Abstract: Body fat measurement can be performed in various ways, one of which is by
measuring skinfold thickness. Excess body fat is often associated with decreased lung
function. Spirometry, a crucial screening method, assesses respiratory health by measuring
inspiratory and expiratory air volume. This study aimed to determine the correlation between
skinfold thickness and FVC value of medical students at Lambung Mangkurat University.
The research utilized an observational analytical method with a cross-sectional approach,
sampling 32 participants through simple random sampling. Data collection involved direct
measurement of skinfold thickness and the FVC value. Data was analyzed with the Pearson
correlation test. The results revealed no significant correlation (p=0.472, r=-0.132) between
skinfold thickness and the FVC value of medical students at Lambung Mangkurat University.
In conclusion, skinfold thickness showed no significant correlation with the FVC value of
medical students at Lambung mangkurat University
Abstrak: Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengukur massa lemak tubuh, salah satu
caranya adalah dengan mengukur tebal lipatan kulit dan diukur pada area spesifik sesuai
standar. Massa lemak yang berlebihan dalam tubuh erat dihubungkan dengan penurunan
fungsi paru. Pemeriksaan spirometri merupakan metode screening yang sangat penting
dilakukan untuk menilai kesehatan pernapasan secara umum dengan cara melihat nilai
volume udara inspirasi dan ekspirasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
korelasi antara tebal lemak bawah kulit dengan nilai FVC pada mahasiswa PSKPS FK ULM.
Metode penelitian bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional.
Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik simple random sampling sebanyak 32
partisipan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil analisis
data penelitian ini yaitu tidak terdapat korelasi bermakna (p=0,472, r=-0,132). Hasil
penelitian ini menyimpulkan bahwa tebal lemak bawah kulit tidak memiliki korelasi
bermakna dengan nilai FVC pada mahasiswa PSKPS FK ULM.
Kata-kata kunci: lemak tubuh, tebal lemak bawah kulit, nilai FVC, spirometri
PENDAHULUAN tingkat lemak tubuh yang tinggi
Lemak tubuh memiliki peran yang merupakan hasil dari sistem mekanik
penting dalam proses metabolisme respirasi yang terganggu dan perfusi
manusia. Massa tubuh manusia secara ventilasi yang tidak seimbang. Namun,
garis besar terbagi menjadi massa perubahan ataupun penurunan fungsi
bebas lemak dan massa lemak atau paru pada individu dengan lemak
lemak tubuh. Massa bebas lemak tubuh yang tinggi tersebut dapat
terdiri atas tulang, otot, air diketahui dan dideteksi dengan
ekstraseluler, jaringan saraf, serta pemeriksaan nilai FVC pada uji fungsi
organ-organ lain. Sedangkan massa paru.8
lemak akan tersebar menjadi lemak Nilai pemeriksaan fungsi paru
visceral dan lemak subkutan di dalam dapat bergantung pada faktor-faktor
tubuh.1,2 fisiologis seperti usia, tinggi badan,
Lemak visceral merupakan lemak jenis kelamin, dan beberapa faktor
yang letaknya mengelilingi dan lainnya, sehingga hubungan antara
membungkus dari organ tubuh tebal lemak bawah kulit dengan nilai
manusia, terutama organ-organ di pemeriksaan fungsi paru dapat
regio abdominal.2 Lemak subkutan bervariasi menyesuaikan dengan
atau sering juga disebut dengan lemak faktor-faktor fisiologis tersebut.9
bawah kulit merupakan lemak yang Pemeriksaan nilai fungsi paru
terletak di bawah jaringan kulit dan menggunakan spirometri merupakan
dikelilingi oleh pembuluh darah dan metode screening yang penting untuk
saraf.3 Banyak cara yang bisa dilakukan dengan tujuan menilai
dilakukan untuk mengukur massa kesehatan pernapasan secara umum
lemak tubuh, salah satu caranya adalah dengan cara melihat nilai volume
dengan mengukur tebal lipatan lemak udara inspirasi dan ekspirasi dengan
di bawah kulit pada area spesifik upaya yang maksimal.8 Penilaian
sesuai standar.4 spirometri dilakukan dan dinilai
Tingginya kadar lemak visceral di berdasarkan aliran atau perubahan
dalam tubuh erat dihubungkan dengan volume yang terjadi selama
terganggunya berbagai macam proses pernapasan.10 Hasil pemeriksaan
di dalam tubuh, seperti terjadinya spirometri yang ideal adalah
penurunan fungsi paru yang dapat pemeriksaan yang memenuhi kriteria
terjadi akibat terganggunya sifat acceptability dan reproducibility untuk
mekanik dada dan diafragma.5 Selain mendapatkan nilai persen prediksi dari
itu, lemak yang berlebih di dalam FVC yang sesuai dengan standar. Pada
tubuh juga erat dihubungkan dengan akhirnya, nilai tersebut dapat
peningkatan mediator-mediator digunakan untuk menentukan individu
inflamasi yang dapat berakibat pada dengan gangguan paru restriktif
menyempitnya saluran pernapasan maupun obstruktif.11,12 Pada penelitian
karena adanya plak ataupun lemak ini, subjek penelitian yang merupakan
yang tertimbun. Hal ini juga dapat mahasiswa PSKPS FK ULM diukur
berkontribusi pada pengembangan secara langsung tebal lemak bawah
hiperaktivitas bronkial.6,7 Penurunan kulitnya menggunakan skinfold caliper
fungsi paru pada individu dengan dan diukur fungsi parunya
menggunakan spirometer untuk
melihat nilai FVC. Penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki tujuan untuk melihat dan Penelitian tentang korelasi tebal lemak
menilai korelasi antara tebal lemak bawah kulit dengan nilai FVC pada
bawah kulit dengan nilai FVC pada mahasiswa PSKPS FK ULM ini telah
mahasiswa PSKPS FK ULM. dilaksanakan pada bulan Oktober
2023. Sampel penelitian diambil dari
METODE PENELITIAN populasi yang merupakan mahasiswa
Metode pada penelitian ini bersifat PSKPS laki-laki angkatan 2020, 2021,
observasional analitik dengan dan 2022 yang telah memenuhi kriteria
pendekatan cross sectional guna inklusi dan tidak berada dalam kriteria
mengetahui korelasi dari tebal lemak eksklusi. Besar sampel adalah 32
bawah kulit dengan nilai FVC pada orang yang terdiri dari 10 orang
mahasiswa PSKPS FK ULM. Kedua angkatan 2020, 9 orang angkatan
variabel penelitian diobservasi dan 2021, dan 12 angkatan 2022. Pada
diukur secara langsung. Pengambilan penelitian ini, peneliti juga melakukan
sampel pada penelitian ini dilakukan beberapa pemeriksaan seperti
dengan menggunakan teknik simple pemeriksaan usia, tinggi badan, berat
random sampling pada populasi yang badan, dan IMT guna menilai
telah memenuhi kriteria inklusi dan karakteristik dari subjek penelitian
tidak berada dalam kriteria ekslusi. secara umum.
Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian Korelasi Tebal Lemak Bawah Kulit dengan
Nilai FVC pada Mahasiswa PSKPS FK ULM
No Karakteristik Terrendah Tertinggi Rerata±SD
1 Usia (tahun) 17 22 19,97±1,20
2 Tinggi Badan 158 178 164,72±4,11
3 Berat Badan 47 110 72±16
4 IMT 17,57 40,9 26,48±5,6