Menimbang : a. Bahwa salah satu tujuan dari pelayanan rumah sakit adalah
pelayanan di bidang kesehatan secara maksimal dengan
memperhatikan mutu, profesionalisme dan keselamatan pasien.
b. bahwa dalam rangka rangka meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit diperlukan adanya pedoman pelayanan CSSD yang
berlaku seragam di seluruh lingkungan Siloam Hospitals.
c. Bahwa untuk dapat tercapainya maksud tersebut di atas perlu
adanya Pedoman Pelayanan CSSD yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit xxxx
MEMUTUSKAN
PEDOMAN PELAYANAN
CENTRAL STERIL
SUPLAY DEPARTMENT
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
a. Rumah sakit dapat memenuhi standar akreditasi
b. Rumah sakit berperan aktif dalam menurunkan angka kejadian infeksi
nosokomial/Healthcare associated infections
PED-SHG-CSSD-002
1.2.1 Tujuan Khusus
a. Staff dapat bekerja sesuai dengan standar prosedur yang bak dan benar
b. Meningkatnya kompetensi staff terhadap bidangnya
c. Kebutuhan barang/bahan steril dapat dipenuhi dengan mutu yang tinggi
PED-SHG-CSSD-002
Penerimaaan
Pemeriksaan & Pemilahan
Pencucian
Perakitan dan Uji fungsi
Pengemasan
Sterilisasi agar alat dapat digunakan dengan aman.
Maka staf di CSSD wajib mematuhi kebijakan yang sudah diberlakukan dan
membuat laporan kejadian bila terjadi pelanggaran Hal ini sudah ditetapkan
dalam kebijakan rumah sakit (KRS-SHG-IPC-001).
PED-SHG-CSSD-002
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Dari fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
1.5.5 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2017
Tentang Keselamatan Pasien.
1.5.6 Asia Pasific Society of Infection Control (APSIC) The APSIC Guideline s for
Disinfection and Sterilization of Instrument in Heath Care Facilities.
1.5.7 Infection Control for the Asian Healthcare Worker, Ling Moi Lin, Ching Tai
Yin, Seto Wing Hong, theird edition, 2011.
1.5.8 KRS-SHS-IPC-001 Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
Rumah Sakit.
1.5.9 Surat Keputusan Direksi PT YYY Nomor xxx/HC-xx-xx/SK/XXXX/xx/20xx
tanggal xx xx 20xx tentang Penunjukan Sebagai Hospital Director/ Direktur
Rumah Sakit.
PED-SHG-CSSD-002
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Program Pendidikan Dan Pelatihan yang wajib dimiliki oleh setiap personil yang bertugas
di CSSD adalah sebagai berikut:
Terminologis medis
Mikrobiologi dasar
Pengemasan
Manajemen risiko
PED-SHG-CSSD-002
2.2 Distribusi Ketenagaan
CSSD secara struktur ada dibawah Divisi Keperawatan tetapi secara operasional dibawah
departemen kamar operasi. Jumlah ketenagaan yang dibutuhkan sangat tergantung dari
jumlah jenis pelayanan yang ada di rumah sakit. Oleh karena CSSD memilki 3 Zona atau
area aktifitas yang bertujuan untuk menjaga kualitas kerja secara khsus yaitu mencegah
terjadinya kontaminasi baik melalui barang maupun personilnay, maka Siloam hospitals
group mengalokasi SDM per shift sebagai berikut (minimal):
- 1 orang sebagai kepala bagian/supervisor
- 2 orang staf pelaksana (area kotor dan bersih)
- 1 staf kebersihan /cleaning service
PED-SHG-CSSD-002
BAB III
STANDAR FASILITAS
3.1 Ruangan
Rumah sakit sudah harus menetapkan area dimana area yang akan digunakan
untuk kegiatan pelayanan dipusat sterilisasi ini. Pada umumnya lokasi yang
dipilih adalah sedekat mungkin kamar operasi, karena bagian inilah pemakai
terbesar produk steril setiap harinya. Penetapan lokasi dan luas area sudah harus
dibicarakan sejak awal karena perluasan CSSD sangatlah tidak mudah, karena
instalasi dari alat-alat meliputi pemipaan dan ventilasi udara sangat rumit. selain
itu akan berdampak pada efisiensi kerja para petugas dan pengguna jasa pelayanan
CSSD. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi harus terlibat dalam
pembangunana dan renovasi pusat sterilisasi, karena risiko penyebaran infeksi baik
terhadap lingkungan, produk dan petugas dapat terjadi.
Ada beberapa rekomendasi yang dapat diambil sebagai pertimbangan, antara lain
dengan berdasarkan jumlah tempat tidur dikalikan 1,2 -1,5 (AORN) jadi bila jumlah
TT 100, maka luas yang disediakan untuk CSSD adalah 1.2 x 100 = 120 m2
(minimal) yang disiapkan harus dapat memenuhi standar alur kerja atau aktifitas
di CSSD yaitu:
PED-SHG-CSSD-002
pasca sterilisasi sebelum di distribusi kan. pendinginan pasca sterilisasi sebelum di
distribusi kan.
Sistem ventilasi diketiga area ini berperan penting untuk mencegah terjadinya
kontaminasi kepada petugas dan dan terhadap produk yang sudah bersih atau
steril.
PED-SHG-CSSD-002
pengganti dsb.
2. Area Bersih I
a. Steam autoclave (single /double door)
b. Sterilisator suhu rendah (plasma/Hydrogenpreoxide)
c. Incubator untuk biological indicator
d. Drying cabinet & desk top sterilisastor
e. Meja kerja beroda yang tidak tembus air (stainless steel)
f. Rak untuk tempat kertas pengemas
g. Mesin perekat kemasan plastik (steri pouch)
h. Trolley pembawa alat - loading /unloading trolley
i. Rak bersusun di dinding
j. Pistol udara (air pressure-gun) untuk pengering alat berlumen
3. Area Bersih II: penyimpanan kemasan steril
a. ABHR (alcohol based handrub dispenser)
b. Rak bertingkat untuk tempat kemasan steril
c. Bak plastik bertutup
4. Ruang kantor: meja, kursi, computer, printer, telepon dan filing cabinet.
5. Ruang lainnya dilengkapi sesuai dengan fungsinya seperti gudang linen,
gudang bahan pokok, toilet
PED-SHG-CSSD-002
6. Janitor lengkap dengan perangkat untuk kebersihan lingkungan
Pemeliharaan kebersihan untuk setiap ruang harus dipelihara dan dibuat jadwal
dan dilaksanakan oleh petugas kebersihan sesuai dengan standar prosedur yang
sudah diberlakukan (lihat juga SPO-SHG-CSSD-008).
Selain itu diperlukan sarana penunjang untuk keselamatan kerja staf di setiap ruang
tersebut diatas:
1. Sumber daya listrik yang baik agar staf dapat menjalankan tugasnya dalam
kondisi yang aman
2. Alat Pelindung Diri
3. Alat pemadam kebakaran
4. Air yang mutunya sesuai parameter aman untuk mesin
PED-SHG-CSSD-002
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
PED-SHG-CSSD-002
pemilahan dan selama prosedur pencucian secara manual.
4.2.3 Pemilahan
Dimulai dimana alat tsersebut digunakan yaitu sebagai berikut:
a. Pastikan tidak ada benda tajam (jarum, pisau) sdh dilepas dan dibuang
dalam Sharps Box
b. Pisahkan alat yang berujung tajam daalam tempat terpisah
c. Tempatkan peralatan yang berat dan besar ada dibagian bawah dan yang
mudah pecah dalam tempat sendiri.
d. Buang segera peralatan yang tidak bisa diproses ulang kedalam sampah
medis (kantong palstik kuning)
e. Beri tanda alat-alat yang fungsinya kurang baik agar mendapat perhatian.
4.2.4 Perendaan
Hanya dilakukan terhadap alat-alat yang berlumen atau sangat rumit
pembersihannya karena sangat kotor/lekat oleh darah sehingga diperlukan
waktu untuk melepaskan.
4.2.5 Pencucian
a. Cairan decontamasi yang digunakan harus sesuai (PH & konsentrasi)
dengan material alat yang akan dibersihkan agar tidak merusak atau
kebersihan tidak tercapai. Ikuti petunjuk dari manufaktur yang memasok.
b. Peralatan yang digunakan dalam prosedur ini ada beberapa cara
1. Thermal yaitu washer decontaminator
2. Ultra sonic cleaner (gelombang getar)
3. Manual
Kebutuhan deterjen untuk prosedur pencucian harus sesuai dengan
rekomendasi pabrik, hal ini untuk menghindarkan kerusakan dari alat bila
PH tidak sesuai dengan bahan material alat tersebut.
Demikian juga untuk kualitas air yang digunakan untuk pembilasan akhir,
dimana kandung calcium atau magnesium yang terlalu tinggi akan
meninggal noda atau karat pada permukaan alat/instrument. Sikat harus
disesuaikan, hindarkan memakai sikat yang kasar dan ukuran harus sesuai agar
tercapai hasil yang bersih terutama dengan pencucian manual.
PED-SHG-CSSD-002
4.2.6 Pemeliharaan mesin pencuci dan alat penunjang
a. Secara berkala mesin tersebut (washer dan ultra sonic) harus dilakukan
pengecekan apakah semua tahapan (suhu, waktu, air) dapat dipenuhi.
b. Untuk Ultra Sonic Cleaner harus dilakukan validasi daya cucinya secara
berkala (lihat protokol dari pabrik)
c. Mesin cuci/washer decontaminator: harus dilakukan swab untuk mengetahui
kemampuan disinfeksinya yaitu suhu air panas, apakah mampu menghilang
biofilm pada dinding chamber
Sikat yang digunakan untuk membersihkan inastrumen, harus selalu
didisinfeksi dan dismpan dalam kondisi kering.
Semua deterjen yang digunakan harus mengikuti instruksi manufaktur,
tulis tanggal pertama kali dibuka galonnya; gunakn alat pengukur saat
melakukan dilusi
Semua alt proteksi diri harus dibersihkan (goggle dan face shield)
PED-SHG-CSSD-002
alat (pouches) agar aman dalam loading (pengaturan dalam trolley) untuk
proses sterilisasi
c. Lindungi alat/instrumen yang berujung tajam sanagt akan dibungkus atau
diatur dalam tray
d. Hindarkan tumpukan yang menghambat sterilant kontak dengan seluruh
permukaan alat saat proses sterilisasi.
e. Berikan indikator kimia (strip) dalam setiap kemasan, letakkan diantara
instrumen dan mudah terlihat.
f. Ambil kain dan kertas untuk membungkus, perhatian apakah ada
kerusakan/sobek/lubang
g. Bebaskan tempat saat membungkus agar pengemasan baik dan aman ikuti
petunjuk /gambar)
h. Panaskan mesin sealer untuk melekatkan bagian yang terbuka, perhatikan
jangan terlalu pendek/ketat, beri jarak agar saat proses sterilisasi tidak
lepas atau sulit saat akan dibuka atau digunakan.
i. Ambil indikator tape lekatkan pada kedua sisi lipatan yang seperti amplop
atau kado.
j. Beri nama pengemas dan barcode, tanggal dll. sesuai SOP dan gunakan alat
tulis yang tidak menembus kertas.
PED-SHG-CSSD-002
jangan bertumpuk (lihat gambar) saat ada di loading trolley
PED-SHG-CSSD-002
4.3 Proses Sterilisasi
Definisi: Sterilisasi adalah suatu proses penghancuran segala bentuk mikrorganisme
termasuk spora dan prion yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan / infeksi.
Sterilisasi dilakukan terhadap peralatan yang bersifat critical dan semi critical.
Metoda dan jenis sterilisasi yang banyak digunakan di iloam Hospitals Group
adalah sebagai berikut:
a. Steam (uap panas bertekanan)
b. Disinfeksi Tingkat Tinggi (Cairan Kimia / Disinfectant)
c. Gas (ethylene Oxide) metode ini sudah tidak direkomendasikan lagi untuk
pelayananan di Rumah sakit
d. Plasma (Hydrogen peroxide)
Setiap metoda sterilisasi memiliki parameter maupun indikator yang harus dipantau
baik sebelum, selama dan sesudah proses sebagai Quality Control.
4.3.1 Steam Autoclave
Setiap awal hari kerja, autoclave harus diuji fungsinya yaitu validasi
terhadap:
a. Suhu, tekanan dan waktu (mekanikal)
Parameter dari program siklus adalah:
- 121 °C
- 134°C
- Tekanan: 1.5 – 3.0 atm
- Waktu 45 menit (total)
b. Fungsi pompa vacuum (Bowie Dick)
c. Lakukan pemeriksaan Door gasket (utuh / tidak utuh)
d. Uji fungsi mekanik (suhu/waktu/tekanan) hasil tercapai, autoclave boleh
digunakan, bila meragukan atau tidak tercapai yaitu dengan alarm lakukan
ulang dan pastikan semua pintu tertutup dengan baik. Bila gagal lagi
segera hentikan dan kontak staf biomedik.
Catatan
Steam autoclave ada yang berukuran kecil /Table-top sterilizer, pengecekan /
validasi harus tetap dilakukan dengan prosedur yang sama dengan autoclave
yang sejenis.
4.3.2 Desinfeksi Tingkat Tinggi (High Level Disinfection)
Proses disinfeksi ini hanya dilakukan terhadap alat-alat yang tidak bisa/tahan
bila diproses dengan suhu tinggi (diatas 100 ⁰C). Metode ini menggunakan cairan
PED-SHG-CSSD-002
kimia/disinfektan, oleh sebab itu harus mengikuti petunjuk manual dari pabrik
pembuatnya.
Pada umumnya metode ini digunakan untuk alat-lat yang bersifat semi kritikal
seperti flexible /rigid scopes (gastroskop/kolonoskop/bronkoskop /sistoskop/
laringoskop). Dapat menjadi alternative bila RS belum memiliki Sterilisator suhu
rendah (plasma) untuk alat-alat endo surgery (Minimally Invasive Surgery)
seperti: laparoscopy, arthroscopy, uroendosurgery dst.
Yang harus diperhatikan:
a. Alat harus dibersihkan sesuai SPO pencucian alat-alat kotor baik secara
manual atau thermal.
b. PastiAlat harus benar-benar terendam dan perhatikan contact time
1. Ikuti instruksi pemakaian bahan disinfektan dari manufaktur
c. Gunakan APD untuk petugas yang melakukan dan dilakukan dalam ruangan
berventilasi baik
d. Lakukan pada hari dimana alat akan digunakan
e. Bilas dengan air steril minimal 3x untuk menghilang residu dari disinfektan
Untuk disinfekatn yang dapat digunakan kembali:
Tanggal pertama dibuka
f. Gunakan test strip untuk mengetahui konstrasi cairan masih adekuat
sebagai DTT
g. Bila terjadi paparan ikuti prosedur P3K yang sudah diajarkan (lihat juga SPO-
SHG-IPC-004).
4.3.3 Sterad/ Plasma
Sterilisasi ini tergolong baru dan menggunakan gas hydrogen peroxide yang
dikemas dalam bentuk kaset. Ada beberapa persyaratan yang harus diketahui
bila akan menggunakan metoda ini yaitu:
a. Alat harus bersih dan kering, alarm akan terjadi bila ada kandungan air dan
program gagal harus diulang kembali
b. Bahan dari kain tidak dapat disterilkan dengan cara ini
c. Kertas pengemas juga khusus, tidak bersifat universal
PED-SHG-CSSD-002
4.3.4 Autoflast (Sterilisasi cepat)
a. Sterilisasi hanya digunakan dalam situasi emergency, hanya untuk
instrument yang akan dibutuhkan dengan segera. Implant tidak
direkomendasikan disterilisasi dengan cara ini.
b. CSSD dan departemen terkait harus melakukan evaluasi utilisasi setiap jenis
instrumen agar persediaan cukup jumlahnya, sehingga Autoflash tidak
menjadi pilihan utama.
PED-SHG-CSSD-002
4.5.3 Distribusi dapat dilakukan oleh staf CSSD atau telepon ke unit pemilik alat
tersebut.
4.5.4 Pastikan ruang penyimpanan kemasan steril pintu harus tertutup dan dilakukan
pengecekan secara kualitas dan kuantitas secara berkala
4.5.5 Edukasi staf bahwa alat/kemasan steril harus ditransportasi/dibawa dengan
aman (dalam tempat tertutup dan bersih).
PED-SHG-CSSD-002
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan logistik diperoleh dari gudang logistic pusat, kepala CSSD akan melakukan
inventaris apa saja yang menjadi kebutuhan pokok harian. Daftar akan dibuat sebagai
standar tetap, sehingga tidak terjadi kekosongan yang akan menghambat pelayanan
pemenuhan kebutuhan produk steril.
Kebutuhan logistik CSSD ada dua yaitu:
1. Kebutuhan pokok rutin yang dapat dipenuhi setip minggu:
a. Deterjen ensimatik
b. Alat Pelindung Diri (masker, gloves, apron plastik, goggle)
c. Sikat pembersih alat
d. Sabun cuci tangan
e. Kain lap
f. Indikator mutu produk (chemical: tape dan strip)
g. Bowie Dick Test
h. Biological indicator
i. Kertas pengemas sesuai jenis /metoda sterilisasi
j. Alat Tulis Kantor
k. Alat Tenun (jenis dan ukuran)
l. Tinta printer
2. Pengadaan kebutuhan terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Kebutuhan yang bersifat asset harus disusun dalam anggaran tahunan yang
dibuat oleh kepala bagian seperti: instrument bedah, computer, penggantian/
penambahan / pemeliharaan autoclave, washer decontaminator dsb.
b. Kebutuhan operasional harian, yang dapat dilakukan melalui system atau
menuliskan dalam formulir permintaan barang/bahan.
3. Semua barang/bahan yang dipesan harus dilakukan pencatatan dan pelaporan bila
ada ketidak sesuaian saat barang/bahan diterima dan juga bila terjadi reaksi atau
akibat yang mengganggu operasional baik terhadap produk dan staf
PED-SHG-CSSD-002
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Peran dan fungsi CSSD adalah menyediakan semua peralatan yang akan digunakan oleh
pasien bersih dan bebas dari segala bentuk mikroorganisme (steril) untuk tindakan atau
prosedur yang bersifat invasive. Pasien tidak harus mengalami infeksi yang tidak dimiliki saat
masuk ke rumah sakit, oleh sebab itu setiap staf yang bertugas di CSSD harus mematuhi SPO
yang sudah diberlakukan sesuai rekomendasi dari sumber yang resmi dan terkini. Indikator
dari setiap produk harus dapat di lihat dengan jelas dan hasil validasi tercatat dalam buku log.
Semua peralatan yang tidak baik kondisi dan fungsinya tidak boleh di proses sebelum ada
verifikasi bahwa alat dapat diperbaiki atau dibuang langsung karena tidak layak. Rumah sakit
harus menyiapkan suku cadang alat kesehatan/instrument pengganti agar pelayanan tidak
terganggu.
PED-SHG-CSSD-002
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Staf di CSSD memiliki risiko yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan selama
menjalankan tugasnya yaitu:
a. suhu panas yang berasal dari kran, mesin cuci alat/washer dan sterilisator yang dapat
menyebabkan dehydrasi dan luka bakar
b. percikan cairan pembersih /kimia dan cairan tubuh
c. Low back pain karena posisi berdiri lama dan mengangkat/mndorong barang/bahan
/trolley
d. tertusuk alat yang bersifat tajam yang sudah terkontaminasi dengan darah, dapat
mengakibatkan terkena Hepatitis B/C dan HIV
e. jatuh karena lantai licin atau penerangan yang kurang baik
Oleh sebab itu pengkajian risiko sudah harus dilakukan dan melakukan strategi untuk
mencegahnya seperti:
PED-SHG-CSSD-002
7.1 Keamanan terhadap benda tajam (Sharps Safety) (lihat juga pada SPO-
SHG-IPC-004)
a. Pisahkan semua alat yang berujung tajam dalam wadah
b. Buang segera jarum dan pisau kedalam Sharps Box
c. Ikuti Prosedur yang sudah ditetapkan
d. Buat Laporan Kejadian bila terpapar bahan infeksius
PED-SHG-CSSD-002
e. Semua kain pembungkus peralatan harus dikrim kelaundry untuk pencucian
f. Linen yang bersih dari laundry harus diperiksa, bila kotor atau rusak harus
dikembalikan.
g. Pemeriksaan mutu baku air secara berkala (2 x/tahun) kandungan mineral dan
bakteri.
h. Pemeliharaan dan Pemeriksaan system ventilasi udara secara berkala sesuai jadwal
dari Department MFK dan segera setelah ada gangguan AC dan renovasi
terhadap bakteri/jamur
Tekanan udara (negative diarea kotor dan positif diarea bersih)
Pertukaran udara minimal 10 x /jam
Suhu dan kelembaban
PED-SHG-CSSD-002
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Mutu yang baik dari pelayanan CSSD sangat ditentukan oleh tiga hal yang sangat
penting yaitu:
a. Ruang dan fasilitas peralatan
b. Staf yang sudah terlati dan kompeten
c. Kebijakan dan prosedur sebagai pedoman kerja
PED-SHG-CSSD-002
Setelah proses sterilisasi selesai tube BI akan diinkubasi dengan alat
RAPID AUTO READER (3 M ) dalam waktu 2 jam sudah diperoleh
hasilnya.
Bila hasil BI positif, lakukan tes kembali kemungkinan ada positif palsu
Apabila hasil ulang tetap positif, segera Tarik/Recall semua produk
steril yang diproses satu hari sebelumnya meskipun hasil inkubasi
negative. Terutama Implant, Hanya boleh di release (distribusi) bila
hasil BI sudah keluar atau minimal Indikator Class 5 tercapai
Segera melaporkan dan panggil staf maintenance /manufaktur untuk
evaluasi dan perbaikan.
Semua hasil harus terdokumentasi dan disimpan dengan baik
Untuk mengetahui bahwa mutu pelayanan CSSD telah memenuhi kepuasan pelanggan, dan
sesuai dengan program mutu keselamatan di Rumah sakit maka CSSD harus melakukan
monitoring dan evaluasi terhadap seluruh program kerjanya. Audit internal dapat dilakukan
oleh departemen berbeda seperti oleh Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi atau
Departemen Manajemen Mutu dan Risiko secara berkala. Hasil dari audit dapat digunakan
untuk mengatur strategi meningkatkan mutu layanan kedepan dan akan menjadi program kerja
CSSD.
PED-SHG-CSSD-002
BAB IX
TABEL RANGKUMAN REVISI
00 - 1. Dokumen baru
PED-SHG-CSSD-002
BAB X
PENUTUP
Dengan dibuatnya Buku Pedoman Pelayanan CSSD ini, setiap personil yang telah
ditugaskan diarea ini dapat menjalankan dengan sebaik-baiknya untuk memberikan
pelayanan yang bermutu tinggi demi KESELAMATAN PASIEN di Siloam Hospitals
Group.
Buku pedoman ini akan terus berkembang sesuai dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi di biadang kesehatan/kedokteran, sehingga dapat digunakan
sebagai acuan dalam menyusun, memperbaharui kebijakan dan prosedur yang berkaitan
dengan proses dekontaminasi dan sterilisasi peralatan medis di Siloam hospitals Group.
( ) ( )
Head Nurse Operating Theater Head of Division
PED-SHG-CSSD-002
PED-SHG-CSSD-002