Instrumen Maturitas Digital Level Mikro Atau Rumah Sakit
Instrumen Maturitas Digital Level Mikro Atau Rumah Sakit
Penilaian maturitas digital digunakan bertujuan untuk mengidentifikasi kesenjangan, dan mendukung pengembangan peta jalan untuk meningkatkan kemampua
Tidak hanya mencakup teknologi informasi, tetapi juga terkait dengan proses, orang, sumber daya, standar data, dan aspek penting lain yang secara langsung ber
penggunaan rekam kesehatan elektronik.
Setidaknya ada 4 pertanyaan penting yang dapat dijawab dalam penilaian maturitas digital di rumah sakit, yaitu:
1. Bagaimana kondisi maturitas digital rumah sakit ?
2. Seberapa siap sistem informasi rumah sakit dapat interoperable?
3. Faktor kunci apa yang dapat mendorong kesuksesan penggunaan rekam kesehatan elektronik di rumah sakit?
4. Fitur sistem informasi rumah sakit apa saja yang perlu diprioritaskan untuk dikembangkan?
Penilaian maturitas digital ini terdiri beberapa parameter yang berdasarkan referensi berpengaruh terhadap kesuksesan sistem informasi rumah sakit. Parameter
teknologi informasi dan sistem informasi di Rumah Sakit, Tata kelola dan manajemen SI RS, interoperabilitas, data analitik, SDM Keterampilan & Penggunaan SI R
kerahasiaan data serta rekam medis elektronik. Masing-masing parameter dinilai berdasarkan 5 skala likert yang juga menunjukkan level dari maturitas digital di
Siapa sebaiknya yang perlu dilibatkan dalam penilaian maturitas digital di rumah sakit?
Penilaian maturitas digital dilakukan oleh pengelola sistem informasi rumah sakit terkait. Rumah Sakit umumnya memiliki unit yang bertanggung jawab mengemb
informasi rumah sakit atau misalnya manajer sistem informasi rumah sakit yang bertanggungjawab terhadap rutinisasi analisis data rumah sakit .
Penilaian maturitas digital dapat dilakukan reguler, umpamanya: sebelum membuat perencanaan kerja SI Rumah Sakit tahunan untuk mengukur kemajuan kinerj
roadmap sistem informasi.
Hasil penilaian berupa skor yang menunjukkan bagaimana kondisi SI rumah sakit saat ini berdasarkan 38 parameter penilaian yang tersedia. Dengan demikian org
apa dari SI yang memerlukan intervensi. Tentunya dengan diselaraskan dengan rencana strategis organisasi. Intervensi dapat dijabarkan menjadi lebih detail men
harus diambil untuk kemajuan kinerja sistem informasi rumah sakit.
4
5
n Maturitas Digital Level Rumah Sakit
turitas digital digunakan bertujuan untuk mengidentifikasi kesenjangan, dan mendukung pengembangan peta jalan untuk meningkatkan kemampuan sistem infromasi rumah saki
mencakup teknologi informasi, tetapi juga terkait dengan proses, orang, sumber daya, standar data, dan aspek penting lain yang secara langsung berdampak pada kesuksesan
rekam kesehatan elektronik.
da 4 pertanyaan penting yang dapat dijawab dalam penilaian maturitas digital di rumah sakit, yaitu:
a kondisi maturitas digital rumah sakit ?
siap sistem informasi rumah sakit dapat interoperable?
ci apa yang dapat mendorong kesuksesan penggunaan rekam kesehatan elektronik di rumah sakit?
m informasi rumah sakit apa saja yang perlu diprioritaskan untuk dikembangkan?
turitas digital ini terdiri beberapa parameter yang berdasarkan referensi berpengaruh terhadap kesuksesan sistem informasi rumah sakit. Parameter terebut menggambarkan laya
ormasi dan sistem informasi di Rumah Sakit, Tata kelola dan manajemen SI RS, interoperabilitas, data analitik, SDM Keterampilan & Penggunaan SI RS, keamanan informasi, privas
data serta rekam medis elektronik. Masing-masing parameter dinilai berdasarkan 5 skala likert yang juga menunjukkan level dari maturitas digital di suatu rumah sakit.
aiknya yang perlu dilibatkan dalam penilaian maturitas digital di rumah sakit?
turitas digital dilakukan oleh pengelola sistem informasi rumah sakit terkait. Rumah Sakit umumnya memiliki unit yang bertanggung jawab mengembangkan dan memelihara siste
mah sakit atau misalnya manajer sistem informasi rumah sakit yang bertanggungjawab terhadap rutinisasi analisis data rumah sakit .
turitas digital dapat dilakukan reguler, umpamanya: sebelum membuat perencanaan kerja SI Rumah Sakit tahunan untuk mengukur kemajuan kinerja dan menentukan target sasa
em informasi.
an berupa skor yang menunjukkan bagaimana kondisi SI rumah sakit saat ini berdasarkan 38 parameter penilaian yang tersedia. Dengan demikian organisasi dapat menentukan as
ang memerlukan intervensi. Tentunya dengan diselaraskan dengan rencana strategis organisasi. Intervensi dapat dijabarkan menjadi lebih detail menjadi langkah-langkah konkret
l untuk kemajuan kinerja sistem informasi rumah sakit.
Inisiasi Pondasi: Organisasi memiliki roadmap sistem informasi rumah sakit namun tidak sistematis. tidak tersedia protokol pengawasan dan pengukuran kinerja sistem
secara berkelanjutan
Terbentuk dan Otoritas: Organisasi memiliki roadmap yang jelas terkait struktur dan fungsi sistem informasi, pengawasan, peningkatan kualitas dan evaluasi sistem
informasi rumah sakit sudah dilakukan secara sistematis.
Terkelola Kolaborasi: organisasi telah menggunakan sistem informasi rumah sakit sesuai struktur dan fungsinya sebagaimana kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
Optimal Terintegrasi: Organisasi melakukan maturitas digital secara berkesinambungan guna memantau dan mempertahankan kualitas penggunaan teknologi digital
kesehatan di rumah sakit
Definisi Operasional
Rencana strategis SI
Strategi
Front Office
Back Office
SDM
Interoperabilitas
interoperabilitas internal
interoperabilitas eksternal
interoperabilitas sintaksis
interoperabilitas semantik
Data Analytics
LIterasi Digital
Manajemen Pengetahuan
Rencana strategis sistem informasi umumnya dalam bentuk dokumen yang menunjukkan rencana kegiatan SI dalam jangk
tahun) yang dapat mencakup aspek kebijakan SI, penyediaan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, pengemba
informasi, penguatan kapasitas tenaga kesehatan untuk menggunakan SI, pengalokasian anggaran, dan lain-lain.
Merupakan kegiatan pemantauan dan evaluasi yang dilakukan secara berkesinambungan guna mengetahui sejauh mana p
untuk meningkatkan produktifitas pelayanan pasien
Sejauh mana organisasi melibatkan kepemimpinan, kebijakan dan prosedur, struktur, manajemen resiko kualitas dan kese
terintegrasi, membangun koordinasi dan pengembangan kapasitas sumber daya yang dimiliki untuk pengelolaan suatu TI/
Sejauh mana organisasi melakukan tata kelola agar TI/SI dapat berjalan produktif dan berkembang sesuai dengan sasaran
yang telah dibuat
Merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dari organisasi untuk mencapai tujuan y
pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data rumah sakit mencakup semua Rumah Sakit umum maupun khusus
Sejauh mana organisasi telah mengembangkan dan menerapkan rencana strategis untuk mencapai tujuan dan sasarannya
sejauh mana organisasi menyediakan seperangkat kebijakan dan prosedur baik kebijakan pemerintah maupun peraturan i
untuk mengakomodir tata kelola pemanfaatan SI/TI
Sejauh mana organisasi menyiapkan pengaturan manajemen resiko sebagai pedoman antisipasi/ meminimalisir munculny
dalam pemanfaatan TI/SI
Sejauh mana organisasi percaya diri atas kinerja pengembangan TI/SI untuk harapan diperolehnya peningkatan kualitas pe
sejauh mana organisasi telah mengadopsi dan mengimplementasikan infrastruktur TI, sistem digital, teknologi dan layanan
digunakan dan efektif
Pelayanan rumah sakit di kantor bagian depan yang berhubungan langsung dengan pelayanan administratif pasien dan kel
Proses bisnis administratif yang menunjang kepada alur kinerja pelayanan rumah sakit
tenaga kesehatan dan non kesehatan yang mengendalikan seluruh kegiatan di rumah sakit
proses mengkonsep desain sistem informasi rumah sakit sebagai solusi untuk penyelesaian masalah/ peningkatan mutu pe
sejauh mana organisasi memfasilitasi komponen TI sesuai spesifikasi sistem yang dibutuhkan meliputi : database, network
seberapa besar SI/TI mendukung pelayanan klinis dan dapat diandalkan, adanya fungsi bantuan, cadangan sistem, warnin
meningkatkan kinerja pengguna
penggunaan informasi fasilitas dan teknologi (web service) yang memungkinkan dua sistem berbeda pada saat bersamaan
proses tanpa adanya intervensi satu sistem dengan lainnya secara langsung untuk tujuan meningkatkan efektivitas entry d
efisiensi penggunaan sumber daya dengan tetap menjaga keamanan dan kerahasiaan masing-masing sistem, namun bersi
sejauh mana kemampuan pertukaran informasi anatar dua atau lebih sistem informasi/ komponen berdasarkan standar u
manfaat dari data yang dipertukarkan tersebut sesuai kepentingannya.
sejauh mana data dan informasi dapat dipertukarkan antara sistem dalam organisasi perawatan kesehatan
sejauh mana data dan informasi dapat dipertukarkan antara sistem diluar organisasi, pengaturan perawatan medis dengan
medis dan keluarga
sejauh mana pemanfaatan standar pertukaran data untuk mendefinisikan format, struktur, syntax dan data coding yang ak
agar dapat diinterpretasi oleh perangkat lunak yang menerimanya sehingga memungkinkan integrasi sistem dan layanan d
efektif dan efisien
sejauh mana informasi yang dipertukarkan antara sistem digital dapat secara akurat ditafsirkan dan dipahami oleh setiap s
(terkait dengan standar kamus data yang dipakai)
Standar kodifikasi data klinis, penunjang medis, pelayanan kesehatan masyarakat, komoditas kesehatan yang mengacu pa
internasional atau dikembangkan secara mandiri untuk mendukung pertukaran data kesehatan secara elektronik.
sejauh mana organisasi menggunakan data untuk keputusan yang efektif dari pemanfatan IT/IS untuk organisasi, pasien da
populasi
Sejauh mana data dianalisis untuk mengidentifikasi dan memahami pola dan tren riwayat medis dan memkfasilitasi penga
perawatan yang efektif
sejauh mana data dianalisis guna memberikan gambaran hasil pelayanan strategis yang dibutuhkan manajemen untuk me
atas pelayanan masa depan
Sejauh mana pemangku kepentingan internal dan eksternal memahami digital dan termotivasi untuk memanfaatkan TIK le
sejauh mana pemberlakuan pelatihan dan pendidikan untuk peningkatan kemampuan personal terkait TI/SI
sejauh mana organisasi meningkatkan, mengembangkan pengetahuan dan mengaplikasikannya secara efektif
Adanya dukungan TI/SI untuk menjaga kerahasiaan, integritas dan ketersediaan data kesehatan dalam organisasi
sejauh mana organisasi memfasilitasi penyelenggaraan digital kesehatan melalui penyiapan kebijakan rumah sakit untuk k
kerahasiaan dan privasi data pasien
sejauh mana organisasi menyediakan prosedur teknis penerapan dan pemanfaatan TI/SI
adanya pengukuran tingkat pemenuhan penggunaan TI/SI terhadap kepatuhan kebijakan/prosedur yang ditetapkan
suatu sistem pencatatan medis pasien secara elektronik untuk meningkatkan keefektifan manajemen informasi medis pas
waktu dan akurat
sejauh mana EMR memberikan kemudahan pencatatan medis pasien
sejauh mana pasien, praktisi perawatan dan keluarga dapat secara aktif berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, mem
informasi dan data kesehatan
sejauh mana pasien dilibatkan dalam pengambilan keputusan untuk tujuan perawatan kesehatannya
suatu pendekatan inovatif terhadap perencanaan, pemberian, dan evaluasi atas pelayanan kesehatan yang didasarkan pad
kemitraan yang saling menguntungkan antara pemberi pelayanan kesehatan, pasien, dan keluarga
Ketersediaan informasi dari fasilitas pelayanan kesehatan agar pasien mendapatkan kemudahan dan akses pelayanan yang
Data dasar penilaian maturitas digital Rumah Sakit
Mengembangkan sen
Menggunakan Open
Membeli sistem yang
Kerjasama operasion
Lainnya
Pertanyaan
I.A.1. Arsitektur Sistem Informasi Dasar RS mencakup Subsistem atau Modul sebagai berikut: (Bisa memilih lebih dari
1 jawaban)
FALSE Belum ada Subsistem atau Modul Sistem Informasi Utama
✘
0 Rawat Jalan
FALSE IGD
I.A.2. Arsitektur Sistem Informasi Penunjang RS mencakup Subsistem atau Modul sebagai berikut: (Bisa memilih lebih
dari 1 jawaban)
FALSE Belum ada Subsistem atau Modul Sistem Informasi Penunjang
FALSE Farmasi
FALSE Laboratorium
FALSE Radiologi
FALSE Gizi
1.B.1. Arsitektur Sistem Manajemen (back-office) RS mencakup Subsistem atau Modul sebagai berikut: (Bisa lebih
dari 1 jawaban)
FALSE Belum ada Subsistem atau Modul Sistem Manajemen RS
FALSE Keuangan
FALSE Aset
FALSE Kepegawaian
FALSE Internet tersedia namun tidak stabil dan tidak memfasilitasi semua area
FALSE Masing-masing unit memiliki jaringan internet sendiri yang tidak terhubung
FALSE Jaringan antar unit dihubungkan dengan local area network dengan akses internet
FALSE
Rumah sakit sudah menyiapkan internet dan infrastruktur lainnya untuk pertukaran data elektronik menggunakan
standar interoperabilitas.
FALSE
Infrastruktur komunikasi data elektronik rumah sakit sudah terhubung dengan beberapa sistem di luar rumah sakit untuk
administrasi dan laporan rutin (Ex: BPJS Kesehatan, Aplikasi Kemenkes)
FALSE
Infrastruktur rumah sakit mampu memfasilitasi komunikasi data elektronik untuk kepentingan pelayanan medis pasien
(rujukan elektronik, order penunjang, resep elektronik, dll).
FALSE
SIMRS mampu melakukan pertukaran data elektronik secara nasional melalui infrastrktur yang disediakan kementrian
kesehatan.
I.C.3. Inovasi teknologi informasi dan komunikasi apa yang sudah diterapkan di rumah sakit?
FALSE Tersedia sistem informasi billing dan administrasi rumah sakit (Ex: Klaim asuransi)
FALSE Sistem pendaftaran, admisi pasien dan antrian mandiri (offline atau online) sudah tersedia di rumah sakit
FALSE Rumah sakit sudah menerapkan standar minimal modul SIMRS sesuai regulasi.
FALSE
Beberapa standar internasional diterapkan dalam SIMRS (kodifikasi penyakit, obat, alat, tindakan medis, catatan
keperawatan)
FALSE IoT sudah digunakan pada beberapa peralatan medis di rumah sakit
I.D.1. Sejauh mana infrastruktur komunikasi data elektronik tersedia di rumah sakit Anda?
FALSE Fokus pada mencegah donwtime
FALSE Rumah sakit masih berfokus pada penyediaan dan pengendalian infrastruktur bagi penggunanya
FALSE Layanan TIK masih reaktif terhadap permasalahan teknis dan permintaan pimpinan.
FALSE Unit IT mengakomodasi kebutuhan sistem informasi semua unit yang melakukan pelayanan pasien
FALSE
Layanan pemrosesan data untuk dukungan penelitian tersedia dan adanya kesinambungan layanan TIK dengan
infrastruktur yang terus disesuaikan kebutuhan.
FALSE Layanan teknologi informasi dan komunikasi bertujuan untuk mempercepat inovasi pelayanan pasien.
I.D.2. Bagaimana Unit IT menyiapkan bantuan/ support teknis terhadap penerapan sistem informasi rumah sakit ?
FALSE Tersedia bantuan yang terkontrak, terjadwal atau bantuan panggilan (on call) dari pihak lain
FALSE Tersedia bantuan jarak jauh atau on call selama 24 jam oleh tim IT rumah sakit
FALSE Bantuan diberikan tim teknis/vendor secara standby di rumah sakit 24 jam
FALSE Bantuan siap 24 jam, pusat bantuan (help desk) tersedia dan ada prosedur eskalasi
I.D.3. Bagaimana pemeliharaan sistem informasi yang sejauh ini dilakukan di rumah sakit?
FALSE Ada agenda, SDM, anggaran namun belum didukung kebijakan prosedur pemeliharaan yang memadai
FALSE Ada agenda dan SDM pemeliharaan namun belum didukung anggaran pemeliharaan yang memadai
FALSE Ada agenda, SDM, anggaran dan didukung kebijakan prosedur pemeliharaan yang memadai
FALSE Pemeliharaan sistem informasi telah teragenda dan terselenggara dengan baik sesuai pedoman yang ditetapkan
FALSE Kurangnya kesadaran pentingnya pertukaran data elektronik dan pelaporan rutin
FALSE Interoperabilitas dan pelaporan dikembangkan untuk kepentingan administratif (ex: klaim)
FALSE Pengembangan interoperabilitas dan pelaporan rutin bersifat reaktif dan tidak ada standar yang diikuti.
FALSE
Layanan sistem informasi memfasilitasi interoperabiltias antar berbagai sistem internal maupun eksternal sesuai dengan
kebijakan, proses dan norma yang berlaku secara nasional.
FALSE
Layanan sistem informasi memasilitasi interoperabilitas dengan sektor lain (seperti perbankan, fintech, eCommerce,
telemedicine) untuk mempermudah layanan pasien.
FALSE
Kemampuan interoperabilitas terus dikembangkan dan dipantau manajemen berdasarkan umpan balik. Data agregat dari
rumah sakit dikirimkan secara otomatis ke pemerintah daerah dan pusat.
FALSE Entri data SIMAK BMN, ASPAK dan SIRS masih bersifat offline
FALSE Sistem informasi RS berkemampuan bridging dengan SIMAK BMN dan ASPAK
FALSE Sistem informasi RS berkemampuan bridging dengan SIMAK BMN, ASPAK dan SIRS Online
FALSE Sistem informasi RS berkemampuan bridging dengan SIMAK BMN, ASPAK, SIRS Online dan Aplikasi online lainnya
FALSE Sistem informasi RS berkemampuan bridging sistem dengan e-klaim (INA-CBGs) dan v-klaim BPJS
FALSE Sistem informasi RS berkemampuan bridging sistem dengan e-klaim (INA-CBGs), v-klaim BPJS, dan SISRUTE
FALSE Sistem informasi RS berkemampuan bridging sistem dengan e-klaim (INA-CBGs), v-klaim BPJS, SISRUTE, dan SIRANAP
FALSE
Sistem informasi RS berkemampuan bridging sistem dengan e-klaim (INA-CBGs), v-klaim BPJS, SISRUTE, SIRANAP, dan SI
TB Terpadu (SITT)
FALSE
Sistem informasi RS berkemampuan bridging sistem dengan e-klaim (INA-CBGs), v-klaim BPJS, SISRUTE, SIRANAP, dan SI
TB Terpadu (SITT) serta aplikasi pelayanan klinis lainnya
I.F.1. Bagaimana pengadaan infrastruktur sistem informasi yang dilakukan rumah sakit?
FALSE Memiliki perencanaan detail pengembangan sistem informasi namun tidak ditunjang anggaran yang memadai
FALSE Anggaran mendukung perencanaan namun penerapannya mengalami banyak kendala kesiapan
FALSE
Identifikasi dan prosedur tahap penerapan sistem informasi terlaksanan dengan lancar dan didukung tenaga ahli yang
mumpuni
e
r
a
g
e
t
an atau memberikan informasi tambahan dari rumah sakit yang belum
i
a
p
Catatan khusus
sI
Catatan Khusus .u
b
A
k
o
m
p
o
n
e
n
!
Catatan Khusus .
B
Catatan Khusus
Catatan Khusus
Catatan Khusus
Catatan Khusus
Catatan Khusus
I
Catatan Khusus .
D
Catatan Khusus
Catatan Khusus
I
Catatan Khusus .
F
Catatan Khusus
I
Catatan Khusus .
E
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan atau memberikan informasi tambah
tercakup dalam pertanyaan terkait.
Pertanyaan
FALSE Pertukaran data antar unit pelayanandi organisasi bersifat manual dan tidak interoperable (email, chat, dll)
FALSE
Pertukaran data antar unit pelayanan dalam organisasi sudah interoperable tetapi masih parsial di prioritas layanan
utama
FALSE
Pertukaran data antar unit pelayanan dalam organisasi mencakup semua unit organisasi (layanan medis, penunjang,
administrarif manajemen, dll), dan telah mengikuti standar interoperabilitas
FALSE
Adanya pemantauan dan Peningkatan kemampuan interoperabilitas data yang berkesinambungan di internal rumah
sakit
FALSE Tidak ada pertukaran data elektronik yang dilakukan internal rumah sakit
FALSE
Terdapat pertukaran data elektronik namun dilakukan masih secara manual dan standar keamanan internal rumah
sakit
FALSE
Terdapat pertukaran data elektronik namun standar keamanan baru mengakomodir sistem pelayanan utama rumah
sakit
FALSE Terdapat pertukaran data elektronik internal yang standar keamanannya didukung secara nasional.
FALSE
Terdapat pertukaran data elektronik internal yang standar keamanannya ditinjau secara berkala dan ditetapkan
menggunakan SOP .
II.B.1.Bagaimana sistem pertukaran data kesehatan organisasi dengan provider lain selama ini berjalan?
FALSE
Terkoneksi dengan sistem informasi kesehatan lain tapi pertukaran data tidak interoperable menggunakan standar
tertentu (email, chat, dll)
FALSE
Terkoneksi dengan sistem informasi kesehatan lain dan pertukaran data sudah interoperable dan berjalan secara
sintaksis
FALSE
Terkoneksi dengan sistem informasi kesehatan lain dan pertukaran data sudah interoperable secara sintaksis dengan
pemanfaatan data oleh organisasi/ sistem luar
Terkoneksi dengan sistem informasi kesehatan lain dan pertukaran data sudah interoperable secara sintaksis dan
FALSE semantik dengan pemanfaatan data oleh kedua sistem yang terhubung melalui platform IHS (Indonesian Health
Service)
FALSE Terdapat pertukaran data individu sesuai standar pengaturan yang terbatas pada kemampuan sistem yang digunakan
FALSE Terdapat pertukaran data individu sesuai standar nasional yang diakui dalam pengaturan yang terbatas.
FALSE Terdapat pertukaran data individu sesuai sesuai standar nasional yang diakui dalam pengaturan yang luas
FALSE Terdapat pertukaran data individu dengan penerapan interoperabilitas yang tersertifikasi.
FALSE
Terdapat pertukaran data elektronik namun dilakukan masih secara manual dan standar keamanan internal masing-
masing fasilitas kesehatan
FALSE
Terdapat pertukaran data elektronik namun dilakukan masih secara sederhana dan standar keamanan tergantung
pada aplikasi yang digunakan.
FALSE Terdapat pertukaran data elektronik yang standar keamanannya didukung secara nasional.
FALSE
Terdapat pertukaran data elektronik yang standar keamanannya ditinjau secara berkala dan ditetapkan menggunakan
pedoman nasional dan didukung SOP internal fasilitas pelayanan
ukan atau memberikan informasi tambahan dari rumah sakit yang belum
Skor
Catatan Khusus per sub
kompo
nen
Catatan Khusus II.A #REF!
Catatan Khusus
Catatan Khusus
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan atau memberikan informasi tambaha
pertanyaan terkait.
Pertanyaan Skor
III.A.1. Apakah rumah sakit memiliki rencana strategis atau Roadmap Sistem Informasi/Teknologi informasi (SI/TI)?
FALSE Rencana pengembangan TI masih terfragmentasi (belum menyeluruh mengakomodir kebutuhan organisasi) 0
0 0
FALSE Rencana strategi telah disertai sasaran, dan monev berkelanjutan 0
FALSE Tersedia rencana strategis yang dinamis dapat cepat beradaptasi dengan kebutuhan perkembangan TI 0
FALSE Rumah Sakit kurang memahami strategi untuk pencapaian tujuan organisasi 0
0 0
FALSE Pengelolaan program yang terealisasi didasarkan pada rencana strategi 0
FALSE Rencana strategi yang berjalan sukses dapat dikondisikan untuk kontribusi keberhasilan rencana lainnya 0
III.A.3. Bagaimana tindakan monitoring dan evaluasi atas implementasi rencana strategis TI yang ada di rumah sakit
Anda ?
Adanya adopsi strategi TI sebagai solusi permasalahan SI yang dihadapi meski masih spesifik untuk sub-sub bidang
FALSE 0
tertentu
FALSE Belum terselenggaranya mekanisme pengukuran atas strategi TI yang telah dijalankan 0
FALSE Pelaksanaan strategi TI masih berada pada prioritas yang rendah dalam manajemen rumah sakit
0
0
FALSE Adanya pemantauan dan perbaruan strategi TI secara berkala 0
FALSE Adanya pengalokasian program kerja dan anggaran berdasarkan tujuan strategis TI 0
0
Adanya tools untuk pengukuran (minimal) untuk merumuskan dan menilai keberhasilan/ dampak yang dicapai dari
FALSE 0
strategi yang akan dijalankan
FALSE Prioritas projek TI yang telah dirumuskan telah disesuaikan dengan tujuan rumah sakit 0
FALSE Adanya dukungan anggaran dalam perumusan tata kelola TI untuk mendukung sasaran strategis 0
FALSE Terlaksananya pola pengambilan keputusan yang disesuaikan dengan tujuan strategis 0
III.B.3. Bagaimana pola penilaian atau evaluasi terhadap proses tata kelola sistem informasi rumah sakit di tempat
Anda?
FALSE Tidak adanya penilaian tata kelola SI RS 0
FALSE Tidak adanya sosialisasi tata kelola sistem informasi secara menyeluruh ke setiap unit di rumah sakit 0
0
FALSE Adanya sosialisasi terprogram yang dilakukan oleh manajemen terkait tata kelola SI 0
FALSE Adanya pedoman tata kelola dan perencanaan SI untuk semua unit layanan 0
FALSE Terselenggaranya mekanisme monitoring dan penilaian yang efisien untuk perencanaan dan analisis dampak SI. 0
Strategi SI ditinjau dengan melibatkan semua pemangku kepentingan untuk ketercapaian hasil yang lebih
FALSE 0
komprehensif
III.B.4. Bagaimana regulasi dan kebijakan terkait SIK yang dijadikan acuan organisasi?
FALSE Kebijakan rumah sakit tentang pemanfaatan TI tersedia tapi tidak dilakukan 0
FALSE Kebijakan pemanfaatan TI tersedia dan telah dilakukan oleh setiap staff
FALSE Kebijakan pemanfaatan TI telah dilakukan tetapi tidak disertai monitoring dan evaluasi secara berkala
0
0
0
FALSE Kebijakan pemanfaatan TI secara berkala dimutakhirkan, dan pelaksanaannya dipantau secara ketat 0
III.C.1. Bagaimana rumah sakit mengalokasikan SDM untuk mengelola SIMRS di rumah sakit?
0
Rumah sakit sudah diperkenalkan dengan indikator performa manajemen sistem informasi yang memerlukan
FALSE 0
dukungan SDM yang kompeten
0
FALSE Analisa beban kerja dan kebutuhan pengembangan staf unit SIMRS masuk dalam perencanaan SDM 0
FALSE Sudah ada jenjang karir yang jelas dari tenaga SIMRS sesuai dengan keahliannya. 0
Terdapat mekanisme penilaian performa tenaga SIMRS secara berkala untuk perencanaan pengembangan kapasitas
FALSE 0
SDM Unit IT.
Pemenuhan SDM untuk unit IT secara berkelanjutan untuk pengelolaan inovasi digital/ teknologi informasi di rumah
FALSE 0
sakit.
III.C.2. Bagaimana pengadaan SDM pengelola sistem informasi rumah sakit dilakukan?
FALSE Siapapun yang dapat membantu melakukan pengelolaan sistem informasi dapat diberdayakan 0
FALSE Terdapat petugas IT terlatih dan memiliki pendidikan yang mumpuni namun belum memiliki pengalaman 0
0
Terdapat petugas IT terlatih dan memiliki pendidikan dan pengalaman yang mumpuni, namun memiliki tugas
FALSE 0
tambahan
Mengalokasikan petugas IT khusus yang terlatih dan memiliki pendidikan dan pengalaman yang mumpuni tapi
FALSE 0
jumlahnya masih belum memadai
Mengalokasikan petugas IT khusus yang terlatih dan memiliki pendidikan dan pengalaman yang mumpuni dan
FALSE 0
jumlahnya terpenuhi sesai kebutuhan IT
FALSE Rumah Sakit tidak memiliki Unit/Instalasi Teknologi dan Informasi (TI) 0
FALSE Rumah Sakit memiliki Unit/ Instalasi Teknologi dan Informasi dan dipimpin seorang kepala Instalasi 0
0
Rumah Sakit memiliki Unit/ Instalasi Teknologi dan Informasi, dipimpin seorang kepala Instalasi dan memiliki tenaga
FALSE 0
analis sistem
FALSE
Rumah Sakit memiliki Unit/ Instalasi Teknologi dan Informasi, dipimpin seorang kepala Instalasi, memiliki tenaga analis
0
0
sistem dan programmer
Rumah Sakit memiliki Unit/ Instalasi Teknologi dan Informasi, dipimpin seorang kepala Instalasi, memiliki tenaga analis
FALSE 0
sistem, programmer, database administrator dan implementator untuk hardware, helpdesk dan maintenance jaringan)
III.C.4. Apakah rumah sakit memiliki perencanaan pengembangan kapasitas untuk tim IT ?
FALSE
Tenaga IT telah mendapatkan sertifikasi kompetensi dengan bidang keahlian yang sesuai (Ex: keamanan data, audit,
database administrator, data science, dll).
0 0
Tenaga IT terlatih sesuai bidangnya dan mengetahui bagaimana praktek terbaik dalam pengembangan sistem
FALSE 0
informasi untuk penggunaan internal dan eksternal
Tenaga IT terlatih dan mengetahui kebutuhan untuk mempelajari pengetahuan dan keterampilan baru, dan didukung
FALSE 0
sepenuhnya oleh rumah sakit.
0
0
FALSE Dukungan pendanaan selaras dengan strategi sasaran dan pelayanan pasien 0
S
k
o
r
p
kan informasi tambahan dari rumah sakit yang belum tercakup dalam
e
r
s
Catatan Khusus u
Ib
I
Catatan Khusus I
.k
o
A
m
p
o
n
e
n
Catatan Khusus
Catatan Khusus
Catatan Khusus
I
I
Catatan Khusus I
.
B
Catatan Khusus
Catatan Khusus
###
Catatan Khusus
Catatan Khusus
Catatan Khusus
Catatan Khusus
Catatan Khusus
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan atau memberikan informasi tambah
tercakup dalam pertanyaan terkait.
Pertanyaan
IV. A.1. Bagaimana kondisi pengumpulan data pelayanan dan administrasi di Rumah Sakit saat ini ?
FALSE Pengumpulan data rutin di rumah sakit masih manual atau semi manual (spreedsheet) dan terfragmentasi
FALSE
Sistem informasi untuk pengumpulan data rutin dapat dikembangkan atau diintegrasikan untuk menyesuaikan
kebutuhan baru
FALSE Sistem informasi rumah sakit menekankan pada transaksi data pelayanan pasien yang menyeluruh
FALSE Sistem transaksional diproyeksikan untuk memfasilitasi sistem pendukung keputusan (klinis dan manajemen)
FALSE
Sistem informasi rumah sakit mencakup pengumpulan data untuk tujuan personilized-medicine dan predictive
analytics
IV. A.2. Bagaimana pengolahan data pasien dilakukan untuk mendukung pelayanan dan manajemen rumah sakit?
FALSE
Penggabungan data dari berbagai unit layanan memerlukan upaya yang besar karena masih dilakukan secara manual,
sebelum dianalisis
FALSE Sudah ada database terpusat, tetapi analisis data menggunakan alat bantu lain.
FALSE Laporan rutin tersedia di SIMRS secara otomatis dari sistem informasi/ modul transaksi data yang digunakan.
FALSE
Data pelayanan medis pasien sudah diolah dengan pendekatan big data analitik, dan hasilnya digunakan dalam
operasional pelayanan dan manajemen.
FALSE Sudah memiliki sistem analytics untuk pemodelan dan prediksi.
FALSE
Precision-medicine diterapkan dengan menggabungkan data genetik, data pelayanan dan data lain (populasi,
lingkungan)
IV.A.3. Bagaimana staf rumah sakit dapat menggunakan data dari sistem informasi di Rumah Sakit Anda ?
FALSE Sistem informasi menyediakan informasi produktifitas staf rumah sakit melalui hasil entri data yang dilakukan
FALSE Sistem informasi menyediakan dashboard kinerja pelayanan untuk pemantauan biaya dan kualitas layanan
FALSE
Sistem informasi menyediakan informasi untuk mendukung perencanaan strategis sebagai dampak terealisasinya
integrasi semua data pelayanan, administrasi, back-office.
FALSE
Sistem informasi menyediakan semua data penting yang siap dianalisis dan dieksplorasi untuk mendukung pelayanan
dan pengambilan keputusan strategis.
IV.A.4. Apakah kualitas data rutin rumah sakit dievaluasi (kelengkapan, konsistensi, relevansi)?
FALSE Terdapat kendala pengumpulan data karena sistem yang berbeda sehingga sulit untuk menilai kualitas data
FALSE Produktivitas pengumpulan data harian secara otomatis di-kalkulasi dan dapat dipantau
FALSE Terdapat sistem notifikasi kelengkapan data untuk pemenuhan laporan rutin
FALSE Sistem informasi memiliki filter yang mampu menelusuri kondisi medis tertentu dari semua pencatatan medis pasien.
FALSE
Outcome pelayanan medis dapat dilihat dan dibandingkan melalui filter yang disediakan sistem datawarehouse dan
data besar rumah sakit.
FALSE
Terdapat fungsi untuk membandingkan data internal rumah sakit dengan data eskternal untuk menilai kualitas dan
biaya layanan.
FALSE Data rutin otomatis diolah dengan didukung aplikasi bisnis intelegen (BI)
FALSE
Informasi yang dihasilkan oleh bisnis intellegence ditampilkan dalam dashboard eksekutif sebagai bahan pemantauan
manajer/PJ setiap unit layanan
FALSE
Data medis dan data financial dan sumber data lain digunakan sebagai keunggulan kompetitif RS untuk meningkatkan
pendapatan.
FALSE Terselenggaranya ekosistem analitik yang mendukung inovasi dan eksploitasi data besar.
0
Analitik dan pemanfaatan data besar dilakukan seara realtime untuk pendukung kegiatan utama RS (ex: pelayanan
✘ medis)
IV.B.2. Seberapa cukup sumber daya yang dialokasikan untuk mengolah data besar rumah sakit?
FALSE Sudah tersedia data center, tim teknis mampu melakukan query standar untuk pelaporan rutin.
FALSE
Infrastruktur datawarehouse tersedia dan digunakan tim IT untuk mendukung analisa spesifik untuk kepentingan
pelayanan medis dan manajemen rumah sakit.
FALSE
Rumah sakit memiliki kemampuan untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan klinis dengan berbagai
pendekatan (Ex: algoritma pengetahuan, machine learning)
FALSE
Tim IT sudah mengembangkan pendekatan data besar untuk mendukung pelayanan medis (Ex: diagnosis, klasifikasi,
prediksi, image recognition) yang didukung infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi
FALSE
Analisis data besar sudah menjadi kebutuhan rutin dan budaya di organisasi serta didukung infrastruktur dan
instrumen analytics yang dapat diakses staf rumah sakit.
S
k
o
r
p
ukan atau memberikan informasi tambahan dari rumah sakit yang belum e
r
s
Catatan Khusus u
b
I
V
Catatan Khusus .
kA
o
m
p
o
n
e
n
I
V
Catatan Khusus .
B
Catatan Khusus
Catatan Khusus
Catatan Khusus
Catatan Khusus
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan
pertanyaan terkait.
Pertanyaan
0
✘
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
V.A.2. Seberapa besar persentase staff RS yang menggunaan sistem informasi rumah sakit?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
V.A.4. Sejauh mana staf di rumah sakit dilibatkan dalam pengembangan sistem informasi?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
V.B.1. Bagaimana persepsi petugas terhadap kemudahan sistem informasi rumah sakit?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
V.B.3. Bagaimana persepsi petugas terhadap kebermanfaatan sistem informasi rumah sakit?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
V.C.1. Sejauh mana antusiasme tenaga medis dalam menggunaan sistem infromasi rumah sakit?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
V.C.2. Bagaimana mekanisme insentif yang dilakukan rumah sakit terhadadp penggunaan sistem?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
V.C.3. Bagaimana organisasi memastikan pengguna mampu pemanfaatan sistem informasi rumah sakit?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
V.D.1. Bagaimana mekanisme manajemen pengetahuan yang dilakukan organisasi untuk meningkatkan pema
yang ada?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
V.D.2. Sejauh mana masing-masing unit rumah sakit terlibat dalam perencanaan dan pengembangan sistem i
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan atau memb
pertanyaan terkait.
Pertanyaan
✘
Sebatas mengetahui teknologi digital mencakup mc.office, telusur internet, email, sosial media
Memahami penggunaan teknologi digital mencakup mc.office, telusur internet, email, sosial media
Memahami dan terbiasa menggunakan teknologi digital hanya terbatas kebutuhan pekerjaan (ms.office)
Memahami dan terbiasa menggunakan teknologi digital mencakup mc.office, telusur internet, email, sosial media
Ketergantungan menggunakan teknologi digital mencakup mc.office, telusur internet, email, sosial media dan hiburan
digital lainnya
V.A.2. Seberapa besar persentase staff RS yang menggunaan sistem informasi rumah sakit?
Sebanyak < 25% staff rumah sakit telah dapat menggunakan sistem informasi rumah sakit
Sebanyak 26-49% staff rumah sakit telah dapat menggunakan sistem informasi rumah sakit
Sebanyak 50-74% staff rumah sakit telah dapat menggunakan sistem informasi rumah sakit
Sebanyak 75-99% staff rumah sakit telah dapat menggunakan sistem informasi rumah sakit
Sebanyak 100% staff rumah sakit telah dapat menggunakan sistem informasi rumah sakit
Penggunaan sistem informasi diwajibkan bagi staf yang melakukan transaksi data untuk kepentingan manajemen
Staf di semua unit rumah sakit telah disediakan komputer dan jaringan untuk mengakses sistem informasi.
Penggunaan sistem informasi menjadi praktek sehari-hari di semua unit di rumah sakit.
Masing-masing unit rumah sakit melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan sistem informasi di
kelompoknya.
Kapasitas dan keterampilan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi staf rumah sakit terus dikembangkan.
V.A.4. Sejauh mana staf di rumah sakit dilibatkan dalam pengembangan sistem informasi?
Tidak ada keterlibatan langsung dalam pengembangan sistem informasi
Ada mekanisme koordinasi dan komunikasi untuk menyampaikan kebutuhan sistem informasi dari pengguna.
Pengembangan sistem informasi sudah disesuaikan dengan alur kerja (workflow) pengguna.
Keluhan dan permasalahan teknis yang ditemukan pengguna langsung segera ditindaklanjuti oleh tim IT.
Sistem informasi sudah memberikan manfaat bagi penggunanya dan sudah menjadi strategi penting di rumah sakit.
V.B.1. Bagaimana persepsi petugas terhadap kemudahan sistem informasi rumah sakit?
Perlu bantuan orang lain dalam menggunakan sistem informasi rumah sakit
Sistem tidak terlalu rumit digunakan namun ada inkonsistensi variabel data
Belum ada upaya mengevaluasi pengalaman pengguna (user experience) yang melibatkan pengguna sistem informasi
Rumah sakit masih fokus pada pelatihan menggunakan sistem sesuai dengan unit masing-masing pengguna
Sudah ada kebutuhan melakukan evaluasi pengalaman pengguna dengan ditemukannya kendala penggunaan sistem.
Dibentuk Tim khusus untuk mengevaluasi pengalaman pengguna (usability) sistem informasi sebagai upaya
penyempurnaan sistem.
Temuan evaluasi pengalaman pengguna (usability) ditindaklanjuti dan terus dilakukan oleh tim yang berfokus pada evaluasi
pengalaman pengguna
Evaluasi pengalaman pengguna (usability) menjadi bagian teintegrasi dari pengembangan dan implementasi sistem
informasi rumah sakit.
V.B.3. Bagaimana persepsi petugas terhadap kebermanfaatan sistem informasi rumah sakit?
Hanya sebagian tenaga medis yang menggunakan sistem informasi rumah sakit.
Terdapat beberapa tenaga medis yang mampu mempengaruhi peningkatan penggunaan sistem infromasi di rumah sakit.
Tenaga medis aktif mengajak menggunakan sistem informasi dan ada yang berperan sebagai Clinical Informatics di unit IT
Tenaga medis berpartisipasi aktif dalam menggunakan sistem informasi untuk mendukung mutu pelayanan (ex: clinical
pathway, clinical decision support systems)
Tim IT dan tenaga medis, paramedis dan tenaga kesehatan lain bekerjsama sebagai tim dalam pengembangan dan
penyempurnaan sistem informasi
V.C.2. Bagaimana mekanisme insentif yang dilakukan rumah sakit terhadadp penggunaan sistem?
Teknologi informasi yang dipergunakan belum dapat mengukur kinerja personal pengguna
Teknologi informasi yang dipergunakan dapat mengukur kinerja personal pengguna tetapi belum terukur
Teknologi informasi yang dipergunakan dapat mengukur kinerja personal pengguna secara real dan terukur
V.C.3. Bagaimana organisasi memastikan pengguna mampu pemanfaatan sistem informasi rumah sakit?
Adanya program pengenalan sistem informasi ke tim IT tanpa mekanisme yang terstruktur (pelatihan non-formal)
Adanya program pengenalan sistem informasi ke tim IT dengan mekanisme yang terstruktur (pelatihan formal)
Adanya program pengenalan sistem informasi ke tim IT dan pengguna tanpa mekanisme yang terstruktur (pelatihan non-
formal)
Adanya mekanisme pelatihan sistem informasi/ teknologi informasi secara terstruktur dan berkesinambungan tapi belum
terukur
Adanya mekanisme pelatihan sistem informasi/ teknologi informasi secara terstruktur, terukur dan berkesinambungan
V.D.1. Bagaimana mekanisme manajemen pengetahuan yang dilakukan organisasi untuk meningkatkan pemahaman TI
yang ada?
Tim IT mendapat pelatihan pemanfaatan Sistem informasi rumah sakit untuk dapat mensosialisasikan kepada staf lainnya
Adanya kesadaran personil terkait kegunaan Sistem informasi rumah sakit, analisis dan pengembangan keterampilan
Tersedia mekanisme pelatihan untuk pengembangan keterampilan staf RS untuk menggunakan Sistem informasi rumah
sakit
Profesional kesehatan dilibatkan dalam penyusunan desain SI klinis
Adanya pelatihan dan pengembangan kompetensi digital berkelanjutan termasuk keterampilan baru.
V.D.2. Sejauh mana masing-masing unit rumah sakit terlibat dalam perencanaan dan pengembangan sistem informasi?
Manajer unit belum memiliki kapasitas untuk mendorong penggunaan TIK di unitnya
Hampur semua unit di rumah sakit sudah mengusulkan kebutuhan TIK di unitnya melalui forum komunikasi dan koordinasi
rutin
Unit di rumah sakit memiliki kemampuan untuk melakukan analisis kebutuhan sistem informasi di unitnya.
Semua unit berpartisipasi aktif dalam proses pengembangan dan implementasi sistem informasi rumah sakit.
Kemampuan penggunaan sistem informasi di masing-masing unit rumah sakit dievaluasi secara berkala.
Terbentuk working grup atau komite IT dari representatif unit di rumah sakit untuk perencanaan, pengembangan,
implementasi dan evaluasi sistem informasi rumah sakit.
atau memberikan informasi tambahan dari rumah sakit yang belum tercakup dalam
0
0
0
Catatan Khusus
0
0
0
Catatan Khusus
0
0
Catatan Khusus
0
0 0
0
V
Catatan Khusus .
B
0
0
0
0
Catatan Khusus
0 0
0
Catatan Khusus
0
0
0
Catatan Khusus
0 0
0
V
Catatan Khusus .
C
0
0
0
0
Catatan Khusus
0
0
0
0
I
Catatan Khusus .
C
0
0 0
0
0
Catatan Khusus
0 0
0
0
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan
tercakup dalam pertanyaan terkait.
Pertanyaan
VI.A.1. Sejauh mana kebijakan keamanan sistem informasi yang diterapkan di Rumah Sakit Anda?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VI.A.2. Sejauh mana investasi rumah sakit dialokasikan untuk meningkatkan keamanan sistem informasi di Ru
Anda?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VI.A.3. Apakah tes keamanan sistem informasi rumah sakit dijalankan di tempat Anda?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
0
✘
✘
VI.A.4. Bagaimana penerapan kebijakan keamanan sistem informasi rumah sakit di tempat Anda?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VI.B.1. Bagaimana organisasi menjamin prosedur teknis penerapan dan pemanfaatan TI/SI berjalan dengan e
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VI.B.2. Bagaimana organisasi mengukur tingkat pemenuhan penggunaan TI/SI terhadap kepatuhan kebijakan
yang ditetapkan?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VI.B.3. Bagaimana mekanisme antisipasi terhadap pelanggaran keamanan sistem informasi rumah sakit di tem
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan atau membe
tercakup dalam pertanyaan terkait.
Pertanyaan
VI.A.1. Sejauh mana kebijakan keamanan sistem informasi yang diterapkan di Rumah Sakit Anda?
Kebijakan keamanan SIMRS baru sebatas hak akses dan login (ex: password)
Rumah Sakit masih mengadopsi sistem keamanan yang diprioritaskan pada data sensitif (Ex : data personal, finansial)
Kebijakan keamanan TIK telah diterapkan dalam manajemen dan tata kelola SIMRS
Prosedur dan kebijakan untuk pencegahan, pendeteksian dan perbaikan masalah keamanan SI mengikuti regulasi transaks
data elektronik dan proteksi data pribadi
VI.A.2. Sejauh mana investasi rumah sakit dialokasikan untuk meningkatkan keamanan sistem informasi di Rumah Sakit
Anda?
Investasi untuk sistem keamanan masih belum menjadi prioritas RS
Prosedur teknis perlindungan data sensitif dan pribadi masih banyak kekurangan.
Penerapan prosedur keamanan terfragmentasi di masing-masing sistem yang digunakan dan pelaksanaannya dilakukan
sesuai permintaan unit/ bagian yang memerlukan
Telah diterapkannya prosedur keamanan TI untuk semua sistem informasi yang digunakan di lingkungan RS.
Upaya keamanan data sampai dukungan terhadap peningkatan kapasitas pengguna dalam pemanfaatan SIMRS.
Pengelolaan dan pemanfaatan SIMRS telah mengalokasikan sumber daya untuk mengikuti standar keamanan IT nasional.
VI.A.3. Apakah tes keamanan sistem informasi rumah sakit dijalankan di tempat Anda?
Rumah sakit memiliki kemampuan uji penetrasi dasar dan deteksi keamanan terhadap sistem informasi yang digunakan.
Penerapan model konfigurasi keamanan terpusat untuk akses ke semua sistem informasi di rumah sakit.
✘
Tersedia sistem monitoring keamanan untuk mendeteksi kemungkinan pelanggaran keamanan secara sistematis
✘
VI.A.4. Bagaimana penerapan kebijakan keamanan sistem informasi rumah sakit di tempat Anda?
Tidak ada perubahan peran dalam tim penanggungjawab keamanan TI kerana tim telah bekerja secara konsisten
Audit sistem informasi internal dilakukan, dimana rekomendasi audit ditindaklanjuti dan diinformasikan ke semua petugas.
VI.B.1. Bagaimana organisasi menjamin prosedur teknis penerapan dan pemanfaatan TI/SI berjalan dengan efektif?
Adanya audit internal untuk mengidentifikasi masalah keamanan/ insiden secara sistematis
VI.B.2. Bagaimana organisasi mengukur tingkat pemenuhan penggunaan TI/SI terhadap kepatuhan kebijakan/prosedur
yang ditetapkan?
Tidak ada rencana kontrol atas kebijakan dan prosedur keamanan data
Regulasi proteksi data pribadi masuk kedalam agenda penilaian/audit yang berkesinambungan
Penegakkan regulasi proteksi data pribadi selalu dikembangkan dan diperbarui sesuai perkembangan teknlogi yang di adopsi
organisasi
VI.B.3. Bagaimana mekanisme antisipasi terhadap pelanggaran keamanan sistem informasi rumah sakit di tempat Anda?
Akses ke sistem informasi dimonitor ketat, user dibatasi aksesnya sesuai dengan peran (user role)
Prosedur dan kebijakan keamanan standar nasional diterapkan pada semua sistem informasi.
Tersedia fungsi notifikasi terhadap potensi pelanggaran keamanan sistem informasi dan deteksi akun tak dikenal.
au memberikan informasi tambahan dari rumah sakit yang belum
Catatan khusus
V
I
Catatan Khusus .
A
Catatan Khusus
Catatan Khusus
Catatan Khusus
V
I
Catatan Khusus .
B
Catatan Khusus
Catatan Khusus
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan
tercakup dalam pertanyaan terkait.
Pertanyaan
VII.A.1.
0
✘
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VII.A.2.
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VII.A.4.
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VII.A.5.
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VII.A.6. Bagaimana alur pelayanan medis diintegrasikan dalam sistem informasi rumah sakit?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VII.A.7.
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VII.B.1. Bagaimana kepuasan pasien diukur dengan adanya rekam medis elektronik?
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VII.C.1. RME memiliki fitur untuk mendukung fungsi administrasi sebagai berikut (bisa memilih lebih dari 1 ja
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VII.C.2. RME memiliki fitur untuk mendukung dokumentasi klinis sebagai berikut (bisa memilih lebih dari 1 ja
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VII.C.3. RME memiliki fitur untuk mendukung kefarmasian dan penggunaan obat sebagai berikut (bisa memili
jawaban):
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VII.C.4. RME memiliki fitur untuk mendukung pelayanan penunjang medis sebagai berikut (bisa memilih lebih
jawaban):
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VII.C.5. RME telah mendukung interoperabilitas dengan menerapkan fitur dan standar sebagai berikut:
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
VII.D.1. Sistem memiliki fitur yang mendukung layanan personalisasi pasien sebagai berikut:
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
FALSE
Penilaian Mandiri Maturitas Digital
Silahkan memilih jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit Anda, berikan catatan khusus jika diperlukan atau membe
tercakup dalam pertanyaan terkait.
Pertanyaan
✘
Masing-masing unit menggunakan rekam medis elektronik yang terpisah, sesuai dengan spesialisasinya
Rekam medis dan pencatatan klinis sudah menggunakan unik ID pasien secara bersama-sama
Rekam medis elektronik sudah mulai menghubungkan berbagai data di masing-masing unit layanan secara utuh (order medis,
hasil pemeriksaan penunjang medis, resep elektronik)
Peringatan atau notifikasi otomatis dipasang dan telah digunakan pada beberapa modul rekam medis elektronik.
Rekam medis elektronik sudah mencakup pelayanan rawat inap dan pemantauan pasien harian.
Dokumentasi medis, keperawatan, dan penunjang medis terintegrasi dalam portal rekam medis elektronik rumah sakit,
termasuk kemungkinan data audio (rekaman suara).
Data apa saja yang dikumpulkan melalui rekam medis elektronik rumah sakit?
Sudah mencakup data diagnosis dan tindakan atau pengobatan pada pasien
Data klinis sudah diolah untuk sistem pendukung keputusan berbasis data pengetahuan
Dokumentasi medis sudah menggunakan template atau form pencatatan medis yang terstruktur sesuai dengan spesialisasinya
Rekam medis elektronik sudah mencakup semua unit layanan medis dan penunjang medis.
Sebanyak > 25% dokumentasi klinis tersedia secara elektronik, dimana akses disesuaikan dengan peran pengguna
Sebanyak > 50% order medis telah memanfaatkan computerized practitioner order entry (CPOE)
Sebanyak > 75% dokumentasi klinis tersedia secara elektronik dan > 25% obat dan tempat tidur dapat diidentifikasi secara
elektronik, pertukaran data klinis telah siap dilakukan
Pertukaran data klinis dapat dilakukan antar fasilitas kesehatan dan tersedianya portal untuk akses dokter dari luar rumah
sakit.
Rekam medis elektronik terbukti dapat meningkatkan mutu dan keselamatan pasien secara signifikan.
Rekam medis elektronik dalam bentuk scan dari rekam medis kertas
Sudah ada portal untuk mengakses masing-masing Rekam Medis Elektronik, gambar digital, hasil pemeriksaan penunjang
Rekam Medis Elektronik terintegrasi dengan sistem lain (PACS, LIS) melalui IT Unik pasien dan dapat diakses pada satu portal.
Rekam medis elektronik lengkap dapat diakses menggunakan berbagai perangkat (tablet, komputer PC)
Rekam Medis elektronik dapat diaskes dari luar dan menjadi alat bantu untuk pelayanan kolaboratif pada seorang pasien, dan
digunakan untuk audit medis.
Apakah rumah sakit sudah memiliki sistem Picture Archieving Communication in Medicine (PACS)?
Data gambar digital menggunakan standar DICOM namun masih menggunakan sistem data pnyimpanan yang terpisah.
Sistem PACS sudah mencakup semua modalitas pemeriksaan penunjang medis berbasis gambar digital.
Data gambar digital dapat diakses melalui internet dan mobile apps untuk mendukung pelayanan telemedicine.
VII.A.6. Bagaimana alur pelayanan medis diintegrasikan dalam sistem informasi rumah sakit?
Rekam medis elektronik sudah mengelaborasikan sistem pendukung keputusan klinis ke dalam alur kerja pelayanan medis
Data rekam medis elektronik digunakan untuk menilai efektivitas instruksi medis (sistem order) terhadap outcome klinis,
kegunaan dan kepatuhan standar pelayanan
Outcome klinis dapat diukur dari data rekam medis elektronik dan digunakan untuk memprioritaskan perubahan alur kerja
pelayanan medis
Pelayanan klinis menggunakan rekam medis elektronik untuk optimalisasi output dan outcome pelayanan medis
Dokter secara aktif menggunakan EMR karena spesifikasi sistem sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan rumah sakit.
Bagaimana berbagai sistem informasi klinis yang digunakan rumah sakit dihubungkan satu sama lainnya?
Belum ada ID Unik pasien yang digunakan untuk memfasilitasi pertukaran data antar sistem informasi di rumah sakit
Sistem data elektronik untuk kepentingan administrasi (pendaftaran online, klaim asuransi, ringkasan pasien pulang) sudah
terintegrasi dalam RME
Rekam Medis Elektronik sudah terhubung dengan sistem tagihan (billing - Revenue Cycle Management Systems).
Hanya modul klinis tertentu (Ex:order obat dengan sistem farmasi) dari Rekam Medis Elektronik dapat terhubung dengan
sistem lain di rumah sakit
Rumah sakit menggunakan LIS, PACS, sistem informasi farmasi dan order obat yang sudah terhubung satu sama lainnya.
Berbagai sistem dengan fungsi klinis di rumah sakit sepenuhnya terintegrasi dan sudah digunakan berbagai penyedia layanan
kesehatan.
VII.B.1. Bagaimana kepuasan pasien diukur dengan adanya rekam medis elektronik?
Pengukuran kepuasan pasien dilakukan secara komputerise (e-form) sebagai layanan terpisah dari EMR
Pengukuran kepuasan pasien dilakukan secara sistem yang terhubung dengan layanan EMR
Adanya pengukuran kepuasan pasien melalui survei digital otomatis untuk keseluruan area pelayanan setelah perawatan
Diperolehnya peningkatan kepuasan pasien karena mampu mengurangi waktu tunggu dan kesalahan pelayanan medis
VII.C.1. RME memiliki fitur untuk mendukung fungsi administrasi sebagai berikut (bisa memilih lebih dari 1 jawaban):
VII.C.2. RME memiliki fitur untuk mendukung dokumentasi klinis sebagai berikut (bisa memilih lebih dari 1 jawaban):
Pengkajian pasien
Rencana rawat
Resume medis
Dokumen eksternal yang discan (misal: resume medis) dapat diintegrasikan ke RME
Dapat menampilkan data dalam bentuk flowsheet
VII.C.3. RME memiliki fitur untuk mendukung kefarmasian dan penggunaan obat sebagai berikut (bisa memilih lebih dari 1
jawaban):
Tidak ada fitur pendukung kefarmasian dan penggunaan obat
Permintaan atau resep obat dan alat medis dibuat secara elektronik
Terdapat peringatan adanya duplikasi pemberian obat dengan zat aktif yang sama
VII.C.4. RME memiliki fitur untuk mendukung pelayanan penunjang medis sebagai berikut (bisa memilih lebih dari 1
jawaban):
Tidak ada fitur untuk mendukung pelayanan penunjang medis
Permintaan (order) pemeriksaan penunjang laboratorium dan radiologi dibuat secara elektronik
Sample laboratorium diberi label (barcode, QRcode, RFID tag) di lokasi pengambilan
Template entri terstruktur digunakan untuk laporan (ekspertise) diagnostik pencitraan medis
Pencitraan medis dari luar dipindai atau dikonversi menjadi PACS sebelum dibaca tenaga medis
Tidak ada pencitraan medis dalam bentuk film/dicetak. Semua sudah dibaca dalam bentuk digital.
VII.C.5. RME telah mendukung interoperabilitas dengan menerapkan fitur dan standar sebagai berikut:
Mengadopsi standar data penyakit (ICD-10), prosedur (ICD-9-CM), penunjang diagnostik (LOINC) dan obat
Mengadopsi standar variabel dan meta data rekam medis elektronik
VII.D.1. Sistem memiliki fitur yang mendukung layanan personalisasi pasien sebagai berikut:
Pasien dapat melihat daftar nama dan jadual praktek dokter secara online
Catatan khusus
Catatan khusus
Catatan khusus
Catatan khusus
Catatan khusus
Catatan khusus
Catatan khusus
VII.B 0
Catatan khusus
VII.C 0
Catatan khusus
Catatan khusus
Catatan khusus
Catatan khusus
Catatan khusus VII.D 0
Pertanyaan Skor
Catatan
khusus
Hasil Penilaian Maturitas Digital
Komponen Sub-komponen
B. Back Office
B. Interoperabilitas eksternal
III. Tata kelola dan Manajemen Sistem
A. Rencana Strategis SI/TI
Informasi Rumah Sakit
B. Tatakelola SI/TI
D. Manajemen Pengetahuan
C. Kedalaman EMR
V.B.1. Kemudahan
V.B.3. Kebermanfaatan
V.C.1 IT Champion
VII.C.1. Administratif
VII.C.5. Interoperabilitas
0
0
0
0
0
0
0
Skor Komponen Maturitas Digital
No Komponen Skor Total
VII Electronic Medical Record (EMR) dan Patient Center Care 0.0
5.0
4.0
VII II
3.0
2.0
1.0
0.0
VI III
V IV