Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM : BELANJA LAYANAN UMUM DAERAH


NAMA KEGIATAN : PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA

URAIAN KEGIATAN : BELANJA MODAL ALKES RUANG IGD DAN GAWAT


DARURAT BENCANA

SEKSI : PENUNJANG PELAYANAN KESEHATAN


KODE REKENING : 5.2.2.03.31
TAHUN : 2015

A. PENDAHULUAN
Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat menjelaskan bahwa definisi Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Di dalam Peraturan Menteri Kesehatan tersebut turut dicantumkan pada lampiran
mengenai jenis dan kategori alat kesehatan yang diperlukan di Puskesmas. Atas dasar
tersebut dan juga melihat gambaran penyakit serta karakteristik masyarakat di kecamatan
Cengkareng, maka di dalam kegiatan peningkatan sarana dan prasarana ini, dibutuhkan
penyediaan dan pengadaan alat-alat kesehatan berdasarkan kategori tertentu.
Untuk menciptakan tujuan tersebut di atas dan mengingat Perpres No. 70 Tahun
2012 tentangPerubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, maka dibuatlah Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan
ini. Sehingga dengan demikian fungsi Puskesmas, dalam hal ini Puskesmas kecamatan
Cengkareng, sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama dapat berjalan dengan
baik.

B. LATAR BELAKANG
Puskesmas kecamatan Cengkareng yang berlokasi di kecamatan Cengkareng,
Jakarta Barat adalah Puskesmas yang memiliki jumlah cakupan penduduk terbesar di DKI
Jakarta. Kecamatan Cengkareng juga termasuk salah satu kecamatan yang rawan dengan
kejadian bencana alam banjir. Terhitung dari data tertanggal 14 - 20 Februari kecamatan
Cengkareng yang terbagi menjadi 9 kelurahan didapatkan lokasi banjir pada 51 RW (total 84
RW), dengan 32 lokasi pos kesehatan.
Tim Gawat Darurat Bencana Puskesmas kecamatan Cengkareng sendiri melakukan
tatalaksana kesiapsiagaan sebelum banjir, saat banjir, dan setelah banjir. Di saat banjir tim
GaDar Bencana Puskesmas kecamatan Cengkareng melakukan kegiatan antara lain:
1. Menggerakkan tenaga, sarana dan prasarana serta fasilitas setelah
mendapatkan info adanya banjir.
2. Melakukan rencana operasi pertolongan diantaranya;
a. Penetapan pos kesehatan lapangan di dekat lokasi bencana
b. Evaluasi dampak bencana terhadap kesehatan
c. Evaluasi kemungkinan timbul KLB akibat banjir
d. Melakukan tindakan pencegahan kemungkinan KLB pasca banjir
e. Inventarisasi penduduk yang terkena banjir
f. Inventarisasi tempat evakuasi penduduk yang terkena
g. Pengangkutan obat-obatan ke lokasi bencana
h. Melakukan pengawasan kualitas air dan lingkungan daerah evakuasi
termasuk pengawasan TPM
i. Inventarisasi danevakuasi korban termasuk rujukan
j. Memberikan penyuluhan kesehatan
k. Melakukan pencatatan dan pelaporan
3. Membuat Posko Bantuan Kesehatan yaitu, posko tetap, posko siaga harian,
posko mobile, dan posko kendali operasional
Ruang pelayanan 24 jam/IGD di puskesmas Cengkareng pun menjadi titik
pusat/posko tetap untuk melakukan koordinasi pada kegiatan tersebut diatas. Pada masa
bencana banjir saat di bulan februari yang lalu terjadi peningkatan jumlah pasien dan hal
tersebut juga diwakili dari jumlah total pengungsi yang mencapai 4249 jiwa dan
menghasilkan jumlah pasien yang membutuhkan pelayanan medik sebanyak 2487 jiwa.
Selama pelaksanaan kegiatan gawat darurat banjir tersebut didapatkan kesulitan
yaitu, keterbatasan alat kesehatan yang dapat menunjang pelayanan di posko bantuan
bencana dan ketidaktersediaan sarana untuk posko siaga harian yang terintegrasi di suatu
wilayah, dan dalam hal ini belum memiliki tempat yang tetap.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka maksud dan tujuan dibuatnya Kerangka
Acuan Kerja ini adalah untuk memenuhi ketersediaan sarana, prasarana, dan fasilitas
kesehatansupaya mampu memaksimalkan kegiatan penanggulangan bencana banjir di
kecamatan Cengkareng. Di lain pihak tujuan ini pada akhirnya akan selaras dengan tujuan
tim GaDar Bencana puskesmas Cengkareng yaitu mencegah terjadinya peningkatan angka
kesakitan dan angka kematian akibat bencana alam di wilayah kerja puskesmas kecamatan
Cengkareng.

D. OUTPUT (HASIL)
Dari pelaksanaan kegiatan ini yaitu belanja modal alkes ruang IGD dan Gawar
Darurat Bencana diharapkan didapatkan output dan hasil yaitu:
1. Tertanggulanginya seluruh pasien/korban akibat terjadinya bencana alam di
kecamatan Cengkareng sebagaimana tertulis di dalam Renstra Dinas
Kesehatan DKI Jakarta 2013-2017. Yaitu 100% korban kegawatdaruratan
dan bencana tertangani.
2. Terpenuhinya sarana, prasarana dan fasilitas kesehatan untuk
memaksimalkan kegiatan penanggulangan bencana di kecamatan
Cengkareng.

E. SUMBER PENDANAAN
Adapun sumber pendanaan diadakannya kegiatan Peningkatan Sarana dan
Prasarana ini bersumber dari BLUD Puskesmas Kecamatan Cengkareng Tahun Anggaran
2015, yang dianggarkan pada Rencana Anggaran Belanja Puskesmas kecamatan
Cengkareng.

F. WAKTU PELAKSANAAN
Kebutuhan alat-alat kesehatan ini diharapkan terealisasi pada awal november
tahun 2015 dan sudah tersedia serta digunakan di Puskesmas kecamatan Cengkareng.

G. SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERKIRAAN BIAYA


USULAN ALKES MODAL HARGA +
TOTAL
PPN 10%
No NAMA BARANG JUMLAH SATUAN SPESIFIKASI (IDR)
(IDR)
1 Tensimeter Air Raksa 2 Buah Maximum error tolerance 1,897,500 3795000
of + 3 mmHg, 99.99% air
raksa murni
Tabung gelas merkuri,
presisi dengan diameter
internal 4.2 mm
Pompa karet latex dengan
katup/valve pelepas
udara berlapis krom
Microfilter untuk
melindungi katup/valve
pelepas udara dan meter
Cuff dengan 2 selang latex
Skala pengukuran sampai
300 mmHg
Katup penguncian air
raksa
Boks penyimpanan
terbuat dari metal
Fully automatic inflation
and deflation
Fuzzy logic
Hypertension Indicator, if
systolic & diastolic is out
of standard range of 135/
2 Tensimeter Digital 1 Buah 85 mmHg 708,400 708,400
Large display, easy to
read
Displays average of last 3
readings
Durable fan-shaped cuff
21 sets memory
Lampu Sorot Steel pipe 1.2 mm, 60 x
3 1 Unit 1,669,800 1,669,800
Tindakan/Stand Lamp 150 cm, Halogen Lamp
Dapat dilipat menjadi 2
bagian
Dimensi: 221 cm L x 53
4 Tandu Lipat 1 Unit 885,500 885,500
cm W x 16 cm H
Kapasitas Maksimum: 150
kg
Rangka: Besi
Bahan: Flexy
5 Tenda Piramid 1 Unit 3,795,000 3,795,000
Ukuran 3 x 3 meter,
Tinggi 2 meter
Construction: Steel
Hollow pipe, pipe, Iron
As, Stainless Steel
Transfer Strecher Base Plate: made of sheet
6 1 Unit 11,500,000 11,500,000
Trolley plate (SPCC)
Size: P.200 x L.65 x H.55-
87 cm
Max Load: 150 kg
7 Kursi Roda 1 Unit Folding type with 2 3,787,000 3,787,000
Pasien/Wheel Chair pneumatic tired and
(Folded) stainless steel hand rim,
toogle brake
Material: Chrome plated
tubular steel or painted
steel, footrest, synthetic
leather upholstered seat
Seat: 42 W x 42 D x 50 H
cm
Folder width: 29 cm
Wheels: App 24 inchi
pneumatic
Castors: 5"
Weight: + 20 kg
Other Function:
Detachable arm rest,
swing out foot rest,
rubber handle
Dimension: 106 L x 65 W
x 95 H cm
PERKIRAAN BIAYA 8

Mengetahui PenanggungJawab
KaSubbagPenunjangPelayananKesehatan GawatDaruratBencan
PuskesmasKecamatanCengkareng PuskesmasKecamatanCengkareng
Jakarta Barat Jakarta Barat

dr. Atika dr. Ervien Ritandi Edwin


NIP: 196701312007012016
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SURADADI
JlPurwa..No.54 Suradadi.Kec.Suradadi Kab. Tegal Telp. 0283-
85325.

KERANGKA ACUAN KERJA UGD

A.PENDAHULUAN
UGD merupakan kepanjangan dari Unit Gawat Darurat.UGD
dilakukan di Puskesmas induk dengan pengawasan dokter.
Petugas kesehatan yang boleh memberikan pelayanan yaitu
dokter, perawat dan tim UGD puskesmas beserta penanggung
jawab terlatih. UGD dapat dilayani oleh puskesmas yang memiliki
fasilitas atau kemampuan untuk penanganan kegawat daruratan
obstetric dan neonatal dasar. UGD puskesmas menerima rujukan
dari desa di wilayah kerja dan sekitarnya. Apabila kasus
emergency sudah dapat diatasi, akan meminimalkan rujukan ke
UGD RSUD. Untuk itu UGD harus mampu melakukan
pertolongan pertama gawat darurat.

B.LATAR BELAKANG
Berdasarkan data UGD puskesmas Suradadi mulai bulan Januari
s/d Desember tahun 2016, didapatkan jumlah kasus UGD
sebesar 1260, angka rujukan 118. Kasus terbanyak yang dirujuk
adalah Pasien Imparti dengan KPD.
Didasari oleh permasalahan tersebut, perlu kiranya disusun
sebuah mekanisme perbaikan terus menerus sehingga
didapatkan peningkatan kompetensi petugas, meminimalisir
rujukan, mengurangi angka kematian pasien. Sehingga tercapai
3T : tepat diagnose, tepat tindakan dan tepat rujukan.

Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian pada pasien gawat darurat

Tujuan Khusus
Untuk mencapai tujuan umum, petugas juga memiliki
kemampuan untuk:
 Mengidentifikasi tanda dan gejala serta mendiagnosis kasus
emergency
 Tepat laksana sesuai prosedur baku
 Mengevaluasi masalah UGD
 Melakukan perbaikan terus menerus

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Komunikasi dan koordinasi yang baik antar tim UGD sangat
menentukan keberhasilan penanganan kasus UGD. Peningkatan
komunikasi dan koordinasi dilakukan secara berkesinambungan
dan sinergi dua arah. Anggota tim saling memberikan masukan
dan komunikasi tiga arah petugas-dokter-masyarakat.

D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


 Sosialisasi UGD, pada saat pertemuan tim sebulan sekali,
rapat UPK 3 bulan sekali,
 Pembinaan UGD

E. SASARAN
Sasaran dari pedoman ini adalah tim UGD yang terdiri dari :
dokter terlatih UGD, bidan terlatih UGD dan bidan atau perawat
jaga pada khususnya dan bidan pada umumnya sewilayah kerja
Puskesmas Suradadi.

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


 Sosialisasi UGD, pada saat pertemuan tim sebulan sekali,
rapat UPK 3 bulan sekali,
 Pembinaan UGD

G.EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi dan pelaksanaan kegiatan melalui pembinaan tim UGD.
Pertemuan rutin dilakukan 3 bulan sekali dan jika ada kejadian
khusus, pertemuan internal ini bersamaan dengan rapat UPK
membahas tentang kasus UGD dan kasusb lain yang terjadi
diwilayah kerja, keluhan pelanggan, evaluasi pelaksanaan, dan
tindak lanjut.

H.PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Setiap kasus UGD dicatat dibuku UGD dan dilaporkan ke
penanggung jawab UGD pada saat pembinaan dengan data
sebagai berikut:
 Nama istri/suami
 Tempat/tanggal lahir
 Tanggal MRS
 Tanggal partus
 Diagnose kerja
 penatalaksanaan

Anda mungkin juga menyukai