Anda di halaman 1dari 3

OUTLINE LATAR BELAKANG

PENULISAN KARYA ILMIAH


NIDA FADILAH SALSABILA

Judul
Pengaruh Psychological Capital terhadap Work Engagement pada Karyawan
Milenial di Jawa Barat

Latar Belakang
1. Tentang karyawan Dewasa Awal
- Dewasa awal adalah seseorang yang telah menyelesaikan pertumbuhannya dan
siap menerima kedudukannya di masyarakat bersama orang dewasa lainnya
(Hurlock, 1996)
- Hurlock: Dewasa awal 18 – 40 tahun (Generasi Milenial dan Gen Z)
- Dewasa awal diharapkan memainkan peran baru seperti suami/istri, orang tua, dan
pencari nafkah.
- Salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah mendapatkan suatu pekerjaan
(Hurlock, 1986)
- Karena dewasa awal posisinya masih early stage of working, jadi ia masih
bersemangat, ia masih mengejar karir, dll. Maka dewasa awal butuh psycap
- Ciri-ciri umum masa dewasa awal:
1. Masa dewasa awal sebagai usia reproduktif
2. Masa dewasa awal sebagai masa bermasalah
3. Masa dewasa awal sebagai masa yang penuh dengan ketegangan emosional:
ketegangan emosional ditunjukan dalam ketakutan/kekhawatiran yang umumnya
bergantung pada sejauh mana sukses/kegagalan yang dialami dalam penyelesaian
persoalan. Ciri ini yang berhubungan dengan dimensi yang ada pada
Psychological capital yaitu dimensi hope.
4. masa dewasa awal sebagai masa ketergantungan dan perubahan nilai

2. Teori
- psychological capital
 definisi: suatu bagian dari psikologis positif yang dimiliki oleh setiap
individu yang berguna untuk membantu individu tersebut untuk dapat
berkembang dengan adanya efikasi diri, harapan, optimism, dan resiliensi
dalam dirinya. (Luthans, Youssef, dan Avolio (2007))
 dimensi:
self-efficacy: keyakinan diri untuk mengerahkan segala usaha dalam
menyelesaikan tugas yang menantang
optimism: membuat atribusi positif pada situasi saat ini dan masa depan
hope: dorongan dan jalan untuk selalu berusaha yang mengarah pada
tujuan agar dapat mencapainya
resilience: kemampuan bangkit dan berusaha untuk mengatasi masalah

- Work Engagement
 Definisi: gambaran individu yang secara penuh terlibat dalam suatu tugas
pekerjaan baik secara emosi dan fisik yang dicirikan oleh semangat,
dedikasi yang tinggi, dan penuh dengan penghayatan dalam menyelesaikan
pekerjaan (Schaufeli dan Bakker, 2013)
 Dimensi: vigor (semangat), dedication, dan absorption (penghayatan).

3. Fenomena:
Keterikatan kerja di wilayah Asia Afrika menurun dari 60% di tahun 2009
menjadi 56% di tahun 2010. Keterikatan dan kesungguhan dalam bekerja yang
dimiliki di Indonesia juga sangat rendah. Hal itu didukung hasil survei dari Southeast
Asian Nation menunjukan bahwa Indonesia berada dalam urutan terbawah. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa hanya 8% dari karyawan Indonesia yang engaged
terhadap pekerjaanya. Selain itu penelitian yang diadakan oleh Towers Watsons
dalam Global Workforce Study, hasilnya terdapat 2/3 karyawan di Indonesia tidak
memiliki keterikan yang tinggi terhadap pekerjaannya. (Akhmad Fani Rakhim, 2020)
Maksud dari keterlibatan tersebut yaitu karyawan yang secara psikologis
berkomitmen pada pekerjaan mereka dan kemungkinan besar akan memberikan
kontribusi positif bagi organisasi mereka. Namun hasil dari penelitian tersebut
sebagian besar karyawan di seluruh dunia termasuk Indonesia tidak memiliki
keterlibatan. Mereka tidak bahagia dan tidak productif di tempat kerja. Hal tersebut
berhubungan dengan psikologis para karyawan sehingga menyebabkan tingkat
engagement yang rendah.
4. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Aditya dan Ilmi (2022) menunjukan
bahwa terdapat pengaruh antara psychological capital terhadap work engagement
pada karyawan milenial.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini ialah bagaimana pengaruh psychological
capital terhadap work engagement pada karyawan milenial?

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah psychological capital memiliki pengaruh terhadap
work engagement pada karyawan milenial

Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
Dapat memberikan pengembangan ilmu psikologi khususnya pada psikologi
industry dan organisasi.
2. Manfaat praktis
Agar para pemimpin bisa menciptakan lingkungan kerja yang nyaman
sehingga para karyawan dapat lebih engaged

Anda mungkin juga menyukai