Dialog Klien RSJ Dengan Kasus Halusinasi
Dialog Klien RSJ Dengan Kasus Halusinasi
Pemeran
Prolog
Roni adalah seorang pemuda yang berusia 22 tahun, dia tinggal bersama ayah dan
ibunya. Roni terlihat sangat dekat dengan ayahnya dari pada dengan ibunya, sudah
merasa seperti bestinya sendiri. Pada suatu hari, ayah roni sakit keras dan meninggal
dunia, roni merasa sangat terpukul atas meninggalnya ayahnya. Roni tampak sedih
dan histeris saat mengetahui ayahnya meninggal, dia terlihat tidak terima ditinggal
ayahnya. Sejak kejadian itu, roni mulai berubah sering kelihatan melamun, tertawa
sendiri, bicara sendiri seperti ada seseorang yang berinteraksi dengannya.
Tahap Orientasi
Tahap Kerja
Perawat 1 : “ Gak papa ya jangan takut, Mas roni itu biasanya sering melihat ayahnya
waktu kapan ?
Roni : “ Berkali- kali itu aja tadi ayah saya datang lagi , kamu lihat kan “
Perawat 1 : “ Sehari biasanya datang berapa kali ?”
Roni : “ (Tersenyum ) “ Berkali – kali iya “
Perawat 1 : “ Waktu ayahnya datang mas roni merasakan apa ?”
Roni :” E.. .tentu saja dong saya merasa senang karna kan ayah saya datang “
Perawat 1 : “ Senang ya ketemu
ayahnya ? Roni : “ Iya sus “
Perawat 1 : “ Baik saya akan mengobrol sama ibumu terlebih dahulu ya ?”
Roni : “ Iya sus”
Perawat 1 : “ Jadi begini buk, Roni ini mengalami yang namanya Halusinasi, jadi ada
4 cara untuk menangani halusinasinya roni yang pertama itu menghardik,
yang kedua itu minum obat, yang ketiga bercakap – cakap dan yang
terakhir melakukan aktivitas sehari – hari ,jadi hari ini itu saya akan
melakukan cara yang pertama menghardik sama roni , apakah boleh saya
melakukan cara yang pertaa itu ?”
Roni : “ Boleh, silahkan
“ Perawat 1 : “ Mas roni”
Roni : “ iya sus “
Perawat 1 : “ Nanti kalo melihat ayahnya nanti tirukan saya ya !”
Roni : “ Iya sus “
Pearawat 1 : (Menunjuk dan berdiri ) Sambil berkata “ Itu- itu saya melihat ayah saya
kamu lihat kan “
Perawat 1 : (Memperagakan ) Sambil berkata “ Pergi – pergi saya tidak mau mrelihat
kamu , kamu itu palsu “
Roni : ( Berdiri sambil Memperagakan seperti yang perawat lakukan )
Perawat 1 : “ Oke udah duduk dulu ya, nanti setiap melihat ayahmu begitu aja ya
!” Roni : “ Oh begitu ,iya “
Perawat 1 : “ Kita ngobrolnya sampai sini dulu ya, kita lanjutkan
nanti,” Roni : “ Iya sus “
Perawat 1 : “ Baik kalo begitu saya permisi dulu ya buk, nanti ada perawat lagi yang
akan datang kesini , makasih buk “
Ibu Klien : Terimakasih sus “
Perawat 1 : Baik buk sama – sama “
Malam harinya
Perawat 2 : “ Perkenalkan saya perawat rani yang bertugas pada malam hari ini,
selanjutnya bagaimana mas roni ini bagaimana apakah masih
ingat tentang perbincangan yang tadi pagi ?”
Roni : “ Iya saya masih ingat sus “
Perawat 2 : “ Oh masih ingat ya terus bagaimana keadaan mas roni hari ini ?”
Roni : “ Iya e agak lumayan sus “
Perawat 2 : “ Apakah mas roni masih melihat bayangan ayahnya ?”
Roni : “ Maih sus, bayangan itu kadang muncul kadang ada didekat saya
dan kadang ada dikejauhan “
Perawat 2 : “ Mas roni apakah sudah melakukan apa yang telah kita peajari tadi pagi
?”
Roni : “ Sudah sus”
Perawat 2 : “ Apakah dengan menghardik bayangan yang mas roni lihat sudah sedikit
berkurang ?”
Roni : “ Sudah aman sus “
Perawat 2 : “ Baik sekarang kita akan melakukan cara yang kedua ya ,yaitu cara
meminum obat apakah mas roni bersedia ?”
Roni : “Iya saya bersedia sus “
Perawat 2 : “ Baik apakah mas roni sudah mendapatkan obat dari peraat yang
bertugas tadi pagi “
Roni : “ E....sepertinya belum dapat sus”
Perawat 2 : Baik, buk ini ada obat untuk mas roni , ini obatnya harus diminum secara
teratur ya supaya mas roni ini pikirannya tenang dan tidurnya bisa
nyenyak”
Ibu klien : “ Baik sus”
Perawat 2 : “ Jadi gini buk, cara mengisi jadwal obatnya ini ya kalo yang B ini
(Bantuan) bantuan / perlu di ingatkan, kalo yang T (Tidak minum
obat) kalo yang M ini mandiri ) tanpa perlu di ingatkan minum obat
secara mandiri ya buk “
Ibu Klien : “ Baik sus , apa yang suster sampaikan tadi akan saya sampaikan juga ke
anak saya ya sus “
Perawat 2 : “ Baik nanti kalo masih ada yang kurang jelaskan silahkan hubungi saya
ya “
Ibu Klien : “ Baik sus, terimakasih sus “
Perawat 2 : “ Sama – sama , baik kalo begitu saya kembali ke ruangan saya terlebih
dahulu ya , terimakasih atas kerja samanya “
Ibu Klien : “ Baik sus”
Keesokan harinya
Tahap Terminasi
Perawat 3 : “ Jika perasaan roni sudah mulai membaik saya pamit dulu semoga segera
pulih kembali “
Roni : “ Baik Terimakasih sus”