dukungan anggaran dalam perumusan tata kelola TI untuk mendukung sasaran strategis 0

FALSE Terlaksananya pola pengambilan keputusan yang disesuaikan dengan tujuan strategis 0

III.B.2. Bagaimana pelaksanaan tata kelola SI rumah sakkt di tempat Anda?


FALSE Tidak dilakukan tata kelola SI RS 0
FALSE Proses tata kelola TI dilakukan sekedarnya dan tidak terkoordinasi 0
FALSE Terselenggaranya tata kelola TI mengikuti kebiasaan dengan perubahan minimal 0
0
FALSE Tersedia petunjuk teknis proses tata kelola TI mekanisme pendokumentasian perubahan yang diperlukan. 0 0
FALSE Adanya manajemen perubahan strategi menyesuaikan dengan peluang dan perkembangan kebutuhan TI 0
FALSE Terselenggaranya tata kelola TI sesuai praktek terbaik dan menjadi budaya kerja 0

III.B.3. Bagaimana pola penilaian atau evaluasi terhadap proses tata kelola sistem informasi rumah sakit di tempat
Anda?
FALSE Tidak adanya penilaian tata kelola SI RS 0
FALSE Tidak adanya sosialisasi tata kelola sistem informasi secara menyeluruh ke setiap unit di rumah sakit 0

0
FALSE Adanya sosialisasi terprogram yang dilakukan oleh manajemen terkait tata kelola SI 0
FALSE Adanya pedoman tata kelola dan perencanaan SI untuk semua unit layanan 0
FALSE Terselenggaranya mekanisme monitoring dan penilaian yang efisien untuk perencanaan dan analisis dampak SI. 0
Strategi SI ditinjau dengan melibatkan semua pemangku kepentingan untuk ketercapaian hasil yang lebih
FALSE 0
komprehensif

III.B.4. Bagaimana regulasi dan kebijakan terkait SIK yang dijadikan acuan organisasi?

0 Kebijakan rumah sakit tentang TI tersedia tapi khusus petugas IT 0


FALSE Kebijakan rumah sakit tentang pemanfaatan TI tersedia tapi tidak dilakukan 0

FALSE Kebijakan pemanfaatan TI tersedia dan telah dilakukan oleh setiap staff

FALSE Kebijakan pemanfaatan TI telah dilakukan tetapi tidak disertai monitoring dan evaluasi secara berkala
0

0
0
FALSE Kebijakan pemanfaatan TI secara berkala dimutakhirkan, dan pelaksanaannya dipantau secara ketat 0

III.C.1. Bagaimana rumah sakit mengalokasikan SDM untuk mengelola SIMRS di rumah sakit?

FALSE Tidak ada perencanaan khusus untuk SDM Sistem Informasi 0

0
Rumah sakit sudah diperkenalkan dengan indikator performa manajemen sistem informasi yang memerlukan
FALSE 0
dukungan SDM yang kompeten

0
FALSE Analisa beban kerja dan kebutuhan pengembangan staf unit SIMRS masuk dalam perencanaan SDM 0

FALSE Sudah ada jenjang karir yang jelas dari tenaga SIMRS sesuai dengan keahliannya. 0
Terdapat mekanisme penilaian performa tenaga SIMRS secara berkala untuk perencanaan pengembangan kapasitas
FALSE 0
SDM Unit IT.
Pemenuhan SDM untuk unit IT secara berkelanjutan untuk pengelolaan inovasi digital/ teknologi informasi di rumah
FALSE 0
sakit.

III.C.2. Bagaimana pengadaan SDM pengelola sistem informasi rumah sakit dilakukan?

FALSE Siapapun yang dapat membantu melakukan pengelolaan sistem informasi dapat diberdayakan 0

FALSE Terdapat petugas IT terlatih dan memiliki pendidikan yang mumpuni namun belum memiliki pengalaman 0

0
Terdapat petugas IT terlatih dan memiliki pendidikan dan pengalaman yang mumpuni, namun memiliki tugas
FALSE 0
tambahan
Mengalokasikan petugas IT khusus yang terlatih dan memiliki pendidikan dan pengalaman yang mumpuni tapi
FALSE 0
jumlahnya masih belum memadai
Mengalokasikan petugas IT khusus yang terlatih dan memiliki pendidikan dan pengalaman yang mumpuni dan
FALSE 0
jumlahnya terpenuhi sesai kebutuhan IT

III.C.3. Bagaimana ketersediaan unit IT dan jumlah SDM IT di RS ?

FALSE Rumah Sakit tidak memiliki Unit/Instalasi Teknologi dan Informasi (TI) 0

FALSE Rumah Sakit memiliki Unit/ Instalasi Teknologi dan Informasi dan dipimpin seorang kepala Instalasi 0

0
Rumah Sakit memiliki Unit/ Instalasi Teknologi dan Informasi, dipimpin seorang kepala Instalasi dan memiliki tenaga
FALSE 0
analis sistem
FALSE
Rumah Sakit memiliki Unit/ Instalasi Teknologi dan Informasi, dipimpin seorang kepala Instalasi, memiliki tenaga analis
0
0
sistem dan programmer

Rumah Sakit memiliki Unit/ Instalasi Teknologi dan Informasi, dipimpin seorang kepala Instalasi, memiliki tenaga analis
FALSE 0
sistem, programmer, database administrator dan implementator untuk hardware, helpdesk dan maintenance jaringan)

III.C.4. Apakah rumah sakit memiliki perencanaan pengembangan kapasitas untuk tim IT ?

FALSE Tidak ada rencana pelatihan bagi tenaga IT 0


Pelatihan tenaga IT dilakukan langsung di lapangan, tidak ada renana pendidikan formal atau pelatihan khusus yang
FALSE 0
direncanakan.
FALSE Pelatihan formal sudah direncanakan untuk peningkatan kapasitas tenaga IT 0

FALSE
Tenaga IT telah mendapatkan sertifikasi kompetensi dengan bidang keahlian yang sesuai (Ex: keamanan data, audit,
database administrator, data science, dll).
0 0
Tenaga IT terlatih sesuai bidangnya dan mengetahui bagaimana praktek terbaik dalam pengembangan sistem
FALSE 0
informasi untuk penggunaan internal dan eksternal
Tenaga IT terlatih dan mengetahui kebutuhan untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru, dan didukung
FALSE 0
sepenuhnya oleh rumah sakit.

III.D.1. Bagaimana dukungan pendanaan terhadap pengembangan TI ?

FALSE Pendanaan pengembangan TI masih minimalis 0

FALSE Pendanaan pengembangan TI tersedia dengan pengaturan belum optimal 0

FALSE Proyek TI diprioritaskan pada dampak utama keuangan rumah sakit

FALSE Dukungan pendanaan selaras dengan strategi sasaran


0

0
0
FALSE Dukungan pendanaan selaras dengan strategi sasaran dan pelayanan pasien 0
S
k
o
r

p
kan informasi tambahan dari rumah sakit yang belum tercakup dalam
e
r

s
Catatan Khusus u
Ib
I
Catatan Khusus I
.k
o
A
m
p
o
n
e
n

Catatan Khusus
Catatan Khusus

Catatan Khusus

I
I
Catatan Khusus I
.
B
Catatan Khusus

Catatan Khusus

###

Catatan Khusus
Catatan Khusus

Catatan Khusus
Catatan Khusus

Catatan Khusus
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan atau memberikan informasi tambah
tercakup dalam pertanyaan terkait.

Pertanyaan

IV. A.1. Bagaimana kondisi pengumpulan data pelayanan dan administrasi di Rumah Sakit saat ini ?

FALSE Pengumpulan data rutin di rumah sakit masih manual atau semi manual (spreedsheet) dan terfragmentasi

FALSE Pengumpulan data di-integrasikan dalam sistem informasi yang terpusat.

FALSE
Sistem informasi untuk pengumpulan data rutin dapat dikembangkan atau diintegrasikan untuk menyesuaikan
kebutuhan baru
FALSE Sistem informasi rumah sakit menekankan pada transaksi data pelayanan pasien yang menyeluruh

FALSE Sistem transaksional diproyeksikan untuk memfasilitasi sistem pendukung keputusan (klinis dan manajemen)

FALSE
Sistem informasi rumah sakit mencakup pengumpulan data untuk tujuan personilized-medicine dan predictive
analytics

IV. A.2. Bagaimana pengolahan data pasien dilakukan untuk mendukung pelayanan dan manajemen rumah sakit?

FALSE
Penggabungan data dari berbagai unit layanan memerlukan upaya yang besar karena masih dilakukan secara manual,
sebelum dianalisis
FALSE Sudah ada database terpusat, tetapi analisis data menggunakan alat bantu lain.

FALSE Laporan rutin tersedia di SIMRS secara otomatis dari sistem informasi/ modul transaksi data yang digunakan.

FALSE
Data pelayanan medis pasien sudah diolah dengan pendekatan big data analitik, dan hasilnya digunakan dalam
operasional pelayanan dan manajemen.
FALSE Sudah memiliki sistem analytics untuk pemodelan dan prediksi.
FALSE
Precision-medicine diterapkan dengan menggabungkan data genetik, data pelayanan dan data lain (populasi,
lingkungan)

IV.A.3. Bagaimana staf rumah sakit dapat menggunakan data dari sistem informasi di Rumah Sakit Anda ?

FALSE Sistem informasi yang tersedia memiliki kendala integrasi data

FALSE Sistem informasi menyediakan laporan internal secara otomatis

FALSE Sistem informasi menyediakan informasi produktifitas staf rumah sakit melalui hasil entri data yang dilakukan

FALSE Sistem informasi menyediakan dashboard kinerja pelayanan untuk pemantauan biaya dan kualitas layanan

FALSE
Sistem informasi menyediakan informasi untuk mendukung perencanaan strategis sebagai dampak terealisasinya
integrasi semua data pelayanan, administrasi, back-office.

FALSE
Sistem informasi menyediakan semua data penting yang siap dianalisis dan dieksplorasi untuk mendukung pelayanan
dan pengambilan keputusan strategis.

IV.A.4. Apakah kualitas data rutin rumah sakit dievaluasi (kelengkapan, konsistensi, relevansi)?

FALSE Terdapat kendala pengumpulan data karena sistem yang berbeda sehingga sulit untuk menilai kualitas data

FALSE Produktivitas pengumpulan data harian secara otomatis di-kalkulasi dan dapat dipantau

FALSE Terdapat sistem notifikasi kelengkapan data untuk pemenuhan laporan rutin

FALSE Sistem informasi memiliki filter yang mampu menelusuri kondisi medis tertentu dari semua pencatatan medis pasien.

FALSE
Outcome pelayanan medis dapat dilihat dan dibandingkan melalui filter yang disediakan sistem datawarehouse dan
data besar rumah sakit.

FALSE
Terdapat fungsi untuk membandingkan data internal rumah sakit dengan data eskternal untuk menilai kualitas dan
biaya layanan.

IV.B.1. Bagaimana sistem pengelolaan data besar di rumah sakit ?


FALSE Sistem Informasi yang tersedia tidak mampu mengakomodir besarnya volumen dan variasi data

FALSE Data rutin otomatis diolah dengan didukung aplikasi bisnis intelegen (BI)

FALSE
Informasi yang dihasilkan oleh bisnis intellegence ditampilkan dalam dashboard eksekutif sebagai bahan pemantauan
manajer/PJ setiap unit layanan

FALSE
Data medis dan data financial dan sumber data lain digunakan sebagai keunggulan kompetitif RS untuk meningkatkan
pendapatan.
FALSE Terselenggaranya ekosistem analitik yang mendukung inovasi dan eksploitasi data besar.

0
Analitik dan pemanfaatan data besar dilakukan seara realtime untuk pendukung kegiatan utama RS (ex: pelayanan
✘ medis)

IV.B.2. Seberapa cukup sumber daya yang dialokasikan untuk mengolah data besar rumah sakit?

FALSE Kurangnya sumber daya IT dan kapasitas teknis pengolahan data

FALSE Sudah tersedia data center, tim teknis mampu melakukan query standar untuk pelaporan rutin.

FALSE
Infrastruktur datawarehouse tersedia dan digunakan tim IT untuk mendukung analisa spesifik untuk kepentingan
pelayanan medis dan manajemen rumah sakit.

FALSE
Rumah sakit memiliki kemampuan untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan klinis dengan berbagai
pendekatan (Ex: algoritma pengetahuan, machine learning)

FALSE
Tim IT sudah mengembangkan pendekatan data besar untuk mendukung pelayanan medis (Ex: diagnosis, klasifikasi,
prediksi, image recognition) yang didukung infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi

FALSE
Analisis data besar sudah menjadi kebutuhan rutin dan budaya di organisasi serta didukung infrastruktur dan
instrumen analytics yang dapat diakses staf rumah sakit.
S
k
o
r

p
ukan atau memberikan informasi tambahan dari rumah sakit yang belum e
r

s
Catatan Khusus u
b
I
V
Catatan Khusus .
kA
o
m
p
o
n
e
n

I
V
Catatan Khusus .
B
Catatan Khusus

Catatan Khusus

Catatan Khusus
Catatan Khusus
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan
pertanyaan terkait.

Pertanyaan

V.A.1. Bagaimana penguasaan digital literasi bagi petugas?

0

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

V.A.2. Seberapa besar persentase staff RS yang menggunaan sistem informasi rumah sakit?

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

V.A.3. Bagaimana staf di rumah sakit menggunakan sistem informasi?

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

V.A.4. Sejauh mana staf di rumah sakit dilibatkan dalam pengembangan sistem informasi?
FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

V.B.1. Bagaimana persepsi petugas terhadap kemudahan sistem informasi rumah sakit?

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

V.B.2. Apakah user experience dievaluasi untuk menyempurnakan sistem informasi?

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

V.B.3. Bagaimana persepsi petugas terhadap kebermanfaatan sistem informasi rumah sakit?

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE
V.C.1. Sejauh mana antusiasme tenaga medis dalam menggunaan sistem infromasi rumah sakit?

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

V.C.2. Bagaimana mekanisme insentif yang dilakukan rumah sakit terhadadp penggunaan sistem?

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

V.C.3. Bagaimana organisasi memastikan pengguna mampu pemanfaatan sistem informasi rumah sakit?
FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

V.D.1. Bagaimana mekanisme manajemen pengetahuan yang dilakukan organisasi untuk meningkatkan pema
yang ada?

FALSE

FALSE

FALSE
FALSE

FALSE

V.D.2. Sejauh mana masing-masing unit rumah sakit terlibat dalam perencanaan dan pengembangan sistem i

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan atau memb
pertanyaan terkait.

Pertanyaan

V.A.1. Bagaimana penguasaan digital literasi bagi petugas?


Sebatas mengetahui teknologi digital mencakup mc.office, telusur internet, email, sosial media

Memahami penggunaan teknologi digital mencakup mc.office, telusur internet, email, sosial media

Memahami dan terbiasa menggunakan teknologi digital hanya terbatas kebutuhan pekerjaan (ms.office)

Memahami dan terbiasa menggunakan teknologi digital mencakup mc.office, telusur internet, email, sosial media
Ketergantungan menggunakan teknologi digital mencakup mc.office, telusur internet, email, sosial media dan hiburan
digital lainnya

V.A.2. Seberapa besar persentase staff RS yang menggunaan sistem informasi rumah sakit?

Sebanyak < 25% staff rumah sakit telah dapat menggunakan sistem informasi rumah sakit

Sebanyak 26-49% staff rumah sakit telah dapat menggunakan sistem informasi rumah sakit

Sebanyak 50-74% staff rumah sakit telah dapat menggunakan sistem informasi rumah sakit

Sebanyak 75-99% staff rumah sakit telah dapat menggunakan sistem informasi rumah sakit

Sebanyak 100% staff rumah sakit telah dapat menggunakan sistem informasi rumah sakit

V.A.3. Bagaimana staf di rumah sakit menggunakan sistem informasi?

Sistem informasi digunakan secara inkonsisten

Penggunaan sistem informasi diwajibkan bagi staf yang melakukan transaksi data untuk kepentingan manajemen

Staf di semua unit rumah sakit telah disediakan komputer dan jaringan untuk mengakses sistem informasi.

Penggunaan sistem informasi menjadi praktek sehari-hari di semua unit di rumah sakit.
Masing-masing unit rumah sakit melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan sistem informasi di
kelompoknya.
Kapasitas dan keterampilan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi staf rumah sakit terus dikembangkan.

V.A.4. Sejauh mana staf di rumah sakit dilibatkan dalam pengembangan sistem informasi?
Tidak ada keterlibatan langsung dalam pengembangan sistem informasi

Masukan staf diperoleh dari pelatihan penggunaan sistem informasi

Ada mekanisme koordinasi dan komunikasi untuk menyampaikan kebutuhan sistem informasi dari pengguna.

Pengembangan sistem informasi sudah disesuaikan dengan alur kerja (workflow) pengguna.

Keluhan dan permasalahan teknis yang ditemukan pengguna langsung segera ditindaklanjuti oleh tim IT.

Sistem informasi sudah memberikan manfaat bagi penggunanya dan sudah menjadi strategi penting di rumah sakit.

V.B.1. Bagaimana persepsi petugas terhadap kemudahan sistem informasi rumah sakit?

Perlu bantuan orang lain dalam menggunakan sistem informasi rumah sakit

Fitur-fitur yang tersedia belum mengakomodir kebutuhan pengguna

Sistem tidak terlalu rumit digunakan namun ada inkonsistensi variabel data

Perlu pembiasaan diri untuk menggunakan sistem secara efektif

Sistem informasi yang ada dapat digunakan secara efektif

V.B.2. Apakah user experience dievaluasi untuk menyempurnakan sistem informasi?

Belum ada upaya mengevaluasi pengalaman pengguna (user experience) yang melibatkan pengguna sistem informasi

Rumah sakit masih fokus pada pelatihan menggunakan sistem sesuai dengan unit masing-masing pengguna

Sudah ada kebutuhan melakukan evaluasi pengalaman pengguna dengan ditemukannya kendala penggunaan sistem.
Dibentuk Tim khusus untuk mengevaluasi pengalaman pengguna (usability) sistem informasi sebagai upaya
penyempurnaan sistem.
Temuan evaluasi pengalaman pengguna (usability) ditindaklanjuti dan terus dilakukan oleh tim yang berfokus pada evaluasi
pengalaman pengguna
Evaluasi pengalaman pengguna (usability) menjadi bagian teintegrasi dari pengembangan dan implementasi sistem
informasi rumah sakit.

V.B.3. Bagaimana persepsi petugas terhadap kebermanfaatan sistem informasi rumah sakit?

Sistem informasi membebani petugas karena double entri

Sistem informasi sedikit memudahkan petugas saat kerja

Sistem informasi mempersingkat alur kerja petugas

Sistem informasi mempercepat pelayanan pasien

Sistem informasi meningkatkan kualitas pelayanan


V.C.1. Sejauh mana antusiasme tenaga medis dalam menggunaan sistem infromasi rumah sakit?

Tenaga medis pasif dan cendrung tidak menggunakan sistem informasi

Hanya sebagian tenaga medis yang menggunakan sistem informasi rumah sakit.

Terdapat beberapa tenaga medis yang mampu mempengaruhi peningkatan penggunaan sistem infromasi di rumah sakit.

Tenaga medis aktif mengajak menggunakan sistem informasi dan ada yang berperan sebagai Clinical Informatics di unit IT

Tenaga medis berpartisipasi aktif dalam menggunakan sistem informasi untuk mendukung mutu pelayanan (ex: clinical
pathway, clinical decision support systems)
Tim IT dan tenaga medis, paramedis dan tenaga kesehatan lain bekerjsama sebagai tim dalam pengembangan dan
penyempurnaan sistem informasi

V.C.2. Bagaimana mekanisme insentif yang dilakukan rumah sakit terhadadp penggunaan sistem?

Tidak ada mekanisme insentif yang diterapkan

Mekanisme insentif yang digunakan masih bersifat konvensional (dokumen kertas)

Teknologi informasi yang dipergunakan belum dapat mengukur kinerja personal pengguna

Teknologi informasi yang dipergunakan dapat mengukur kinerja personal pengguna tetapi belum terukur

Teknologi informasi yang dipergunakan dapat mengukur kinerja personal pengguna secara real dan terukur

V.C.3. Bagaimana organisasi memastikan pengguna mampu pemanfaatan sistem informasi rumah sakit?
Adanya program pengenalan sistem informasi ke tim IT tanpa mekanisme yang terstruktur (pelatihan non-formal)

Adanya program pengenalan sistem informasi ke tim IT dengan mekanisme yang terstruktur (pelatihan formal)
Adanya program pengenalan sistem informasi ke tim IT dan pengguna tanpa mekanisme yang terstruktur (pelatihan non-
formal)
Adanya mekanisme pelatihan sistem informasi/ teknologi informasi secara terstruktur dan berkesinambungan tapi belum
terukur

Adanya mekanisme pelatihan sistem informasi/ teknologi informasi secara terstruktur, terukur dan berkesinambungan

V.D.1. Bagaimana mekanisme manajemen pengetahuan yang dilakukan organisasi untuk meningkatkan pemahaman TI
yang ada?

Tim IT mendapat pelatihan pemanfaatan Sistem informasi rumah sakit untuk dapat mensosialisasikan kepada staf lainnya

Adanya kesadaran personil terkait kegunaan Sistem informasi rumah sakit, analisis dan pengembangan keterampilan
Tersedia mekanisme pelatihan untuk pengembangan keterampilan staf RS untuk menggunakan Sistem informasi rumah
sakit
Profesional kesehatan dilibatkan dalam penyusunan desain SI klinis

Adanya pelatihan dan pengembangan kompetensi digital berkelanjutan termasuk keterampilan baru.

V.D.2. Sejauh mana masing-masing unit rumah sakit terlibat dalam perencanaan dan pengembangan sistem informasi?

Manajer unit belum memiliki kapasitas untuk mendorong penggunaan TIK di unitnya
Hampur semua unit di rumah sakit sudah mengusulkan kebutuhan TIK di unitnya melalui forum komunikasi dan koordinasi
rutin
Unit di rumah sakit memiliki kemampuan untuk melakukan analisis kebutuhan sistem informasi di unitnya.

Semua unit berpartisipasi aktif dalam proses pengembangan dan implementasi sistem informasi rumah sakit.

Kemampuan penggunaan sistem informasi di masing-masing unit rumah sakit dievaluasi secara berkala.
Terbentuk working grup atau komite IT dari representatif unit di rumah sakit untuk perencanaan, pengembangan,
implementasi dan evaluasi sistem informasi rumah sakit.
atau memberikan informasi tambahan dari rumah sakit yang belum tercakup dalam

Skor Catatan khusus


V
Catatan Khusus .
A
0

0
0
0

Catatan Khusus

0
0
0

Catatan Khusus

0
0

Catatan Khusus
0

0 0
0

V
Catatan Khusus .
B
0

0
0
0

Catatan Khusus

0 0
0

Catatan Khusus

0
0
0
Catatan Khusus

0 0
0

V
Catatan Khusus .
C
0

0
0
0

Catatan Khusus
0

0
0
0

I
Catatan Khusus .
C
0

0 0
0
0

Catatan Khusus

0 0
0

0
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan
tercakup dalam pertanyaan terkait.

Pertanyaan

VI.A.1. Sejauh mana kebijakan keamanan sistem informasi yang diterapkan di Rumah Sakit Anda?

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VI.A.2. Sejauh mana investasi rumah sakit dialokasikan untuk meningkatkan keamanan sistem informasi di Ru
Anda?
FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VI.A.3. Apakah tes keamanan sistem informasi rumah sakit dijalankan di tempat Anda?

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

0

VI.A.4. Bagaimana penerapan kebijakan keamanan sistem informasi rumah sakit di tempat Anda?

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VI.B.1. Bagaimana organisasi menjamin prosedur teknis penerapan dan pemanfaatan TI/SI berjalan dengan e

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VI.B.2. Bagaimana organisasi mengukur tingkat pemenuhan penggunaan TI/SI terhadap kepatuhan kebijakan
yang ditetapkan?
FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VI.B.3. Bagaimana mekanisme antisipasi terhadap pelanggaran keamanan sistem informasi rumah sakit di tem

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE
FALSE

FALSE
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan atau membe
tercakup dalam pertanyaan terkait.

Pertanyaan

VI.A.1. Sejauh mana kebijakan keamanan sistem informasi yang diterapkan di Rumah Sakit Anda?

Tidak ada kebijakan keamanan SIMRS

Kebijakan keamanan SIMRS baru sebatas hak akses dan login (ex: password)

Telah diterapkan sistem keamanan jaringan

Rumah Sakit masih mengadopsi sistem keamanan yang diprioritaskan pada data sensitif (Ex : data personal, finansial)

Kebijakan keamanan TIK telah diterapkan dalam manajemen dan tata kelola SIMRS
Prosedur dan kebijakan untuk pencegahan, pendeteksian dan perbaikan masalah keamanan SI mengikuti regulasi transaks
data elektronik dan proteksi data pribadi

VI.A.2. Sejauh mana investasi rumah sakit dialokasikan untuk meningkatkan keamanan sistem informasi di Rumah Sakit
Anda?
Investasi untuk sistem keamanan masih belum menjadi prioritas RS

Prosedur teknis perlindungan data sensitif dan pribadi masih banyak kekurangan.
Penerapan prosedur keamanan terfragmentasi di masing-masing sistem yang digunakan dan pelaksanaannya dilakukan
sesuai permintaan unit/ bagian yang memerlukan
Telah diterapkannya prosedur keamanan TI untuk semua sistem informasi yang digunakan di lingkungan RS.

Upaya keamanan data sampai dukungan terhadap peningkatan kapasitas pengguna dalam pemanfaatan SIMRS.

Pengelolaan dan pemanfaatan SIMRS telah mengalokasikan sumber daya untuk mengikuti standar keamanan IT nasional.

VI.A.3. Apakah tes keamanan sistem informasi rumah sakit dijalankan di tempat Anda?

Tidak adanya uji terhadap keamanan SIMRS

Uji kemanan dilakukan jika dibutuhakan dan tidak terencana.

Rumah sakit merasa bahwa sistem informasinya sudah aman.

Rumah sakit memiliki kemampuan uji penetrasi dasar dan deteksi keamanan terhadap sistem informasi yang digunakan.

Penerapan model konfigurasi keamanan terpusat untuk akses ke semua sistem informasi di rumah sakit.


Tersedia sistem monitoring keamanan untuk mendeteksi kemungkinan pelanggaran keamanan secara sistematis

VI.A.4. Bagaimana penerapan kebijakan keamanan sistem informasi rumah sakit di tempat Anda?

Tidak dilakukannya penilaian potensi resiko keamanan SI RS

Tidak tersedia antisipasi penanganan keamanan SIMRS pada situasi kritis


Penerapan keamanan hanya pada sistem utama dan masih difokuskan pada aktivitas bisnis penting di rumah sakit (billing,
data pasien).
Telah terbentuk tim penanggungjawab keamanan TI, namun pada pelaksanaannya masih tidak konsisten

Tidak ada perubahan peran dalam tim penanggungjawab keamanan TI kerana tim telah bekerja secara konsisten

Audit sistem informasi internal dilakukan, dimana rekomendasi audit ditindaklanjuti dan diinformasikan ke semua petugas.

VI.B.1. Bagaimana organisasi menjamin prosedur teknis penerapan dan pemanfaatan TI/SI berjalan dengan efektif?

Tidak ada rencana penanganan situasi krisis terkait keamanan SI

Dilakukan prosedur keamanan aplikasi dan jaringan bersifat ad hoc

Adanya tanggungjawab keamanan TI tetapi tidak dilakukan secara konsisten

Tata kelola organisasi mendukung pada kebutuhan keamanan SI

Adanya audit internal untuk mengidentifikasi masalah keamanan/ insiden secara sistematis

VI.B.2. Bagaimana organisasi mengukur tingkat pemenuhan penggunaan TI/SI terhadap kepatuhan kebijakan/prosedur
yang ditetapkan?
Tidak ada rencana kontrol atas kebijakan dan prosedur keamanan data

Kesadaran keamanan program masih terbatas untuk sumber daya utama

Kontrol keamanan program telah mencakup keseluruhan sumber daya

Regulasi proteksi data pribadi masuk kedalam agenda penilaian/audit yang berkesinambungan
Penegakkan regulasi proteksi data pribadi selalu dikembangkan dan diperbarui sesuai perkembangan teknlogi yang di adopsi
organisasi

VI.B.3. Bagaimana mekanisme antisipasi terhadap pelanggaran keamanan sistem informasi rumah sakit di tempat Anda?

Tidak ada penerapan perlindungan sistem informasi


Penerapan perlindungan SI yang terlaksana sejauh ini seringkali tidak konsisten dengan prosedur yang ada karena prediksi
masalah dan solusi keamanan yang belum tepat
Username dan password (kredensial) diterapkan pada setiap user secara ketat.

Akses ke sistem informasi dimonitor ketat, user dibatasi aksesnya sesuai dengan peran (user role)
Prosedur dan kebijakan keamanan standar nasional diterapkan pada semua sistem informasi.

Tersedia fungsi notifikasi terhadap potensi pelanggaran keamanan sistem informasi dan deteksi akun tak dikenal.
au memberikan informasi tambahan dari rumah sakit yang belum

Catatan khusus
V
I
Catatan Khusus .
A

Catatan Khusus

Catatan Khusus
Catatan Khusus

V
I
Catatan Khusus .
B

Catatan Khusus

Catatan Khusus
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan
tercakup dalam pertanyaan terkait.

Pertanyaan

VII.A.1.

0

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VII.A.2.

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VII.A.3. Bagaimana dampak rekam medis elektronik terhadap pelayanan pasien?

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE
FALSE

VII.A.4.

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VII.A.5.

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VII.A.6. Bagaimana alur pelayanan medis diintegrasikan dalam sistem informasi rumah sakit?

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VII.A.7.

FALSE

FALSE
FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VII.B.1. Bagaimana kepuasan pasien diukur dengan adanya rekam medis elektronik?

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VII.C.1. RME memiliki fitur untuk mendukung fungsi administrasi sebagai berikut (bisa memilih lebih dari 1 ja

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VII.C.2. RME memiliki fitur untuk mendukung dokumentasi klinis sebagai berikut (bisa memilih lebih dari 1 ja

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE
FALSE

VII.C.3. RME memiliki fitur untuk mendukung kefarmasian dan penggunaan obat sebagai berikut (bisa memili
jawaban):
FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VII.C.4. RME memiliki fitur untuk mendukung pelayanan penunjang medis sebagai berikut (bisa memilih lebih
jawaban):
FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

VII.C.5. RME telah mendukung interoperabilitas dengan menerapkan fitur dan standar sebagai berikut:

FALSE

FALSE
FALSE

FALSE

FALSE

VII.D.1. Sistem memiliki fitur yang mendukung layanan personalisasi pasien sebagai berikut:

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE

FALSE
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan atau membe
tercakup dalam pertanyaan terkait.

Pertanyaan

Bagaimana rekam medis elektronik didesain di rumah sakit Anda?


Masing-masing unit menggunakan rekam medis elektronik yang terpisah, sesuai dengan spesialisasinya

Rekam medis dan pencatatan klinis sudah menggunakan unik ID pasien secara bersama-sama
Rekam medis elektronik sudah mulai menghubungkan berbagai data di masing-masing unit layanan secara utuh (order medis,
hasil pemeriksaan penunjang medis, resep elektronik)
Peringatan atau notifikasi otomatis dipasang dan telah digunakan pada beberapa modul rekam medis elektronik.

Rekam medis elektronik sudah mencakup pelayanan rawat inap dan pemantauan pasien harian.
Dokumentasi medis, keperawatan, dan penunjang medis terintegrasi dalam portal rekam medis elektronik rumah sakit,
termasuk kemungkinan data audio (rekaman suara).

Data apa saja yang dikumpulkan melalui rekam medis elektronik rumah sakit?

Hanya data yang mendukung administrasi pasien

Sudah mencakup data diagnosis dan tindakan atau pengobatan pada pasien

Semua data klinis tersedia dalam rekam medis elektronik

Data klinis sudah diolah untuk sistem pendukung keputusan berbasis data pengetahuan

Dokumentasi medis sudah menggunakan template atau form pencatatan medis yang terstruktur sesuai dengan spesialisasinya

Rekam medis elektronik sudah mencakup semua unit layanan medis dan penunjang medis.

VII.A.3. Bagaimana dampak rekam medis elektronik terhadap pelayanan pasien?

Sebanyak > 25% dokumentasi klinis tersedia secara elektronik, dimana akses disesuaikan dengan peran pengguna

Sebanyak > 50% order medis telah memanfaatkan computerized practitioner order entry (CPOE)
Sebanyak > 75% dokumentasi klinis tersedia secara elektronik dan > 25% obat dan tempat tidur dapat diidentifikasi secara
elektronik, pertukaran data klinis telah siap dilakukan
Pertukaran data klinis dapat dilakukan antar fasilitas kesehatan dan tersedianya portal untuk akses dokter dari luar rumah
sakit.
Rekam medis elektronik terbukti dapat meningkatkan mutu dan keselamatan pasien secara signifikan.

Bagaimana aksesbilitas rekam medis elektronik oleh tenaga medis?

Masih menggunakan kombinasi rekam medis kertas dan sebagian elektronik

Rekam medis elektronik dalam bentuk scan dari rekam medis kertas

Sudah ada portal untuk mengakses masing-masing Rekam Medis Elektronik, gambar digital, hasil pemeriksaan penunjang

Rekam Medis Elektronik terintegrasi dengan sistem lain (PACS, LIS) melalui IT Unik pasien dan dapat diakses pada satu portal.

Rekam medis elektronik lengkap dapat diakses menggunakan berbagai perangkat (tablet, komputer PC)
Rekam Medis elektronik dapat diaskes dari luar dan menjadi alat bantu untuk pelayanan kolaboratif pada seorang pasien, dan
digunakan untuk audit medis.

Apakah rumah sakit sudah memiliki sistem Picture Archieving Communication in Medicine (PACS)?

Belum ada, masih menggunakan film

Data gambar digital menggunakan standar DICOM namun masih menggunakan sistem data pnyimpanan yang terpisah.

Sistem PACS juga digunakan selain di unit radiologi

Sistem PACS sudah mencakup semua modalitas pemeriksaan penunjang medis berbasis gambar digital.

Output dari sistem PACS terintegrasi dengan rekam medis elektronik

Data gambar digital dapat diakses melalui internet dan mobile apps untuk mendukung pelayanan telemedicine.

VII.A.6. Bagaimana alur pelayanan medis diintegrasikan dalam sistem informasi rumah sakit?

Rekam medis elektronik sudah mengelaborasikan sistem pendukung keputusan klinis ke dalam alur kerja pelayanan medis
Data rekam medis elektronik digunakan untuk menilai efektivitas instruksi medis (sistem order) terhadap outcome klinis,
kegunaan dan kepatuhan standar pelayanan
Outcome klinis dapat diukur dari data rekam medis elektronik dan digunakan untuk memprioritaskan perubahan alur kerja
pelayanan medis
Pelayanan klinis menggunakan rekam medis elektronik untuk optimalisasi output dan outcome pelayanan medis

Dokter secara aktif menggunakan EMR karena spesifikasi sistem sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan rumah sakit.

Bagaimana berbagai sistem informasi klinis yang digunakan rumah sakit dihubungkan satu sama lainnya?

Belum ada ID Unik pasien yang digunakan untuk memfasilitasi pertukaran data antar sistem informasi di rumah sakit
Sistem data elektronik untuk kepentingan administrasi (pendaftaran online, klaim asuransi, ringkasan pasien pulang) sudah
terintegrasi dalam RME
Rekam Medis Elektronik sudah terhubung dengan sistem tagihan (billing - Revenue Cycle Management Systems).
Hanya modul klinis tertentu (Ex:order obat dengan sistem farmasi) dari Rekam Medis Elektronik dapat terhubung dengan
sistem lain di rumah sakit
Rumah sakit menggunakan LIS, PACS, sistem informasi farmasi dan order obat yang sudah terhubung satu sama lainnya.
Berbagai sistem dengan fungsi klinis di rumah sakit sepenuhnya terintegrasi dan sudah digunakan berbagai penyedia layanan
kesehatan.

VII.B.1. Bagaimana kepuasan pasien diukur dengan adanya rekam medis elektronik?

Pengukuran kepuasan pasien dilakukan secara komputerise (e-form) sebagai layanan terpisah dari EMR

Pengukuran kepuasan pasien dilakukan secara sistem yang terhubung dengan layanan EMR

Pengukuran kepuasan pasien dilakukan di setiap unit pelayanan klinis

Adanya pengukuran kepuasan pasien melalui survei digital otomatis untuk keseluruan area pelayanan setelah perawatan

Diperolehnya peningkatan kepuasan pasien karena mampu mengurangi waktu tunggu dan kesalahan pelayanan medis

VII.C.1. RME memiliki fitur untuk mendukung fungsi administrasi sebagai berikut (bisa memilih lebih dari 1 jawaban):

Tidak ada fitur pendukung fungsi administrasi


Menyimpan ID (misal NIK, nomor RM), data sosial dan demografi pasien
Merekam waktu kunjungan dan pelayanan medis pasien
Mencetak gelang yang berisi data identitas pasien
Membuat form konsen pasien elektronik

VII.C.2. RME memiliki fitur untuk mendukung dokumentasi klinis sebagai berikut (bisa memilih lebih dari 1 jawaban):

Tidak ada fitur pendukung dokumentasi klinis

Pengkajian pasien

Daftar masalah dan diagnosa

Catatan perkembangan pasien

Rencana rawat

Instruksi medis dan keperawatan

Daftar pemberian obat (kardeks)

Resume medis

Dokumen eksternal yang discan (misal: resume medis) dapat diintegrasikan ke RME
Dapat menampilkan data dalam bentuk flowsheet

VII.C.3. RME memiliki fitur untuk mendukung kefarmasian dan penggunaan obat sebagai berikut (bisa memilih lebih dari 1
jawaban):
Tidak ada fitur pendukung kefarmasian dan penggunaan obat

Permintaan atau resep obat dan alat medis dibuat secara elektronik

Obat yang diresepkan elektronik diverifikasi dan dispense

Pemberian obat ke pasien dicatat

Perubahan resep atau permintaan perubahan resep dapat dikomunikasikan

Terdapat peringatan adanya duplikasi pemberian obat dengan zat aktif yang sama

Terdapat peringatan adanya interaksi antar obat yang diresepkan

Terdapat peringatan adanya interaksi antara obat dengan alergi

Terdapat fungsi rekonsiliasi obat

Terdapat peringatan adanya interaksi obat-pemeriksaan laboratorium

VII.C.4. RME memiliki fitur untuk mendukung pelayanan penunjang medis sebagai berikut (bisa memilih lebih dari 1
jawaban):
Tidak ada fitur untuk mendukung pelayanan penunjang medis

Hasil pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi dapat ditampilkan di RME

Permintaan (order) pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi dibuat secara elektronik

Permintaan pemeriksaan laboratorium dikirimkan ke Sistem Informasi Laboratorium

Sample laboratorium diberi label (barcode, QRcode, RFID tag) di lokasi pengambilan

Permintaan pemeriksaan radiologi dikirimkan ke Sistem Informasi Radiologi

Penyimpanan pencitraan medis dikelola melalui PACS

Template entri terstruktur digunakan untuk laporan (ekspertise) diagnostik pencitraan medis

Pencitraan medis dari luar dipindai atau dikonversi menjadi PACS sebelum dibaca tenaga medis

Tidak ada pencitraan medis dalam bentuk film/dicetak. Semua sudah dibaca dalam bentuk digital.

VII.C.5. RME telah mendukung interoperabilitas dengan menerapkan fitur dan standar sebagai berikut:

Interoperabilitas belum diterapkan

Mengadopsi standar data penyakit (ICD-10), prosedur (ICD-9-CM), penunjang diagnostik (LOINC) dan obat
Mengadopsi standar variabel dan meta data rekam medis elektronik

Mengadopsi standar pertukaran data HL7 FHIR

Mengirimkan data rekam medis ke SatuSehat

VII.D.1. Sistem memiliki fitur yang mendukung layanan personalisasi pasien sebagai berikut:

Tidak ada fitur untuk mendukung layanan personalisasi pasien

Pasien dapat melihat daftar nama dan jadual praktek dokter secara online

Pasien dapat melakukan perjanjian kunjungan rawat jalan online

Pasien mendapatkan informasi jam kunjungan, serta nomor urut

Pasien dapat mengakses informasi resume medis secara online


u memberikan informasi tambahan dari rumah sakit yang belum

Catatan khusus

Catatan khusus

Catatan khusus

Catatan khusus VII.A 0


Catatan khusus

Catatan khusus

Catatan khusus

Catatan khusus
Catatan khusus

VII.B 0

Catatan khusus

VII.C 0

Catatan khusus
Catatan khusus

Catatan khusus

Catatan khusus
Catatan khusus VII.D 0
Pertanyaan Skor
Catatan
khusus
Hasil Penilaian Maturitas Digital

Komponen Sub-komponen

I. Sistem Informasi dan Infrastruktur


A. Front Office
Sistem Informasi Rumah Sakit

B. Back Office

C. Kualitas Teknologi Informasi dan


Komunikasi

D. Kualitas Layanan TIK

E. Layanan interoperablitas dan


Pelaporan Rutin

F. Perencanaan Sumber Daya SI

II. Standar dan Interoperabilitas A. Interoperabilitas internal

B. Interoperabilitas eksternal
III. Tata kelola dan Manajemen Sistem
A. Rencana Strategis SI/TI
Informasi Rumah Sakit

B. Tatakelola SI/TI

C. SDM unit SI/TI

D. Investasi Sistem Informasi

IV. Data Analytics A. Penggunaan dan Kualitas Data

B. Analisa Data Besar


V. Sumber Daya Manusia, Keterampilan
A. Literasi Digital
dan Penggunaan SIMRS

B. Persepsi Kemudahan dan


Kebermanfaatan

C. Dorongan Penggunaan SIMRS

D. Manajemen Pengetahuan

VI. Keamanan Informasi, privasi dan


A. Keamanan Sistem Informasi
Kerahasiaan Data

B. Penerapan prosedur keamanan


sistem informasi
VII. Electronic Medical Record dan
A. Fungsi EMR
Patient Center Care

B. Patient Center Care

C. Kedalaman EMR

D. Layanan Personalisasi Pasien


Parameter

I.A.1. Arsitektur Sistem informasi dasar

I.A.2. Arsitektur Sistem informasi lanjutan

I.B.1. Arsitektur sistem pelayanan manajerial RS

I.C.1. Jaringan Internet

I.C.2. Infrastruktur komunikasi data elektronik

I.C.3. Inovasi Sistem Informasi yang digunakan

I.D.1. Layanan teknologi informasi dan komunikasi

I.D.2. Support teknis Sistem Informasi

I.D.3. Pemeliharaan Sistem Informasi

I.E.1. Layanan integrasi dan interoperabiltias sistem informasi rumah sakit

I.E.2. Bridging SI Manajemen RS

I.E.3. Bridging SI Manajemen Pelayanan Pasien

I.F.1. Pengadaan Infrastruktur Sistem Informasi

II.A.1. Pertukaran Data Internal Rumah Sakit

II.A.2. Keamanan Pertukaran Data

II.B.1. Standar Pertukaran Data Eksternal

II.B.2. Pertukaran Data Individu


II.B.3. Keamanan Pertukaran Data Eksternal

III.A.1. Rencana Strategis Sistem Informasi Rumah Sakit

III.A.2. Pelaksanaan Rencana Strategi TI

III.A.3. Monev Rencana Strategis TI

III.B.1. Perumusan Tatakelola TI

III.B.2. Pelaksanaan Tata kelola Unit IT

III.B.3. Monev Tata kelola Unit IT

III.B.4. Kebijakan dan Prosedur pengelolaan Sistem Informasi Rumah Sakit

III.C.1. Perencanaan SDM IT

III.C.2. Rekruitmen SDM Unit IT

III.C.3. Unit IT dan Jumlah SDM Unit IT

III.C.4. Pengembangan kapasitas SDM IT

III.D.1. Investasi Sistem Informasi

IV.A.1. Sistem pengumpulan data di rumah sakit

IV.A.2. Pendekatan teknis untuk menghasilkan informasi

IV.A.3. Penggunaan data di rumah sakit

IV.A.4. Kualitas data di rumah sakit

IV.B.1. Pendekatan data besar di rumah sakit

IV.B.2. Sumber daya untuk mengelola data besar di rumah sakit


V.A.1. Penggunaan teknologi digital

V.A.2. Staf RS yang menggunakan Sistem Informasi Rumah Sakit

V.A.3. Penggunaan sistem informasi rumah sakit

V.A.4. Keterlibatan pengguna

V.B.1. Kemudahan

V.B.2. User experience

V.B.3. Kebermanfaatan

V.C.1 IT Champion

V.C.2. Insentif penggunaan sistem

V.C.3. Monitoring Penggunaan

V.D.1. Manajemen Pengetahuan

V.D.2. Keterlibatan unit layanan

VI.A.1. Kebijakan keamanan sistem informasi

VI.A.2. Investasi untuk keamanan SIMRS

VI.A.3. Uji keamanan sistem informasi

VI.A.4. Evaluasi pemenuhan kebijakan keamanan SI RS

VI.B.1 Penerapan prosedur keamanan sistem informasi

VI.B.2. Proteksi Data pribadi

VI.B.3. Antisipasi terhadap pelanggaran keamanan sistem informasi


VII.A.1. Desain rekam medis elektronik

VII.A.2. Data dalam rekam medis elektronik

VII.A.3.Dampak EMR bagi pelayanan pasien

VII.A.4. Akses rekam medis elektronik

VII.A.5. Data gambar digital

VII.A.6. Integrasi alur pelayanan Klinis

VII.A.7. Interoperabilitas pencatatan medis

VII.B.1. Kepuasan Pasien

VII.C.1. Administratif

VII.C.2. Dokumentasi klinis

VII.C.3. Kefarmasian dan Penggunaan Obat

VII.C.4. Pelayanan Penunjang Medis

VII.C.5. Interoperabilitas

VII.D.1. Layanan Personalisasi Pasien


Skor Parameter

0
0

0
0

0
0

0
Skor Komponen Maturitas Digital
No Komponen Skor Total

I Sistem Informasi dan Infrastruktur SI RS 0.0

II Standar dan Interoperabilitas 0.0

III Manajemen dan tata kelola 0.0

IV Data analisis 0.0

V Sumber daya manusia, keterampilan dan penggunaan 0.0

VI Keamanan informasi, privasi dan kerahasiaan data 0.0

VII Electronic Medical Record (EMR) dan Patient Center Care 0.0

Komponen I. Sistem Informasi dan Infrastruktur SIM RS


No Sub-komponen Skor Sub-komponen
A Front Office 0.0
B Back Office 0.0
C Kualitas TIK 0.0
D Kualitas Layanan TIK 0.0
E Layanan Interoperabilitas dan Pelaporan Rutin 0.0
F Perencanaan Sumber Daya SI 0.0

Komponen II. Standar dan Interoperabilitas


No Sub-komponen Skor Sub-komponen
A Interoperabilitas internal 0.0
B Interoperabilitas eksternal 0.0

Komponen III. Manajemen dan Tata Kelola Sistem Informasi RS


No Sub-komponen Skor Sub-komponen
A Rencana Strategis SI/TI 0.0
B Tatakelola SI/TI 0.0
C SDM Unit IT 0.0
D Investasi Sistem Informasi 0.0
Komponen IV. Data Analytics
No Sub-komponen Skor Sub-komponen
A Penggunaan dan Kualitas Data 0.0
B Analisa Data Besar 0.0

Komponen V. Sumber Daya Manusia, Keterampilan dan Penggunaan


No Sub-komponen Skor Sub-komponen
A Literasi Digital 0.0
B Persepsi Kegunaan dan Kebermanfaatan sistem informasi 0.0
C Dorongan Menggunakan sistem informasi 0.0
D Manajemen Pengetahuan 0.0

Komponen VI. Keamanan Informasi, Privasi dan Kerahasiaan Data


No Sub-komponen Skor Sub-komponen
A Keamanan dan akses data pasien 0.0
B Penerapan prosedur keamanan sistem informasi 0.0

Komponen VII. EMR dan Patient Center Care


No Sub-komponen Skor Sub-komponen
A Fungsi EMR 0.0
B Patient Center Care 0.0
C Kedalaman Penggunaan EMR 0.0
D Layanan Personalisasi Pasien 0.0
I

5.0

4.0
VII II

3.0

2.0

1.0

0.0

VI III

V IV

Anda mungkin juga menyukai