A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor : 23 Tahun 2005 tanggal 13 Juni 2005 tentang
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU);
b. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang pedoman pengadaan barang/jasa
pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Perpres Nomor 35 tahun 2011.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 Pasal 29 yang berbunyi Pelayanan
Ambulans.
2. Gambaran Umum
Masyarakat dipedesaan sering kali membawa keluarganya kerumah sakit hanya
dengan transportasi seadanya misalnya (sepeda motor dan becak). Mereka sadar bahwa
membawa pasien dengan transportasi sepeda motor dapat mengakibatakan resiko jatuh, tetapi
masih dilakukan karena keterbatasan yang transportasi yang dimiliki selain itu, masih banyak
pasien dari pedesaan meninggal di tempat dan saat akan menuju rumah sakit karena
keterlambatan keluarga untuk membawa kerumah sakit.
Berdasarkan data Kemenkes (2019) angka kematian murni atau Nett death rate (NDR)
di rumah sakit adalah angka kematian 48 jam setelah di rawat untuk tiap–tiap 1.000 pasien
keluar rumah sakit. Angka kematian murni atau NDR tahun 2019 sebesar 30.5 per 1000 pasien
keluar. Artinya setiap 1.000 pasien keluar hidup maupun keluar mati rumah sakit, terdapat 31
pasien keluar mati yang sebelumnya sudah di rawat 48 jam (2 hari) (Kemenkes.2019 ).
Sudah diperkirakan lebih dari 11.000 pasien kritis membutuhkan pemindahan pasien
antar rumah sakit setiap tahunya (intensive care society 1997;Mackenzie et al.1997).
Pemindahan pasien antar rumah sakit menyebabkan pasien kritis terpajan oleh resiko esensial
(Markakis et al.2006). Walaupun jumlah transfer pasien antar rumah sakit sangat besar, namun
ketersediaan peralatan masih buruk dan sering kali menimbulkan komplikasi yang berpotensi
serius (Intensive Care Society 1997;Bion Et Al.1998). Kualitas dan hasil akhir pasien ini sangat
tergantung pada pengalaman tim transfer, persiapan klinis secara teliti dan fasilitas pemantauan
yang adekuat (Tan, 1997 ). Angka mortalitas selama pemindahan pasien sanggat rendah (<1%)
(Hind & Watson 1996).
Maka Kementerian Kesehatan tertantang menjawab persoalan tersebut dengan
mengadakan Ambulans yang dapat mengakomodir layanan dasar. Sehingga angka harapan
hidup menjadi tinggi, dan pasien mendapat pertolongan yang sesuai sebelum sampai ke Rumah
Sakit.
B. Penerima Manfaat
a. Internal
Unit pelayanan kesehatan Rumah Sakit
b. Eksternal
Pelanggan atau Pasien Gawat Darurat\
Harga
Uraian Jumlah Harga
No Sat Volume Satuan
Pekerjaan (Rp)
(Rp)
Pembelian Unit
1 Toyota Hiace Unit 120 687.960.000 82.555.200.000
Premio
Jasa
Pembuatan
Karoseri
2 Beserta Alat Unit 120 548.780.000 65.853.600.000
telekomunikasi
dan Alat
Kesehatan
Spesifikasi
1 STRUKTUR BODI
Modifikasi Frame omega galvanil 2mm, multi triplek 6mm ABS sheet / fiber
plafon glass
Partisi kabin Plat galvanil 1.2mm, pipa kotak 40x40mm x t = 1mm dan ABS sheet
Modifikasi lantai PVC board dan karpet vinyl hospital grade antibakterial, tebal 2mm
dan warna abu-abu muda
Multi triplek 6mm, karet spon ati dan ABS sheet / fiber glass
Trim board kiri
(setelah spray PU)
Trim board Multi triplek 6mm, karet spon ati dan ABS sheet / fiber glass
kanan (setelah spray PU)
2 EXTERIOR
Cat dan vernis merk Sikken kode 104 warna putih sesuai standar
Cat dan vernis kemenkes, menyesuaikan
bodi harga pasar
Lampu atas 1 pcs Lampu light bar LTF 2000 LED flashing warna biru merah
kabin 12V 100watt control unit CJB- 100 dilengkapi toa, sirine dan mic
Penerangan 2 pcs Lampu Philips downlight LED bulat, 6-10 watt di plafon
dalam tengah
8 pcs Lampu Philips LED kotak, 3-6 watt di plafon kiri dan kanan
Lampu LED Philips kotak panjang di bawah top kabinet kiri dan
kanan
termasuk kelengapan
Lampu sorot 1 pcs Lampu LED Spot light 20-30W
luar
Lampu grill 2 pcs Lampu flashing biru dan putih standar waterproof
depan
Lampu 2 pcs Lampu flashing biru standar waterproof
tambahan
depan
1 pcs Towing Bola bahan stainless belakang, towing depan bawaan
Towing
sasis
3 INTERIOR
Kursi 1 pcs Kursi Dokter, bahan busa dudukan 8cm busa sandaran +/-
6cm (bagian bawah) +/- 10cm (bagian atas) dilapis kain vinyl
MBtech 8803 warna abu-abu muda, revolving dudukan dapat
dilipat, sandaran reclining tanpa arm rest, lengkap dengan safety
belt 3 titik
2 pcs Kursi Perawat, bahan busa dudukan 8cm busa sandaran +/-
6cm (bagian bawah) +/- 10cm (bagian atas) dilapis kain vinyl
Mbtech 8803 warna abu-abu muda, revolving dudukan dapat dilipat,
sandaran reclining tanpa arm rest, lengkap dengan safety belt 2
titik
Landasan Plat stainless steel 304, dilengkapi rel, stopper dan pengunci
stretcher
Plat stainless steel 304 pada bumper belakang untuk landasan roda
strecher
Open rack Plat stainless steel 304, dilengkapi ruang untuk penyimpanan
peralatan tabung oxygen 1m3 dan trolly
Kabinet storage Bottom kabinet, finishing resin, dilengkapi storage tabung oxgen,
kanan wastafel + tanki air bersih (200 x 500mm) + tanki air kotor (250 x
500mm) bahan stainless, pompa air Taffware 12VDC
+/-2.5A @ +/- Rp280,000/set dan wadah pembuangan limbah
Top kabinet kanan, finishing resin dan pintu akrilik dilengkapi gas
spring atau engsel slow motion
Kabinet storage
Kabinet storage, finishing resin, dilengkapi ruang penyimpanan
kiri
peralatan
• Satu Buah
Termometer digital
Dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Satu set
Rigid Cervical Collar Ukuran bayi, anak dan dewasa,
dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Satu set
Set jalan napas Orophrengael Airway
(Airway Set) (OPA) Ukuran bayi, anak dan dewasa,
dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
Supraglottic Airway
• Satu set
Device (SAD)
• Satu buah
Forsep Magill
Bahan stainless steel
Dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Satu buah
Tongue Depressor
• Bahan stainless steel/ kayu
(Tongue Spatula)
Dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Satu Set
• Terdiri dari handle dan blade
Laryngoscope set bayi-
berbagai ukuran jenis Miller
anak
Dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Satu Set
• Terdiri dari handle dan blade
Laryngoscope set berbagai ukuran jenis
dewasa Macintosh
Dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Satu set
• Ukuran bayi, anak dan
dewasa, bahan lembut (soft)
Suction Cannula
Dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Satu buah
Mesin suction manual
(portable) Dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Satu set
• Minimal 1 buah
Cannula konektor BVM
Dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Satu set
• Ukuran bayi, anak dan
Nasal Cannula dewasa
Dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Satu set
• Ukuran bayi, anak dan
dewasa
Simple Mask
Dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Satu set
• Ukuran bayi, anak dan
dewasa
Rebreathing Mask
Dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Satu set
• Ukuran bayi, anak dan
Non Rebreathing Mask dewasa
Dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Satu set
Akses Intraosseous
(opsional) • Ukuran bayi, anak dan
dewasa
Cairan infus • Kristaloid dan/ atau koloid
Folley Catheter dan
• Minimal 1 set
kantung urin
• Minimal 1 set
• Termasuk gunting paramedik
Set alat bandaging (untuk menggunting kassa,
pakaian atau sepatu)
• Dapat dimasukkan ke dalam
tas emergency
• Ukuran 1 mL, 3 mL, 5 mL, 10
mL dan 20 mL
Disposable Syringe
Dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Povidone Iodine atau Alkohol
swab
Antiseptik
Dapat dimasukkan ke dalam tas
emergency
• Minimal 1 buah
Long Spine Board
• Tembus pemeriksaan X-Ray
(X-Ray Translucent)
Scoop Stretcher • Minimal 1 buah
Set peralatan
stabilisasi dan Extrication device • Minimal 1 set
ekstrikasi
Head Immobilizer • Minimal 1 set
Biaya kegiatan Pengadaan Ambulans Gawat Darurat Tahun 2023 sejumlah Rp. 148.390.800.000
(terbilang : Seratus Empat Puluh Delapan Miliar Tiga Ratus Sembilan Puluh Juta Dan
Delapan Ratus Ribu Rupiah) sudah termasuk beban pajak.
Sumber dana seluruh pekerjaan Pelaksanaan dibebankan pada : Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran (DIPA) Petikan Tahun Anggaran 2023.
G. Penutup
Demikian TOR ini dibuat, semoga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil
keputusan. Atas perhatian dan bantuannya disampaikan terima kasih.