Anda di halaman 1dari 7

SKENARIO

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN KLIEN RSJ DENGAN KASUS


HALUSINASI

Pemeran

1. Dwi Putri maulidyah : Perawat 1


2. Emia Prasintya : Ibu Pasien
3. Joses rama Maharyono : Pasien ODGJ (Roni)
4. Kansius Rahalus : Ayah Pasien
5. Rani Sri Wahyuni : Perawat 2
6. Rindi Antika : Perawat 3

 Prolog

Roni adalah seorang pemuda yang berusia 22 tahun, dia tinggal bersama ayah dan
ibunya. Roni terlihat sangat dekat dengan ayahnya dari pada dengan ibunya, sudah
merasa seperti bestinya sendiri. Pada suatu hari, ayah roni sakit keras dan meninggal
dunia, roni merasa sangat terpukul atas meninggalnya ayahnya. Roni tampak sedih
dan histeris saat mengetahui ayahnya meninggal, dia terlihat tidak terima ditinggal
ayahnya. Sejak kejadian itu, roni mulai berubah sering kelihatan melamun, tertawa
sendiri, bicara sendiri seperti ada seseorang yang berinteraksi dengannya.

(Setelah ayahnya meninggal)


Saat ditanya ibunya roni menjawab kalau dia sering melihat ayahnya, menurut
ibunya seperti orang yang berhalusinasi. Sejak saat itu, ibunya khawatir dan
membawa roni ke RSJ untuk berkonsultasi.
 Fase pra interaksi

Perawat : “ Permisi,Assalamu’alaikum selamat pagi buk”


Ibu Klien : “ Selamat pagi sus “
Perawat 1: “ Sebelumnya perkenalkan saya perawat putri yang bertugas pada pagi
hari ini jadi disini saya akan merawat pasien selama ada di rumah sakit,
kalo boleh tau pasiennya atas nama siapa ?”
Ibu Klien : “ Roni sus “
Perawat 1: “ Enaknya saya panggil siapa ya ?”
Ibu Klien : “Emmm...Roni aja “
Perawat 1 : “ Ini awalnya kenapa kok bisa jadi seperti ini ya ?”
Ibu Klien : “ E...Jadi 3 bulan yang lalu Itu Ayahnya meninggal sus “
Perawat 1 : “ Oh begitu, kok bisa ya kan biasanya anak cowok itu lebih dekat dengan
ibunya dari pada ayahnya kokmalah sebaliknya ?”
Ibu klien : “Nah kebetulan roni ini dekatnya sama ayahnya ,enggak dekat sama saya
seperti itu “
Perawat 1: “ Oh ya, Coba saya tanyakan langsung sama pasiennya ya bu?
Ibu Klien : “ Silahkan sus “

Tahap Orientasi

Perawat 1 : Mas ini namanya siapa ya ?


Roni : (Linglung ) “E....saya roni sus “
Perawat 1 : “Apa yang mas roni rasakan sekarang ?”
Roni : “ Saya sering melihat ayah saya sus “ ( Sambil Memperagakan seolah
roni melihat ayahnya )
Perawat 1 : “Dimana ?
Roni : “ itu disana, itu dia berdiri disitu looh (Sambil menunjuk )”
Perawat 1 : “ Bentunya seperti apa ?”
Roni : “ Iya wujudnya Seperti ayah saya itu disana kamu lihat kan? (sambil
memperagakan )”
Perawat 1 : “ Mas roni Biasanya bayangan itu datang ketika mas roni lagi sendiri atau
lagi kumpul sama keluarga ? “
Roni : (Marah) Sambil berkata “Enggak itu betulan saya lihat ayah saya, iya kan
kamu juga lihatkan, itu bukan bayangan “
Perawat 1 :” iya – iyaitu ayahnya , baik Saya periksa dulu ya ma roni ?”
Roni :” Enggak aku gak mau kalo enggak ditemani sama ayahku”
Perawat 1 : (Membujuk ) “ Iya nanti periksanya sama ayahnya kok, ya“
Roni : “ Boleh “
Perawat 1 : “ Ibuk bisa pindah kesini dulu saya mau periksa Mas roninya ya,
sebentar !”
Ibu Klien : “ Iya silahkan sus “
Perawat 1 : (Tensi) “ Sambil berkata “ Mas roni tenang dulu ya....tangannya bisa gini
mas roni , gak papa ya di temani sama ayahnya kok , Ibu ini untuk
pemeriksaan Tensi darahnya hasilnya itu normal 120/70 mmHg,
semuanya normal ya buk. ”
Ibu Klien : “ Iya sus”
Perawat 1 : “ Mas roni semua pemeriksaannya normal , gak papa ya
“ Roni : “iya “ (Mengangguk )
Perawat 1 : “ Mas roni, saya boleh ngobrol sebentar ?
Roni : “ Iya boleh sus “

Tahap Kerja

Perawat 1 : “ Gak papa ya jangan takut, Mas roni itu biasanya sering melihat ayahnya
waktu kapan ?
Roni : “ Berkali- kali itu aja tadi ayah saya datang lagi , kamu lihat kan “
Perawat 1 : “ Sehari biasanya datang berapa kali ?”
Roni : “ (Tersenyum ) “ Berkali – kali iya “
Perawat 1 : “ Waktu ayahnya datang mas roni merasakan apa ?”
Roni :” E.. .tentu saja dong saya merasa senang karna kan ayah saya datang “
Perawat 1 : “ Senang ya ketemu
ayahnya ? Roni : “ Iya sus “
Perawat 1 : “ Baik saya akan mengobrol sama ibumu terlebih dahulu ya ?”
Roni : “ Iya sus”
Perawat 1 : “ Jadi begini buk, Roni ini mengalami yang namanya Halusinasi, jadi ada
4 cara untuk menangani halusinasinya roni yang pertama itu menghardik,
yang kedua itu minum obat, yang ketiga bercakap – cakap dan yang
terakhir melakukan aktivitas sehari – hari ,jadi hari ini itu saya akan
melakukan cara yang pertama menghardik sama roni , apakah boleh saya
melakukan cara yang pertaa itu ?”
Roni : “ Boleh, silahkan
“ Perawat 1 : “ Mas roni”
Roni : “ iya sus “
Perawat 1 : “ Nanti kalo melihat ayahnya nanti tirukan saya ya !”
Roni : “ Iya sus “
Pearawat 1 : (Menunjuk dan berdiri ) Sambil berkata “ Itu- itu saya melihat ayah saya
kamu lihat kan “
Perawat 1 : (Memperagakan ) Sambil berkata “ Pergi – pergi saya tidak mau mrelihat
kamu , kamu itu palsu “
Roni : ( Berdiri sambil Memperagakan seperti yang perawat lakukan )
Perawat 1 : “ Oke udah duduk dulu ya, nanti setiap melihat ayahmu begitu aja ya
!” Roni : “ Oh begitu ,iya “
Perawat 1 : “ Kita ngobrolnya sampai sini dulu ya, kita lanjutkan
nanti,” Roni : “ Iya sus “
Perawat 1 : “ Baik kalo begitu saya permisi dulu ya buk, nanti ada perawat lagi yang
akan datang kesini , makasih buk “
Ibu Klien : Terimakasih sus “
Perawat 1 : Baik buk sama – sama “

Malam harinya

Pearawat 2 : Assalamu’alaikum , selamat malam ibuk”


Ibu klien : “ Selamat malam sus “

Perawat 2 : “ Perkenalkan saya perawat rani yang bertugas pada malam hari ini,
selanjutnya bagaimana mas roni ini bagaimana apakah masih
ingat tentang perbincangan yang tadi pagi ?”
Roni : “ Iya saya masih ingat sus “
Perawat 2 : “ Oh masih ingat ya terus bagaimana keadaan mas roni hari ini ?”
Roni : “ Iya e agak lumayan sus “
Perawat 2 : “ Apakah mas roni masih melihat bayangan ayahnya ?”
Roni : “ Maih sus, bayangan itu kadang muncul kadang ada didekat saya
dan kadang ada dikejauhan “
Perawat 2 : “ Mas roni apakah sudah melakukan apa yang telah kita peajari tadi pagi
?”
Roni : “ Sudah sus”
Perawat 2 : “ Apakah dengan menghardik bayangan yang mas roni lihat sudah sedikit
berkurang ?”
Roni : “ Sudah aman sus “
Perawat 2 : “ Baik sekarang kita akan melakukan cara yang kedua ya ,yaitu cara
meminum obat apakah mas roni bersedia ?”
Roni : “Iya saya bersedia sus “
Perawat 2 : “ Baik apakah mas roni sudah mendapatkan obat dari peraat yang
bertugas tadi pagi “
Roni : “ E....sepertinya belum dapat sus”
Perawat 2 : Baik, buk ini ada obat untuk mas roni , ini obatnya harus diminum secara
teratur ya supaya mas roni ini pikirannya tenang dan tidurnya bisa
nyenyak”
Ibu klien : “ Baik sus”
Perawat 2 : “ Jadi gini buk, cara mengisi jadwal obatnya ini ya kalo yang B ini
(Bantuan) bantuan / perlu di ingatkan, kalo yang T (Tidak minum
obat) kalo yang M ini mandiri ) tanpa perlu di ingatkan minum obat
secara mandiri ya buk “
Ibu Klien : “ Baik sus , apa yang suster sampaikan tadi akan saya sampaikan juga ke
anak saya ya sus “
Perawat 2 : “ Baik nanti kalo masih ada yang kurang jelaskan silahkan hubungi saya
ya “
Ibu Klien : “ Baik sus, terimakasih sus “

Perawat 2 : “ Sama – sama , baik kalo begitu saya kembali ke ruangan saya terlebih
dahulu ya , terimakasih atas kerja samanya “
Ibu Klien : “ Baik sus”
Keesokan harinya

Perawat 3 : “ Selamat pagi “


Roni dan Ibu Klien : “ Pagi sus “
Perawat 3 : “ Perkenalkan saya perawat rindi yang bertugas pada pagi hari ini ,
bagaimana keadaannya sekarang ?”
Roni : “ Membaik sus “
Perawat 3 : “ Apakah bayang- bayang itu masih muncul ?”
Roni : “ Sekarang sudah mulai berkurang sus”
Perawat 3 : “ Apakah roni sudah melakukan 2 cara yang sudah kita pelajari “
Roni : “ Sudah sus, sudah saya terapkan”
Perawat 3 : “ Bisa saya lihat jadwal obatnya ?”
Ibu Klien : (Memberikan jadwal obat kepada perawat) sambil berkata”Bisa sus, ini “
Perawat 3 : Melihat jadwal obat ) Sambil berkata “ Bagus sekali, sekarang coba lihat
obatnya ?
Ibu Klien : “ (Memberikan obat kepada perawat ) sambil berkata “ ini sus obatnya”
Perawat 3 : “ Oh iya bagus, roni sudah minum obat secara teratur dan latihan
menghardik sudah melakukan secara teratur, sekarang coba ceritakan
apakah dengan 2 cra tadi apakah bayangan itu sudah berkurang?”
Roni : “ Dari Cara yang sudah diberitahukan oleh perawat kemarin , jadi menurut
saya bayangan yang saya lihat sebelumnya itu sudah mulai berkurang
setelah saya mlakukannya seperti itu“
Perawat 3 : “ Baik, slanjutnya kita akan melakukan cara yang ke 3 yaitu bercakap-
cakap apakah roni bersedia ?”
Roni : “ Baik saya bersedia sus “
Perawat 3 : Jadi berapa lama roni mau berbincang – bincang ?”
Roni : “ Sebentar saja sus “
Perawat 3 : “Baik saya akan mulai, caranya dalah jika roni melihat bayangan ayahnya
maka roni langsung saja cari teman untuk diajak bicara atau minta ibu
berbicara dengan roni contohnya begini Tolong bicara dengan saya saya
melihat bayangan ayah saya ayo kita ngobrol dengan saya atau roni
minta pada ibu untuk berbicara seperti buk tolong berbicara dengan saya
karena saya sudah melihat bayangan ayah saya lagi, sekatrang coba roni
praktikkan !”
Roni : “ Jika saya melihat bayangan itu, saya cari teman untuk berbicar dengan
saya “
Perawat 3 : “ Bagus sekali roni, bagaimana perasaan roni sekarang
? Roni : “ Saya merasa sudah mulai membaik sus “

Tahap Terminasi

Perawat 3 : “ Jika perasaan roni sudah mulai membaik saya pamit dulu semoga segera
pulih kembali “
Roni : “ Baik Terimakasih sus”

Anda mungkin juga menyukai