Anda di halaman 1dari 3

Kabinet Djuanda dibentuk setelah Kabinet Ali Sastroamidjojo dua turun.

Kabinet Djuanda
diumumkan pada 8 April 1957 dan bertugas sejak 9 April 1957 hingga 6 Juli 1959. Kabinet
ini merupakan salah satu Kabinet Zaken. Kabinet yang dipimpin oleh PM Juanda dikenal
sebagai Kabinet Karya. Sebagai suatu Kabinet yang dibentuk untuk mengatasi berbagai
kondisi yang kacau balau yang dihadapi oleh negara Indonesia, personal dalam Kabinet
karya dipilih berdasarkan keahlian dalam bidangnya.

Untuk mengatasi kondisi kacau balau yang pada saat itu sedang dihadapi oleh negara
Indonesia

Mengatasi kekacauan yang sedang terjadi, menjadi kabinet yang diluar parlementer dan
termasuk zaken kabinet karena diisi oleh orang yang ahli di bidangnya Kabinet Djuanda
dibentuk dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1957

1.Mengatur kembali batas perairan nasional Indonesia melalui Deklarasi Djuanda, yang
mengatur mengenai laut pedalaman dan laut teritorial. Melalui deklarasi ini menunjukkan
telah terciptanya Kesatuan Wilayah Indonesia dimana lautan dan daratan merupakan satu
kesatuan yang utuh dan bulat.
2. Terbentuknya Dewan Nasional sebagai badan yang bertujuan menampung dan
menyalurkan pertumbuhan kekuatan yang ada dalam masyarakat dengan presiden sebagai
ketuanya. Sebagai titik tolak untuk menegakkan sistem demokrasi terpimpin.
3. Mengadakan Musyawarah Nasional (Munas) untuk meredakan pergolakan di berbagai
daerah. Musyawarah ini membahas masalah pembangunan nasional dan daerah,
pembangunan angkatan perang, dan pembagian wilayah RI.

Latar Belakang Tujuan

Faktor Kelebihan
KABINET DJUANDA

Anda mungkin juga menyukai