Anda di halaman 1dari 6

MAKNA KERJA PADA PENGUSAHA MUDA

(FOUNDER HANIKI)

Disusun Oleh:

Fabianus Widyato Nugroho (15/383638/PS/06981)

Farah Suhailah (15/383639/PS/06982)

Muhammad Hanung Ananta (15/383666/PS/07009)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERISTAS GADJAH MADA

2017
Makna Kerja

Makna kerja adalah sekumpulan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, sikap, dan


harapan yang orang-orang miliki dalam hubungannya dengan kerja (Gaggioti, dalam
Siti 2013). Frankl (dalam Koeswara, 1992), menambahkan bahwa makna kerja bukan
diperolah dari pekerjaan itu sendiri, yang dipentingkan adalah bagaimana individu
dapat menunjukkan keberaniannya daam berekspresi, menunjukkan keunikannya dan
keistimewaannya dalam bekerja sehingga ia bisa mendapatkan makna dan komitmen
pribadi terhadap pekerjaannya dan menjadi lebih bertanggung jawab terhadap
kehidupan pribadi dan kehidupan sesamanya.

Menurut Wrzesniewski (dalam King, 2010) menyebutkan bahwa dalam


penelitiannya menemukan bahwa presepsi para pegawai terhadap pekerjaan mereka
memiliki dampak yang dalam pada aspek penting pekerjaan mereka. Aspek penting
terssebut yaitu, Pertama, bekerja sebagai sebuah pekerjaan. Pekerjaan dianggap
sebagai pendapatan pokok dan sebagai sebuah sarana untuk mencapai tujuan (seperti
hobi atau menafkahi keluarga), dan ketika tidak memiliki pendapatan akan berhenti.
Kedua, pekerjaan sebagai sebuah karir. Pekerjaan dipandang sebagai motivasi untuk
berprestasi, stimulus kebutuhan untuk bersaing, atau meningkatkan prestis atau
kepuasan. Ketiga, pekerjaan sebagai sebuah panggilan. Pekerjaan adalah sumber
kebermaknaan diri. Individu yang memandang pekerjaan sebagai sebuah panggilan
akan mengenali dan percaya bahwa pekerjaan yang mereka lakukan mampu
memberikan kontribusi kepada lingkungan social atau pekerjaan sebagai sarana untuk
melayani diri sendiri dan orang lain.

Wrzesniewski (2003) mempertegas bahwa makna kerja adalah pemahaman


pegawai tentang apa yang dilakukan di tempat kerja sebagaimana signifikansinya
terhadap apa yang benar-benar mereka lakukan.

Makna kerja menurut Singh (dalam Herudiati, 2013) merupakan penghayatan


individu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi dengan melakukan kegiatan bekerja
dalam sebuah lingkungan kerja. Lebih lanjut dijelaskan oleh Chalofsky (dalam
Herudiati, 2013), makna bekerja merupakan suatu kontribusi yang signifikan untuk
menemukan tujuan hidp seseorang. Kondisi ini mendukung untuk melaksanakan
pekerjaan dengan semnagat kerja dan pandangan yang menjadi dasar spiritual
seseorang dalam bekerja yang bertujuan untuk mendapatkan penghargaan atas hasil
kerja.

Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa makna kerja tidak
diperoleh dari pekerjaan itu sendiri. Memunculkan makna kerja dengan cara
menunjukkan keberanian dalam berekspresi sehingga individu bisa mendapat makna
dan komitmen pribadi dan bisa bertanggung jawab terhadap kehidupan pribadi dan
sesamanya. Makna kerja juga mencangkup kepercayaan kita tentang nilai-nilai,
keyakinan, dan sikap yang dimiliki seseorang dalam hubungannya dengan kerja dan
tindakan yang individu tunjukkan sehari-hari dalam lingkungan kerja. Makna kerja
juga bisa dihayati sebagai pemenuhan untuk menemukan tujuan hidup seseorang yang
didasari oleh spiritualitas.

Aspek Makna Kerja

Menurut Harpaz (dalam Dewantoro 2017) mengemukakan beberapa aspek atau


dimensi makna kerja, yaitu :

1. Sentralisasi kerja
Merupakan aspek yang sangat mendasar, dominan, dam paling penting
dalam kehidupan manusia. Kegiatan bekerja memiliki porsi yang lebih banyak
dalam kehidupan sesoerang disbanding yang lainnya. Indvidu dengan sentralisasi
kerja yang tinggi juga memiliki komitmen kerja yang tinggi pula. Hal ini dilakukan
demi mencapai tujuan dan kepuasan dari pekerjan mereka.
2. Orientasi intrinsik
Konsep ini menekankan kebutuhan individu, termasuk evaluasi kompetensi
individu dan ketertarikan terhadap pekerjaan yang memiliki tingkat kesulitan yang
tinggi dimotivasi oleh perasaan ingin mengaktualisasikan diri.
3. Orientasi ekonomi
Konsep ini mengasumsikan bahwa orang bekerja terutama termotivasi
untuk memperoleh aspek instrumental atau aspek ekonomi dari konteks pekerjaan
mereka. Ini adalah peran paling penting dari pekerjaan dimana orang
mengidentifikasikan bahwa memberikan penghasilan untuk menopang kehidupan
dan pemenuhan kebutuhan. Dengan demikian, tampaknya bahwa orang-orang
dengan kecenderungan tinggi terhadap nilai-nilai ekonomi yang menganggap
pekerjaan sebagai alat utama untuk memberikan pendapatan. Dengan adanya
penghargaan, ini bisa menjadi sebuah alat untuk meningkatkan motivasi kerja
individu.
4. Orientasi relasi interpersonal
Manusia adalah makhluk sosial dan adanya interaksi antar manusia bisa
menjadi penting untuk peningkatan kesehatan mental mereka dan meningkatkan
makna hidup dalam diri mereka.
5. Hak dan kewajiban
Norma hak adalah individu memiliki hak dasar dan tanggung jawab pribadi
dan sosial terhadap komitmen kerja sesuai dengan jenis pekerjaan. Sebaliknya,
norma kewajiban merupakan tugas individu untuk ikut ambil bagian dalam
memberikan kontribusi pada organisasi dan masyarakat. Tampaknya bahwa jika
masyarakat umumnya memegang norma dan sikap terhadap kerja yang positif,
maka pekerjaan akan cenderung menjadi pusat dan sangat dihargai.

Hasil

Berdasar aspek tersebut, dapat disimpulkan bahwa subjek dapat memenuhi


semua aspek makna kerja, sehingga membuat makna kerja pada diri subjek terbilang
baik. Hal ini dilihat dari subjek mengelola bisnis yang subjek kelola, komitmen subjek
untuk terus terjun membantu kerja dilapangan, hubungan yang baik dengan
karyawannya, cara mengelola karyawanya, dan tujuan dari bisnis subjek yang tidak
hanya memikirkan kebutuhan dirinya sendiri, namun juga memikirkan untuk
mensejahterakan lingkungan sekitar dan sesamanya.

Instrumen Wawancara

Aspek dan indikator

Aspek Indikator
Memiliki komitmen kerja yang tinggi
Sentralisasi Kerja Menemukan kepuasan dalam pekerjaan
yang dimiliki
Bekerja untuk mengembangkan
kemampuan diri
Orientasi Intrinsik
Bekerja untuk menyalurkan
minat/passion
Bekerja untuk memenuhi kebutuhan
Orientasi Ekonomi
diri
Bekerja untuk melakukan interaksi
dengan orang lain
Orientasi Relasi Interpersonal
Mendapatkan dukungan sosial melalui
pekerjaan yang dimiliki
Menganggap pekerjaan sebagai sarana
Hak dan Kewajiban
berkontribusi kepada masyarakat

Pertanyaan :

1. Menurut anda, bagaimana pekerjaan yang anda miliki saat ini?


2. Sejauh ini, bagaimana komitmen anda terhadap pekerjaan yang anda miliki?
3. Adakah keterkaitan antara pekerjaan yang anda miliki dengan background /
kemampuan yang anda miliki? Jika ada, bagaimana keterkaitannya?
4. Apakah pekerjaan yang anda miliki sudah sesuai dengan passion atau minat
yang anda miliki?
5. Ketika di tempat kerja, bagaimana sikap staf-staf terhadap anda?
6. Apakah omzet yang anda dapatkan sudah sesuai dengan ekspektasi anda?
7. Dengan omzet yang ada, apakah sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan
anda?
8. Bagaimana pandangan anda mengenai hubungan antara pekerjaan yang anda
miliki dengan kontribusi anda terhadap masyarakat?

Refrensi

Dewantoro, B. Aditya Wahyu. (2017). Makna Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil yang
Menjelang Pensiun dan Tidak Memanfaatkan Program MPP (Masa Persiapan
Pensiun). Skripsi. Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi: Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.

Herudiati, Sri Endang. (2013). Makna Kerja Bagi Satuan Pengaman (Security)
Perempuan (Studi Fenomenologi Satpam Perempuan Jawa). Thesis (tidak
diterbitkan). Program Magister Sains Psikologi Fakultas Psikologi: universitas
Gadjah Mada Yogyakarta.

King, Laura. A. (2010). Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif. Jakarta:


Salemba Humaniak.

Koeswara, E. (1992). Logoterapi: Psikoterapi Viktor Frankl. Yogyakarta: Kanisius

Siti, Nurani A. (2013). Makna Kerja (Meaning of Work) Suatu Studi Etnografi Abdi
Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jurnal. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi vol. 02 no. 1. Fakultas
Psikologi: Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai