Anda di halaman 1dari 7

KORELASI TEBAL LEMAK BAWAH KULIT DENGAN NILAI

FVC PADA MAHASISWA PSKPS FK ULM

Wikha Azzahra1, Siti Kaidah2, Dona Marisa2, Asnawati2, Haryati3


1
Program Studi Kedokteran Program Sarjana, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, Universitas Lambung Mangkurat.
2
Departemen Biomedik Bagian Fisiologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Lambung Mangkurat.
3
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, Universitas Lambung Mangkurat.

Email koresspondensi: wikhaawz@gmail.com

Abstract: Body fat measurement can be performed in various ways, one of which is by
measuring skinfold thickness. Excess body fat is often associated with decreased lung
function. Spirometry, a crucial screening method, assesses respiratory health by measuring
inspiratory and expiratory air volume. This study aimed to determine the correlation between
skinfold thickness and FVC value of medical students at Lambung Mangkurat University.
The research utilized an observational analytical method with a cross-sectional approach,
sampling 32 participants through simple random sampling. Data collection involved direct
measurement of skinfold thickness and the FVC value. Data was analyzed with the Pearson
correlation test. The results revealed no significant correlation (p=0.472, r=-0.132) between
skinfold thickness and the FVC value of medical students at Lambung Mangkurat University.
In conclusion, skinfold thickness showed no significant correlation with the FVC value of
medical students at Lambung mangkurat University

Keywords: fat mass, skinfold thickness, FVC value, spirometry

Abstrak: Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengukur massa lemak tubuh, salah satu
caranya adalah dengan mengukur tebal lipatan kulit dan diukur pada area spesifik sesuai
standar. Massa lemak yang berlebihan dalam tubuh erat dihubungkan dengan penurunan
fungsi paru. Pemeriksaan spirometri merupakan metode screening yang sangat penting
dilakukan untuk menilai kesehatan pernapasan secara umum dengan cara melihat nilai
volume udara inspirasi dan ekspirasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
korelasi antara tebal lemak bawah kulit dengan nilai FVC pada mahasiswa PSKPS FK ULM.
Metode penelitian bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional.
Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 32
partisipan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil analisis
data penelitian ini yaitu tidak terdapat korelasi bermakna (p=0,472, r=-0,132). Hasil
penelitian ini menyimpulkan bahwa tebal lemak bawah kulit tidak memiliki korelasi
bermakna dengan nilai FVC pada mahasiswa PSKPS FK ULM.

Kata-kata kunci: lemak tubuh, tebal lemak bawah kulit, nilai FVC, spirometri
PENDAHULUAN tingkat lemak tubuh yang tinggi
Lemak tubuh memiliki peran yang merupakan hasil dari sistem mekanik
penting dalam proses metabolisme respirasi yang terganggu dan perfusi
manusia. Massa tubuh manusia secara ventilasi yang tidak seimbang. Namun,
garis besar terbagi menjadi massa perubahan ataupun penurunan fungsi
bebas lemak dan massa lemak atau paru pada individu dengan lemak
lemak tubuh. Massa bebas lemak tubuh yang tinggi tersebut dapat
terdiri atas tulang, otot, air diketahui dan dideteksi dengan
ekstraseluler, jaringan saraf, serta pemeriksaan nilai FVC pada uji fungsi
organ-organ lain. Sedangkan massa paru.8
lemak akan tersebar menjadi lemak Nilai pemeriksaan fungsi paru
visceral dan lemak subkutan di dalam dapat bergantung pada faktor-faktor
tubuh.1,2 fisiologis seperti usia, tinggi badan,
Lemak visceral merupakan lemak jenis kelamin, dan beberapa faktor
yang letaknya mengelilingi dan lainnya, sehingga hubungan antara
membungkus dari organ tubuh tebal lemak bawah kulit dengan nilai
manusia, terutama organ-organ di pemeriksaan fungsi paru dapat
regio abdominal.2 Lemak subkutan bervariasi menyesuaikan dengan
atau sering juga disebut dengan lemak faktor-faktor fisiologis tersebut.9
bawah kulit merupakan lemak yang Pemeriksaan nilai fungsi paru
terletak di bawah jaringan kulit dan menggunakan spirometri merupakan
dikelilingi oleh pembuluh darah dan metode screening yang penting untuk
saraf.3 Banyak cara yang bisa dilakukan dengan tujuan menilai
dilakukan untuk mengukur massa kesehatan pernapasan secara umum
lemak tubuh, salah satu caranya adalah dengan cara melihat nilai volume
dengan mengukur tebal lipatan lemak udara inspirasi dan ekspirasi dengan
di bawah kulit pada area spesifik upaya yang maksimal.8 Penilaian
sesuai standar.4 spirometri dilakukan dan dinilai
Tingginya kadar lemak visceral di berdasarkan aliran atau perubahan
dalam tubuh erat dihubungkan dengan volume yang terjadi selama
terganggunya berbagai macam proses pernapasan.10 Hasil pemeriksaan
di dalam tubuh, seperti terjadinya spirometri yang ideal adalah
penurunan fungsi paru yang dapat pemeriksaan yang memenuhi kriteria
terjadi akibat terganggunya sifat acceptability dan reproducibility untuk
mekanik dada dan diafragma.5 Selain mendapatkan nilai persen prediksi dari
itu, lemak yang berlebih di dalam FVC yang sesuai dengan standar. Pada
tubuh juga erat dihubungkan dengan akhirnya, nilai tersebut dapat
peningkatan mediator-mediator digunakan untuk menentukan individu
inflamasi yang dapat berakibat pada dengan gangguan paru restriktif
menyempitnya saluran pernapasan maupun obstruktif.11,12 Pada penelitian
karena adanya plak ataupun lemak ini, subjek penelitian yang merupakan
yang tertimbun. Hal ini juga dapat mahasiswa PSKPS FK ULM diukur
berkontribusi pada pengembangan secara langsung tebal lemak bawah
hiperaktivitas bronkial.6,7 Penurunan kulitnya menggunakan skinfold caliper
fungsi paru pada individu dengan dan diukur fungsi parunya
menggunakan spirometer untuk
melihat nilai FVC. Penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki tujuan untuk melihat dan Penelitian tentang korelasi tebal lemak
menilai korelasi antara tebal lemak bawah kulit dengan nilai FVC pada
bawah kulit dengan nilai FVC pada mahasiswa PSKPS FK ULM ini telah
mahasiswa PSKPS FK ULM. dilaksanakan pada bulan Oktober
2023. Sampel penelitian diambil dari
METODE PENELITIAN populasi yang merupakan mahasiswa
Metode pada penelitian ini bersifat PSKPS laki-laki angkatan 2020, 2021,
observasional analitik dengan dan 2022 yang telah memenuhi kriteria
pendekatan cross sectional guna inklusi dan tidak berada dalam kriteria
mengetahui korelasi dari tebal lemak eksklusi. Besar sampel adalah 32
bawah kulit dengan nilai FVC pada orang yang terdiri dari 10 orang
mahasiswa PSKPS FK ULM. Kedua angkatan 2020, 9 orang angkatan
variabel penelitian diobservasi dan 2021, dan 12 angkatan 2022. Pada
diukur secara langsung. Pengambilan penelitian ini, peneliti juga melakukan
sampel pada penelitian ini dilakukan beberapa pemeriksaan seperti
dengan menggunakan teknik simple pemeriksaan usia, tinggi badan, berat
random sampling pada populasi yang badan, dan IMT guna menilai
telah memenuhi kriteria inklusi dan karakteristik dari subjek penelitian
tidak berada dalam kriteria ekslusi. secara umum.

Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian Korelasi Tebal Lemak Bawah Kulit dengan
Nilai FVC pada Mahasiswa PSKPS FK ULM
No Karakteristik Terrendah Tertinggi Rerata±SD
1 Usia (tahun) 17 22 19,97±1,20
2 Tinggi Badan 158 178 164,72±4,11
3 Berat Badan 47 110 72±16
4 IMT 17,57 40,9 26,48±5,6

Pada tabel 1 diperlihatkan rerata mulai dari 17,57 kg/m2 hingga


usia partisipan yaitu usia 19,97 tahun 40,9 kg/m2.
dengan sebaran dari 17-22 tahun. Hasil pengukuran tebal lemak
Untuk rerata tinggi badan partisipan bawah kulit subjek penelitian
yaitu 164,72 cm dengan sebaran tinggi didapatkan bervariasi mulai dari 8 mm
badan dari 158-178 cm, sementara hingga 42 mm dengan rerata tebal
rerata berat badan partisipan yaitu 72 lemak bawah kulit subjek penelitian
kg dengan sebaran berat badan dari adalah 25,31 mm yang masuk ke
47-110 kg, dan rerata IMT partisipan dalam kategori overfat untuk skala
yaitu 26,48 kg/m2 dengan sebaran IMT usia 17-25 tahun dengan nilai normal
rata-rata 16-23 mm dan nilai ideal
10-15 mm. Hasil pengukuran nilai nilai signifikansi pada data tebal lemak
persen prediksi FVC terrendah adalah bawah kulit dan nilai FVC yang sudah
69% dan nilai FVC tertinggi adalah ditransformasikan ke dalam bentuk
136,49% dengan rerata nilai persen Log10 memiliki nilai masing-masing
prediksi FVC subjek penelitian adalah lebih dari 0.05 (0.554 dan 0.134) yang
92,93% yang masuk ke dalam kategori memiliki arti bahwa kedua data
normal dengan standar nilai persen tersebut terdistribusi normal, sehingga
prediksi FVC ≥80%. Akan tetapi, pada bisa dilanjutkan dengan analisis
penelitian ini didapatkan 1 orang menggunakan uji korelasi Pearson.
(3,13%) mendapatkan hasil Berdasarkan hasil output SPSS,
pengukuran dengan interpretasi dapat disimpulkan bahwa tebal lemak
reduced FEV1, 2 orang (6,25%) bawah kulit tidak memiliki korelasi
mendapatkan hasil pengukuran dengan yang signifikan dengan nilai FVC. Hal
interpretasi restrictive disorder, dan 1 tersebut ditunjukkan oleh nilai p atau
orang (3,13%) mendapatkan hasil nilai signifikansi lebih dari 0,05
pengukuran dengan interpretasi (p=0,472, r=-0,132) yang memiliki arti
moderate obstruction. Hasil bahwa secara statistik tidak terdapat
pengukuran tebal lemak bawah kulit korelasi yang bermakna secara
dengan nilai FVC pada subjek signifikan antara tebal lemak bawah
penelitian kemudian dianalisis dengan kulit dengan nilai FVC pada
program SPSS versi 25 menggunakan mahasiswa PSKPS FK ULM.
uji normalitas Saphiro-Wilk dan Hasil pada penelitian ini sejalan
dilanjutkan dengan uji korelasi dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pearson. Safira dan Nusdwinuringtyas yang
Hasil dari uji normalitas Saphiro- menyatakan bahwa tidak ada
Wilk menunjukkan bahwa nilai hubungan yang bermakna secara
signifikansi atau nilai p data tebal signifikan antara persen lemak tubuh
lemak bawah kulit lebih dari 0,05 dengan nilai FVC pada subjek laki-laki
(p=0,744) yang berarti bahwa data (p=0,680). Hasil penelitian lain yang
tebal lemak bawah kulit terdistribusi hampir sama juga terdapat pada
normal, akan tetapi untuk data nilai penelitian Park, et al yang menyatakan
persen prediksi FVC memiliki nilai bahwa tidak ada hubungan yang
signifikansi atau nilai p kurang dari bermakna secara signifikan antara
0,05 (p=0,007) dan memiliki arti persen lemak tubuh dengan nilai FVC
bahwa data nilai FVC tidak pada subjek laki-laki (p=0,120).13 Hal
terdistribusi normal. Oleh karena itu, tersebut menunjukkan bahwa nilai
data kemudian dilanjutkan untuk FVC tidak murni hanya dipengaruhi
dianalisis kembali menggunakan data oleh lemak tubuh dan dapat
tebal lemak bawah kulit dan nilai FVC menunjukkan hasil yang bervariasi
yang ditransformasikan ke dalam menyesuaikan dengan faktor-faktor
bentuk Log10. fisiologis lain. Akan tetapi, hal ini
Setelah kedua data tersebut bertolak belakang dengan penelitian
ditransformasikan ke dalam bentuk Jeelani, et al yang menunjukkan
Log10, hasil uji normalitas Saphiro- bahwa didapatkan korelasi negatif
Wilk menunjukkan bahwa nilai p atau yang bermakna antara persen lemak
tubuh dengan nilai FVC (p<0,05, r=- juga kerap dihubungkan dengan
0,47). Hal ini dapat terjadi dengan peningkatan elastisitas otot-otot
dasar terjadinya akumulasi lemak pernapasan sehingga semakin rutin
berlebih di bagian thoracoabdominal seseorang melakukan latihan fisik,
atau obesitas sentral yang secara maka akan meningkatkan fungsi paru
mekanis dapat menghambat dari seseorang.17 Pada penelitian ini,
kemampuan peregangan paru dan aktivitas berat 2 jam terakhir sudah
dapat menurunkan kekuatan otot dikendalikan dengan mengarahkan
pernapasan. Selain itu, fungsi mekanis partisipan sebelum melakukan
diafragma saat melakukan inspirasi pengambilan data. Akan tetapi, untuk
juga dapat terganggu dengan adanya faktor aktivitas fisik seperti kebiasaan
penumpukan lemak yang olahraga belum dikendalikan dalam
menyebabkan udara mengalami penelitian ini.
kesulitan untuk masuk ke saluran Pada penelitian ini, terdapat
terminal.14 Pada akhirnya, semua hal keterbatasan seperti tidak
tersebut dapat berdampak pada dikendalikannya beberapa faktor lain
penurunan dimensi rongga dada yang yang juga mempengaruhi nilai fungsi
mengakibatkan terjadinya penurunan paru seperti faktor genetik dan
tekanan negatif. Hal tersebut dapat aktivitas fisik yang bisa berpengaruh
diukur dengan parameter nilai FVC pada nilai fungsi paru. Hal ini bisa
yang menurun karena terjadi terjadi akibat keterbatasan waktu
penurunan volume udara inspirasi.15 peneliti dan keterbatasan biaya dalam
Hasil pada penelitian ini penelitian ini.
memperlihatkan bahwa tidak
didapatkannya korelasi yang bermakna PENUTUP
antara tebal lemak bawah kulit dan Berdasarkan hasil uji statistik
nilai FVC pada mahasiswa PSKPS FK korelasi Pearson pada penelitian ini
ULM. Hal tersebut menunjukkan dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak
bahwa faktor yang mempengaruhi nilai terdapat korelasi yang bermakna antara
FVC tidak hanya murni dari tebal tebal lemak bawah kulit dengan nilai
lemak bawah kulit, namun juga banyak FVC pada mahasiswa PSKPS FK
faktor-faktor lain seperti faktor genetik ULM yang ditunjukkan oleh nilai p
dan aktivitas fisik. sebesar 0,472.
Faktor genetik dapat berhubungan Diharapkan pada penelitian
dengan mutasi gen yang dapat selanjutnya dapat dilakukan dengan
meningkatkan proses inflamasi pada lebih mengontrol faktor-faktor lain
paru. Oleh karena itu, faktor genetik yang juga berpengaruh pada fungsi
dapat berhubungan dengan gangguan paru dan bisa lebih mengeksplorasi
paru restriktif yang juga berkaitan lokasi pengukuran tebal lemak bawah
dengan nilai persen prediksi FVC. 16 kulit.
Dalam penelitian ini, faktor genetik
belum menjadi salah satu faktor yang DAFTAR PUSTAKA
dikendalikan. 1. Irawan RJ, Anggarani MA. The
Aktivitas fisik seperti latihan fisik effectiveness of 8 weeks low
ataupun kebiasaan olahraga seseorang impact aerobics and yoga
combination program on body fat 10. Ulubay G, Dilektaşlı AG, Börekçi
percentage among obese female. Ş, Yıldız Ö, Kıyan E, Gemicioğlu
Kemas. 2019; 14(3): 426-431. B, et al. Turkish thoracic society
2. Wijayanti DN, Sukmaningtyas H, consensus report: interpretation of
Fitranti DY. kesesuaian metode spirometry. Turk Thorac J. 2019;
pengukuran persentase lemak 20(1): 69–89.
tubuh skinfold caliper dengan 11. Uyainah A, Amin Z, Thufeilsyah
metode bioelectrical impedance F. Spirometri. The Indonesian
analysis. JKD. 2018; 7(2): 1504- Journal Chest and Critical
1510. Emergency Medicine. 2014; 1(1):
3. Sheerwood L. Fisiologi manusia: 35-38.
dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: 12. Bakhtiar A. Faal paru dinamis.
EGC; 2014. Jurnal Respirasi. 2017; 3: 57-64.
4. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar 13. Safira RA, Nusdwinuringtyas N.
fisiologi kedokteran. Edisi 12. Relationship between body fat
Jakarta: EGC; 2014. percentage and forced vital
5. Haznawati ND, Probosari E, capacity in adults with normal
Fitranti DY. Hubungan indikator body mass index. Journal of
obesitas dengan kapasitas vital Physics. 2018; 1073(4): 1-5.
paru pada remaja akhir. 2019; 14. Jeelani M, Ahmed MM.
8(2): 95-100. Pulmonary function test in relation
6. Satriyani, Pandelaki K, Wongkar to abdominal obesity in adults
MCP. Hubungan obesitas dengn males in age group of 18-21 years
faal paru pada mahasiswa Fakultas in and around Raichur City.
Kedokteran Universitas Sam Journal of Evidence Based
Ratulangi Manado. Jurnal e- Medicine and Healthcare. 2015;
Clinic. 2015; 3(1): 113-117. 2(18): 2746-2751.
7. Aline D, Joao P, Rafaela B. 15. Hada R, Chandel CS, Kanwar G,
Effects of obesity on lung volume Shekhawat M, Vyas S, Chauhan
and capacity in children and N, Batra A. A study of correlation
adolescents. Paul Pediatr Rev. of FEV1/FVC ratio with body fat
2016; 34(4): 510–7. percentage in young individuals.
8. Graham BL, Steenbruggen I, Journal of Dental and Medical
Miller MR, Barjaktarevic IZ, Sciences. 2015; 14(8): 81-85.
Cooper BG, Hall GL, et al. 16. Shaw M, Collins BF, Ho LA,
Standardization of spirometry Raghu G. Rheumatoid arthritis
2019 update. American Journal associated lung disease. 2015;
Respiratory Critical Care 24(135): 1-16.
Medicine. 2019; 200(8): e70–e88. 17. Wulandari DA, Tarigan L, Lubis
9. Wang S, Sun X, Hsia TC, Lin X, HS. Karakteristik dan kapasitas
Li M. The effects of body mass vital paksa paru pekerja bagian
indeks on spirometry tests among produksi aspal hotmix PT.
adults in Xi’an, China. Medicine Sabaritha Perkasa Abadi tahun
(Baltimore). 2017; 96(15): 13–6. 2014. Jurnal Lingkungan dan
Keselamatan Kerja. 2014; 3(3): 1-
10.

Anda mungkin juga menyukai